bulbus okuli(anatomi, fisiologi, dan histologi)

14
Bola mata orang dewasa normal berbentuk hampir mendekati bulat, dengan berat kira-kira 7,5 gram dan panjang (diameter anteroposterior) maksimal sekitar 24,5 mm. Bagian-bagian dari bola mata meliputi : A. Dinding bola mata, yang tersusun atas : 1. Kornea dan sclera 2. Uvea, yang terdiri atas iris, badan siliar, dan koroid 3. Retina dan epitel pigmen B. Ruang-ruang di dalam bola mata, yaitu : 1. Kamera okuli anterior 2. Kamera okuli posterior 3. Ruang badan kaca (corpus vitreum) 1. Anatomi Bulbus Oculi Bulbus oculi (bola mata) berbentuk bulat, ujung frontale disebut polus anterior, ujung occipitale disebut polus posterior. Dinding bulbus terdiri atas 3 lapisan: 1. Tunica fibrosa Cornea Terdapat pada polus anterior, berfungsi sebagai membran pelindung yang tembus cahaya dan media refrakta. Sifat-sifat tembus cahaya ini karena letak epitel kornea yang teratur, letak serabut kolagen yang teratur dan padat, kadar air yang konstan karena deturgesensi (keadaan dehidrasi relatif jaringan kornea), dan avaskuler. Lapisan kornea dari luar ke

Upload: riski-syahputra

Post on 26-Jan-2016

271 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

bulbus

TRANSCRIPT

Page 1: Bulbus Okuli(Anatomi, Fisiologi, Dan Histologi)

Bola mata orang dewasa normal berbentuk hampir mendekati bulat, dengan berat

kira-kira 7,5 gram dan panjang (diameter anteroposterior) maksimal sekitar 24,5 mm. Bagian-

bagian dari bola mata meliputi :

A. Dinding bola mata, yang tersusun atas :

1. Kornea dan sclera

2. Uvea, yang terdiri atas iris, badan siliar, dan koroid

3. Retina dan epitel pigmen

B. Ruang-ruang di dalam bola mata, yaitu :

1. Kamera okuli anterior

2. Kamera okuli posterior

3. Ruang badan kaca (corpus vitreum)

1. Anatomi Bulbus Oculi

Bulbus oculi (bola mata) berbentuk bulat, ujung frontale disebut polus anterior, ujung occipitale disebut polus posterior. Dinding bulbus terdiri atas 3 lapisan:

1. Tunica fibrosa

Cornea

Terdapat pada polus anterior, berfungsi sebagai membran pelindung yang tembus cahaya dan media refrakta. Sifat-sifat tembus cahaya ini karena letak epitel kornea yang teratur, letak serabut kolagen yang teratur dan padat, kadar air yang konstan karena deturgesensi (keadaan dehidrasi relatif jaringan kornea), dan avaskuler. Lapisan kornea dari luar ke dalam yaitu epithel cornea, membrana bowman, membrana descemet, dan ndothel. Sumber nutrisi cornea adalah pembuluh-pembuluh darah limbus, humor aquosus ,dan air mata.

Sclera

Merupakan lanjutan ke belakang dari cornea, tersusun dari jaringan fibrosa, padat, berwarna putih, keras, tidak transparan, dan merupakan jaringan avasculer.

1. Tunica vasculosa

Iris

Page 2: Bulbus Okuli(Anatomi, Fisiologi, Dan Histologi)

Merupakan lanjutan ke frontale dari corpus ciliare. Tidak melekat pada tunica fibrosa dan permukaannya relatif datar dengan lubang bulat di tengah yang disebut pupil. Iris merupakan pemisah antara camera oculi anterior et posterior yang masing-masing berisi humor aquosus. Warna iris tergantung pada jumlah pigmen di stroma iridis dan stratum pigmenti iridis, juga rapat longgarnya anyaman serabut jaringan pengikat dalam iris.

