buku annual training

32

Upload: agoes02

Post on 05-Sep-2015

223 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Buku annual training

TRANSCRIPT

  • Annual TrainingSilvikultur, Fasilitator, BudidayaLebah Madu, Sistem InformasiGeogra s, Teknologi PengolahanKayu, Inventarisasi dan AnalisisVegetasi/Satwa

    Tahun 2012

  • Alamat SekretariatFakultas KehutananUniversitas HasanuddinJl. Perintis Kemerdekaan km. 10 Tamalanrea, MakassarTel. 0411 589592 atau 0411 585917Fax. 0411 589592website: www.unhas.ac.id/fahutane-mail: [email protected]

  • Kata Pengantar

    Buku Fakultas Kehutanan UNHAS adalah sekumpulan pelatihanyang ditawarkan kepada masyarakat sebagai salah satu wujud penjabarantugas pokok tridharma perguruan tinggi serta citra UniversitasHasanuddin. Ragam pelatihan yang ditawarkan dalam buku ini mengacukepada hasil analisa kebututuhan pengembangan kapasitas para pihak dalampembangunan kehutanan. Pelatihan akan didesain dengan suasana menyenangkandan menggunakan ragam dan metode pendekatan pelatihan yang sesuai dengantujuan tiap tema pelatihan.Beberapa jenis pelatihan yang ada di buku ini telah dilakukan dan telah memberikanmanfaat kepada para pihak. Oleh karena itu sasaran peserta pelatihan ini perludiperluas sehingga buku ini hadir untuk mensosialisasikannya.Pimpinan Fakultas Kehutanan UNHAS berharap ragam pelatihan yang ditawarkandalam buku ini mendapatkan sambutan serta bermanfaat baik bagi pesertapelatihan nantinya maupun konstribusi nyata buat persoalan-persoalan kehutananyang kita hadapi. Akhirnya kami mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruhpihak yang telah membantu kegiatan ini.

    Makassar, Maret 2012Dekan Fakultas Kehutanan,

    Prof. Dr. Ir. Muh. Restu, MP

  • .

  • Daftar Isi

    1. Pelatihan Budidaya Hutan dan Silvikultur - hal. 12. Pelatihan Fasilitator Pengelolaan Kon ik Sumberdaya Hutan - hal. 33. Pelatihan Fasilitator Sekolah Lapang Hutan Kemasyarakatan dan

    Hutan Desa - hal. 74. Pelatihan Budidaya lebah Madu - hal. 115. Pelatihan Sistem Informasi Geogra s - hal. 136. Pelatihan Pembuatan Papan Semen Untuk Komponen Rumah

    Sederhana - hal. 157. Pelatihan Pembuatan Biopelet dan Briket Arang Dari Limbah

    Biomassa - hal. 178. Pelatihan Pembuatan Laminasi Dekoratif - hal. 199. Pelatihan Aplikasi Teknologi Pengawetan Untuk Bahan Bangunan dan

    Mebel - hal. 2110. Pelatihan Pendataan dan Analisis Vegetasi dan Satwa Liar - hal. 23Formulir Pendaftaran - hal 25

  • .

  • Pelatihan Fakultas Kehutanan Unhas - 1

    Seorang rimbawan terutama silvikulturis harus mampu mengaplikasikan teorimenjadi suatu produk yang berdaya cipta dan kreatif. Karena teori yang diperolehmestinya diaplikasikan melalui suatu percobaan-percobaan, sehingga menjadipengalaman secara empiris. Kemampuan tersebut tidak hanya diperoleh pada saatdi bangku kuliah. Namun bisa diperoleh melalui pendidikan non formalLaboratorium Silvikultur Fakultas Kehutanan Unhas mampu menjawab kebutuhantersebut, dengan Sumberdaya Manusia dan sarana prasarana yang dimilikinyalaboratorium ini telah mampu menyediakan wahana pelatihan bagi akademisi/peneliti, mahasiswa, dan masyarakat umum.

    1. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan, profesionalisme pada bidangbudidaya hutan (Silvikultur)

    2. Menumbuhkan sikap mandiri dalam berkreasi dan berinovatif3. Menjadi rimbawan dan sivikulturis yang andal dan bertanggungjawab.

    1. Pembuatan Kompos2. Pembibitan dan Persemaian3. Pendugaan Potensi Cadangan Karbon4. Pembuatan Profil Tanah dan analisis laboratorium5. Analisis keragaman genetik (DNA dan Morfologi)

    1. Prof.Dr. Ir. Baharuddin Nurkin, M.Sc.2. Prof.Dr. Ir. Samuel A. Paembonan, M.Sc.3. Prof.Dr. Ir. Muh. Restu, MP.4. Dr. Ir Anwar Umar, MS5. Dr. Ir. Syamsuddin Millang, MS.6. Ir. Budirman Bachtiar, MS7. Mukrimin, S.Hut., MP.8. Gusmiaty, SP., MP.9. Fidyawati, A.Md.

