bulletin wakaf3 pdf
TRANSCRIPT
Banyak yang bingung tentang
perbedaan wakaf dan sedekah.
Karena keduanya sama-sama
menyerahkan hak milik kita, kepada
pihak lainnya, secara ikhlas karena
Allah semata.
Tetapi, keduanya memiliki perbedaan.
Jika sedekah, kita berikan kepada
o r a n g y a n g m e m b u t u h k a n .
Sedangkan wakaf, kita memberikan
apa yang kita punya untuk Allah.
“Untuk Allah” maksudnya untuk
memperjuangkan agama Allah. Baik
i tu dalam bentuk pesantren,
madrasah, masjid, sampai usaha
(bisnis) yang hasilnya dibagikan
(disedekahkan) kepada orang-orang
yang tidak mampu, atau diputar
kembali untuk memberdayakan
ekonomi Ummat, dengan memberikan
modal kepada para pengusaha kecil
muslim.
Karena itu, Wakaf punya aspek
kemanfaatan yang lebih panjang
daripada sedekah. Dan pahala akan
mengalir kepada yg berwakaf, selama
barang yang diwakafkan tersebut
Apa Sih Bedanya Wakaf & Sedekah?
Special points
of interest:
Wakaf Memberikan
apa yang kita punya
untuk
memperjuangkan
Agama Allah.
Sedekah,
memberikan untuk
kepentingan orang
yang membutuhkan.
Wakaf pada
Umumnya bersifat
Jangka Panjang,
sedang sedekah
pada umumnya
Jangka Pendek.
Wakaf dikelola oleh
wakif, sedang
Sedekah diberikan
secara langsung
kepada orang yang
membutuhkan
LKMS GEMI
Gerakan Ekonomi
Kaum Ibu
Daftar Judul:
Perbedaan
Wakaf dan
Sedekah?
1
Hukum
Berwakaf
Dengan Uang
2
Cara Mendaftar
Wakaf Uang
2-
3
Infografis
Pendaftaran
Wakaf Uang
4
Vol. 1 Juni 2015
dapat d imanfaatkan untuk
kebutuhan ummat. Oleh karena itu,
wakaf tergolong amal jariyah.
Kelebihan sedekah dibandingkan
dengan wakaf adalah bahwa
Sedekah sifatnya lebih praktis
daripada wakaf. Orang yang
bersedekah bisa secara langsung
memberikan kepada mustahik
(penerima shodaqoh).
Sedangkan dalam wakaf, seorang
harus menyerahkan kepada pihak
(orang/lembaga) yang dianggap
mampu untuk mengelola wakaf yang
diberikannya, untuk dijaga, dikelola,
d a n d i k e m b a n g k a n u n t u k
kemaslahatan ummat. Pihak yg
merawat benda wakaf dinamakan
dengan Nazhir.
1
Hukum Wakaf Uang
Wakaf identic dengan menyerahkan lahan atau
bangunan untuk kepentingan public, seperti
masjid, langgar, pesantren, panti asuhan, dst.
Jarang yang berfikir, bahwa wakaf dapat pula
berupa “usaha bisnis”.
Padahal pada zaman awal mula Islam, wakaf pada
umumnya identic dengan „usaha bisnis‟, misalnya
wakaf Umar Ibn Khotob, berupa lading kurma,
yang hasilnya digunakan untuk keperluan orang
banyak.
Wakaf tidak pula hanya berupa bangunan tak
bergerak, melainkan juga dapat berupa apa saja
yang sekiranya dapat memberikan kemanfaatan
kepada orang banyak. Misalnya dengan emas,
perak, uang, dan barang bergerak lainnya, selama
barang-barang tersebut dapat dimanfaatkan dan
mempunyai nilai guna.
Tetapi ada kelemahan wakaf uang, yaitu wakaf
barang bergerak adalah sifatnya yang mudah
menyusut. Misalnya uang, ia mudah mengembang
tapi mudah pula menyusut. Padahal dalam wakaf,
haruslah barang yang permanen, dan dapat dijaga
kelestariannya.
Untuk itu, wakaf uang diperbolehkan selama uang
yang diwakafkan tersebut terjamin kelestariannya,
atau bertahan nilai pokoknya. Jika ia ditanamkan
kepada investasi usaha, maka harus ada jaminan
bahwa investasi tersebut harus lah investasi yang
sangat aman.
