candi ijo

2
CANDI IJO Peninggalan Sejarah Candi Ijo di Jogjakarta Indonesia,Sebagai kota pend idikan Jogjakarta juga dicap sebagai kota yang memilki banyak sekali peninggalan zaman kuno atau yang lebih populer disebut benda Purbakala. Dan candi-candi yang ada disekitarnya adalah bukti yang benar-benar nampak , Jogjakarta juga bukanlah sekedar Candi Borobudur dan Prambanan yang terkenal ter sebut, karena banyak juga candi-candi kecil nan mempesona hadir di tanah Jogjakarta, salah satunya yaitu Candi Ijo atau Candi Hijau. Pengambilan nama Candi Ijo ini dilatar belakangi oleh Lokasinya yang tepat diatas Bukit Ijo (Gumuk Ijo) di desa Groyokan, Sambirejo kecamatan Prambanan sleman, jika anda ingin ketempat Candi Ijo , jika dari Jogjakarta anda ambil jurusan Jogja-Solo kemudian sampai di Pertigaan sebelum Candi Prambanan anda belok kanan lalu ikuti arah Plang menuju Candi Ijo. Untuk mencapainya anda harus berhati-hati karena  jalannya menanjak , namun setelah sampai diatas and a akan dimanjakan oleh pemandangan yang sangat bagus ,dari atas kita bisa melihat dataran yang lebih r endah dan juga ada pertambangan batu kapur. Peninggalan Sejarah Candi Ijo di Jogjakarta Indonesia sendiri diklaim sebagai komplek yang bercorak hindu, ditemukan oleh seorang admin pabrik gula sorogedu yang bernama H.E Doorepasi di tahun 1886 , waktu itu ia sedang mencari lokasi untuk lahan perkebunan tebu tanpa sengaja ia melihat bongkahan bangunan candi ini , karena candi ini terletak di ketinggian 375 meter diatas permukaan laut maka, candi ini juga dikenal sebagai candi tertinggi di Jogja , bukan karena bangunannya namun karena lokasinya yang memang tinggi diatas bukit Ijo. Corak candi ini sebenarnya lebih menyerupai candi-candi yang berada di Jawa Timur , sementara itu pada terasnya yang ke 11 ditemui candi utama dengan 3 buah candi pendamping , didalam candi utama ini ada patung Lingga-yoni, dan diklaim sebagai yang terbesar se-Indonesia, linga Yoni ini digambarkan sebagai Dewa siwa dan Dewi Perwati , dibagian tengah candi ada arca lembu bernama Nandini dan Padmasana yang diwujudkan sebagi kendaraan Dewa Siwa menurut mitologi Hindu. Namun yang miris pada Candi Ijo adalah selain banyak bebatuannya yang sudah hilang juga pada teras 1-10 sudah dalam kondisi rubuh. Mungkin karena kurangnya perawatan ini juga yang mengakibatkan Candi Ijo jarang sekali dikunjungi.

Upload: rizal355

Post on 10-Oct-2015

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

CANDI IJOPeninggalan Sejarah Candi Ijo di Jogjakarta Indonesia,Sebagai kota pendidikan Jogjakarta juga dicap sebagai kota yang memilki banyak sekali peninggalan zaman kuno atau yang lebih populer disebut benda Purbakala. Dan candi-candi yang ada disekitarnya adalah bukti yang benar-benar nampak , Jogjakarta juga bukanlah sekedar Candi Borobudur dan Prambanan yang terkenal tersebut, karena banyak juga candi-candi kecil nan mempesona hadir di tanah Jogjakarta, salah satunya yaitu Candi Ijo atau Candi Hijau.

Pengambilan nama Candi Ijo ini dilatar belakangi oleh Lokasinya yang tepat diatas Bukit Ijo (Gumuk Ijo) di desa Groyokan, Sambirejo kecamatan Prambanan sleman, jika anda ingin ketempat Candi Ijo , jika dari Jogjakarta anda ambil jurusan Jogja-Solo kemudian sampai di Pertigaan sebelum Candi Prambanan anda belok kanan lalu ikuti arah Plang menuju Candi Ijo. Untuk mencapainya anda harus berhati-hati karena jalannya menanjak , namun setelah sampai diatas anda akan dimanjakan oleh pemandangan yang sangat bagus ,dari atas kita bisa melihat dataran yang lebih rendah dan juga ada pertambangan batu kapur.

