ctps
DESCRIPTION
ctpsTRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Cuci tangan adalah tindakan membersihkan/mencuci tangan dengan
menggunakan air yang jernih/bersih ataupun dengan sabun antimikroba (WHO,
2009). Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu tindakan sanitasi dengan
membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun oleh manusia
untuk menjadi bersih dan memutuskan mata rantai kuman (Kemenkes RI, 2014;
Djauzi, 2009). Namun, pentingnya perilaku cuci tangan masih belum dipahami
oleh masyarakat dan belum banyak diterapkan pada kehidupan sehari-hari. Dari
sebuah penelitian di Inggris, diungkapkan bahwa hanya separuh orang yang
benar-benar mencuci tangannya setelah membuang air besar/kecil. Pada penelitian
lain yang dilakukan di Amerika Serikat, diungkapkan bahwa banyak dokter yang
lupa mencuci tangannya setelah mengangani seorang pasien dan kemudian
berganti ke pasien yang lain dengan frekuensi yang cukup tinggi (Kemenkes RI,
2014).
Kebersihan tangan adalah hal yang paling penting untuk menghindari
penularan kuman berbahaya dan mencegah infeksi kesehatan yang terkait (WHO,
2009). Mencuci tangan diakui sebagai langkah penting dalam mencegah
penularan penyakit bawaan makanan dengan mengurangi kontaminasi silang
antara tangan, permukaan, dan makanan (Jensen dkk, 2015). Mencuci tangan
dengan sabun (CTPS) telah terbukti dapat mengurangi insidensi diare sebesar 42-
48%, infeksi pernapasan sebesar 16%, dan infeksi kulit. Selain itu, dapat dilihat
bahwa ada hubungan antara CTPS dan pengurangan infeksi cacing (Saboori dkk,
2013; Nicholson dkk, 2014).
Di Indonesia, rerata nasional proporsi perilaku cuci tangan secara benar pada
tahun 2013 sebesar 47,0% dan lima provinsi terendah adalah Sumatera Barat
(29,0%), Papua (29,5%), Kalimantan Selatan (32,3%), Sumatera Utara (32,9%)
dan Aceh (33,6%). Berdasarkan analisis kecenderungan secara rerata nasional,
2
terdapat peningkatan proporsi penduduk berperilaku cuci tangan secara benar
pada tahun 2013 (47,0%) dibandingkan tahun 2007 (23,2%). Peningkatan
tertinggi proporsi penduduk berperilaku cuci tangan yang benar terjadi di Bangka
Belitung dengan besar kenaikan 35,0% (20,6% pada tahun 2007 menjadi 55,6%
pada 2013) (Kemenkes RI, 2014).
Anak-anak dari segala usia memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan
orang dewasa dalam memperoleh dan menyebarkan penyakit menular baik di
rumah dan/atau sekolah (Saboori dkk, 2013). Sebuah studi dari Yunani
menemukan bahwa 52,9% dari tangan anak-anak dari 1956 sampel swab tangan
terkontaminasi oleh streptokokus tinja (Ray dkk, 2011). Dengan dilakukannya
kebiasaan baik CTPS, akan membawa manfaat untuk semua orang, terutama
untuk anak-anak usia sekolah yang lebih berdampak oleh penyakit (Xuan dkk,
2013).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan masalah
penelitian yaitu “Bagaimana tingkat pengetahuan siswa kelas VI tentang cuci
tangan pakai sabun di SDIT Alif tahun 2015?”
1.3 Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa kelas VI tentang cuci tangan
pakai sabun di SDIT Alif.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa kelas VI tentang cuci
tangan pakai sabun di SDIT Alif pada tingkat baik.
b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa kelas VI tentang cuci
tangan pakai sabun di SDIT Alif tahun 2015 pada tingkat cukup.
c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa kelas VI tentang cuci
tangan pakai sabun di SDIT Alif tahun 2015 pada tingkat kurang.
3
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi ilmu pengetahuan
Diharapkan penelitian ini dapat menambah kekayaan ilmu pengetahuan
tentang cuci tangan pakai sabun pada anak usia sekolah dan dapat
dijadikan bahan untuk penelitian lanjutan.
2. Bagi peneliti
Diharapkan dengan dilakukannya penelitian tentang cuci tangan pakai
sabun ini peneliti dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh dari
perkuliahan dan menjadi pengalaman yang nyata dalam melaksanakan
penelitian.
3. Bagi tempat penelitian
Diharapkan memberi masukan bagi institusi pendidikan untuk
meningkatkan lagi kesadaran para siswa tentang pentingnya cuci tangan
pakai sabun dan hal ini akan menjadi faktor yang akan mempermudah
terjadinya penularan pengetahuan dan kebiasaan CTPS pada murid
sekolah tersebut.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA