dampakkenaikanbbmpadaperekonomiannasional-130626113707-phpapp02

9
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Minyak bumi merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Hal ini berarti penggunaan minyak bumi secara terus-menerus dapat menghabiskan persediaan minyak bumi yang ada. Sementara industrialisasi semakin menggelora, kebutuhan akan minyak bumi sebagai bahan bakar semakin tinggi. Hal ini mengakibatkan produksi minyak bumi tidak berbanding lurus dengan pertumbuhan kebutuhannya. Implikasi dari masalah di atas adalah harga minyak mentah dunia yang kian hari kian melonjak. Pada awal tahun 2012 ini, harga minyak mentah dunia pun telah meroket sampai berada pada level US$ 115 per barel. Tingginya harga minyak mentah dunia ini mengakibatkan beban subsidi pemerintah semakin berat. Subsidi BBM yang selama ini diberikan oleh pemerintah pun ternyata mengakibatkan beban keuangan negara bertambah. Kenaikan harga BBM merupakan konsekuensi yang harus diterima semua kalangan dari melonjaknya harga minyak mentah dunia. Mengingat BBM memiliki peranan yang sangat penting dalam perekonomian nasional, maka pemerintah memiliki andil untuk mengendalikan penyaluran dan menentukan harga BBM. Akhirnya, dalam rangka mengurangi beban subsidi APBN 2012, pemerintah mengeluarkan kebijakan menaikkan harga BBM guna menyelamatkan anggaran negara. Kebijakan ini 6

Upload: lintang-owlcityy

Post on 08-Nov-2015

214 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

makalah

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Minyak bumi merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Hal ini berarti penggunaan minyak bumi secara terus-menerus dapat menghabiskan persediaan minyak bumi yang ada. Sementara industrialisasi semakin menggelora, kebutuhan akan minyak bumi sebagai bahan bakar semakin tinggi. Hal ini mengakibatkan produksi minyak bumi tidak berbanding lurus dengan pertumbuhan kebutuhannya.Implikasi dari masalah di atas adalah harga minyak mentah dunia yang kian hari kian melonjak. Pada awal tahun 2012 ini, harga minyak mentah dunia pun telah meroket sampai berada pada level US$ 115 per barel. Tingginya harga minyak mentah dunia ini mengakibatkan beban subsidi pemerintah semakin berat. Subsidi BBM yang selama ini diberikan oleh pemerintah pun ternyata mengakibatkan beban keuangan negara bertambah. Kenaikan harga BBM merupakan konsekuensi yang harus diterima semua kalangan dari melonjaknya harga minyak mentah dunia.

Mengingat BBM memiliki peranan yang sangat penting dalam perekonomian nasional, maka pemerintah memiliki andil untuk mengendalikan penyaluran dan menentukan harga BBM. Akhirnya, dalam rangka mengurangi beban subsidi APBN 2012, pemerintah mengeluarkan kebijakan menaikkan harga BBM guna menyelamatkan anggaran negara. Kebijakan ini mengundang pro dan kontra yang berkepanjangan dalam masyarakat. B. Tujuan

1. Mengetahui dampak kenaikan harga BBM terhadap kegiatan perekonomian nasional.

2. Mengetahui dampak kenaikan harga BBM terhadap pendapatan nasional

3. Mengetahui apakah kebijakan menaikkan harga BBM sudah tepat.BAB IIPEMBAHASANPendapatan nasional merupakan jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode, biasanya selama satu tahun. Konsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir William Petty dari Inggris yang berusaha menaksir pendapatan nasional negaranya(Inggris) pada tahun 1665. Pendapatan negara dapat dihitung menggunakan tiga pendekatan :1. Pendekatan Pendapatan, Y = r (rent) + w (wage) + I (interest) + p (profit)Di mana Y merupakan pendapatan nasioal.

2. Pendekatan Produksi, penjumlahan dari seluruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh sector ekonomi masyarakat dalam periode tertentu. Y = [(Q1 X P1) + (Q2 X P2) + (Qn X Pn) ]3. Pendekatan Pengeluaran, Y = C + I + G + (X-M) C=consumption atau konsumsiG= government (belanja pemerintah)

