case ganglion norman

15
BAB 1 LAPORAN KASUS IDENTITAS PASIEN Nama : Ny. Salamah Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 38 Tahun Agama : Islam Status : Menikah Pekerjaan : Ibu rumah tangga Tanggal Masuk : 9 April 2015 Tanggal Keluar : 11 April 2015 ANAMNESIS Keluhan Utama : Benjolan pada belakang lutut kanan. Keluhan Tambahan : Pegal saat berjalan Riwayat penyakit sekarang : Pasien datang ke poli bedah RS MRM dengan keluhan terdapat benjolan pada belakang lutut kanan dengan ukuran 2,5 x 2,5 cm. Benjolan sudah dirasakan sejak 1 tahun yang lalu. Pasien mengatakan pegal saat berjalan lama. Benjolan dikatakan pasien teraba keras dan menimbulkan rasa nyeri saat ditekan. Pasien mengatakan jarang mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan. Kebiasaan seperti minum alkohol, riwayat trauma, dan demam disangkal oleh pasien. Riwayat Penyakit Dahulu : Hipertensi Page 1 of 15

Upload: arimuhammad

Post on 18-Dec-2015

24 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

norman ganglion

TRANSCRIPT

BAB 1LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN Nama: Ny. Salamah Jenis Kelamin: Perempuan Umur: 38 Tahun Agama: Islam Status: Menikah Pekerjaan: Ibu rumah tangga Tanggal Masuk: 9 April 2015 Tanggal Keluar: 11 April 2015ANAMNESIS Keluhan Utama: Benjolan pada belakang lutut kanan. Keluhan Tambahan: Pegal saat berjalan Riwayat penyakit sekarang: Pasien datang ke poli bedah RS MRM dengan keluhan terdapat benjolan pada belakang lutut kanan dengan ukuran 2,5 x 2,5 cm. Benjolan sudah dirasakan sejak 1 tahun yang lalu. Pasien mengatakan pegal saat berjalan lama. Benjolan dikatakan pasien teraba keras dan menimbulkan rasa nyeri saat ditekan. Pasien mengatakan jarang mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan. Kebiasaan seperti minum alkohol, riwayat trauma, dan demam disangkal oleh pasien. Riwayat Penyakit Dahulu: Hipertensi Riwayat Penyakit Keluarga: Ibu mempunyai riwayat hipertensi.

PEMERIKSAAN FISIKA. Status Generalis Keadaan Umum: Baik Kesadaran: Compos Mentis Tanda-tanda Vital

Page 1 of 2

TD: 150/90 mmHgNadi: 95x/menitRR: 22x/menitSuhu: 36,5 C

KepalaBentuk: NormocephalRambut: Hitam, Distribusi merata, Tidak mudah dicabut

MataPalpebra: Edema -/-Konjungtiva: Anemis -/-Sklera: Ikterik -/-Pupil: Isokor kanan kiriRefleks Cahaya: RCL +/+, RCTL +/+ TelingaBentuk : Normal, serumen -/-, Mukosa: Tidak Hiperemis HidungBentuk : SimetrisDeviasi septum : (-)Concha : Hiperemis (-) ; Hipertrofi(-), edema (-) MulutBibir : Mukosa lembabLidah : Coated tongue (-), Tonsil : T1-T1Mukosa faring hiperemis (-) LeherKGB : Tidak teraba membesarKel. Thyroid : Tidak teraba membesarJVP : 5-2 Cm H2O Thoraks ParuInspeksi: Simetris kiri dan kananPalpasi : Fremitus vokal simetrisPerkusi: SonorAuskultasi: Wheezing (-), Ronkhi (-) JantungInspeksi : Iktus kordis tidak tampakPalpasi : Iktus kordis tidak teraba Perkusi : Batas jantung tidak membesarAuskultasi : Suara Jantung I-II regular, Murmur (-), Gallop (-) AbdomenInspeksi : Datar, Jejas (-), distensi (-)Perkusi : Timpani seluruh lapang abdomenPalpasi : Supel, nyeri tekan (-)Auskultasi : BU (+) normal EkstremitasAtas Akral: HangatSianosis: (-)Perfusi: NormalEdema : (-)BawahAkral: HangatSianosis: (-)Perfusi: NormalEdema : (-) NeurologiRefleks FisiologisBiseps: +/+Triceps: +/+Patella: +/+Achilles: +/+Refleks Patologis: -/- pada ekstremitas atas dan bawah GenitaliaDBN

