penerapan database terdistribusi dan penggunaan …
TRANSCRIPT
Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013 1
PENERAPAN DATABASE
TERDISTRIBUSI DAN
PENGGUNAAN FUNGSI SIMPLEKS
UNTUK EFISIENSI ANGGARAN
GUDANG DALAM
MENGOPTIMALKAN SISTEM
INFORMASI GUDANG PT. SARI
LEMBAH SUBUR PELALAWAN
RIAU. Deny Jollyta, M. Kom, Yoyo Prasetyo A, S. Kom
Program Studi Teknik Informatika
Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita
Indonesia
Jl. Ahmad Yani No. 78-88, Pekanbaru 34343
email : [email protected]
ABSTRAK
Koordinasi dan tepat sasaran
adalah prioritas pada PT. Sari Lembah
Subur, dengan semakin cepatnya
koordinasi dan komunikasi di ketiga
gudang besar, maka semakin cepat dan
efisien pengadaan barang yang dibutuhkan
karena ketiga gudang ini memiliki posisi
yang penting untuk mendistribusikan
barang ke tiap-tiap kebun sawit, yang
kemudian digunakan untuk menunjang
operasional di tiap-tiap blok sawit
(afdeling). Pada penelitian ini akan dibuat
sebuah sistem informasi gudang PT. Sari
Lembah Suburyang dikhususkan untuk
distribusi informasi dengan menggunakan
database terdistribusi yang akan didukung
dengan proses pendukung keputusan yang
berfungsi untuk membantu pihak gudang
dalam mengambil keputusan secara cepat.
Metode yang digunakan untuk pendukung
keputusanadalah Metode Simpleks
Transportasi untuk menghitung alokasi
barang dan biaya transportasi optimum.
Perangkat lunak ini diimplementasikan
menggunakan bahasa pemrograman
Visual Basic dan menggunakan database
SQL Server yang dihubungkan via VPN
dalam jaringan internet.
Kata kunci : Sistem Pendukung Keputusan,
Perangkat Lunak, Database Terdistribusi,
Simpleks Transportasi, Sistem Informasi
Coordination and on target is a
priority at PT. Sari Lembah Subur, especially in the warehouse that has
function to deliver goods correctly and
efficiently to support the smooth running
of business operations. By focusing on coordination, allocation and optimization
of transportation costs from the three
warehouses, the company can deliver
goods that can be used quickly and accurately with optimum cost. With the
rapid coordination and communication in
three large warehouses, the more rapid
and efficient procurement of needed goods, since this three warehouses has
important position to distribute goods to
each palm plantations, which are then used to support the operations in each
block palm (department). At this study
will be made an information system of
warehouse PT. Sari Lembah Subur devoted to the distribution of information
using a distributed database that will be
supported by decision support process
that serves to assist the warehouse in taking decisions quickly. The method
used for decision support is
Transportation Simplex Method for
calculating the allocation of goods and transportation costs optimum. After the
goods allocation have been processed,
then the results may be used by other
warehouse as a guidance of allocation of goods to obtain the optimum
transportation costs. In addition,
information systems that designed to
speed up data processing goods and as a means of communication in the three
warehouses. The software is
implemented using Visual Basic
programming language and use the SQL Server database that is connected via
VPN to the network.
Keywords: Decision Support
Systems, Software, Distributed
Databases, Simplex Transport,
Information Systems
Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013 2
PENDAHULUAN
Pada saat ini semakin banyak pelaku
bisnis yang mengolah kelapa sawit dan
menggunakan sebagian besar bahan-bahan
logistik untuk mempertahankan hasil dan
kualitas dari kelapa sawit. Semakin besar
kualitas yang diusahakan dari kelapa sawit,
maka semakin besar pula logistik yang
digunakan untuk membantu menjaga
kualitas.Logistik yang dipakai bisa berupa
pupuk, alat-alat berat dan berbagai macam
alat pertanian yang mendukung. Dengan
semakin berkembangnya jaman,
penerapan sistem informasi berbasis
komputer pada sektor distribusi logistik
akan memudahkan dan mempercepat
pemrosesan data, pengaksesan,
penghasilan dan pendistribusian informasi
yang dapat menunjang operasional
perusahaan.
PT. Sari Lembah Subur (SLS) adalah
salah satu perusahaan yang bergerak
dibidang perkebunan kelapa sawit dan
merupakan anak perusahaan dari PT.Astra
Argo LestariTbk.PT. Sari Lembah Subur
terdiri dari tiga wilayah Perusahaan yaitu
SLS-1, SLS-2 dan SLS-3.
Ketiga SLS ini mengelola3 kebun
inti, KKPA, Plasma dan 3 Gudang dan 2
pabrik (PKS). SLS-1 pola PIR-Trans
(perusahaan inti rakyat pola transmigrasi)
mengelola kebun Kerumutan yang
memiliki 4 afdeling, mempunyai gudang
besar control (gudang pusat) dan PKS
SLS-1. SLS-2 pola PBSN (perkebunan
besar swasta nasional) mengelola kebun
Kampar yang memiliki 5 afdeling, kebun
Tanglo yang memiliki 4 afdeling,
mempunyai besar gudang Af.Q dan PKS
SLS-2. Sedangkan SLS-3 pola KKPA
(kredit koperasi primer untuk anggota)
mengelola kebun KKPA yang memiliki 8
afdelingdan mempunyai gudang besar
KCUB dan kebun Plasma yang memiliki 9
SP dikelola oleh rakyat sekitar.Gudang
Control, GudangAF.Q, dan Gudang KCUB
yang berfungsi untuk mendistribusikan
barang ke gudang-gudang kecil di setiap
plantation (afdeling) seperti pupuk, alat
pembasmi hama, bahan bakar, dan lain-lain.
Sedangkan PKS berfungsi untuk mengolah
kelapa sawit hasil kebun menjadi minyak
sawit.
