cestoda
DESCRIPTION
cacingTRANSCRIPT
CESTODA
Oleh
Dr. PRATIWI HEROWATI
BAGIAN PARASITOLOGIFAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Helminths
NEMATODES
PLAYHELMINTHES
Migrates in the body• ascaris lumbricoides• ancylostoma/necator• Strongyloides stercoralis
Migration in the body is not part of life cycle• Trichuris trichiura• Enterobius vermicularis• Anisakis species
Trematodes
CestodesTapeworms
Schistomosis
Tissue Flukes
• Schistosoma mansoni• Schistosoma haematobium• Schistosoma japonicum
• Taenia Solium• Taenia Saginata• Diphylobotrium latum• Echinococus granulosus• Dypilidium caninum• Hymenolepis nana• Hymenolepis diminuta
• Clonorchis sinensis• Paragonimus westermani• Fasciola hepatica
TENIASIS
T.Saginata & T.SoliumEpidemiologi:• Distribusi diseluruh dunia ttp insidensi
tertinggi di negara berkembang.• Dijumpai didaerah yg orang-orang yang
mpy kebiasaan mengonsumsi daging sapi atau babi mentah atau yg dimasak tdk sempurna dan kondisi kebersihan lingkungan yang buruk
• Angka kejadian paling tinggi di negara-negara seperti Amerika latin, Afrika, Asia Tenggara dan Eropa timur.
Penyebab Penyakit:
Taenia solium biasanya pd daging babi, dimana cacing tsb dpt menyebabkan infeksi pd saluran cerna(o/cacing dewasa)&bentuk larva menyebabkn infeksi somatik (sistisersi)Taenia saginata pd daging sapi yg hanya menyebabkan infeksi pd pencernaan manusia o/cacing dewasa.
Reservoir:Manusia mrpkan hospes definitif,sapi mrpkan hospes perantara Taenia saginata & babi mrpkan hospes perantara Taenia solium.
Masa InkubasiGejala dari penyakit cysticercosis biasanya muncul beberapa minggu s/d 10 tahun atau lebih setelah seseorang terinfeksi. Telur cacing akan tampak pd kotoran orang yg terinfeksi o/ T.solium dewasa antara 8-12 mgg,u/ T.saginata 10-14 mgg
Identifikasi Penyakit:Taeniasis adlh suatu infeksi pd saluran pencernaan
o/cacing taenia dewasa;sistiserkosis adlh infeksi pd jaringan lunak yg disebabkan o/larva dari salah satu yaitu taenia solium.Gejala-gejala klinis:gangguan syaraf,insomnia,anorexia,bb menurun,sakit perut dan gangguan pencernaan.Taeniasis biasanya tdk fatal,ttp pd stadium larva cacing T.solium menyebabkan sistiserkosis yg fatal dpt menyerang SSP(Neurocysticercosis).
Dx.penyakit: Menemukan & mengidentifikasi proglottid,telur
atau Ag dr cacing dlm tinja atau dg apusan dubur.Dx.spesifik dg membedakan bentuk scolex dan morfologi proglottid gravid
Siklus Hidup Taenia
c
Taenia solium
Skolek T.Solium
Proglottid T.saginata
Proglottid T.solium
Skolek T.solium
SKOLEK TAENIA SOLIUM
Skolek taenia saginata
Echinococcus granulosusEpidemiologi
Umumnya ditemukan di Asia,Australia,Afrika timur, beberapa bagian dari america selatan. Insidensi dari manusia yang terkena infeksi antara 1-2 orang per 1000 populasi dan mungkin bisa tinggi lg didaerah pedesaan.
Morfologi :
merupakan cacing kait yang mpy ukuran terkecil yaitu:3-9mm panjangnya, hanya dg 3 proglottid.
Siklushidup
Cacing dewasa dapat hidup dan berkembang pada hewan peliharaan maupun hewan liar. Telur cacing yang termakan akan terus masuk ke berbagai organ hewan. Kemudian berkembang menjadi kista hidatid yang berisi banyak larva (protoskolies). Jika hewan lain memakan organ hewan yang terinfeksi, proto skolies lepas dari kistanya kemudian masuk ke usus halus dan berkembang menjadi bentuk dewasa.
Telur cacing jika termakan oleh manusia akan masuk kedalam usus halus dan dapat menembus dinding usus halus menuju sirkulasi darah, kemudian akan menuju organ target seperti ginjal, liver, paru-paru dan kadang-kadang sampai ke otak dan membentuk kista. Diameter kista berkisar 1s/d7cm tetapi kadang ada yg berukuran sampai 30cm.
Gejala
Gejala yang terjadi mirip tumor,yang pertumbuhannya sangat lambat. Tergantung lokasi kista yang mengenai organ. Jika kista terdapat di sekitar abdominal akan menyebabkan perasaan tidak nyaman. Jika kista terdapat di hepar akan menyebabkan obstruksi joundice. Jika terdapat di sekitas bronkus dpt terjadi abses. Pada renal terjadi disfungsi ginjal. Jika mengenai otak dapat menyebabkan epilepsi. Isi kista dapat menghasilkan produk anapilaksis respon.
