bulletin november
DESCRIPTION
2Q Creative Media Newsletter November 2012TRANSCRIPT
[1]
NOVEMBER
PRODUCTIONMasih betah dengan teknik analog ? Meski beberapa pengguna berkeras bahwa analog lebih memberi "nyawa" pada output, namun tuntutan efisiensi akan berkata lain.
WIRELESSLokasi take gambar ada di seberang sungai ? Menyeberang jalan ? Atau harus tarik kabel hingga 200 meter ? Kenapa tidak menggunakan nirkabel ?
DIGITAL SYSTEMTidak lagi perlu ruang penyimpan kaset yang sangat luas. Yang kini dibutuhkan adalah server storage yang handal dan jaringan data yang cepat.DI
GITA
L 201
2
[2]
Master Control TelevisiSystem analog yang 10 tahun yang lalu merajai dunia pertelevisian, dengan cepat tergeser oleh perangkat digital yang tidak lagi berbasis pita seluloid atau magnetik, tapi menggunakan data digital yang disimpan dalam harddisk. Ringkas, cepat , handal.
PRODUCTIONNovember 2012
Teknik DigitalMemaksimalkan produksi dengan sentuhan teknologi. Cepat, efisien, efektif, kreasi tanpa batas
IMPLEMENTASI DIGITAL DALAM PRODUKSI..Serbuan berbagai perangkat digital yang sangat masif dalam periode 2011-2012 memberi sangat banyak pilihan penggunaan peralatan mulai yang sangat mahal hingga sangat murah. Pilihan ditangan kita
Melihat ruang penyimpanan data audio-
visual di stasiun televisi atau rumah produksi
dalam periode analog beberapa tahun yang
lalu, akan serasa memasuki perpustakaan.
Bukan buku-buku yang bertumpuk didalamnya
tetapi kaset video yang bertumpuk-tumpuk
memenuhi setiap sudut ruang. Berbagai model
kaset video kita kenal seperti Betamax ,
Betacam digital dan analog, VHS, SHVS
maupun DAT sebagai media rekam audio.
Masa-masa itu telah berlalu. Kini pita
penyimpan seluloid dan magnetik sudah
digantikan media simpan dalam cakram
harddisk. Media ini mampu menyimpan data
audio visual dengan efisiensi yang luar biasa
dan kemudahan pencarian dalam tempo
sekejap mata. Alih-alih melebarkan ruang
penyimpanan kaset, kini pengguna data audio
visual hanya perlu memperkuat kemampuan
jaringan data di perusahaan media yang
dilakoninya. Kebutuhan server dan system
jaringan telah menggantikan kebutuhan batu
bata dan semen untuk membangun ruang
simpan yang besar dan luas.
Metode digital yang diterapkan di system
penyimpanan data diikuti dengan cepat oleh
alat rekam yang digunakan. Bahkan cenderung
sangat revolusioner. Seluruh system produksi
lambat laun bergeser ke model yang sering
disebut "Tapeless" atau tanpa pita. Seluruh
distribusi data video dan audio langsung
mengalami proses digitalisasi real time, dan
disimpan seketika itu juga dalam storage yang
dapat diakses oleh mesin editing manapun
dalam jaringan, bahkan dari internet.
Dampaknya, kecepatan produksi dapat
ditingkatkan secara drastis. Waktu capture
yang dulu makan waktu berjam-jam kini dapat
ditiadakan hingga Zero Capture Time.
Terdengar simpel. Namun memang
had i r nya tekno log i in i membutuhkan
pengetahuan khusus untuk menanganinya.
Tidak sekedar kemampuan videography, kini IT
juga pegang peranan penting dalam produksi.
Teknik digital adalah
solusi efisiensi produksi tanpa mengorbankan
output
[3]
Ringan, ringkas, praktis, mudah, murah, berkualitas. Apa yang kurang ?Bagi kalangan pertelevisian, kemampuan menyelenggarakan
siaran langsung dari lokasi diluar studio adalah sebuah prestasi yang
layak dibanggakan. Produksi Live Outdoor adalah impian namun
kadangkala sekaligus menjadi momok bagi crew pelaksana
yang bergelut dengan alat-alat produksi di lapangan.
Sudah hal yang umum jika proses menuju Live diluar
studio berarti mobilisasi alat dan crew yang luar biasa
tergantung pada skala produksi yang diinginkan. Alat
produksi utamanya saja sudah seabrek banyaknya. Belum
lagi alat transmisi gambar yang biasanya berupa parabola besar
dan perangkat pendukungnya yang berat dan fragile.
Urusan pengadaan alat delivery gambar nirkabel jarak jauhnya
sendiri kadang membuat pengelola stasiun televisi mengelus dada.
