penerapan database terdistribusi dan penggunaan …

21
Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia 2013 1 PENERAPAN DATABASE TERDISTRIBUSI DAN PENGGUNAAN FUNGSI SIMPLEKS UNTUK EFISIENSI ANGGARAN GUDANG DALAM MENGOPTIMALKAN SISTEM INFORMASI GUDANG PT. SARI LEMBAH SUBUR PELALAWAN RIAU. Deny Jollyta, M. Kom, Yoyo Prasetyo A, S. Kom Program Studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia Jl. Ahmad Yani No. 78-88, Pekanbaru 34343 email : [email protected] ABSTRAK Koordinasi dan tepat sasaran adalah prioritas pada PT. Sari Lembah Subur, dengan semakin cepatnya koordinasi dan komunikasi di ketiga gudang besar, maka semakin cepat dan efisien pengadaan barang yang dibutuhkan karena ketiga gudang ini memiliki posisi yang penting untuk mendistribusikan barang ke tiap-tiap kebun sawit, yang kemudian digunakan untuk menunjang operasional di tiap-tiap blok sawit (afdeling). Pada penelitian ini akan dibuat sebuah sistem informasi gudang PT. Sari Lembah Suburyang dikhususkan untuk distribusi informasi dengan menggunakan database terdistribusi yang akan didukung dengan proses pendukung keputusan yang berfungsi untuk membantu pihak gudang dalam mengambil keputusan secara cepat. Metode yang digunakan untuk pendukung keputusanadalah Metode Simpleks Transportasi untuk menghitung alokasi barang dan biaya transportasi optimum. Perangkat lunak ini diimplementasikan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic dan menggunakan database SQL Server yang dihubungkan via VPN dalam jaringan internet. Kata kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Perangkat Lunak, Database Terdistribusi, Simpleks Transportasi, Sistem Informasi Coordination and on target is a priority at PT. Sari Lembah Subur, especially in the warehouse that has function to deliver goods correctly and efficiently to support the smooth running of business operations. By focusing on coordination, allocation and optimization of transportation costs from the three warehouses, the company can deliver goods that can be used quickly and accurately with optimum cost. With the rapid coordination and communication in three large warehouses, the more rapid and efficient procurement of needed goods, since this three warehouses has important position to distribute goods to each palm plantations, which are then used to support the operations in each block palm (department). At this study will be made an information system of warehouse PT. Sari Lembah Subur devoted to the distribution of information using a distributed database that will be supported by decision support process that serves to assist the warehouse in taking decisions quickly. The method used for decision support is Transportation Simplex Method for calculating the allocation of goods and transportation costs optimum. After the goods allocation have been processed, then the results may be used by other warehouse as a guidance of allocation of goods to obtain the optimum transportation costs. In addition, information systems that designed to speed up data processing goods and as a means of communication in the three warehouses. The software is implemented using Visual Basic programming language and use the SQL Server database that is connected via VPN to the network. Keywords: Decision Support Systems, Software, Distributed Databases, Simplex Transport, Information Systems

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN DATABASE TERDISTRIBUSI DAN PENGGUNAAN …

Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013 1

PENERAPAN DATABASE

TERDISTRIBUSI DAN

PENGGUNAAN FUNGSI SIMPLEKS

UNTUK EFISIENSI ANGGARAN

GUDANG DALAM

MENGOPTIMALKAN SISTEM

INFORMASI GUDANG PT. SARI

LEMBAH SUBUR PELALAWAN

RIAU. Deny Jollyta, M. Kom, Yoyo Prasetyo A, S. Kom

Program Studi Teknik Informatika

Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita

Indonesia

Jl. Ahmad Yani No. 78-88, Pekanbaru 34343

email : [email protected]

ABSTRAK

Koordinasi dan tepat sasaran

adalah prioritas pada PT. Sari Lembah

Subur, dengan semakin cepatnya

koordinasi dan komunikasi di ketiga

gudang besar, maka semakin cepat dan

efisien pengadaan barang yang dibutuhkan

karena ketiga gudang ini memiliki posisi

yang penting untuk mendistribusikan

barang ke tiap-tiap kebun sawit, yang

kemudian digunakan untuk menunjang

operasional di tiap-tiap blok sawit

(afdeling). Pada penelitian ini akan dibuat

sebuah sistem informasi gudang PT. Sari

Lembah Suburyang dikhususkan untuk

distribusi informasi dengan menggunakan

database terdistribusi yang akan didukung

dengan proses pendukung keputusan yang

berfungsi untuk membantu pihak gudang

dalam mengambil keputusan secara cepat.

Metode yang digunakan untuk pendukung

keputusanadalah Metode Simpleks

Transportasi untuk menghitung alokasi

barang dan biaya transportasi optimum.

Perangkat lunak ini diimplementasikan

menggunakan bahasa pemrograman

Visual Basic dan menggunakan database

SQL Server yang dihubungkan via VPN

dalam jaringan internet.

Kata kunci : Sistem Pendukung Keputusan,

Perangkat Lunak, Database Terdistribusi,

Simpleks Transportasi, Sistem Informasi

Coordination and on target is a

priority at PT. Sari Lembah Subur, especially in the warehouse that has

function to deliver goods correctly and

efficiently to support the smooth running

of business operations. By focusing on coordination, allocation and optimization

of transportation costs from the three

warehouses, the company can deliver

goods that can be used quickly and accurately with optimum cost. With the

rapid coordination and communication in

three large warehouses, the more rapid

and efficient procurement of needed goods, since this three warehouses has

important position to distribute goods to

each palm plantations, which are then used to support the operations in each

block palm (department). At this study

will be made an information system of

warehouse PT. Sari Lembah Subur devoted to the distribution of information

using a distributed database that will be

supported by decision support process

that serves to assist the warehouse in taking decisions quickly. The method

used for decision support is

Transportation Simplex Method for

calculating the allocation of goods and transportation costs optimum. After the

goods allocation have been processed,

then the results may be used by other

warehouse as a guidance of allocation of goods to obtain the optimum

transportation costs. In addition,

information systems that designed to

speed up data processing goods and as a means of communication in the three

warehouses. The software is

implemented using Visual Basic

programming language and use the SQL Server database that is connected via

VPN to the network.

