dasar-dasar ekonomi islam - eko nu
TRANSCRIPT
5/12/2018 Dasar-Dasar Ekonomi Islam - Eko nu - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dasar-dasar-ekonomi-islam-eko-nu 1/11
U n i v e r s i t a s I s l a m N e g e r i S y a r i f H i d a y a t u l l a h J a k a r t a
2011
DASAR-DASAR EKONOMI ISLAM Eko Siswandanu NIM. 1111046100063
PS-1B
UTS
5/12/2018 Dasar-Dasar Ekonomi Islam - Eko nu - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dasar-dasar-ekonomi-islam-eko-nu 2/11
Pengertian : ³Ekonomi Islam adalah segala kegiatan manusia baik dalam produksi, distribusi dan konsumsi
barang dan jasa dengan menentukan pilihan-pilihan terhadap sumber daya untuk mencapai kesejahteraan di
dunia dan di akhirat dengan berdasarkan muqashid dan syariah´
Fungsi : ³Fungsi ekonomi Islam adalah menuntun kita agar memperoleh dan mengolah harta benda yang di
ridhai Allah Swt sehingga terwujud kebahagiaan dunia dan akhirat.´
Tujuan : ³Ekonomi Islam bertujuan untuk melakukan kajian tentang kebahagian manusia (human falah)
yang dicapai dengan mengorganisasikan sumber daya alam atas dasar gotong royong dan partisipasi.´
Tujuan-tujuan yang ingin dicapai:
1. K esejahteraan ekonomi dalam kerangka norma moral Islam
2. Persaudaraan dan keadilan universal
3. Distribusi pendapatan dan kekayaan yang merata (adil)
4. K ebebasan individu dalam konteks kemaslahatan sosial
Dalam Islam, tujuan kegiatan ekonomi hanyalah merupakan target untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi,
yakni kehidupan di dunia dan kehidupan di akhirat sekaligus.
R uang Lingk up : R uang lingkup ekonomi Islam mencakup hukum yang berorientasi d haruriyah, hajiyah, dan
tahsiniyah. Sebagai contoh, Islam menghalalkan jual beli (d haruriyah), lalu sebagai pelengkap Islam melarang
riba dan spekulasi (hajiyah), sedangkan sebagai penyempurnaanm Islam melarang penipuan (tahsiniyah).
Tradisi dan Praktek Ekonomi Masa R asulullah Saw
Di masa awal Islam, dasar anggaran belanja negara adalah bahwa penghasilan (pemasukan) yang
menentukan besarnya pengeluaran. Artinya, besarnya pengeluaran tergantung dari besarnya penerimaan. K arena
itulah tidak terjadi defisit, tetapi anggaran yang berimbang.
R asulullah Saw merupakan kepala negara pertama yang memperkenalkan konsep baru di bidang
keuangan negara di abad ketujuh. Semua hasil penghimpunan kekayaan harus dikumpulkan terlebih dahulu dan
kemudian dikeluarkan sesuai kebutuhan negara. Tempat pusat pengumpulan dana itu disebut bait al-mal yang
di masa Nabi Muhammad Saw terletak di Masjid Nabawi. Pemasukan negara yang sangat sedikit disimpan di
lembaga ini dalam jangka waktu yang pendek untuk selanjutnya didistriusikan seluruhnya kepada masyarakat.
Pendapatan Baitul Mal
5/12/2018 Dasar-Dasar Ekonomi Islam - Eko nu - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dasar-dasar-ekonomi-islam-eko-nu 3/11
Sumber-sumber pendapatan negara pada masa pemerintahan R asulullah Saw tidak bersumber dari zakat saja.