Bukan apa-apa, harganya memang selangit. Apalagi untuk ukuran
televisi lokal yang biasanya memiliki banyak keterbatasan dalam
permodalan. Singkatnya, sudah mahal, berat, apalagi kalau sampai
rusak, duh..perbaikannya bisa seharga satu unit kamera kualitas
sedang.
Terobosan peralatan digital yang kini bagai angin puyuh
memberi banyak alternatif solusi untuk persoalan video
delivery. Kini dengan transmitter radio sebesar nampan
ditambah encoder seukuran netbook, siaran hingga
jarak 30 km dari stasiun dapat dilakukan. Harganya bisa
dipangkas hingga seperenam perangkat analog model
lama. Kualitasnya pun sangat baik.
Masih kurang praktis atau tidak dapat menemukan spot
transmisi nirkabel yang bebas ( LOS ) ? Bisa menggunakan jalur
internet juga kok. Bahkan dengan menggunakan server Flash Media di
IIX ( dapat disewa bulanan ), dengan 1 modem saja pun dapat bersiaran
langsung. Mudah dan murah ! Kenapa tidak ?
Teknologi Digital Wireless
Dengan teknik digital, delivery video dari lapangan untuk kepentingan siaran langsung televisi atau apapun itu menjadi praktis dan memiliki mobilitas sangat tinggi. Tak perlu menggunakan antena-antena besar,dengan parabola berdiameter 60cm ditambah encoder digital, jarak hingga 75 kilometer dapat ditembus dengan mudah.Mungkin saatnya mengganti OBVan besar menjadi OBMotor.....
2Q PRO100 DIGITAL ENCODER WIRELESS INTERNET INTRANET FIBER CHANNEL
Nirkabel P2PDengan antena digital berdiameter 60cm, dengan mudah menembus jarak diatas 50 km
Via VPNPraktis tanpa batasan jarak, selama tersedia akses internet yang memadai kecepatannya
MonitoringSiapapun yang berkepentingan dapat mengikuti jalannya acara darimanapun dalam jaringan
BroadbandDengan ketersediaan Fiber Channel dedicated, STL via radio tinggal sejarah masa lalu
Terobosan digital memberi
banyak kemudahan
DIGITAL TRANSMISSION = FREEDOM
[4]
Meningkatkan kreativitas produksi Live dengan jaringan terpadu dalam kota.
Membangun sebuah system siaran
langsung terpadu yang mampu menjangkau
seluruh sudut kota terdengarnya memang
mirip proyek raksasa yang melibatkan
permodalan sangat besar dan infrastruktur
yang sangat rumit.
Pendapat itu bisa benar, namun bisa juga
salah. You get what you payed for. Kalau
berani mengeluarkan dana besar, sudah tentu
dengan mudah bisa membeli peralatan
transmisi nirkabel yang diinginkan. Mau satelit
model SNG atau BGAN ? Namun persoalannya
tidak sesederhana itu. Investasi yang luar biasa
besar di depan akan langsung membebani
perusahaan dan belum tentu dapat didukung
oleh kapasitas ekonomi daerah yang
bersangkutan. Oke, jika begitu kita gunakan
pendekatan yang lain.
You build what you dreamed of. Rasanya
ini akan lebih tepat diterapkan. Membutuhkan
sedikit kreativitas dan pemikiran, untuk
mendapatkan yang diinginkan dengan biaya
relatif lebih murah. Terlebih sekarang tersedia
berbagai perangkat digital yang
memungkinkan kita untuk berkreasi dan
menerapkan pola out of the box untuk solusi
yang diinginkan.
Tersedianya alat transmisi dengan harga
relatif murah berbasis 5,8 Ghz dan encoder
digital dengan harga terjangkau dapat
dikreativisasi menjadi sebuah jaringan Intra
City yang handal untuk mengirimkan gambar
ke stasiun televisi untuk dipancar ulangkan.
Di beberapa kota di Indonesia, system ini
telah diimplementasikan dengan efektif. Ambil
saja contoh RTV di Riau, BTV di Balikpapan
atau Fajar TV di Makassar. Dengan biaya yang
relatif masuk diakal, jaringan dalam kota
semacam ini telah diaplikasikan dalam
produksi program televisi luar studio, yang
dapat dilakukan dari area manapun di kota.
Dengan memanfaatkan jaringan operator
ISP ( penyedia jaringan internet ), kini bahkan
tak perlu pasang antena lagi untuk bersiaran
langsung. Cukup pasang laptop, cari WIFI, dan
Go Live. Kualitas jaringa internet kini sudah
semakin baik, dan di beberapa kota sudah
tercover jaringan HSDPA dan WIMAX secara
penuh.
