dan zat adiktif lainnya (napza)napza. coba-coba, segan menolak tawaran, sehingga ikut-ikutan...
TRANSCRIPT
KOMPROMI, tidak tegas, mau bergaul dengan pemakai NAPZA.COBA-COBA, segan menolak tawaran, sehingga ikut-ikutan mencoba.TOLERANSI, sudah memakai beberapa kali, tubuh menjadi toleran. Perlu penambahan dosis lebih besar agar mendapatkan efek yang dikehendaki.KEBIASAAN, penggunaan NAPZA sudah menjadi kebiasaan yang mengikat dan mulai berpengaruh pada kehidupan sosial seperti malas sekolah, malas bergaul.KETERGANTUNGAN, keterikatan pada NAPZA sudah mendalam, kalau berhenti pakai atau dosis kurang akan timbul gejala putus obat.INTOKSIFITAS, keracunan karena penyalahgunaan NAPZA, mengalami kerusakan pada organ tubuh dan otakMENINGGAL DUNIA
Narkotika, Psikotropika,
Dan Zat Adiktif Lainnya (NAPZA)
Keinginan kuat (kompulsif) untuk pemakaian NAPZA berulang kaliKesulitan mengendalikan penggunaan NAPZA, baik dalam usaha menghent ikan maupun mengurangi t ingkat pemakaiannyaTerjadi gejala putus zat jika pemakaiannya dihentikan atau jumlah pemakaiannya dikurangiToleransi; jumlah NAPZA yang diperlukan semakin besar, agar diperoleh pengaruh yang sama terhadap tubuhMengabaikan alternatif kesenangan lain dan meningkatnya waktu yang digunakan untuk memperoleh NAPZATerus memakai, meskipun disadari akibat yang merugikanMenyangkal; tidak mengakui adanya masalah, padahal ditemukan narkoba, alat pemakaian dan gejala menggunakan NAPZA.
KLASIFIKASI CONTOH NAMA JALANAN DESKRIPSI
Putau
Crack; Sabu-sabu
Pil Nipam
PCP; Angel Dust
Putih, abu-abu, coklat, hitam; berbentuk seperti tar bila dihisap, disedot, dan disuntikkan
Bubuk kristal halus berwarna putih; tablet atau kapsul; dihirup; disedot
Tablet atau kapsul yang dikonsumsi secara oral atau disuntikkan; cairan yang diminum; kapsul dan tablet
Bubuk; cairan yang diminum atau disuntikkan; berwarna hijau (masih segar)
Opium; Heroin; Morfin; Kodein;
Kokain; Amfetamin
Barbiturat; Benzo Diazepin; Valium; Alkohol (bir, anggur, gin, dll.)
LSD (Lysergic acid Diethylamide); PCP (Phencyclindine); Mescaline
Narkotika
Stimulan
Depresan (Sedatif Hipnotik)
Halusinogen
EFEK
Euforia, mengantuk, melemahnya pernapasan, apatis, berkurangnya keinginan seksual, mual, pupil mengecil
Meningkatnya kewaspadaan, kegembiraan, euforia; meningkatnya detak jantung; insomnia; berkurangnya selera makan
Disorientasi, menurunnya daya ingat, sulit berbicara, kurangnya koordinasi motorik
Pikiran kacau; halusinasi; persepsi waktu dan jarak buruk
DURASI EFEK
3-6 jam
Kokain: 1-2 jam; Amfetamin: 2-4 jam
Barbiturat: 1-16 jam;Lainnya: 4-8 jam
8-12 jam
GEJALA PENYALAHGUNAAN
Mata berair; hidung berlendir; iritasi; tremor; panik; menggigil; kram; kematian prematur
Disorientasi; apatis, mudah marah; depresi
Keresahan; insomnia; tremor; kebingungan; kejang-kejang; kerusakan hati (alkohol); kemungkinan meninggal
Berkilas balik; panik; melakukan kekerasan; psikosis; halusinasi parah
Direktorat Bina Ketahanan Remaja @2019
Tahap Ketergantungan Napza Gejala Ketergantungan NAPZA Seri GenRe: Rencanakan Masa Depanmu
Kalau Terencana Semua Lebih Mudah
www.bkkbn.go.id@BKKBN_Official
Narkotika, Psikotropika,Dan Zat Adiktif Lainnya (NAPZA)
Secara umum NAPZA dikelompokkan kedalam tiga jenis, yaitu NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, dan ZAT/BAHAN ADIKTIF lainnya.
