cleft lipss
DESCRIPTION
hTRANSCRIPT
7/18/2019 Cleft Lipss
http://slidepdf.com/reader/full/cleft-lipss 1/16
Cleft Lips / labioschisis) Celah Bibir dan (Cleft Palate / Palatoschisis) Celah Langit-langit
adalah suatu kelainan bawaan yang terjadi pada bibir bagian atas serta langit-langit lunak
dan langit-langit keras mulut
Cleft Lips / Labioschisis atau bibir sumbing) adalah suatu ketidaksempurnaan pada
penyambungan bibir bagian atas, yang biasanya berlokasi tepat dibawah hidung. Cleft palate atau
palatoschisis merupakan kelainan kongenital pada wajah dimana atap/langitan dari mulut yaitu
palatum tidak berkembang secara normal selama masa kehamilan, mengakibatkan terbukanya
(cleft) palatum yang tidak menyatu sampai ke daerah cavitas nasalis, sehingga terdapat hubungan
antara rongga hidung dan mulut.
P!"#$%&L&$"
epala dan leher dibentuk oleh beberapa tonjolan dan lengkungan, antara lain processus
frontonasalis, processus nasalis medialis dan lateralis, processus ma!illaries, dan processus
mandibularis. egagalan penyatuan processus ma!illa dan processus nasalis medial akan
menimbulkan celah pada bibir (labioschisis) yang terjadi unilateral atau bilateral. "ila processus
nasalis medialis, bagian yang membentuk dua segmen antara ma!illa, gagal menyatu maka
terjadi celah pada atap mulut atau langitan yang disebut palatoschisis.(1)
Cleft palate atau palatoschisis merupakan kelainan kongenital pada wajah dimana atap/langitan
7/18/2019 Cleft Lipss
http://slidepdf.com/reader/full/cleft-lipss 2/16
dari mulut yaitu palatum tidak berkembang secara normal selama masa kehamilan,
mengakibatkan terbukanya (cleft) palatum yang tidak menyatu sampai ke daerah cavitas nasalis,
sehingga terdapat hubungan antara rongga hidung dan mulut. #leh karena itu, pada palatoschisis,
anak biasanya pada waktu minum sering tersedak dan suaranya sengau. Cleft palate dapat terjadi
pada bagian apa saja dari palatum, termasuk bagian depan dari langitan mulut yaitu hard palate
atau bagian belakang dari langitan mulut yang lunak yaitu soft palate. (2,3)
Cleft palate mempunyai banyak sekali implikasi fungsional dan estetika bagi pasien dalam
interaksi social mereka terutama kemampuan mereka untuk berkomunikasi secara efektif dan
penampilan wajah mereka. oreksi sebaiknya sebelum anak mulai bicara untuk mencegah
terganggunya perkembangan bicara. $enyuluhan bagi ibu si anak sangat penting, terutama
tentang cara memberikan minum agar gi%i anak memadai saat anak akan menjalani bedah
rekonstruksi. elainan bawaan ini sebaiknya ditangani oleh tim ahli yang antara lain terdiri atas
ahli bedah, dokter spesialis anak, ahli ortodonsi yang akan mengikuti perkembangan rahang
dengan giginya, dan ahli logopedi yang mengawasi dan membimbing kemampuan bicara.(1)
!'B*L*+
åan'jaringan wajah, termasuk didalamnya bibir dan palatum berasal dari migrasi, penetrasi,
dan penyatuan mesenkimal dari sel'sel cranioneural kepala. etiga penonjolan utama pada wajah
(hidung, bibir, palatum) secara embriologi berasal dari penyatuan processus fasialis bilateral.
mbriogenesis palatum dapat dibagi dalam dua fase terpisah yaitu pembentukan palatum primer
yang akan diikuti dengan pembentukan palatum sekunder. $ertumbuhan palatum dimulai kira'
kira pada hari ke'*+ kehamilan atau minggu ke' kehamilan yang ditandai dengan pembentukan
processus fasialis. $enyatuan processus nasalis medialis dengan processus ma!illaries,
dilanjutkan dengan penyatuan processus nasalis lateralis dengan processus nasalis medialis,
menyempurnakan pembentukan palatum primer. egagalan atau kerusakan yang terjadi pada
proses penyatuan processus ini menyebabkan terbentuknya celah pada palatum primer. *
$embentukan palatum sekunder dimulai setelah palatum primer terbentuk sempurna, kira'kira
minggu ke' kehamilan. $alatum sekunder terbentuk dari sisi bilateral yang berkembang dari
bagian medial dari processsus ma!illaries. emudian kedua sisi ini akan bertemu di midline
dengan terangkatnya sisi ini. etika sisi tersebut berkembang kearah superior, proses penyatuan
7/18/2019 Cleft Lipss
http://slidepdf.com/reader/full/cleft-lipss 3/16
dimulai. egagalan penyatuan ini akan menyebabkan terbentuknya celah pada palatum sekunder.