I=Invesment atau investasi(X-M) =net export (ekspor-impor)Salah satu yang menjadi sumber pendapatan atau penerimaan negara (pemerintah pusat) adalah penerimaan sumber daya alam berupa BBM. BBM menempati posisi sangat strategis dalam percaturan perekonomian suatu negara termasuk Indonesia. BBM digunakan bukan saja sebagai bahan bakar dari sector industry, melainkan juga di sector pertanian. Jadi tidaklah mengherankan jika terjadi sedikit saja kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan BBM, akan menimbulkan reaksi yang besar di kalangan masyarakat. Belum lama ini, presiden SBY mengungkapkan bahwa harga BBM mau tidak mau harus disesuaikan dengan harga yang tepat. Kebijakan menaikkan harga bBM bersubsidi pun telah dipilih pemerintah. Dengan kata lain, masyarakat hanya tinggal menunggu keputusan selanjutnya dari pemerintah tentang berapa kenaikan harga BBm dan kapankah kebijakan tersebut akan mulai diterapkan. Dengan adanya kebijakan tersebut, perdebatan antara yang pro dan kontra pun terus bergulir. Berikut adalah argumen dari pihak yang pro maupun kontra mengenai kebijakan pemerintah tersebut.

1. Pihak yang ProSebelumnya, presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan bahwa kenaikan harga BBM sudah tidak bisa dihindari lagi. Hal ini dikarenakan kondisi di Timur Tengah yang semakin memanas. Uni Eropa dan Amerika Serikat memberlakukan sanksi ekonomi terhadap Iran. Sanksi ini dibalas dengan penghentian pasokan minyak ke Prancis dan Inggris. Akibatnya, harga minyak mentah naik ke level US$ 120 per barel. Subsidi diperkirakan akan membengkak menjadi Rp 165 triliun jika tak ada kenaikan harga BBM. Kenaikan harga BBM pun diprediksi dari kisaran Rp 500 Rp 1.500 per liter.Pihak yang pro terhadap kebijakan ini berpendapat, bahwa wajar saja jika harga BBM naik karena harga minyak mentah yang merupakan bahan pokoknya juga naik. Harga BBM juga perlu naik agar masyarakat berhemat dan efisien dalam menggunakan BBM. Tidak masalah bila harga BBM naik, karena itu dapat mengurangi subsidi untuk BBM yang akan terbuang percuma. Akan jauh lebih baik bila dana subsidi digunakan untuk kesehatan, pendidikan atau membangun infrastruktur-infrastruktur lainnya seperti membangun jalan, jembatan, dan sebagainya.Sejalan dengan itu, Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla mendukung kenaikan harga BBM. Pilihan itu dianggap lebih rasional dibandingkan rencana pembatasan konsumsi. Menurutnya, menaikkan harga BBM menjadi cara untuk meringankan beban subsidi APBN yang otomatis akan menghemat APBN itu sendiri.Sementara itu, menurut pengamat kebijakan minyak, Kurtubi, kebijakan pemerintah merupakan langkah yang tepat. Alasannya, kata Kurtubi, dikarenakan anggaran subsidi BBM tak akan lagi bisa menahan tingginya harga minyak dunia saat ini. Menurutnya, harga BBM yang pantas adalah Rp 5.500 per liter atau naik Rp 1.000 dari harga normal Rp 4.500. Dia yakin, hal itu tidak akan memberatkan masyarakat, apalagi jika pemerintah mampu menghemat subsidi BBM tahun 2012 sebesar Rp 24 triliun. Sementara itu, jika kenaikan harga premium sebesar Rp 100 per liter juga diterapkan untuk solar, maka pemerintah akan menghemat subsidi sebesar Rp 38,3 triliun. SBY menyadari, kenaikan ini kan berimbas terutama pada rakyat miskin. Dan untuk menghindari itu, pemerintah siap memberikan BLT kepada masyarakat miskin. Pemerintah juga akan memberikan kompensasi kepada sektor tranportasi dalam bentuk kupon uang transportasi yang akan dibagikan untuk masyarakat yang menggunakan angkutan umum serta bus-bus sekolah. Bentuk lainnya adalah memberikan bantuan STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan) dan KIR (uji laik jalan) untuk angkutan umum. Kompensasi lainnya adalah kompensasi pangan yakni penambahan raskin, besar dan frekuensinya ditambahTerakhir, kompensasi yang akan diberikan pemerintah terkait pembatasan konsumsi BBM bersubsidi adalah dengan memberikan bantuan pendidikan. Ia menyebutkan, pemerintah, misalnya, memberikan tambahan subsidi dan beasiswa siswa miskin.

