dani

Upload: satrio-budi

Post on 09-Jan-2016

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

mb

TRANSCRIPT

DISTRIBUSI ZAKAT DALAM

ISLAM

Disusun Oleh:SATRIO BUDI UTOMOG74214123

Prodi Ekonomi Syariah

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

2015Abstrak

Judul Karya Tulis Ilmiah: Distribusi Zakat Dalam Islam Dari Segi Keefektifannya Mahasiswa Prodi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.Karya Tulis ini dibuat dengan tujuan untuk digunakan sebagai tugas Ulangan Akhir Semester (UAS) mata kuliah Bahasa Indonesia di lingkungan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, khususnya Prodi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Secara garis besar, karya tulis ilmiah ini menyampaikan perbandingan konsep distribusi zakat secara merata dengan konsep distribusi zakat secara prioritas produktifitas.KATA PENGANTARSegala puji bagi Allah SWT, yang dengan nikmat-Nya menjadi sempurnalah segenap kebaikan dan kepada-Nyalah taufik dan hidayah diharapkan dalam segala urusan dunia dan akhirat. Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami.

Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, yang telah dipilih Allah SWT sebagai rahmat bagi sekalian alam dan pembimbing seluruh makhluk; beserta keluarga, para sahabat, dan orang-orang yang mengikuti petunjuknya hingga hari kiamat.

Penulis menyadari dalam proses penyusunan karya ilmiah ini tidak terlepas dari hambatan dan rintangan. Namun, karena kehendak dan rahmat Allah SWT, penulis bisa menyelesaikan Penulisan karya tulis ilmiah ini, sehingga semua hambatan dan kendala yang dihadapi dapat diselesaikan dengan lancar. Serta berkat bantuan dari berbagai pihak, baik materil maupun spiritual, beban berat itu dapat teratasi. Oleh karena itu, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan karya ilmiah ini yang tidak mungkin disebutkan satu persatu. Semoga kebaikan mereka semuanya selalu mendapatkan balasan sebagai amal salih dan mendapat ridha dari Allah SWT.

Karya ilmiah ini disuguhkan untuk pembaca muslim, kalangan akademisi dan setiap orang yang ingin mendalami agama Allah SWT, terutama mengenai distribusi zakat dalam islam. Dalam penyajiannya kami berusaha menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan memberikan pemaparan yang luas tentang berbagai hukum yang digali dan ditimba dari berbagai sumber. Meski singkat, karya tulis ilmiah ini bisa memenuhi tujuan dan mencukupi kebutuhan para pembaca. Barangsiapa yang dikehendaki baik oleh Allah SWT, niscaya Dia akan membuat dirinya paham dalam masalah agama dan mengajarinya takwil. Ibarat pepatah tiada gading yang tak retak, maka bilamana ditemukan adanya kesalahan, kekurangan, baik pada susunan kata, kalimat atau bahasa dalam penulisan ini, penulis dengan lapangdada menerima masukan kritik dan saran demi perbaikan karya ilmiah ini.

syukran kathiran, kami memohon kepada Allah SWT semoga Dia berkenan mengajari apa yang bermanfaat bagi kita, dan memberikan hikmahvapa yang Dia ajarkan kepada kita2, serta menerima amal kita. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengabulkan.

Surabaya, Juli 2015

Penulis

DAFTAR ISIAbstrak ii

Kata Pengantar iiiDaftar Isi vBAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang 11.2 Rumusan Masalah 2

1.3 Tujuan Penelitian 3

1.4 Manfaat penelitian 4

BAB IIMETODE PENELITIAN2.1 Metode Penelitian 1

2.2 Sistematika Penelitian 21

BAB IIILANDASAN TEORI

3.1 Hotel Syariah3.1.1 Definnisi Hotel Syariah

3.1.2 Kedudukan

3.1.3 Dasar Hukum Zakat

3.1.4 Hikmah Zakat

3.1.5 Siksaan Bagi Yang Mengeluarkan Zakat

3.2 DISTRIBUSI ZAKAT

3.2.1 Pengertian Distribusi

3.2.2

3.2.3

BAB I

PENDAHULUAN

2.1 Latar BelakangDi era globalisasi saat ini banyak terjadi ketimpangan-ketimpangan, terutama dalam masalah sosial ekonomi. Banyak orang kaya yang semakin kaya dan tidak sedikit pula orang-orang miskin semakin terpuruk dalam kemiskinannya. Dan apabila kita berbicara mengenai ekonomi islam, maka tidak akan lepas peran dari zakat, dimana zakat merupakan salah satu sumber pendapatan kaum muslimin sejak awal munculnya agama islam hingga sekarang.