Sebagai bagian dari riset masa depan
yang kini sudah dapat diimplementasikan, 2Q
Creative Media Technologies juga telah
membangun server media lokal berbasis Flash.
Server ini memberi kemudahan siaran
langsung dengan hanya menggunakan
operator GSM/CDMA lokal. Kualitasnya diatas
BGAN, namun biayanya 1/50 nya saja.
Kenapa tidak ?
GO WIRELESS
Wireless Video City Coverage Dengan membangun system transmisi wireless terpadu atau bekerjasama dengan ISP dan warnet lokal, kebutuhan siaran langsung dari area manapun kini dapat dilakukan. Bahkan dengen pendekatan jaringan internet dan VPN, tak perlu lagi gotong-gotong antena kemana-mana.
Maksimalkan potensi tower
yang ada
[5]
Ketika jalur distribusi normal tak lagi memadai, video streaming adalah solusi.
Tidak seperti setahun dua tahun yang
lalu, kini kapasitas akses internet sudah
meningkat dengan sangat pesat. Operator
GSM dan CDMA berlomba-lomba memberikan
akses data yang lebih cepat dengan harga
yang makin murah. Memang tidak seketika itu
juga pengguna bisa mendapatkan akses data
yang baik, masih banyak ketergantungan
dengan coverage sinyal dan slot data yang
disediakan operator di daerah yang digunakan.
bagi yang beruntung dalam area layanan
internet kabel, kecepatan 512Kbps yang 8
tahun lalu hanya mampu dibayar oleh warnet
menengah, kini sudah dapat dinikmati
pengguna personal rumahan.
Perubahan ini juga mendorong perilaku
pengguna internet Indonesia, yang menurut
data Nielsen terus bergeser secara dominan
untuk mengakses data berupa audio visual
secara aktif, menggunakan komputer, laptop
atau gadget portabel lainnya.
Menghadapi trend semacam ini, para
penyedia konten online juga berlomba-lomba
memberikan layanan video on demand untuk
memenuhi kebutuhan pengguna, dan
menjadikannya sebagai sebuah lahan bisnis
yang baru.
Konten video yang didistribusikan secara
online streaming, baik yang berbasis library
atau Live, memang memiliki karakter yang
berbeda dengan televisi teresterial biasa.
Aspek gambar, data dan kemudahan akses
harus diutamakan untuk memanjakan viewers
yang kini tak lagi terbatas dalam skala kota
atau propinsi. Sekali konten diudarakan melalui
jalur online atau internet, maka secara teknis
konten ini dapat ditonton siapa saja di seluruh
dunia melalui jaringan internet.
Untuk kebutuhan marketing yang sifatnya
massal, atau kebutuhan menjual potensi
wisata sebuah daerah yang tentu selayaknya
tidak sekedar menjadi konsumsi orang daerah
tersebut, ini tentu merupakan solusi. Dengan
memajang dan mempromosikan sebuah
website berisi konten-konten menarik, maka
sama saja dengan membuat etalase yang akan
menarik orang dari manapun di seluruh dunia.
Tergantung pola promosi yang dilakukan juga
tentunya.
Untuk industri multimedia kreatif lainnya,
misalnya televisi lokal, TV Streaming ini juga
bisa dimanfaatkan untuk membuat siaran
langsung yang sangat mudah dan murah.
Sebuah televisi di Yogyakarta, cukup
mengirimkan reporternya ke Aceh, siaran
dengan modem, direlay dari Yogyakarta via
Web dan ditayang ulangkan. Mudah dan
Murah sekali bukan ?
Produksi Live Streaming dari lokasi outdoor
Siaran Langsung Via StreamingTeknologi Video Streaming kini telah mencapai tataran yang sangat berbeda dengan beberapa tahun yang lalu. Dengan metode yang sangat mudah, murah dan praktis, kini Live Streaming dapat dilakukan dari manapun juga selama dalam jangkauan operator 3G atau HSDPA. bahkan hanya dengan 1 modem saja !
STREAMING ?
[6]
Hijrah dari kota Semarang ke Jakarta 6
tahun yang lalu, penulis yang oleh ibundanya
diberi nama Rully Irmawan malang melintang
di dunia multimedia Jakarta sebagai
profesional di bidang produksi dan broadcast
engineer sebelum akhirnya nyangkut di Jawa
Pos Multimedia Corporation ( JPMC ) sekitar 3
tahun yang lalu.
