chapter ii

Upload: fai-nama-q

Post on 11-Oct-2015

60 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • BAB II

    TINJAUAN UMUM TERHADAP KOMIK JEPANG (MANGA)

    2.1. Pengertian Manga

    Sebelum langsung ke penjabaran manga, ada baiknya kita bergerak dari kata

    dalam Bahasa Indonesia, yaitu komik yang digunakan untuk menerjemahkan

    manga. Komik merupakan kata serapan dari Bahasa Belanda yang berasal dari

    kata komiek yang artinya pelawak. Kata komik, dijabarkan dengan kata-kata

    yang berbeda oleh para ahli, namun intinya tidak jauh berbeda antara satu dengan

    yang lainnya. Sesuai dengan pendapat ahli tersebut, komik adalah alat komunikasi

    massa yang menggabungkan khayalan dan realitas sosial, politik dan ideologi

    yang tumbuh dalam masyarakat pada zamannya, yang tak terlepas dari budaya

    suatu bangsa. Literatur komik diupayakan para penciptanya untuk jauh dari kesan

    menggurui, namun cukup mempengaruhi pembentukan mentalitas pembacanya.

    Perpaduan antara huruf dan gambar yang sesuai merupakan rahasia kekuatan daya

    tarik komik. Tidak hanya itu, ada kalanya suatu gambarpun telah dapat berperan

    sebagai kata-kata. Di Indonesia, kata komik bersifat universal. Penggunaan kata

    komik tidak hanya terbatas untuk menyatakan karya sastra bergambar buatan

    sastrawan domestik. Untuk sastrawan yang menulis komik, disebut komikus.

    Manga yang tadinya sangat dipengaruhi oleh komik Amerika sebagai salah

    satu kiblat komik dunia, kini telah balik mempengaruhi komik Amerika. Oleh

    karena itu, manga () adalah istilah untuk menyebutkan komik dalam bahasa

    Jepang. Secara sederhana manga yang terdiri dari dua kanji, diartikan sebagai

    gambar yang lucu. Di China, Hongkong dan Taiwan kata dibaca manhua.

    Universitas Sumatera Utara

  • Dan Korea yang memiliki hurufnya sendiri, menyebut manga dengan manhwa.

    Pendapat para ahli yang digunakan untuk menjelaskan komik, dapat juga

    digunakan untuk mejelaskan manga. Pada daerah di luar Jepang seperti Indonesia,

    manga biasanya digunakan untuk menyebutkan komik buatan Jepang. Kadang

    kala, untuk komik-komik yang gambarnya beraliran komik Jepang juga disebut

    dengan manga. Dan untuk mereka pembuat manga, baik itu orang Jepang sendiri

    atau kalangan di luar Bangsa Jepang, disebut dengan mangaka. Segala bentuk

    yang di Indonesia dikenal sebagai komik, di Jepang juga mengenalnya sebagai

    manga.

    Berdasarkan penjabaran di atas, ruang lingkup pengertian antara komik dan

    manga, sebenarnya tidak ada bedanya. Tidak yang lebih luas atau yang lebih

    sempit. Hanya saja, ruang lingkup pengertian tersebut menjadi berbeda tergantung

    di mana kedua istilah itu digunakan.

    Lebih lanjut lagi, manga menyajikan cerita dengan khayalan-khayalan yang

    disajikan dikaitkan dengan realita keseharian. Hal tersebut seperti, sekolah, situasi

    belajar, tentang kota, dan hal lainnya. Dalam setiap karyanya, para mangaka

    selalu berusaha menghasilkan manga yang dapat menggugah perasaan para

    pembacanya.

    2.2. Sejarah Singkat Perkembangan Manga

    Manga memiliki sejarahnya sendiri. Mulai dari kemunculannya yang terjadi

    karena dari perkembangan sastra bergambar yang telah ada lebih dulu. Dalam hal

    ini, sejarah manga akan diulas secara singkat dan padat. Tidak hanya sejarah

    kemunculannya yang akan dibahas. Tetapi juga sejarah perkembangannya, hingga

    Universitas Sumatera Utara

  • penyebarluasannya ke luar daerah asal kemunculannya. Lebih tepatnya, di sini

    akan diberi pemahaman tentang bagaimana manga itu dapat sampai dan

    menyebarluas di Indonesia. Yang juga akan dibahas secara ringkas.

    2.2.1. Sejarah Singkat Perkembangan Manga secara umum

    Manga yang telah berkembang sedemikian rupa itu, oleh beberapa ahli

    diduga merupakan perkembangan dari ukiyo-e. Ukiyo-e adalah salah satu seni

    rupa dengan media kayu yang dicungkil untuk membuat sebuah gambar yang

    sarat dengan pesan-pesan moral yang ingin disampaikan oleh si pembuat. Gambar

    yang dibuat di atas media kayu ini juga didukung oleh beberapa baris kata guna

    mempertegas makna kritisi yang terkandung dalam gambar tersebut.

    Seni rupa inipun terus mengalami perkembangan. Hingga pada suatu saat

    terjadi suatu peristiwa perang yang dahsyat yang meluluhlantakkan Jepang.

    Jepang kehilangan beberapa arsip penting tentang bukti perkembangan sejarah

    kebudayaannya yang meliputi berbagai aspek kehidupan bangsanya. Negara yang

    tadinya sudah menjadi negara dengan kebudayaan yang telah berkembang dan

    cukup maju itu, seolah-olah mundur ke masa beberapa tahun kebelakang.

    Masyarakat jepang yang terkenal sangat bersemangat, bahu-membahu

    kembali bangkit berusaha membangun Jepang, mengejar segala ketertinggalan

    peradaban mereka. Semangat bangsa Jepang yang tidak tanggung-tanggung dalam

    kembali membangun negaranya ini terbukti dengan perkembangan peradaban

    mereka yang mend

    Universitas Sumatera Utara

  • 2.2.2. Sejarah Singkat masuknya Manga Ke Indonesia

    Sebelum manga berkembangan dan menyebar luas hingga masuk ke

    Indonesia, masyarakat Indoensia sebelumnya telah akrab dengan karya sastra

    bergambar yang sekarang kita sebut komik. Karenanya tidak begitu sulit bagi

    komik buatan jepang untuk masuk dan turut mempengaruhi masyarakat Indonesia.

