cobb
TRANSCRIPT
![Page 1: Cobb](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022080904/55cf9b47550346d033a569cb/html5/thumbnails/1.jpg)
Cobb-Douglas Production (Analisis Pendekatan Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro)
Dini Junanti
Hilman Fauzi Nugraha
Abstraksi
Kegiatan produksi merupakan trilogi (Konsumsi, Distribusi, dan Produksi) kegiatan yang
secara niscaya senantiasa menjelma dalam suatu perekonomian. Proses ini senantiasa
menjadi salahsatu indicator dalam assessment (Penilaian) perjalanan suatu ekonomi pada
waktu dan wilayah tertentu. Walau terkesan bersifat mikro, akan tetapi jika dihitung secara
agregat (keseluruhan) maka akan menghasilkan nilai kauntitatif yang makro. Berkaitan
dengan paradigma teori ekonomi makro, sesungguhnya teori produksi dapat dilihat dari nilai
akhir suatu output yang dimaksimalkan dalam suatu perekonomian yaitu melalui PDB
ataupun PNB, yang selanjutnya dikategorikan seabagi suatu pertumbuhan ekonomi. Meteode
kuantitatif (matematis) untuk mengejaweantahkan pemahaman diatas mengenai teori
produksi baik yang bersifat mikro ataupun makro telah banyak digunakan, akan tetapi
diantara banyak metode tersebut belum mewakili seluruh variable yang seyogyanya
berpengaruh terhadap teori tersebut. Maka oleh karena itu dibutuhkan suatu metode yang
mampu mengejawantahkan kegiatan ini dalam sebuah model atau fungsi didasarkan pada
variabel-variabel yang mempengaruhinya. Dalam tulisan ini akan dibahas tentang fungsi
produksi dengan menggunakan analisa Cobb-Douglas Production, dengan analisis
pendekatan Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro.
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
![Page 2: Cobb](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022080904/55cf9b47550346d033a569cb/html5/thumbnails/2.jpg)
Fungsi produksi adalah hubungan fisik antara masukan prosuksi (Input) dan Produksi
(output). Analisis fungsi produksi sering dilakuakn oleh para peneliti, akarena mereka
menginginkan informasi bagaimana sumber daya yang terbatas seperti tanah, teaga kerja dan
modal dapat dikelola dengan baik agar produksi maksimum dapat diperoleh.
Dalam praktek, penggunaan masukan produksi tersebut masih dipengaruhi oleh factor
lain diluar control manusia, misalnya, serangan hama penyakit dan iklim. Oleh karena itu, dalam
fungsi produksi, dikenal istilah “factor ketidaktentuan (Uncertainty)” dan “risiko (Risk)”.
Besarnya tingkatan factor ketidaktentuan ini akan menentukan besarnya risiko yang dihadapi.
Bila petani atau pengusaha sulit untuk menduga kapan akan terjadi musibah (misalnya usaha
yang dilakukan adalah risky), amak usaha yang dilakuakan adalah berdasarkan konsep
ketidaktentuan tadi. Dengan demikian, bila seseorang akan melakukannya pendugaan dengan
menggunakan fungsi produksi pada usaha yang demikian, maka bentuk fungsi produksinya
adalah under risk. Bentuk fungsi yang demikian, juga telah dikembangkan oleh para peneliti,
misalnya, Anderson, Dillon, dan Hardaker (1997).
Dalam keadaan dimana factor ketidaktentuan dan risiko dianggap tidak terlalu besar
pengaruhnya, maka penggunaan analsis fungsi produksi deterministic akan menghasilkan dugaan
yang mungkin relative baik. Bila bentuk fungsi produksi yang sesuai dengan problematic dalam
sesuatu usaha itu diketahui, maka sebenarnya fungsi tersebut sudah dapat dipakai untuk
mendapatkan berbagai informasi, antara lain: menentukan kombinasi masukan (input) produksi
mana yang baik ; dan sampai sebesar berapa masukan produksi tersebut berpengaruh terhadap
produksi yang diperoleh.
