contoh karya tulis
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
KARYA TULIS
SISTEM PRODUKSI DAN SUB-SISTEMNYA
DiSusun
Oleh
Nama : Brian Tri Hartanto
NPM : 1112110045
Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Informatics and Business Institute Darmajaya
Bandar Lampung
Tahun 2012Kata Pengantar
Pertama-tama kami ingin mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha
Esa yang telah memberkati kami sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan. Kami juga
ingin mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah membantu kami dalam
pembuatan karya tulis ini dan berbagai sumber yang telah kami pakai sebagai data dan fakta
pada karya tulis ini.
Kami mengakui bahwa kami adalah manusia yang mempunyai keterbatasan dalam
berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat sempurna.
Begitu pula dengan karya tulis ini yang telah kami selesaikan. Tidak semua hal dapat kami
deskripsikan dengan sempurna dalam karya Ilmiah ini. Kami melakukannya semaksimal
mungkin dengan kemampuan yang kami miliki. Di mana kami juga memiliki keterbatasan
kemampuan.
Kami akan menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai batu loncatan yang
dapat memperbaiki karya tulis kami di masa datang. Sehingga semoga karya Ilmiah
berikutnya dan karya tulis lain dapat diselesaikan dengan hasil yang lebih baik. Dengan
menyelesaikan karya tulis ini kami mengharapkan banyak manfaat yang dapat dipetik dan
diambil dari karya ini.
Penulis
Daftar Isi
1. Kata Pengantar...........................................................................................................
2. BAB I Pendahuluan....................................................................................................
1.1 Latar Belakang
1.2 Perumusan
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian
3. BAB II Landasan Teori
2.1 Coca-Cola
4. BAB III Metode Penelitian
3.1 Metode Pengumpulan Data
3.2 Jenis Penelitian
3.3 Sumber Data
3.4 Analisis Data
5. BAB IV Hasil Penelitian
4.1 Sistem Operasi Pabrik atau Proses Produksi
A. Proses Produksi Frestea
B. Proses Produksi Coca-Cola, Sprite dan Fanta
C. Program Coke Farm
6. BAB V Kesimpulan dan Saran
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem operasi merupakan sebuah cara atau fungsi organisasi yang ada
terutama untuk membuat dan menghasilkan produk perusahaan baik barang maupun
jasa. Sistem Operasi tersebut meliputi proses produksi suatu barang atau jasa dengan
adannya penambahan fungsi dan nilai ataupun hanya nilai (value) saja yang kemudian
di evaluasi kembali melalui feed back. Sedangkan subsitemnya adalah sebuah proses
lain diluar proses produksi utama.
Semua perusahaan baik barang dan jasa tidak terlepas dari yang namanya
system produksi. Dalam kasus kecil yaitu pada perusahaan barang PT. Coca-Cola
Amatil Indonesia dibawah naungan PT. Coca-Cola Company . PT. Coca-Cola Amatil
Indonesia adalah perusahaan minuman bertaraf internasional yang berada di beberapa
daerah dindonesia. Di Indonesia perusahaan-perusahaan tersebut hanya perusahaan
dengan proses produksi pembotolan saja atau yang lebih dikenal dengan proses
Bottling yaitu pengisian sirup minuman kedalam botol ataupun PET, karena bahan
baku minuman itu sendiri seperti Coca-cola, Sprite, dan Fanta harus diimport dari
Coca-Cola Company yang terdapat di Atlanta melalui perantara Pt. Coca-Cola
Indonesia yang menerapkan sistem management Franchised System yaitu sistem
Bottler yang mengikat investasi local dan pegawai setempat dengan suatu organisasi
internasional yang berkontribusi dalam penyediaan bahan baku atau concentrate dan
bantuan teknik maupun keahlian marketing.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya mengenai system yang diterapkan
Bottler di Indonesia, PT. Coca-Cola Indonesia salah satunya menawarkan kepada PT .
Pan Java Bottling Co. agar kebutuhan konsumen akan minuman ringan didaerah
Sumatera Selatan. Seiring perkembangan waktu pabrik tersebut dapat menjalankan
proses produksi nya yakni jenis minuman Coca-Cola, Fanta dan Sprite. Dan kemudian
PT. Van Java Bottling berubah nama menjadi PT. Coca-Cola Amatil Indonesia
(CCI). Pabrik Tersebut berada di daerah Sukanegara, Kecamatan Tanjung Bintang,
Kabupaten Lampung Selatan, Bandar Lampung. Baik PT. Coca-Cola Amatil yang
berada di Provinsi Lampung dan di daerah lainya hanya menjalankan proses produksi
pembotolan atau pengisian sirup kedalam botol atau yang dikenal prose Bottling.