Pada masa ini, sisi penerimaan APBN terdiri dari:
a. K haraj, yaitu pajak terhadap tanah berdasarkan tingkat produktivitas tanah.
b. Zakat. Pada masa awal pemerintahan Islam, zakat dikumpulkan dalam bentuk uang tunai, hasil
peternakan, dan hasil pertanian.
c. K hums, yaitu pajak proporsional sebesar 20%.
d. J izyah, yaitu pajak yang dibebankan kepada orang-orang non-muslim sebagai pengganti layanan sosial-
ekonomi dan jaminan perlindungan keamanan dari negara Islam, dll
Pengeluaran Baitul Mal
Pada masa R asulullah Saw, dana Baitul Mal dialokasikan untuk penyebaran Islam, pendidikan dan
kebudayaan, pengembangan ilmu pengetahuan, pembangunan infrastruktur, pembangunan armada perang
dan keamanan, dan penyediaan layanan kesejahteraan sosial.
Instrumen Kebi jakan Fiskal : Penerapan kebijakan pajak yang dilakukan R asulullah Saw, seperti kharaj,
khums, dan zakat, menyebabkan terciptanya kestabilan harga dan mengurangi tingkat inflasi. Pajak ini,
khususnya khums, mendorong stabilitas pendapatan dan produksi total pada saat terjadi stagnasi dan
penurunan permintaan dan penawaran agregat. K ebijakan ini juga tidak menyebabkan penurunan harga
ataupun jumlah produksi.
Instrumen Kebi jakan Moneter
y Penawaran dan permintaan uang. Pada awal periode Islam, penawaran uang (money supply)
terhadap pendapatan sangat elastis.
y Pemercepatan peredaran uang. Sistem pemerintahan yang legal dan, khususnya, perangkat hukum
yang tegas dalam menentukan peraturan etika dagang dan penggunaan uang memiliki pengaruh
yang signifikan dalam meningkatkan pemercepatan peredaran uang.
y Pengaruh kebijakan fiskal terhadap nilai uang
y Mobilisasi dan utilisasi tabungan
Tradisi dan Praktek Ekonomi Masa Pemerintahan Al-Khulafa Al-R asyidun
A. Masa Pemerintahan Abu Bakar ash-Shidiq
5/12/2018 Dasar-Dasar Ekonomi Islam - Eko nu - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dasar-dasar-ekonomi-islam-eko-nu 4/11
Dalam usahanya meningkatkan kesejahteraan umat Islam, Abu Bakar ash-Shidiq melaksanakan berbagai
kebijakan ekonomi seperti yang telah dipraktekkan R asulullah Saw. Ia sangat memperhatikan
keakuratan penghitungan zakat sehingga tidak terjadi kelebihan atau kekurangan pembayarannya. Hasil
pengumpulan zakat tersebut dijadikan sebagai pendapatan negara dan disimpan dalam Baitul Mal untuk
langsung didistribusikan seluruhnya kepada kaum muslimin. Dalam mendistribusikan harta Baitul Mal
tersebut, Abu Bakar menerapkan prinsip kesamaan. Dengan demikian, selama masa pemerintahan Abu
Bakar ash-Shiddiq, harta Baitul Mal tidak pernah menumpuk dalam jangka waktu yang lama karena
langsung didistribusikan kepada seluruh kaum muslimin.
B. Masa Pemerintahan Umar ibn al-Khattab
K arena perluasan daerah terjadi dengan cepat, Umar ibn al-K hattab segera mengatur administrasi negara
dengan mencontoh Persia. Administrasi pemerintah diatur menjadi delapan wilayah provinsi: Mekah,
Madinah, Syiria, Jazirah, Basrah, K ufah, Palestina, dan Mesir. Ia juga membentuk jawatan kepolisian
dan jawatan tenaga kerja.
1. Pendirian Lembaga Baitul Mal
K halifah Umar ibn al-K hattab mengambil keputusan untuk tidak menghabiskan harta Baitul Mal
sekaligus, tetapi dikeluarkan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan yang ada, bahkan di antaranya
disediakan dana cadangan. Lembaga Baitul Mal dikembangkan menjadi lembaga yang reguler dan
permanen. Pada tahun 16 H, bangunan lembaga Baitul Mal pertama kali didirikan dengan Madinah
sebagai pusatnya. K halifah Umar ibn al-K hattab menerapkan prinsip keutamaan dalam
mendistribusikan harta Baitul Mal.
