data etika
DESCRIPTION
laporan etikaTRANSCRIPT
Tabel 1. Kepadatan dan Keragaman Makrozoobentos Hutan Payau Desa Teritih Kulon
No Jenis
Jumlah individuStasiun I
Total individu Kepadatan(ind/m2) H’
Jumlah individuStasiun II
Total individuKepadatan(ind/m2)
H’Ulangan ke - Ulangan ke -I II III I II III
1 Cerithidea cingulata 10 8 9 27 36
0,769
10 6 7 23 31
0.7562 Terebralia sulcata 1 1 0 2 3 1 0 0 1 13 Chicoreus capucinus 0 0 0 0 0 0 1 0 1 14 Uca sp. 4 5 2 11 15 2 3 1 6 8
jumlah 15 14 11 40 54 13 10 8 31 41
Kepadatan Makrozoobentos stasiun 1
Stasiun 1
Cerithidea cingulata = 27/ 0,25 x 3 = 36 ind/m2 = 36 ind/m2
Terebralia sulcata = 2/ 0,25 x 3 = 2,66 ind/m2 = 3 ind/m2
Chicoreus capucinus = 0/ 0,25 x 3 = 0 ind/m2 = 0 ind/m2
Uca sp. = 11/ 0,25 x 3 = 14,66 ind/m2 = 15 ind/m2
Keragaman Makrozoobentos stasiun 1
H’ = -
= - [-0,265 + (-0,149) + (0) + (-0,355)]
= 0,769
Kepadatan Makrozoobentos stasiun 2
Cerithidea cingulata = 23/ 0,25 x 3 = 30,66 ind/m2 = 31 ind/m2
Terebralia sulcata = 1/ 0,25 x 3 = 1,34 ind/m2 = 1 ind/m2
Chicoreus capucinus = 1/ 0,25 x 3 = 1,34 ind/m2 = 1 ind/m2
Uca sp. = 6 / 0,25 x 3 = 8 ind/m2 = 8 ind/m2
Keragaman Makrozoobentos stasiun 2
H’ = -
= - [-0,221 + (-0,109) + (-0,109) + (-0,317)]
= 0,756
Tabel 2. Kelimpahan dan Keragaman Plankton Hutan Payau Desa Teritih Kulon
Jenis
Jumlah individu
Total individu
Kelimpahan H’
Jumlah individu
Total individu
Kelimpahan H’Stasiun I Stasiun II
Ulangan ke - Ulangan ke -I II III I II III
Navicula branchysira 1 2 1 4 65
1,956
0 0 3 3 48
1,952
R. clevei 1 0 1 2 32 0 0 3 3 48
Kaphidium polymorphum 2 0 1 3 48 0 1 0 1 16Hydrodiction reticulatum 1 1 0 2 32 0 0 0 0 0
Spirulina sp. 0 1 0 1 16 5 2 0 7 113
N. lorenziana 0 1 0 1 16 2 2 0 4 65
Undinula vulgaris 0 1 0 1 16 0 0 0 0 0
Nauplius 0 1 1 2 32 1 0 1 2 32
Larva udang 0 0 0 0 0 0 0 1 1 16
Nitzschia vermicularis 0 0 0 0 0 1 0 0 1 16
Closterium kuetzingii 0 0 0 0 0 0 1 0 1 16
Jumlah 5 7 4 16 257 9 6 8 23 370Kelimpahan Plankton
Kelimpahan = F X N
F =
=
Keterangan :
N : Jumlah plankter rataan pada setiap preparatQ1 : Luas gelas penutup (324 mm2)Q2 : Luas lapang pandang (1,11279 mm2)V1 : Volume air dalam botol penampung (25 ml)V2 :Volume air dibawah gelas penutup (1,5 ml)P : Jumlah pandang yang diamati (30 kali)W : Volume air yang disaring (100 liter)
= = 16,176
Kelimpahan Plankton Stasiun 1
Kelimpahan Navicula branchysira = F X N= 16,176 X 4= 64,704 ind/L 65 ind/L
Kelimpahan R. Clevei = F X N= 16,176 X 2= 32,352 ind/L 32 ind/L
Kelimpahan Kaphidium polymorphum = F X N= 16,176 X 3= 48,528 ind/L 48 ind/L
Kelimpahan Hydrodiction reticulatum = F X N= 16,176 X 2= 32,352ind/L 32 ind/L
Kelimpahan Spirulina sp. = F X N= 16,176 X 1= 16,176 ind/L 16 ind/L
Kelimpahan N. Lorenziana = F X N= 16,176 X 1= 16,176 ind/L 16 ind/L
Kelimpahan Undinula vulgaris = F X N= 16,176 X 1= 16,176 ind/L 16 ind/L
Kelimpahan Nauplius = F X N= 16,176 X 2= 32,352 ind/L 32 ind/L
Kelimpahan Larva udang = F X N= 16,176 X 0= 0 ind/L 0 ind/L
Kelimpahan Nitzschia vermicularis = F X N= 16,176 X 0= 0 ind/L 0 ind/L
Kelimpahan Closterium kuetzingii = F X N= 16,176 X 0= 0 ind/L 0 ind/L
Kelimpahan Plankton Stasiun 2
Kelimpahan Navicula branchysira = F X N= 16,176 X 3= 48,528 ind/L 48 ind/L