    Dengan tampilannya yang khas cukup membuat para generasi pecinta komik era

    tahun 90-an terkesan. Apa lagi, pada saat itu karya sastra bergambar kurang begitu

    mendapat dukungan dari publik. Bahkan, komik tak jarang mendapat pemaknaan

    konotasi yang cenderung negatif dari masyarakat. Sehingga komik menjadi suatu

    hal yang ditabukan di masyarakat.

    Walaupun begitu komik karya anak negeri turus berkembang secara

    underground. Di tengah segala keterpurukannya yang tidak mendapat simpati dari

    publik, ditambah lagi dengan pengaruh komik jepang yang mulai mendominasi

    pasar dunia sastra internasional, tak heran komik Indonesia semakin tertinggal

    jauh kebelakang.

    2.3. Jenis-Jenis Manga/ komik

    Komik yang awal kemunculannya diperuntukkan untuk anak-anak, terus

    berkembang. Sekarang, komik disajikan dalam berbagai bentuk. Dilihat dari cara

    penyajiannya, komik dibagi menjadi beberapa bagian, sebagai berikut:

    1. Kartun/ karikatur (cartoon)

    Kartun/ karikatur (cartoon) adalah komik yang disajikan dengan hanya

    berupa satu tampilan saja. Di dalamnya bisa terdapat beberapa gambar yang

    dipadu dengan tulisan-tulisan. Komik tipe ini biasanya mengambil tema humor

    Universitas Sumatera Utara

  • (banyolan), editorial (kritikan) dan sindiran (berupa sindiran politik). Melalui

    gambar yang disajikan menimbulkan sebuah arti yang dapat dipahami maksud

    dan tujuan dari penulis oleh para pembaca.

    Contoh:

    Gambar yang biasa disajikan dalam surat kabar maupun majalah. Berupa

    gambar kartun/karikatur dari sosok tokoh tertentu yang maknanya sebagai

    kritikan dan sindiran bahkan terkadang dikemas dengan lucu dan sangat

    menghibur.

    2. Komik potongan (comic strip)

    Komik potongan (comic strip) adalah penggalan-penggalan gambar yang

    disusun/ dirangkai menjadi sebuah alur cerita pendek. Isi ceritanya tidak terpaku

    harus selesai dalam sekali tampilan saja. Cerita tersebut bisa dijadikan menjadi

    suatu cerita bersambung/ berseri. Komik seperti ini, biasanya terdiri dari 3 6

    panel atau bisa juga lebih dari enam panel. Komik jenis ini sering di dalam

    tampilan harian atau mingguan disebuah surat kabar, majalah maupun tabloid/

    buletin. Tema ceritanya juga cenderung tidak terbatas (humor/ banyolan atau

    cerita serius). Ceritanya disajikan sedemikian rupa, sehingga menjadi asik

    untuk disimak setiap periodenya hingga tamat.

    Contoh:

    - Panji Koming di surat kabar Kompas.

    - Gibug (Komik Potongan yang dijadikan buku saku)

    3. Buku komik (comic book)

    Universitas Sumatera Utara

  • Buku komik (comic book) merupakan alunan gambar-gambar yang disertai

    tulisan dengan jalan ceritanya sendiri. Kesemuanya itu dikemas dalam bentuk

    sebuah buku (terdapat sampul dan isi). Buku Komik (Comic Book) disebut juga

    sebagai komik cerita pendek, yang biasanya dalam Buku Komik berisikan 32

    halaman. Selain itu, ada juga yang 48 halaman dan 64 halaman yang

    didalamnya berisikan isi cerita, iklan, dan lain-lain.

    Buku Komik (Comic Book) itu sendiri terbagi lagi menjadi dua, yaitu:

    Komik Kertas Tipis (Trade Paperback) Komik Kertas Tipis (Trade Paperback) adalah buku komik yang

    berukuran seperti buku biasa, tidak terlalu lebar dan besar. Walau berkesan

    tipis namum bisa juga dikemas dengan menggunakan kualitas kertas yang

    baik/ bagus sehingga penampilan/ penyajiannya terlihat menarik. Apalagi

    dengan gambar dan warna yang cantik, membuat buku komik ini sangat

    digemari.

    Contoh:

    - Gundala, Godam, Si Buta Dari Gua Hantu, Lamaut

    - Kapten Bandung, Caroq, Gina

    - Gunturgen, Blacan, Zantoro

    - Komik-komiknya Marvel dan DC Comics (luar negeri)

    Komik Majalah (Comic Magazine) Komik Majalah (Comic Magazine) merupakan buku komik berukuran

    seperti majalah (ukuran besar), biasanya menggunakan tipe kertas yang tebal

    dan keras untuk sampulnya. Dengan ukurannya yang besar tersebut tentunya

    Universitas Sumatera Utara

  • dengan banyaknya halaman (misalkan 64 halaman) bisa menampung banyak

    gambar dan isi cerita.

    Contoh:

    - Tintin (luar negeri)

    - Lucky Luke (luar negeri)

    - Asterik/ Obelik (luar negeri)

    Komik Novel Grapis (Graphic Novel) Komik Novel Grapis (Graphic Novel) biasanya menampilkan cerita

    lebih panjang dan komplikasi serta membutuhkan tingkat berpikir yang lebih

    dewasa untuk pembacanya. Isi buku bisa lebih dari 100 halaman. Bisa juga

    dalam bentuk seri atau cerita putus.

    4. Komik Tahunan (Comic Annual)

    Komik Tahunan (Comic Annual) ada bila pembuatan komik sudah

    ditangani penerbit yang serius. Si penerbit akan secara teratur/ berskala

    (misalkan setiap tahun atau setiap beberapa bulan sekali) menerbitkan buku-

    buku komik itu. Baik itu cerita putus maupun serial.

    Contoh:

    - Dalam negeri: M&C Gramedia, PMK, Mizan, Terant, Bumi Langit, Jagoan

    Comic, dsb.

    - Luar negeri: Marvel Comics, DC Comics, etc.

    5. Album Komik (Comic Album)

    Album Komik (Comic Album) adalah koleksi (hasil guntingan dari

    berbagai sumber media bacaan) yang dikumpulkan dan disusun rapih

    Universitas Sumatera Utara

  • (pengkripingan) menjadi sebuah budelan/ album bacaan oleh para penggemar

    bacaan komik baik itu komik karikatur maupun komik strip.

    6. Komik online (Web Comic)

    Selain media cetak seperti surat kabar, majalah, tabloid dan buletin, media

    Internet juga dapat dijadikan sarana dalam mempublikasikan komik-komik.