Keywords: Decision Support

Systems, Software, Distributed

Databases, Simplex Transport,

Information Systems

Page 2: PENERAPAN DATABASE TERDISTRIBUSI DAN PENGGUNAAN …

Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013 2

PENDAHULUAN

Pada saat ini semakin banyak pelaku

bisnis yang mengolah kelapa sawit dan

menggunakan sebagian besar bahan-bahan

logistik untuk mempertahankan hasil dan

kualitas dari kelapa sawit. Semakin besar

kualitas yang diusahakan dari kelapa sawit,

maka semakin besar pula logistik yang

digunakan untuk membantu menjaga

kualitas.Logistik yang dipakai bisa berupa

pupuk, alat-alat berat dan berbagai macam

alat pertanian yang mendukung. Dengan

semakin berkembangnya jaman,

penerapan sistem informasi berbasis

komputer pada sektor distribusi logistik

akan memudahkan dan mempercepat

pemrosesan data, pengaksesan,

penghasilan dan pendistribusian informasi

yang dapat menunjang operasional

perusahaan.

PT. Sari Lembah Subur (SLS) adalah

salah satu perusahaan yang bergerak

dibidang perkebunan kelapa sawit dan

merupakan anak perusahaan dari PT.Astra

Argo LestariTbk.PT. Sari Lembah Subur

terdiri dari tiga wilayah Perusahaan yaitu

SLS-1, SLS-2 dan SLS-3.

Ketiga SLS ini mengelola3 kebun

inti, KKPA, Plasma dan 3 Gudang dan 2

pabrik (PKS). SLS-1 pola PIR-Trans

(perusahaan inti rakyat pola transmigrasi)

mengelola kebun Kerumutan yang

memiliki 4 afdeling, mempunyai gudang

besar control (gudang pusat) dan PKS

SLS-1. SLS-2 pola PBSN (perkebunan

besar swasta nasional) mengelola kebun

Kampar yang memiliki 5 afdeling, kebun

Tanglo yang memiliki 4 afdeling,

mempunyai besar gudang Af.Q dan PKS

SLS-2. Sedangkan SLS-3 pola KKPA

(kredit koperasi primer untuk anggota)

mengelola kebun KKPA yang memiliki 8

afdelingdan mempunyai gudang besar

KCUB dan kebun Plasma yang memiliki 9

SP dikelola oleh rakyat sekitar.Gudang

Control, GudangAF.Q, dan Gudang KCUB

yang berfungsi untuk mendistribusikan

barang ke gudang-gudang kecil di setiap

plantation (afdeling) seperti pupuk, alat

pembasmi hama, bahan bakar, dan lain-lain.

Sedangkan PKS berfungsi untuk mengolah

kelapa sawit hasil kebun menjadi minyak

sawit.

Sampai saat ini kegiatan pelayanan

sistem informasi di PT. Sari Lembah Subur

antar departemen telah terkomputerisasi

dan distribusi informasi telah dilakukan

dengan sistem komputer.Namun, sistem

informasi gudang di PT. Sari Lembah

Subur masih menggunakan sistem manual

dan semi komputer, hal ini menyebabkan

pengerjaannya kurang efisien dan

membutuhkan waktu yang lama dalam

pelaksanaan kegiatan sistem informasinya.

Dimulai dari pencatatan data barang, surat

permintaan barang serta bon permintaan

barang masih dibuat pada

Spreadsheetsebagai media proses dan

penyimpanan. Spreadsheet sebagai media

penyimpanan tidak relevan karena daya

penyimpanan yang berukuran kecil, hal ini

menimbulkan pemrosesan data menjadi

informasi yang diperlukan oleh bagian

gudang tidak dapat berjalan dengan baik

dan kerani (administrasi) gudang

membutuhkan waktu yang lama untuk

melakukan pencatatan kembali surat dan

bon barang-barang yang diminta.

Disamping itu barang-barang yang masuk

dari supplier utama yang datang setiap hari

harus dan diketik secara manual oleh

kerani sehingga kelalaian dalam hal

pencatatan kembali surat dan bon

permintaan barang menjadi lebih tinggi.

Masalah lainnya yang dihadapi PT.

Sari Lembah Subur saat ini yaitu masalah

distribusi logistik gudang yang tidak

merata ke areal kebun dan tidak adanya

sinkronisasi database antara satu gudang

besar dengan gudang besar lainnya karena

minim komunikasi.Barang logistik yang

dikirimkan ke areal kebun ataupun ke areal

Page 3: PENERAPAN DATABASE TERDISTRIBUSI DAN PENGGUNAAN …

Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013 3

afdeling tidak disesuaikan dengan

kebutuhan kebun.Barang-barang logistik

terus dikirimkan jika ada permintaan BPB

dari kebun. Permintaan BPB ini terus

terjadi dikarenakan ketidakpastian kondisi

geografis, jarak yang jauh sehingga

permintaan barang terus dilakukan atas

dasar kondisi kekhawatiran akan

kekurangan barang, sehingga hal ini

membuat penumpukan barang logistik di

beberapa kebun. Akibatnya ada alokasi

yang berlebih di sebagian kebun dan

kurang di kebun lain. Untuk

menanggulangi hal tersebut maka

dikeluarkan form SPB untuk membeli dari

luar supplier utama (PT. Astra Argo

Lestari), sehingga hal ini mengakibatkan

bertambahnya biaya pembelian barang di

setiap bulan. Hal ini tentunya tidak praktis

sesuai anggaran dan tidak efisien dalam

segi alokasi logistik.Disamping itu,

Spreadsheetdibuat di ketiga gudang namun

tidak dapat diolah dan disinkronisasikan

dengan gudang besar yang lainnya,

sehingga informasi dan konfirmasi barang

diantara gudang besar sering

terlambat.Adapun proses informasi dan

konfirmasi barang yang ada sekarang,

hanya memakai radio dan terkadang harus

menunggu cek langsung di gudang control

(gudang pusat) karena kerani perlu mencari

data barang di Spreadsheetdan kemudian

mengirimkan barang tersebut ke gudang

tujuan setiap harinya.Apabila perusahaan

ingin mendapatkan informasi barang yang

masuk per-harinya, maka pihak gudang

harus menunggu paling lama satu hari

untuk cek barang yang ada di

spreadsheetdan di gudangyang kemudian

dikonfirmasi kembali melalui radio.

PERMASALAHAN

1. Sistem informasi di tiap-tiap gudang

besar masih dilakukan secara semi

manual, hal ini mengakibatkan data dan

informasi barang menjadi lambat tidak

terdata dengan baik sehingga perlu

dibuat sistem informasi gudang

terkomputerisasi dengan menggunakan

database terdistribusi untuk dapat

meningkatkan efektifitas data dan

informasi di setiap gudang.