*
$"$,*'
$alatum terdiri atas palatum durum dan palatum molle (velum) yang bersama'sama membentuk
atap rongga mulut dan lantai rongga hidung. $rocessus palatine os ma!illa dan lamina hori%ontal
dari os palatine membentuk palatum durum. $alatum molle merupakan suatu jaringan
fibromuskuler yang dibentuk oleh beberapa otot yang melekat pada bagian posterior palatum
durum. -erdapat enam otot yang melekat pada palatum durum yaitu m. levator veli palatine, m.
constrictor pharyngeus superior, m.uvula, m.palatopharyngeus, m.palatoglosus dan m.tensor veli
palatini. (3)
etiga otot yang mempunyai konstribusi terbesar terhadap fungsi velopharyngeal adalah
m.uvula, m.levator veli palatine, dan m.constriktor pharyngeus superior. .uvula berperan dalam
mengangkat bagian terbesar velum selama konstraksi otot ini. .levator veli palatine mendorong
velum kearah superior dan posterior untuk melekatkan velum kedinding faring posterior.
$ergerakan dinding faring ke medial, dilakukan oleh m.constriktor pharyngeus superior yang
membentuk velum kearah dinding posterior faring untuk membentuk sfingter yang kuat.
.palatopharyngeus berfungsi menggerakkan palatum kearah bawah dan kearah medial.
.palatoglossus terutama sebagai depressor palatum, yang berperan dalam pembentukan venom
nasal dengan membiarkan aliran udara yang terkontrol melalui rongga hidung. #tot yang terakhir
adalah m.tensor veli palatine. #tot ini tidak berperan dalam pergerakan palatum. ungsi utama
otot ini menyerupai fungsi m.tensor timpani yaitu menjamin ventilasi dan drainase dari tuba
auditiva. (3)
0uplai darahnya terutama berasal dari a.palatina mayor yang masuk melalui foramen palatine
mayor. 0edangkan a.palatina minor dan m.palatina minor lewat melalui foramen palatine minor.
1nnervasi palatum berasal dari n.trigeminus cabang ma!illa yang membentuk pleksus yang
menginervasi otot'otot palatum. 0elain itu, palatum juga mendapat innervasi dari nervus cranial
211 dan 13 yang berjalan disebelah posterior dari pleksus.
"#!"
7/18/2019 Cleft Lipss
http://slidepdf.com/reader/full/cleft-lipss 4/16
1nsidens dari berbagai tipe cleft di laporkan oleh 2eau. 1nsidens secara keseluruhan dari cleft di
laporkan oleh ogh 4ndersen yakni 5 dari 6++ kelahiran dan oleh 1vy yakni 5 dari 768 kelahiran,
dimana lebih sering dijumpai pada laki'laki dibandingkan perempuan. $eningkatan resiko
palatoschisis bertambah seiring dengan meningkatnya usia maternal dan adanya riwayat keluarga
yang menderita penyakit bawaan yang sama. aktor etnik juga mempengaruhi angaka kejadian
palatoschisis. $alatoschisis paling sering ditemukan pada ras 4sia dibandingkan ras 4frika.
1nsiden palatoschisis pada ras 4sia sekitar 8,5/5999, 5/5999 pada ras kulit putih, dan 9,5/5999
pada ras kulit hitam. enurut data tahun 899, di 1ndonesia ditemukan sekitar +.99 kasus cleft
palate dari total seluruh penduduk . $alatoschisis yang tanpa labioschisis memiliki rasio yang
relatif konstan yaitu 9,+'9,+/5999 kelahiran. -ipe yang paling sering adalah uvula bifida dengan
insiden sekitar 8: dari populasi. 0etelah itu diikuti oleh palatoschisis komplit unilateral kiri.