Maka oleh karena itu dibutuhkan suatu metode analisis yang mampu melibatkan variable-
variabel yang dirasa sulit untuk diamsukkan dalam suatu fungsi atau persamaan menjadi layak
dan perlu diperhatikan. Makas sesungguhnya analisis fungsi Cobb-Douglass merupakan metode
analisis yang akan menerangkan dan mengejawantahkan suatu bentuk persamaan dilihat dari
hubungan dan pengaruhnya antara varaibel Independent (Bebas) dengan variable Dependent
(Tidak bebas).
I.2 Rumusan Penulisan
![Page 3: Cobb](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022080904/55cf9b47550346d033a569cb/html5/thumbnails/3.jpg)
Tulisan ini akan membahas beberapa topik yang berkaitan dengan salahsatu bahasan
utama mata kuliah Teori Ekonomi Makro II yaitu Cobb-Douglas Production (analisa Teori
ekonomi mikro dan ekonomi makro) dengan cakupan dibawah ini :
1. Pemahaman fundamental tentang teori fungsi produksi
2. Pendekatan teori fungsi produksi dari berbagai model matematika
3. Fungsi produksi Cobb-Douglas ; Sebuah pembahasan dasar dan khusus
4. Metode statistika pembahasan fungsi produksi Cobb Douglas ; Dari Teori ke Praktek
5. Fungsi produksi dalam ekonomi mikro disandingkan dalam tataran pembahasan ekonomi
makro
I.3 Tujuan Penulisan
Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Teori Ekonomi Makro II
dengan dosen pengampu bapak Sujana, S.E, M.M dan sedikitnya memberikan tambahan
pengetahuan bagi rekan-rekan semata kuliah lainnya ataupun memberikan pealtihan bagi penulis
dalam menghasilkan sebuuah karya yang baik sesuai dengan harapan besar semuanya.
I.4 Metodologi Penulisan
Tulisan ini dibuat dalam bentuk makalah yang persuasive yakni penulis hanya
menyampaikan atau memberikan pemaparan mengenai tema/topic yang menajdi bahasan denagn
bersumber dari beberapa kajian pustaka yang telah ada.
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Pemahaman Fundamental Tentang Teori Produksi
Sebelum menginjak kepada pembahasan tentang teori produksi dengan metode Cobb-
Douglas, maka dalam pembahasan pertama akan diungkap terlebih dulu mengenai pemahaman
dasar tentang teori produksi.
![Page 4: Cobb](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022080904/55cf9b47550346d033a569cb/html5/thumbnails/4.jpg)
Proses teori produksi sesungguhnya terjadi dalam alur proses terjadinya kegiatan
ekonomi, baik kegiatan ekonomi dalm ruang lingkup mikro (kecil) atau ruang lingkup yang
makro (besar). Proses produksi merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh stakeholders
ekonomi (dalam hal ini firm / perusahaan) dengan mengoptimalkan Input untuk memaksimalkan
output. Berkaitan dengan eksistensi input diatas, maka input tersebut sesungguhnya didapat dari
stakeholders ekonomi yang lain (dalam hal ini Households / Rumah tangga ). Dan ini merupakan
gambaran kecil proses prosuksi dalam ranah ekonomi mikro, yang hanya melibatkan dua
stakeholders ekonomi saja.
Berbeda halnya dalam ranah ekonomi makro, proses produksi melibatkan dua
Stakeholders (pelaku ekonomi) lainnya yaitu Government (Pemerintah) dan Rest of the World
(Luar negeri), paparan diatas dapat dideskripsikan dalam gambar dibawah ini :
Gambar 1
The Map of the Economy and Function Production Position[4]
Selanjutnya, dalam pembahasan ekonomi mikro yang berkaitan dengan teori produksi
maka terdapat istilah Factor-Faktor Produksi dan Fungsi Produski. Faktor-Faktor Produksi
dalam teori produksi diartikan sebagai Fungsi yang menunjukkan output tertinggi yang dapat
diprosuksi perusahaan untuk setiap kombinasi input tertentu. Sedang Fungsi Produksi adalah
Suatu Fungsi yang menunjukkan output (keluaran) terbesar yang dihasilkan perusahaan untuk
setiap kombinasi Input tertentu.