2. K lasifikasi dan Alokasi Pendapatan Negara
Pada masa pemerintahannya, K halifaf Umar ibn al-K hattab mengklasifikasi pendapatan negara
menjadi empat bagian, yaitu:
a. Pendapatan zakat dan µushr (pajak tanah). Pendapatan ini didistribusikan dalam tingkat lokal jika
kelebihan penerimaan sudah disimpan di Baitul Mal Pusat dan dibagikan kepada delapan ashnaf.
b. Pendapatan khums dan sedekah. Pendapatan ini didistribusikan kepada para fakir miskin atau
untuk membiayai mereka yang sedang mencari kesejahteraan, tanpa didiskriminasi apakah ia
seorang muslim atau bukan.
c. Pendapatan k haraj, fai, jizyah, µushr (pajak perdagangan), dan sewa tanah. Pendapatan ini
digunakan untuk membayar dana pensiun dan dana bantuan serta untuk menutupi biaya
operasional administrasi, kebutuhan militer, dan sebagainya.
5/12/2018 Dasar-Dasar Ekonomi Islam - Eko nu - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dasar-dasar-ekonomi-islam-eko-nu 5/11
d. Pendapatan lain-lain. Pendapatan ini digunakan untuk membayar para pekerja, pemeliharaan
anak-anak terlantar dan dana sosial lainnya.
C. Masa Pemerintahan Utsman ibn Affan
Pada masa pemerintahannya yang berlangsung selama 12 tahun, K halifah Utsman ibn µAffan
berhasil melakuan berbagai macam ekspansi. Pada enam tahun pertama masa pementahannya, K halifah
Utsman ibn µAffan melakukan penataan baru dengan mengikuti kebijakan Umar ibn al-K hattab. Dalam
rangka pengembangan sumber daya alam, ia melakukan pembuatan saluran air, pembangunan jalan-
jalan, dan pembentukan oraganisasi kepolisisan secara permanen untuk mengamankan jalur
perdagangan.
K halifah Utsman ibn µAffan tetap mempertahankan sistem pemberian bantuan dan santunan serta
memberikan sejumlah besar uang kepada masyarakat yang berbeda-beda. Meskipun meyakini prinsip
persamaan dalam memenuhi kebutuhan pokok masyarakat, ia memberikan bantuan yang berbeda pada
tingkat yang lebih tinggi. Dengan demikian, dalam pendistribusian harta Baitul Mal, K halifah Utsman
ibn µAffan menerapkan prinsip keutamaan seperti halnya Umar ibn al-K hattab.
Ia juga menerapkan kebijakan membagi-bagikan tanah-tanah negara kepada individu-individu
untuk reklamasi dan kontribusi kepada Baitul Mal. Dari hasil kebijakannya ini, negara memperoleh
pendapatan sebesar 50 juta dirham atay naik 41 juta dirham jika dibandingkan pada masa Umar ibn al-
K hattab yang tidak membagi-bagikan tanah tersebut.
Memasuki enam tahun kedua masa pemerintahan K halifah Utsman ibn µAffan, tidak terdapat
perubahan situasi ekonomi yang cukup signifikan. Berbagai kebijakan K halifah Utsman ibn µAffan yang
banyak menguntungkan keluarganya telah menimbulkan benih kekecewaan yang mendalam pada
sebagian besar kaum muslimin. Akibatnya, pada masa ini, pemerintahannya lebih banyak diwarnai
kekacauan politik yang berakhir dengan terbunuhnya sang K halifah.
D. Masa Pemerintahan Ali bin Abi Thalib
Setelah diangkat, K halifah Ali bin Abi Thalib langsung mengambil beberapa tindakan, seperti
memberhentikan para pejabat yang korup, membuka kembali lahan perkebunan yang telah diberikan
kepada orang-orang kesayangan Utsman, dan mendistribusikan pendapatan pajak tahunan sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan Umar ibn al-K hattab.