Misalnya, wakaf uang dipergunakan untuk
memberdayakan usaha kecil, dimana hasilnya
nanti dengan sistem bagi-hasil atau dengan qord al
hasan (pinjaman tanpa bagi hasil ataupun bunga),
harus dipastikan tak ada kredit macet, sehingga
uang dapat dimanfaatkan kembali kepada pihak
lainnya yang membutuhkannya.
Pertimbangan kebolehan wakaf uang lainnya adalah
bahwa nilai tukar untuk saat ini tidak lah berupa sistem
barter atau barang dengan barang seperti pada zaman
dahulu. Uang tidak pula diartikan sebagai alat tukar
semata, melainkan juga dilihat sebagai omzet.
Perubahan zaman, menghendaki adanya efektifitas
potensi ummat untuk dikembangkan demi memenuhi
tuntutan era globalisasi.
Kemiskinan, ketimpangan ekonomi, lemahnya daya
tawar usaha kecil yang rata-rata adalah kaum muslimin,
menghendaki wakaf dioptimalkan untuk melayani
kebutuhan kaum muslimin. Uang memiliki fleksibilitas
dan kemaslahatan yang tidak dimiliki oleh barang tak
bergerak, seperti barang yang berwujud lahan ataupun
bangunan.
Kebolehan berwakaf dengan uang, dapat dilihat dari
sejarah ulama‟ mutaqodimin tempo dulu, yakni dari
pendapat Imam al Zuhri, seorang ulama yang hidup di
abad ke-2 Hijriyah. Menurutnya bahwa mewakafkan
uang dengan dinar (mata uang waktu itu) dengan cara
menjadikannya sebagai modal usaha, kemudian
keuntungannya disalurkan kepada penerima wakaf,
diperbolehkan menurut agama.
Ulama dari Mahdzab Hanafi pun membolehkan,
berdasarkan atsar dari Ibn Mas‟ud, yakni, “apa yang
dipandang baik oleh kaum muslimin, maka dalam
pandangan Allah adalah baik, dan apa yang dipandang
buruk, maka dalam pandangan Allah pun buruk”.
Para ulama Indonesia yang tergabung dalam Majlis
Ulama Indonesia (MUI) pada tahun 2004 telah
bersepakat tentang kebolehannya. Dan pada tahun yang
sama, keluar Undang-undang Perwakafan di Indonesia
yang mengatur tentang perwakafan, termasuk wakaf
Uang, dan mendirikan badan otonom untuk
mengembangkan wakaf, yang dinamakan dengan Badan
Wakaf Indonesia (BWI).
Berwakaf Dengan Uang
1 Juni 2015 Volume 1, Issue 1
2
Bagaimana Cara Mendaftarkan Wakaf Uang?
1 Juni 2015 Volume 1, Issue 1
IKRAR WAKAF TUNAI
Bismillahirrohmanir rohim
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya,
Nama :......................................................................................
Tempat tanggal lahir :..........................................................
Alamat lengkap :.....................................................................
Kontak :....................................................................................
Dengan ikhlas untuk WAKAF TUNAI sebesar RP :...........
TERBLANG :....................................................................................
Untuk ………………………. (bla bla bla) Semoga Allah SWT, mencatat amal
shaleh ini dan menjadikannya sebagai amal jariah yang pahalanya men-
galir abadi. Amien..!
Penerima
( ……………………..) ( …………………….)
Yang berikrar Wakaf Uang
Nama Jelas Wakif Pimpinan Lembaga Nazhir
Pihak yang akan mewakafkan, harus datang
sendiri ke LKS PWU. LKS PWU adalah Lembaga
Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang. LKS
PWU adalah badan hokum Indonesia yang ber-
gerak di bidang keuangan syariah yang ditetap-
kan oleh Menteri Agama (Menag) sebagai lem-
baga keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang.
Sehingga tidak semua LKS (lembaga Keuangan
Syariah) berhak menerima wakaf uang, tapi LKS
yang terdaftar sebagai LKS-PWU saja. Lembaga-
lembaga ini lah yang perlu didatangi ketika hen-
dak berwakaf uang.