Kelimpahan R. Clevei = F X N= 16,176 X 3= 48,528 ind/L 48 ind/L
Kelimpahan Kaphidium polymorphum = F X N= 16,176 X 1= 16,176 ind/L 16 ind/L
Kelimpahan Hydrodiction reticulatum = F X N= 16,176 X 0= 0 ind/L 0 ind/L
Kelimpahan Spirulina sp. = F X N
= 16,176 X 7= 113,232 ind/L 113 ind/L
Kelimpahan N. Lorenziana = F X N= 16,176 X 4= 64,704 ind/L 65 ind/L
Kelimpahan Undinula vulgaris = F X N= 16,176 X 0= 0 ind/L 0 ind/L
Kelimpahan Nauplius = F X N= 16,176 X 2= 32,352 ind/L 32 ind/L
Kelimpahan Larva udang = F X N= 16,176 X 1= 16,176 ind/L 16 ind/L
Kelimpahan Nitzschia vermicularis = F X N= 16,176 X 1= 16,176 ind/L 16 ind/L
Kelimpahan Closterium kuetzingii = F X N= 16,176 X 1= 16,176 ind/L 16 ind/L
Keragaman Plankton stasiun 1
H’ = -
= - [-0,346 + (-0,259) + (-0,314) + (-0,259) + (-0,173) + (-0,173) + (-0,173) + (-0,259)
= 1,956
Keragaman Plankton stasiun 2
H’ = -
= - [-0,266 + (-0,266) + (-0,136) + (-0,362) + (-0,304) + (-0,210) + (-0,136) + (-0,136) + (-
0,136)]
= 1,952
Tabel 3. Jenis ikan Hutan Payau Desa Teritih Kulon
Jenis Ikan Jumlah ikanBerat rata-rata per
tangkapan(kg)
1. Ikan Belanak * 2- 72.Kerang Totok * 2-73. Udang Peci * 1/2– 54. Ikan Tenggeleng ** 1-35.Rajungan ** 1-46.Ikan Boso ** 1-27.Ikan Sidat *** 2-4 (ekor)8.Ikan Kerapu *** 1-2 (ekor)
Keterangan :* : Banyak/dominan** : Sedang*** : Sedikit
LAMPIRAN GAMBAR
Cerithidea cingulata Terebralia sulcata Chicoreus capucinus
Navicula branchysira R. clevei Kaphidium polymorphum
Hydrodiction reticulatum Spirulina sp. N. Lorenzia
Undinula vulgaris Nauplius larva udang
nitzschia vermicularis closterium kuetzingii
LAMPIRAN
HASIL WAWANCARA
Hasil Wawancara Kelurahan
Ibu Parilah
Desa Teritih Kulon terletak di Kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap. Desa
Teritih Kulon memiliki satu wilayah pesisir yaitu laut payau Segeranakan yang di aliri oleh 5
sumber aliran sungai seperti sungai Kali Sawah, sungai Beji, sungai Salam, sungai Cilengor
dan sungai Pucang. Desa ini terdiri dari 14 Rw dan 88 Rt. Umumnya masyarakat yang
berkerja atau matapencahariannya sebagai nelayan berada di wilayah yang berdekatan dengan
area pesisir yaitu di lingkungan Rw 1, 11, 12 dan 13. Jenis ikan yang umumnya di dapatkan
di sekitar perairan laut Segeranakan yaitu ikan belanak, tenggeleng, rajungan, kepiting dan
bandeng sedangkan pendistribusian atau penjuangan hasil tangkapan dilakukan kepada
masyarakat di sekitarnya atau di pusat perdagangan Pasar Saliwangi.
Hasil Wawancara Nelayan
Bapak Risman
Hasil yang di dapatkan dari penangkapan :
- Ikan Belanak * (2 -5 kg)
- Ikan Tenggeleng ** (1-2 kg )
- Udang Peci ** ( ½ - 2 kg)
- Ikan Kerapu *** ( 1 – 2 ekor )
Jenis Ikan belanak, udang peci dan ikan tenggeleng pada umumnya lebih banyak di
dapatkan pada musim kemarau sedangkan sedangkan pada musism penghujan jumlahnya
akan sedikit berkurang. Alat tangkap yang di gunakan yaitu : waring dan Jaring Krayak
Pembangunan Hutan payau (Mangrove) di Desa Tritih Kulom tidak terlalu
berpengaruh terhadap hasil tangkapan ikan disekitar perairan Segeranakan. Jenis ikan yang
saat ini sudah jarang di tangkap atau bahkan tidah ada lagi yaitu ikan terusan, kerapu dan
kakap.
Bapak Suardi
Hasil yang di dapatkan dari penangkapan :
- Ikan Belanak * (3 – 5 kg)
- Udang Peci ** (2 – 5 kg)
- Ikan Sidat *** ( 2 – 4 ekor)
Jenis Ikan belanak, udang peci dan ikan tenggeleng pada umumnya lebih banyak di
dapatkan pada musim kemarau sedangkan sedangkan pada musism penghujan jumlahnya
akan sedikit berkurang. Alat tangkap yang di gunakan yaitu : waring
Pembangunan Hutan payau (Mangrove) di Desa Tritih Kulom tidak terlalu
berpengaruh terhadap hasil tangkapan ikan disekitar perairan Segeranakan. Jenis ikan yang
saat ini sudah jarang di tangkap atau bahkan tidah ada lagi yaitu ikan kerapu dan kakap.
Bapak Purwadi Ratih
Hasil yang di dapatkan dari penangkapan :
- Ikan Belanak * (musim kemarau 5 – 7 kg dan musi hujan 2 – 4 kg)
- Udang Peci * (musim kemarau 3 – 5 kg dan musi hujan 2 – 4 kg)
- Ikan Tenggeleng ** (2 – 3 kg)
- Ikan boso *** (1 - 2kg)
Alat tangkap yang di gunakan yaitu : waring dan Jaring Krayak
Pembangunan Hutan payau (Mangrove) di Desa Tritih Kulom tidak terlalu
berpengaruh terhadap hasil tangkapan ikan disekitar perairan Segeranakan, yang paling
berpengaruh adalah adanya pembangunan Pabrik Pertamina dan PT. Holcim yang
menyebabkan jenis-jenis ikan laut yang dahulu berada di sekitar wilayah perairan segerakan
sekarang sudah jarang atau tidak ada lagi seperti ikan layur, siro dan kerapu.
Bapak Aji
Hasil yang di dapatkan dari penangkapan :
- Ikan Belanak * (2 – 4 kg)
- Kerang Totok * (2 – 6 kg)
- Ikan Tenggeleng ** ( 2 -3 kg)
Alat tangkap yang di gunakan yaitu : waring (untuk mengkap ikan balanak dan
tenggeleng) dan cantel kawat (untuk menangkap kerang Totok)
Pembangunan Hutan payau (Mangrove) di Desa Tritih Kulom tidak terlalu
berpengaruh terhadap hasil tangkapan ikan disekitar perairan Segeranakan. Jenis ikan yang
saat ini sudah jarang di tangkap atau bahkan tidah ada lagi yaitu ikan terusan, kerapu dan
kakap.
Bapak Wir
Hasil yang di dapatkan dari penangkapan :
- Kerang Totok * (3 - 7 kg)
- Ikan Belanak * (2 – 5 kg)
- Udang Peci ** ( 2 kg )
- Rajungan *** (2 – 4 ekor)
Jenis Ikan belanak, udang peci eleng pada umumnya lebih banyak di dapatkan pada
musim kemarau sedangkan sedangkan pada musism penghujan jumlahnya akan sedikit
berkurang. Alat tangkap yang di gunakan yaitu : waring, Jaring Krayak dan cantel kawat
Pembangunan Hutan payau (Mangrove) di Desa Tritih Kulom tidak terlalu
berpengaruh terhadap hasil tangkapan ikan disekitar perairan Segeranakan. Jenis ikan yang
saat ini sudah jarang di tangkap atau bahkan tidah ada lagi yaitu ikan terusan, kerapu, layur
dan kakap.
Bapak
Hasil yang di dapatkan dari penangkapan :
- Ikan Belanak * (3- 7 kg)
- Udang Peci **(2 – 4 kg)
- Ikan Tenggeleng ** ( 1 – 2 kg)
- Rajungan *** ( 1 – 3 ekor)
- Ikan Sidat ***
Jenis Ikan belanak, udang peci dan ikan tenggeleng pada umumnya lebih banyak di
dapatkan pada musim kemarau sedangkan sedangkan pada musism penghujan jumlahnya
akan sedikit berkurang. Alat tangkap yang di gunakan yaitu : waring dan Jaring Krayak
Pembangunan Hutan payau (Mangrove) di Desa Tritih Kulom tidak terlalu
berpengaruh terhadap hasil tangkapan ikan disekitar perairan Segeranakan. Jenis ikan yang
saat ini sudah jarang di tangkap atau bahkan tidah ada lagi yaitu ikan layur, kerapu dan
kakap.
Kesimpulan Wawancara Nelayan
Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada beberapa nelayan dapat di simpulkan
bahwa jenis ikan yang masih banyak terdapat di sekitar perairan laut Segeranakan yaitu ikan
belanak, udang peci, ikan tenggeleng dan kerang totok sedangkan yang jarang di temukan
yaitu ikan sidat, boso rajungan dan jenis ikan yang sudah tidak ada lagi di perairan laut
segeranakan seperti ikan Layur, kakap, siro dan kerapu. Jenis Ikan belanak, udang peci dan
ikan tenggeleng pada umumnya lebih banyak di dapatkan pada musim kemarau sedangkan
sedangkan pada musism penghujan jumlahnya akan sedikit berkurang.