case igd
DESCRIPTION
asdTRANSCRIPT
![Page 1: CASE IGD](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022083018/577c84451a28abe054b833e4/html5/thumbnails/1.jpg)
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
Jl. Terusan Arjuna No. 6, Kebon Jeruk, Jakarta-Barat
KEPANITERAAN KLINIK
STATUS ILMU JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
Hari/Tanggal Ujian/Presentasi Kasus : Kamis, 17 Maret 2016
SMF ILMU KESEHATAN JIWA
RUMAH SAKIT : RSJ PROVINSI JAWA BARAT
Nama
NIM
: Nathania Hosea
: 112014088
Tanda Tangan
………………………
Dr. Pembimbing / Penguji: dr. Lenny Irawati, SPKJ
………………………
NOMOR REKAM MEDIS : 054748
Nama Pasien : Tn. DP
Masuk RS pada tanggal : Di UGD, Jumat, 11 Maret 2016
Rujukan/datang sendiri/keluarga : Dibawa oleh keluarga
Riwayat perawatan : 1. 2012 rawat jalan di RSJ Prov. Jawa Barat
2. 24 November 2014 dirawat di RSJ Prov. Jawa
Barat
2. 9 Desember 2015 rawat jalan di RSJ Prov. Jawa
Barat
3. 11 Maret 2016 rawat jalan di UGD RSJ Prov.
Jawa Barat
I IDENTITAS PASIEN:
Nama (inisial) : Tn. DP
Tempat & tanggal lahir : Bandung, 15 Maret 1996
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku Bangsa : Sunda
Agama : Islam
Pendidikan : S1
![Page 2: CASE IGD](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022083018/577c84451a28abe054b833e4/html5/thumbnails/2.jpg)
Pekerjaan : -
Status Perkawinan : Belum Menikah
Alamat : Jl. Bangbayang Timur 99 No. 157C RT 01/RW 10
Kel/Desa Sekeloa, Kec Coblong, Kota Bandung
II. RIWAYAT PSIKIATRIK
Autoanamnesis : Jumat, 11 Maret 2016, jam 19.30 di UGD RSJ Prov. Jawa Barat
Alloanamnesis : Ayah pasien, Jumat, 11 Maret 2016, jam 19.45 di UGD RSJ Prov.
Jawa
Barat
A. KELUHAN UTAMA
Pasien marah-marah (agresivitas verbal)
B. RIWAYAT GANGGUAN SEKARANG
OS marah-marah (agresivitas verbal) sejak 1 hari SMRS dikarenakan OS tidak
meminum obat secara teratur. Ia merasa penyakitnya telah sembuh sehingga tidak
membutuhkan obat lagi (tilikan 1) yang menyebabkan OS tidak meminum obat sejak 3
hari SMRS. OS menjadi mudah tersinggung, curiga terhadap orang di sekitarnya (waham
curiga), tidak dapat tidur (insomnia), nafsu makan menurun (anoreksia). OS juga
merusak barang-barangnya (menggunting KTP dan SIM) dikarenakan OS kesal dengan
orang di sekitarnya (agresivitas motorik). OS juga pernah memaki pengemudi sepeda
motor yang ngerem mendadak di depan OS ketika OS mengemudikan mobil (agresivitas
verbal). OS juga sering mendengar suara laki-laki yang tidak dikenalnya (halusinasi
dengar). OS sering melamun dan senyum-senyum sendiri (austistik), berbicara sendiri
terus menerus (logorhea). OS sempat berpikir untuk mengakhiri hidupnya, namun hal
tersebut hanya diucapkan secara lisan (idea of suicide verbal).
2
![Page 3: CASE IGD](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022083018/577c84451a28abe054b833e4/html5/thumbnails/3.jpg)
C. RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYA
1. Gangguan psikiatrik
Sejak tahun 2012 OS telah mengalami gangguan kejiwaan.
Pada tanggal 24 November 2014 hingga 13 Desember 2014, OS dirawat di RSJ Prov.
Jawa Barat.
OS terakhir berobat teratur ke RSJ Prov. Jawa Barat hingga 23 November 2015.
2. Riwayat gangguan medik
Riwayat gangguan medik seperti trauma kepala, kejang dan pingsan disangkal.
3. Riwayat penggunaan zat psikoaktif
Pasien tidak pernah mengonsumsi alkohol, rokok, dan NAPZA.