    Dengan menyediakan situs web maka para pengunjung/ pembaca dapat

    menyimak komik kesayangannya. Dengan menggunakan media Internet,

    jangkauan pembacanya bisa lebih luas (diseluruh dunia yang memiliki koneksi

    internet dapat mengaksesnya) dibandingkan dengan media cetak. Komik Online

    bisa dijadikan langkah awal untuk mempublikasikan komik-komik dengan biaya

    yang relatif lebih murah dibanding media cetak. Dengan adanya comic on line

    ini, maka lahirlah komik dalam bentuk CD. Dengan begini akan lebih

    mempermudah para pembacanya untuk tetap dapat mengkonsumsi comic on

    line ini. Hal ini menambah pilihan cara para pembaca untuk dapat

    mengkonsumsinya. Sejauh ini, kehadiran comic on line ini belum begitu

    mempengaruhi kebertahanan buku komik.

    Contoh:

    - www.gibug.com

    - www.kaptenbandung.com

    - www.onemanga.com

    7. Buku instruksi dalam bentuk komik (Instructional Comic)

    Universitas Sumatera Utara

  • Tidak sedikit sebuah panduan atau instruksi sesuatu dikemas dalam format

    Komik, bisa dalam bentuk Buku Komik, Poster Komik, atau tampilan lainnya.

    Pengguna/Pembaca akan lebih mudah cepat mengerti bila melihat alunan

    gambar dari pada harus membaca prosedur-prosedur dalam bentuk tulisan.

    Selain itu dapat menjadi lebih menarik dan menyenangkan.

    8. Rangkaian ilustrasi (storyboard)

    Biasanya didalam dunia perfilman maupun periklanan, sebelum

    melangkah dalam pembuatan film/iklan akan lebih mudah berkerjanya bila

    dibuatkan Rangkaian Ilustrasinya terlebih dahulu, biasanya Rangkaian Ilustrasi

    ini dibuat dalam bentuk gambar, dan sudah tentu rangkaian ilustrasi gambar

    tersebut disusun menjadi sebuah rangkaian yang bisa disebut komik. Namun

    tidak usah jauh-jauh kedalam dunia perfileman/iklan, sebelum para komikus

    membuat komik sudah pasti terlebih dahulu membuat sebuah Rangkaian

    Ilustrasi (Storyboard) nya, setelah itu baru diproses penggambaran, penintaan,

    pewarnaan dan penataan tampilan (layout).

    9. Komik ringan (comic simple)

    Biasanya jenis komik ini terbuat dari hasil cetakan kopian dan steples

    (buatan tangan). Hal ini dimana pemilik dan pembuat komik dengan biaya yang

    rendah turut dapat menciptakan komik-komik dan berkarya, cara ini digunakan

    sebagai alternatif cara untuk turut berkarya kecil-kecilan, bisa dijadikan langkah

    awal bagi para komikus.

    Universitas Sumatera Utara

  • Contoh:

    - Kakek Bejo (pragatcomic.com)

    10. Perencanaan dalam pikiran (planing on mind).

    Cukup sering bila kita ingin melakukan sesuatu, terlebih dahulu kita

    membayangkan apa-apa saja yang akan kita lakukan nantinya (persiapan).

    Dengan bayangan-bayangan dalam pikiran tersebut sebenarnya sudah menjadi

    rangkaian gambar-gambar yang mana bisa juga disebut juga sebagai Komik,

    hanya saja gambar-gambar tersebut tidak tertuang dalam coretan diatas kertas

    melainkan tergambar didalam pikiran kita.

    Manga sudah menyebar ke luar daerah asalnya, Jepang. Manga yang telah

    menyebarluas itu telah beredar dengan banyak judul yang berbeda. Dari sekian

    banyak judul manga itu, manga dapat dibagi ke dalam beberapa kelompok

    (diperoleh dari beberapa sumber data), yaitu:

    1. Kodomo ().

    Kodomo adalah istilah dalam Bahasa Jepang, yang artinya anak-anak. Maka,

    manga jenis ini cerita dan gambarnya dibuat sedemikian rupa dengan sasaran

    konsumen anak-anak. Manga jenis ini, dapat dipastikan aman dikonsumsi anak-

    anak. Manga jenis ini cenderung bersifat netral, maka dapat dinikmati oleh

    setiap kalangan. Manga yang kini sedang beredar di masyarakat semakin

    beragam. Jadi, manga kodomo ada juga yang diberi lebel semua umur oleh

    beberapa penerbit di tanah air.

    Manga genre ini biasanya mengetengahkan thema-thema yang menggambar

    bagaimana realita kehidupan sehari-hari seorang anak. Tidak hanya itu, agar

    Universitas Sumatera Utara

  • menambah daya tariknya, di sini juga disisipkan impian-impian yang biasanya

    dimiliki seorang anak. Dan dalam penyajiannya, sedapat mungkin diusahakan

    menjadi cerita yang dapat diterima dengan baik oleh anak-anak. Walaupun ada

    unsur imajenasinya, diusahakan imajenasi tersebut agar tidak terlalu

    mengambang dari kehidupan nyata. Dan hal ini jugalah kadang yang membuat

    manga ini menarik perhatian kalanngan di luar kalangan yang menjadi sasaran

    sebenarnya. Selain cukup menghibur bagi anak-anak, manga ini juga dapat

    menjadi hal yang disukai kalangan di atas usia anak-anak.

    Cth: Chibi Maruko Chan, Astro Boy.

    2. Shoujo/ bishoujo (/ ).

    Shoujo adalah istilah dalam Bahasa Jepang yang di dalam bahasa Indonesia

    diartikan gadis cantik dengan tampilan gadis remaja. Manga shoujo juga sering

    disebut manga bishoujo. Di mana antara shoju dan bishoujo, memiliki arti yang

    cenderung sama. Menjadi seorang gadis cantik adalah impian setiap anak

    perempuan. Karena itu, manga ini terfokus dengan konsumen pembaca anak

    perempuan. Lebih tepatnya, manga shoujo, memiliki sasaran konsumen anak

    perempuan usia remaja. Anak-anak usia remaja identik dengan masa pubertas.

    Dan di fase ini, biasa seorang anak mulai belajar menyukai lawan jenisnya.

