trauma okuli
TRANSCRIPT
TRAUMA OKULI
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA FAKULTAS KEDOKTERAN
USU
1
TRAUMA MEKANIS
• I. TRAUMA TUMPULAkibat trauma tumpul :
- Kerusakan langsung pada sel dan jaringan
- perubahan vascular - laserasi jaringan
2
Hal-hal yang bisa didapati:• 1. Laserasi palpebra– Ruptur canaliculi lakrimalis– Ruptur lig.palpebra– →pembersihan dan pejahitan luka
• 2. Erosi dan vulnus laceratum kornea– Antibiotik topikal/sistemik– Verban tekan – Anestesi topikal
3
• 3. Hyphaema (perdarahan pd COA)– Primer: segera seteleh trauma– Sekunder: 2-5 hr post trauma– Penyerapan: iris dan trabekula– Grading:• Microscopic: no layering• I. : < 33% COA• II. : 33% - 50% COA• III. : 50%-95% COA• IV. : 100% COA
4
komplikasi
• Jangka pendek:– Glaucoma– Corneal blood
stain– Synechia– Symphatetic -
Ophthalmia
• Jangka panjang :– Atropi iris ( darah
menekan lama)– Optik atropi
(TIO↑)– Heterocronitis –
uveitis– hemophthalmitis
5
Tindakan • Konservatif–Bed rest,posisi 30°-40°–Verban tutup mata yg sakit– Steroid sistemik(cegah uveitis dan
perdarahan sekunder)–Analgetk sedatif– Jika TIO↑ : Myoticum, CAI–2 x 24 jam gagal : Parasintesa
6
• Parasintese– Konservatif 2x24 jam gagal– Black ball Haemorrhage– TIO > 50 mmHg selama 5 hari– TIO > 35 mmHg selama 7hari – TIO > 25 mmHg selama 1 hari pd pasien
sickle cell disease– Absorbsi tdk terjadi selama 8-9 hari– Koagulum : • Persistent total hyphaema > 5 hari• Persistent small hyphaema >10 hari
7
• 4. Iridodyalisis– Terlepasnya iris dari
origonya (corpus cilliaris)
– Biasanya disertai hyphaema
– Pupil berubah bentuk bentuk
– Visus ↓ atau Normal,diplopia
8
5. Subluxatio lentis Terlepasnya sbgn lensa dari zonulla zinii
• A. Posterior – Iris tremulans– COA dalam – Visus N,jk katarak tdk
terjadi
• B. Anterior– COA dangkal– Glaucoma
• Tindakan :– konservatif,: kompres
dingin dan istirahat– Koreksi visus– Steroid topikal dan
sistemik– Glaucoma,katarak:op
erasi
9
• 6. Luxatio Lentis– Terlapasnya seluruh lensa dari z.zinii
• Anterior– Lensa pd COA→Glaucoma,distropi kornea– Tindakan : Cito Operasi
• Posterior– Lensa pd corp.cilliaris dan vitreous
→londring lens– Aphakia → lensa +10 D – Glaucoma sekunder
10
• 7. Katarak– Hempasan →permeabilitas kapsul lensa↑
→cairan masuk ke dalam COA→ keruh • 8. Vitreous Haemorrhage– Asal: corp. cilliaris,retina,choroid– Sedikit : dapat diserap,visus N– Banyak : 1/300 , 1/60– Tindakan: • Konservatif, iodoniacin 3x2 tab 6 bulan,catarlent
ED• USG: retinal detachment → vitrectomy
11
• 9. Glaucoma– Sebab:• Angla recession ; trabecula lepas shg aliran
aquous humor terganggu– Tindakan• CAI• Glaucon tab 4x1• Pilocarpin ED• Trabeculectomy jk medikamentoasa gagal
• 10.Hipotoni bulbi– permanen:destruksi corp.cilliris– Menetap: atropi bulbi, ptisis bulbi– Tindakan : Prednison 4x2 tab
12
• 11. Ruptur retina– Retinal breaks & detachments• Anteroposterior compression→diameter
aquator bola mata bertambah→traksi pd vitreous base• Biasanya pd inferotemporal dan superonasal
– Commotio retina(retinal oedema,concission edema,Berlin’s edema)• Dapat melibatkan: peripheral
retina,macula,peripapillary area• Jika macula terlibat: acute loss of central vision
13
• 12.Retrobulbar haemorrhage– Perdarahan di belakang bulbus okuli karena
rupturnya cabang2 a. ophthalmica– Gejala: proptosis mendadak,visus
menurun ,rasa sakit yang hebat– Tindakan• Kompres dingin• Antibiotika topikal /sestemik
• 13. Blow out fracture– Deviasi bulbus okuli ke ara dasar orbita– Tindakan:operatif kerjasama dgn bedah
plastik
14
II.TRAUMA TAJAM• Biasanya menyebabkan perforasi• Hati-hati :
uveitis,iritis,endophthalmitis,panophthalmitis• Penatalaksanaan:1.Pemeriksaan yang teliti
-anamnese,RÖ photo,USG-anastesi topikal →periksa conjunctiva,cornea,sclera,choroid-ATS prophilaxis 1500 IU-Antibiotika,Garamycin 1-6mg/cc dlm NaCl utk irigasi luka
15
• 1. Palpebra– Jk kena punct.lakrimalis→satukan dgn silicone
tube– Komplikasi: Ectropion,entropion
• 2.Cornea– Luka sayat: tanpa atau dengan iris,vitreous
prolaps– Luka tusuk cornea-Lensa- Olga Perder; luka perforasi kecil 1-3 mm
luka perforasi sedang 4-7mm
luka perforasi lebar 8-12mm
16
• Penatalaksanaan– Kecil :COA N →antibiotik topikal/sistemik– Besar: COA collaps→hecting cornea– COA diisi dgn BSS atau udara– Iris Prolaps: Reposisi iris– Enucleasi:membuang seluruh isi bola
mata,cornea,sclera– Excenterasi: membuang isi bola
mata,cornea,kecuali sclera
17
II. TRAUMA CHEMIS• A. TRAUMA ASAM– Asam organik; asam citrat,maleat,acetat,dll– As.non.organik: HCl,HNO3,H2SO4 dll– Patofisiologi:- Asam lemah dpt merusk dinding sel - Daya tembus asam organik>anorganik- Kadar rendah:kekentalan
protoplasma↑→koagulasi→reaksi:iritasi- Kadar tinggi:denat.protein→asam proteinat
18
• Sifat merusaknya asam tergantung dari: pH, affinitas protein dan daya tembusnya
• Klassifikasi keparahan:1. Mild Injury
-erosi epitel kornea-reepitelisasi lambat-cornea sedikit oedem,visus sdkt terganggu
2. Moderatelly severe Burn-cornea keruh-iris kurang berkilat-cyanosis /nekrosis conjunctiva-bisa terbentuk neovascularisari cornea-exudat protein yg encer pd mata yang merah-defek epitel permanen
19
3. Very Severe Burn-kornea sangat oedem-batas pupil tdk jelas-conj dan sclera putih-uveitis
PENATALAKSANAAN;- Irigasi dgn air atau garam fisiologi- Kontrol pH air mata
20
• B. TRAUMA BASA– Patofisiologi:
• Basa menyebabkan kekentalan protoplasma↑,terbentuk liquid fraction dan vacuolisasi shg terjadi penggumpalan• Mekanisme terbentuknya garam alkali proteinat: Basa
dgn lemak akan membentuk sabun shg mesrusak dinding sel dgn menambah daya penetrasinya sehingga terjadi necrosis focal
– Kerusakan kornea biasanya terjadi pada pH 11,5
– Berat ringannya trauma basa tergantung pada:pH, lama kontak dan daya tembus
21
• Klassifikasi Thoft– Derajat 1: Hiperemi konj. disertai
keratitis punctat– Derajat 2: Hiperemi konj.disertai
hilangnya epitel kornea– Derajat 3: derajat 2 + nekrosis conj.– Derajat 4: konunctival perilimbal nekrosis
sebanyak 50%
22
PENATALAKSANAAN• 1. SEGERA– Irigasi dgn air yang mengalir selama 30 menit
sebanyak 2 ltr– Bawa pasien ke emergency room– Irigasi dgn NaCl 0,9%,beri Pantocain ED– Jika ada benda asing, bersihkan– Pada trauma basa dpt terjadi pelepasan
enz.collagenase, beri EDTA calcium atau cystein 0,2 molar atau acetyl cystein 1,2 molar
– Acetazolamide 500 mg– Vitamin C utk kolagenase– Beri cycloplegic ED dan Antibiotik – Tutup mata dgn verban
23
• 2. KEMUDIAN– Beberapa hari-minggu– Acetazolamide 4x250 mg,akibat terlepasnya
PG dan terbentuknya jar. Parut menutupi out flow channel
– Bila TIO 22-25 mmHg beri Timolol maleat 0,5% atau glycerin 50% 40-50 ml 2x sehari
– Mannitol 20% IV (2,5 mg/kg/BB/hr)– Dexamethasone ED atau sistemik utk cegah
iridocyclitis
24
– Deformitas (-) ; surgical reconstruction– Deformitas (+); beri Antibiotik dan artificial
tears