Berbagai terobosan dan inovasi sudah
dilakukan di JPMC bersama Joko Intarto, sang
pimpinan. Sepak terjangnya cukup banyak
berperan membawa JPMC menuju tataran
berikutnya di dunia pertelevisian lokal
Indonesia.
Memasuki 2012, penulis memantapkan
diri untuk membangun 2Q Creative Media
secara independen, memasuki tingkatan baru
dalam kancah teknologi multimedia dan
produksi masa depan.
Musisi dan TeknologiLatar belakang kedekatan penulis dengan
teknologi tidak dapat dipisahkan dengan masa
lalunya sebagai pemain musik yang menekuni
dunia panggung dan akhirnya merambah ke
aransemen dan penulisan lagu serta music
director untuk rekaman. Impian setiap musisi
untuk punya studio sendiri memaksanya
berpikir keras dan akhirnya dapat membangun
salah satu studio rekaman digital pertama di
Semarang pada 1999.
Berawal dari studio inilah didapat
pekerjaan pertama dari sebuah agency
periklanan Semarang untuk membuat illustrasi
untuk sebuah iklan televisi. Dasar kemauan
belajar yang tinggi akhirnya membuatnya
mempelajari teknik video pula dan pada
akhirnya mendirikan Production
House di Semarang yang masih
beroperasi hingga sekarang
dengan nama PT Mitra Inti
Sentosa ( Mitz Studio )
Nafsu Kebo Tenaga Ayam
Keinginan setinggi
langit namun keterbatasan
permodalan dan keahlian
memaksa penulis untuk
mempelajari sangat banyak hal
tentang dunia produksi dan teknologi yang
dibutuhkan. Kondisi daerah yang minim
teknologi dan sumber daya manusia yang ahli
pada masa awal 2000an secara tidak langsung
membentuk ( baca : memaksa ) penulis untuk
menjadi insan serba bisa demi untuk
menghidupkan rumah produksinya yang
beroperasi dengan alat, crew dan modal
sangat terbatas.
Tanpa disadari, ketekunan melakukan
riset, pembelajaran dan inovasi dalam skala
nekat, menerima pekerjaan dengan filosofi
yang mirip dengan Joko Intarto ( pimpinan dan
guru penulis di JPMC ) yaitu " Hajar dulu mikir
nanti ", ternyata menjadi modal yang sangat
berharga ketika berhadapan dengan industri
multimedia dengan kasus beraneka ragam
setelah hijrahnya ke Jakarta pada 2006.
Murah dan berkualitasPrinsip inilah yang terus diterapkan
hingga kini oleh penulis. Pola ini diterapkan
dalam berbagai hal, mulai dari mengelola
manajemen produksi, membuat rancangan alat
produksi, membangun system televisi
dan berbagai temuan serta inovasi lainnya.
Penulis sangat sadar bahwa dengan uang
banyak, tidak ada yang tak dapat diadakan.
namun jika menginginkan sesuatu, tapi dana
terbatas, maka harus ada solusi lain yang bisa
dilakukan. Istilah "tidak mungkin" hanya ada
kalau kita malas berpikir. Maka dengan sedikit
meluangkan waktu untuk berpikir, pasti ada
solusi cerdas yang bisa ditemukan. Simpelnya
begitu.
Dengan bekal pengetahuan di bidang
multimedia yang luas, penulis yang kini
bergerak dengan bendera 2Q Creative Media
terus berkarya sebagai Konsultan Profesional
untuk industri multimedia dalam skala
manajemen dan teknikal.
2Q Creative Media secara berkala akan
menerbitkan newsletter berisikan artikel
teknologi multimedia dan teknik produksi yang
relevan dengan perkembangan jaman.
2Q Creative Media
Berkarya tanpa henti
SEKILAS TENTANG PENULIS" Istilah tidak mungkin itu hanya berlaku bagi mereka yang malas berpikir "
Milestone 12 tahun bukan masa yang sebentar
untuk bergelut dunia multimedia.
Sepanjang masa tersebut, penulis telah
mengalami dan menggawangi proses
pembentukan berbagai perusahaan
seperti televisi lokal, rumah produksi,
manajemen produksi, pemrograman
digital dan broadcast engineering
( rancang bangun multimedia ).
Last Position• Direktur PT Jurnal Pelangi Media
Cerdas ( Digital Solution & Integrator Multimedia )
• Direktur Produksi PT Jagat Pariwara Media Citra ( Production House & Creative Media Solution )
Professional handlingBroadcast Integrator & Designer -
Production Management - Production
2Q TECH MAGAZINENogotirto Elok 2 Jl Kalimantan F 164 Yogyakarta 55293
Contact :
0821 2375 5050
081 7575 5050
More than 12 years of multimedia experience