    Karena itu, nuansa percintaan dalam manga ini begitu kental terasa. Melihat

    sasaran konsumen yang diutamakan di sini, kisah cinta yang ditampilkanpun

    disesuaikan. Diupayakan kisah cinta yang sudah layak dikonsumsi oleh anak-

    anak kalangan remaja yang ditampilkan.

    Cth: Love Get You, Kimi To Skandal.

    Universitas Sumatera Utara

  • 3. Shounen/ bishounen (/ ).

    Mangan shounen memiliki nama lain, yaitu shounen. Shounen bila dilihat di

    kamus diartikan sebagai laki-laki, lebih tepatnya lagi laki-laki tampan. Laki-laki

    tampan yang menjadi pujaan setiap wanita. Tentu semua laki-laki menginginkan

    menjadi sesosok pribadi yang demikian. Karakter lelaki ganteng yang populer

    seperti inilah yang menjadi tokoh utama dalam manga genre shoujo. Selain itu,

    laki-laki tampan yang digambarkan di sini juga merupakan laki-laki gagah

    perkasa. Karena itu, kebanyakan isi ceritanya menggambarkan adegan

    perkelahian/ laga. Dari adegan laga yang ditampilkan, menggambarkan karakter

    tokoh utama yang gagah dan perkasa. Sekalipun terdapat adegan laga, tapi

    kekerasan dari adegan laga yang ditampilkan dalam manga ini, dinilai layak

    dikonsumsi oleh anak laki-laki usia remaja. Selain itu, tak jarang digambarkan

    karakter cewek seksi untuk menambah daya tariknya. Kisah cinta tentunya tidak

    ketinggalan. Tapi pada tiap manga dengan tokoh utama yang berbeda,

    menampilkan kisah cinta yang berbeda pula.

    Cth: Inuyasa, Naruto.

    4. Rejisu/ ladies/ Redikomi

    Rejisu adalah manga dengan spesifikasi konsumen kalangan wanita dengan

    tingkat usia dewasa. Kata rejisu sendiri disadur ke Bahasa Jepang dari Bahasa

    Inggris, yaitu ladies. Ladies sendiri diidentikkan dengan wanita dewasa seperti

    sasaran konsumen manga rejisu. Manga Rejisu juga sering dikatakan sebagai

    redikomi. Masih dari Bahasa Inggris, istilah komik juga merupakan kata serapan

    Universitas Sumatera Utara

  • dangan bahasa asal, Bahasa Inggris. Yaitu, kata ladies dan comic, yang dalam

    Bahasa Jepang digabung menjadi redikomi. Tokoh utama di manga ini, sama

    seperti pada manga shoujo, yaitu gadis cantik. Tetapi, gadis cantik yang

    ditampilkan digambarkan dengan tampilan wanita dengan tingkat usia lebih tua,

    jika dibandingkan remaja. Sesuai dengan spesifikasi konsumennya, yaitu wanita

    dewasa. Tidak ketinggalan romantisme kisah percintaan juga kadang disajikan

    di sini. Dengan taraf keintiman hubungan antara kekasih yang lebih dekat lagi

    dibandingkan dengan kisah percintaan remaja. Juga disertakan konflik

    percintaan yang lebih kompleks lagi.

    Cth: Life,

    5. Seinen ()

    Seinen adalah Bahasa Jepang yang digunakan untuk menyebutkan laki-laki

    dewasa. Dalam manga jenis ini, yang menjadi tokoh utamanya adalah seorang

    laki-laki dewasa juga. Lalu dengan cerita yang tentunya juga menampilkan

    kisah percintaan yang lebih kompleks. Dan karena kekompleksannya itu sulit

    dimenngerti oleh anak-anak dengan umur di bawah 17 tahun.

    6. Josei (). Wanita dewasa.

    Manga josei adalah manga dengan sasaran konsumen wanita dewasa. Sama

    seperti namanya, manga ini menonjolkan karakter wanita dewasa. Dalam hal

    cerita, sama halnya dengan manga seinen. Secara konseptual, manga josei dan

    manga seinen adalah sama. Hanya saja kedua manga ini mengetengahkan

    karakter yang berbeda. Manga josei ini juga merupakan jenis manga yang jarang.

    Universitas Sumatera Utara

  • 7. Alternatif.

    Manga alternatif adalah komik dengan tampilan merupakan perpaduan antara

    tampilan komik dalam manga dengan tampilan komik yang non manga. Dalam

    manga jenis ini, bahasa tulisan lebih mendominasi dari pada gambar. Berbeda

    dengan manga yang bahasa gambarnya lebih mendominasi. Manga seperti ini,

    sekilas tampilannya lebih mengarah ke novel.

    8. Doujinshi ()

    Doujinshi adalah jenis manga yang merupakan salah satu bentuk apresiasi yang

    timbulkan karena perkembangan minat masyarakat pembaca terhadap manga itu

    sendiri. Karenanya manga jenis ini , sedikit lebih istimewa dibandingkan manga

    lainnya. Salah satunya, manga ini bukan dikarang oleh seorang mangaka. Untuk

    lebih jelas lagi, maka manga doujinshi akan dijabarkan lebih jelas lagi pada sub-

    bab bentuk apresiasi terhadap manga.

    9. Gag.

    Manga gag adalah manga yang berthemakan humor. Ada penerbit yang

    mengelompokkan manga genre ini ke dalam kelompok manga serial lawak.

    Cerita dalam manga ini cukup menghibur dengan nuansa humornya yang sangat

    kentara. Tetapi, ada beberapa manga yang termasuk ke dalam genre ini bagi

    anak-anak usia 13 tahun ke bawah kurang layak dikomsumsi. Kalaupun

    akhirnya manga jenis hendak dikonsumsi oleh mereka karena ceritanya yang

    cukup menghibur, diperlukan pembinaan dari orang tua. Bila hal ini terjadi,

    manga tersebut tidak hanya cukup membuat si anak merasa terhibur, tapi juga

    memberikan nilai edukatif yang cukup baik bagi perkembangan kepribadian si

    anak.

    Universitas Sumatera Utara

  • 10. Jidaimono ()

    Jidaimono adalah manga yang sarat dengan nilai-nilai sejarahnya. Manga ini

    tampil dengan thema andalannya, yaitu sejarah. Sesuai dengan daerah manga ini

    dilahirkan, tentunya kisah sejarah yang ditampilkan di sini tidak jauh-jauh dari

    sejarah Jepang.