    1

  • 2 - Pelatihan Fakultas Kehutanan Unhas

    Pelatihan dilaksanakan di Laboratorium Silvikultur Fakultas Kehutanan, KampusUniversitas Hasanuddin Tamalanrea dan Laboratorium Hutan Pendidikan FakultasKehutanan, Universitas Hasanuddin, Bengo-Bengo Kabupaten Maros, pada bulanMaret - Desember 2012

    Pelatihan Ini ditujukan bagi Akademisi/Peneliti, mahasiswa S1, S2, dan S3, danmasyarakat umum

    1. Pembuatan Kompos (Rp. 2.000.000.)2. Pembibitan dan Persemaian (Rp. 3.000.000.)3. Pendugaan Potensi Cadangan Karbon (Rp. 3.500.000.)4. Pembuatan Profil Tanah dan analisis laboratorium (Rp. 3.500.000.)5. Analisis keragaman genetik (DNA dan Morfologi) (Rp. 4.000.000.)Fasilitas: Snack, makan siang, sertifikat, modul pelatihan, transportasi untuk fieldtrip, akomodasi selama field trip.

    1. Modul Pembuatan Kompos, bokashi2. Modul manual teknik Pembibitan tanaman hutan, ball seeding,3. Manual pembuatan Persemaian modern4. Modul penghitungan dan pendugaan Potensi Cadangan Karbon pada berbagai

    tipe hutan5. Manual teknik pengambilan sampel tanah (Profil Tanah)6. Manual analisis sifat kimia dan kimia tanah7. Manual teknik pendugaan genetik melalui RAPD melalui elektroforesis8. Manual teknik pendugaan genetik melalui karakteristik Morfologi

    Sekretariat Pelatihan Labratorium SilvikulturFakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin TamalanreaCP : Mukrimin, S.Hut., MP. (081342408144)Email : [email protected]

  • Pelatihan Fakultas Kehutanan Unhas - 3

    Konflik pengelolaan hutan di Indonesia selama ini meniscayakan dua hal yaknikemiskinan dan kerusakan hutan yang berlarut-larut. Ketegangan para pihakdalam pengelolaan kawasan hutan membuat stakeholder utama terjebak padapersoalan mempertahankan posisi dan hak kelola masing-masing, sehinggakearifan lokal masyarakat dalam mendukung hutan lestari sudah tidak terpikirkanlagi sementara itu Pemerintah disibukkan dalam pengamanan hutan, sementaraaktifitas pemberdayaan masyarakat dalam pelayanan publik terlupakan. Konflikini harus diretas, salah satunya adalah dengan berusaha membangun konsensus-konsensus yang diawali proses-proses kesepahaman para pihak.Belum jelasnya sistem tenurial yang berkeadilan ditengah tumpang tindih hukumsektoral menimbulkan banyak konflik pengelolaan hutan. Dibutuhkan komitmenpara pihak dalam penuntasan reforma agraria sektor kehutanan.Beberapa hasil pembelajaran yang didapatkan oleh Fakultas Kehutanan UniversitasHasanuddin bahwa peran dan posisi para pihak sering berbenturan karena tidakbertemunya kepentingan para pihak, padahal substansi kebutuhan para pihaksebenarnya dapat dipertemukan dan dimediasi. Transformasi konflik menujuperubahan yang lebih berkeadilan terhadapa masyarakat lokal dan kelestarianhutan semestinya mampu diperankan oleh masing-masing posisi dan peran parapihak tersebut.Transformasi konflik melalui reforma agraria di sektor kehutanan dipandang salahsatu media efektif dalam mengurai persoalan substantif dari tata kelola konflikini. Kebijakan pemerintah pusat aktual telah cukup memberikan akses kepadamasyarakat untuk pengelolaan hutan melalui beberapa skema antara lain HutanKemasyarakatan (HKm), Hutan Desa (HD), dan Hutan Tanaman Rakyat (HTR)melalui dukungan kebijakan berupa PP 6/2007 jo PP 3/2008 yang di dalamnyamemuat bentuk KM yaitu Hutan Kemasyarakatan (HKm) dan Hutan Desa, yangselanjutnya diatur dalam Peraturan Menteri Kehutanan (Permenhut) No. 37/2007dan Permenhut No. 49/2008 tentang Hutan Desa. Sementara itu skema HutanAdat sementara masih dalam diskursus dan belum menemukan kesepahamanpara pihak baik dalam segi konsepsi maupun prosedural dan implementasinya.Transformasi konflik ini membutuhkan fasilitataor pengelolaan konflik yang kuatdan berdedikasi. Berdasarkan hal tersebut diatas maka Fakultas Kehutanan UNHASdengan bantuan mitra lainnya akan melaksanakan Pelatihan Pengelolaan KonflikSumberdaya hutan

    2

  • 4 - Pelatihan Fakultas Kehutanan Unhas

    Tujuan keseluruhan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan danketerampilan masyarakat mengelola konflik sumberdaya hutan . Pada pelatihanini diharapkan peserta dapat bertukar pikiran dan berbagi pengalaman mengenaikonflik pengelolaan hutan di daerah mereka masing-masing serta mencobamengoptimalkan peran dalam mengelola konflik tersebut1. Berbagi pengalaman dan saling belajar tentang konflik sumberdaya hutan

    yang mereka alami selama ini.2. Berbagi pengalaman dan saling belajar tentang teknik mengelola (analisis

    dan mediasi) konflik sumberdaya hutan di daerah masing-masing.3. Saling berbagi pengetahuan dan keterampilan tentang agenda, dan peran

    peserta dalam tata kelola konflik didaerahnya masing-masing.

    Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, pelatihan ini didesain dengan pendekatanpartisipatif. Kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan selama pelatihan adalahsebagai berikut:Tahap I - Pelatihan Indoor1. Menetapkan konteks pelatihan2. Diskusi tentang konflik pengelolaan kawasan hutan3. Teknik analisis konflik pengelolaan hutan secara partisipatif4. Praktek analisis konflik pengelolaan hutan5. Mediasi Konflik Pengelolaan Sumberdaya Hutan6. Praktek Mediasi Konflik Pengelolaan Sumberdaya Hutan7. Evaluasi Pemahaman Peserta tentang Pengelolaan Konflik Sumberdaya

    Hutan8. Agenda tata kelola konflik di daerah masing-masingTahap II - Pelatihan OutdoorPeserta kembali ke lokasi masing-masing untuk praktek pengelolaan konflik dandimonitoring oleh fasilitator pelatihanTahap III - Monitoring dan EvaluasiPeserta dapat kembali ke ruang pelatihan (indoor) untuk saling berbagi danmegkomunikasikan hasil prakte. Tahap ini juga dapat dilakukan melalui diskusimelalui media elektronik seperti email, dll

    Pelatihan akan difasilitasi oleh pelatih profesional dan berpengalaman dari DosenFakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin, Tim Layanan Kehutanan Masyarakat(TLKM) UNHAS dan juga mitra lain seperti SCF dan Forum Komunikasi KehutananMasyarakat (FKKM). Pada pelatihan ini akan diundang narasumber yang selama initelah berpengalaman dalam melakukan mediasi konflik pengelolaan sumberdayahutan

  • Pelatihan Fakultas Kehutanan Unhas - 5

    Pelatihan ini akan diikuti oleh individu ataupun lembaga yang sedang menanganiatau memediasi konflik pengelolaan sumberdaya hutan (baik secara langsungmaupun tidak langsung). Individu atau lemabaga tersebut dapat berasal dari stafDinas Kehutanan Kabupaten dan Kota, staf Dinas Kehutanan Provinsi, Staf BP DAS(Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai) LSM Lokal, pendamping dan penggiatKehutanan Masyarakat lainnya

    Pelatihan akan dilaksanakan di Fakultas Kehutanan UNHAS Makassar, pada bulanMaret November 2012

    Fasilitas yang akan didapatkan oleh peserta:1. Ruang Pelatihan yang nyaman2. Tempat Praktek yang sesuai3. Tempat penginapan4. Sertifikat5. Akomodasi

    Biaya pelatihan akan menggunakan dua skema:1. Skema I : Biaya akan ditanggung oleh peserta dengan total biaya Rp. 2.000.000

    per orang.2. Skema II : Biaya akan ditanggung oleh penyelenggara jika mendapatkan

    sponsor dari pihak-pihak terkait.

    Jadwal MateriTahap I

    Hari I. 1. Menetapkan konteks pelatihan2. Diskusi tentang konflik pengelolaan sumberdaya hutan3. Diskusi tentang transformasi konflik pengelolaan

    sumberdaya hutanHari II 1. Teknik analisis konflik pengelolaan hutan secara

    partisipatif2. Praktek analisis konflik pengelolaan hutan

  • 6 - Pelatihan Fakultas Kehutanan Unhas

    Hari III 1. Mediasi Konflik Pengelolaan Sumberdaya Hutan2. Praktek Mediasi Konflik Pengelolaan Sumberdaya Hutan3. Evaluasi Pemahaman Peserta tentang Pengelolaan Konflik

    Sumberdaya Hutan4. Agenda tata kelola konflik di daerah masing-masingTahap II

    Bulan I danBulan II

    Peserta kembali ke lokasi masing-masing untuk praktekpengelolaan konflik dan dimonitoring oleh fasilitatorpelatihan

    Bulan III Peserta dapat kembali ke ruang pelatihan (indoor) untuksalaing berbagi dan megkomunikasikan hasil prakte. Tahap inijuga dapat dilakukan melalui diskusi melalui media elektronikseperti email, dll

    Sekretariat Pelatihan LabratoriumFakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin TamalanreaCP : Muhammad Alif KS, S.Hut., M.Si. (085255981027)Email : [email protected]