Corpus ciliaris

Bagian uvea yang terletak antara iris dan choroidea yang berfungsi sebagai penghasil humor aquosus.

Choroidea

Bagian uvea yang paling luas yang  berfungsi memberi nutrisi pada retina, terletak antara retina dan sclera, terdiri atas anyaman pembuluh darah.

1. Tunica nervosa

Terdiri atas :

Stratum pigmenti, menempel pada tunica vasculosa Stratum cerebrale atau retina, selembar tipis jaringan saraf semitransparan dan

multilapis yang melapisi bagian dalam dinding bola mata. Cekungan pada tempat polus posterior bulbi pada retina disebut fovea centralis, terjadi karena pada tempat ini hanya ada stratum neuroepitheliale. Cekungan ini tampak kuning sehingga disebut macula lutea.

Fisiologi Penglihatan

•   Mata mengatur (akomodasi) sedemikian rupa ketika melihat objek yang jaraknya bervariasi dengan menipiskan dan menebalkan lensa. Pemglihatan dekat memerlukan kontraksi dari badan ciliary, yang bisa memendekkan jarak antara kedua sisi badan ciliary yang diikuti dengan relaksasi ligamen pada lensa. Lensa menjadi lebih cembung agar cahaya dapat terfokuskan pada retina. Penglihatan yang terus menerus dapat menimbulkan ketegangan mata karena kontraksi yang menetap (konstan) dari otot-otot ciliary. Hal ini dapat dikurangi dengan seringnya mengganti jarak antara objek dengan mata. Akomodasi juga dinbantu dengan perubahan ukuran pupil. Penglihatan dekat, iris akan mengecilkan pupil agar cahaya lebih kuat melelui lensa yang tebal.

•  Cahaya diterima oleh fotoreseptor pada retina dan dirubah menjadi aktivitas listrik diteruskan ke kortek. Serabut-serabut saraf optikus terbagi di optik chiasma (persilangan saraf mata kanan dan kiri), bagian medial dari masing-masing saraf bersilangan pada sisi yang berlawanan dan impuls diteruskan ke korteks visual.

B. Glaukoma Akut

Glaukoma akut adalah penyakit mata yang disebabkan oleh tekanan intraokuler yang meningkat mendadak sangat tinggi. Disebut glaucoma sudut tertutup karena ruang anterior secara anatomis menyempit sehingga iris terdorong ke depan, menempel ke jaringan trabekular dan menghambat humor aqueous mengalir ke saluran schlemm. Pergerakan iris ke

Page 3: Bulbus Okuli(Anatomi, Fisiologi, Dan Histologi)

depan dapat karena peningkatan tekanan vitreus, penambahan cairan di ruang posterior atau lensa yang mengeras karena usia tua. Dapat terjadi primer, yaitu timbul pada mata yang memiliki bakat bawaan berupa sudut bilik mata depan yang sempit pada kedua mata, atau secara sekunder sebagai akibat penyakit mata lain. Yang paling banyak dijumpai adalah bentuk primer, menyerang pasien usia 40 tahun atau lebih. Pada bentuk primer, faktor predisposisinya berupa pemakaian obat-obatan midriatik, berdiam lama di tempat gelap, dan gangguan emosional. Bentuk sekunder sering disebabkan oleh hifema, luksasi atau subluksasi lensa, katarak intumesen atau katarak hipermatur, uveitis dengan suklusio atau oklusio pupil, dan iris bombe, atau pasca pembedahan intraokuler.

Manifestasi klinik :

Mata terasa sangat sakit, mengenai sekitar mata dan daerah belakang kepala. Gejala gastrointestinal berupa mual dan muntah, akibat rasa sakit yang berat, kadang-

kadang dapat mengaburkan gejala glaukoma akut. Tajam penglihatan sangat menurun. Terdapat halo atau pelangi di sekitar lampu yang dilihat. Konjungtiva bulbi kemotik atau edema dengan injeksi siliar. Edema kornea berat sehingga kornea terlihat keruh. Bilik mata depan sangat dangkal dengan efek tyndal yang positif, akibat timbulnya

reaksi radang uvea. Pupil lebar dengan reaksi terhadap sinar yang lambat. Pemeriksaan funduskopi sukar dilakukan karena terdapat kekeruhan media

penglihatan. Tekanan bola mata sangat tinggi, tekanan bola mata antara dua serangan dapat

normal.

Pemeriksaan penunjang :

Pengukuran dengan tonometri Schiotz yang menunjukkan peningkatan tekanan. Perimetri, Gonioskopi, dan Tonografi yang dilakukan setelah edema kornea

menghilang.

Penatalaksanaan :

Terapi medikamentosa: tujuannya adalah menurunkan TIO terutama dengan menggunakan obat sistemik (obat yang mempengaruhi seluruh tubuh).

1. Obat sistemik

Inhibitor karbonik anhidrase. Pertama diberikan secara intravena (acetazolamide 500 mg), kemudian diberikan dalam bentuk obat minum lepas lambat 250 mg 2x sehari.

Agen hiperosmotik. Macam obat yang tersedia dalam bentuk obat minum adalah glycerol dan isosorbide sedangkan dalam bentuk intravena adalah manitol. Obat ini diberikan jika TIO sangat tinggi atau ketika acetazolamide sudah tidak efektif lagi.

Untuk gejala tambahan dapat diberikan anti nyeri dan anti muntah.

1. Obat tetes mata local

Page 4: Bulbus Okuli(Anatomi, Fisiologi, Dan Histologi)

Penyekat beta. Macam obat yang tersedia adalah timolol, betaxolol, levobunolol, carteolol, dan metipranolol. Digunakan 2x sehari, berguna untuk menurunkan TIO.

Steroid (prednison). Digunakan 4x sehari, berguna sebagai dekongestan mata. Diberikan sekitar 30-40 menit setelah terapi sistemik.

Miotikum. Pilokarpin 2% pertama digunakan sebanyak 2x  dengan jarak 15 menit, kemudian diberikan 4x sehari. Pilokarpin 1% dapat digunakan sebagai pencegahan pada mata yang lainnya 4x sehari sampai sebelum iridektomi pencegahan dilakukan. Pilokarpin menyebabkan menyebabkan pupil mengecil sehingga iris tertarik dan membuka saluran yang tersumbat.

Terapi Bedah

1. Iridektomi perifer. Digunakan untuk membuat saluran dari bilik mata belakang dan depan karena telah terdapat hambatan dalam pengaliran humor akueus. Hal ini hanya dapat dilakukan jika sudut yang tertutup  sebanyak 50%.

2. Trabekulotomi (bedah drainase). Dilakukan jika sudut yang tertutup lebih dari 50% atau gagal dengan iridektomi.

Terapi laser untuk membuat lubang pada iris akan membantu mencegah serangan berikutnya dan seringkali dapat menyembuhkan penyakit secara permanen. Jika glaukoma tidak dapat diatasi dengan terapi laser, dilakukan pembedahan untuk membuat lubang pada iris.

Jika kedua mata memiliki saluran yang sempit, maka kedua mata diobati meskipun serangan hanya terjadi pada salah satu mata.

Dievaluasi tekanan intraokuler (TIO) dan keadaan mata. Bila TIO tetap tidak turun, lakukan operasi segera. Sebelumnya berikan infus manitol 20%, 300-500 ml, 60 tetes/ menit. Jenis operasi, iridektomi atau filtrasi, ditentukan berdasarkan hasil pemeriksaan gonoskopi setelah pengobatan medikamentosa.

C. Keratitis

Keratitits adalah peradangan pada kornea, membran transparan yang menyelimuti bagian berwarna dari mata (iris) dan pupil. Keratitis dapat terjadi pada anak-anak maupun dewasa. Bakteri pada umumnya tidak dapat menyerang kornea yang sehat, namun beberapa kondisi dapat menyebabkan infeksi bakteri terjadi.