    11. Mecha

    Mecha merupakan kata dalam Bahasa Jepang yang diserap dari Bahasa Inggris,

    yaitu mecanic. Kata mecanic ini sendiri sangat erat hubungannya dengan hasil

    buah karya pemikiran manusia yang bergerak dengan mesin, yaitu robot.

    Sejalan dengan itu, Manga Mecha menggunakan robot sebagai tokoh

    andalannya. Berbicara tentang robot yang juga merupakan objek utama dalam

    Manga Mecha, teknologi salah satu wujud perkembangan ilmu pengetahuan.

    Karena itu, manga ini tidak jarang menampilkan cerita dengan thema-thema

    fiksi ilmiah.

    12. Suiri () (dugaan)

    Suiri arti harafiahnya adalah dugaan. Dengan begitu manga jenis ini

    menampilkan cerita misteri yang disertai berbagai dugaan. Sama halnya dengan

    seorang detektif yang menguak suatu misteri tindak kejahatan dengan

    menganalisa dugaan-dugaan yang relefan dengan kenyataan yang ada kaitannya

    dengan hal kejahatan yang sedang diselidiki. Dengan begitu manga ini, tidak

    terlepas dengan thema kasus kejahatan dan pembunuhan. Dari sini muncullah

    sang tokoh utama yang bertugas memecahkan misteri yang ada, yaitu detektif.

    Universitas Sumatera Utara

  • 13. Lolicon.

    Lolicon terdiri dari dua kata, yaitu lolita dan komplex. Yang kemudian disebut

    dengan Lolicon ketika diserap ke dalam Bahasa Jepang. Masih dalam bahasa

    jepang, kata tersebut dimaknai sebagai sebuah perasaan suka oleh seorang pria

    dewasa terhadap anak perempuan di bawah umur. Dalam hal ini, rasa suka

    tersebut lebih ke arah penyimpangan orientasi seksual. Dengan begitu, yang

    menjadi tokoh utama di sini adalah anak-anak di bawah umur (sekitar usia 13

    tahun). Dengan thema andalan, kisah percintaannya dengan seorang pria dewasa

    yang umurnya jauh di atasnya.

    14. Shota-con.

    Shota-con, pada dasarnya sama halnya dengan lolicon. Hanya saja dalam manga

    Shota-con, yang menjadi tokoh andalannya adalah anak laki-laki di bawah umur

    dengan kisah percintaannya dengan wanita dewas yang umurnya jauh di atasnya.

    15. Hentai ()/ Ecchi

    Manga genre ini sering disingkat penyebutannya oleh remaja Jepang dengan

    hanya menyebutkan huruf depannya saja, yaitu H. Huruf H dilafalkan

    dengan ecchi yang merupakan pelafalan huruf H dalam Bahasa Inggris.

    Karenanya, manga jenis ini sering juga disebut manga ecchi. Kata hentai

    sering dikonotasikan dengan hal-hal yang erotis. Manga ini cukup banyak

    menampilkan kisah percintaan yang tidak layak dikonsumsi oleh anak-anak

    di bawah umur. Walaupun begitu, hal ini dinilai masih dalam batas

    kewajaran. Hentai sendiri arti harafiahnya adalah keadaan yang tidak normal.

    Universitas Sumatera Utara

  • Kaitannya dengan itu genre ini dibagi lagi ke dalam 2 kelompok yaitu, yaoi

    dan yuri. Di mana yaoi dan yuri adalah istilah dalam Bahasa Jepang untuk

    menyebutkan laki-laki yang merasa dirinya wanita dan sebaliknya.

    a. Yaoi/ Shonen-ai (/ ) (homo)

    Manga Yaoi tokoh utamanya adalah cowok homoseksual sesuai dengan arti

    dari nama manga ini sendiri. Yaitu, yaoi yang bila diterjemahkan artinya

    adalah cowok penyuka sesama jenis. Keadaan yang seperti ini adalah yang

    tidak biasa (aneh) di masyarakat pada umumnya. Karena itu, manga sub-

    genre ini dimasukkan ke dalam genre hentai. Homoseksual adalah seorang

    laki-laki dikaitkan dengan gairah seksualnya. Gairah seksual tidak terlepas

    dengan rasa cinta/ suka. Maka, dalam manga ini juga tidak ketinggalan

    dengan kisah asmaranya. Kisah asmara antara sesama laki-laki tentunya.

    Kaitannya dengan kisah asmara, maka Manga Yaoi disebut juga dengan

    Manga Shonen-ai. Dalam hal ini, shonen-ai artinya adalah percintaan antara

    sesama pria.

    b. Yuri/ Shoujo-ai (/ ) (lesbian)

    Manga Yuri pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan Manga Yaoi. Hanya

    saja pada manga Yuri, tokoh utamanya dipegang oleh kaum lesbian, yaitu

    wanita penyuka sesama jenis. Kaitannya dengan kisah asmara, Manga Yuri

    juga sering disebut sebagai manga Shoujo-ai. Dalam hal ini, shoujo-ai

    artinya adalah percintaan antara sesama wanita.

    16. Eroguro.

    Universitas Sumatera Utara

  • Eroguro adalah juga merupakan genre manga yang isi hanya layak dikonsumsi

    oleh orang dengan tingkat umur dewasa. Kegiatan seksual percintaan di sini

    lebih banyak ditampilkan dari pada yang ditampilkan pada manga genre hentai.

    Manga genre ini sering juga disebut sebagai salah satu manga yang

    mengetengahkan thema porno.

    17. Futanari ()

    Futanari adalah bahasa jepang, dan bila diartikan secara langsung artinya adalah

    dua bentuk. Dalam hal ini, dua bentuk tersebut dimaknai sebagai seseorang yang

    memiliki penyimpangan orientasi seksual yang disebut biseksual. Sesosok tokoh

    yang ditampilkan memiliki gairah seksual tidak hanya kepada lawan jenisnya,

    tapi juga terhadap sesama jenis. Thema seperti ini dinilai kurang dapat

    dimengerti oleh anak-anak. Manga futanari sering juga disebut sebagai salah

    satu manga yang berthema porno.

    18. Kemono ()

    Kemono adalah manga dengan fitur utama mahkluk gaib. Mahkluk gaib ini

    berwujud setengah badannya adalah manusia, dan setengahnya lagi berwujud

    hewan.