  • Pelatihan Fakultas Kehutanan Unhas - 7

    Kebijakan pemerintah pusat aktual telah cukup memberikan akses kepadamasyarakat untuk pengelolaan hutan melalui beberapa skema antara lain HutanKemasyarakatan (HKm), Hutan Desa (HD), dan Hutan Tanaman Rakyat (HTR)melalui dukungan kebijakan berupa PP 6/2007 jo PP 3/2008 yang di dalamnyamemuat bentuk KM yaitu Hutan Kemasyarakatan (HKm) dan Hutan Desa, yangselanjutnya diatur dalam Peraturan Menteri Kehutanan (Permenhut) No. 37/2007dan Permenhut No. 49/2008 tentang Hutan Desa. Sementara itu skema HutanAdat sementara masih dalam diskursus dan belum menemukan kesepahamanpara pihak baik dalam segi konsepsi maupun prosedural dan implementasinya.Target pencapaian skema-skema tersebut belumlah optimal di lapangan,diperkirakan hanya sekitar 10% baik dari target luasan usulan maupun targetpengelolaan, itupun dengan bantuan fasilitasi dari pihak lain seperti LSM danlembaga donor. Peningkatan kapasistas fasilitator adalah salah satu kunci pentingyang dirasakan oleh para pihak penting untuk diintervensi. Saat ini KementerianKehutanan juga mendorong peningkatan kapasitas khususnya HD dan HKmmelalui program-program Sekolah Lapang HD dan HKm yang dapat dijalankanoleh pemerintah, pemerintah daerah maupun masyarakat. Kementerian Kehutananmelalui Peraturan Direktur Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai danPerhutanan Sosial Nomor : P. 13/V-BPS/2010 Tentang Pedoman Pembangunandan Pengembangan Sekolah Lapang Hutan Kemasyarakatan dan Hutan Desa telahmemberikan panduan bagi para pihak yang ingin memfasilitasi program sekolahlapang tersebut. Namun disatu sisi, dibutuhkan kecakapan fasilitator baik dari segijumlah dan kualitas untuk menyukseskan program HD dan HKm baik yang sedangberjalan maupun yang masih sedang diinisiasi.Berdasarkan hal tersebut diatas, maka Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddinakan melaksanakan pelatihan fasilitator sekolah lapang HKm dan HD gunamenciptakan fasilitator handal dalam mengimplementasikan program sekolahlapang

    3

  • 8 - Pelatihan Fakultas Kehutanan Unhas

    Tujuan keseluruhan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan danketerampilan calon fasilitator sekolah lapang HKm dan HD. Pada pelatihan inidiharapkan peserta dapat ;1. Berbagi pengalaman dan saling belajar tentang program sekolah lapang HKm

    dan HD (konsep, Kurikulum dan Silabus (Kursil) sekolah lapang HKm danHutan Desa)

    2. Bertukar pikiran dan berbagi pengalaman mengenai teknik fasilitasi sekolahlapang hutan desa dan hutan kemasyarakatan

    Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, pelatihan ini didesain dengan pendekatanpartisipatif. Kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan selama pelatihan adalahsebagai berikut:1. Menetapkan konteks pelatihan2. Diskusi tentang konsep, materi sekolah lapang HKm dan HD3. Diakusi tentang Kurikulum dan Silabus (Kursil) sekolah lapang HKm dan Hutan

    Desa4. Teknik teknik dasar fasilitasi5. Praktek fasilitasi sekolah lapang HKm dan HD (membawakan materi dan

    fasilitasi praktek lapang)a) Teknik Pengelolaan Hutan

    - Penyusunan rencana kerja- Penataan areal kerja- Penyusunan Laporan

    b) Teknik Pengembangan Usaha- Kewirausahaan dan Usaha- Pembuatan kebun Bibit Rakyat- Pengembangan Agroforestry

    c) Teknik Pengembangan Kelembagaan- Pembukuan Keuangan Kelompok- Pengembangan Koperasi- Membangun Kemitraan- Pengembangan Kelompok

    d) Teknik Fasilitasie) Teknik Komunikasif) Pelaporan Fasilitasi

    6. Evaluasi Pemahaman Peserta tentang fasilitasi Sekolah lapang HKm dan HD7. Agenda pembangunan Sekolah Lapang HKm dan HD di daerah masing-

    masing

  • Pelatihan Fakultas Kehutanan Unhas - 9

    Pelatihan akan difasilitasi oleh pelatih profesional dan berpengalaman dari DosenFakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin, Tim Layanan Kehutanan Masyarakat(TLKM) UNHAS dan juga mitra lain seperti SCF dan Forum Komunikasi KehutananMasyarakat (FKKM). Pada pelatihan ini akan diundang narasumber yang selamaini telah berpengalaman dalam melakukan program sekolah lapang HKm dan HDatau program peningkatan kapasitas pembangunan KM

    Pelatihan ini terbuka untuk diikuti oleh Staf BP DAS (Balai Pengelolaan DaerahAliran Sungai) Dinas Kehutanan Kabupaten dan Kota, , LSM Lokal, pendampingdan atau calon pendamping program HKm dan HD

    Pelatihan akan dilaksanakan di Fakultas Kehutanan UNHAS Makassar, pada bulanMaret - November 2012

    Fasilitas yang akan didapatkan oleh peserta :1. Ruang Pelatihan yang nyaman2. Tempat Praktek yang sesuai3. Tempat penginapan4. Sertifikat5. Akomodasi

    Biaya pelatihan akan menggunakan dua skema1. Skema I: Biaya akan ditanggung oleh peserta dengan total biaya Rp. 2.000.000

    per orang2. Skema II: Biaya akan ditanggung oleh penyelenggara jika mendapatkan

    sponsor dari pihak-pihak terkait

  • 10 - Pelatihan Fakultas Kehutanan Unhas

    Hari ke- Materi1 a. Pembukaan

    b. Menetapkan konteks pelatihanc. Diskusi tentang konsep, materi sekolah lapang HKm dan HDd. Diakusi tentang Kurikulum dan Silabus (Kursil) sekolah lapang

    HKm dan Hutan Desae. Teknik teknik dasar fasilitasif. Teknik fasilitasi membawakan materi kebijakan HKm dan HDg. Teknik fasilitasi membawakan materi administrasi pengusulan