4. Riwayat gangguan sebelumnya
Normal
2012 2014 20152013 2016
D. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI
1. Riwayat perkembangan fisik:
OS merupakan anak pertama dari 4 bersaudara. OS lahir normal cukup bulan dan
ditolong oleh bidan. Tidak ada komplikasi persalinan, kejang, trauma lahir, dan cacat
bawaan.
3
![Page 4: CASE IGD](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022083018/577c84451a28abe054b833e4/html5/thumbnails/4.jpg)
2. Riwayat perkembangan kepribadian
a. Masa kanak-kanak:
OS merupakan anak yang disayang kedua orang tuanya, dididik dengan baik.
Hubungan dengan kedua orang tua baik. Pada masa anak-anak, pertumbuhan
psikomotor, kognitif dan moral pasien sesuai dengan usianya. OS sering bermain
bersama teman-temannya.
b. Masa Remaja:
OS memiliki banyak teman dan tidak ada masalah dengan lingkungan sekitarnya.
OS merupakan seorang yang ceria dan supel, namun sejak SMP, OS terlihat
jarang bergaul, menarik diri, pemalu, sulit konsentrasi, dan tampak sering
melamun.
c. Masa Dewasa: -
3. Riwayat pendidikan
OS lancar dalam pendidikannya dari TK, SD, SMP, dan SMA. Pasien termasuk anak
yang pintar di sekolahnya dan juara 10 besar.
4. Riwayat pekerjaan
OS belum bekerja.
5. Kehidupan beragama
OS rutin sholat 5 waktu.
6. Kehidupan sosial dan perkawinan
OS awalnya memiliki banyak teman di sekitarnya, namun sejak SMP, OS terlihat
jarang bergaul, menarik diri, pemalu, sulit konsentrasi, dan tampak sering melamun.
OS belum menikah.
4
![Page 5: CASE IGD](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022083018/577c84451a28abe054b833e4/html5/thumbnails/5.jpg)
E. RIWAYAT KELUARGA
Keterangan:
: Laki-laki : Perempuan : Pasien
F. SITUASI KEHIDUPAN SOSIAL SEKARANG
OS tinggal bersama dengan ayah, ibu, dan adik-adiknya. Sikap keluarga ke OS baik-baik
saja. Kondisi ekonomi OS tidak ada masalah.
III. STATUS MENTAL
A. DESKRIPSI UMUM
1. Penampilan Umum
OS seorang pria berusia 19 tahun, berpenampilan fisik sesuai dengan usianya, postur
tubuh normal, berbadan tinggi, warna kulit kuning langsat, rambut hitam. Rambut
bersih dan rapi, kuku bersih, gigi lengkap dan putih, mengenakan pakaian sesuai
usianya. Kontak verbal dan visual kurang.
2. Kesadaran
a. Kesadaran sensorium/neurologik : Compos mentis
b. Kesadaran psikiatrik : Tampak terganggu
3. Perilaku dan Aktivitas Motorik
Sebelum wawancara : Pasien telentang dengan gelisah (agitasi).
Selama wawancara : Pasien telentang dan kurang mau menjawab sambil
5
![Page 6: CASE IGD](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022083018/577c84451a28abe054b833e4/html5/thumbnails/6.jpg)
memegang perutnya.
Setelah wawancara : Pasien telentang, dijaga oleh ayahnya.