B. Status LokalisRegio Poplitea Dextra Inspeksi : Tampak benjolan dengan ukuran 2,5 x 2,5 cm, berwarna sama dengan sekitar, tidak tampak tanda peradangan. Palpasi : nyeri tekan (+), konsistensi kenyal, permukaan licin, mobile.PEMERIKSAAN PENUNJANGLaboratorium 9 April 2015 Hb : 11,9 g/dlBT/CT: 2/4Ht: 36 %Leukosit: 6900/ulRontgen: DBNTrombosit: 178.000/ulGDS: 97 mg/dlDIAGNOSIS KERJAGanglion Poplitea

DIAGNOSIS BANDING Osteoartritis Gout Artritis

PENATALAKSANAANEkstirpasiPROGNOSISQuo ad vitam: Ad BonamQuo ad fungsionam: Ad BonamQuo ad sanactionam: Ad BonamLaporan Operasi ( tanggal 10 April 2015 )Diagnosis pre-operasi: Ganglion Poplitea DextraDiagnosis post-operasi :Ganglion Poplitea DextraTehnik operasi: EkstirpasiInstruksi pasca operasi : Awasi KU dan Vital Sign IVFD RL 30 tpm Dexametasone 3x1 IV Ciprofloxacin 2x1 Asan mefenamat 3x1 Ketorolak 2x1 IV Bed Rest 24 jam

Follow up10 April 2015

S/ : Nyeri bekas post OP (+)O/ : KU : Sedang, Kesadaran : Compos mentisTD : 130/80 mmHg, N: 84 x/menit, RR : 20x/menit, S: 36,8CStatus generalis: dalam batas normalStatus lokalis: regio popliteal dextra Inspeksi: tampak jahitan operasi yang tertutup verband, rembesan darah (-) Palpasi: nyeri tekan (+)A/ : Post operasi ekstirpasi hari ke 1P/ : Pasien BLPLDexametasone 3 x 1 Asam mefenamat 3 x 1 Ciprofloxacin 3 x 1B compleks 3 x 1

BAB IITINJAUAN PUSTAKAGANGLIONDefinisiGanglion merupakan kista yang berisi cairan bening kental dengan dinding tipis yang berasal dari tonjolan selaput sarung tendon(tendon sheath). Pada banyak kasus, ganglion asimptomatik dan jarang menimbulkan gangguan fungsional. Walaupun pada beberapa kasus, ganglion dapat mempengaruhi struktur di dekatnya seperti arteri, vena, tendon dan syaraf.Frekuensi timbulnya ganglion secara umum adalah 50-70 % dari semuasoft-tissue tumorsyang terdapat pada lengan dan tangan. Prevalensinya pada wanita adalah 3 kali lebih sering. Paling sering muncul pada pergelangan tangan (80%) dan sendi jari. Biasanya muncul pada usia 20-60 tahun.

EtiologiEtiologi dari ganglion tidak diketahui. Teori-teori menyebutkan degenerasi mukoid dan trauma. Beberapa pasien (kurang dari 10 %) mengalami trauma minor ataupun mayor pada daerah yang menjadi tempat ganglion timbul. Tidak diketahui faktor resiko yang menyebabkannya. Dipercaya disebabkan oleh penggunaan sendi secara berlebihan seperti atlet angkat berat, pramusaji, dan pemain musik (terutama pemain bass).