Beberapa faktor resiko yang dapat meningkatkan kejadian terjadinya keratitis antara lain:

Perawatan lensa kontak yang buruk, penggunaan lensa kontak yang berlebihan

Herpes genital atau infeksi virus lain

Kekebalan tubuh yang menurun karena penyakit lain

Higienis yang tidak baik

Nutrisi yang kurang baik (terutama kekurangan vitamin A)

Penyebab keratitis bermacam-macam. Bakteri, virus, dan jamur dapat menyebabkan keratitis. Penyebab paling sering adalah virus herpes simplex, tipe 1. Selain itu, penyebab lain adalah kekeringan pada mata, pajanan terhadap cahaya yang sangat terang, benda asing yang masuk

Page 5: Bulbus Okuli(Anatomi, Fisiologi, Dan Histologi)

ke mata, reaksi alergi atau mata yang terlalu sensitif terhadap kosmetik mata, debu, polusi atau bahan iritatif lain, kekurangan vitamin A, dan penggunaan lensa kontak yang kurang baik.

Manifestasi klinis :

Gejala keratitis antara lain: Keluar air mata yang berlebihan Nyeri Penurunan tajam penglihatan Radang pada kelopak mata (bengkak, merah) Mata merah Sensitif terhadap cahaya

Pengobatan:

Antibiotik, anti jamur dan anti virus dapat digunakan tergantung organisme penyebab. Antibiotik spektrum luas dapat digunakan secepatnya, tetapi bila hasil laboratorium sudah menentukan organisme penyebab, pengobatan dapat diganti. Terkadang, diperlukan lebih dari satu macam pengobatan. Terapi bedah laser terkadang dilakukan untuk menghancurkan sel yang tidak sehat, dan infeksi berat membutuhkan transplantasi kornea.

Obat tetes mata atau salep mata antibiotik, anti jamur dan antivirus biasanya diberikan untuk menyembuhkan keratitis, tetapi obat-obat ini hanya boleh diberikan dengan resep dokter. Pengobatan yang tidak baik atau salah dapat menyebabkan perburukan gejala. Obat kortikosteroid topikal dapat menyebabkan perburukan kornea pada pasien dengan keratitis akibat virus herpes simplex.

Pasien dengan keratitis dapat menggunakan tutup mata untuk melindungi mata dari cahaya terang, benda asing dan bahan iritatif lainnya. Kontrol yang baik ke dokter mata dapat membantu mengetahui perbaikan dari mata.

DAFTAR PUSTAKA

Budianto, Anang dan M. Syahrir Azizi (ed). 2004. Guidance to Anatomy 1. Edisi revisi. Surakarta: Keluarga Besar Asisten Anatomi FK Universitas Sebelas Maret.

Fritz. 2008. Anatomi dan Fisiologi. Mata. http://i-comers.com/showthread.php?t=6926

Ilyas, Sidarta [et al]. 2002. Ilmu Penyakit Mata untuk Dokter Umum dan Mahasiswa Kedokteran. Jakarta: Sagung Seto.

Klik Dokter. 2008. Glaukoma. http://www.klikdokter.com/illness/detail/36

Klik Dokter. 2008. Keratitis. http://www.klikdokter.com/illness/detail/144

Tarsidi, Didi. 2008. Anatomi dan Fisiologi Mata. http://d-tarsidi.blogspot.com/2008/06/ anatomi -dan-fisiologi-mata.html

FISIOLOGI PENGLIHATAN..