    HKm dan HD2. Praktek fasilitasi sekolah lapang HKm dan HD (membawakan materi

    dan fasilitasi praktek lapang)a. Teknik Pengelolaan Hutan

    - Penyusunan rencana kerja- Penataan areal kerja- Penyusunan Laporan

    3. Lanjutan Praktek fasilitasi sekolah lapang HKm dan HD (membawakanmateri dan fasilitasi praktek lapang)a. Teknik Pengembangan Usaha

    - Kewirausahaan dan Usaha- Pembuatan kebun Bibit Rakyat- Pengembangan Agroforestry

    b. Teknik Pengembangan Kelembagaan- Pembukuan Keuangan Kelompok- Pengembangan Koperasi- Membangun Kemitraan- Pengembangan Kelompok

    4 a. Evaluasi Pemahaman Peserta tentang fasilitasi Sekolah lapangHKm dan HD

    b. Agenda pembangunan Sekolah Lapang HKm dan HD di daerahmasing-masing

    c. Penutupan

    Sekretariat Pelatihan LabratoriumFakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin TamalanreaCP : Muhammad Alif KS, S.Hut., M.Si. (085255981027)Email : [email protected]

  • Pelatihan Fakultas Kehutanan Unhas - 11

    Lebah madu menghasilkan 13 macam produk yang semuanya mempunyai nilaitinggi. Permintaan akan produk lebah madu masih terbuka untuk baik untuk pasarlokal maupun ekspor. Pelatihan ini diharapkan menghasilkan SDM yang mampumenghasilkan 13 macam produk lebah madu. Pelatihan meliputi budidaya,pemanenan, pengolahan, sampai pemasaran.Tujuan pelatihan ini adalah peserta pelatihan mampu dan terampil dalam budidayalebah madu mulai dari penangkapan koloni sampai pasca panen dan pemasaran.

    No. MATERI PELATIHAN Jam PelajaranA. Teori1 Kebijaksanaan pemerintah di bidang perlebahan 22 Biologi Lebah 43 Manajemen Koloni 44 Peralatan Budidaya Lebah Madu 45 Panen produk, pasca panen dan manfaat produk

    perlebahan4

    6 Analisa usaha dan pemasaran produk perlebahan 27 Hama dan penyakit lebah madu 28 Tanaman pakan lebah 2B. Praktek1 Peralatan Budidaya Lebah Madu 102 Pengelolaan Koloni dan Ratu Lebah 53 Panen produk perlebahan (madu, pollen, royal

    jelly,lilin,propolis,bee venom,bee bread,bee brood)5

    4 Pengenalan jenis-jenis pakan 2Jumlah Jam Pelajaran 46

    4

  • 12 - Pelatihan Fakultas Kehutanan Unhas

    Pelatihan akan dilaksanakan pada bulan Maret - Desember 2012

    1. Umum : Rp 2.000.000,-2. Mahasiswa : Rp 1.500.000,-

    LSM, petani, mahasiswa

    Fasilitas yang diperoleh peserta :1. Konsumsi2. Sertifikat3. Materi dan bahan praktek

    Sekretariat Pelatihan Jurusan KehutananFakultas Kehutanan UNHASCP : Dr. Ir. A. Sadapotto (081316559319)e-mail : [email protected]

  • Pelatihan Fakultas Kehutanan Unhas - 13

    Perkembangan masyarakat yang semakin cepat dan kompleks, maka pengaturankegiatannya melalui penataan batas hutan menjadi semakin dinamis dan rumit.Oleh karenanya teknologi dalam penyusunan rencana, implementasi, evaluasi danpengendalian tata batas harus pula mengikuti perkembangan dinamika tersebutdi atas agar tetap tepat dan efektif.Sistem informasi geografis (GIS) adalah sistem berbasis komputer yang mampumengelola basis data geografis, baik data spasial, maupun data non spasial,sehingga dapat digunakan secara terpadu. Disatu sisi teknologi GIS yang sudahsangat berkembang memberikan kemudahan-kemudahan dan peluang baru bagianalisis spasial.Tujuan Pelatihan ini adalah agar peserta memiliki kemampuan dan keterampilandasar dan keterampilan lanjutan dalam menggunakan teknologi GIS untukperencanaan dan analisis wilayah.

    1. Pengenalan GIS2. Pengenalan Tools GIS3. Teknik Menginput Data4. Teknik Mengoverlay Data5. Teknik Layout.6. Teknik Analisis Unit Lahan

    Pelatihan GIS Tingkat Dasar dan Lanjut di tujukan bagi perusahan kehutanan,pertambangan, perkebunan, instansi kehutanan, instansi lingkungan hidup,akasemisi, peneliti, LSM, Konsultan Mahasiswa S2 dan S3.