Sampai saat ini kegiatan pelayanan
sistem informasi di PT. Sari Lembah Subur
antar departemen telah terkomputerisasi
dan distribusi informasi telah dilakukan
dengan sistem komputer.Namun, sistem
informasi gudang di PT. Sari Lembah
Subur masih menggunakan sistem manual
dan semi komputer, hal ini menyebabkan
pengerjaannya kurang efisien dan
membutuhkan waktu yang lama dalam
pelaksanaan kegiatan sistem informasinya.
Dimulai dari pencatatan data barang, surat
permintaan barang serta bon permintaan
barang masih dibuat pada
Spreadsheetsebagai media proses dan
penyimpanan. Spreadsheet sebagai media
penyimpanan tidak relevan karena daya
penyimpanan yang berukuran kecil, hal ini
menimbulkan pemrosesan data menjadi
informasi yang diperlukan oleh bagian
gudang tidak dapat berjalan dengan baik
dan kerani (administrasi) gudang
membutuhkan waktu yang lama untuk
melakukan pencatatan kembali surat dan
bon barang-barang yang diminta.
Disamping itu barang-barang yang masuk
dari supplier utama yang datang setiap hari
harus dan diketik secara manual oleh
kerani sehingga kelalaian dalam hal
pencatatan kembali surat dan bon
permintaan barang menjadi lebih tinggi.
Masalah lainnya yang dihadapi PT.
Sari Lembah Subur saat ini yaitu masalah
distribusi logistik gudang yang tidak
merata ke areal kebun dan tidak adanya
sinkronisasi database antara satu gudang
besar dengan gudang besar lainnya karena
minim komunikasi.Barang logistik yang
dikirimkan ke areal kebun ataupun ke areal
Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013 3
afdeling tidak disesuaikan dengan
kebutuhan kebun.Barang-barang logistik
terus dikirimkan jika ada permintaan BPB
dari kebun. Permintaan BPB ini terus
terjadi dikarenakan ketidakpastian kondisi
geografis, jarak yang jauh sehingga
permintaan barang terus dilakukan atas
dasar kondisi kekhawatiran akan
kekurangan barang, sehingga hal ini
membuat penumpukan barang logistik di
beberapa kebun. Akibatnya ada alokasi
yang berlebih di sebagian kebun dan
kurang di kebun lain. Untuk
menanggulangi hal tersebut maka
dikeluarkan form SPB untuk membeli dari
luar supplier utama (PT. Astra Argo
Lestari), sehingga hal ini mengakibatkan
bertambahnya biaya pembelian barang di
setiap bulan. Hal ini tentunya tidak praktis
sesuai anggaran dan tidak efisien dalam
segi alokasi logistik.Disamping itu,
Spreadsheetdibuat di ketiga gudang namun
tidak dapat diolah dan disinkronisasikan
dengan gudang besar yang lainnya,
sehingga informasi dan konfirmasi barang
diantara gudang besar sering
terlambat.Adapun proses informasi dan
konfirmasi barang yang ada sekarang,
hanya memakai radio dan terkadang harus
menunggu cek langsung di gudang control
(gudang pusat) karena kerani perlu mencari
data barang di Spreadsheetdan kemudian
mengirimkan barang tersebut ke gudang
tujuan setiap harinya.Apabila perusahaan
ingin mendapatkan informasi barang yang
masuk per-harinya, maka pihak gudang
harus menunggu paling lama satu hari
untuk cek barang yang ada di
spreadsheetdan di gudangyang kemudian
dikonfirmasi kembali melalui radio.
PERMASALAHAN
1. Sistem informasi di tiap-tiap gudang
besar masih dilakukan secara semi
manual, hal ini mengakibatkan data dan
informasi barang menjadi lambat tidak
terdata dengan baik sehingga perlu
dibuat sistem informasi gudang
terkomputerisasi dengan menggunakan
database terdistribusi untuk dapat
meningkatkan efektifitas data dan
informasi di setiap gudang.
2. Distribusi informasi data dan barang
belum efisien karena masih
menggunakan sistem manual dengan
menggunakan radiohal ini
mengakibatkan informasi pemesanan
barang dan menjadi terlambat sehingga
dibutuhkan sistem informasi yang
mampu mengkomunikasikan data dan
informasi secara cepat di ketiga gudang
dengan menggunakan media internet
sebagai media komunikasi dengan
VPN.
3. Distribusi dan alokasi barang yang
tidak efisien dari gudang besar ke
kebun dan afdeling mengakibatkan
anggaran dan distribusi barang di setiap
gudang menjadi tidak optimal sehingga
diperlukan Sistem Penunjang
Keputusan (SPK) dengan metode
simpleks transportasi yang mampu
memberikan informasi alokasi logistik
dari gudang untuk setiap kebun secara
cepat dan tepat.
TELAAH PUSTAKA
Unified Modelling Language (UML)
UML (Unified Modeling Language)
adalah metode pemodelan secara visual
sebagai sarana untuk merancang dan atau
membuat software berorientasi objek.
Karena UML merupakan bahasa visual
untuk pemodelan bahasa berorientasi objek,
maka semua elemen dan diagram
berbasiskan pada paradigma object
oriented.
Sistem Pendukung Keputusan
Menurut Turban, dkk (2005),
Definisi awal DSS menunjukkan sebagai
sebuah sistem yang dimaksudkan untuk
Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013 4
mendukung para pengambil keputusan
manajerial dalam situasi keputusan semi
terstruktur.
Simpleks Transportasi
Masalah Transportasi merupakan
masalah yang sering dihadapi dalam
pendisribusian barang. Model transportasi
mengasumsikan bahwa biaya pengiriman
komoditas pada rute tertentu adalah
proporsional dengan banyaknya unit
komoditas yang di kirimkan pada rute
tersebut (Setiawan dalam Nur Hamin,
2007).