(3,5,7,8,9)
!,*L*+
$ada tahun 56*, alconer mengemukakan suatu teori bahwa etiologi palatoschisis bersifat
multifaktorial dimana pembentukan celah pada palatum berhubungan dengan faktor herediter
dan faktor lingkungan yang terlibat dalam pertumbuhan dan perkembangan processus.(4)
1. Faktor herediter
0ekitar 8+: pasien yang menderita palatoschisis memiliki riwayat keluarga yang menderita
penyakit yang sama. #rang tua dengan palatoschisis mempunyai resiko lebih tinggi untuk
memiliki anak dengan palatoschisis. &ika hanya salah satu orang tua yang menderita
palatoschisis, maka kemungkinan anaknya menderita palatoschisis adalah sekitar :. &ika kedua
orangtuanya tidak menderita palatoschisis, tetapi memiliki anak tunggal dengan palatoschisis
maka resiko generasi berikutnya menderita penyakit yang sama juga sekitar :. ;ugaan
mengenai hal ini ditunjang kenyataan, telah berhasil diisolasi suatu 3'linked gen, yaitu 3<5*'85
pada lokus 6p8. (3).
$ada pasien sumbing bibir dan langitan. enyataan lain yang menunjang, bahwa demikian
banyak kelainan / sindrom disertai celah bibir dan langitan (khususnya jenis bilateral),
melibatkan anomali skeletal, maupun defek lahir lainnya.
7/18/2019 Cleft Lipss
http://slidepdf.com/reader/full/cleft-lipss 5/16
2. Faktor lingkungan
#bat'obatan yang dikonsumsi selama kehamilan, seperti fenitoin, retinoid (golongan vitamin 4),
dan steroid beresiko menimbulkan palatoschisis pada bayi. 1nfeksi selama kehamilan semester
pertama seperti infeksi rubella dan cytomegalovirus, dihubungkan dengan terbentuknya celah.
4lkohol, keadaan yang menyebabkan hipoksia, merokok, dan defisiensi makanan (seperti
defisiensi asam folat) dapat menyebabkan palatoschisis.(3,4,10)
P$,*.*L*+
$asien dengan palatoschisis mengalami gangguan perkembangan wajah, inkompetensi
velopharyngeal, perkembangan bicara yang abnormal, dan gangguan fungsi tuba eustachi.
esemuanya memberikan gejala patologis mencakup kesulitan dalam intake makanan dan
nutrisi, infeksi telinga tengah yang rekuren, ketulian, perkembangan bicara yang abnormal, dan
gangguan pada pertumbuhan wajah. 4danya hubungan antara rongga mulut dan hidung
menyebabkan berkurangnya kemampuan untuk mengisap pada bayi. (3)
1nsersi yang abnormal dari m.tensor veli palatine menyebabkan tidak sempurnanya pengosongan
pada telinga tengah. 1nfeksi telinga yang rekuren telah dihubungkan dengan timbulnya ketulian
yang memperburuk cara bicara pada pasien dengan palatoschisis. ekanisme velopharyngeal
yang utuh penting dalam menghasilkan suara non nasal dan sebagai modulator aliran udaradalam pembentukan fonem lainnya yang membutuhkan nasal coupling. (anipulasi anatomi
yang kompleks dan sulit dari mekanisme ini, jika tidak sukses dilakukan pada awal
perkembangan bicara, dapat menyebabkan berkurangnya pengucapan normal). (3)
L$.$
$alatoschisis dapat berbentuk sebagai palatoschisis tanpa labioschisis atau disertai dengan
labioschisis. $alatoschisis sendiri dapat diklasifikasikan lebih jauh sebagai celah hanya pada
palatum molle, atau hanya berupa celah pada submukosa. Celah pada keseluruhan palatum
terbagi atas dua yaitu komplit (total), yang mencakup palatum durum dan palatum molle, dimulai
dari foramen insisivum ke posterior, dan inkomplit (subtotal). $alatoschisis juga dapat bersifat
7/18/2019 Cleft Lipss
http://slidepdf.com/reader/full/cleft-lipss 6/16
unilateral atau bilateral. (2,11)
2eau membagi cleft menjadi kategori yaitu =
5. Cleft palatum molle
8. Cleft palatum molle dan palatum durum
*. Cleft lip dan palatum unilateral komplit
. Cleft lip dan palatum bilateral komplit
lasifikasi &alur'> untuk cleft lip dan palate berdasarkan modifikasi illard dari ernohan.
Lingkaran kecil mengindikasikan foramen insisivum? segitiga mengidikasikan ujung nasal dan
dasar nasal.