    5

  • 14 - Pelatihan Fakultas Kehutanan Unhas

    Pelatihan akan dilaksanakan di Fakultas Kehutanan Unhas pada bulan Maret -Desember 2012

    Tingkat dasarUmum : Rp. 1.500.000Mahasiswa : Rp. 750.000

    Tingkat lanjutUmum : Rp. 2.500.000Mahasiswa : Rp 1.500.000

    Sekretariat Pelatihan LabratoriumFakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin TamalanreaCP : Andang Suryana Soma, S.Hut., MP. (081355413190)Email : [email protected]

  • Pelatihan Fakultas Kehutanan Unhas - 15

    Arus urbanisasi yang terus terjadi pada kota-kota besar seperti halnya Makassarmaupun kota-kota lain di Indonesia menuntut penyediaan hunian yang layak danterjangkau. Penyediaan rumah tinggal yang layak dan terjangkau dimungkinkanjika komponen penyusun rumah juga dapat disediakan dengan harga yang murahnamun berkualitas.Selama ini, pengembang umumnya menggunakan konstruksi beton denganbahan batu merah atau batako untuk pembuatan rumah tinggal di daerahperkotaan. Tingginya permintaan pada bahan-bahan tersebut membuat harganyajuga semakin meningkat. Sebenarnya bahan-bahan bangunan tersebut dapatdisubstitusi dengan bahan lain. Dalam hal ini papan semen merupakan alternativepengganti yang sepadan ditinjau dari sisi kualitas dan diharapkan memiliki hargayang lebih terjangkau.

    Pelatihan ini adalah transfer keterampilan sekaligus pengetahuan tentang factor-faktor kunci dalam pembuatan papan semen sebagai bekal untuk melakukaninovasi dalam pembuatan papan semen dengan memanfaatkan bahan yangtersedia melimpah.

    1. Sumber-sumber bahan baku papan semen2. Identifikasi kesesuaian bahan baku untuk pembuatan papan semen3. Proses pembuatan papan semen4. Pengujian kualitas5. Faktor-faktor kunci yang menentukan dalam pembuatan papan semen

    Waktu : September 2012 (3 hari)Tempat : Workshop Fakultas Kehutanan Unhas

    6

  • 16 - Pelatihan Fakultas Kehutanan Unhas

    Pelatihan ini ditujukan bagi intansi kehutanan dan pekerjaan umum, permukiman,pengembang, LSM, serta mahasiswa.

    Umum : Rp. 750.000,-Mahasiswa : Rp. 500.000,-Fasilitas: Snack, makan siang, sertifikat, modul pelatihan

    Sekertariat Pelatihan Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin.CP : Sahriyanti Saad, S.Hut., M.Si. (081342578381)e-mail : [email protected].

  • Pelatihan Fakultas Kehutanan Unhas - 17

    Sumber utama energi yang digunakan untuk keperluan rumah tangga masihberbasis pada minyak bumi. Padahal sebenarnya kita dapat memanfaatkanbiomassa sebagai sumber energi alternatif yang terbarukan. Sebagai contoh,telah lama kita ketahui bahwa masyarakat di pedalaman menggunakan kayubakar sebagai sumber energi utamanya. Namun demikian sejak distribusi bahanbakar minyak mampu menjagkau sebagian besar wilayah, maka penggunaan kayubakar ini digantikan oleh minyak bumi. Hal ini menjadi salah satu alasan semakintingginya tingkat konsumsi energi yang bersumber dari minyak bumi.Jika ditelusuri, maka salah satu alasan keengganan penggunaan kayu bakar sebagaisumber energi alternatif yang terbarukan adalah sifatnya yang sangat tidak praktis.Permasalahan ini seyogyanya dapat diatasi.Pelet adalah biomassa yang dipadatkan dengan ukuran diameter sekitar 0,5-0,8 cmdengan panjang 2-4 cm. Sedangkan briket arang adalah biomassa yang diarangkanterlebih dahulu kemudian dihaluskan, dicampur perekat dan dicetak. Pelet danbriket arang ini merupakan bahan bakar yang praktis dari sisi penggunaan. Olehkarena itu produk-produk ini dapat didorong menjadi salah satu sumber energialternatif yang terbarukan bagi masyarakat.

    Pelatihan ini adalah transfer keterampilan sekaligus pengetahuan tentang faktor-faktor kunci dalam pembuatan biopelet dari limbah biomassa sebagai bekal untukmelakukan inovasi dalam pembuatan biopelet dengan memanfaatkan bahan yangtersedia melimpah.

    1. Sumber-sumber bahan baku biopelet dan briket arang2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas biopelet dan briket arang3. Proses pembuatan biopelet dan briket arang4. Pengujian kualitas dan briket arang

    7

  • 18 - Pelatihan Fakultas Kehutanan Unhas

    Waktu : April 2012 (4 hari)Tempat : Workshop Fakultas Kehutanan Unhas

    Pelatihan ini ditujukan bagi instansi kehutanan, instansi sosial,LSM, sertamahasiswa.

    Umum : Rp. 750.000,-Mahasiswa : Rp. 500.000,-Fasilitas: Snack, makan siang, sertifikat, modul pelatihan

    Sekertariat Pelatihan Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin.CP : Sahriyanti Saad, S.Hut., M.Si. (081342578381)e-mail : [email protected]

