database terdistribusi

15
TUGAS SISTEM TERDISTRIBUSI Tentang “Database Terdistribusi” Oleh : Ari Adiarman / 1102644 Dhiya Ulhaq / 1102647 Fenty Andria Putri / 1102627 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA & KOMPUTER FAKULTAS TEKNIK

Upload: c-ull-brandbi

Post on 29-Nov-2015

104 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

TUGAS SISTEM TERDISTRIBUSI

Tentang

“Database Terdistribusi”

Oleh :

Ari Adiarman / 1102644

Dhiya Ulhaq / 1102647

Fenty Andria Putri / 1102627

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA & KOMPUTER

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2013

DATABASE TERDISTRIBUSI

A. Konsep Database Terdistribusi

Database terdistribusi Yaitu kumpulan data yang digunakan bersama yang saling

terhubung secara logic tetapi tersebar secara fisik pada suatu jaringan computer.

Dalam sebuah database terdistribusi, database disimpan pada beberapa komputer.

Komputer-komputer dalam sebuah sistem terdistribusi berhubungan satu sama lain melalui

bermacam-macam media komunikasi seperti high-speed buses atau telephone line.

Sebuah sistem database terdistribusi berisikan sekumpulan site, di mana tiap-tiap site

dapat berpartisipasi dalam pengeksekusian transaksi-transaksi yang mengakses data pada satu

site atau beberapa site. Tiap-tiap site dapat memproses transaksi lokal yaitu sebuah transaksi

yang mengakses data pada satu site di mana transaksi telah ditentukan.

Sebuah site juga dapat mengambil bagian dalam mengeksekusi transaksi global yaitu

transaksi yang mengakses data pada site yang berbeda di mana transaksi telah ditentukan, atau

transaksi yang mengakses data pada beberapa site yang berbeda.

Perbedaan utama antara database terdistribusi dengan database terpusat adalah pada

sistem terpusat data berada pada satu lokasi, sedangkan pada database terdistribusi data berada

pada beberapa lokasi.

2 aspek penting database terdistribusi :

1. Distribusi : data tidak disimpan pada tempat (prosesor) yang sama, sehingga DDB dapat

dibedakan dari database tunggal, sentralisasi

2. Korelasi logika : data memiliki property yang berhubungan sehingga database

terdistribusi dapat dibedakan dari sekumpulan database local atau file yang disimpan

pada tempat yang berbeda pada jaringan komputer.

B. Karakteristik Database Terdistribusi

1. Kumpulan data yang digunakan bersama secara logic tersebar pada sejumlah computer

yang berbeda.

2. Komputer yang dihubungkan menggunakan jaringan komunikasi.

3. Data pada masing-masing situs dapat menangani aplikasi-aplikasi local secara otonom.

Kemampuan untuk mengatur database local dan mengoperasikannya secara sendiri –

sendiri jika terjadi error atau kerusakan pada koneksi antar komputer.

4. Data pada masing situs di bawah kendali satu DBMS.

Database Management Sistem atau disingkat DBMS adalah perangkat lunak

(Software) yang berfungsi untuk mengelola database, mulai dari membuat database itu

sendiri, sampai dengan proses-proses yang berlaku dalam database tersebut, baik berupa

entry, edit, hapus, query terhadap data, membuat laporan dan lain sebagainya secara

efektif dan efisien. Salah satu jenis DBMS yang sangat terkenal saat ini adalah Relational

DBMS (RDBMS), yang merepresentasikan data dalam bentuk tabel-tabel yang saling

berhubungan. Sebuah tabel disusun dalam bentuk baris (record) dan kolom (field).

Banyak sekali berkembang perangkat lunak RDBMS ini, misalnya MySQL, Oracle,

Sybase, dBase, MS. SQL, Microsoft Access (MS. Access) dan lain-lain.

5. Masing-masing DBMS berpartisipasi dalam sedikitnya satu aplikasi global.

C. Keuntungan dan Kerugian Database Terdistribusi

1. Keuntungan database terdistribusi

a. Pengawasan distribusi dan pengambilan data

Jika beberpa site yang berbeda dihubungkan, seorang pemakai yang berada pada satu

site dapat mengakses data pada site lain.

Contoh : sistem distribusi pada sebuah bank memungkinkan seorang pemakai pada

salah satu cabang dapat mengakses data cabang lain.

b. Reliability dan availability

Sistem distribusi dapat terus menerus berfungsi dalam menghadapi kegagalan dari

site sendiri atau mata rantai komunikasi antar site.

c. Kecepatan pemrosesan query

Contoh : jika site-site gagal dalam sebuah sistem terdistribusi, site lainnya dapat

melanjutkan operasi jika data telah direplikasi pada beberapa site.

d. Otonomi lokal

Pendistribusian sistem mengijinkan sekelompok individu dalam sebuah perusahaan

untuk melatih pengawasan lokal melalui data mereka sendiri. Dengan kemampuan ini

dapat mengurangi ketergantungan pada pusat pemrosesan.

e. Efisiensi dan fleksibel

Data dalam sistem distribusi dapat disimpan dekat dengan titik diman data tersebut

dipergunakan. Data dapat secara dinamik bergerak atau disain, atau salinannya dapat

dihapus.