4. Sikap terhadap Pemeriksa
Kurang kooperatif
5. Pembicaraan
a. Cara berbicara : Tidak spontan, kurang jelas, tidak lancar
b. Gangguan berbicara : Tidak ada
B. ALAM PERASAAN (EMOSI)
1. Suasana perasaan (mood) : Hipothym
2. Afek ekspresi afektif
a. Arus : Lambat
b. Stabilisasi : Stabil
c. Kedalaman : Dangkal
d. Skala diferensiasi : Sempit
e. Keserasian : Serasi
f. Pengendalian : Tidak baik
g. Ekspresi : Kesakitan
h. Dramatisasi : Tidak ada
i. Empati : Tidak dapat dinilai
C. GANGGUAN PERSEPSI
a. Halusinasi : halusinasi dengar
b. Ilusi : Tidak ada
c. Depersonalisasi : Tidak ada
d. Derealisasi : Tidak ada
D. SENSORIUM DAN KOGNITIF (FUNGSI INTELEKTUAL)
1. Taraf pendidikan : S1
2. Pengetahuan umum : Belum dinilai
3. Kecerdasan : Belum dinilai
6
![Page 7: CASE IGD](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022083018/577c84451a28abe054b833e4/html5/thumbnails/7.jpg)
4. Konsentrasi : Tidak baik (perhatian pasien sering teralih, terkadang tidak
menjawab pertanyaan pewawancara)
5. Orientasi
a. Waktu : Belum diuji
b. Tempat : Belum diuji
c. Orang : Belum diuji
d. Situasi : Belum diuji
6. Daya ingat
a. Tingkat
Jangka panjang : Baik (pasien ingat tinggal di Bandung)
Jangka pendek : Tidak baik (pasien tidak ingat kemarin sudah makan atau
belum)
Segera : Tidak baik (pasien tidak ingat pergi ke RS naik apa)
b. Gangguan : Tidak ada
7. Pikiran abstraktif : Belum diuji
8. Visuospatial : Belum diuji
9. Bakat kreatif : Belum diuji
10. Kemampuan menolong diri sendiri : Belum diuji
E. PROSES PIKIR
1. Arus pikir
Produktivitas : Autistik
Kontinuitas : Irelevan
Hendaya bahasa : Tidak ada
2. Isi pikir
Preokupasi dalam pikiran : Tidak ada
Waham : Waham curiga
Obsesi : Tidak ada
Fobia : Tidak ada
Gagasan rujukan : Tidak ada
Gagasan pengaruh : Tidak ada
7
![Page 8: CASE IGD](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022083018/577c84451a28abe054b833e4/html5/thumbnails/8.jpg)
Idea of suicide : Ada (verbal)
F. PENGENDALIAN IMPULS : Tidak baik
G. DAYA NILAI
Daya nilai sosial : Belum dinilai
Uji daya nilai : Belum dinilai
Daya nilai realitas : Belum dinilai
H. TILIKAN : Derajat 1 (pasien tidak merasa sakit)
I. RELIABILITAS : Tidak baik
IV. PEMERIKSAAN FISIK
A. STATUS INTERNUS
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Compos mentis
3. Tekanan Darah : 110/80 mmHg
4. Nadi : 88 x/menit
5. Suhu badan : 360 c
6. Frekuensi pernapasan : 20 x/menit
7. Bentuk tubuh : Normal
8. Sistem kardiovaskular : Dalam batas normal
9. Sistem respiratorius : Dalam batas normal
10. Sistem gastro-intestinal : Dalam batas normal
11. Sistem musculo-skeletal : Dalam batas normal
12. Sistem urogenital : Dalam batas normal
Kesimpulan : Hasil pemeriksaan pada status internus tidak ditemukan kelainan.
B. STATUS NEUROLOGIK
1. Saraf kranial (I-XII) : Tidak dilakukan
8
![Page 9: CASE IGD](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022083018/577c84451a28abe054b833e4/html5/thumbnails/9.jpg)
2. Tanda rangsang meningeal : Tidak dilakukan
3. Refleks fisiologis : Tidak dilakukan
4. Refleks patologis : Tidak dilakukan
5. Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
6. Pupil : Isokor
7. Oftalmoscopy : Tidak dilakukan
8. Motorik : Dalam batas normal
9. Sensibilitas : Tidak dilakukan
10. Sistim saraf vegetatif : Baik
11. Fungsi luhur : Baik
12. Gangguan khusus : Tidak ada
Kesimpulan : Hasil pemeriksaan pada status neurologik tidak ditemukan kelainan.
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Rencana cek laboratorium yaitu darah rutin, enzim hati (SGOT, SGPT), dan fungsi ginjal
(ureum, kreatinin).
VI. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Pasien Tn. DP berusia 19 tahun, belum menikah, belum bekerja, pendidikan terakhir S1.