  • Pelatihan Fakultas Kehutanan Unhas - 19

    Ratusan jenis kayu perdagangan telah dikenal luas oleh masyarakat. Setiap jeniskayu memiliki warna dan corak yang unik sehingga ia dapat dibedakan satusama lain. Perbedaan tersebut dapat berupa tekstur maupun warna. Keragamanwarna kayu akan menghasilkan corak yang indah jika dapat dikombinasi secarakreatif melalui berbagai cara, misalnya dengan membuat produk-produk denganprofil tertentu dari kayu laminasi. Pembuatan kayu laminasi ini dapat dilakukandengan menggabungkan kayu dengan corak yang berbeda-beda sehingga dalampengerjaan lebih lanjut akan memunculkan kombinasi yang artistik.Produk laminasi tidak hanya dapat dibuat dengan memanfaatkan kayu sebagaibahan baku. Produk laminasi juga dapat dibuat dari bambu. Keterbatasan dimensibambu membuat pemanfaatannya menjadi terbatas. Pemanfaatan bambu yangkita kenal selama ini hanyalah untuk scaffolding, konstruksi murah dan sederhana,atau untuk jenis-jenis tertentu sebagai bahan kerajinan. Akan tetapi, melaluiteknologi laminasi, bambu dapat dibuat menjadi produk dengan dimensi yangsesuai kebutuhan. Teknologi laminasi membuat bambu dapat berdimensi sepuluhkali lebih besar dari dimensi alaminya. Pembesaran dimensi ini membuka peluangbagi penciptaan produk-produk baru yang dekoratif. Sebagai contoh, railingtangga atau teras rumah, atau bahan-bahan dekoratif lainnya dapat dibuat daribambu dengan penampilan yang unik.Pelatihan ini dilaksanakan untuk memadukan teknologi dan keterampilanpengolahan kayu dan bambu laminasi untuk menciptakan produk-produk dekoratifyang dapat berperan bagi pengembangan ekonomi kreatif.

    1. Pengenalan beberapa jenis kayu dengan tekstur dan warna yang menarik2. Teknik persiapan bahan baku dan peralatan laminasi3. Metode pembuatan kayu dan bambu laminasi dekoratif4. Pemanfaatan produk-produk laminasi dekoratif

    8

  • 20 - Pelatihan Fakultas Kehutanan Unhas

    Waktu : Desember 2012 (4 hari)Tempat : Workshop Fakultas Kehutanan Unhas

    Pelatihan pembuatan laminasi ini ditujukan bagi masyarakat umum, pengrajin, pengusaha mebel, dinas perindustrian, LSM, maupun mahasiswa

    Umum : Rp. 1.000.000,-Mahasiswa : Rp. 750.000,-Fasilitas: Snack, makan siang, sertifikat, modul pelatihan

    Sekertariat Pelatihan Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin.CP : Sahriyanti Saad, S.Hut., M.Si. (081342578381)e-mail : [email protected]

  • Pelatihan Fakultas Kehutanan Unhas - 21

    Salah satu permasalahan penting yang senantiasa muncul dalam bangunanperumahan maupun penggunaan produk-produk kayu dan bahan lignoselulosalainnya seperti mebelair adalah serangan rayap dan jamur. Tingginya tingkatserangan rayap dan jamur ini dikarenakan Indonesia memiliki iklim yang sangatsesuai sebagai habitat rayap dan jamur. Akibat serangan rayap maupun jamur,umur pakai kayu menjadi lebih singkat atau setidaknya merusak keindahan produkyang digunakan. Tentu saja hal ini berimplikasi pada kerugian ekonomis yangharus ditanggung akibat pengantian bahan-bahan yang telah rusak tersebut. Lebihdari itu, permasalahan ini sebenarnya memiliki konsekuensi yang lebih luas yaitusemakin banyaknya pohon yang harus ditebang dari hutan yang akan menurunkankemampuannya dalam menyerap karbon dari udara. Oleh karena itu dibutuhkanupaya-upaya untuk memperpanjang umur pakai kayu maupun bahan lignoselulosalainnya yang digunakan untuk berbagai keperluan. Peningkatan umur pakai inidapat dilakukan melalui aplikasi teknologi pengawetan. Namun demikian, karenamenggunakan bahan beracun, maka aplikasinya tidak dapat dilakukan secarasembarangan. Dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang memadai untukmengaplikasikan metode ini. Meskipun demikian, apabila teknik pengawetan kayudapat dipahami dengan baik, maka aplikasinya dapat dilakukan secara sederhana.Dengan demikian, pihak-pihak yang terlibat secara langsung dalam penggunaankayu seperti halnya pengembang dapat memanfaatkannya pada kayu-kayuyang akan digunakannya. Tentu saja hal ini juga dapat meningkatkan nilai jualbangunan yang dipasarkan. Di sisi lain, karena mengandung bahan beracun,maka diperlukan kehati-hatian dalam penerapannya. Oleh karena itu pihak-pihakterkait yang berkepentingan seperti instansi pemerintah maupun LSM juga perlumemahami teknologi ini agar digunakan sesuai dengan peruntukannya. Pelatihanini dilaksanakan untuk membekali peserta tentang ilmu dan keterampilan aplikasiteknologi pengawetan kayu secara sederhana agar dapat diaplikasikan secaralangsung dan implikasi positif dan negatifnya dapat dipahami.

    1. Mendeteksi kerusakan kayu bahan bangunan dan mebel.2. Penanganan kayu dan produk kayu sebelum dan setelah proses pengawetan.3. Teknologi perlindungan dan pengawetan bahan bangunan.4. Analisis manfaat pengawetan.

    9

  • 22 - Pelatihan Fakultas Kehutanan Unhas

    Waktu : Juni 2012 (3 hari)Tempat : Workshop Fakultas Kehutanan Unhas

    Pengembang, Pengrajin mebel, instansi pemerintah seperti dinas perdagangan,dinas kehutanan, badan lingkungan hidup, LSM, serta mahasiswa.