Variasi Penyelesaian Transportasi
Ada tiga metode dari penggunaan
simplex transportasi :
Metode Barat laut (Northwest corner rule)
Metode ini sesuai namanya, metode
barat laut mengisi tabel awal transportasi
dari sisi barat laut (kiri atas) dengan
kuantitas sebanyak -banyaknya.Pengisian
dilakukan terus-menerus hingga semua
sumber dihabiskan.
Metode Biaya Terendah (Least-cost
method)
Metode ini data dengan memasukkan
data melalui sel biaya pengiriman yang
terendah.Pada sel tersebut kita isikan
dengan barang sebanyak mungkin. Jika ada
beberapa sel yang biaya terendah sama,
maka dipilih sembarang.
Metode ini sering juga disebut
metode greedy karena sifatnya yang selalu
memulai penyelesaian dari biaya yang
terkecil tanpa memperhitungkan efeknya
terhadap keseluruhan proses. Namun,
meskipun selalu dimulai dari sel yang
biayanya terkecil, namun metode biaya
terendah belum tentu menyelesaikan
penyelesaian optimal.Namun secara hasil,
didapat hasil yang lebih optimal
dibandingkan metode Barat laut.
Metode Vogel (Vogel’s Approximately
Method)
Algoritma Vogel menentukan
fleksibel awal masalah transportasi adalah
sebagai berikut :
1. Pada tiap baris dan kolom,hitunglah
selisih 2 sel dengan biaya yang terkecil.
2. Tentukan baris/kolom hasil langkah (1)
yang selisihnya terbesar. Jika terdapat
lebih dari 1,pilih sembarang.
3. Pada baris/kolom yang terpilih,isikan
barang semaksimal mungkin pada sel
dengan biaya terkecil. Hapuskan
baris/kolom yang dihabiskan karena
pengisian tersebut pada perhitungan
berikutnya. Jika baris dan kolom
terhapus bersamaan, tambahkan sebuah
variable dummy.
4. Ulangi langkah 1-3 hingga semua
permintaan / persediaan habis.
Pada penelitian ini, penyelesaian
simpleks menggunakan metode northwest
corner dan metode Least-cost.
Pembuktian Optimalitas Penyelesaian
Transportasi
Stepping Stone
Uji optimalitas dengan metode
stepping stone dilakukan dengan membuat
siklus-siklus pengalihan alokasi ke kotak-
kotak yang tidak terisi (variabel non basis).
Bila setiap siklus yang dibuat tidak ada lagi
yang menghasilkan nilai negatif, yang
berarti pengalihan alokasi ke kotak kosong
tidak akan menurunkan biaya yang harus
dikeluarkan, maka solusi dikatakan telah
optimal. Untuk pengujian
optimalitas, gunakan hasil penentuan solusi
awal dengan menggunakan metode
northwest corner.Intinya adalah mengganti
nilai kotak.Sampai tidak ditemukan hasil
yang lebih optimum dibandingkan hasil
yang telah di dapat.
Modified Distribution (MODI)
Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013 5
Ujioptimalitas dengan metode MODI
dilakukan dengan cara menentukan nilai ui
untuk setiap baris dan nilai vj untuk setipa
kolom, berdasarkan pada rumus berikut :
Untuk pengujian ini kembali kita
gunakan hasil solusi awal yang didapatkan
dengan menggunakan metode northwest
corner.Pertama kita cari terlebih dahulu
nilai ui dan vjuntuk setiap baris dan kolom,
dengan diawali penentuan nilai ui = 0 pada
baris dengan kotak terisi terbanyak.
METODE PENELITIAN
Adapun salah satu metode yang
sampai saat ini masih digunakan oleh
banyak pengembang SI adalah System
Development Life Cycle (SDLC).
1. Indentifikasi dan Seleksi
Melihat dan menganalisa masalah
yang ada, kemudian kekurangan dan
keseluruhan sistem informasi dan arus
informasi PT. Sari Lembah Subur harus
diidentifikasi, dianalisa, diatur dan
dijadwalkan. Setelah itu baru diseleksi
bagian yang akan dibuat sistem informasi.
Yang menjadi responden dalam tahapan
indentifikasi ini adalah para pegawai
gudang dari PT. Sari Lembah Subur. Data
dan informasi dikumpulkan melalui
pengamatan, wawancara maupun dari
dokumen dan laporan yang telah ada.
Dari hasil identifikasi ditemukan
beberapa keterbatasan pada sistem
informasi lama PT. Sari Lembah Subur
seperti yang telah diuraikan pada bagian
sebelumnya, yakni pencatatan data,
penyimpanan dan pencarian hingga
pembuatan laporan masih dilakukan secara
manual, dan juga distribusi data dan
Informasi antar gudang yang kurang
efisien.
2. Inisialisasi dan Perencanaan
Setelah terseleksi, dilanjutkan
perencanaan bagian yang akan diterapkan
perancangan sistem informasi baru atau
perbaikan sistem yang lama. Hal–hal
utama dari sistem informasi harus
dijelaskan dan dipertahankan agar dapat
ditentukan proyek akan dilanjutkan atau
tidak. Selain itu rencana terperinci juga
perlu diuraikan.
Dari masalah tersebut, perlu dibuat
suatu sistem informasi terkomputerisasi
pada setiap bagian yang ada pada PT. Sari
Lembah Subur. Sistem baru direncanakan
akan meningkatkan efektifitas dan efisiensi
kerja para pegawai serta mampu
memberikan sinkronisasi data diantara
ketiga gudang dan mampu memberikan
hasil optimal untuk alokasi barang (dalam
hal ini diambil contoh alokasi pupuk) di
ketiga gudang.