Selama enam tahun masa pemerintahan K halifah Ali bin Abi Thalib selalu diwarnai
ketidakstabilan kehidupan politik. Sekalipun demikian, K halifah Ali bin Abi Thalib tetap berusaha untuk
melaksanakan berbagai kebijakan yang mendorong peningkatan kesejahteraan umat Islam. Menurut
5/12/2018 Dasar-Dasar Ekonomi Islam - Eko nu - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dasar-dasar-ekonomi-islam-eko-nu 6/11
sebuah riwayat, ia secara sukarela menarik diri daftar penerima dana bantuan Baitul Mal. Selama masa
pemerintahannya, K halifah Ali bin Abi Thalib menetapkan pajak tehadap hasil hutan dan sayuran.
Dalam pendistribusian harta Baitul Mal, K halifah Ali bin Abi Thalib menerapkan prinsip
pemerataan. Ia memberikan santunan yang sama kepada setiap orang tanpa memandang status sosial
atau kedudukannya di dalam Islam. Selain itu, langkah penting yang dilakukan K halifah Ali bin Abi
Thalib pada masa pemerintahannya adalah pencetakan mata uang koin atas nama negara Islam. Namun,
uang ini tidak dapat beredar dengan luas karena pemerintahan K halifah Ali bin Abi Thalib berjalan
singkat dengan terbunuhnya sang K halifah pada tahun keenam pemerintahannya.
Nilai-Nilai Dasar Ekonomi Islam:
A. Kepemilikan
Pada prinsipnya hukum Islam tidak mengakui hak milik seseorang atas sesuatu benda secara mutlak,
karena hak mutlak atas sesuatu benda hanya pada Allah. Namun karena diperlukan adanya kepastian
hukum dalam masyarakat, untuk menjamin kedamaian dalam kehidupan bersama, maka ³hak milik´
seseorang atas suatu benda diakui dengan batasan, yaitu hak untuk mengurus dan memanfaatkan benda
yang diberikan oleh Allah itu diimbangi dengan kewajiban untuk mewujudkan kebaikan dan
kemakmuran bersama.
Allah Swt berfirman dalam surat al-Maa¶idah ayat 120,
³ K epunyaan Allah-lah k erajaan langit d an bumi d an apa yang ad a d i d alamnya; d an Dia Maha K uasa
atas segala sesuatu´
Contoh : K etika zaman K halifah Umar, pemlilikan tanah di berikan kepada penggarap tanah, dan apa
bila selama 3 tahun tidak dikelola maka hilanglah hak kepemilikannya.
B. Kebebasan
Prinsip transaksi ekonomi yang menyatakan asas hukum ekonomi adalah halal, seolah mempersilakan
para pelakunya melaksanakan kegiatan ekonomi sesuai yang diinginkan, menumpahkan kreativitas,
modifikasi dan ekspansi seluas dan sebesar-besarnya, bahkan transaksi bisnis dapat dilakukan dengan
siapa pun secara lintas agama. Dalam tataran ini kebebasan manusia sesungguhnya tidak mutlak, tetapi
merupakan kebebasan yang bertanggung jawab dan berkeadilan. Struktur pasar ditentukan oleh kerja
5/12/2018 Dasar-Dasar Ekonomi Islam - Eko nu - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dasar-dasar-ekonomi-islam-eko-nu 7/11
sama yang bebas, ekonomi Islam adalah ekonomi yang bebas, tetapi kebebasannya ditunjukkan lebih
banyak dalam bentuk kompetisi (persaingan). Individualisme dan kepedulian sosial begitu erat terjalin
sehingga bekerja demi kesejahteraan orang lain merupakan cara yang paling memberikan harapan bagi
pengembangan daya guna seseorang dan dalam rangka mendapatkan ridho Allah Swt.