2. Kerugian database terdistribusi

a. Harga software mahal, Hal ini disebabkan sangat sulit untuk membuat sistem

database distribusi.

b. Kompleksitas

Site-site beroperasi secara paralel sehingga lebih sulit untuk menjamin kebenaran dan

algoritma. Adanya kesalahan mungkin tak dapat diketahui.

c. Biaya pemrosesan tinggi

Perubahan pesan dan penambahan perhitungan dibutuhkan untuk mencapai

koordinasi antar site.

d. Sulit menjaga keutuhan data

Banyaknya pengaksesan data membuat kurangnya sekuritas terhadap data yang telah

terdistribusi.

e. Kurangnya standar

Tidak ada tool atau metodologi untuk membantu user mengubah database terpusat ke

database terdistribusi.

f. Kurang pengalaman

sistem DB terdistribusi bertujuan umum (generalpurpose) tidak sering

digunakan. Yang digunakan adalah sistem prototype yang dibuat untuk satu aplikasi

(misal : reservasi pesawat).

g. Perancangan basis data lebih kompleks

Sebelumnya menjadi keuntungan. Tetapi karena distribusi menyebabkan masalah

sinkronisasi dan koordinasi, kontrol terdistribusi menjadi kerugian atau kekurangan di

masalah ini.

D. Sifat Database Terdistribusi

Terdapat dua macam sifat dari database terdistribusi yaitu Heterogenous dan Homogenous.

1. Homogen

Artinya suatu database terdistribusi dimana data di distribusikan pada beberapa komputer

dengan menggunakan DBMS(database management system) yang sama. DBMS

digunakan pada database terdistribusi untuk melakukan koordinasi data pada beberapa

node.

2. Heterogen

Adalah kebalikan dari Homogen dimana data di sebarkan dengan menggunakan DBMS

yang berbeda. Tujuan utama dari database terdistribusi menyediakan kemudahan untuk

mengakses data bagi user pada banyak lokasi yang berjauhan. Untuk mencapai tujuan ini

system dari database terdistribusi harus menyediakan apa yang di sebut location

transparency yang artinya seorang user dalam mengakses data tidak akan terbatas pada

tempat, di manapun dia berada user dapat mengakases data.

E. Arsitektur Basis data terdistribusi

1. Client-server

Sistem client-server mempunyai satu atau lebih proses client dan satu atau lebih

proses server, dan sebuah proses client dapat mengirim query ke sembarang proses server

. Client bertanggung jawab pada antar muka untuk user, sedangkan server mengatur data

dan mengeksekusi transaksi. Sehingga suatu proses client berjalan pada sebuah personal

computer dan mengirim query ke sebuah server yang berjalan pada mainframe. Arsitektur

ini menjadi sangat popular untuk beberapa alasan. Pertama, implementasi yang relatif

sederhana karena pembagian fungsi yang baik dan karena server tersentralisasi. Kedua,

mesin server yang mahal utilisasinya tidak terpengaruh pada interaksi pemakai, meskipun

mesin client tidak mahal. Ketiga, pemakai dapat menjalankan antarmuka berbasis grafis

sehingga pemakai lebih mudah dibandingkan antar muka pada server yang tidak user-

friendly.

2. Collaboration

Arsitektur client-server tidak mengijinkan satu query mengakses banyak server

karena proses client harus dapat membagi sebuah query ke dalam beberapa subquery

untuk dieksekusi pada tempat yang berbeda dan kemudian membagi jawaban ke

subquery. Proses client cukup komplek dan terjadi overlap dengan server; sehingga

perbedaan antara client dan server menjadi jelas. Untuk mengurangi perbedaan

digunakan alternatif arsitektur client-server yaitu sistem Collaboration Server. Pada

sistem ini terdapat sekumpulan server basis data, yang menjalankan transaksi data lokal

yang bekerjasama mengeksekusi transaksi pada beberapa server . Jika server menerima

query yang membutuhkan akses ke data pada server lain, sistem membangkitkan

subquery yang dieksekusi server lain dan mengambil hasilnya bersama-sama untuk

menggabungkan jawaban menjadi query asal.

F. Penyimpanan data pada database terdistribusi

1. Replikasi

Replikasi adalah suatu teknik untuk melakukan copy dan pendistribusian data dan

objek-objek database dari satu database ke database lain dan melaksanakan sinkronisasi

antara database sehingga konsistensi data dapat terjamin. Dengan menggunakan teknik

replikasi ini, data dapat didistribusikan ke lokasi yang berbeda melalui koneksi jaringan

lokal maupun internet. Replikasi juga memungkinkan untuk mendukung kinerja aplikasi,

penyebaran data fisik sesuai dengan penggunaannya, seperti pemrosesan transaksi online

dan DSS (Desiscion Support System) atau pemrosessan database terdistribusi melalui

beberapa server.