2. Distribusi informasi data dan barang

belum efisien karena masih

menggunakan sistem manual dengan

menggunakan radiohal ini

mengakibatkan informasi pemesanan

barang dan menjadi terlambat sehingga

dibutuhkan sistem informasi yang

mampu mengkomunikasikan data dan

informasi secara cepat di ketiga gudang

dengan menggunakan media internet

sebagai media komunikasi dengan

VPN.

3. Distribusi dan alokasi barang yang

tidak efisien dari gudang besar ke

kebun dan afdeling mengakibatkan

anggaran dan distribusi barang di setiap

gudang menjadi tidak optimal sehingga

diperlukan Sistem Penunjang

Keputusan (SPK) dengan metode

simpleks transportasi yang mampu

memberikan informasi alokasi logistik

dari gudang untuk setiap kebun secara

cepat dan tepat.

TELAAH PUSTAKA

Unified Modelling Language (UML)

UML (Unified Modeling Language)

adalah metode pemodelan secara visual

sebagai sarana untuk merancang dan atau

membuat software berorientasi objek.

Karena UML merupakan bahasa visual

untuk pemodelan bahasa berorientasi objek,

maka semua elemen dan diagram

berbasiskan pada paradigma object

oriented.

Sistem Pendukung Keputusan

Menurut Turban, dkk (2005),

Definisi awal DSS menunjukkan sebagai

sebuah sistem yang dimaksudkan untuk

Page 4: PENERAPAN DATABASE TERDISTRIBUSI DAN PENGGUNAAN …

Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013 4

mendukung para pengambil keputusan

manajerial dalam situasi keputusan semi

terstruktur.

Simpleks Transportasi

Masalah Transportasi merupakan

masalah yang sering dihadapi dalam

pendisribusian barang. Model transportasi

mengasumsikan bahwa biaya pengiriman

komoditas pada rute tertentu adalah

proporsional dengan banyaknya unit

komoditas yang di kirimkan pada rute

tersebut (Setiawan dalam Nur Hamin,

2007).

Variasi Penyelesaian Transportasi

Ada tiga metode dari penggunaan

simplex transportasi :

Metode Barat laut (Northwest corner rule)

Metode ini sesuai namanya, metode

barat laut mengisi tabel awal transportasi

dari sisi barat laut (kiri atas) dengan

kuantitas sebanyak -banyaknya.Pengisian

dilakukan terus-menerus hingga semua

sumber dihabiskan.

Metode Biaya Terendah (Least-cost

method)

Metode ini data dengan memasukkan

data melalui sel biaya pengiriman yang

terendah.Pada sel tersebut kita isikan

dengan barang sebanyak mungkin. Jika ada

beberapa sel yang biaya terendah sama,

maka dipilih sembarang.

Metode ini sering juga disebut

metode greedy karena sifatnya yang selalu

memulai penyelesaian dari biaya yang

terkecil tanpa memperhitungkan efeknya

terhadap keseluruhan proses. Namun,

meskipun selalu dimulai dari sel yang

biayanya terkecil, namun metode biaya

terendah belum tentu menyelesaikan

penyelesaian optimal.Namun secara hasil,

didapat hasil yang lebih optimal

dibandingkan metode Barat laut.

Metode Vogel (Vogel’s Approximately

Method)

Algoritma Vogel menentukan

fleksibel awal masalah transportasi adalah

sebagai berikut :

1. Pada tiap baris dan kolom,hitunglah

selisih 2 sel dengan biaya yang terkecil.

2. Tentukan baris/kolom hasil langkah (1)

yang selisihnya terbesar. Jika terdapat

lebih dari 1,pilih sembarang.

3. Pada baris/kolom yang terpilih,isikan

barang semaksimal mungkin pada sel

dengan biaya terkecil. Hapuskan

baris/kolom yang dihabiskan karena

pengisian tersebut pada perhitungan

berikutnya. Jika baris dan kolom

terhapus bersamaan, tambahkan sebuah

variable dummy.

4. Ulangi langkah 1-3 hingga semua

permintaan / persediaan habis.

Pada penelitian ini, penyelesaian

simpleks menggunakan metode northwest

corner dan metode Least-cost.

Pembuktian Optimalitas Penyelesaian

Transportasi

Stepping Stone

Uji optimalitas dengan metode

stepping stone dilakukan dengan membuat

siklus-siklus pengalihan alokasi ke kotak-

kotak yang tidak terisi (variabel non basis).

Bila setiap siklus yang dibuat tidak ada lagi

yang menghasilkan nilai negatif, yang

berarti pengalihan alokasi ke kotak kosong

tidak akan menurunkan biaya yang harus

dikeluarkan, maka solusi dikatakan telah

optimal. Untuk pengujian

optimalitas, gunakan hasil penentuan solusi

awal dengan menggunakan metode

northwest corner.Intinya adalah mengganti

nilai kotak.Sampai tidak ditemukan hasil

yang lebih optimum dibandingkan hasil

yang telah di dapat.

Modified Distribution (MODI)

Page 5: PENERAPAN DATABASE TERDISTRIBUSI DAN PENGGUNAAN …

Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013 5

Ujioptimalitas dengan metode MODI

dilakukan dengan cara menentukan nilai ui

untuk setiap baris dan nilai vj untuk setipa

kolom, berdasarkan pada rumus berikut :

Untuk pengujian ini kembali kita

gunakan hasil solusi awal yang didapatkan

dengan menggunakan metode northwest

corner.Pertama kita cari terlebih dahulu

nilai ui dan vjuntuk setiap baris dan kolom,

dengan diawali penentuan nilai ui = 0 pada

baris dengan kotak terisi terbanyak.

METODE PENELITIAN

Adapun salah satu metode yang

sampai saat ini masih digunakan oleh

banyak pengembang SI adalah System

Development Life Cycle (SDLC).

1. Indentifikasi dan Seleksi

Melihat dan menganalisa masalah

yang ada, kemudian kekurangan dan

keseluruhan sistem informasi dan arus

informasi PT. Sari Lembah Subur harus

diidentifikasi, dianalisa, diatur dan

dijadwalkan. Setelah itu baru diseleksi

bagian yang akan dibuat sistem informasi.

Yang menjadi responden dalam tahapan

indentifikasi ini adalah para pegawai

gudang dari PT. Sari Lembah Subur. Data

dan informasi dikumpulkan melalui

pengamatan, wawancara maupun dari

dokumen dan laporan yang telah ada.