Allah Swt berfirman dalam surat al-R a¶d ayat 36,
³Orang-orang yang telah K ami berik an k itab k epad a merek a bergembira d engan k itab yang d iturunk an
k epa
d amu,
d an
d i antara golongan-golongan (Yahu
d id
an Nasrani) yang berse
k utu, a
d a yang
menging k ari sebahagiannya. K atak anlah: "Sesungguhnya ak u hanya d iperintah untuk menyembah
Allah d an tid ak mempersek utuk an sesuatupun d engan Dia. Hanya k epad a-Nya ak u seru (manusia) d an
hanya k epad a-Nya ak u k embali.´
Contoh : Abdurrahman Bin Auf adalah salah satu sahabat R asul yang sangat pandai dalam berdagang.
Dan beliau menjual apa saja selama itu sesuai dengan ketentuan syari¶at
C. Keadilan
Dalam segala jenis bisnis yang dijalaninya, R asulullah Saw menjadikan nilai adil sebagai standar utama.
K edudukan dan tanggung jawab para pelaku bisnis dibangunnya melalui prinsip ³akad yang saling
setuju´. Harun Ar-R asyid mengatakan bahwa memperbaiki kesalahan dengan menegakkan keadilan dan
mengikis ketidakadilan akan meningkatkan pendapatan pajak, ekskalasi pembangunan negara, serta
akan membawa berkah yang menambah kebajikan di akhirat. Ibnu K haldun juga mengatakan bahwa
mustahil bagi sebuah negara untuk dapat berkembang tanpa keadilan.
Allah Swt berfirman dalam surat al-Maaidah ayat 8,
³ Hai orang-orang yang beriman, hend ak lah k amu jad i orang-orang yang selalu menegakk an
( k ebenaran) k arena Allah, menjad i sak si d engan ad il . Dan janganlah sek ali-k ali k ebencianmu terhad ap
sesuatu k aum, mend orong k amu untuk berlak u tid ak ad il . Berlak u ad illah, k arena ad il itu lebih d ek at
5/12/2018 Dasar-Dasar Ekonomi Islam - Eko nu - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dasar-dasar-ekonomi-islam-eko-nu 8/11
k epad a takwa. Dan bertakwalah k epad a Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang k amu
k erjak an´
Contoh : Dalam hal tawar menawar, harus melayani orang yang tlah menawar terlebih dahulu walaupun
ada orang lain yang menawar dengan harga yang tinggi.
D. Keseimbangan
K eseimbangan adalah tidak berat sebelah, baik itu usaha-usaha kita sebagai individu yang terkait dengan
keduniaan dan keakhiratan, maupun yang terkait dengan kepentingan diri dan orang lain, tentang hak
dan kewajiban. K esimbangan tak bersifat statis dalam pengertian dalih untuk status quo, melainkan
suatu sifat dinamis yang menggerakan kekuatan hebat menentang segenap ketidakadilan. K eseimbangan
juga harus terwujud dalam kehidupan ekonomi
Allah Swt berfirman dalam surat ar-R ahmaan ayat 9,
³ Dan tegakk anlah timbangan itu d engan ad il d an janganlah k amu mengurangi neraca itu.´
Contoh : Dalam praktik jual beli yang sesuai syari¶at Islam terdapat keseimbangan antara pemenuhan
kebutuhan duniawi tetapi tidak menghilangkan aspek ukhrawi.
E. Persamaan dan Kebersamaan
Nilai dasar persamaan memberi landasan bahwa kedudukan manusia adalah sama antara satu dan
lainnya. Sehingga pada saat menentukan hak dan kewajiban masing-masing didasarkan pada asas
persamaan. Sedangkan, nilai dasar kebersamaan menjadi landasan tujuan ekonomi Islam untuk
mewujudkan kemakmuran bersama.