Proses Ini hampir 80% menggunakan tenaga mesin demi menjaga kebersihan dan
kesterilan produksi minuman itu sendiri.
1.2 Perumusah Masalah.
Tidak semua perusahaan-perusahaan dan pabrik-pabrik di Indonesia maupun
yang berada diluar Indonesia menggunakan proses produksi yang sama, tergantung
kepada apa yang diproduksinya. Sehingga system yang digunakan pun berbeda.
Untuk proses produksi atau system operasi yang digunakan oleh pabrik minuaman
banyak caranya baik yang modern maupun masih dengan mengunkan system
tradisional, tetapi secara garis beras proses produksi pada pabrik minuman adalah
proses pembotolannya atau system botting yaitu proses pengisian sirup minuman
kedalam botol. Terdapat system operasi lain yang dijaalankan selain dengan proses
produksi utama dari sebuah pabrik. Bagian tersebut yaitu pada prose pengolahan
limbah kembali yang merupakan serangkaian sub system dari sebuah system opeasi
utama yang dijalankan. Sitem operasi sebuah pabrik tidak semua orang
mengetahuinya secara detail, bagaimana sebuah system tersebut berjalan, dijalankan
dan mengapa perlu dijalankan.. Hal ini karena kita hanya mengetahui pengertian
secara gari beras tentang apa itu sitem operasi atau suatu operasi pabrik yakni proses
produksi dikatan sebagai sebuah tatanan system. Kita hanya lebih mengetahui sitem
operasi dalam sebuah pabrik adalah sebatas proses produksi yang didalamnya terdapat
input menjadi output. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan selain ingin
mengetahui proses sebuah produksi didalam pabrik, tetapi juga mengetahui lebih
jelas tentang bagaiman sitem operasi pabrik dijalankan.
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan dengan sebuah
system operasi dan system yang berada di bagian sub-subnya pada pabrik PT. Coca-
Cola Amatil Indonesia yang terletak di Provinsi Lampung. Sistem operasi tersebut
meliputi seluruh proses dalam peyediaan untuk proses produksi maupun setelahnya.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan
seputar operasi sebuah pabrik PT. Coca-Cola Bottling Indonesia dalam mejalankan
prose produksi minuman Cola-Cola, Fanta, Sprite maupun Frestea.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Coca-Cola
Coca-Cola adalah sebuah brand atau nama atau merek maupun dari produk
minuman (soft drink) yang berasal dari Atlanta, minuman ini sangat terkenal
diseluruh dunia. Sebelumnya pada tanggal 8 Mei 1886 di Atlanta, Georgia, di
Laboratrurium milik JS. Pamberton ramuan khusus soft drink ini ditemukan oleh
seoarng ahli kimia. Untuk menciptakan bahasa yang mantap dan tulisan tangan yang
superior JS. Pamberton bekerjasama dengan Frank Robinson membuat nama dari
probuk minuan ini, maka terwujudlah nama Coca-Cola. Minuman tadi belum menjadi
sebuah soft drink, akhirnya akhirnya syrup yang telah diramu ditambahkan gula cair
dan air steril dicampur didalam sebuah ketel dan yang terbuat dari besi dan diaduk
menggunakan pengaduk yang terbuat dari kayu. Coca-Cola tersebut dijual pertama
kalinya melalui rekan usahanya yaitu DR. Joseph Jacobs Pharmacy dan JS.
Pamberton sebanyak 52 syrup. Lalu pada tahun 1894 seorang pembuat manisan dan
pembotolan Soda Water yang bernama Joseph Beiden Harn yang juga menjual Coca-
Cola berkeinginan menimgkatkan salesnya dengan mengisi Coca-Cola tersebut
kedalam botol. Dan ini merupakan tahun pertama Coca-Cola dikemas didalam botol
dan dengan menambahkan nya CO2 cair kedalam minuman tersebut. Lalu pada tahun
1897 Coca-Cola mulai di eksport ke Honolulu dan Canada. Dan mulai selanjutnya
saat itu Coca-Cola dikenal diseluruh dunia dan menciptakan system Franchised. Lalu
pada tahun 1943 tepatnya di Jerman, orang-orang Coca-Cola menciptakan Formula
soft drink baru yang disebut Fanta. Kemudian pada tahun 1960 diperkenalkan soft
drink baru di USA yakni Sprite, Limun Lime dan Hi-C.