3. Analisa atau Penganalisaan
Analisa tentang sistem yang sedang
digunakan dan pilihan dari sistem
pengganti yang diusulkan. Dengan
mengamati tempat yang akan diteliti untuk
mempelajari sistem yang ada, kemudian
diubah dan disempurnakan ke sistem yang
lebih efisien. Pada siklus ini terdapat tiga
tahapan yaitu :
- Requirement Determination,
Para pegawai diikut sertakan dalam
menentukan kebutuhan ataupun
permintaan terhadap sistem informasi baru
yang akan dibangun. Selain itu, juga
dipelajari sistem informasi yang diterapkan
perusahaan saat ini, yang dilakukan secara
manual.
Berdasarkan pengamatan, sistem
iinformasi yang diterapkan perusahaan
pada saat ini cenderung bersifat manual
baik dalam hal pengolahan data maupun
distribusi data dan penyaluran informasi.
- Requirement Structuring,
Untuk fase ini harus didukung teknik
penelitian pustaka, yaitu dengan
mempelajari buku dan sumber ilmu lain
Untuk kotak yang terisi :Cij = Ui + Vj
Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013 6
yang ada di perpustakaan STIKOM-PI,
mengingat bahwa dalam proses analisa dan
menyusun model diperlukan pengetahuan
yang mendalam tentang cara dan alat yang
digunakan serta bahan lainnya yang
mendukung materi penelitian, terutama alat
model grafis yaitu Unified Modeling
Language (UML).
Pada sub fase ini dilakukan
strukturisasi (structuring) terhadap semua
hasil dari sub fase pertama, yaitu dengan
membuat model grafis disertai penjelasan
lengkap dari SI lama maupun yang akan
dirancang. Alat model grafis yang akan
digunakan adalah diagram alir SI dan UML.
Adapun model yang dirancang adalah,
1. Use Case diagram terkait kegiatan
calon siswa pada kegiatan SI
pendaftaran yang ada selama ini dan
kegiatan calon siswa setelah
diterapkan SI pendaftaran baru hasil
rancangan.
2. Activity Diagram terkait aktifitas
calon siswa dan siswa sebagai actor
utama, aktifitas SI pendaftaran secara
keseluruhan pada kegiatan SI
pendaftaran yang ada selama ini, dan
aktifitas actor utama yang baru
pengguna modul program aplikasi
komputer yang dirancang, serta
aktifitas SI pendaftaran secara
keseluruhan menggunakan swim line,
dan aktifitas kerja program aplikasi
komputer yang dirancang.
3. Objek Diagram terkait dengan contoh-
contoh obyek yang ditemukan baik
berupa dokumen maupun orang di
lingkungan kegiatan SI pendaftaran
yang ada selama ini
4. ClassDiagram State Diagram,
Sequence Diagram, Component
Diagram, Deployment diagram, dan
diagram lainnya yang diperlukan.
a. Alternative Generation and Selection
Design
Memberikan gambaran kepada pihak
Perusahaan mengenai hasil dari rancangan
sistem informasi gudang yang baru supaya
bisa jadi pilihan untuk Pihak gudang PT.
SLS. Selanjutnya Gudang PT. SLS akan
evaluasi berbagai alternatif supaya di
sesuaikan dengan biaya, sumber daya
manusia dan teknis yang ada.
b. Alternative Generation and Selection
Design,
Membuat alternatif rancangan sesuai
dengan keinginan pengguna untuk
dibandingkan dan dipilih sesuai dengan
biaya, sumber daya manusia dan teknis
yang ada.
4. Rancangan Logika
Menyusun algoritma yang mendasari
program yang dirancang dan
mengorganisasikan data yang akan
dirancang dalam program baru menjadi
sebuah database elektronik yang handal.
Termasuk dalam hal ini semua aspek yang
terkait dalam SI PT. Sari Lembah Subur
yang didukung sistem pendukung
keputusan dengan metode Simpleks
Transportasi. Dalam fase ini juga
ditetapkan jenis perangkat lunak aplikasi
yang akan digunakan yaitu kelompok
bahasa Pemrograman Berorientasi Objek,
dengan database Microsoft SQL Server
2000, dan perangkat lunak sistemnya
adalah windows XP.
5. Rancangan Fisik
Spesifikasi logika yang dihasilkan
dari tahap rancangan logika diubah ke
penggunaan teknologi tertentu secara
terperinci, yaitu semua pemrograman dan
konstruksi dari sistem yang sesuai. Pada
tahapan ini pengembang mendesign bentuk
form input data serta bentuk laporan-
laporan yang userfriendly yang akan
dihasilkan oleh sistem baru. Disini
pengembang menggunakan bahasa
pemrograman Visual Basic 6.0 dan
Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013 7
Microsoft SQL Server 2000 sebagai media
penyimpanan data.
6. Implementasi
Sistem informasi dikodekan, dites,
diinstall dan didukung oleh organisasi.
Dokumentasi, pelatihan dan bantuan
diberikan pada pemakai. Di sini Gudang
PT. Sari Lembah Subur akan mencoba
memakai sistem yang telah dibuat atau
diinstall. Selama percobaan akan diawasi
oleh pembuat sistem atau programmer.
Penelitian yang dilakukan sampai saat ini
masih belum melalui tahapan ini.
7. Pemeliharaan
Tahap perawatan (maintenance)
dilakukan setelah piranti lunak telah
digunakan oleh pemakai atau user.Pada
tahap ini dilakukan monitoring proses,
evaluasi, dan perubahan (perbaikan) bila
diperlukan.Software versi terbaru atau
dengan pembaruan untuk dokumentasi,
pelatihan dan dukungan. Perubahan akan
dilakukan jika terdapat kesalahan, sehingga
piranti lunak harus disesuaikan lagi untuk
menampung perubahan kebutuhan yang
diinginkan user.
PERANCANGAN SISTEM
Use Case Diagram Baru
Pada gambar use case diagram di
bawah ini menggambarkan interaksi
komponen sistem yang memakai sistem
informasi gudang PT. Sari Lembah Subur,
dimana setiap kegiatan digambarkan
dengan simbol elips.
Pada gambar 1 komponen pengguna
sistem informasi ini terdiri dari Kerani
gudang, Stock Control, Kepala Gudang.