Allah Swt berfirman dalam surat al-Hujuraat ayat 13,
³ Hai manusia, sesungguhnya K ami menciptak an k amu d ari seorang lak i-lak i d an seorang perempuan
d an menjad ik an k amu ber bangsa-bangsa d an bersuk u-suk u supaya k amu saling k enal mengenal .
Sesungguhnya orang yang paling mulia d i antara k amu d i sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa
d i antara k amu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal .´
Contoh : Zakat sebagai alat kebersamaan antara si kaya dan si miskin
5/12/2018 Dasar-Dasar Ekonomi Islam - Eko nu - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dasar-dasar-ekonomi-islam-eko-nu 9/11
Nilai-Nilai Instrumental Ekonomi Islam:
A. Perintah Zakat
Zakat bermakna suci, tumbuh, berkembang dan berkah. Zakat adalah pungutan wajib yang ditarik
melalui harta yang diakumulasikan, perdagangan, macam-macam bisnis, pertanian, produksi, dan ternak.
Tujuannya adalah menciptakan dana untuk membantu secara ekonomi kepada golongan mustahiq. Zakat
tidak seperti pajak. Dana zakat tidak bisa disalurkan untuk pembangunan jalan, gedung, dan lain-
lain,tetapi tujuannya adalah untuk memenuhi hak-hak orang yang telah ditentukan oleh Allah
(mustahiq).
Al-Qur¶an surat at-Taubah ayat 103
³ Ambillah zak at d ari sebagian harta merek a, d engan zak at itu k amu membersihk an d an mensucik an
merek a, d an mend o`alah untuk merek a. Sesungguhnya d o`a k amu itu (menjad i) k etenteraman jiwa bagi
merek a.
Dan Allah Maha Mend engar lagi Maha Mengetahui.´
Contoh : Seorang karyawan berpenghasilan bersih 200 juta rupiah per tahun. Sedangkan zakat harta
yang harus dikeluarkan dengan nishab 85 gram emas. Satu gram emas misalkan 300 ribu. Maka 85 gram
emas sama dengan 25,5 juta rupiah. Berarti penghasilan karyawan tersebut sudah mencapai nisabnya
dan wajib dizakatkan 2,5%. Yaitu sebesar R p 5.000.000
B. Pelarangan R iba
R iba menurut Al-Qur¶an adalah setiap penambahan yang diambil tanpa adanya satu transaksi pengganti
atau penyeimbang yang dibenarkan syariah. Transaksi pengganti atau penyeimbang adalah transaksi
bisnis atau komersial seperti jual beli, gadai, sewa atau bagi hasil.
Tahap-tahap pengharaman R iba dalam Al-Quran:
y Tahap pertama penggambaran adanya unsur negatif didalamnya (QS. Ar-R uum: 39)
y Tahap kedua
kecaman atas orang-orang Yahudi yang memakan riba yang merupakan isyarat
tentang keharamannya (QS. An-Nissa: 161)
y Tahap ketiga secara eksplisit dinyatakan keharaman salah satu bentuknya dan secara tegas
melarang memakan riba secara berlipat ganda (QS. Ali Imran: 130)
5/12/2018 Dasar-Dasar Ekonomi Islam - Eko nu - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dasar-dasar-ekonomi-islam-eko-nu 10/11
y Tahap keempat tahap terakhir, diharamkan secara total dalam berbagai bentukya (QS. al-
Baqarah: 275-280)
Contoh : Seorang rentenir meminjamkan uang dengan syarat bunga sebesar 20% saat pelunasan
C.
Ker jasama Ekonomi
Dalam kegiatan ekonomi tentu saja diperlukan yang namanya kerjasama, baik itu sesama umat Islam
maupun kita sesama umat manusia. Dan apabila seseorang melakukan kerjasama apapun dengan orang
lain, maka mereka akan menghadapi berbagai perbedaan pendapat dan perselisihan tentang keuangan.