    19. Game based.

    Game based adalah manga yang ceritanya menampilkan kisah-kisah seputar

    permainan-permainan. Manga genre ini terinspirasi dari game-game yang sering

    dimainkan oleh anak-anak.

    20. Science fiction.

    Universitas Sumatera Utara

  • Manga genre ini, biasa mengangkat cerita-cerita fiksi. Cerita fiksi yang

    ditampilkan di sini, biasanya adalah cerita fiksi langkap dengan argumentasi

    ilmiahnya. Argumentasi yang disampaikan di sini, dijelaskan sedemikian rupa

    oleh si pengarang sehingga terkesan meyakinkan. dan lagi, membuat si pembaca

    yakin bahwa hal yang disampaikan dalam cerita yang dikarang si mangaka

    mungkin terjadi pada waktu tertentu

    21. Moe() (menyala terbakar)

    Manga moe adalah manga dengan fitur andalannya seorang cewek lucu dan

    imut, yang memiliki sifat romantis. Si cewek imut yang menjadi tokoh utama

    dalam manga ini juga digambarkan memiliki emosi yang menyala dan

    menggebu-gebu. Emosi yang seperti ini biasanya dimiliki oleh kaum pemuda.

    22. Maho shoujo ()

    Maho shoujo, arti harafiahnya adalah gadis ajaib. Dalam manga genre ini,

    yang menjadi tokoh utamanya adalah seorang gadis yang memiliki kelebihan

    khusus, atau dapat juga dikatakan gadis ajaib. Manga Maho Shoujo isi ceritanya

    tidak pernah terlepas dari thema cerita tentang kepahlawanan. Walaupun begitu

    agar tampak lebih menarik, tak jarang di sela-sela cerita disisipkan juga kisah

    percintaan sang tokoh utama. Hal lain yang sering ditonjolkan dalam manga

    jenis ini, adalah persahabatan dan anggapan bahwa musuh ditaklukkan bukan

    untuk dimusnahkan. Persahabatan yang paling kentara, di mana sang gadis

    ajaib yang biasa ditampilkan dalam manga, tidak pernah tampil sendirian.

    Dalam beberapa cerita yang berbeda, sang gadis ajaib selalu memiliki tim

    dalam setiap pertempurannya. Dan di saat-saat genting, di mana nyawa sang

    Universitas Sumatera Utara

  • tokoh utama terancam, biasanya akan muncul sosok misterius yang menjadi

    dewa penyelamat.

    Cth: Sailormoon, Pretty Cure.

    23. Manga OEL

    Manga OEL adalah salah satu bukti perkembangan dunia permangaan Jepang

    yang telah mendunia. Manga ini merupakan komik yang menggunakan

    Bahasa Inggris guna mempertegas gambar yang disajikan. Komik dengan

    edisi Bahasa Inggris ini juga disebut dengan manga karena komik ini

    dilahirkan atas kerjasama antara komikus eropa dan mangaka. Di mana yang

    bertanggung jawab atas isi cerita adalah sang komikus eropa. Dan, untuk

    gambarnya agar lebih mudah diterima di pasar, sang komikus bekerja sama

    dengan sanga mangaka. Si komikus dari jepang, bertanggung jawab atas

    gambar yang disajikan dalam cerita manga yang dikarang oleh si komikus

    eropa.

    2.4. Ciri Khas Manga

    Sebelum perang dunia II, sastra bergambar di Jepang sudah ada. Namun,

    karena perang, sastra bergambar di Jepangpun ikit terpengaruh. Lalu, setelah

    beberapa tahun fakum, karya sastra bergambar Jepang kembali bangkit dengan

    gerakan modernisasinya. Di dalam beberapa artikel, gerakan modernisasi karya

    sastra bergambar Jepang ini dipelopori oleh seorang komikus Jepang yang

    bernama Osamu Tezuka. Dia berhasil memunculkan kembali sastra bergambar di

    Jepang dengan manganya yang berjudul Astro Boy. Manganya ini terinspirasi dari

    komik eropa yang sedang berkembang saat itu.

    Universitas Sumatera Utara

  • Gerakan yang dilakukan oleh Asamu Tezuka inipun diikuti para komikus

    Jepang yang lainnya. Mereka juga ikut menciptakan komiknya sendiri dengan

    gayanya sendiri-sendiri. Dengan begini, dunia perkomikan Jepangpun terus

    menerus berkembang, hingga tercipta suatu citra khusus yang diakui sebagai milik

    Jepang. Atau lebih tepatnya lagi, sering juga dikatakan sebagai ciri khas manga.

    Berikut beberapa hal yang menjadi ciri khas manga.

    1. Rata-rata mangaka di Jepang menggunakan gayansederhana dalam

    menggambar manga dengan ciri khas mata besar, mulut kecil, dan hidung

    mungil.

    2. Sebagaian bentuk manga menggunakan gaya realistis, walaupun dlam

    beberapa elemen masih bisa dikatakan tidak nyata.

    3. Mengutamakan kekuatan cerita.

    2.5. Bentuk Apresiasi Terhadap Manga

    Manga sebagai salah satu karya sastra bergambar yang telah mendunia terus

    berkembang dari waktu ke waktu. Tidak hanya dari segi isi ceritanya yang

    semakin kompleks dan dari segi bentuk semakin memanjakan para penikmatnya

    yang berkembang. Akibat dari perkembangan manga yang tiada henti ini,

    terinsipirasi dari rasa cinta terhadap manga, maka lahirlah bentuk-bentuk lain

    untuk mengekspresikan rasa cinta itu. Ekspresi ini biasanya timbul dari para

    penggemar manga tersebut.

    Universitas Sumatera Utara

  • 2.5.1. Bentuk Apresiasi Terhadap Manga Secara Umum

    Terdapat beberapa bentuk apresiasi rasa cinta terhadap manga. Adapun

    bentuk apresiasi tersebut adalah sebagai berikut:

    a. Doujinshi/ .

    Doujinshi/ , terdiri dari dua kata yaitu doujin dan shi. Doujin (),

    yang artinya orang yang sama, dan shi (), yang artinya majalah, dalam hal

    ini terinspirasi dari kemunculan manga modern yang awalnya disajikan dalam

    bentuk majalah. Maka, doujinshi dimaknai sebagai manga karya para

    pengemar manga yang terinspirasi dari manga karya mangaka. Jadi, doujinshi

    adalah istilah yang merujuk kepada manga karya penggemar manga yang

    memiliki cerita yang yang cenderung sama dengan akhir cerita yang sedikit

    berbeda dengan manga yang menjadi insiparasinya. Para pengarang doujinshi

    disebut dengan doujinshika.