Gambar 1. Use Case Diagram Baru
Activity Diagram Baru
Activity diagramgudang PT. Sari
Lembah Suburmenggambarkan kegiatan
dari bagian-bagian yang membentuk
sistem.Dimulai dengan aktivasi sistem.
Kemudian dengan memasukkan username
dan password, sistem akan mendukung
berbagai kegiatan yaitu penginputan data
Master, Input data dokumen, proses
Simpleks transportasi dan cetak laporan.
Pada gambar 2 di bawah ini, yaitu
kegiatan yang terjadi pada Kerani gudang,
dimana kegiatan tersebut dimulai dengan
mengaktifkan aplikasi gudang.Kemudian
melakukan login untuk masuk ke sistem.
Jika id/password tidak benar proses
kembali menanyakan login ke menu utama
Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013 8
dan jika id/password benar maka proses
dilanjutkan untuk masuk ke menu utama.
Dari menu utama, kerani bisa melakukan
input list barang dan sekaligus input barang
masuk kemudian mencetak barang dan
keluar atau memasukkan data BPB dan
cetak SKB sebagai bukti barang telah
diberikan kemudian input SPB yang datang
setiap harinya. Disamping itu, kerani bisa
melakukan chatting (antar gudang) jika
diperlukan.
Gambar 2. Activity Diagram Kerani
Gudang
Pada gambar 3 di bawah ini, yaitu
kegiatan yang terjadi pada Stock Control,
dimana kegiatan tersebut dimulai dengan
mengaktifkan aplikasi gudang.Kemudian
melakukan login untuk masuk ke sistem.
Jika id/password tidak benar proses
kembali menanyakan login ke menu utama
dan jika id/password benar maka proses
dilanjutkan untuk masuk ke menu utama.
Dari menu utama, Stock Control pertama-
tama cek data barang berdasarkan bon
permintaan barang kemudian input dan
cetak purchase order. Apabila barang telah
diterima, Stock control lalu memasukkan
tanda terima gudang melakukan input list
barang dan sekaligus input barang masuk
atau input dan cetak list supplier atau input
dan cetak data mutasi barang kemudian
melakukan chatting (antar gudang) jika
diperlukan.
Gambar 3. Activity Diagram Stock Control
Pada gambar 4 di bawah ini, yaitu
kegiatan yang terjadi oleh Kepala Gudang,
dimana kegiatan tersebut dimulai dengan
mengaktifkan aplikasi gudang.Kemudian
melakukan login untuk masuk ke sistem.
Jika id/password tidak benar proses
kembali menanyakan login ke menu utama
dan jika id/password benar maka proses
dilanjutkan untuk masuk ke menu utama.
Dari menu utama, kepala gudang dapat
memasukkan data memo untuk
pemberitahuan atau input data pegawai
atau input dan cetak laporan data simpleks
atau melakukan chatting (antar gudang)
jika diperlukan.
Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013 9
Gambar 4. Activity Diagram Stock Control
Activity diagrammodul program
dapat dilihat pada lampiran 1.
Class Diagram Baru
Class diagram menggambarkan
hubungan antar class pada sistem
informasi gudang PT. Sari Lembah Subur
yang dapat dilihat pada lampiran 2.
Sequence Diagram Baru
Sequence diagram menggambarkan
interaksi antara objek-objek dalam aplikasi
yang terjadi komunikasi dan parameter
waktu.Pengguna sistem dapat meng-
gunakan aplikasi setelah melakukan login.
Kemudian mereka dapat melakukan input
data, proses Simpleks Transportasi,
mencetak laporan, serta chatting. Sequence
diagramgudang PT. Sari Lembah Subur
dapat dilihat pada lampiran 3.
Deployment Diagram Baru
Deploymentdiagram menjelaskan
penggunaan aplikasi Client-Server dimana
setiap komponen dihubungkan ke
hub/switch di setiap gudang dan digunakan
akses internet antara kerani (admin)
gudang sehingga aplikasi client dapat
mengakses ke aplikasi serversecara
terdistribusi. Deployment diagramgudang
PT. Sari Lembah Subur dapat dilihat pada
lampiran 4.
DEKRIPSI PENERIMAAN SISWA
Gambar 5. Deskripsi Alokasi Barang
Gudang
a. Sistem pendukung keputusan alokasi
barang-barang kebutuhan kebun /
departemen merupakan suatu perangkat
lunak yang dibangun untuk membantu
pihak gudang mengalokasikan barang-
barang gudang sesuai dengan kebutuhan
kebun / departemen dengan optimalisasi
harga serendah mungkin.
b. Sistem pendukung keputusan alokasi
barang-barang kebutuhan kebun /
departemen ini merupakan subsistem
dari Sistem Informasi Gudang PT. Sari
Lembah Subur, sebagian data induk
yang dibutuhkan dapat diperoleh dari
database gudang yang telah
ditambahkan dengan barang yang
masuk per harinya.
c. Pengguna dapat memilih data yang
sejenis dengan satuan yang sama
ataupun alokasi barang yang sejenis.
Sedangkan data yang dipilih adalah
pupuk, dikarenakan memiliki satuan
yang sama dalam bentuk kilogram,
alokasi terbesar di dalam gudang serta
pupuk tersebut dikirimkan
didistribusikan setiap hari ke kebun
sawit di tiap-tiap kebun/departemen.
PERHITUNGAN TRANSPORTASI
a. Kriteria
Proses pembuatan Simpleks
Transportasi PT. Sari Lembah Subur
Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013 10
mempunyai beberapa kriteria dasar. antara
lain :
1. Jenis Barang yang digunakan
Adapun jumlah dan fokus yang akan
diambil adalah mengenai distribusi jenis
pupuk yang digunakan di PT. Sari
Lembah Subur, dikarenakan pupuk
merupakan jumlah terbesar yang
memakan alokasi gudang.