Oleh sebab itu, mutlak diperlukan sebuah akad atau perjanjian untuk memperkecil resiko terjadinya
masalah dari kerjasama ekonomi tersebut. Contoh dari bentuk-bentuk kerjasama ekonomi :
y Akad fiqih dalam produk berbasis jual beli, contohnya : I jarah (rent), Murabahah, Salam,
I stishna¶
y Akad fiqih dalam produk berbasis bagi hasil, contohnya : Mud harabah (100% financing ) dan
musyarak ah (equity participation)
Allah Swt berfirman dalam surat al-Maaidah ayat 1,
³ Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad -aqad itu. Dihalal k an bagimu binatang ternak , k ecuali
yang ak an d ibacak an k epad amu. (Yang d emik ian itu) d engan tid ak menghalal k an ber buru k etik a k amu
sed ang mengerjak an haji. Sesungguhnya Allah menetapk an huk um-huk um menurut yang d ik ehend ak i-
Nya´
D. Peranan Negara
Unsur-unsur kontrak kekayaan bagi seluruh kaum muslimin yang diambil oleh Abu Ubaid dari kaidah
hadits-hadits yang berkaitan dengan pemerintahan, yaitu:
y Azaz pengelolaan harta didasarkan atas ketakwaan kepada Allah Swt.
y K eberadaan kekayaan pada komunitas kaum muslimin merupakan tanggung jawab seluruhnya,
dan kepala negara berhak menggunakannya demi kepentingan seluruh kaum muslimin
5/12/2018 Dasar-Dasar Ekonomi Islam - Eko nu - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/dasar-dasar-ekonomi-islam-eko-nu 11/11
y Setiap perbuatan dihadapkan pada tanggung jawab, pemerintah harus menjaga keamanan,
meningkatkan kesejahteraan, melindungi hak-hak rakyat, mengatur kekayaan publik dan
menjamin terpeliharanya muqasid syariah
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Dari Nabi saw. beliau bersabda: ³Sesungguhnya seorang pemimpin itu
merupak an perisai, rak yat ak an berperang d i belak ang serta berlind ung d engannya. Bila ia memerintah
untuk takwa k epad a Allah azza wa jalla serta bertind ak ad il, mak a ia ak an memperoleh pahala. Namun
bila ia memerintah d engan selainnya, mak a ia ak an mend apat k an ak ibatnya.´ (Shahih Muslim
No.3428)
Contoh : Penetapan aturan agara perekonomian dapat berjalan dengan baik dan dapat mensejahterakan
rakyat
E. Jaminan Sosial
Islam kemudian menghubungkan kembali hak sosial kepada kekayaan individu dalam berbagai bentuk
salah satunya yaitu seseorang yang memiliki harta lebih, maka berkewajiban memberikan bantuan
kepada kerabatnya yang tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup pokok, yang menurut Ibnu Hazm yaitu
makanan, minuman, pakaian, dan perlindungan (rumah). Hak tersebut merupakan bagian dari hak asasi
manusia yang menjadi tanggung jawab sosial secara bersama-sama dalam mewujudkannya, demi
tercapainya keadilan sosial bagi seluruh umat manusia.
Allah swt berfirman dalam surat al-Mudatsir ayat 42-44,
" Apak ah yang memasukk an k amu k e d alam Saqar (nerak a)? Merek a menjawab: K ami d ahulu tid ak
termasuk orang-orang yang mengerjak an shalat d an k ami tid ak (pula) memberi mak an orang misk in´
R asulullah Saw juga bersabda, ³Sesungguhnya d alam setiap harta itu ad a hak -hak orang lain selain
zak at .´ (HR . at-Tirmidzi)
Contoh : Dengan adanya zakat maka para fakir miskin dapat meningkatkan konsumsinya dan
berpengaruh pada kenaikan produksi. K enaikan produksi itu pun menyebabkan kenaikan investasi
sehingga terciptanya lapangan pekerjaan. Dengan demikian angka pengangguran dan kriminalitas pun
menurun. Sehingga tercipta stabilitas ekonomi dan kesejahteraan sosial