P!"$,$L$$"$$"
$enanganan kecacatan pada celah bibir dan celah langit'langit tidaklah sederhana, melibatkan
berbagai unsur antara lain, ahli "edah $lastik, ahli ortodonti, ahli -@- untuk mencegah
menangani timbulnya otitis media dan kontrol pendengaran, dan anestesiologis. 0peech therapist
7/18/2019 Cleft Lipss
http://slidepdf.com/reader/full/cleft-lipss 7/16
untuk fungsi bicara. 0etiap spesialisasi punya peran yang tidak tumpang'tindih tapi saling saling
melengkapi dalam menangani penderita CL$ secara paripurna. (16)
0 ,erapi "on-bedah
$alatoschisis merupakan suatu masalah pembedahan, sehingga tidak ada terapi medis khusus
untuk keadaan ini. 4kan tetapi, komplikasi dari palatoschisis yakni permasalahan dari intake
makanan, obstruksi jalan nafas, dan otitis media membutuhkan penanganan medis terlebih
dahulu sebelum diperbaiki.*
$erawatan Amum $ada Cleft $alatum
$ada periode neonatal beberapa hal yang ditekankan dalam pengobatan pada bayi dengan cleft
palate yakni=
a. Intake makanan
1ntake makanan pada anak'anak dengan cleft palate biasanya mengalami kesulitan karena
ketidakmampuan untuk menghisap, meskipun bayi tersebut dapat melakukan gerakan
menghisap. emampuan menelan seharusnya tidak berpengaruh, nutrisi yang adekuat mungkin
bisa diberikan bila susu dan makanan lunak jika lewat bagian posterior dari cavum oris. pada
bayi yang masih disusui, sebaiknya susu diberikan melalui alat lain/ dot khusus yang tidak perlu
dihisap oleh bayi, dimana ketika dibalik susu dapat memancar keluar sendiri dengan jumlah yang
optimal artinya tidak terlalu besar sehingga membuat pasien menjadi tersedak atau terlalu kecil
sehingga membuat asupan nutrisi menjadi tidak cukup. "otol susu dibuatkan lubang yang besar
sehingga susu dapat mengalir ke dalam bagian belakang mulut dan mencegah regurgitasi ke
hidung. $ada usia 5'8 minggu dapat dipasangkan obturator untuk menutup celah pada palatum,
agar dapat menghisap susu, atau dengan sendok dengan posisi setengah duduk untuk mencegah
susu melewati langit'langit yang terbelah atau memakai dot lubang kearah bawah ataupun
dengan memakai dot yang memiliki selang yang panjang untuk mencegah aspirasi. (+)
b. Pemeliharaan jalan nafas
$ernafasan dapat menjadi masalah anak dengan cleft, terutama jika dagu dengan retroposisi
(dagu pendek, mikrognatik, rahang rendah (undershot jaw), fungsi muskulus genioglossus hilang
7/18/2019 Cleft Lipss
http://slidepdf.com/reader/full/cleft-lipss 8/16
dan lidah jatuh kebelakang, sehingga menyebabkan obstruksi parsial atau total saat inspirasi (-he
$ierre Bobin 0indrom)
. !an""#an telin"a ten"ah
#titis media merupakan komplikasi yang biasa terjadi pada cleft palate dan sering terjadi pada
anak'anak yang tidak dioperasi, sehingga otitis supuratif rekuren sering menjadi masalah.
omplikasi primer dari efusi telinga tengah yang menetap adalah hilangnya pendengaran.
asalah ini harus mendapat perhatian yang serius sehingga komplikasi hilangnya pendengaran
tidak terjadi, terutama pada anak yang mempunyai resiko mengalami gangguan bicara karena
cleft palatum. $engobatan yang paling utama adalah insisi untuk ventilasi dari telinga tengah
sehingga masalah gangguan bicara karena tuli konduktif dapat dicegah.(+)
1 ,erapi bedah
-erapi pembedahan pada palatoschisis bukanlah merupakan suatu kasus emergensi, dilakukan
pada usia antara 58'5 bulan. $ada usia tersebut akan memberikan hasil fungsi bicara yang
optimal karena memberi kesempatan jaringan pasca operasi sampai matang pada proses
penyembuhan luka sehingga sebelum penderita mulai bicara dengan demikian soft palate dapat
berfungsi dengan baik.
4da beberapa teknik dasar pembedahan yang bisa digunakan untuk memperbaiki celah palatum,
yaitu=
1. $eknik %&n 'an"enbek
-eknik ini pertama kali diperkenalkan oleh von Langenbeck yang merupakan teknik operasi
tertua yang masih digunakan sampai saat ini. -eknik ini menggunakan teknik flap bipedikel
mukoperiosteal pada palatum durum dan palatum molle. Antuk memperbaiki kelainan yang ada,
dasar flap ini disebelah anterior dan posterior diperluas ke medial untuk menutup celah palatum.