Faktor yang berpengaruh yaitu :
1. Jenis Air
Jenis air yang digunakan untuk mencuci botol diolah dalam unit
penyaringan pasir dan pelunakan yang kemudian ditambahkan larutan
kaporit sebagai pembunuh kuman. Sedangkan, air yang digunakan untuk
proses produksi, diolah/disterilkan dalam “Pracipitator” dengan
menambahkan bahan kimia Fero Sulfat, Calcium Hidroksida dan Kaporit ,
melaui penyaringan pasir , Carbon dan Micron Filter.
2. Concentrate.
Concentarate ini merupakan bahan utama untuk membuat Coca-Cola,
Sprite dan Fanta pada . Concentrate ini didatangkan langsung dari Atlanta
melalui PT. Coca-Cola Indonesia. Karena hanya ornag-orang terntentu
yang mengetahui ramuan contentrate ini, untuk menghindari adanya
peniruan dari produk lain.
CO2 ini disimpan dalam tabung berkapasitas 12.000 kg
3. Bahan Pengawet .
Unruk membuat supaya softdrink ini awet dan lebih segar tanpa
menggunakan bahan pengawet yang berbahaya, maka digunakannya CO2
cair yang dicampur melalui proses produksi.
4. Pemanis
Pemanis sangat berpengaruh pada kesempurnaan minuman, maka pemanis
yang digunakan pada operasi produksi Coca-Cola, Sprite, Fanta dan
Frestea adalah Refind Sugar atau gula tebu 100%.
Mengkonsumsi atau meminum Coca-Cola setiap hari sebenernya tidak
masalah dan tidak membuat seseorang menjadi gemuk, karena gula yang digunakan
adalah gula tebu 100%, dan pengawet yang dugunakan adalah jenis pengawet yang
tidak berbahaya bagi tubuh yaitu CO2 cair. Tetapi sesunguhanya sesutau yang
berlebihan pada umumnya tidak baik. Dan air yang gunakan dalam operasi produksi
baik pencucian botol maupun air yang dipakai adalah air steril yang sebelumnya telah
diolah terlebih dahulu.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam karya tulis ini adalah metode survey dan
observasi atau plan visit langsung ke lapangan yaitu pada PT. Coca-Cola Amatil
Indonesia yang berada didaerah Sukanegara, kecamatan Tanjung Bintang, Kabupaten
Lampung Selatan. Data yang dikumpulkan adalah teknik Bertanya kepada salah
seorang communicator yang ditunjun perusahaan dalam hal plan visit, sedangkan cara
lain adalah observasi pabrik yakni melihat cara atau bagaimana system operasi dalam
sebuah pabrik dijalankan, meliputi proses produksi, pengolahan limbah dan tindak
lenjut setelah pengolahan limbah.
3.2 Jenis Penelitian
Penilitian yang digunakan adalah Penelitian Plan Visit atau penelitian survey
dengan cara memperoleh fakta dan kejadian-kejadian yang ada dilapangan. Mencara
keterangan secara nyata atau faktual dan melakukan evaluasi atau dengan Tanya
jawab malalui Communicator Person dari perusahaan yang bersangkutan.
3.3 Sumber Data
Sumber data yang diterima adalah dari survey tempat atau plan visit pabrik
didaerah Sukanegara, Kecamatan Tanjung Bintang, Kabupaten Lampung Selatan dan
juga dari Communicator Person yang ditunjuk oleh perusahan PT. Coca-Cola Amatil
Indonesia dalam urusan pendidikan.
3.4 Analisis Data
Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara nyata dan deskriptif guna
untuk mengetahui menjelaskan bagaimana operasi dalam sebuah pabrik minuman
(aspek Sistem Operasinya).
BAB IV
HASIL PENELITIAN
5.1. Sistem Operasi Pabrik atau Proses Produksi.
Umunnya operasi sebuah prabrik atau dalam perusahaan adalah proses
mengubah input menjadi sebuah output. Operasi dapat dikatakan sebuah system
digambarkan seperti bagan berikut :
Feed back akan memberikan seberapa jauh output yang dihasilkan sehinggana
menjadi evaluasi apabila terdapat kesalahan pada proses produksi.
Dalam proses produksi PT. CCI atau Coca-Cola Amatil Indonesia digunakan
teknologi mutakhir dan organisai yang meliputi SDM yang berkompeten. Jumlah
karyawan dalam manufacturing sebanyak 111 orang dan other department sebanyak
403 person, itu semua mencakup total employess seluruh SSO yaitu 514 orang.