Kenaikan harga BBM diharapkan adalah langkah yang tepat untuk menghemat dan menyelamatkan APBN.2. Pihak yang Kontra

Banyak pihak yang juga kontra terhadap kebijakan pemerintah tersebut. Alasannya adalah, kenaikan harga BBM hanya akan memberatkan rakyat kecil. Mereka yang sedang mengalami tekanan ekonomi karena naiknya harga bahan-bahan pangan, akan semakin menderita dengan naiknya harga BBM. Kenaikan harga BBM juga dikhawatirkan akan menimbulkan inflasi yang lebih tinggi daripada yang telah diperkirakan.Pengamat ekonomi Unlam, Franz S Ampong menyatakan, bahwa kenaikan harga BBM selalu diikuti oleh efek domino karena mendorong meningkatnya biaya produksi dan transportasi. Ya, Efek domino memang selalu mengiringi kebijakan pemerintah yang satu ini. Walaupun harga hanya dinaikan di kisaran Rp 500 - Rp 1.000 per liter, efek yang dihasilkan tetap akan berlipat-lipat. Masalah yang akan ditimbulkannya pun akan berdampak langsung bagi masyarakat, khususnya masyarakat miskin di Indonesia. Menurutnya, daripada menaikkan harga BBM, lebih baik bila kilang-kilang minyak yang diproduksi perusahaan asing direvisi kontrak kerjanya. Kalau perlu digarap dan diolah sendiri. Ini agar kebutuhan BBM dalam negeri tak terlalu bergantung pada perusahaan asing. Devisa untuk negara pun akan bertambah. Jadi walau harga minyak dunia naik, pemerintah masih punya banyak cadangan devisa untuk memberi subsidi agar BBM tak perlu dinaikan, sementara menunggu harga minyak dunia normal lagi.Kenaikan harga BBM juga akan memacu tingkat inflasi yang diperkirakan akan mencapai 9-10%. Selain itu, kenaikan harga BBM pun akan menaikkan biaya produksi. Jika biaya produksi naik, harga barang-barang pun akan ikut naik. Jika harga barang-barang naik, daya beli masyarakat akan turun. Jika daya beli masyarakat turun, pendapatan nasional juga akan menurun (hal ini diasumsikan jika variable lainnya tetap, sedangkan C (konsumsi) mengalami penurunan).Problem lainnya yang akan muncul adalah mafia komoditas, problem infrastruktur, dan oligopoly terhadap distribusi barang yang sulit dikendalikan. Masalah-masalah social lainnya yaitu memicu konflik social di masyarakat. Enganguran dan kemiskinan pun akan semakin menjadi-jadi.Naiknya harga BBM akan berdampak buruk pula bagi UKM (usaha kecil menengah). Kenaikan harga BBM akan mengakibatkan biaya operasional meningkat dan menjadikan pebisnis bermodal kecil tersebut sulit berkembang. Yang paling parah adalah bila UKM tersebut sampai gulung tikar. Pihak yang juga paling dirugikan dengan naiknya harga BBM adalah para nelayan. Jika harga solar yang menjadi bahan bakar perahu nelayan jadi dinaikkan, maka para nelayan akan semakin sulit. Hal ini dikarenakan BBM merupakan komponen penting dalam biaya produksi nelayan yang berkisar antara 50-60% dari total biaya produksi untuk sekali melaut. Terlepas dari ajang pro dan kontra, pemerintah telah memutuskan untuk menaikkan harga BBM bersubsidi dan memang demikian kenyataan yang harus dihadapi oleh negara dan masyarakat. Walaupun akan dirasakan berat dampaknya, namun kebijakan itulah yang saat ini dianggap pemerintah paling pasBAB III

KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan

1. Kenaikan harga BBM memang harus dilaksanakan karena meroketnya harga minyak mentah dunia.

2. Secara keseluruhan, kenaikan harga BBM memang menyelamatkan APBN, tapi secara ekonomi nasional akan merugi.3. Pihak yang paling dirugikan dengan naiknya harga BBM adalah masyarakat kecil.B. Saran

1. Jika harga BBM memang akan dinaikkan, sebaiknya kisarannya tidak melebihi Rp 500 karena hanya akan membebani rakyat.2. Pemerintah harus bisa merealisasikan janji-janjinya, seperti pemberian BLT dan kompensasi-kompensasi bagi rakyat kecil yang membutuhkan, jika harga BBM dinaikkan.

3. Untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM), pemerintah sebaiknya membentuk lembaga keuangan mikro di setiap Kecamatan, seperti koperasi, sehingga UKM yang memerlukan dana bisa pinjam modal ke koperasi dengan bunga hanya enam persen per-tahun.6