2. $eknik * +#shbak
-eknik 2'> push'back mencakup dua flap unipedikel dengan satu atau dua flap palatum
unipedikel dengan dasarnya disebelah anterior. lap anterior dimajukan dan diputar ke medial
7/18/2019 Cleft Lipss
http://slidepdf.com/reader/full/cleft-lipss 9/16
sedangkan flap posterior dipindahkan ke belakang dengan teknik 2 to > akan menambah
panjang palatum yang diperbaiki.
3. $eknik &#ble &++&sin" -+last
-eknik ini diperkenalkan oleh urlow untuk memperpanjang palatum molle dan membuat suatu
fungsi dari m.levator.
4. $eknik /hekeniek
-eknik ini diperkenalkan oleh 0chweckendiek pada tahun 5+9, pada teknik ini, palatum molle
ditutup (pada umur bulan) dan di ikuti dengan penutupan palatum durum ketika si anak
mendekati usia 5 bulan.
5. $eknik +alat&+last t&fla+
;iperkenalkan oleh "ardach dan 0alyer (5). -eknik ini mencakup pembuatan dua flap
pedikel dengan dasarnya di posterior yang meluas sampai keseluruh bagian alveolar. lap ini
kemudian diputar dan dimajukan ke medial untuk memperbaiki kelainan yang ada.
0peech terapi mulai diperlukan setelah operasi palatoplasty yakni pada usia 8' tahun untuk
melatih bicara benar dan miminimalkan timbulnya suara sengau karena setelah operasi suarasengau masih dapat terjadi suara sengau karena anak sudah terbiasa melafalkan suara yang salah,
sudah ada mekanisme kompensasi memposisikan lidah pada posisi yang salah. "ila setelah
palatoplasty dan speech terapi masih didapatkan suara sengau maka dilakukan pharyngoplasty
untuk memperkecil suara nasal (nasal escape) biasanya dilakukan pada usia '6 tahun. $ada usia
anak ' tahun ahli ortodonti memperbaiki lengkung alveolus sebagai persiapan tindakan
alveolar bone graft dan usia '59 tahun spesialis bedah plastic melakukan operasi bone graft
pada celah tulang alveolus seiring pertumbuhan gigi caninus.56
$erawatan setelah dilakukan operasi, segera setelah sadar penderita diperbolehkan minum dan
makanan cair sampai tiga minggu dan selanjutnya dianjurkan makan makanan biasa. &aga
hygiene oral bila anak sudah mengerti. "ila anak yang masih kecil, biasakan setelah makan
makanan cair dilanjutkan dengan minum air putih. "erikan antibiotik selama tiga hari. $ada
orangtua pasien juga bisa diberikan edukasi berupa, posisi tidur pasien harusnya
7/18/2019 Cleft Lipss
http://slidepdf.com/reader/full/cleft-lipss 10/16
dimiringkan/tengkurap untuk mencegah aspirasi bila terjadi perdarahan, tidak boleh
makan/minum yang terlalu panas ataupun terlalu dingin yang akan menyebabkan vasodilatasi
dan tidak boleh menghisap /menyedot selama satu bulan post operasi untuk menghindari
jebolnya daerah post operasi.56
DDD
*'PL$
4nak dengan palatoschisis berpotensi untuk menderita flu, otitis media, tuli, gangguan bicara,
dan kelainan pertumbuhan gigi. 0elain itu dapat menyebabkan gangguan psikososial. 8
omplikasi post operatif yang biasa timbul yakni=
a. bstr#ksi jalan nafas
0eperti disebutkan sebelumnya, obstruksi jalan nafas post operatif merupakan komplikasi yang
paling penting pada periode segera setelah dilakukan operasi. eadaan ini timbul sebagai hasil
dari prolaps dari lidah ke orofaring saat pasien masih ditidurkan oleh ahli anastesi. $enempatan
1ntraoperatif dari traksi sutura lidah membantu dalam menangani kondisi ini. #bstruksi jalan
nafas bisa juga menjadi masalah yang berlarut'larut karena perubahan pada dinamika jalan nafas,
terutama pada anak'anak dengan madibula yang kecil. $ada beberapa instansi, pembuatan dan
pemliharaan dari trakeotomi perlu sampai perbaikan palatum telah sempurna.
b. Perarahan
$erdarahan intraoperatif merupakan komplikasi yang potensil terjadi. arena kayanya darah
yang diberikan pada paltum, 1ntraoperative hemorrhage is a potential complication. "ecause of
the rich blood supply to the palate, perdarahan yang berarti mengharukan untuk dilakukannya
transfuse. @al ini bisa berbahaya pada bayi, yakni pada meraka yang total volume darahnya
rendah. $enilaian preoperative dari jumlah hemoglobin dan hitung trombosit sangat penting.