Dari hasil identifikasi ditemukan

beberapa keterbatasan pada sistem

informasi lama PT. Sari Lembah Subur

seperti yang telah diuraikan pada bagian

sebelumnya, yakni pencatatan data,

penyimpanan dan pencarian hingga

pembuatan laporan masih dilakukan secara

manual, dan juga distribusi data dan

Informasi antar gudang yang kurang

efisien.

2. Inisialisasi dan Perencanaan

Setelah terseleksi, dilanjutkan

perencanaan bagian yang akan diterapkan

perancangan sistem informasi baru atau

perbaikan sistem yang lama. Hal–hal

utama dari sistem informasi harus

dijelaskan dan dipertahankan agar dapat

ditentukan proyek akan dilanjutkan atau

tidak. Selain itu rencana terperinci juga

perlu diuraikan.

Dari masalah tersebut, perlu dibuat

suatu sistem informasi terkomputerisasi

pada setiap bagian yang ada pada PT. Sari

Lembah Subur. Sistem baru direncanakan

akan meningkatkan efektifitas dan efisiensi

kerja para pegawai serta mampu

memberikan sinkronisasi data diantara

ketiga gudang dan mampu memberikan

hasil optimal untuk alokasi barang (dalam

hal ini diambil contoh alokasi pupuk) di

ketiga gudang.

3. Analisa atau Penganalisaan

Analisa tentang sistem yang sedang

digunakan dan pilihan dari sistem

pengganti yang diusulkan. Dengan

mengamati tempat yang akan diteliti untuk

mempelajari sistem yang ada, kemudian

diubah dan disempurnakan ke sistem yang

lebih efisien. Pada siklus ini terdapat tiga

tahapan yaitu :

- Requirement Determination,

Para pegawai diikut sertakan dalam

menentukan kebutuhan ataupun

permintaan terhadap sistem informasi baru

yang akan dibangun. Selain itu, juga

dipelajari sistem informasi yang diterapkan

perusahaan saat ini, yang dilakukan secara

manual.

Berdasarkan pengamatan, sistem

iinformasi yang diterapkan perusahaan

pada saat ini cenderung bersifat manual

baik dalam hal pengolahan data maupun

distribusi data dan penyaluran informasi.

- Requirement Structuring,

Untuk fase ini harus didukung teknik

penelitian pustaka, yaitu dengan

mempelajari buku dan sumber ilmu lain

Untuk kotak yang terisi :Cij = Ui + Vj

Page 6: PENERAPAN DATABASE TERDISTRIBUSI DAN PENGGUNAAN …

Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013 6

yang ada di perpustakaan STIKOM-PI,

mengingat bahwa dalam proses analisa dan

menyusun model diperlukan pengetahuan

yang mendalam tentang cara dan alat yang

digunakan serta bahan lainnya yang

mendukung materi penelitian, terutama alat

model grafis yaitu Unified Modeling

Language (UML).

Pada sub fase ini dilakukan

strukturisasi (structuring) terhadap semua

hasil dari sub fase pertama, yaitu dengan

membuat model grafis disertai penjelasan

lengkap dari SI lama maupun yang akan

dirancang. Alat model grafis yang akan

digunakan adalah diagram alir SI dan UML.

Adapun model yang dirancang adalah,

1. Use Case diagram terkait kegiatan

calon siswa pada kegiatan SI

pendaftaran yang ada selama ini dan

kegiatan calon siswa setelah

diterapkan SI pendaftaran baru hasil

rancangan.

2. Activity Diagram terkait aktifitas

calon siswa dan siswa sebagai actor

utama, aktifitas SI pendaftaran secara

keseluruhan pada kegiatan SI

pendaftaran yang ada selama ini, dan

aktifitas actor utama yang baru

pengguna modul program aplikasi

komputer yang dirancang, serta

aktifitas SI pendaftaran secara

keseluruhan menggunakan swim line,

dan aktifitas kerja program aplikasi

komputer yang dirancang.

3. Objek Diagram terkait dengan contoh-

contoh obyek yang ditemukan baik

berupa dokumen maupun orang di

lingkungan kegiatan SI pendaftaran

yang ada selama ini

4. ClassDiagram State Diagram,

Sequence Diagram, Component

Diagram, Deployment diagram, dan

diagram lainnya yang diperlukan.

a. Alternative Generation and Selection

Design

Memberikan gambaran kepada pihak

Perusahaan mengenai hasil dari rancangan

sistem informasi gudang yang baru supaya

bisa jadi pilihan untuk Pihak gudang PT.

SLS. Selanjutnya Gudang PT. SLS akan

evaluasi berbagai alternatif supaya di

sesuaikan dengan biaya, sumber daya

manusia dan teknis yang ada.

b. Alternative Generation and Selection

Design,

Membuat alternatif rancangan sesuai

dengan keinginan pengguna untuk

dibandingkan dan dipilih sesuai dengan

biaya, sumber daya manusia dan teknis

yang ada.

4. Rancangan Logika

Menyusun algoritma yang mendasari

program yang dirancang dan

mengorganisasikan data yang akan

dirancang dalam program baru menjadi

sebuah database elektronik yang handal.

Termasuk dalam hal ini semua aspek yang

terkait dalam SI PT. Sari Lembah Subur

yang didukung sistem pendukung

keputusan dengan metode Simpleks

Transportasi. Dalam fase ini juga

ditetapkan jenis perangkat lunak aplikasi

yang akan digunakan yaitu kelompok

bahasa Pemrograman Berorientasi Objek,

dengan database Microsoft SQL Server

2000, dan perangkat lunak sistemnya

adalah windows XP.

5. Rancangan Fisik

Spesifikasi logika yang dihasilkan

dari tahap rancangan logika diubah ke

penggunaan teknologi tertentu secara

terperinci, yaitu semua pemrograman dan

konstruksi dari sistem yang sesuai. Pada

tahapan ini pengembang mendesign bentuk

form input data serta bentuk laporan-

laporan yang userfriendly yang akan

dihasilkan oleh sistem baru. Disini

pengembang menggunakan bahasa

pemrograman Visual Basic 6.0 dan

Page 7: PENERAPAN DATABASE TERDISTRIBUSI DAN PENGGUNAAN …

Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013 7

Microsoft SQL Server 2000 sebagai media

penyimpanan data.

6. Implementasi

Sistem informasi dikodekan, dites,

diinstall dan didukung oleh organisasi.

Dokumentasi, pelatihan dan bantuan

diberikan pada pemakai. Di sini Gudang

PT. Sari Lembah Subur akan mencoba

memakai sistem yang telah dibuat atau

diinstall. Selama percobaan akan diawasi

oleh pembuat sistem atau programmer.