![Page 5: Cobb](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022080904/55cf9b47550346d033a569cb/html5/thumbnails/5.jpg)
Penjelasan diatas biasanya diturunkan dalam bentuk sebuah rumusan dibawah ini :
Q = f (K,L)
Diketahui :
Q : Output yang dihasilkan
K : Input Produksi (Capital)
L : Input Produksi (Labour)
II.2 Fungsi Produksi ; Tinjauan Model matematika (Pendekatan Lain)
Fungsi produksi telah banyak digunakan dalam metode analisis matematika, karena begitu
sulitnya proses ini jikalau diejawantahklan melalui pendekatan kualitatif (non matematis).
Dibawah ini akan disampaikan pendekatan model matematika untuk fungsi produksi yaitu model
matematika fungsi linear dan non linear.
Gambar 2 Fungsi Produksi Linear vs Non Linear
![Page 6: Cobb](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022080904/55cf9b47550346d033a569cb/html5/thumbnails/6.jpg)
Penjelasan Gambar :
Gambar 1 mendeskripsikan tentang teori produksi dalam model fungsi linear. Dijelaskan bahwa
dalam model ini fungsi produksi akan berjalan linear (tegak lurus) membentuk kurva ke atas (up
word Sloping), artinya ketika input produksi (dalam hal ini capital atau tenga kerja) ditambah
atau bertambah banyak maka efek yang terjadi adalah bertambahnya output produksi sampai
kapanpun. Hal ini terjadi kerena dalam funsgi linear tidak dimasukkannya variable exogenous
lain yang sekiranya akan berpengaruh terhadap fungsi produksi tersebut.
Gambar 2 mendeskripsikan tentang teori produksi dalam model funsgi non linear. Dijelaskan
bahwa daalm model ini, fungsi produksi akan berjalan seperti halnya dalam fungsi linear yakni
membentuk kurva ke atas (Up Word Sloping), akan tetapi pada suatu titik (dibaca kondisi atau
situasi) akan terjadi Diminishing (penurunan) dari suatu produksi, yang biasa disebut The law of
Diminishing Production. Artinya ketika suatu proses produksi menambah Input dalam kondisi
tertentu maka akan meneikkan output produksi, akan tetapi pada suatu kondisi pula ketika input
produksi ditambah dengan dalih ingin memaksimalkan output produksi sedang tidak
diperhatikkannya variable exogenous seperti upah atau uang lainnya maka input produksi tadi
akan membengkak menjadi beban (biaya) abru untu proses produksi, akhirnya output yang
dihasilkan malah menjadi menurun
II.3 Fungsi Produksi Cobb - Douglass
II.3.1 Sejarah Singkat Fungsi Cobb-Douglass
![Page 7: Cobb](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022080904/55cf9b47550346d033a569cb/html5/thumbnails/7.jpg)
• Fungsi produksi Cobb-Douglas diperkenalkan oleh Cobb, C.W dan Douglass, P.H (1982),
dalam artikelnya “A Theory of Production”. Artikel ini dimuat dalam majalah American
Economic Review 18, halaman 139-165.
• Sejak itu fungsi Cobb-Douglas dikembangkan oleh peneliti sehingga namanya bukan saja
“fungsi produksi”, tetapi juga yang lain, yaitu “fungsi biaya dan fungsi keuntungan”. Hal
ini menunjukkan bahwa fungsi Cobb-Douglas memang dianggap penting
II.3.2 Definisi dan ruang Lingkupnya
Fungsi Cobb-Douglas adalah suatu fungsi atau persamaan yang melibatkan dua atau lebih
variabel, dimana variabel yang satu disebut dengan variabel dependen (yang dijelaskan/Y), dan
yang lain disebut variabel independen (yang menjelaskan/X). (Soekarwati,1993)
Dalam fungsi produksi, maka fungsi produksi Cobb-Douglas adalah suatu fungsi produksi yang
ingin memperlihatkan pengaruh input yang digunakan dengan output yang diinginkan.