Proses Produksi dilaksanakan selama 4 hari atau 48 jam, mulai pada hari senin,
Jadwal produksi dapat dijelaskan pada table berikut :
Hari Keterangan
Senin Proses Produksi Frestea
Selasa Proses Produksi Sprite
Rabu Proses Produksi Fanta
Tranformasion
(Conversion Proccess)
Good
Service
Energy
Materials
Labor
Information
Feed back information for control of process inputs and procces technology
Kamis Maintenance dan produksi Coca-Cola
A. Produksi Frestea
Produksi Frestea dilakukan pada hari senin, Tetapi apabila permintaan dari
konsumen terdapat pada hari selasa atau rabu maka pihak manajemen akan meeting
dan kemudian pada produksi sprite misalnya pada hari selasa yang sedang
berlangsung, langsung dihentikan dan kemudian berpindah pada produksi frestea agar
permintaan konsumen akan tersedia pada hari itu.
Bahan Baku yang digunakan antara lain :
1. Air
Air yang digunakan adalah air yang berasal dari sumur bor dengan kedalaman
60-150 meter.
2. Water Treatment
Air ini telah dijelaskanj sebelumnya.
3. Refined Sugar
4. Symple Syrup
Untuk mendapatkan simple syrup refined sugar dicampur dengan air steril.
Proses pembuatan frestea dimulai dari pencucian botol menggunakan air yang
sebelumnya telah diolah sehingga menjadi steril, kemudia botol tersebut diisi dengan
minuman teh dengan suhu tinggi, apabila terdapat boto yang rusak maka botol
tersebut tidak digunkan, dan apabila masih tredapat kotoran maka akan dicuci
kembali. Bahan baku frestea sendiri didatangkan langsung dari Jawa Barat, dan diolah
langsung dipabrik. Setelah botol diisi dengan teh kemudian botol2 yang telah terisi
tersebut dicek dengan sinar ultraviolet, jadi jika terdapat freastea yang tidak jernih
maka tidak akan dipasarkan. Feed back untuk proses produksi frestea ini adalah 70%
berada dipabrik yaitu mencuci kembali botol yang masih kotor, memisahkan botol
yang rusak dari ban berjalan, memisahkan isi teh yang tidak jernih.
Proses produksi Frestea digambarkan pada bagan dibawah ini
Input :
1.Teh
2.Refind Gula
3. Symple Syrup
4.Air
5.Botol kosong dll.
Pengolahan ampas teh pasca produksi.
The yang telah digunakan dalam produksi akan menyisakan ampas. Ampas the
ini akan diolah kembali menjadi pupuk, proses tersebut dibagi menjadi 2 proses.
1. Proses 1
Mencampurkan ampas teh Festea, pupuk kandang, dan Larutan Moretan, aduk
sampai lembab
2. Proses 2
- Tutup campuran kotoran dan ampas teh dengan terpal atau plastic.
- Diamkan selama 14 hari dan setiap 3 hari sekali dibuka dan diaduk
- Kompos siap digunakan ketika berbau asam seperti tapai.
Proses Tranformasi :
1. Mencuci Botol kosong.
2. Mengisi final syrup kedalam botol.
3. Mengecek Kejernihan minuman.
Output
Minuman Teh FresteaFeed Back :
- Memisahkan botol yang rusak.- Mencuci ulang botol yang rusak.- Memisahkan minuman yang tidak jernih.
Pengolahan Ampas teh dijelaskan pada gambar dibawah ini :
Kompos yang siap digunakan
Feed Back pada kompos untuk tanaman :
B. Produksi Coca-Cola, Sprite dan Fanta
Produksi Sprite dilakukan pada hari Selasa, berturut-turut Fanta dan Coca-
cola. Proses produksi Coca-Cola hampir sama dengan pembuatan Frestea yang
membedakan hanya dengan penambahan CO cair kedalam minuman.
Bahan baku yang digunakan antara lain :
1. Air
2. Water Treatment
3. Refined Sugar
4. Symple Syrup
5. CO2 cair.
6. Concentrate.
Tahap pertama dimulai pada pencucian botol, botol2 tersebut dicuci hingga bersih
menggunakan air steril melalui ban berjalan. Apabila terdapat boto yang masih kotor
akan kembali kepencucian dan apabila terdapat botol yang rusak maka akan
dipisahkan. Kemudian botol-botol tersebut disi dengan minuman Coca-Cola, Sprite
ataupun Fanta yang sebelumnya telah diramu dengan mencampurkan simple syrup
dan concrentate menghasilkan final syrup lalu dimasukkan CO2 cair kedalam
minuman tersebut. Setelah itu setiap botol yang telah terisi tersebut dicek
kejernihannya dengan Sinar Ultraviolet.