Sejak 1 hari SMRS, pasien menunjukkan gejala marah-marah (agresivitas verbal), mudah
tersinggung, curiga terhadap orang di sekitarnya (waham curiga), tidak dapat tidur
(insomnia), nafsu makan menurun (anoreksia), merusak barang-barang (agresivitas
motorik), memaki orang lain (agresivitas verbal), mendengar suara laki-laki yang tidak di
kenalnya (halusinasi dengar), melamun dan senyum-senyum sendiri (austistik), berbicara
sendiri terus menerus (logorhea) dikarenakan OS tidak meminum obat secara teratur. OS
sempat berpikir untuk mengakhiri hidupnya, namun hal tersebut hanya diucapkan secara
lisan (idea of suicide verbal). OS telah menderita keluhan serupa sejak tahun 2012. OS
telah 1 kali di rawat inap dan 2 kali di rawat jalan di RSJ Prov. Jawa Barat.
Pada pemeriksaan, kesadaran psikiatrik pasien tampak terganggu. Pasien menunjukkan
gejala agitasi, mood yang hypothym, konsentrasi tidak baik, ingatan jangka pendek dan
9
![Page 10: CASE IGD](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022083018/577c84451a28abe054b833e4/html5/thumbnails/10.jpg)
segera tidak baik, arus pikir autistik, irelevan, waham curiga, idea of suicide (+). Pasien
juga tilikan derajat 1, reliabilitas tidak baik. Pemeriksaan internus dan neurologis baik.
VII. FORMULASI DIAGNOSTIK
Aksis I : Berdasarkan ikhtisar penemuan bermakna, maka kasus ini termasuk
gangguan jiwa karena adanya:
1. Gangguan kejiwaan karena pernah adanya :
Gejala kejiwaan berupa : agresivitas verbal, waham curiga, insomnia, anoreksia,
agresivitas motorik, agresivitas verbal, halusinasi dengar, austistik, logorhea, idea of
suicide
2. Gangguan ini sebagai Gangguan Mental Non Organik (GMNO) karena tidak adanya:
- Gangguan kesadaran (pasien kompos mentis)
- Gangguan kognitif (orientasi dan memori)
- Gangguan fungsi intelektual
- Gangguan daya ingat
- Kelainan faktor organik spesifik
Working Diagnosis :
F20.1 Skizofrenia Hebefrenik
- Memenuhi kriteria diagnosis skizofrenia (waham curiga, halusinasi auditorik)
- Onset mulai pada usia 16 tahun, kecenderungan untuk menyendiri, inkoherensi,
solitary, afek dangkal, terdapat preokupasi dalam pikiran.
Aksis II : Gangguan kepribadian dan retardasi mental
Tidak ditemukan adanya gangguan kepribadian dan retardasi mental
Aksis III : Kondisi medis umum
Tidak ditemukan adanya gangguan pada kondisi medik umum
Aksis IV : Problem keluarga, pekerjaan, ekonomi, kepatuhan minum obat
Kepatuhan minum obat
Aksis V : Skala GAF 70-61, yaitu beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas
ringan dalam fungsi, secara umum masih baik.
VIII. EVALUASI MULTIAKSIAL
10
![Page 11: CASE IGD](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022083018/577c84451a28abe054b833e4/html5/thumbnails/11.jpg)
Aksis I : WD: F.20.1 Skizofrenia Hebefrenik
Aksis II : Tidak ditemukan adanya gangguan kepribadian dan retardasi mental
Aksis III : Tidak ada gangguan pada kondisi medik umum
Aksis IV : Kepatuhan minum obat
Aksis V : GAF scale 70-61
IX. PROGNOSIS
Quo ad vitam : Dubia ad bonam
Quo ad functionam : Dubia ad malam
Quo ad sanationam : Dubia ad malam
X. DAFTAR MASALAH
1. Organobiologik : Peningkatan dopamin
2. Psikologi/psikiatrik : Agresivitas verbal, waham curiga, insomnia, anoreksia, agresivitas
motorik, halusinasi dengar, austistik, logorhea
3. Sosial/keluarga : -
XI. PENATALAKSANAAN
1. Psikofarmaka
R/ Risperidon tab 2 mg No. XIV
S 1-0-1
R/ Diazepam inj amp No. I
S imm
2. Psikoterapi
Penjelasan mengenai penyakitnya, manfaat pengobatan, cara pengobatan, dan efek
sampingnya.
Hindari diskusi berlebihan mengenai gangguan wahamnya.
Memberikan kepercayaan bahwa gejala-gejala akan hilang dengan minum obat yang
teratur.
3. Tindak lanjut
Minum obat teratur, kontrol tiap bulan
11