    Umum : Rp. 1.000.000,-Mahasiswa : Rp. 750.000,-Fasilitas: Snack, makan siang, sertifikat, modul pelatihan

    Sekertariat Pelatihan Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin.CP : Sahriyanti Saad, S.Hut., M.Si. (081342578381)e-mail : [email protected]

  • Pelatihan Fakultas Kehutanan Unhas - 23

    Keanekaragaman hayati Indonesia yang tinggi dengan peringkat kedua terbesardunia adalah sebuah potensi yang patut dibanggakan. Kekayaan tersebut menjadisumber kehidupan manusia sehingga perlu dikelola dan dimanfaatkan berdasarkanasas kelestarian untuk keberlangsungannya.Akan tetapi keberadaan vegetasi dan satwa liar yang menjadi bagian ekosistemkeanekaragaman hayati tersebut saat ini masih banyak yang belum terdatabahkan banyak yang telah punah tanpa diketahui keberadaannya. Selain itu, darisisi pemanfaatan keanekaragaman hayati masih banyak yang bersifat eksploitatifsehingga kelestarian dan laju kepunahan semakin cepat. Kegiatan ekowisataadalah salah satu solusi dalam pemanfaatan potensi keanekaragam hayatiyang bertanggung jawab dan berkesinambungan serta melibatkan dan dapatmeningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar tempat kegiatan ekowisata.Informasi yang akurat mengenai komposisi dan populasi vegetasi dan satwa liaradalah sebuah kebutuhan yang menjadi dasar untuk pengelolaannya. Lebih lanjutdari segi pemanfaatan, keterampilan dalam mengembangkan ekowisata jugamembutuhkan keterampilan sendiri dalam menyampaikan informasi tersebutkepada para pelaku ekowisata.Oleh karena itu, Laboratorium Konservasi Sumberdaya Hutan dan EkowisataFakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin yang selama ini telah banyakmelakukan kegiatan penelitian termasuk pendataan dan analisis vegetasi dansatwa liar serta pengembangan ekowisata meracang kegiatan pelatihan ini agarsetidaknya menambah pengetahuan dan keterampilan dalam bidang tersebut.

    Kegiatan ini adalah pelatihan dengan beberapa paket yang dapat dipilih oleh setiapcalon peserta berdasarkan kebutuhan masing-masing. Akan tetapi keeseluruhanpaket tersebut juga bisa diikuti karena pada dasarkan ketiga paket tersebutmaterinya saling berhubunganTujuan pelatihan ini adalah peningkatan kemampuan peserta pelatihan dalambidang pendataan dan analisis vegetasi, inventarisasi dan analisis satwa liardan kemampuan interpretasi potensi-potensi keanekaragaman hayati untukdikembangkan dalam kegiatan ekowisata

    10

  • 24 - Pelatihan Fakultas Kehutanan Unhas

    No Nama Paket WaktuPelakanaan

    Investasi (RP)Mahasiswa Umum

    1 Pengenalan JenisPohon (Dendrologi

    @ Materi Kelas1 hari, PraktekLapang 2 hari

    500.000 750.000

    1 Inventarisasi dananalisis data vegetasi

    500.000 750.000

    2 Inventarisasi dananalisis data satwa

    750.000 1.000.000

    3 Pemandu ekowisata 500.000 750.0004 Paket lengkap (1, 2, 3

    dan 4)Materi Kelas 2hari, PraktekLapang 5 hari

    2.000.000 2.750.000

    Staf Litbang Kehutanan, staf Dinas Kehutanan Provinsi dan Kabupaten, LSM lokal,mahasiswa, dan masyarakat umum.

    1. Prof. Dr. Ir. Amran Achmad, M. Sc.2. Prof. Dr. Ir. Ngakan Putu Oka, M. Sc.3. Risma Illa Maulany, S. Hut., M. Sc.4. Asrianny, S. Hut., M. Si.5. Pakar di Bidangnya di luar akademisi

    1. Sarana dan Prasarana Pelatihan2. Modul Pelatihan3. Konsumsi materi kelas4. Transportasi ke lokasi praktek PP5. Sertifikat

    Pelatihan akan dilaksanakan spanjang tahun, April - Desember 2012.Tempat :1. Lab. Konservasi Biologi dan Ekowisata2. Lab. Alam Konservasi Biologi dan Ekowisata di Kawasan Hutan Pendidikan

    Unhas

    Sekretariat Pelatihan Jurusan Kehutanan Fakultas Kehutanan UNHASAttn. : Asrianny (082190019229)e-mail : [email protected]

  • Nama :Instansi :Alamat :No.Telp/HP :e-mail :Menyatakan ikut serta dalam pelatihan :__________________________________________________________________________________________________________________________________________Investasi akan :

    Ditransfer rekening panitia Bank BNI Cabang Tamalanrea,Makassar dengan No Rek. 0133372739 A/N. FakultasKehutanan UnhasDibayarkan ke panitia seminggu sebelum pelaksanaanpelatihan

    Tanggal : ..,..Tandatangan

    _______________________________

    Catatan:1. Beri tanda silang di pilihan metode pembayaran2. Formulir pendaftaran yang telah diisi harap difax ke sekretariat

    panitia