Diagnosis
Gejala klinis yang terjadi pada pertumbuhan tumor diikuti dengan kenaikan eosinofil. Diagnosis juga dapat ditegakkan dengan menyuntikan cairan hidatid intradermal yg dikenal dg test Casoni.Pada pemeriksaan Rontgen Foto torax akan didapatkan kalsifikasi kista. Cairan hidatid jg dapat dideteksi dengan ELISA dan test aglutinasi indirek
Siklus Hidup E.granulosus
LIFECYCLE
Cacing dewasa E.granulosus
SKOLEK ECHINOCOCUS GRANULOSUS
Hydatida di organ
Hydatida E.granulosus
Dyphillobotrium latum
Epidemiologi
cacing ini dpt menginfeksi orang-orang yg mengkonsumsi ikan air tawar, terutama di sungai-sungai yg besar seperti di Scandinavia, Eropa barat, Jepang dan Amerika selatan.
Hospes
Manusia adalah hospes definitif
Hospes perantara I: udang-udangan
Hospes perantara II:ikan kecil
Gejala Klinis:Cacing ini tidak menimbulkan gejala yg nyata, akan tetapi dapat menyebabkan anemia, karena mengeluarkan cairan kimia yang dapat menghalangi absorbsi faktor intrinsik pembentukan sel-sel darah dan vit.B12
Diagnosis :Dx.dpt ditegakkan dg ditemukannya macam-macam jenis telur dan proglottid yg kosong dlm feses. Riwayat makanan ikan mentah akan sangat membantu.
D. LATUM LIFE CYCLE
DYPHILLOBOTRIUM LATUM
Proglottid D.latum Telur D.latum
Hymenolepis Nana
Epidemiologi
Penyebaran kosmopolit, lebih banyak di daerah dg iklim panas daripada iklim dingin dan jg ditemukan di Indonesia.
Hospes
Hospesnya adalah manusia dan tikus
Morfologi:Cacing ini mempunyai ukuran terkecil, dg ukuran 20x0,7 mm.Skoleks berbentuk bulat kecil, mpy 4 batil isap dan rostelum yg pendek dan berkait-kait.Bagian leher panjang dan halus, strobila dimulai dg proglottid imatur yg sangat pendek dan sempit lebih distal mjd lebih lebar dan luas.
Catatan:Cacing ini lebih rentan menyerang anak-anak dibandingkan orang dewasa.
Siklus Hidup Hymenolepis nana
HYMENOLEPIS NANA TIPE DEWASA
TELUR HYMENOLEPIS DIMINUTA TELUR HYMENOLEPIS NANA
CYSTISERCOID HYMENOLEPIS NANA
Summary
Organism Transmission Symptoms Diagnosis Treatment
Tenia saginata Cyst in beef Epigastric pain, vomiting, diarrhea
Proglottids or eggs in stool or perianal area
Praziquantel
Tenia solium Cyst in pork Epigastric pain, vomiting, diarrhea
Proglottids or eggs in stool or perianal area
Praziquantel
T. solium Cysticercosis
Oro-fecal Muscle pain and weakness, ocular and neurologic problems
Roentgenography, anti-cysticercal antibody (EIA)
Praziquantel
D. latum Cyst in fish Abdominal pain, loss of weight, anorexia, malnutrition and B12 deficiency problems
Proglottids or eggs in stool or perianal area
Praziquantel
E. granulosus Oro-fecal Large cysts produce various symptoms depending on the location of the organism.
Roentgenography, anti-hydatid fluid antibody (EIA), Casoni skin test
Surgery, formalin injection and drainage, Praziquantel
E. multiloculoris Oro-fecal As above As above Surgery, Albendazole
Skenario 1
Seorang ibu membawa anaknya yang berumur 20 th ke klinik terdekat karena mengeluh mual-mual sakit perut dan mencret, sakit kepala, pucat. Pada pemeriksaan lebih lanjut ibunya mengatakan bahwa anaknya hobi mengonsumsi sate.
Dokter segera merujuk ke RS terdekat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Di RS pasien diminta menampung tinja untuk diperiksa
Pertanyaan:• Kemungkinan diagnosis apa pada pasien ini?• Berapa lama pasien terjangkit penyakit dimulai dari konsumsi
daging?• Apa hasil yang diharapkan dari pemeriksaan tinja?• Bentuk apa yg mungkin didapatkan pada pemeriksaan tinja( Telur,
larva, atau cacing dewasa?)
Skenario 2
Seorang nelayan mengeluh sakit kepala, mual-mual, pucat, tidak nafsu makan dan dari hari ke hari dirasakan tambah kurus.
Kemudian dibawa ke praktek dokter,pasiaen diminta menampung tinja untuk diperiksa di laboratorium. 3jam kemudian pasien kembali ke ruang praktek dokter dengan membawa hasil laboratorium.
Pertanyaan :• Kemungkinan apa hasil lab. Yang diharapkan?• Obat apa yang diberikan dokter• Jika anda seorang dokter saran apa yang perlu
disampaikan pada pasien seperti ini?