Pentingnya pendugaan menggunakan EKONOMETRIKA (Ekonomi, Matematika, Statistika)
II.3.3 Pentingnya Analisis Ekonometrika
II.3.3.1 Analisis regresi
Analisis regresi adalah analisis yang digunakan untuk menelaah arah dan kekuatan hubungan 2
variabel yang mungkin mempunyai hubungan sebab akibat, dan peramalan/ pendugaan yang
berimplikasi mendekati nilai tengah populasi.
Analisis regresi ada beberapa macam yaitu :
a. Regresi linier atau lurus
adalah hubungan antara y dan x yang hanya terdiri dari satu variabel saja atau berpangkat
satu. Persamaan fungsi linier dapat dituliskan sebagai berikut:
Ŷ = a + bx + e
Penjelasan ;
![Page 8: Cobb](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022080904/55cf9b47550346d033a569cb/html5/thumbnails/8.jpg)
Dimana ;
a = Intercep b = kemiringan
Ŷ = untuk membedakan antara nilai ramalan dengan nilai pengamatan
e = error/kesalahan dalam persamaan / error diharapkan sekecil mungkin
Rumus :
b. Regresi Berganda
adalah suatu alat analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara y dengan beberapa
variabel x. Persamaan regresi berganda dapat dituliskan sebagai berikut :
Ŷ = b0 + b1x1 + b2x12 + e
Setiap pengamatan memenuhi hubungan sebagai berikut :
Ŷ = b0 + b1x1 + bix1i + bix2i + ei
![Page 9: Cobb](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022080904/55cf9b47550346d033a569cb/html5/thumbnails/9.jpg)
Rumus :
c. Regresi bila variabelnya tidak
linier maka dijadikan
parameter linier
Penyelesaian hubungan antara y dan
x adalah sebagai berikut :
Persamaan dalam Fungsi produksi Cobb Douglas
Y = axibix2b2eu
Ln Y = ln a + b1ln X1 + b2ln X2 + ln e
Misalnya : Z = lnY
α = ln a
X11 = ln X1
X22 = ln X2
μ = ln e
Karena penyelesaian fungsi Cobb Douglass harus diubah bentuk fungsinya menjadi fungsi linier,
maka ada persyaratan yang harus dipenuhi sebelum menggunakan persamaan tersebut :
![Page 10: Cobb](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022080904/55cf9b47550346d033a569cb/html5/thumbnails/10.jpg)
1. Tidak ada nilai pengamatan yang bernilai nol sebab logaritma dari nol adalah suatu
bilangan yang besarnya tidak diketahui
2. Dalam fungsi produksi,perlu asumsi bahwa tidak ada perbedaan tehnologi dalam setiap
pengamatan, ini artinya kalau fungsi produksi yang dipakai dalam pengamatan
memerlukan lebih dari satu model, maka perbedaan tersebut terletak pada intersep dan
bukan pada kemiringan (slope) model tersebut
3. Tiap variabel x adalah perfect competition
4. Perbedaan lokasi seperti iklim adalah tercakup pada faktor kesalahan u (disturbance
term)
II.3.4 Alasan Pokok, Mengapa Fungsi Cobb-Douglas Lebih Banyak Dipakai Peneliti
3 Alasan Pokok, mengapa Fungsi Cobb-Douglas lebih banyak dipakai peneliti, antara lain:
1. Penyelesaian fungsi Cobb-Douglas relatif lebih mudah dibandingkan dengan fungsi
produksi
2. Hasil pendugaan garis melalui fungsi Cobb-Douglas akan menghasilkan koefisien regresi
yang sekaligus juga menunjukkan elstisitas
3. Besaran elastisitas tersebut sekaligus menunjukkan tingkat besaran Return to Scale
Data, data yang dipakai mempunyai limitasi yang penting dalam penggunaan fungsi cob douglas
antara lain :
1. data harga yang dipakai pada fungsi cobb douglas apabila menggunakan data cross section
harus mempunyai nilai variasi yang cukup. Kenyataan data harga input didasarkan pada
harga pemerintah yang cenderung konstan dan variasinya kecil
2. pengukuran data yang dilakukan agak sulit seperti upah tenaga kerja apakah upah riil atau
diluangkan
3. data tidak boleh ada nilai nol atau negatif karena nilai logaritma dari nol atau negatif
adalah tidak terhingga
![Page 11: Cobb](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022080904/55cf9b47550346d033a569cb/html5/thumbnails/11.jpg)
Asumsi, penggunaan asumsi harus tepat dan sesuai seperti asumsi penggunaan tehnologi
dianggap netral yang artinya intercept bisa berbeda, tetapi slope garis penduga cobb
douglas dianggap sama padahal belum tentu tehnologi didaerah penelitian sama.