Penelitian yang dilakukan sampai saat ini

masih belum melalui tahapan ini.

7. Pemeliharaan

Tahap perawatan (maintenance)

dilakukan setelah piranti lunak telah

digunakan oleh pemakai atau user.Pada

tahap ini dilakukan monitoring proses,

evaluasi, dan perubahan (perbaikan) bila

diperlukan.Software versi terbaru atau

dengan pembaruan untuk dokumentasi,

pelatihan dan dukungan. Perubahan akan

dilakukan jika terdapat kesalahan, sehingga

piranti lunak harus disesuaikan lagi untuk

menampung perubahan kebutuhan yang

diinginkan user.

PERANCANGAN SISTEM

Use Case Diagram Baru

Pada gambar use case diagram di

bawah ini menggambarkan interaksi

komponen sistem yang memakai sistem

informasi gudang PT. Sari Lembah Subur,

dimana setiap kegiatan digambarkan

dengan simbol elips.

Pada gambar 1 komponen pengguna

sistem informasi ini terdiri dari Kerani

gudang, Stock Control, Kepala Gudang.

Gambar 1. Use Case Diagram Baru

Activity Diagram Baru

Activity diagramgudang PT. Sari

Lembah Suburmenggambarkan kegiatan

dari bagian-bagian yang membentuk

sistem.Dimulai dengan aktivasi sistem.

Kemudian dengan memasukkan username

dan password, sistem akan mendukung

berbagai kegiatan yaitu penginputan data

Master, Input data dokumen, proses

Simpleks transportasi dan cetak laporan.

Pada gambar 2 di bawah ini, yaitu

kegiatan yang terjadi pada Kerani gudang,

dimana kegiatan tersebut dimulai dengan

mengaktifkan aplikasi gudang.Kemudian

melakukan login untuk masuk ke sistem.

Jika id/password tidak benar proses

kembali menanyakan login ke menu utama

Page 8: PENERAPAN DATABASE TERDISTRIBUSI DAN PENGGUNAAN …

Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013 8

dan jika id/password benar maka proses

dilanjutkan untuk masuk ke menu utama.

Dari menu utama, kerani bisa melakukan

input list barang dan sekaligus input barang

masuk kemudian mencetak barang dan

keluar atau memasukkan data BPB dan

cetak SKB sebagai bukti barang telah

diberikan kemudian input SPB yang datang

setiap harinya. Disamping itu, kerani bisa

melakukan chatting (antar gudang) jika

diperlukan.

Gambar 2. Activity Diagram Kerani

Gudang

Pada gambar 3 di bawah ini, yaitu

kegiatan yang terjadi pada Stock Control,

dimana kegiatan tersebut dimulai dengan

mengaktifkan aplikasi gudang.Kemudian

melakukan login untuk masuk ke sistem.

Jika id/password tidak benar proses

kembali menanyakan login ke menu utama

dan jika id/password benar maka proses

dilanjutkan untuk masuk ke menu utama.

Dari menu utama, Stock Control pertama-

tama cek data barang berdasarkan bon

permintaan barang kemudian input dan

cetak purchase order. Apabila barang telah

diterima, Stock control lalu memasukkan

tanda terima gudang melakukan input list

barang dan sekaligus input barang masuk

atau input dan cetak list supplier atau input

dan cetak data mutasi barang kemudian

melakukan chatting (antar gudang) jika

diperlukan.

Gambar 3. Activity Diagram Stock Control

Pada gambar 4 di bawah ini, yaitu

kegiatan yang terjadi oleh Kepala Gudang,

dimana kegiatan tersebut dimulai dengan

mengaktifkan aplikasi gudang.Kemudian

melakukan login untuk masuk ke sistem.

Jika id/password tidak benar proses

kembali menanyakan login ke menu utama

dan jika id/password benar maka proses

dilanjutkan untuk masuk ke menu utama.

Dari menu utama, kepala gudang dapat

memasukkan data memo untuk

pemberitahuan atau input data pegawai

atau input dan cetak laporan data simpleks

atau melakukan chatting (antar gudang)

jika diperlukan.

Page 9: PENERAPAN DATABASE TERDISTRIBUSI DAN PENGGUNAAN …

Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013 9

Gambar 4. Activity Diagram Stock Control

Activity diagrammodul program

dapat dilihat pada lampiran 1.

Class Diagram Baru

Class diagram menggambarkan

hubungan antar class pada sistem

informasi gudang PT. Sari Lembah Subur

yang dapat dilihat pada lampiran 2.

Sequence Diagram Baru

Sequence diagram menggambarkan

interaksi antara objek-objek dalam aplikasi

yang terjadi komunikasi dan parameter

waktu.Pengguna sistem dapat meng-

gunakan aplikasi setelah melakukan login.

Kemudian mereka dapat melakukan input

data, proses Simpleks Transportasi,

mencetak laporan, serta chatting. Sequence

diagramgudang PT. Sari Lembah Subur

dapat dilihat pada lampiran 3.

Deployment Diagram Baru

Deploymentdiagram menjelaskan

penggunaan aplikasi Client-Server dimana

setiap komponen dihubungkan ke

hub/switch di setiap gudang dan digunakan

akses internet antara kerani (admin)

gudang sehingga aplikasi client dapat

mengakses ke aplikasi serversecara

terdistribusi. Deployment diagramgudang

PT. Sari Lembah Subur dapat dilihat pada

lampiran 4.

DEKRIPSI PENERIMAAN SISWA

Gambar 5. Deskripsi Alokasi Barang

Gudang

a. Sistem pendukung keputusan alokasi

barang-barang kebutuhan kebun /

departemen merupakan suatu perangkat

lunak yang dibangun untuk membantu

pihak gudang mengalokasikan barang-

barang gudang sesuai dengan kebutuhan

kebun / departemen dengan optimalisasi

harga serendah mungkin.

b. Sistem pendukung keputusan alokasi

barang-barang kebutuhan kebun /

departemen ini merupakan subsistem

dari Sistem Informasi Gudang PT. Sari

Lembah Subur, sebagian data induk

yang dibutuhkan dapat diperoleh dari

database gudang yang telah

ditambahkan dengan barang yang

masuk per harinya.

c. Pengguna dapat memilih data yang

sejenis dengan satuan yang sama

ataupun alokasi barang yang sejenis.

Sedangkan data yang dipilih adalah

pupuk, dikarenakan memiliki satuan

yang sama dalam bentuk kilogram,

alokasi terbesar di dalam gudang serta

pupuk tersebut dikirimkan

didistribusikan setiap hari ke kebun

sawit di tiap-tiap kebun/departemen.