1njeksi epinefrin sebelum di lakukan insisi dan penggunaa intraoperatif dari o!ymeta%oline
hydrochloride capat mengurangi kehilangan darah yang bisa terjadi. Antuk menjaga dari
7/18/2019 Cleft Lipss
http://slidepdf.com/reader/full/cleft-lipss 11/16
kehilangan darah post operatif, area palatum yang mengandung mucosa seharusnya diberikan
avitene atau agen hemostatik lainnya.
. istel +alat#m
istel palatum bisa timbul sebagai komplikasi pada periode segera setelah dilakukan operasi,
atau hal tersebut dapat menjadi permasalahan yang tertunda. 0uatu fistel pada palatum dapat
timbul dimanapun sepanjang sisi cleft. 1nsidennya telah dilapornya cukup tinggi yakni sebanyak
*:, dan berat'ringannya cleft telah dikemukanan bahwa hal tersebut berhubungan dengan
resiko timbulnya fistula. istel cleft palate post operatif bisa ditangani dengan dua cara. $ada
pasien yang tanpa disertai dengan gejala, prosthesis gigi bisa digunakan untuk menutup defek
yang ada dengan hasil yang baik. $asien dengan gejala diharuskan untuk terapi pembedahan.
0edikitnya supply darah, terutama supply ke anterior merupakan alasan utama gagalnya
penutupan dari fistula. #leh karena itu, penutupan fistula anterior maupun posterior yang
persisten seharusnya di coba tidak lebih dari 6'58 bulan setelah operasi, ketika supply darah telah
memiliki kesempatan untuk mengstabilkan dirinya. 0aat ini, banyak centre menunggu sampai
pasien menjadi lebih tua (paling tidak 59 tahun) sebelum mencoba untuk memperbaiki fistula.
&ika metode penutupan sederhana gagal, flap jaringan seperti flap lidah anterior bisa dibutuhkan
untuk melakukan penutupan.
. ifae abn&rmalities
$enanganan Cleft palate pada beberapa instansi telah fokus pada intervensi pembedahan terlebih
dahulu. 0alah satu efek negatifnya adalah retriksi dari pertumbuhan maksilla pada beberapa
persen pasien. $alatum yang diperbaiki pada usia dini bisa menyebabkan berkurangnya demensi
anterior dan posteriornya, yakni penyempitan batang gigi, atau tingginya yang abnormal.
ontrofersi yang cukup besar ada pada topik ini karena penyebab dari hipoplasia, apakah hal
tersebut merupakan perbaikan ataupun efek dari cleft tersebut pada pertumbuhan primer dan
sekunder pada wajah, ini tidak jelas. 0ebanyak 8+: pasien dengan cleft palate unilateral yang
telah dilakukan perbaikan bisa membutuhkan bedah orthognathic. Leort 1 osteotomies dapat
digunakan untuk memperbaiki hipoplasia midface yang menghasilkan suatu maloklusi dan
deformitas dagu. (*)
7/18/2019 Cleft Lipss
http://slidepdf.com/reader/full/cleft-lipss 12/16
e. &#n e+ansi&n
Eound e!pansion juga merupakan akibat dari ketegangan yang berlebih. "ila hal ini terjadi, anak
dibiarkan berkembang hingga tahap akhir dari rekonstruksi langitan, dimana pada saat tersebut
perbaikan jaringan parut dapat dilakukan tanpa membutuhkan anestesi yang terpisah.
f. &#n infeti&n
Eound infection merupakan komplikasi yang cukup jarang terjadi karena wajah memiliki
pasokan darah yang cukup besar. @al ini dapat terjadi akibat kontaminasi pascaoperasi, trauma
yang tak disengaja dari anak yang aktif dimana sensasi pada bibirnya dapat berkurang
pascaoperasi, dan inflamasi lokal yang dapat terjadi akibat simpul yang terbenam.