    Komik jenis ini biasanya, didistribusikan oleh pengarangnya sendiri dari

    tangan ke tangan, dijual bebas di toko doujinshi, atau dengan mengikuti

    konvenshi akbar yang disebut comiket yang menjual ribuan doujinshi tiap

    tahunnya.

    Kadang Doujinshi sendiri menjadi batu lompatan seorang atau kelompok

    untuk menjadi seorang mangaka. Ada kalanya, seorang mangaka juga seorang

    mangaka. Di mana seorang mangaka kembali berekspresi terhadap manga

    yang telah rangkum dibuatnya. Dia membuat beberapa perubahan pada cerita

    yang telah dikonsumsi para pembacanya. Tentunya, dia juga membuat akhir

    cerita yang sedikit berbeda dengan cerita yang telah dibuat sebelumnya. Kalau

    Universitas Sumatera Utara

  • sudah begini, sang mangaka juga bisa kita katakan doujinshika dari manga-

    nya sendiri.

    b. Harajuku Style dan Cosplay.

    Cosplay ini merupakan perkembangan dari fenomena harajuku style. Harajuku

    style ini berawal dari penampilan para gadis Jepang yang berpenampilan aneh

    dan tidak lazim yang terjadi di salah satu kawasan kecil di Tokyo, yaitu

    Stasiun Harajuku, dekat Stasiun Shibuya. Dalam gaya fashion ini, para

    pelakunya bebas berekspresi dalam berdandan yang terinspirasi dari

    penampilan para tokoh manga yang dia sukai. Mulai dari potongan rambut,

    baju, celana, rok mini, sepatu, sampai wajah yang di-make up sehingga mirip

    sekali dengan tokoh kartun yang dikaguminya itu.

    Mereka hidup dan berjalan-jalan di sepanjang jalan di sekitar kawasan Stasiun

    Harajuku. Terdapat berbagai macam gaya dalam mengikuti penampilan para

    tokoh manga ini, mulai dari dandanan gotik yang seram, v-kei yang ribet, dan

    lolita yang manis. Pada hari minggu, mereka biasanya berkumpul di suatu

    tempat di jalan Takeshita Dori, di kawasan Harajuku, melakukan cosplay

    (costum play). Banyak turis yang tertarik dengan gaya mereka ini, dan ingin

    berfoto bersama mereka. Para turis berpendapat gaya dandanan mereka itu

    unik. Melihat reaksi seperti ini, ada para pelaku harajuku style yang

    memasang tarif untuk difoto. Sikap ini tidak tanggung-tanggung, untuk itu

    mereka ada juga yang membawa serta peralatan untuk bergaya harajuku style

    dalam koper. Demi kepuasan pelanggan, ada juga yang rela memotong

    rambutnya di tempat. Tapi, segala sampah yang disebabkan dari kegiatan

    mereka ini, tidak mereka biarkan begitu saja. Mereka selalu berusaha menjaga

    Universitas Sumatera Utara

  • kebersihan lingkungan tempat mereka beraktivitas. Menurut Ted Polhemus,

    seorang pengamat gaya dandan dan gaya hidup jalanan pernah bilang, gaya

    anak-anak muda jepang ini dapat mempengaruhi dunia. Pengaruh tersebut

    dikatakan sebagai supermarket of style, yang muncul pada awal 90-an.

    Sebelumnya, fenomena serupa pernah terjadi di belahan bumi bagian barat,

    yaitu Eropa. Harajuku style ini mempunyai moto berani berekspresi, tak lupa

    tradisi, karena itu walaupun fenomena ini juga terinspirasi fenomena yang

    terjadi di Eropa yang meniri penampilan karakter tokoh film fiksi ilmiah,

    mereka memodifikasinya dari akar budaya sendiri, dengan mengambil

    penampilan para tokoh manga.

    Peragaan cosplay di Jepang, pertama kali berlangsung pada tahun 1978 di

    Ashinoko, Perfektur Kanagawa, dalam konvensifksi imiah, Nihon SF Taikai

    XVII. Media massa sering menuliskan kostum Triton Of The Sea yang

    dikenakan oleh Mari Kotani, seorang kritikus fiksi ilmiah, sebagai cosplay

    pertama yang dikenakan di Jepang. Selanjuutnya, sejak Nihon SF Taikai XIX

    (1980), kontes cosplay menjadi acara tetap. Selain di comic market, acara

    cosplay menjadi sering diadakan dalam acara pameran doujinshi dan

    peremuan pengemar fiksi ilmiah di Jepang.

    Liputan besar-besaran pertama kali dilakukan majalah fanroad, edisi perdana

    (Agustus, 1980). Media tersebut memuat artikel tentang persaingan antara dua

    kelompok harajuku style dengan masing-masing gayanya. Artikel itu

    menjadikan cosplay, sebagai istilah umum di kalangan penggemar anime.

    Pada tahun 80-an, hobi cosplay menjadi sangat mudah dilakuan, karenanya

    semakin menyebarluas di Jepang. kegiatan berkelompok dalam cosplay,

    Universitas Sumatera Utara

  • dimulai sejak tahn 1986. Seiringan dengan itu, bermunculan pula fotografer

    amatiran yang senang memotret kegiatan cosplay (kamera kozou).

    Dalam perkembangannya, pelakonan karekter dalam cosplay, tidak hanya

    berasal dari anime dan manga. Tetapi, juga meniru para penyanyi/ artis Jepang,

    kerena pada saat ini apara artis itu telah memiliki ciri khas sendiri dalam

    fashion.

    Ada juga istilah crossdresser, yaitu pemeranan pria oleh wanita dan sebaliknya.

    Hal ini tidak dilarang, sehingga membuka kesempatan para cosplayer untuk

    bebas berekspresi.

    Dalam cosplay, selain kostum yang digunakan, juga memperhatkan

    keterampilan si pemain cosplay dalam memperagakan ciri khas karakter yang

    dibawakannya. Kreativitas dalam membuat kostum, juga menjadi poin penting

    penilaian. Bahan-bahan yang digunakan untuk cosplay, tidak harus bahan-

    bahan berkualitas yang harganya sangat mahal. Terdapat berbagai pilihan

    untuk berpakaian untuk cosplay. Bisa meminta bantuan tukang jahit, bisa

    dibeli di toko-toko tertenu yang menjual pakaian untuk ber-coaplay, bisa juga

    membuatnya sendiri. Merupakan kebanggaan tersendiri bila kita membuat

    sendiri kostum untuk cosplay.