Page 6: Bulbus Okuli(Anatomi, Fisiologi, Dan Histologi)

FISIOLOGI ORBITA

PALPEBRA :Dapat mengedip dan membuka kelopak. Bekerja sebagai diagfragma. Bila tidak dapat menutup disebut : Lagoptalmus. Bila palpebra menjadi kering disebut : Xerosis. Terutama waktu tidur, jika terjadi laggoptalmus—> maka kering ( xerosis ) sehingga mudah terjadi infeksi, maka terjadi keratitis dan lagoptalmus. Bila mata tidak dapat membuka dengan sempurna disebut : Ptosis- Ptosis Partial : Biasanya terdapat kelainan musculus levator palpebra dan bersifat kongenital.- Ptosis Total : Disebabkan oleh kelumpuhan syaraf III (Okulomotorius ) dan causa trauma.

KONJUNGTIVA :Merupakan membran mukosa yang meliputi palpebra dan bola mata. Ada tiga bagian :1. Konjungtiva forniks :Struktur sama dengan palpebra. Hubungan dengan jaringan di bawahnya lebih lemah dan membentuk lekukan-lekukan mengandung banyak pembuluh darah. Terdapat saluran muara air mata.2. Konjungtiva Bulbi.Tipis dan tembus pandang, dibagian anterior bulbus oculi. Dibaweah conjungtiva bulbi terdapat kapsula tenon. Struktur sama dengan konjungtiva palpebra tanpa kelenjar. Dari limbus epitel konjungtiva berlanjut sebagai epitel kornea.3. Konjungtiva Palpebra :Sama dengan konjungtiva tarsalis berhubungan dengan tarsus sangat erat.

Vaskularisasi : Dari arteri kanjungtiva posterior dan arteri ciliaris anterior.Syaraf : Dipersarafi oleh N. V.

KORNEAMerupakan dinding dari bola mata. Sifat : mempunyai daya bias kornea : 40 – 50 dioptri dan tidak mempunyai pembuluh darah. Makanan berasal dari humos aquor secara inhibisi. Kornea terdiri dari 5 lapis :1. Epitel2. Lapisan Bowman3. Stroma4. Membran Descement5. EndotelJika endotel rusak oleh karena sesuatu hal misal : trauma / operasi maka proses inhibisi terganggu. Cairan yang masuk lebih besar dari yang keluar, sehingga cairan tertimbun didalam —–> Oedema kornea. Maka kornea jadi keruh. ——- > Penglihatan jadi terganggu.

IRISBekerja sebagai diagfragma.Bila kena cahaya keras –> Pupil mengecil ( miosis ). Bila kena cahaya sedikit –> Pupil melebar. ( Midriasis ).Pupil yang terus-menerus midriasis, tidak bisa mengecil disebut : Iridoplegi. Pupil yang selalu merasa silau sehingga mata menutup secara paksa —-> Bleparospasme.

CORPUS SILIAREMempunyai fungsi untuk :

Page 7: Bulbus Okuli(Anatomi, Fisiologi, Dan Histologi)

1. Menghasilkan humos Aquor.2. Sebagai alat akomodasi.Yaitu jika muskulus ciliare kontraksi maka zonula longgar sehingga lensa jadi cembung.

COROIDFungsi : Memberi makann retina bagian dalam melalui pembuluh darah.

CAMERA OKULI ( SUDUT BILIK MATA )Fungsi : Menghasilkan humos akuor. Normalnya aliran keluar sama dengan air masuk. Bila air masuk > dari air keluar, ——> Tekanan bola mata meninggi. yang disebut Glaukoma. Bila air keluar > air masuk, ——> tekanan bola mata menurun, disebut Hipotoni.Tekanan bola mata yang normal : 10 – 20 mmHg.Tekanan bola mata meninggi : > 25 mmHg.

LENSAFungsi : - Refraksi dengan daya bias 10 Dioptri- AkomodasiLensa terdiri dari :a. Kapsul yang semi permiableb. Kortexc. Nukleus.Lensa merupakan jaringan avaskuler, makanan didapat dari Humos akuor.