2. Kapasitas Gudang dan Kebun
Maksud dari kapasitas yang dipakai
adalah kapasitas pupuk yang
didistribusikan dari gudang ke kebun.
Kapasitas gudang berupa jumlah total
alokasi barang yang digunakan untuk
menyimpan total pupuk dan kapasitas
kebun adalah jumlah total pupuk yang
dialokasikan setiap bulannya untuk
mencukupi kebutuhan pupuk di setiap
kebun. Semua kriteria dimasukkan
secara manual oleh user.
Dalam hal ini, data yang di cari adalah :
- kapasitas pupuk di tiap gudang
- kapasitas pupuk di tiap kebun sawit
SLS
- besarnya biaya transportasi pupuk
dari gudang ke kebun
- jarak transportasi gudang ke kebun
Sehingga tabel yang akan dibentuk
menjadi :
Tabel 1.Alokasi Kolom
Pada baris kolom digunakan
kapasitas pupuk di tiap gudang dan
kapasitas pupuk di tiap kebun sawit
SLS.Adapun kebun SLS terdiri atas empat
lokasi kebun Kerumutan, Kampar, Tanglo
dan KKPA.
Tabel 2.Alokasi Jumlah Supply dan
Demand
Untuk mengetahui lokasi dari tabel
dummy yang terbentuk, maka dibuatlah
kolom tambahan dummy di kedua sisi tabel
dan cukup di kosongkan data supply dan
demand-nya.
Tabel 3.Alokasi Dengan Dummy
3. Jarak dan Biaya Transportasi
Adapun jarak dan biaya transportasi
yang dipakai adalah poin penting dalam
perhitungan simpleks transportasi
karena yang dicari adalah biaya
transportasi yang paling optimum dan
semua kriteria di masukkan secara
manual oleh user. Perhitungan
menggunakan perkalian biaya
transportasi pupuk kebun SLS ke
gudangdan jarak transportasi kebun SLS
ke gudang. Variable hasil kali tersebut
seperti di bawah ini :
Untuk mengirim pupuk di Kerumutan
(SLS-1)perhektar :
- di Central :
8 km x Rp.80/kg = Rp.640/kg
- di AF.Q :
22 km x Rp.80/kg = Rp.1760/kg
- di KCUB :
9km x Rp.80/kg = Rp.720/kg
Untuk mengirim pupuk di Kampar (SLS-2)
perhektar :
- di Central :
5 km xRp.80/kg = Rp400/kg
- di AF.Q :
KERUMUTAN KAMPAR TANGLO KKPA SUPPLY
Gudang
Cental
Gudang
AF.Quin
Gudang
KCUB
DEMAND
KERUMUTAN KAMPAR TANGLO KKPA SUPPLY
Gudang
Cental
Gudang
AF.Quin
Gudang
KCUB
DEMAND 1500 2200 4000 1310 9010
8000
850
160
KERUMUTAN KAMPAR TANGLO KKPA dummy SUPPLY
Gudang
Cental
Gudang
AF.Quin
Gudang
KCUB
DEMAND 1500 2200 4000 1310 0 9010
8000
850
160
dummy 0
Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013 11
12 km x Rp.80/kg = Rp.960/kg
- di KCUB :
6km x Rp.80/kg = Rp.480/kg
Untuk mengirim pupuk di Tanglo (SLS-2)
perhektar :
- di Central :
21 km xRp.80/kg = Rp.1680/kg
- di AF.Q :
5 km x Rp.80/kg = Rp.400/kg
- di KCUB :
8km x Rp.80/kg = Rp.1440/kg
Untuk mengirim pupuk di KKPA (SLS-3)
perhektar :
- di Central :
10 km xRp.80/kg = Rp.800/kg
- di AF.Q :
25 km x Rp.80/kg = Rp.2000/kg
- di KCUB :
3km x Rp.80/kg = Rp.240/kg
Data yang ada di atas kemudian di
masukkan ke dalam tabel yang akan di
hitung nilainya seperti pada tabel 4.
Tabel 4Alokasi Data
Untuk mengetahui lokasi dari tabel
dummy yang terbentuk, maka dibuatlah
kolom tambahan dummy di kedua sisi tabel
dan cukup di kosongkan data supply dan
demand-nya.
Tabel 5Alokasi Data Dengan Dummy
Sedangkan pada program, cukup
masukkan data yang akan digunakan dan
program akan menyesuaikan hasil di form
yang telah dibentuk sesuai dengan
permasalahan simpleks.
b. Metode Penyelesaian
Ada dua metode yang digunakan
untuk penyelesaian dan satu metode untuk
pembuktian hasil. Adapun metode
penyelesaian berupa rangkaian alur logik
yang digunakan untuk menghasilkan nilai
yang diinginkan. Dua metode ini
digunakan sebagai perbandingan untuk
mendapatkan nilai paling optimum.
Sedangkan metode pembuktian berupa
tampilan angka yang membuktikan hasil
dari penggunaan dua metode sebelumnya.
Semua data telah diposisikan
berdasarkan input dari form sebelumnya.
Untuk nilai dummy tetap dibiarkan kosong.
Namun tetap dipakai untuk menampung
kelebihan hasil dari perhitungan dengan
dua metode.