PERHITUNGAN TRANSPORTASI

a. Kriteria

Proses pembuatan Simpleks

Transportasi PT. Sari Lembah Subur

Page 10: PENERAPAN DATABASE TERDISTRIBUSI DAN PENGGUNAAN …

Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013 10

mempunyai beberapa kriteria dasar. antara

lain :

1. Jenis Barang yang digunakan

Adapun jumlah dan fokus yang akan

diambil adalah mengenai distribusi jenis

pupuk yang digunakan di PT. Sari

Lembah Subur, dikarenakan pupuk

merupakan jumlah terbesar yang

memakan alokasi gudang.

2. Kapasitas Gudang dan Kebun

Maksud dari kapasitas yang dipakai

adalah kapasitas pupuk yang

didistribusikan dari gudang ke kebun.

Kapasitas gudang berupa jumlah total

alokasi barang yang digunakan untuk

menyimpan total pupuk dan kapasitas

kebun adalah jumlah total pupuk yang

dialokasikan setiap bulannya untuk

mencukupi kebutuhan pupuk di setiap

kebun. Semua kriteria dimasukkan

secara manual oleh user.

Dalam hal ini, data yang di cari adalah :

- kapasitas pupuk di tiap gudang

- kapasitas pupuk di tiap kebun sawit

SLS

- besarnya biaya transportasi pupuk

dari gudang ke kebun

- jarak transportasi gudang ke kebun

Sehingga tabel yang akan dibentuk

menjadi :

Tabel 1.Alokasi Kolom

Pada baris kolom digunakan

kapasitas pupuk di tiap gudang dan

kapasitas pupuk di tiap kebun sawit

SLS.Adapun kebun SLS terdiri atas empat

lokasi kebun Kerumutan, Kampar, Tanglo

dan KKPA.

Tabel 2.Alokasi Jumlah Supply dan

Demand

Untuk mengetahui lokasi dari tabel

dummy yang terbentuk, maka dibuatlah

kolom tambahan dummy di kedua sisi tabel

dan cukup di kosongkan data supply dan

demand-nya.

Tabel 3.Alokasi Dengan Dummy

3. Jarak dan Biaya Transportasi

Adapun jarak dan biaya transportasi

yang dipakai adalah poin penting dalam

perhitungan simpleks transportasi

karena yang dicari adalah biaya

transportasi yang paling optimum dan

semua kriteria di masukkan secara

manual oleh user. Perhitungan

menggunakan perkalian biaya

transportasi pupuk kebun SLS ke

gudangdan jarak transportasi kebun SLS

ke gudang. Variable hasil kali tersebut

seperti di bawah ini :

Untuk mengirim pupuk di Kerumutan

(SLS-1)perhektar :

- di Central :

8 km x Rp.80/kg = Rp.640/kg

- di AF.Q :

22 km x Rp.80/kg = Rp.1760/kg

- di KCUB :

9km x Rp.80/kg = Rp.720/kg

Untuk mengirim pupuk di Kampar (SLS-2)

perhektar :

- di Central :

5 km xRp.80/kg = Rp400/kg

- di AF.Q :

KERUMUTAN KAMPAR TANGLO KKPA SUPPLY

Gudang

Cental

Gudang

AF.Quin

Gudang

KCUB

DEMAND

KERUMUTAN KAMPAR TANGLO KKPA SUPPLY

Gudang

Cental

Gudang

AF.Quin

Gudang

KCUB

DEMAND 1500 2200 4000 1310 9010

8000

850

160

KERUMUTAN KAMPAR TANGLO KKPA dummy SUPPLY

Gudang

Cental

Gudang

AF.Quin

Gudang

KCUB

DEMAND 1500 2200 4000 1310 0 9010

8000

850

160

dummy 0

Page 11: PENERAPAN DATABASE TERDISTRIBUSI DAN PENGGUNAAN …

Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013 11

12 km x Rp.80/kg = Rp.960/kg

- di KCUB :

6km x Rp.80/kg = Rp.480/kg

Untuk mengirim pupuk di Tanglo (SLS-2)

perhektar :

- di Central :

21 km xRp.80/kg = Rp.1680/kg

- di AF.Q :

5 km x Rp.80/kg = Rp.400/kg

- di KCUB :

8km x Rp.80/kg = Rp.1440/kg

Untuk mengirim pupuk di KKPA (SLS-3)

perhektar :

- di Central :

10 km xRp.80/kg = Rp.800/kg

- di AF.Q :

25 km x Rp.80/kg = Rp.2000/kg

- di KCUB :

3km x Rp.80/kg = Rp.240/kg

Data yang ada di atas kemudian di

masukkan ke dalam tabel yang akan di

hitung nilainya seperti pada tabel 4.

Tabel 4Alokasi Data

Untuk mengetahui lokasi dari tabel

dummy yang terbentuk, maka dibuatlah

kolom tambahan dummy di kedua sisi tabel

dan cukup di kosongkan data supply dan

demand-nya.

Tabel 5Alokasi Data Dengan Dummy

Sedangkan pada program, cukup

masukkan data yang akan digunakan dan

program akan menyesuaikan hasil di form

yang telah dibentuk sesuai dengan

permasalahan simpleks.

b. Metode Penyelesaian

Ada dua metode yang digunakan

untuk penyelesaian dan satu metode untuk

pembuktian hasil. Adapun metode

penyelesaian berupa rangkaian alur logik

yang digunakan untuk menghasilkan nilai

yang diinginkan. Dua metode ini

digunakan sebagai perbandingan untuk

mendapatkan nilai paling optimum.

Sedangkan metode pembuktian berupa

tampilan angka yang membuktikan hasil

dari penggunaan dua metode sebelumnya.

Semua data telah diposisikan

berdasarkan input dari form sebelumnya.

Untuk nilai dummy tetap dibiarkan kosong.

Namun tetap dipakai untuk menampung

kelebihan hasil dari perhitungan dengan

dua metode.