PALPEBRA :Dapat mengedip dan membuka kelopak. Bekerja sebagai diagfragma. Bila tidak dapat menutup disebut : Lagoptalmus. Bila palpebra menjadi kering disebut : Xerosis. Terutama waktu tidur, jika terjadi laggoptalmus—> maka kering ( xerosis ) sehingga mudah terjadi infeksi, maka terjadi keratitis dan lagoptalmus. Bila mata tidak dapat membuka dengan sempurna disebut : Ptosis- Ptosis Partial : Biasanya terdapat kelainan musculus levator palpebra dan bersifat kongenital.- Ptosis Total : Disebabkan oleh kelumpuhan syaraf III (Okulomotorius ) dan causa trauma.

KONJUNGTIVA :Merupakan membran mukosa yang meliputi palpebra dan bola mata. Ada tiga bagian :1. Konjungtiva forniks :Struktur sama dengan palpebra. Hubungan dengan jaringan di bawahnya lebih lemah dan membentuk lekukan-lekukan mengandung banyak pembuluh darah. Terdapat saluran muara air mata.2. Konjungtiva Bulbi.Tipis dan tembus pandang, dibagian anterior bulbus oculi. Dibaweah conjungtiva bulbi terdapat kapsula tenon. Struktur sama dengan konjungtiva palpebra tanpa kelenjar. Dari limbus epitel konjungtiva berlanjut sebagai epitel kornea.3. Konjungtiva Palpebra :Sama dengan konjungtiva tarsalis berhubungan dengan tarsus sangat erat.

Vaskularisasi : Dari arteri kanjungtiva posterior dan arteri ciliaris anterior.Syaraf : Dipersarafi oleh N. V.

KORNEA

Page 8: Bulbus Okuli(Anatomi, Fisiologi, Dan Histologi)

Merupakan dinding dari bola mata. Sifat : mempunyai daya bias kornea : 40 – 50 dioptri dan tidak mempunyai pembuluh darah. Makanan berasal dari humos aquor secara inhibisi. Kornea terdiri dari 5 lapis :1. Epitel2. Lapisan Bowman3. Stroma4. Membran Descement5. EndotelJika endotel rusak oleh karena sesuatu hal misal : trauma / operasi maka proses inhibisi terganggu. Cairan yang masuk lebih besar dari yang keluar, sehingga cairan tertimbun didalam —–> Oedema kornea. Maka kornea jadi keruh. ——- > Penglihatan jadi terganggu.

IRISBekerja sebagai diagfragma.Bila kena cahaya keras –> Pupil mengecil ( miosis ). Bila kena cahaya sedikit –> Pupil melebar. ( Midriasis ).Pupil yang terus-menerus midriasis, tidak bisa mengecil disebut : Iridoplegi. Pupil yang selalu merasa silau sehingga mata menutup secara paksa —-> Bleparospasme.

CORPUS SILIAREMempunyai fungsi untuk :1. Menghasilkan humos Aquor.2. Sebagai alat akomodasi.Yaitu jika muskulus ciliare kontraksi maka zonula longgar sehingga lensa jadi cembung.

COROIDFungsi : Memberi makann retina bagian dalam melalui pembuluh darah.

CAMERA OKULI ( SUDUT BILIK MATA )Fungsi : Menghasilkan humos akuor. Normalnya aliran keluar sama dengan air masuk. Bila air masuk > dari air keluar, ——> Tekanan bola mata meninggi. yang disebut Glaukoma. Bila air keluar > air masuk, ——> tekanan bola mata menurun, disebut Hipotoni.Tekanan bola mata yang normal : 10 – 20 mmHg.Tekanan bola mata meninggi : > 25 mmHg.

LENSAFungsi : - Refraksi dengan daya bias 10 Dioptri- AkomodasiLensa terdiri dari :a. Kapsul yang semi permiableb. Kortexc. Nukleus.Lensa merupakan jaringan avaskuler, makanan didapat dari Humos akuor.

