case urtikaria

15
URTIKARIA A. Definisi Urtikaria adalah reaksi vascular di kulit akibat bermacam - macam sebab, biasanya ditandai dengan edema setempat yang cepat timbul dan menghilang perlahan - lahan, berwarna pucat dan kemerahan, meninggi di permukaan kulit, sekitarnya dapat dikelilingi halo. Angioedema adalah urtikaria yang mengenai lapisan kulit yang lebih dalam daripada dermis, dapat di submukosa atau subkutis, juga dapat mengenai saluran napas, saluran cerna dan organ kardiovaskuler. B. Sinonim Sinonim dari urtikaria adalah hives, nettle rash, biduran, kaligata. C. Epidemiologi Urtikaria sering dijumpai pada semua umur, orang dewasa lebih banyak terkena dibangdingkan usia muda. Urtikaria akut lebih sering terjadi pada anak-anak, sedangkan urtikaria kronik lebih sering terjadi pada usia dewasa. Umur rata - rata penderita urtikaria adalah 35 tahun, jarang pada usia kurang dari 10 tahun atau lebih dari 1

Upload: muhammad-ridho-aditya

Post on 14-Aug-2015

241 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

urtikaria

TRANSCRIPT

Page 1: Case Urtikaria

URTIKARIA

A. Definisi

Urtikaria adalah reaksi vascular di kulit akibat bermacam - macam sebab,

biasanya ditandai dengan edema setempat yang cepat timbul dan menghilang

perlahan - lahan, berwarna pucat dan kemerahan, meninggi di permukaan kulit,

sekitarnya dapat dikelilingi halo.

Angioedema adalah urtikaria yang mengenai lapisan kulit yang lebih dalam

daripada dermis, dapat di submukosa atau subkutis, juga dapat mengenai saluran

napas, saluran cerna dan organ kardiovaskuler.

B. Sinonim

Sinonim dari urtikaria adalah hives, nettle rash, biduran, kaligata.

C. Epidemiologi

Urtikaria sering dijumpai pada semua umur, orang dewasa lebih banyak terkena

dibangdingkan usia muda. Urtikaria akut lebih sering terjadi pada anak-anak,

sedangkan urtikaria kronik lebih sering terjadi pada usia dewasa.

Umur rata - rata penderita urtikaria adalah 35 tahun, jarang pada usia kurang dari

10 tahun atau lebih dari 60 tahun. Lama serangan bervariasi, bisa lebih dari 20

tahun. Penderita atopi lebih mudah mengalami urtikaria dibandingkan dengan

orang normal. Tidak ada perbedaan frekuensi jenis kelamin. Obat yang paling

sering menimbulkan urtikaria adalah penisilin.

D. Etiologi

Hampir 80% urtikaria tidak diketahui penyebabnya. Diduga, penyebab urtikaria

bermacam - macam, diantaranya :

a. Obat

1

Page 2: Case Urtikaria

Bermacam - macam obat dapat menimbulkan urtikaria, baik secara imunologik

maupun non imunologik. Obat- obat yang menimbulkan urtikaria secara

imunologik diantaranya obat - obat penisilin, sulfonamide, analgesik, pencahar,

hormon, dan diuretik. Kodein, opium, dan zat kontras menimbulkan urtikaria

secara non imunologik langsung merangsang sel mast untuk melepaskan

histamin.

b. Makanan

Peranan makanan lebih penting pada urtikaria yang akut akibat reaksi imunologik.

Contoh makanan yang menimbulakan urtikaria adalah telur, ikan, kacang, udang,

coklat, tomat, arbei, babi, keju, bawang, dan semangka, bahan yang dicampurkan

seperti asam nitrat, asam benzoat, ragi, salisilat, dan penisilin.

c. Gigitan/sengatan serangga

Gigitan/sengatan serangga dapat menimbulkan urtikaria setempat. Nyamuk,

kepinding, dan serangga lainnya menimbulkan urtikaria bentuk papular di sekitar

tempat gigitan, biasanya sembuh dengan sendirinya setelah beberapa hari, minggu

atau bulan.

d. Bahan fotosensitizer

Bahan seperti griseofulvin, fenotiazin, sulfonamid, bahan kosmetik, dan sabun

germisid sering menimbulkan urtikaria.