1. Metode Northwest corner (NWC)

Metode northwest corner dimulai

dari kolom sebelah kiri atas

(C11)yang nilainya ditentukan oleh

tiga faktor :

a. Jika kolom supply (alokasi

gudang) lebih kecil, maka di pakai

nilai gudang dan lanjutkan

pencarian nilai ke bawah (C15)

b. Jika kolom demand (alokasi

kebun) lebih kecil, maka di pakai

nilai gudang dan lanjutkan

pencarian nilai ke samping (C12)

c. Jika supply dan demand

mempunyai nilai yang sama. Maka

nilai diambil salah satu dan

dilanjutkan ke kolom seberang

(C16)

d. Selanjutnya semua kolom

memakai format yang sama dan

masing masing kolom Cij

mengaktifkan kolom lain.

e. Contoh coding pada tombol

“mulai perhitungan” untuk

mengaktifkan kolom C11 sebagai

KERUMUTAN KAMPAR TANGLO KKPA SUPPLY

Gudang 640 400 1680 800

Cental

Gudang 1760 960 400 2000

AF.Quin

Gudang 720 480 1440 240

KCUB

DEMAND 1500 2200 4000 2310 9010

8000

850

160

KERUMUTAN KAMPAR TANGLO KKPA dummy SUPPLY

Gudang 640 400 1680 800

Cental

Gudang 1760 960 400 2000

AF.Quin

Gudang 720 480 1440 240

KCUB

DEMAND 1500 2200 4000 1310 0 9010

8000

850

160

dummy 0

Page 12: PENERAPAN DATABASE TERDISTRIBUSI DAN PENGGUNAAN …

Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013 12

permulaan perhitungan northwest

corner.

2. Metode Least Cost

Berbeda dengan perhitungan metode

northwest corner, metode least cost

menggunakan kolom biaya dan jarak

sebahai patokan pengambilan nilai.

Sebagai permulaan, setiap kolom dicari

nilai terendah dan dimaksimalkan nilainya

dengan mengambil nilai terendah.

Gambar 6. Kolom Sebagai Langkah

Pertama Pengambilan Nilai Terkecil

Pada gambar di atas terlihat kolom

terkecil (nilai jarak dan biaya transport)

sebesar 640. Sehingga dimaksimalkan

sebesar 1500.Setelah setiap kolom

ditentukan biaya terkecil, kemudian setiap

kolom disesuaikan apabila ada angka yang

tak sesuai dengan baris.

Sedangkan langkah terakhir untuk

perhitungan least cost adalah

menyeimbangkan angka-angka yang belum

seimbang dengan baris (maksimum supply)

yang sesuai dengan nilai yang telah di cari

sekaligus mengaktifkan tombol

“optimalitas” dan memanggil fungsi sub

hitung sesuai dengan coding northwest

corner sebelumnya.

3. Metode Pembuktian Modivied

Distribution (MODI)

Pembuktian optimalitas MODI

berupa angka yang tampilkan pada sudut

atas kolom yang menampilkan angka dari

minus sampai positif. Semakin besar nilai

minus, maka semakin lebih optimal nilai

yang didapat. Untuk pencariannya

digunakan label untuk memulai

perhitungan.

Apabila telah didapat nilai dari

v1,v2,v3,v4,v5 dan u1,u2,u3 kemudian angka

tersebut dikalikan dengan nilai jarak dan

transportasi. Kemudian angka tersebut

akan menghasikan nilai minus yang

kemudian dijadikan patokan penambahan

nilai apabila ingin memindahkan nilai

distribusi.

RANCANGAN INPUT SISTEM

INFORMASI GUDANG PT. SARI

LEMBAH SUBUR

- Form Login

Gambar 7. Form Menu Utama dan Login

- Form Menu Utama dan Data Barang

Gambar 8. Form Menu Utama dan Menu

Daftar Barang

Page 13: PENERAPAN DATABASE TERDISTRIBUSI DAN PENGGUNAAN …

Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013 13

- Form Data Barang Gudang

Gambar 9. Form Daftar barang

- Form Kriteria dan Part (Informasi

Barang)

Gambar 10. Form Kriteria Dan Alternatif

- Form Data Karyawan

Gambar 11. Form Data Karyawan

- Form Daftar Supplier

Gambar 12. Form Daftar Supplier

- Form Tampilan List BPB

Gambar 13. Form List BPB

- Form Tampilan List SPB

Gambar 14. Form List SPB

- Form Tanda Terima Gudang

Gambar 15. Tanda Terima Gudang

- Form Surat Keluar Barang

Gambar 16. Form Surat Keluar Barang

Page 14: PENERAPAN DATABASE TERDISTRIBUSI DAN PENGGUNAAN …

Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013 14

- Form Mutasi Barang

Gambar 17. Form Mutasi Barang

- Form Chat Room

Gambar 18. Form Chatting

- Form Memo

Gambar 19. Form Memo

- Form Cetak

Gambar 15. Form Memo

Gambar 20. Form Cetak

- Form Input BPB dan SPB

Gambar 21.Form Input Data dan Edit

- Form Input Data dan Edit

Gambar 22. Form Input Data dan Edit

Page 15: PENERAPAN DATABASE TERDISTRIBUSI DAN PENGGUNAAN …

Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013 15

RENCANA IMPLEMENTASI DAN

PEMELIHARAAN

Pengusulan rancangan sistem baru

berbasis komputerisasi menggunakan

jaringan Client-Server dengan database

terdistribusi yang dihubungkan dengan

menggunakan komputer kerani dengan

diproteksi menggunakanPrivate IP melalui

VPNhamachi.

Sedangkan tipe jaringan di dalam

gudang memakai tipe jaringan Client-

Server dengan database terdistribusi yang

menghubungkan tiga komputer. Komputer

milik kerani merupakan database utama

(server) komputer client dipakai oleh Stock

control, dan kepala gudang, satu lagi

dipakai untuk input data (untuk karyawan).

Sedangkan model jaringan yang diusulkan

adalah topologi staryang dapat dilihat pada

lampiran 5.

KESIMPULAN

1. Sistem informasi gudang PT. Sari

lembah Subur yang didukung

databaseterdistribusi mampu

membantu pihak gudang dalam proses

penyimpanan, pengolahan data sampai

pada pembuatan berbagai laporan yang

dibutuhkan oleh perusahaan secara

cepat dan akurat.

2. Bahwa penggunaan media komunikasi

internet dengan VPN sebagai proteksi

jariangan dapat memudahkan

komunikasi data serta informasi di

antara gudang besar sehingga

mengurangi anggaran untuk

konfirmasi barang di ketiga gudang

serta mampu membackup data apabila

ada kendala-kendala yang terjadi

dalam sistem.

3. Dengan membangun sistem

pendukung keputusan yang

menggunakan metode Transportasi

mampu membantu pihak gudang

untuk menentukan alokasi barang

yang di setiap kebun sehingga dapat

menimimalisir penumpukan barang

demi mengefisiensikan anggaran

transportasi gudang.