". al+&sisi Premaksilar
alposisi $remaksilar seperti kemiringan atau retrusion, yang dapat terjadi setelah operasi.
h. histle ef&rmit
Ehistle deformity merupakan defisiensi vermilion dan mungkin berhubungan dengan retraksi
sepanjang garis koreksi bibir. @al ini dapat dihindari dengan penggunaan total dari segmen
lateral otot orbikularis.
i. bn&rmalitas ata# asimetri tebal bibir
@al ini dapat dihindari dengan pengukuran intraoperatif yang tepat dari jarak anatomis yang
penting lengkung. (3)
P!"2!B$B
aktor genetik berkontribusi terhadap bibir sumbing dan celah langit'langit
($alatoschisis/$alatolabiaschisis). pembentukan telah diidentifikasi untuk beberapa kasus
sindrom, tetapi pengetahuan tentang faktor genetik yang berkontribusi terhadap kasus'kasus
terisolasi, lebih umum masih mengunakan tambal sulam (bedah plastik).
7/18/2019 Cleft Lipss
http://slidepdf.com/reader/full/cleft-lipss 13/16
"anyak celah/kerentanan dalam keluarga, meskipun dalam beberapa kasus ada tampaknya tidak
menjadi sindrom diidentifikasi ini, (21) mungkin karena saat ini pemahaman genetik lengkap
pada pembangunan tengah wajah.
0ejumlah gen yang terlibat termasuk bibir sumbing dan langit'langit
($alatoschisis/$alatolabiaschisis). transmembran protein 5 dan F4;5, (22) salah satu
decarbo!ylases glutamat. "anyak gen yang diketahui berperan dalam pengembangan kraniofasial
dan sedang dipelajari melalui inisiatif ace"ase untuk bagian mereka dalam celah ini. Fen ini
adalah 431G8, "$, FB5, FB8, #35, 1B6, 4" (gen), $*, 035, 038
(msh homeobo! 8), 03*, $437, $;FC, $-C@5, 04-"8, 0o!, 0A#5 (pengubah
ubi<uitin terkait ecil 5), -"388, -C# (protein -reacle), -4$84, 2435, -$6*, 4B@F4$8,
Gog, G-G5, gen G-", dan locus <8. (9,10,11)
P*+"*
eskipun telah dilakukan koreksi anatomis, anak tetap menderita gangguan bicara sehingga
diperlukan terapi bicara yang bisa diperoleh disekolah, tetapi jika anak berbicara lambat atau
hati'hati maka akan terdengar seperti anak normal.
DDD
#$.,$ P&,$$
5. -essier $ (&une 576). 3$natomical classification facial4 cranio-facial and latero-
facial clefts5. aill&fa /#r" 6 (8)= 6H8 II G1@ 4L44- &ABG4L'G>4 = lik
disini
8. im , hang 0, Lee -&, im -F (ay 8959). 3Clinical features of the microform
cleft lip and the ultrastructural characteristics of the orbicularis oris muscle5 . left
Palate rani&fa. . 67 (*)= 87H*98. II G1@ 4L44- &ABG4L'G>4 = lik disini
*. >u%uriha 0, ulliken &" (Govember 899). 3'inor-form4 microform4 and mini-
microform cleft lip8 anatomical features4 operati9e techni:ues4 and re9isions5 . Plast.
e&nstr. /#r".011 (+)= 5+H*. II G1@ 4L44- &ABG4LG>4 = lik disini
7/18/2019 Cleft Lipss
http://slidepdf.com/reader/full/cleft-lipss 14/16
. -osun J, @oKnuter , 0entrk 0, 0avaci G (899*). 3econstruction of microform cleft
lip5. /an Plast e&nstr /#r" :an /#r" ;7 ()= 8*8H+. II G1@ 4L44-
&ABG4LG>4 = lik disini
+. -ollefson --, @umphrey C;, Larrabee E, 4delson B-, arimi , riet &;
(8955). 3,he spectrum of isolated congenital nasal deformities resembling the cleft
lip nasal morphology3. rh aial Plast /#r" 0; (*)= 5+8H69. II G1@ 4L44-
&ABG4LG>4 = lik disini
6. 3tatistics by country for cleft palate5. r&n";ia"n&sis.&m . Betrieved 8997'9'8.
7. 0loan F (8999). 3Posterior pharyngeal flap and sphincter pharyngoplasty8 the
state of the art5. left Palate rani&fa. . ;7(8)= 558H88. II G1@ 4L44-
&ABG4LG>4 = lik disini
. Costello "&, dwards 0$, Clemens (#ctober 899). 3.etal diagnosis and treatment
of cranioma<illofacial anomalies5. . ral aill&fa. /#r". == (59)= 5+H+.