e. Inhalan

Inhalan berupa serbuk sari bunga, spora jamur, debu, bulu binatang, dan aerosol,

lebih mudah menimbulkan urtikaria alergik ( tipe I ).

f. Kontaktan

Kontaktan seperti kutu binatang, serbuk tekstil, air liur binatang, tumbuh -

tumbuhan, buah - buahan, bahan kimia, dan bahan kosmetik dapat menembus

kulit dan menimbulkan urtikaria.

g. Trauma fisik

Trauma fisik dapat disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya faktor dingin

( berenang atau memegang benda dingin ), faktor panas (sinar matahari, sinar

ultraviolet, radiasi, panas pembakaran ), faktor tekanan ( goresan, pakaian ketat,

2

Page 3: Case Urtikaria

ikat pinggang, air yang menetes atau semprotan air, vibrasi dan tekanan berulang

- ulang seperti pijatan, keringat, pekerjaan berat, demam, dan emosi ).

h. Infeksi dan Infestasi

Urtikaria dapat disebabkan oleh infeksi, seperti infeksi bakteri ( misalnya infeksi

gigi, tonsil, sinusitis ), virus ( misalnya virus hepatitis,mononucleosis,virus

coxsackiec), jamur ( misalnya kandida, dermatofita ) dan infestasi parasit

( misalnya cacing pita, cacing tambang, cacing gelang )

i. Psikis

Tekanan jiwa dapat memacu sel mast atau langsung menyebabkan peningkatan

permeabilitas dan vasodilatasi kapiler.

j. Genetik

k. Penyakit Sistemik

Urtikaria dapat disebabkan beberapa penyakit kolagen dan keganasan, lebih

sering disebabkan oleh reaksi kompleks antigen antibodi. Selain itu, urtikaria

juga sering ditemukan pada pasien lupus eritematosus sistemik, limfoma,

hipertiroid, hepatitis, urtikaria pigmentosa, arthritis pada demam reumatik, dan

arthritis rheumatoid juvenilis.

E. Klasifikasi

Klasifikasi urtikaria didasarkan atas bermacam - macam, diantaranya :

Berdasarkan lamanya serangan :

1. Urtikaria akut bila serangan berlangsung kurang dari 6 minggu, atau

berlangsung selama 4 minggu tetapi timbul setiap hari. Urtikaria akut lebih

sering terjadi pada anak muda, laki- laki lebih sering daripada perempuan.

2. Urtikaria kronik bila serangan berlangsung melebihi waktu yang akut.

Urtikaria kronis lebih sering pada wanita usia pertengahan.

Berdasarkan morfologi klinis :

1. Urtikaria papular bila berbentuk papul

2. Urtikaria gutata bila besarnya sebesar tetesan air

3

Page 4: Case Urtikaria

3. Urtikaria girata bila ukurannya besar - besar.

Berdasarkan luas dan dalamnya jaringan yang terkena : urtikaria lokal,

generalisata, dan angioedema.

Berdasarkan penyebab dan mekanisme terjadinya :

I. Urtikaria atas dasar reaksi imunologik

A. Bergantung pada IgE ( reaksi alergik tipe I )

1. pada atopi

2. antigen spesifik

B. Ikut sertanya komplemen

1. pada reaksi sitotoksik ( reaksi alergi tipe II )

2. pada reaksi kompleks imun ( reaksi alergi tipe III )

3. defisiensi C1 esterase inhibitor ( genetik )

C. Reaksi alergik tipe IV ( urtikaria kontak )

II. Urtikaria atas dasar reaksi non imunologik

A. Langsung memacu sel mast, sehingga terjadi pelepasan mediator

B. Bahan yang menyebabkan perubahan metabolisme asam arakidonat

C. Trauma fisik

III. Urtikaria idiopatik : urtikaria yang tidak jelas penyebab dan mekanisme

terjadinya.

