ca faring

3
 KARSINOMA FARING Definisi Tumor gana s pada Nas ofaring. Kanker nasofaring mer upakan keganasan pada leher dan kepala yang terbanyak ditemukan di Indonesia (60 persen). Untuk mendiagnosis secara dini sangatlah sulit karena tumor ini baru menimbulkan ge!ala pada stadium"stadium akhir. #e!ala"ge!ala  pada stadium a$al penyakit ini sukar dibedakan dengan penyakit lainnya. %imana letak dari tumor ini tersembunyi di belakang tabir langit"langit dan terletak di dasar tengkorak dan sukar sekali dilihat !ika bukan dengan ahli nya . &re sentas e unt uk ber tahan hidup dal am ' tahun !uga ter lihat menc olok hal ini dili hat dari stadium I (6 ) stadi um II ('0 ) stadium III (*+ ) dan stadium lan!ut atau I, (-6). Epidemiologi &enyakit ini banyak ditemukan pada ras cina terutama yang tinggal di dae ra h selatan. /as mongl oi d merupak an fa kt or dominan dal am munculn ya kanker nasofari ng sehin gga sering timbul di Negara"neg ara asia bagian selatan. &enyakit ini !uga ditemukan pada orang"orang yang hidup di daerah iklim dingin hal ini diduga karena penggunaan penga$et nitrosamine pada makanan"makanan yang mereka simpan. Patofisiologi udah hampir dipastikan bah$a penyebab dari kanker nasofaring adalah infeksi 1irus 2pstein 3arr karena pada semua pasien nasofaring didapatkan kadar anti1irus ,irus 2pstein 3arr didapatkan cukup tinggi. 4ak tor lain ya ng me mpengar uhi adal ah le tak geo gr af is yan g sudah disebu tkan diatas penyaki t ini lebih serin g ditemukan pada laki"laki $alaupun alasannya belum dapat dibuktikan hingga saat ini. 4aktor lain yang mempengaruhi adalah faktor lingkungan seperti iritasi oleh bahan kimia asa p bumbu mas aka n bahan penga$et mas akan yang ter lal u

Upload: zhofarini-ranuh-oviantif

Post on 04-Nov-2015

2 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Task Reading

TRANSCRIPT

KARSINOMA FARING

DefinisiTumor ganas pada Nasofaring. Kanker nasofaring merupakan keganasan pada leher dan kepala yang terbanyak ditemukan di Indonesia (60 persen). Untuk mendiagnosis secara dini sangatlah sulit, karena tumor ini baru menimbulkan gejala pada stadium-stadium akhir. Gejala-gejala pada stadium awal penyakit ini sukar dibedakan dengan penyakit lainnya. Dimana letak dari tumor ini tersembunyi di belakang tabir langit-langit dan terletak di dasar tengkorak, dan sukar sekali dilihat jika bukan dengan ahlinya. Presentase untuk bertahan hidup dalam 5 tahun juga terlihat mencolok, hal ini dilihat dari stadium I (76 %), stadium II (50 %), stadium III (38 %) dan stadium lanjut atau IV (16,4%).

EpidemiologiPenyakit ini banyak ditemukan pada ras cina terutama yang tinggal di daerah selatan. Ras mongloid merupakan faktor dominan dalam munculnya kanker nasofaring, sehingga sering timbul di Negara-negara asia bagian selatan. Penyakit ini juga ditemukan pada orang-orang yang hidup di daerah iklim dingin, hal ini diduga karena penggunaan pengawet nitrosamine pada makanan-makanan yang mereka simpan.

PatofisiologiSudah hampir dipastikan bahwa penyebab dari kanker nasofaring adalah infeksi virus Epstein Barr, karena pada semua pasien nasofaring didapatkan kadar antivirus Virus Epstein Barr didapatkan cukup tinggi. Faktor lain yang mempengaruhi adalah letak geografis yang sudah disebutkan diatas, penyakit ini lebih sering ditemukan pada laki-laki walaupun alasannya belum dapat dibuktikan hingga saat ini. Faktor lain yang mempengaruhi adalah faktor lingkungan seperti iritasi oleh bahan kimia, asap, bumbu masakan, bahan pengawet, masakan yang terlalu panas, air yang memiliki kadar nikel yang cukup tinggi, dan kebiasaan seperti orang Eskimo yang mengawetkan ikannya dengan menggunakan nitrosamine. Tentang faktor keturunan sudah banyak diteliti tetapi hingga sekarang belum dapat ditarik kesimpulan. Satu hal lagi yang penting diketahui adalah bahwa penyakit ini seringkali menyerang masyarakat dengan golongan sosial yang rendah, hal ini mungkin berkaitan dengan kebiasaan dan lingkungan hidup di sekitar orang-orang tersebut

Gejala dan TandaGejala klinis karsinoma nasofaring dapat dibagi menjadi 4 kelompok yaitu, Gejala nasofaring, gejala ini dapat berupa perdarahan melalui hidung yang ringan hingga berat, atau sumbatan pada hidung Gejala Telinga, ini merupakan gejala dini yang timbul karena asal tumor dekat sekali dengan muara tuba eustachius, sehingga pembesaran sedikit pada tumor akan menyebabkan tersumbatnya saluran ini dan menimbulkan gejala pada telinga seperti, telinga nyeri, telinga berdenging, rasa tidak nyaman. Gejala Mata, pertumbuhan tumor ini dapat menyebabkan gangguan pada saraf-saraf di otak salah satunya adalah keluhan pada mata berupa pandangan ganda. Gejala di leher, Metastasis, gejala ini dapat dilihat pada beberapa stadium akhir kanker nasofaring berupa pembesaran atau benjolan di leher.Untuk pemeriksaan tambahan, sejak ditemukan CT-scan sangat membantu dalam diagnosis tumor-tumor di daerah kepala dan leher sehingga tumor primer yang terletak di belakang dan tersembunyi dapat ditemukan. Pemeriksaan lain seperti serologi IgA anti EA dan IgA anti VCA di Indonesia telah menunjukan kemajuan dalam medeteksi karsinoma.Untuk diagnosis pasti Karsinoma Nasofaring ditegakan dengan melakukan biopsy nasofaring. Biopsi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dari hidung dan dari mulut. 3 bentuk tersering dari karsinoma nasofaring adalah karsinoma sel squamosa, karsinoma tidak berkeratinisasi dan karsinoma tidak berdiferensiasi.

PenatalaksanaanRadioterapi hingga sekarang masih merupakan terapi utama dan pengobatan tambahan yang dapat diberikan berupa bedah diseksi leher, pemberian tetrasiklin, interferon, kemoterapi, dan vaksin antivirus.Perhatian terhadap efek samping dari pemberian radioterapi seperti, mulut terasa kering, jamur pada mulut, rasa kaku di leher, sakit kepala, mual dan muntah kadang-kadang dapat timbul. Oleh karena itu dapat dianjurkan pada penderita untuk membawa air minum dalam aktivitas dan berusaha menjaga kebersihan pada mulut dan gigi.Pemberian vaksin pada penduduk dengan resiko tinggi dapat dilakukan untuk mengurangi angka kejadian penyakit ini pada daerah tersebut