1. Metode Northwest corner (NWC)
Metode northwest corner dimulai
dari kolom sebelah kiri atas
(C11)yang nilainya ditentukan oleh
tiga faktor :
a. Jika kolom supply (alokasi
gudang) lebih kecil, maka di pakai
nilai gudang dan lanjutkan
pencarian nilai ke bawah (C15)
b. Jika kolom demand (alokasi
kebun) lebih kecil, maka di pakai
nilai gudang dan lanjutkan
pencarian nilai ke samping (C12)
c. Jika supply dan demand
mempunyai nilai yang sama. Maka
nilai diambil salah satu dan
dilanjutkan ke kolom seberang
(C16)
d. Selanjutnya semua kolom
memakai format yang sama dan
masing masing kolom Cij
mengaktifkan kolom lain.
e. Contoh coding pada tombol
“mulai perhitungan” untuk
mengaktifkan kolom C11 sebagai
KERUMUTAN KAMPAR TANGLO KKPA SUPPLY
Gudang 640 400 1680 800
Cental
Gudang 1760 960 400 2000
AF.Quin
Gudang 720 480 1440 240
KCUB
DEMAND 1500 2200 4000 2310 9010
8000
850
160
KERUMUTAN KAMPAR TANGLO KKPA dummy SUPPLY
Gudang 640 400 1680 800
Cental
Gudang 1760 960 400 2000
AF.Quin
Gudang 720 480 1440 240
KCUB
DEMAND 1500 2200 4000 1310 0 9010
8000
850
160
dummy 0
Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013 12
permulaan perhitungan northwest
corner.
2. Metode Least Cost
Berbeda dengan perhitungan metode
northwest corner, metode least cost
menggunakan kolom biaya dan jarak
sebahai patokan pengambilan nilai.
Sebagai permulaan, setiap kolom dicari
nilai terendah dan dimaksimalkan nilainya
dengan mengambil nilai terendah.
Gambar 6. Kolom Sebagai Langkah
Pertama Pengambilan Nilai Terkecil
Pada gambar di atas terlihat kolom
terkecil (nilai jarak dan biaya transport)
sebesar 640. Sehingga dimaksimalkan
sebesar 1500.Setelah setiap kolom
ditentukan biaya terkecil, kemudian setiap
kolom disesuaikan apabila ada angka yang
tak sesuai dengan baris.
Sedangkan langkah terakhir untuk
perhitungan least cost adalah
menyeimbangkan angka-angka yang belum
seimbang dengan baris (maksimum supply)
yang sesuai dengan nilai yang telah di cari
sekaligus mengaktifkan tombol
“optimalitas” dan memanggil fungsi sub
hitung sesuai dengan coding northwest
corner sebelumnya.
3. Metode Pembuktian Modivied
Distribution (MODI)
Pembuktian optimalitas MODI
berupa angka yang tampilkan pada sudut
atas kolom yang menampilkan angka dari
minus sampai positif. Semakin besar nilai
minus, maka semakin lebih optimal nilai
yang didapat. Untuk pencariannya
digunakan label untuk memulai
perhitungan.
Apabila telah didapat nilai dari
v1,v2,v3,v4,v5 dan u1,u2,u3 kemudian angka
tersebut dikalikan dengan nilai jarak dan
transportasi. Kemudian angka tersebut
akan menghasikan nilai minus yang
kemudian dijadikan patokan penambahan
nilai apabila ingin memindahkan nilai
distribusi.
RANCANGAN INPUT SISTEM
INFORMASI GUDANG PT. SARI
LEMBAH SUBUR
- Form Login
Gambar 7. Form Menu Utama dan Login
- Form Menu Utama dan Data Barang
Gambar 8. Form Menu Utama dan Menu
Daftar Barang
Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013 13
- Form Data Barang Gudang
Gambar 9. Form Daftar barang
- Form Kriteria dan Part (Informasi
Barang)
Gambar 10. Form Kriteria Dan Alternatif
- Form Data Karyawan
Gambar 11. Form Data Karyawan
- Form Daftar Supplier
Gambar 12. Form Daftar Supplier
- Form Tampilan List BPB
Gambar 13. Form List BPB
- Form Tampilan List SPB
Gambar 14. Form List SPB
- Form Tanda Terima Gudang
Gambar 15. Tanda Terima Gudang
- Form Surat Keluar Barang
Gambar 16. Form Surat Keluar Barang
Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013 14
- Form Mutasi Barang
Gambar 17. Form Mutasi Barang
- Form Chat Room
Gambar 18. Form Chatting
- Form Memo
Gambar 19. Form Memo
- Form Cetak
Gambar 15. Form Memo
Gambar 20. Form Cetak
- Form Input BPB dan SPB
Gambar 21.Form Input Data dan Edit
- Form Input Data dan Edit
Gambar 22. Form Input Data dan Edit
Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013 15
RENCANA IMPLEMENTASI DAN
PEMELIHARAAN
Pengusulan rancangan sistem baru
berbasis komputerisasi menggunakan
jaringan Client-Server dengan database
terdistribusi yang dihubungkan dengan
menggunakan komputer kerani dengan
diproteksi menggunakanPrivate IP melalui
VPNhamachi.
Sedangkan tipe jaringan di dalam
gudang memakai tipe jaringan Client-
Server dengan database terdistribusi yang
menghubungkan tiga komputer. Komputer
milik kerani merupakan database utama
(server) komputer client dipakai oleh Stock
control, dan kepala gudang, satu lagi
dipakai untuk input data (untuk karyawan).
Sedangkan model jaringan yang diusulkan
adalah topologi staryang dapat dilihat pada
lampiran 5.
KESIMPULAN
1. Sistem informasi gudang PT. Sari
lembah Subur yang didukung
databaseterdistribusi mampu
membantu pihak gudang dalam proses
penyimpanan, pengolahan data sampai
pada pembuatan berbagai laporan yang
dibutuhkan oleh perusahaan secara
cepat dan akurat.
2. Bahwa penggunaan media komunikasi
internet dengan VPN sebagai proteksi
jariangan dapat memudahkan
komunikasi data serta informasi di
antara gudang besar sehingga
mengurangi anggaran untuk
konfirmasi barang di ketiga gudang
serta mampu membackup data apabila
ada kendala-kendala yang terjadi
dalam sistem.
3. Dengan membangun sistem
pendukung keputusan yang
menggunakan metode Transportasi
mampu membantu pihak gudang
untuk menentukan alokasi barang
yang di setiap kebun sehingga dapat
menimimalisir penumpukan barang
demi mengefisiensikan anggaran
transportasi gudang.