NARKOTIKA adalah suatu zat atau obat yang berasal dari tanaman maupun bukan tanaman baik sintesis maupun semi sintesis yang menyebabkan penurunan dan perubahan kesadaran, mengurangi dan menghilangkan rasa nyeri serta dapat menimbulkan ketergantungan secara fisik maupun
PSIKOTROPIKA adalah setiap bahan baik alami ataupun buatan bukan Narkotika, yang berkhasiat psikoaktif mempunyai pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.
ZAT ADIKTIF merupakan penghantar untuk memasuki dunia penyalahgunaan Narkoba. Pada mulanya seseorang menyicipi zat adiktif ini sebelum menjadi pecandu aktif. Zat adiktif yang akrab di telinga masyarakat adalah nikotin dalam rokok dan etanol dalam minuman beralkohol dan pelarut lain yang mudah menguap seperti aseton, thiner dan lain-lain.
NARKOTIKA GOLONGAN I adalah Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh: heroin, kokain, ganja.
NARKOTIKA GOLONGAN II adalah Narkotika berkhasiat pengobatan digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunya i po ten s i t i n g g i mengak i b a t k an ketergantungan. Contoh: morfin, petidin, turunan garam dalam golongan tertentu.
NARKOTIKA GOLONGAN III adalah Narkotika berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh: kodein, garam-garam narkotika dalam golongan tertentu.
PSIKOTROPIKA GOLONGAN I adalah psikotropika yang hanya digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi yang amat kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Yang termasuk golongan ini yaitu: MDMA, ekstasi, LSD, ST
PSIKOTROPIKA GOLONGAN II adalah psikotropika yang berkhasiat untuk pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat menimbulkan ketergantungan. Contoh: amfetamin, fensiklidin, sekobarbital, metakualon, metilfenidat (Ritalin).
PSIKOTROPIKA GOLONGAN III adalah psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang menyebabkan ketergantungan . Contoh : fenobarb i ta l dan flunitrasepam.
PSIKOTROPIKA GOLONGAN IV adalah psikotropika yang mempunyai khasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh: diazepam, k l o b a z a m , b r o m a z e p a m , k l o n a z e p a m , khlordiazepoxiase, nitrazepam (BK, DUM, MG).
GOLONGAN A adalah minuman beralkohol dengan kadar etanol 1% - 5%. Contoh: bir, greensand.
GOLONGAN B adalah minuman beralkohol dengan kadar etanol 5% - 20%. Contoh: anggur kolesom.
GOLONGAN C adalah minuman beralkohol dengan kadar etanol 20% - 55%. Contoh: arak, wisky, vodka.
PENYALAHGUNAAN NAPZASeseorang dikatakan MENYALAH-GUNAKAN NAPZA ketika pemakaian NAPZA diluar indikasi medik, tanpa petunjuk atau resep dokter dalam intensitas waktu yang rutin atau berkala sekurang-kurangnya selama 1 bulan.
PENGGOLONGAN PEMAKAI NAPZA PEMAKAI COBA-COBA, untuk memenuhi rasa ingin tahu atau agar diakui oleh kelompok.PEMAKAI SOSIAL ATAU REKREASI, untuk bersenang-senang, pada saat rekreasi atau bersantai, umumnya dilakukan dalam kelompok.PEMAKAI SITUASIONAL, untuk menghilangkan perasaan stress dan depresi (ketegangan, kesedihan dan kekecewaan).PEMAKAI KETERGANTUNGAN, pemakai yang berulang dan mencari NAPZA sebagai kebutuhan sehari-hari sehingga melakukan apapun untuk mendapatkannya.
Empat Golongan Psikotropika
Tiga Golongan Narkotika
Golongan Minuman Beralkohol
NAPZA
ZAT ADIKTIF
LAINNARKO
TIKA
PSIKOTROPIKA