F. Patogenesis

Urtikaria terjadi karena vasodilatasi disertai pearmeabilitas kapiler yang

meningkat, sehingga terjadi transudasi cairan yang mengakibatkan pengumpulan

cairan setempat, sehingga secara klinis tampak edem setempat disertai

kemerahan. Vasodilatasi dan peningkatan permeabilitas kapiler dapat terjadi

akibat pelepasan mediator misalnya histamine, kinin, serotonin, slow reacting

substance of anafilacsis (SRSA) dan prostaglandin oleh sel mast dan atau basofil.

4

Page 5: Case Urtikaria

G. Gejala klinis

Keluhan subyektif biasanya gatal, rasa terbakar atau tertusuk. Klinis tampak

eritema dan edema setempat berbatas tegas, kadang - kadang bagian tengah

tampak lebih pucat. Bentuknya dapat papular. Besarnya dapat lentikular, numular,

sampai plakat. Pada angioedema, jaringan yang lebih sering terkena ialah muka,

disertai sesak napas, serak, dan rhinitis.

H. Pembantu diagnosis

Beberapa pemeriksaan diperlukan untuk membuktikan penyebab urtikaria,

diantaranya :

1. Pemeriksaan darah, urin, dan feses rutin untuk menilai ada tidaknyainfeksi

yang tersembunyi atau kelainan pada alat dalam. Pada urtikaria dingin, perlu

diperiksa cryoglobulin dan cold hemolysin

2. Pemeriksaan gigi, telinga-hidung-tenggorok dan usapan vagina untuk

menyingkirkan adanya infeksi fokal

3. Pemeriksaan kadar IgE, eosinofil dan komplemen

4. Tes kulit, seperti uji gores dan uji tusuk, tes intradermal, dapat digunakan

untuk mencari allergen inhalan, makanan dermatofit dan kandida.

5. Tes eliminasi makanan dengan cara menghentikan semua makanan yang

dicurigai untuk beberapa waktu, lalu mencobanya kembali satu demi satu.

6. Pemeriksaan histopatologik. Biasanya terdapat kelaina berupa pelebaran

kapiler di papilla dermis, geligi epidermis mendatar, serat kolagen

membengkak. Pada tingkat permulaan tidak tampak infiltrasi seluler. Pada

tingkat lanjut terdapat infiltrasi leukosit, terutama di sekitar pembuluh darah.

7. Tes foto temple pda urtikaria fisik akibat sinar.

8. Suntikan mechoyil intradermal untuk membantu diagnosis urtikaria

kolinergik.

9. Tes dengan es.

10. Tes dengan air hangat.

5

Page 6: Case Urtikaria

I. Diagnosis

Diagnosis urtikaria dan penyebabnya dapat ditegakkan dengan anamnesis yang

teliti, pemeriksaan klinis yang cermat disertai pemeriksaan untuk membantu

diagnosis.

J. Diagnosis Banding

Diagnosis banding urtikaria adalah purpura anafilaktoid, ptiriasis rosea bentuk

popular, dermatitis atopi dan urtikaria pigmentosa

.

K. Pengobatan

1. Menghindari penyebab

2. Pengobatan local, misalnya dengan antipruritus didalam bedak atau bedak

kocok.

3. Pengobatan sistemik dengan antihistamin dan kortikosteroid.

L. Prognosis

Urtikaria akut prognosisnya lebih baik karena penyebabnya cepat diatasi, urtikaria

kronik lebih sulit diatasi karena penyebabnya sulit dicari.

6

Page 7: Case Urtikaria

LAPORAN KASUS

Seorang pasien datang ke poliklinik RSUD Achmad Moechtar Bukittinggi pada

tanggal 27 Oktober 2008 dengan keluhan bercak kemerahan disertai gatal di kedua

lengan dan tungkai sejak 2 minggu yang lalu.

Identitas Pasien :

Nama : Zulkifli

Umur : 61 tahun

Kelamin : Laki – laki

Pekerjaan : Pedagang

Alamat : Tarok

St. perkawinan : Belum menikah

Negeri asal : Bukittinggi

Agama : Islam

Suku : Minang

Tanggal pemeriksaan : 27 Oktober 2008.

I. ANAMNESIS

Keluhan Utama : Bercak kemerahan disertai gatal di kedua lengan dan tungkai sejak

2 minggu yang lalu.