Peninggalan Sejarah Candi Ijo di Jogjakarta Indonesia sendiri diklaim sebagai komplek yang bercorak hindu, ditemukan oleh seorang admin pabrik gula sorogedu yang bernama H.E Doorepasi di tahun 1886 , waktu itu ia sedang mencari lokasi untuk lahan perkebunan tebu tanpa sengaja ia melihat bongkahan bangunan candi ini , karena candi ini terletak di ketinggian 375 meter diatas permukaan laut maka, candi ini juga dikenal sebagai candi tertinggi di Jogja , bukan karena bangunannya namun karena lokasinya yang memang tinggi diatas bukit Ijo.

Corak candi ini sebenarnya lebih menyerupai candi-candi yang berada di Jawa Timur , sementara itu pada terasnya yang ke 11 ditemui candi utama dengan 3 buah candi pendamping , didalam candi utama ini ada patung Lingga-yoni, dan diklaim sebagai yang terbesar se-Indonesia, linga Yoni ini digambarkan sebagai Dewa siwa dan Dewi Perwati , dibagian tengah candi ada arca lembu bernama Nandini dan Padmasana yang diwujudkan sebagi kendaraan Dewa Siwa menurut mitologi Hindu. Namun yang miris pada Candi Ijo adalah selain banyak bebatuannya yang sudah hilang juga pada teras 1-10 sudah dalam kondisi rubuh. Mungkin karena kurangnya perawatan ini juga yang mengakibatkan Candi Ijo jarang sekali dikunjungi.

CANDI BOROBUDURCandi Borobudur dibangun pada masa abad 8 dan 9sekitar tahun 800 Masehi yakni pada masa kejayaan pemerintahan Wangsa Syailendra. Pendirinya adalah Raja yang berasal dari wangsa syailendra yakni Raja Samaratungga, dimulai sekitar tahun 824 Masehi dan berakhir sampai pada awal tahun 900 yakni pemerintahan sudah berganti dari Raja Samaratungga menjadi Ratu Pramudawardhani yang tidak lain adalah putri dari Raja Samaratungga sendiri. Candi Borobudur terdiri dari enam teras berbentuk bujur sangkar diatasnya terdapat 3 pelataran melingkar, Dinding dihiasi dengan relief sebanyak 2672 panel dan sebanyak 502 Arca Budha. Stupa utama terletak di tengah tengah dan merupakan yang terbesar, dikelilingi 72 stupa berlubang yang didalamnya ada arca Budha yang tengah duduk bersila. Candi ini terbagi menjadi 3 tingkat menurut kosmologi Budha yakni : 1. Kamadhatu (ranah hawa nafsu), yaitu dunia yang masih dikuasai oleh hawa nafsu, Bagian ini diduga dibuat untuk memperkuat konstruksi candi. Disini terdapat 160 relief cerita Karmawibhangga namun saat ini tersembunyi karena tertutup struktur.. 2. Rupadhatu (ranah berwujud), yaitu dunia yang sudah dapat membebaskan diri dari nafsu. Bagian ini terdiri dari empat lorong dengan 1300 gambar relief dengan panjang seluruhnya 2,5 km. 3. Arupadhatu (ranah tak berwujud), yaitu dimana manusia sudah terbebas dari segala keinginan dan ikatan bentuk dan rupa, namun belum mencapai nirwana. Tingakatan tertinggi ini dilambangkan dengan stupa yang terbesar dan tertinggi, stupa polos tanpa lubang-lubang. Di dalam stupa terbesar ini pernah ditemukan arca Budha belum selesai. Menurut kepercayaan patung yang salah dalam pembuatannya tidak boleh dirusak