PatofisiologiHipocrates mendeskripsikan ganglion sebagaiKnots of tissue containing mucoid flesh atas dasar ini, beberapa hipotesa pun muncul diantaranya :Synovial Herniation atau ruptur yang melewati lapisan tendon.Yang terbaru, teori degenerasi mukoid yang dipublikasikan oleh Ledderhose pada tahun 1893, yang paling banyak diterima. DalamGreenedisi terbaru Operative Hand Surgery teori ini digantikan dengan teori yang berdasarkan mikro trauma dan produksi asam hialuronik. Trauma atau iritasi jaringan lokal akan menyebabkan produksi asam hialuronik pada permukaan synovial-capsular. Asam hialuronik menciptakan cekungan musin kecil yang bergabung ke dalam kista subkutan. Kista yang terbentuk mengandung cairan yang sama seperti cairan sendi. Kista ganglion bukan merupakan kantung sinovial (sendi) yang keluar dari kapsul sendi.

KlinisGanglion adalah tumor yang terdapat berbatasan dengan sendi dan tendon. Tempat paling sering dari ganglion adalah sisi punggung dari pergelangan tangan dekat Scapholunate (SL) joint(60-70%),Volar Wristdekat sendiradioscaphoidatau sendipisotriquetral(18-20%), danVolar Retinaculum(10-12%). Kista mucoid terjadi di atas punggung jari pada level sendi DIP. Sisi lainnya termasuk sendicarpometacarpal(CMC), tendon ekstensor (sering diasosiasikan dengan first dorsal compartment),carpal tunnel, danGuyon kanal. Ganglion mungkin muncul juga dari tulang; yang ini sering disebutkista ganglion intraosseous.Ganglion biasanya simptomatik minimal. Bergantung dari lokasi kista, gejala yang muncul bervariasi, seperti nyeri tumpul, perubahan ukuran, drainase spontan, disfungsi saraf sensoris.Perhatikan posisi anatomis ganglionLokasi-lokasi tersering timbulnya ganglion di tanganPemeriksaan PenunjangUntuk lesi pada pergelangan tangan, digunakan rontgen standar posteroanterior (PA), lateral dan oblik.MRI atau USG dapat digunakan ketika diagnosa masih belum jelas.Kista mukus dievaluasi dengan standar PA, lateral dan radiograf oblik tegak pada jari-jari yang terkena.Pada radiologi, ganglion interosseous mungkin di lokasi sentral atau sisi tulang yang terkena. Radiologi juga dapat menggambarkan ganglion juxtaosseous yang menembus tulang. Lesinya adalah radiolusen dengan border sklerotik. Ganglion ini sering terjadi dekat permukaan sendi.MRI digunakan untuk melihat ganglion yang tidak terlihat dengan radiologi konvensional.Axial, Coronal, atau Sagital CT-Scan digunakan untuk melihat kista ganglion yang samara-samar.Bone Scan dipakai untuk menentukan apakah suatu masa intraosseous merupakan metabolik aktif dan menyebabkan nyeri.

HistologiCairan yang diambil dari kista ganglion terdiri dari mucin yang mengandung glucosamin, albumin, globulin, dan asam hialuronik.

Terapi1. KonservatifSplint Immobilization(ganglion pergelangan tangan)NSAIDs2. OperatifPengambilan massa dengan teknik operasi terbuka.Reseksi arthroskopikMengeluarkan cairan ganglion dengan menggunakan needle dan syringe (aspirasi).

Teknik operasiBersihkan daerah operasi (daerah kulit diatas kista) dengan tindakan aseptik.Lakukan anestesi lokal (blok/infiltrate) dengan lidocaine 2%Tandai batas insisi yang akan dilakukan, linier, dengan panjang sejajar dengan garis LangersInsisi kulit sampai subkutis.Pegang ujung insisi dengan klem dan angkatLakukan diseksi tumpul dengan klem menelusuri masa dan sekelilingnyaUsahakan agar kista tidak pecahJika tiap bagian pinggir sudah dapat dibebaskan, klem bagian dasar masa dengan dua buah klem sejajarPotonglah antara 2 klemJangan sampai tendon rusakPerdarahan dirawatJahit luka operasi lapis demi lapis.Masa dilihat isinya kemudian dikirim ke patologi anatomi.

Insisi S memanjang, dilanjutkan diseksi tumpul dengan klem

Diseksi tajam dengan gunting, hati-hati mengenai masa kistaSetelah dasar kista teridentifikasi, klem, jangan sampaitendon terpotong

Ikat bagian dasar dengan PGA, jahit subkutis.Tutup kutis dengan nylon 4-0