Zakat merupakan salah satu dari lima rukun islam. Dalam Al-Quran sering-kali kata zakat digabungkan dengan perintah shalat. Hal ini menegaskan adanya kaitan antara ibadah shalat dengan zakat. Jika shalat berdimensi vertical ketuhanan, maka zakat merupakan ibadah horizontal kemanusiaan.

Adapun nash-nash dari Al-Quran tentang asas pelaksanaan zakat tercantum dalam perintah Allah SWT.

Artinya: Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahalanya pada sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan.

Artinya: Sesungguhnya zakat-zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para muallaf yang dibujuk hatinya, untuk budak, orang-orang yang berhutang, untuk yang di jalan Allah, dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Kedua ayat diatas menjelaskan bahwa zakat merupakan alat bantu dalam mengurangi kemiskinan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.2.2 Batasan dan rumusan Masalah

Untuk memudahkan penelitian ini, maka karya tulis ilmiah ini akan dibatasi pada perbandingan konsep distribusi (penyaluran) zakat secara merata dengan konsep distribusi (penyaluran) zakat prioritas produktifitas dari segi keefektifannya.

Dari batasan masalah yang disebutkan diatas, maka dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana konsep distribusi (penyaluran) zakat secara merata.2. Bagaimana konsep distribusi (penyaluran) zakat secara prioritas produk-tifitas.

3. Konsep apa yang paling cocok untuk diterapkan dalam distribusi (penyaluran) zakat dari kedua konsep di atas.

2.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:1. Untuk mengetahui konsep dari distribusi (penyaluran) zakat secara merata.

2. Untuk mengetahui konsep dari distribusi (penyaluran) zakat secara prioritas produktifitas.

3. Untuk mengetahui konsep yang paling efektif untuk digunakan dalam distribusi (penyaluran) zakat dari kedua konsep tersebut.

2.4 Manfaat Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini meliputi:1. Kegunaan teoritis, yaitu dapat menambahkan khazanah keilmuan di bidang ekonomi islam umumnya, khususnya di bidang keilmuan zakat.

2. Kegunaan praktis, hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi kalangan pelajar, mahasiswa, akademisi lainnya dan terutama pelaku ekonomi syariah.

3. Kegunaan kebijakan, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada negara.BAB II

METODE PENELITIAN2.1 Pendekatan Penelitian

Metode yang digunakan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini mengguna-kan metode penelitian kualitatif, yaitu jenis penelitian yang menghasilkan penemuan yang tidak dapat diperoleh dengan prosedur-prosedur statistik atau dengan cara-cara lain dari kuantifikasi. Penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari beberapa hal yang diamati untuk dianalisis lebih lanjut guna untuk diambil kesimpulan.2.2 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini menggunakan metode studi kepustakaan (library search), yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan mempelajarinya dari buku bacaan, literatur yang relavan dengan penyusunan karya tulis ilmiah ini.

2.3 Teknik Pengumpulan Data

Dalam menganalisis data penulis menggunakan teknik deskriptif, yaitu teknik analisis data dimana penulis terlebih dahulu memaparkan semua data yang diperoleh dari fenomena yang yang ada saat ini kemudian menganalisisnya dengan berpedoman pada kerangka teori tang ada.

2.4 Sistematika Penulisan

Untuk lebih mudah memahami pembahasan dan penulisan pada karya tulis ilmiah ini, maka penulis mengklasifikasikan permasalahan yang terbagi dalam lima bab. Pada masing-masing bab terdiri sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I : PendahuluanDalam bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian pada tema yang akan diangkat oleh penulis.BAB II : Metode Penelitian

Bab ini menjelaskan metode-metode yang akan dipakai dalam penulisan karya tulis ilmiah. Bab ini terdiri dari beberapa sub bab, diantaranya: metode penelitian, metode pengumpulan data, teknik pengumpulan data serta sistematika penulisan dalam karya tulis ilmiah ini.BAB III : Landasan Teori

Terdiri dari teori-teori yang menguatkan dalam menganalisis data, adapun teori-teori yang akan dipaparkan nanti, diantaranya: definisi zakat, kedudukan zakat dalam islam, dasar hukum zakat, hikmah zakat, hingga ke teori-teori tentang distribusi.BAB IV : Analisis PenelitianBab ini berisi analisis penulis terhadap permasalahan yang diangkat dari karya tulis ilmiah ini, yaitu distribusi zakat menurut islam.BAB V : PenutupBab penutup adalah bab yang berisi tentang penarikan kesimpulan dari data yang sudah dianalisis. Bab ini terdiri dari kesimpulan yang dan saran-saran

BAB III

LANDASAN TEORI3.1 ZAKAT

3.1.1 Definisi Zakat

Zakat dalam bahasa: Mashdar dari zaka asy-syaiu yang artinya berkembang dan bertambahnya sesuatu. Maka az-zakah artinya adalah keberkahan, pertumbuhan, kebersihan dan kebaikan.