Ada dua macam teknologi yang di gunakan untuk membangun sebuah database

terditribusi.

1. synchronous distributed database technology dimana data yang terhubung pada suatu

jaringan akan selalu ter-update sehingga user pada beberapa tempat dapat mengakses

data.

2. Asynchronous distributed database technology di mana system akan menyediakan

suatu kopi dari replikasi data pada beberapa node sehingga local server dapat

mengakses data tanpa harus keluar dari jaringan lokal.

Keuntungan dari replikasi data yaitu :

a. Reliability

jika sebuah sistem yang menyimpan suatu database mengalami kerusakan maka

sistem lain dapat menemukan copy dari database yang di maksud pada node yang lain

yang tidak mengalami kerusakan system karena database di simpan pada beberapa

node.

b. Fast response

setiap situs mempunyai kopi dari database sehingga proses query data dapat berjalan

lebih cepat.

c. Node decoupling

setiap transaksi data bisa di proses tanpa koordinasi antar jaringan sehingga jika

sebuah node sibuk atau mengalami kesalahan maka akan ada sistem tersendiri yang

menangani koordinas antar data.

d. Reduced network trafic at prime time

kemampuan sistem untuk memindahkan transaksi database pada jaringan yang

sedang tidak sibuk atau berfungsi dengan tidak sebagaimana mestinya.

2. Fragmentasi

Relasi dibagi ke dalam beberapa fragment, masing2 disimpan di site yang

berbeda.

Alasan-alasan diperlukannya fragmentasi, yaitu :

1. Penggunaan

umumnya aplikasi bekerja dengan tabel views dibandingkan dengan semua

hubungan data. Oleh karenanya untuk distribusi data , yang cocok digunakan

adalah bekerja dengan subset dari sebuah relasi sebagai unit dari distribusi.

2. Efisiensi

Data disimpan dekat dengan yang menggunakan. Dengan tambahan data yang

tidak sering digunakan tidak usah disimpan.

3. Pararelisme

Dengan fragmen-fragmen tersebut sebagai unit dari suatu distribusi , sebuah

transaksi dapat di bagi kedalam beberapa sub queri yang dioperasikan pada

fragmen tersebut. Hal ini meningkatkan konkurensi atau paralelisme dalam

sistem, sehingga memeperbolehkan transaksi mengeksekusi secara aman dan

paralel.

4. Keamanan

Data yang tidak dibutuhkan oleh aplikasi tidak disimpan dan konsukuen tidak

boleh di ambil oleh pengguna yang tidak mempunyai otoritas.

Kelemahan Fragmentasi :

1. Kinerja

cara kerja dari aplikasi yang membutuhkan data dari beberapa lokasi fragmen

di beberapa situs akan berjalan dengan lambat.

2. Integritas

pengawasan integritas akan lebih sulit jika data dan fungsional ketergantungan

di fragmentasi dan dialokasi pada beberapa situs yang berbeda.

Ada 2 strategi, yaitu fragmentasi horizontal dan vertikal.

a. fragmentasi vertikal.

Terdiri dari fragmen atribut (kolom) untuk semua record

Frekuensi akses data : dibuat berdasarkan jenis atribut (kolom) tertentu

b. Fragmen horizontal :

• Terdiri dari fragmen record (baris) untuk semua atribut

• Frekuensi akses data : dibuat berdasarkan salah satu atribut (kolom) dengan nilai

tertentu

Contoh Fragmentasi Vertikal & Horizontal :

G. Klasifikasi Bentuk Database Pada DDB

Site-site dalam database terdistribusi dihubungkan secara fisik dengan berbagai cara.

Beberapa topologi digambarkan sebagai sebuah graph yang simpul-simpulnya bersesuaian

dengan site. Sebuah edge dari simpul A ke simpul B bersesuaian dengan sebuah hubungan

langsung antara dua site. Beberapa konfigurasi (bentuk) digambarkan sebagai berikut:

1. Full Connected Network

Karakteristik dari Full Connected Network ialah ia tetap dapat berjalan meskipun salah

satu node rusak. Namun control management tidak menjamin, selain itu biaya yang digunakan

cukup mahal.

2. Partialy Connected Network

Keuntungan : reliability rendah, biaya dapat ditekan

Kerugian : control management tidak terjamin

3. Tree Structure Network

Keuntungan : bersifat sentral, control management lebih terjamin. Kerugian : kalau node pusat

(A) rusak, semua akan rusak.

4. Ring Network

Rusak satu, yang lain masih berjalan Kontrol manajemen kurang terjamin karena bersifat

dsesentralisasi.

5. Star Network

Rusak satu, yang lain masih berjalan, Kontrol manajemen kurang terjamin karena bersifat

dsesentralisasi.