catatan
DESCRIPTION
baruTRANSCRIPT
![Page 1: catatan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081519/563dbba2550346aa9aaee858/html5/thumbnails/1.jpg)
Pencegahan Primer
Prevensi primer yaitu upaya perlindungan kesehatan dari efek individu lain atau
komunitas.Contoh: memelihara status gizi baik, kesegaran jasmani, imunisasi, dan menciptakan
lingkungan sehat.
Pencegahan Sekunder
Prevensi sekunder yaitu upaya pemeriksaan individu dan komunitas sebagai deteksi dini dan
intervensi efektif (cepat dan tepat) untuk memperbaiki keadaan menjadi sehat kembali. Contoh :
deteksi dini kanker payudara, pengobatan TB Paru dengan DOTS
Pencegahan Tersier
Prevensi Tersier yaitu upaya yang meliputi upaya pemeriksaan yang memungkinkan untuk
mengurangi atau menghilangkan kerusakan dan kecacatan jangka panjang, mengurangi
penderitaan akibat status kesehatan yang buruk, dan meningkatkan keyakinan pasien untuk tidak
kembali sakit.
Endemi
1. Suatu infeksi dapat disebut endemi di suatu populasi bila infeksi tersebut menetap dalam
populasi tersebut tanpa memerlukan faktor eksternal (never zero prevalence/prevalensi tidak
pernah nol).
2. Suatu infeksi dapat menjadi endemi, bila setiap orang yang terinfeksi penyakit tersebut
menularkan ke satu orang lain (secara angka rata-rata).
3. Penyakit yang disebabkan organisma yang mampu berpindah dari manusia, binatang atau
lingkungan (termasuk air dan makanan) kepada individu yang sensitif.
4. Penyakit yang umumnya disebarkan melalui kontak manusia dan manusia atau penggunaan
bersama alat/material.
5. Suatu penyakit yang disebarkan secara langsung atau secara tidak langsung oleh manusia,
binatang, artropoda, atau melalui agen perantara, vektor, atau lingkungan buruk, manusia
yang sensitif. Suatu penyakit yang dapat disebarkan dari manusia satu ke manusia lain.
![Page 2: catatan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081519/563dbba2550346aa9aaee858/html5/thumbnails/2.jpg)
Puskesmas memiliki program wajib yaitu :
1. Promosi Kesehatan,
2. Kesehatan Lingkungan,
3. Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana,
4. Perbaikan Gizi Masyarakat, Pencegahan dan,
5. Pemberantasan Penyakit Menular dan Pengobatan.
Ada tiga fungsi manajemen Puskesmas yang dikenal yakni, Perencanaan, Pelaksanaan dan
Pengendalian, serta Pengawasan dan Pertanggungjawaban (pada masa sebelumnya fungsi
manajemen ini lebih dikenal dengan P1, P2, P3 yaitu P1 sebagai Perencanaan, P2 sebagai
Penggerakan Pelaksanaan dan P3 sebagai Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian). Semua
fungsi manajemen tersebut harus dilaksanakan secara terkait dan berkesinambungan. Manajemen
pelayanan kesehatan dapat diterapkan pada manajemen personalia, manajemen keuangan dan
manajemen logistic.
Populasi Berisiko
Perhitungan jumlah orang secara tepat dalam sebuah penelitian merupakan hal yang
sangat penting dalam menentukan frekuensi penyakit (Bonita et al, 2006). Angka dalam jumlah
tersebut idealnya hanya memperhitungkan mereka yang memiliki potensi kerentanan terhadap
penyakit yang diteliti.
Yang dimaksud dengan population at risk adalah orang-orang yang memiliki
kerentanan terhadap penyakit tertentu. Kelompok population at risk ini bisa ditentukan
berdasarkan demografi (jenis kelamin, umur, dll), geografi, maupun faktor lingkungan.
Sebagai contoh, ketika kita menghitung prevalensi Ca Mamae atau Ca Uterus, maka yang
diperhitungkan sebagai population at risk dalam rumus hanyalah mereka yang berjenis kelamin
perempuan. Untuk lebih jelasnya,contoh-contoh akan dibahas pada bagian penghitungan
insidensi dan prevalensi.
![Page 3: catatan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022081519/563dbba2550346aa9aaee858/html5/thumbnails/3.jpg)
Di lapangan, data mengenai jumlah populasi berisiko ini tidak selalu ada/tersedia,
sehingga biasanya banyak penelitian kemudian memilih menggunakan jumlah penduduk di
lokasi yang diteliti (Bonita et al., 2006). Meskipun perhitungan population at risk penting untuk
dilakukan, pelaporan jumlah kasus saja tanpa memperhitungkan population at risk juga dapat
dilakukan misalnya untuk menciptakan kesan besarnya masalah kesehatan, misalnya pada saat
terjadi wabah (Bonita et al., 2006). Pada saat terjadi wabah flu babi (H1N1) di berbagai belahan
dunia (termasuk Indonesia), pada Laporan epidemiologi mingguan WHO hanya menunjukkan
jumlah kasus saja.