Setelah datang ke kantor LKS PWU, akan dise-
diakan formulir yang berisi Akta Ikrar Wakaf. Ak-
ta Ikrar Wakaf adalah pernyatan kehendak dari
wakif (atau orang yang akan mewakafkan uang
tersebut), yang diucapkan secara tulisan dan
lisan kepada Nazhir. Berikut adalah contoh bun-
yi Ikrar Wakaf tersebut;
Formulir tersebut hendaknya diisi, dilampirkan
dengan fotokopi identitas diri (Kartu Tanda
Penduduk) yang masih berlaku.
Setelah mengisi formulir, si Wakif menyetor nomi-
nal wakaf ke LKS-PWU sesuai dengan apa yang
terisi dalam formulir Ikrar Wakaf, dan secara oto-
moatis dana sudah masuk ke rekening BWI
(Badan Wakaf Indonesia).
Setelah itu, wakif membaca Akta Ikrar Wakaf yang
sudah ditandatanganinya, di hadapan dua orang
saksi, dan satu pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf
(PPAIW). PPAIW adalah pejabat yang berwenang
untuk membuat AKta Ikrar Wakaf. Kemudian, LKS
PWU memberikan Akta Ikrar Wakaf dan Sertifikat
Wakaf Uang kepada wakif (pemberi wakaf)
Kantor Pusat
Jl. Retno Dumilah No. 29 A
Rejowinangun, Kotagede,
Yogyakarta 55171. Telp: (0274)
414304
Kantor Area Bantul
Jl. Miri, Dadapan, Timbulharjo,
Sewon, Bantul . (Sebelah Barat
Pertigaan Tembi)
Telp (0274) 664 3133
Kantor GEMI
Selengkapnya Baca di
Situs kami;
www.gemi.co.id
Kantor Area Gunungkidul
Selang III, RT 03/ RW03 , Selang,
Wonosari, Gunungkidul no. Telp.
(0274) 662 4119
Struktur Kepengurusan GEMI
Dewan Pengawas KH. Dr. Tulus Mustofa, Lc, M.Ag
Muhammad Maskuri Ir. Yusuf Wibisana
Pengurus Harian
Ketua : Ekantini Puji Basuki
Sekretaris I : Nurcahyo Nugroho
Sekretaris II : Wahyu Subekti
Bendahara I : Esaputri Purwandari
Bendahara II : Sur Hidayat
Manajer Divisi LKMS
Sunniyah Manajemer Divisi
BDS
Umdatul Qoriah
Manajemer Divisi Maal
Esaputri Purwandari
3
Infografis Cara Mendaftar Wakaf
Wakif Da-
tang ke LKS PWU
(Lembaga Keuangan Syariah Penerima
Wakaf Uang). LKS adalah Yaitu LKS
yang ditunjuk oleh Menteri untuk
menerima Wakaf Uang dari orang
yang akan berwakaf uang.
Mengisi
Akta Ikrar Wakaf
(AIW) dan melampir-
kan fotokopi kartu iden-
titas diri yang berlaku .
Akta Ikrar Wakaf adalah pernyataan kehendak
wakif yang diucapkan secara lisan dan/atau
tulisan kepada Nazhir untuk mewakafkan harta
benda miliknya.
1 2
Wakif me-
nyetor nominal
wakaf, dan secara otomatis
dana masuk rekening BWI
(Badan Wakaf Indonesia).
BWI adalah lembaga inde-
penden yang bertugas mengembangkan per-
wakafan di Indonesia. Lembaga ini dibentuk
berdasarkan Undang-Undang Nomor 41 Ta-
hun 2004 tentang Wakaf.
3 Wakif men-
g u c a p k a n
Shighah wakaf
dan menandatangani
AIW (Akta Ikrar Wakaf)
bersama dengan dua
orang saksi dan satu pe-
jabat Bank sebagai Pe-
jabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf
(PPAIW) . PPAI adalah pejabat ber-
wenang yang ditetapkan oleh Menteri
untuk membuat akta ikrar wakaf.
5
4
LKS-PWU Mencetak dan
memberikan Sertifikat
Wakaf Uang (SWU)
beserta Akta Ikrar Wakaf (AIW) kepada Wakif (pemberi wakaf)
CONTOH AIW & SWU
4