Soekartawi (1993) menyatakan Return to scale (RTS) digunakan untuk mengetahui apakah
kegiatan dari usahatani tersebut mengalami kaidah increasing, constan atau decreasing return to
scale serta dapat menunjukkan efisiensi produksi secara tehnis. Ada tiga alternatif yang bisa
terjadi dalam RTS, yaitu :
1. Decreasing return to scale, apabila (b1 + b2) <>
2. Constant return to scale, apabila (b1 + b2) = 1, artinya bahwa proporsi penambahan
faktor produksi akan sama dengan proporsi penambahan produksi
3. Increasing return to scale, apabila (b1 + b2) > 1, artinya bahwa proporsi
penambahan produksi melebihi proporsi penambahan faktor produksi
II.3.5 Contoh Pengaplikasian Analisis Fungsi Produksi Cobb-Douglass
Penelitian yang dilakukan oleh Ati Haryati
judul
“Analisis pendapatan dan efisiensi
penggunaan factor-faktor produksi
pada usahatani jagung hibrida
varietas pioneer dan cargil di
Situbondo”
![Page 12: Cobb](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022080904/55cf9b47550346d033a569cb/html5/thumbnails/12.jpg)
Didapat hasil perhitungan sebagai berikut :
Ln Y = 4.599 + 0.089 ln X1 -0.006 X2 - 0,004 ln X3 + 0,014 ln X4 + 0,787 ln X5
Deskripsi :
Variabel Koefisien regresi
(bi)
Salah baku
(Sbi)
t hitung
Intercep
1. Benih (X1)
2. Pupuk urea
(X2)
3. Pupuk KCL
(X3)
4. Pupuk ZA (X4)
5. Tenaga kerja
(X5)
F hitung
R2
∑ bi
4,599
0.089
-0.006
-0.004
0.014*
0.787*
4.877
0.385
0.88
1,540
0.110
0.008
0.005
0.005
0.280
2,986
0.419
-0.833
-1.031
3.033
2.808
II.3.6 Kelemahan Fungsi Cobb-Douglass
Akan Tetapi fungsi cobb douglas ini juga mempunyai kelemahan-kelemahan, antara lain :
![Page 13: Cobb](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022080904/55cf9b47550346d033a569cb/html5/thumbnails/13.jpg)
1. Spesifikasi variabel yang keliru, hal ini menyebabkan nilai elastisitas produksi yang
diperoleh negatif atau nilainya terlalu besar atau kecil. Spesifikasi ini akan menimbulkan
terjadinya multikolinearitas pada variabel bebas
2. Kesalahan pengukuran variabel, hal ini terjadi bila data kurang valid sehingga
menyebabkan besaran elastisitas produksi yang terlalu besar atau kecil.
3. Bias terhadap variabel manajemen. Faktor manajemen merupakan faktor penting untuk
meningkatkan produksi karena berhubungan langsung dengan variabel terikat seperti
manajemen penggunaan faktor produksi yang akan mendorong besaran elastisitas tehnik
dari fungsi produksi ke arah atas. Manajemen ini berhubungan dengan pengambilan
keputusan dalam pengalokasian variabel input dan kadang sulit diukur dalam pendugaan
fungsi cob douglas
4. Multikolinearitas, dalam fungsi ini sulit dihindarkan meskipun telah diusahakan agar
besaran korelasi antara variabel indipenden tidak terlalu tinggi seperti memperbaiki
spesifikasi variabel yang dipakai
http://ekonommuhammad.blogspot.com/2010/01/cobb-douglas-production-analisis.html