contoh penghitungan pph pasal 21 ditanggung pemerintah (dtp) - npwp
DESCRIPTION
PPh 21 DTPTRANSCRIPT
-
2/3/2015 Contoh Penghitungan PPh Pasal 21 Ditanggung Pemerintah (DTP)
http://www.pajakpribadi.com/contohsoal/perhtgn-pph21-npwp.html 1/2
Penghitungan PPh Pasal 21 Ditanggung Pemerintah (DTP) bagi Pegawai yangmemiliki NPWP Billy Arman adalah pegawai tetap di PT PQR, ia telah memiliki NPWP (04.123.456.7-036.000). PT PQRadalah perusahaan yang bergerak dalam industri farmasi dengan Klasifikasi Lapangan Usaha 24232. Pada bulanMaret 2009 Billy Arman memperoleh gaji beserta tunjangan berupa uang sebesar Rp 5.000.000 dan membayariuran pensiun sebesar Rp 30.000. Billy Arman menikah dan mempunyai 2 anak (status K/2). a. Penghitungan PPh Pasal 21 terutang untuk bulan Maret 2009:
Penghasilan bruto sebulan
Pengurangan:
Rp 5.000.000
- Biaya jabatan(5% x Rp 5.000.000)
Rp 250.000
- Iuran Pensiun Rp 30.000
Rp 280.000
Penghasilan Neto sebulan Rp 4.720.000
Penghasilan Neto setahun 12 x Rp.4.720.000 Rp 56.640.000
PTKP setahun:
- untuk WP sendiri Rp 15.840.000
- tambahan WP kawin Rp 1.320.000
- tambahan untuk 2 anak 2 x Rp 1.320.000 Rp 2.640.000
Rp 19.800.000
Penghasilan Kena Pajaksetahun
Rp 36.840.000
PPh Pasal 21 terutangsetahun
5% x Rp36.840.000 Rp 1.842.000
PPh Pasal 21 terutangsebulan
Rp 1.842.000 / 12 Rp. 153.500
Jumlah PPh Pasal 21 bulanMaret 2009 Rp 153.500
b. Besarnya penghasilan yang diterima Billy Arman apabila PPh Pasal 21 tidak ditanggung pemerintah
Penghasilan bruto sebulanDikurangi iuran pensiunDikurangi PPh Pasal 21 terutangBesarnya penghasilan yang diterima
Rp 5.000.000 Rp (30.000)Rp (153.500)Rp 4.816.500
c. Besarnya penghasilan yang diterima Billy Arman apabila PPh Pasal 21 Ditanggung Pemerintah:Besarnya penghasilan apabila PPh Pasal 21 tidak DitanggungPemerintahDitambah PPh Pasal 21 Ditanggung PemerintahBesarnya penghasilan yang diterima
Rp 4.816.500
Rp 153.500Rp 4.970.000
d. Karena Billy Arman memiliki NPWP maka atas PPh Pasal 21 yang terutang untuk bulan Februarisampai dengan bulan November 2009 mendapat fasilitas Ditanggung Pemerintah dengan syaratjumlah penghasilan bruto sebulan tidak melebihi Rp 5.000.000.