. ;udas , Li E>, im &, >ang 4, aartinen 2 (8997). 3Palatal fusion > where do the
midline cells go? $ re9iew on cleft palate4 a major human birth defect5. ta
:ist&hem. 0@A (5)= 5H5. II G1@ 4L44- &ABG4LG>4 = lik disini
59. ;udas , Li E>, im &, >ang 4, aartinen 2 (8997). 3Palatal fusion > where do the
midline cells go? $ re9iew on cleft palate4 a major human birth defect5. ta
:ist&hem. 0@A (5)= 5H5. II G1@ 4L44- &ABG4LG>4 = lik disini
55. "eaty -@, Buc%inski 1, urray &C, et al. (ay 8955). 3!9idence for gene-en9ironment
interaction in a genome wide study of isolated4 non-syndromic cleft palate5 . !enet
<+iemi&l ; (6)= 6H7. II G1@ 4L44- &ABG4LG>4 = lik disini
58. Lydiatt ;;, >onkers 4&, 0chall ;F (Govember 5). M-he management of the cleft lip
and palate patientN. =ebr e 76 (55)= *8+H? discussion *8H. lik disini
7/18/2019 Cleft Lipss
http://slidepdf.com/reader/full/cleft-lipss 15/16
B *perasi Celah Palatum
4da beberapa teknik dasar pembedahan yang bisa digunakan untuk memperbaiki celah
palatum, yaitu=
5. -eknik 2on Langenbeck
-eknik ini pertama kali diperkenalkan oleh 2on Langenbeck yang merupakan teknik
operasi tertua yang masih digunakan sampai saat ini. -eknik ini menggunakan flap bipedikel
mukoperiostal pada palatum durum dan palatum molle. Antuk kelainan yang ada, dasar flap ini
di sebelah anterior dan posterior diperluas ke medial untuk menutup celah pa1atum.7
+ambar 0@ -eknik 2on Langenbeck
(#ikutip dan kepustakaan 7)
1ndentasi medial yang tipis ke tuberositas maksilaris ditandai dengan tinta pewarna
(gentian violet). ;an titik ini, garis dan tinta pewarna diperpanjang sepanjang pterygomaksilaris
menuju ke sendi tonsilar anterior. -anda tinta pewarna sekarang memanjang ke depan menuju
batas medial dan alveolus, secara lateral dan foramen palatina mayor, melengkung sedikit secara
medial untuk menyesuaikan dengan daerah alveolar, dan berakhir pada daerah gigi taring dan
palatum. -anda dibuat pada kedua sisi. @ubungan antara lapisan oral dan nasal sepanjang tepi
celah dapat juga ditandai dengan tinta pewarna.
4nestesi lokal misalnya 5: lidokain, disuntikkan untuk hemostasis dan peningkatan
bagian terbesar dan jaringan. 4nestesi menyebar dengan mudah jika disuntikkan antara tepi celah
dengan bagian lateral dan daerah yang direncanakan untuk diinsisi. &ika tingkatan yang tepat
didapatkan, larutan akan menyebar sepanjang jaringan ke dalam bagian belahan dan uvula.
7/18/2019 Cleft Lipss
http://slidepdf.com/reader/full/cleft-lipss 16/16
4nestesi lokal tambahan disuntikkan ke dalam separuh posterior dan garis insisi lateral
sepanjang pterygomaksilanis.
lnsisi dibuat di bagian lateral dan garis dengan menggunakan pisau no 5+ yang
diperdalam dengan gunting pediatrik et%enbaum sehingga pain nitar process terlihat. -endon
dan otot tensor veli palatini terdorong kearah posterior dan processus hamular. -epi celah diinsisi
atau dipotong dengan pisau no. 55 sementara ujung dan uvula dipegang pelan dengan forsep.
@al yang penting untuk melakukan insisi ke dalam mukoperiosteum oral pada bagian
apeks dan celah untuk memastikan bahwa bagian yang bagus dan jaringan yang kuat tersedia
untuk kebutuhan penutupan lapisan nasal yang sempit di area apeks ini. $enggunaan
mukoperiosteurn oral akan mencegah kerusakan dan mukosa nasal yang tipis pada daerah mi.
ukoperiosteum oral antara celah dan insisi lateral diangkat dengan forceps dan dental
kuret. @al ini akan memudahkan flap bipedikel untuk digerakkan secara media/satu sama lain
pada garis tengah, Lapisan nasal dan mukoperiosteum diangkat secara bilateral untuk
memudahkan lapisan nasal kira'kira ke tengah tanpa tarikan (tension). ibromuskulatur
tambahan pada tepi posterior dan palatum durum diinsisi yang akan memudahkan mukosa untuk
meregang. Lapisan nasal, mulai dari apeks celah bagian anterior dijahit dengan catgut.
$enjahitan juga dilakukan sepanjang palatum molle menuju dasar dan uvula.