Produksi Coca-Cola, Sprite dan Fanta digambarkan pada bagan berikut.
3. Proses Produksi Limbah Air Pasca Pencucian Botol.
Air yang telah digunakan dalam proses operasi pencucian botol dan krat tempat
minuman tentunya akan menjadi limbah. PT. CCI tidak membiarkan limah tersebut
mencemari lingkungan sekitar. Sehingga system pengolahan limbah yang efektif dan
efisien dengan menggunakan lumpur, pasir dan bakteri pengurai.
Proses pengolahan limbah atau transformasinya yang pertama adalah dengan
menampung limbah dalam sebuah bak semen yang berukuran besar, kemudian limbah
tersebut diberi gembung2 udara supaya sebagian limbah menguap. Limbah
selanjutnyadicampur dengan lumpur dan bakteri pada bagian ini dinamakan lumpur
Input :
1. Air
2. Water Treatment
3. Refined Sugar
4. Symple Syrup
5. CO2 cair.
6. Concentrate
7. Botol Kosong dll
Proses Tranformasi :
1. Mencuci Botol kosong.
2. Mengisi final syrup kedalam botol.
3. Mengecek Kejernihan minuman
Output:
1. Minuman Coca-cola, Sprite dan Fanta
Feed Back :
- Memisahkan botol yang rusak.- Mencuci ulang botol yang rusak.- Memisahkan minuman yang tidak jernih.
Sub Sib
cair pada tahap ini limbah masih mengandung Ph dibawah 7. Kemudian diendapkan
dan dialirkan dengan Hidrant Pump menuju Lumpur padat atau pasir dan didiamkan
selama beberapa hari. Setelah itu limbah akan mengendap dan menjadi jernih
kemudian dicek sampai Ph nya 7. Untuk feed back hasil dari pengolahan limbah air
dari pengolahan tersebut dites menggunakan ikan , apabila ikan tersebut tetap hidup
maka air tersebut siap digunakan untuk program Coke Farm sebuah program yang
dijalankan perusahaan dengan bekerja sama bersama petani sekitar untuk
menjalankan dibidang pertanian dilingkungan pabrik seperti Hidrponi, Penanaman
Jamur dan pengolahan Pupuk kompos.
Proses limbah dapat dijelaskan pada gambar dibawah ini :
Penampungan Limbah Proses penguapan
Feed back hasil limbah dengan menggunakan ikan Pengendapan tahap masih asam
Hasil pengolahan limbah dengan Ph 7
Feed Back air dari pengolahan limbah untuk penyiraman budi daya jamur :
Feed Back hasil pengolahan limbah untuk penyiraman tanaman hydroponic dan
organic :
4. Program Coke Farm
Adalah salah satu program yang dikembangkan oleh PT.CCi dengan bekerja
sama dengan Fakultas Pertanian UNILA dan para petani sekitar yaitu penanaman
dengan mutu organic.
Program yang telah jelaskan antara lain :
1. Penanaman dengan menggunakn tekni Hidroponik.
2. Penanaman Jamur.
3. Pembuatan pupuk kompos.
Berdasarkan gambar sebelumnya. Program ini juga menjadi feed back dari
hasil pengolahan limbah karena air hasil pengolahan limbah akan menjadi air untuk
menyiram tanaman-tanamn pada Coke Farm.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan Penelitian yang dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan,
antara lain sebagai berikut :
1. Sistem Operasi pada proses produksi Minuman Coca-Cola, Sprite, Fanta dan
Frestea pada PT. Coca-Cola Amatil Indonesia (CCI) yang terdapat di daerah
Sukanegara kecamatan Tanjung Bintang sangat kompleks meliputi subsitemnya.
2. Operasi yang dijalankan pada proses produksi menggunakan Teknologi yang
Muthakir, dengan SDM yang berkompeten sehingga penuh dengan ketelitian.
3. Secara ekonomi PT. CCI secara horizontal membatu penggiat dan membatu para
petani sehingga pendapatan petani menjadi bertambah dengan adanya program Coke
Farm.
4. Secara Kesehatan, PT. CCI mengolah limbah dengan sebaik-baiknya sehingga
tidak mencemari lingkungan sekitar dan penggunaan air dapat digunakan kembali.
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian ini, saran yang diberikan antara lain sebagai berikut :
1. Perlu dikembangkan lagi program-program lain selain Coke Farm sehingga dapat
bermanfaat bagi warga sekitar yang terdapat pada daerah Sukanegara.