    Walaupun cosplay merupakan budaya yang diadopsi dari Eropa, tapi cosplay

    ala Jepang (khususnya cosplay anime dan manga), sudah mendunia. Tiap

    tahunnya, rutin diadakan World Cosplay Summit (kontes cosplay tingkat

    dunia). Peserta cosplay (http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id

    = 57 87) telah diikuti sekitar 12 14 negara di dunia.

    c. Otaku

    Universitas Sumatera Utara

  • Otaku adalah istilah dalam Bahasa Jepang untuk menyebut orang yang betul-

    betul menekuni suatu hobi sehingga dia mengumpulkan/ mengoleksi benda

    yang dia sukai yang berhubungan dengan hobinya. Tak jarang seseorang itu

    menjadi terobsesi terhadap hobi tersebut. Orang-orang seperti ini biasanya

    hanya berinteraksi dengan pengoleksi objek yang sama.

    Istilah otaku kemungkinan besar dari percakapan antarpenggemar anime yang

    selalu menyapa lawan bicaranya dengan sebutan otaku . Otaku yang

    dimaksud di sini digunakan sebagai kata ganti orang kedua ragam bahasa yang

    paling sopan dalam Bahasa Jepang. Otaku yang digunakan para penggemar

    anime, ditulis dengan huruf katakana atau . Otaku dengan

    tulisan kana itu, dianggap sebagai bahasa slang. Berbeda dengan otaku dengan

    tulisan kanji.

    Di awal tahun 80-an, terhadap para penggemar berat lolicon, manga dan

    doujinshi, sudah ada istilah slang bernada sumbang ( sakit). Istilah

    otaku pertama kali dipublikasikan oleh kolumnis Nakamori Aiko, dalam

    artikelnya yang berjudul Otaku No Kenkyuu (Penelitian Tentang Otaku) dalam

    majalah Manga Burikko. Saat itu, otaku belum begitu dikenal publik. Stasiun

    radio Nippon Broadcasting System adalah media massa yang pertama kali

    menggunakan istilah otaku dalam acara Young Paradise yang mengankat

    segmen Otakuzoku No Jittai (situasi kalangan otaku). Otakuzoku digunakan

    untuk menyebutkan orang-orang yang masuk ke kalanan otaku. Sistem

    pengistilahan ini, mengikuti istilah yang sudah ada yang juga diberlakukan

    Universitas Sumatera Utara

  • dalam kalangan anak muda yang memakai akhiran zoku (seperti

    bousouzoku).

    Pada perkembangan selanjutnya, istilah otaku pada kaum pria, identik dengan

    pria lajang yang tergila-gila terhadap anime, manga, idol, video games, dan

    komputer pribadi, tanpa pembatasan usia. Sedangkn untuk kaum wanita,

    digunakan untuk menyebutkan wanita lajang maupun yang sudah menikah,

    yang membentuk kelompok yang bersifat cult berdasarkan persamaan hobi.

    Belakangan ini, pemaknaan otaku, baik itu negatif atau positif, tergantung

    pada situasi dan orang yang menggunakannya. Secara negatif, otaku ditujukan

    kepada kalangan penggemar negatif subkultur yang letak bagusnya tidak bisa

    dimengerti masyarakat umum. Lebih tepatnya, hal ini dikarenakan kalangan

    tersebut kurang mampu berkomunikasi dan sering tidak mau bergaul dengan

    orang lain. Secara positif, otaku ditujukan terhadap kalangan yang sangat

    mendalami suatu bidang pengetahuan tertentu secara mendetail dalam hingga

    mencapai tingkat pakar.

    Sebelum istilah otaku timbul ke permukaan, sebelumnya sudah ada istilah

    mania, yang artinya kurang lebih sama. Istilah otaku tidak hanyaberlaku

    dikalangan penggemar anime dan manga. Dengan mengabaikna penekunan

    terhadap suatu hobi, anak perempuan di Jepang menggunakan istilah otaku

    untuk menyebutkan anak laki-laki yang tidak populer di kalangan anak

    perempuan. Tapi, tidak berlaku sebaliknya.

    Penampilan para otaku identik dengan kalangan Akiba Kei. Mereka lebih suka

    mengeluarkan uang untuk keperluan hobinya dari pada untuk penampilan.

    Universitas Sumatera Utara

  • Kesemua bentuk apresiasi kecintaan terhadap manga tersebut, disambut

    dengan cukup baik oleh masyarakat Jepang. Hal ini terlihat jelas dengan

    perkembangan bentuk apresiasi tersebut yang juga telah menyebar luas ke luar

    daerah Jepang, sama halnya dengan manga sebagai salah satu sumber inspirasinya.

    2.5.2. Bentuk Apresiasi Terhadap Manga Di Indonesia

    Beberapa bentuk apresiasi kecintaan terhadap manga yang ada di Jepang,

    dapat kita jumpai di daerah di luar Jepang. Tapi, hal tersebut mendapat

    pemaknaan yang sedikit berbeda dengan ekspresi yang kadang juga berbeda.

    Bentuk apresiasi terhadap manga yang dapat kita temukan di Indonesia

    antara lain: cosplay, harajuku style dan otaku.

    Cosplay Jepang yang di daerah asalnya merupakan parade kostum yang

    menampilkan orang-orang yang berpenampilan seperti tokoh-tokoh yang ada

    dalam manga. Baik itu secara kostum maupun tingkah laku. Hal yang sama juga

    terjadi di Indonesia, tapi hal semacam ini diperlombakan dalam suatu kesempatan.

    Para peserta yang ikut berpartisipasi, umumnya jika diteliti merupakan orang-

    orang yang tertarik dengan manga.

    Sedangkan harajuku style, di Indonesia tidak hanya terbatas pada orang-

    orang yang tertarik dengan manga. Orang-orang yang tidak suka atau bahkan yang

    tidak mengenal manga sekalipun ikut terpengaruh oleh trend fashion harajuku

    style ini. Trend fashion ini dapat kita lihat jelas di kalangan para artis kita. Tetapi,

    ada kalanya orang-orang yang suka manga tidak terpengaruh oleh trend fashion

    ini.

    Universitas Sumatera Utara