REFERENSI

[1] Adi, Eka Rumpko. 2011. Jaringan

Komputer, Tersedia pada http://

vercomfo.blogspot.com/2012/04/jarin

gan-komputer.html, (diakses tanggal

20 Januari 2013, 16.00).

[2] Agung Nugroho, 2005. Strategi Jitu

memilih Metode statistic Penelitian

dengan SPSS, Andi Jogyakarta.

[3] Cablenetwork, 2011.Jenis-jenis

topologi jaringan komputer, Tersedia

pada

http://cablenetwork.wordpress .com/2

011/06/28/jenis-jenis-topologi-

jaringan-komputer/#more-10,

(diakses tanggal 12 Maret 2013, 2.15).

[4] Ernestine, Margaretha, 2013.

Program Linear Dengan Metode

Simplex, Tersedia pada

http://academia.edu/3449276/Progra

m_Linear_dengan_ Metode_Simplex,

(diakses tanggal 15 Mei 2013, 12.01).

[5] Ismail, Taufiq. 2011. Virtual Private

Network, Tersedia

padahttp://blog.uad.ac.id/taufiq/2011/

03/06/6-virtual-privat-network/,

(diakses tanggal 21 Januari 2013,

9.10).

[6] Jamal, 2011. Pembagian IP Address,

Tersedia Pada http://bahasapersatuan.

wordpress.com/2011/08/18/pembagia

n-ip-address/, (diakses tanggal 12

Maret 2013, 3.50).

[7] Jogiyanto. 2009. Sistem Teknologi

Informasi. Andi Offset, Yogyakarta.

[8] Kadir, A. 2003. Pengenalan Sistem

Informasi. Andi Offset, Yogyakarta.

[9] Kurnianto, Anto. 2012. UML

Diagram Contoh Dan Fungsinya.

Tersedia Pada

http://kurnianto121.blogspot.com/201

2/09/diagram-uml-contoh-dan -

Page 16: PENERAPAN DATABASE TERDISTRIBUSI DAN PENGGUNAAN …

Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013 16

fungsinya.html, (diakses tanggal 19

Januari 2013, 22.50).

[10] Kusrini. 2007. Konsep Dan Aplikasi

Sistem Pendukung Keputusan. Andi

Offset, Yogyakarta.

[11] LR, Intan. 2012. Model

Referensi TCP/IP, Tersedia pada

http://intanls.wordpress.com/,

(diakses tanggal 20 Januari 2013,

17.00).

[12] Miller, Randy. 2010. Practical UML:

A Hands-On Introduction for

Developers, Tersedia pada

http://edn.embarcadero.com/article/3

1863#object-diagrams, (diakses

tanggal 19 Januari 2013, 19.00).

[13] Nur Hamin, Ismaillia. 2007.

Identifikasi Alterntif Pengadaan

Bahan Baku di Perusahaan Daerah

Air Minum (PDAM) Kabupaten

Boyolali, Tersedia pada

http://www.etd.eprints.ums.ac.id/174

3/2/D600030127.pdf.(diakses tanggal

3 Januari 2013, 11.00).

[14] Prawiro, Imam. 2012. IP Public dan

IP Private, Tersedia pada

http://imamprawiro.blogspot.com/20

12/09/ip-public-dan-ip-private. html

(diakses tanggal 20 Januari 2013,

20.30).

[15] Rochaety, E., T. Setyowaty dan F.

Ridwan. Z. 2011. Sistem Informasi

Manajemen. Mitra Wacana Media,

Jakarta.

[16] Suryadi K, Ramdhani MA. 2002.

Sistem Pendukung Keputusan,

PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

[17] Sutabri. 2005. Sistem Informasi

Manajemen. Andi Offset, Yogyakarta.

[18] Sutarman. 2009. Pengantar Teknologi

Informasi. Bumi Aksara, Jakarta.

[19] Sobri, Hari. 2011, Virtual Private

Network. Tersedia pada http://

harisobri.blogspot.com/2011/01/vpn-

virtual-private-network.html (diakses

tanggal 20 Mei 2013, 02.15).

[20] Turban, E., J.E. Aronson dan T.P

Liang. 2005. Decision Support

Systems And Intelligent Systems.

Edisi 7. Andi Offset, Yogyakarta.

[21] Utomo, Priyo Dwi. 2012. Subnet

Mask dan Kelas IP, Tersedia Pada

http://ko-

jar.blogspot.com/2012/11/subnet-

mask-dan-kelas-ip.html. (diakses

tanggal 30 Januari 2013, 15.50).

[22] Wiharsono Kurniawan. 2007.

Jaringan Komputer. Yogyakarta.

ANDI.

[23] Yuliono, Fariz. 2011. Log Me In

Hamachi. Forum komunitas FST UIN

Jakarta. Tersedia Pada

http://fst.uinjkt.ac.id/forum/viewtopic

.php?p=183) (diakses tanggal 18 Juni

2013, 04.30).

[24] Yuswanto dan Subari. 2005.

Mengolah Database Dengan SQL

Server 2000. Prestasi Pustaka

Publisher, Jakarta.

[25] http://id.Wikipedia.org/wiki/ diakses

tanggal 28 Desember, 2012.

Page 17: PENERAPAN DATABASE TERDISTRIBUSI DAN PENGGUNAAN …

Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013 17

LAMPIRAN 1

ActivityModul Program Pada Sistem Informasi GudangPT. Sari Lembah Subur

Page 18: PENERAPAN DATABASE TERDISTRIBUSI DAN PENGGUNAAN …

Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013 18

LAMPIRAN 2

Class Diagram Baru Sistem Informasi GudangPT. Sari Lembah Subur

Page 19: PENERAPAN DATABASE TERDISTRIBUSI DAN PENGGUNAAN …

Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013 19

LAMPIRAN 3

Sequence Diagram Baru Sistem Informasi GudangPT. Sari Lembah Subur

Kerani Gudang

Stock Control

Page 20: PENERAPAN DATABASE TERDISTRIBUSI DAN PENGGUNAAN …

Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013 20

Kepala Gudang

LAMPIRAN 4

Deployment Diagram Baru Sistem Informasi GudangPT. Sari Lembah Subur

Page 21: PENERAPAN DATABASE TERDISTRIBUSI DAN PENGGUNAAN …

Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013 21

LAMPIRAN 5

Arsitektur Jaringan Sistem Informasi GudangPT. Sari Lembah Subur

Arsitektur Jaringan Masing-Masing Gudang

Arsitektur Jaringan Sistem Client Server