Riwayat Penyakit Sekarang :

Bercak kemerahan disertai gatal di kedua lengan dan tungkai sejak 2 minggu

yang lalu. Bercak kemerahan dan gatal ini sudah dirasakan oleh pasien sejak 1

tahun yang lalu, hilang timbul dan semakin gatal 2 minggu ini. Awalnya

bercak kemerahan dan gatal timbul di lengan bawah kiri dan kanan. Setelah

itu timbul juga ditungkai bawah kiri dan kanan.

7

Page 8: Case Urtikaria

Bercak kemerahan dan gatal timbul jika udara yang terlalu dingin dan terlalu

panas. Bercak kemerahan dan gatal ini juga timbul di daerah pinggang apabila

pasien memakai celana yang terlalu ketat.

Pasien pernah berobat kedokter umum beberapa kali sewaktu muncul gejala,

dan diberi obat makan 2 macam berwarna kuning dan putih. Bercak

kemerahan dan gatal hilang setelah minum obat dan muncul kembali jika obat

habis. Gatal tidak dirasakan jika pasien berkeringat.

Riwayat alergi makanan dan alergi obat tidak ada

Riwayat kontak dengan binatang (kucing, anjing,dll) tidak ada.

Riwayat bersin-bersin pagi hari ada, terutama bila cuaca dingin.

Tidak ada keluhan sakit gigi.

Riwayat penyakit dahulu :

Riwayat asma tidak ada

Riwayat penyakit keluarga/riwayat atopi/alergi :

Tidak ada keluarga yang menderita sakit seperti ini.

Adik pasien ada yang menderita asma.

II. PEMERIKSAAN FISIS

Status Generalis

Keadaan Umum : Tidak tampak sakit

Kesadaran : Komposmentis kooperatif

Status Gizi : Sedang

Pemeriksaan Thorak : Tidak diperiksa

Pemeriksaan Abdomen : Tidak diperiksa

Status Dermatologikus

Lokasi : Lengan bawah, tungkai bawah, pinggang.

Distribusi : Regional

8

Page 9: Case Urtikaria

Bentuk/Susunan : Bulat/tidak khas

Batas : Tegas

Ukuran : Lentikular – Numular

Efloresensi : Urtika, papul eritem

Status Venereologikus : Tidak diperiksa

Kelainan Selaput : Tidak ada kelainan

Kelainan Kuku : Tidak ada kelainan

Kelainan Rambut : Tidak ada kelainan

Kelainan Kelenjer Limfe : Tidak ada pembesaran kelenjer limfe

III. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan gigi

Pemeriksaan kadar IgE

IV. RESUME

Anamnesis

Bercak kemerahan dan gatal dikedua lengan dan kedua tungkai sejak 2

minggu yang lalu.

Keluhan timbul jika terpapar udara terlalu dingin dan udara yang terlalu

panas, serta timbul dipinggang apabila memakai pakaian yang terlalu ketat.

Riwayat bersin-bersin di pagi hari, terutama jika cuaca dingin.

Status dermatologikus

Lokasi : Lengan bawah, tungkai bawah, pinggang.

Distribusi : Regional

Bentuk/Susunan : Bulat/tidak khas

Batas : Tegas

Ukuran : Lentikular – Numular

Efloresensi : Urtika, papul eritem

9

Page 10: Case Urtikaria

V. DIAGNOSIS KERJA

Urtikaria kronik ec trauma fisik

VI. DIAGNOSIS BANDING

Dermatitis Atopi

VII. PENATALAKSANAAN

UMUM

Hindari kontak dengan penyebab atau kurangi kontak dengan penyebab.

Minum obat dan control teratur.

KHUSUS

- Sistemik : CTM 3x4mg

- Lokal : Bedak kocok

VIII. PROGNOSIS

Quo ad sanam : Dubia ad bonam

Quo ad vitam : Bonam

Quo ad Kosmetikum : Bonam

Quo ad Functionam : Bonam

10

Page 11: Case Urtikaria

DAFTAR PUSTAKA

1.Aisah, Siti. Urtikaria. Jakarta: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. FKUI, 2005.

Edisi Keempat : 169 – 175

2.Urtikaria Kronik. Diakses dari http://www.webmd.com/skin-problems-and-

treatments/guide/hives-urticaria-angioedema

11