Sedangkan menurut pengertian syari, zakat adalah jatah tertentu, dari harta tertentu, diwaktu tertentu, dan disalurkan kepada pihak-pihak tertentu.

Jatah yang dipungut dari harta ini disebut zakat karena bisa membuat harta orang yang membayarnya bertambah dan melimpah isinya, menjaganya dari berbagai musibah dan disamping itu juga membuat jiwa orang yang menyedekahkannya suci, sebagaimana firman Allah SWT:

Artinya: Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

3.1.2 Kedudukan Zakat Dalam Islam

Zakat merupakan salah satu dari lima rukun Islam, ia merupakan pilar utama ajaran Islam ketiga setelah dua kalimat syahadat dan shalat, nabi bersabda: Islam dibangun diatas lima perkara: bersaksi bahwa tidak ada ilah yang selain allah dan bahwasanya Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, puasa di bulan ramadhan dan haji ke baitullah bagi yang mampu ke sana.

Oleh karena itu, nabi membaiat para sahabat untuk menunaikannya. Diriwayatkan oleh Jarir bin Abdillah. Ia berkata: Aku berbaiat kepada Allah untuk menegakkan shalat, menunaikan zakat, dan setia kepada setiap muslim.Rasulullah bahkan memerintahkan untuk memerangi orang-orang yang tidak mau menunaikan zakat. Diriwayatkan dari Ibnu Umar bahwasanya rasulullah bersabda:

Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwasanya tidak ada ilah yang haq selain allah dan bahwasanya Muhammad adalah rasulullah, dan mereka menegakkan shalat serta menunaikan zakat...

3.1.3 Dasar Hukum Zakat

Zakat hukumnya fardhu ain bagi siapa saja yang telah memenuhi syarat wajibnya. Kewajibannya telah ditetapkan berdasarkan Al-Quran, As-Sunnah dan Ijma.Adapun dalam Al-Quran, banyak sekali ayat-ayat yang mewajibkan dan membahas tentang zakat, sampai-sampai ia disejajarkan dengan perintah shalat yang disebutkan dalam Al-Quran sebanyak delapan puluh dua ayat. Diantaranya adalah firman Allah SWT:

Artinya: Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahalanya pada sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan.

Artinya: Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahulah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih.

Diriwayatkan secara shahih dari Ibnu Umar dan Jabir bin Abdillah bahwa mereka mengatakan: Harta yang ditunaikan zakatnya bukan termasuk harta simpanan.Adapun dari Sunnah, yang semakin mempertegas kewajiban zakat. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwasanya ketika nabi mengutus Muadz bin Jabal ke Yaman beliau bersabda:

Sesungguhnya engkau mendatangi kaum ahli kitab, maka ajaklah mereka untuk bersaksi bahwa tiada ilah yang haq selain Allah dan bahwasanya aku adalah utusan Allah. Jika mereka mematuhimu dalam hal itu, beritahu mereka bahwasanya Allah telah mewajibkan kepada mereka shalat lima waktu dalam sehari semalam. Jika mereka mematuhimu dalam hal itu, beritahu mereka bahwasanya Allah telah mewajibkan kepada mereka shadaqah pada harta mereka, yang diambil dari orang-orang kaya diantara mereka dan dibayarkan kepada orang-orang fakir dikalangan mereka. Jika mereka mematuhimu dalam hal itu, maka hindarilah mengambil harta-harta berharga mereka. Dan takutlah akan doa orang yang terdzalimi, karena tidak ada penghalang antara doa tersebut dengan Allah.

Kemudian dari Ijma jumhur ulama menyepakati hukum mengenai wajibnya zakat, dan tidak ada seorang pun yang menyelisihinya sejak zaman Rasulullah hingga zaman kita sekarang.3.1.4 Hikmah Zakat

Kesenjangan penghasilan rejeki dan mata pencarian di kalangan manusia merupakan kenyataan yang tidak bisa dipungkiri. Oleh karena itu, dalam hal ini memerlukan campur tangan Allah SWT sebagaimana dalam firman-Nya:

Artinya: Dan Allah melebihkan sebagian kamu dari sebagian yang lain dalam hal rezeki.