REFERENSI
[1] Adi, Eka Rumpko. 2011. Jaringan
Komputer, Tersedia pada http://
vercomfo.blogspot.com/2012/04/jarin
gan-komputer.html, (diakses tanggal
20 Januari 2013, 16.00).
[2] Agung Nugroho, 2005. Strategi Jitu
memilih Metode statistic Penelitian
dengan SPSS, Andi Jogyakarta.
[3] Cablenetwork, 2011.Jenis-jenis
topologi jaringan komputer, Tersedia
pada
http://cablenetwork.wordpress .com/2
011/06/28/jenis-jenis-topologi-
jaringan-komputer/#more-10,
(diakses tanggal 12 Maret 2013, 2.15).
[4] Ernestine, Margaretha, 2013.
Program Linear Dengan Metode
Simplex, Tersedia pada
http://academia.edu/3449276/Progra
m_Linear_dengan_ Metode_Simplex,
(diakses tanggal 15 Mei 2013, 12.01).
[5] Ismail, Taufiq. 2011. Virtual Private
Network, Tersedia
padahttp://blog.uad.ac.id/taufiq/2011/
03/06/6-virtual-privat-network/,
(diakses tanggal 21 Januari 2013,
9.10).
[6] Jamal, 2011. Pembagian IP Address,
Tersedia Pada http://bahasapersatuan.
wordpress.com/2011/08/18/pembagia
n-ip-address/, (diakses tanggal 12
Maret 2013, 3.50).
[7] Jogiyanto. 2009. Sistem Teknologi
Informasi. Andi Offset, Yogyakarta.
[8] Kadir, A. 2003. Pengenalan Sistem
Informasi. Andi Offset, Yogyakarta.
[9] Kurnianto, Anto. 2012. UML
Diagram Contoh Dan Fungsinya.
Tersedia Pada
http://kurnianto121.blogspot.com/201
2/09/diagram-uml-contoh-dan -
Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013 16
fungsinya.html, (diakses tanggal 19
Januari 2013, 22.50).
[10] Kusrini. 2007. Konsep Dan Aplikasi
Sistem Pendukung Keputusan. Andi
Offset, Yogyakarta.
[11] LR, Intan. 2012. Model
Referensi TCP/IP, Tersedia pada
http://intanls.wordpress.com/,
(diakses tanggal 20 Januari 2013,
17.00).
[12] Miller, Randy. 2010. Practical UML:
A Hands-On Introduction for
Developers, Tersedia pada
http://edn.embarcadero.com/article/3
1863#object-diagrams, (diakses
tanggal 19 Januari 2013, 19.00).
[13] Nur Hamin, Ismaillia. 2007.
Identifikasi Alterntif Pengadaan
Bahan Baku di Perusahaan Daerah
Air Minum (PDAM) Kabupaten
Boyolali, Tersedia pada
http://www.etd.eprints.ums.ac.id/174
3/2/D600030127.pdf.(diakses tanggal
3 Januari 2013, 11.00).
[14] Prawiro, Imam. 2012. IP Public dan
IP Private, Tersedia pada
http://imamprawiro.blogspot.com/20
12/09/ip-public-dan-ip-private. html
(diakses tanggal 20 Januari 2013,
20.30).
[15] Rochaety, E., T. Setyowaty dan F.
Ridwan. Z. 2011. Sistem Informasi
Manajemen. Mitra Wacana Media,
Jakarta.
[16] Suryadi K, Ramdhani MA. 2002.
Sistem Pendukung Keputusan,
PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
[17] Sutabri. 2005. Sistem Informasi
Manajemen. Andi Offset, Yogyakarta.
[18] Sutarman. 2009. Pengantar Teknologi
Informasi. Bumi Aksara, Jakarta.
[19] Sobri, Hari. 2011, Virtual Private
Network. Tersedia pada http://
harisobri.blogspot.com/2011/01/vpn-
virtual-private-network.html (diakses
tanggal 20 Mei 2013, 02.15).
[20] Turban, E., J.E. Aronson dan T.P
Liang. 2005. Decision Support
Systems And Intelligent Systems.
Edisi 7. Andi Offset, Yogyakarta.
[21] Utomo, Priyo Dwi. 2012. Subnet
Mask dan Kelas IP, Tersedia Pada
http://ko-
jar.blogspot.com/2012/11/subnet-
mask-dan-kelas-ip.html. (diakses
tanggal 30 Januari 2013, 15.50).
[22] Wiharsono Kurniawan. 2007.
Jaringan Komputer. Yogyakarta.
ANDI.
[23] Yuliono, Fariz. 2011. Log Me In
Hamachi. Forum komunitas FST UIN
Jakarta. Tersedia Pada
http://fst.uinjkt.ac.id/forum/viewtopic
.php?p=183) (diakses tanggal 18 Juni
2013, 04.30).
[24] Yuswanto dan Subari. 2005.
Mengolah Database Dengan SQL
Server 2000. Prestasi Pustaka
Publisher, Jakarta.
[25] http://id.Wikipedia.org/wiki/ diakses
tanggal 28 Desember, 2012.
Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013 17
LAMPIRAN 1
ActivityModul Program Pada Sistem Informasi GudangPT. Sari Lembah Subur
Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013 18
LAMPIRAN 2
Class Diagram Baru Sistem Informasi GudangPT. Sari Lembah Subur
Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013 19
LAMPIRAN 3
Sequence Diagram Baru Sistem Informasi GudangPT. Sari Lembah Subur
Kerani Gudang
Stock Control
Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013 20
Kepala Gudang
LAMPIRAN 4
Deployment Diagram Baru Sistem Informasi GudangPT. Sari Lembah Subur
Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Pelita Indonesia – 2013 21
LAMPIRAN 5
Arsitektur Jaringan Sistem Informasi GudangPT. Sari Lembah Subur
Arsitektur Jaringan Masing-Masing Gudang
Arsitektur Jaringan Sistem Client Server