PALPEBRA :Dapat mengedip dan membuka kelopak. Bekerja sebagai diagfragma. Bila tidak dapat menutup disebut : Lagoptalmus. Bila palpebra menjadi kering disebut : Xerosis. Terutama waktu tidur, jika terjadi laggoptalmus—> maka kering ( xerosis ) sehingga mudah terjadi infeksi, maka terjadi keratitis dan lagoptalmus. Bila mata tidak dapat membuka dengan sempurna disebut : Ptosis

Page 9: Bulbus Okuli(Anatomi, Fisiologi, Dan Histologi)

- Ptosis Partial : Biasanya terdapat kelainan musculus levator palpebra dan bersifat kongenital.- Ptosis Total : Disebabkan oleh kelumpuhan syaraf III (Okulomotorius ) dan causa trauma.

KONJUNGTIVA :Merupakan membran mukosa yang meliputi palpebra dan bola mata. Ada tiga bagian :1. Konjungtiva forniks :Struktur sama dengan palpebra. Hubungan dengan jaringan di bawahnya lebih lemah dan membentuk lekukan-lekukan mengandung banyak pembuluh darah. Terdapat saluran muara air mata.2. Konjungtiva Bulbi.Tipis dan tembus pandang, dibagian anterior bulbus oculi. Dibaweah conjungtiva bulbi terdapat kapsula tenon. Struktur sama dengan konjungtiva palpebra tanpa kelenjar. Dari limbus epitel konjungtiva berlanjut sebagai epitel kornea.3. Konjungtiva Palpebra :Sama dengan konjungtiva tarsalis berhubungan dengan tarsus sangat erat.

Vaskularisasi : Dari arteri kanjungtiva posterior dan arteri ciliaris anterior.Syaraf : Dipersarafi oleh N. V.

KORNEAMerupakan dinding dari bola mata. Sifat : mempunyai daya bias kornea : 40 – 50 dioptri dan tidak mempunyai pembuluh darah. Makanan berasal dari humos aquor secara inhibisi. Kornea terdiri dari 5 lapis :1. Epitel2. Lapisan Bowman3. Stroma4. Membran Descement5. EndotelJika endotel rusak oleh karena sesuatu hal misal : trauma / operasi maka proses inhibisi terganggu. Cairan yang masuk lebih besar dari yang keluar, sehingga cairan tertimbun didalam —–> Oedema kornea. Maka kornea jadi keruh. ——- > Penglihatan jadi terganggu.

IRISBekerja sebagai diagfragma.Bila kena cahaya keras –> Pupil mengecil ( miosis ). Bila kena cahaya sedikit –> Pupil melebar. ( Midriasis ).Pupil yang terus-menerus midriasis, tidak bisa mengecil disebut : Iridoplegi. Pupil yang selalu merasa silau sehingga mata menutup secara paksa —-> Bleparospasme.

CORPUS SILIAREMempunyai fungsi untuk :1. Menghasilkan humos Aquor.2. Sebagai alat akomodasi.Yaitu jika muskulus ciliare kontraksi maka zonula longgar sehingga lensa jadi cembung.

COROIDFungsi : Memberi makann retina bagian dalam melalui pembuluh darah.

CAMERA OKULI ( SUDUT BILIK MATA )

Page 10: Bulbus Okuli(Anatomi, Fisiologi, Dan Histologi)

Fungsi : Menghasilkan humos akuor. Normalnya aliran keluar sama dengan air masuk. Bila air masuk > dari air keluar, ——> Tekanan bola mata meninggi. yang disebut Glaukoma. Bila air keluar > air masuk, ——> tekanan bola mata menurun, disebut Hipotoni.Tekanan bola mata yang normal : 10 – 20 mmHg.Tekanan bola mata meninggi : > 25 mmHg.

LENSAFungsi : - Refraksi dengan daya bias 10 Dioptri- AkomodasiLensa terdiri dari :a. Kapsul yang semi permiableb. Kortexc. Nukleus.Lensa merupakan jaringan avaskuler, makanan didapat dari Humos akuor.