Maksud dari ayat ini ialah bahwa Allah SWT melebihkan sebagian kita dari sebagian yang lain dalam hal rezeki. Dia mewajibkan orang yang kaya untuk memberikan hak yang wajib kepada orang yang wajib menerimanya.Adapun hikmah dari zakat adalah sebagai berikut:

Pertama, zakat menjaga dan memelihara harta dari incaran mata dan tangan para pendosa dan pencuri.

Kedua, zakat merupakan pertolongan bagi orang-orang fakir dan orang-orang yang sangat membutuhkan bantuan. Zakat bisa mendorong mereka untuk meraih kehidupan yang layak. Dengan tindakan ini, masyarakat akan terlindung dari penyakit kemiskinan dan negara akan terpelihara dari penganiayaan dan kelemahan.

Ketiga, zakat menyucikan jiwa dari penyakit kikir dan bakhil. Ia juga melatih seorang mukmin untuk bersifat pemberi dan dermawan. Mereka dilatih untuk tidak menahan diri dari mengeluarkan zakat, melainkan mereka dilatih untuk ikut andil dalam menunaikan kewajiban sosial, yakni kewajiban untuk mengangkat (kemakmuran) negara dengan cara memberikan harta kepada fakir miskin.Keempat, zakat diwajibkan sebagai ungkapan syukur atas nikmat harta yang telah diberikan Allah SWT.

3.1.5 Siksaan Bagi Yang Enggan Mengeluarkan ZakatOrang yang enggan mengeluarkan zakat akan mendapatkan siksaan di akhirat dan di dunia. Di akhirat, dia akan mendapatkan siksaan yang pedih. Pernyataan ini berdasarkan ayat berikut:

Artinya: ... Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka (bahwa mereka akan mendapatkan) siksaan yang pedih. Pada hari dipanaskannya emas dan perak itu di neraka jahanam. Dengannya dahi mereka dibakar. Kemudian kepada mereka dikatakan: Inilah harta bendamu yang kalian simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan.Adapun siksaan dunia yang akan diterima oleh orang yang enggan mengeluarkan zakat dan meremehkannya ialah bahwa harta itu akan diambil, dia akan dicela, dipandang sebagai orang yang memiliki utang harta dan setengan hartanya diambil oleh hakim secara paksa.3.2 DISTRIBUSI

3.2.1 Pengertian DistribusiDistribusi berasal dari bahasa inggris yaitu distribute yang berarti pembagian atau penyaluran, secara terminologi distribusi adalah pembagian (penyaluran) kepada orang banyak atau beberapa tempat. Pengertian lain mendefinisikan distribusi sebagai penyaluran barang keperluan sehari-hari oleh pemerintah kepada pegawai negeri, penduduk dan sebagainya.

Distribusi artinya proses yang menunjukkan penyaluran barang dari produsen sampai ke tangan masyarakat (konsumen). Produsen artinya orang yang melakukan kegiatan produksi. Konsumen artinya orang yang menggunakan atau memakai barang/jasa. Sedangkan orang yang melakukan penyaluran barang/jasa disebut dengan distributor.

Distribusi merupakan kegiatan ekonomi yang menjembatani kegiatan produksi dan konsumsi. Berkat distribusi, barang atau jasa dapat sampai ke tangan konsumen. Dengan demikian kegunaan dari banrag atau jasa akan lebih meningkat setelah dapat dikonsumsi.

Secara garis besar, pendistribusian dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Dengan kata lain distribusi merupakan aktifitas pemasaran yang mampu:

a. Menciptakan nilai tambah produk melalui fungsi-fungsi pemasaran yang dapat merealisasikan kegunaan / fasilitas bentuk, tempat dan kepemilikan.b. Memperlancar arus saluran pemasaran (marketing channel flow).

Muhammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf, (Jakarta: UI Press, 1998), hlm. 90

Qs. Al-Baqarah: 110

Qs. At-Taubah: 60

Syaikh Abu Malik Kamal & Syaikh Abdullah bin Abdul Aziz, Ensiklopedi Shaum & Zakat, (Jawa Tengah: Cordova Mediatama, 2010), hlm. 136

Qs. At-Taubah:103

Shahih, diriwayatkan oleh bukhari (1496) dan muslim (19)

Shahih, diriwayatkan oleh bukhari (57) dan muslim (56)

. Qs. Al-Baqarah: 110

Qs. At-Taubah: 103.

Qs. At-Taubah: 34

Shahih diriwayatkan oleh bukhari (1496) dan muslim (19)

Qs. An-Nahl: 71

W.H.S Poerwadaminta, Kamus Umum Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1991), hlm. 269

Fandy Tjiptono, strategi pemasaran,(Yogyakarta: Andi, 2001), hlm 185

iv