daun (folium)

14
KORMUS DAN BAGIAN-BAGIANNYA Kormus adalah tubuh tumbuh-tumbuhanyang hanya dimiliki oleh Pteridophyta (tumbuhan paku) dan Spermatophyta (tumbuhan biji). Kedua golongan ini tergabung dalam satu kelompok yang disebut Cormophyta (tumbuhan kormus). Kormus merupakan tumbuhan yang dengan nyata memperlihatkan : 1. Akar (radix) 2. Batang (caulis) 3. Daun (folium) Bagian lain yang dapat kita temukan pada tumbuh- tumbuhan yang di anggap sebagai metamorfosis bagian pokok atau kombinasi bagian- bagian pokok itu misalnya: 1. Kuncup (gemma), dianggap sebagai penjelmaan batang dan daun. 2. Bunga (flos), juga penjelmaan batang dan daun. 3. Duri (spina), dapat merupakan penjelmaan dahan maupun daun. 4. Alat-alat pembelit (cirrhus), dapat berasal dari daun, dahan atau cabang. 5. Umbi (tuber), penjelmaan batang. 6. Rimpang (rhizoma), penjelmaan batang beserta daun-daunnya. 7. Umbi lapis (bulbus), penjelmaan batang dan daun. Disamping itu juga terdapat alat-alat tambahan atau alat pelengkap (organa accessoria), misalnya: 1. Rambut atau bulu (pilus) 2. Sisik (lepis) 3. Lentisel (lenticulus) ALAT HARA (Organum nutritivium) Alat hara yaitu semua bagian tubuh tumbuhan yang secara langsung ataupun tidak langsung berguna untuk menegakkan kehidupan tumbuhan, yaitu yang terutama berguna untuk penyerapan, pengolahan, pengangkutan, dan penimbunan zat-zat makanan. DAUN

Upload: difo-danang

Post on 01-Jul-2015

1.170 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: DAUN (FOLIUM)

KORMUS DAN BAGIAN-BAGIANNYA

Kormus adalah tubuh tumbuh-tumbuhanyang hanya dimiliki oleh Pteridophyta (tumbuhan paku) dan Spermatophyta (tumbuhan biji). Kedua golongan ini tergabung dalam satu kelompok yang disebut Cormophyta (tumbuhan kormus).

Kormus merupakan tumbuhan yang dengan nyata memperlihatkan:

1. Akar (radix)2. Batang (caulis)3. Daun (folium)

Bagian lain yang dapat kita temukan pada tumbuh-tumbuhan yang di anggap sebagai metamorfosis bagian pokok atau kombinasi bagian-bagian pokok itu misalnya:

1. Kuncup (gemma), dianggap sebagai penjelmaan batang dan daun.

2. Bunga (flos), juga penjelmaan batang dan daun.

3. Duri (spina), dapat merupakan penjelmaan dahan maupun daun.

4. Alat-alat pembelit (cirrhus), dapat berasal dari daun, dahan atau cabang.

5. Umbi (tuber), penjelmaan batang.6. Rimpang (rhizoma), penjelmaan

batang beserta daun-daunnya.7. Umbi lapis (bulbus), penjelmaan

batang dan daun.

Disamping itu juga terdapat alat-alat tambahan atau alat pelengkap (organa accessoria), misalnya:

1. Rambut atau bulu (pilus)2. Sisik (lepis)3. Lentisel (lenticulus)

ALAT HARA (Organum nutritivium)

Alat hara yaitu semua bagian tubuh tumbuhan yang secara langsung ataupun tidak langsung berguna untuk menegakkan kehidupan tumbuhan, yaitu yang terutama berguna untuk penyerapan, pengolahan, pengangkutan, dan penimbunan zat-zat makanan.

DAUN(FOLIUM)

Daun merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Bagian tempat duduk melekatnya daun disebut buku- buku (nodus) , bagian batang diantara dua buku-buku disebut ruas (internodus), tempat di atas daun yang merupakan sudut di antara batang dan daun di sebut ketiak daun (axilla).

Fungsi daun bagi tumbuh-tumbuhan yaitu sebagai alat untuk:

1. Pengambilan zat-zat makanan (resorbsi).

2. Pengolahan zat-zat makanan (asimilasi).

3. Penguapan air (transpirasi).4. Pernapasan (respirasi).5. Alat perkembangbiakan atau

alat perkembangan vegetatif.

Daun juga melakukan proses difusi (setiap benda yang basah, di dalam ruang yang belum jenuh dengan uap air akan menguapkan air ke dalam ruang tadi), yang bertujuan untuk meniadakn perbedaan konsentrasi kandungan akan air

Page 2: DAUN (FOLIUM)

antara ruangan dengan suatu benda yang basah tadi.

Ada juga peristiwa penetesan air (gutasi), yaitu peristiwa keluarnya air dalam bentuk tetesan-tetesan.

BAGIAN-BAGIAN DAUN Daun-daun yang lengkap

mempunyai bagian-bagian berikut:1. Upih daun atau pelepah daun

(vagina).2. Tangkai daun (petiolus).3. Helaian daun (lamina).4. Tulang daun (venatio).

Daun yang lengkap bisa kita temui pada pohon pisang (Musa paradisiaca L.), pohon pinang (Areca catechu L.), bambu (Bambusa sp.)

Kebanyakan tumbuhan mempunyai daun yang kehilangan satu atau dua dari tiga bagian di atas. Daun yang demikian disebut daun tidak lengkap.

Susunan daun yang tidak lengkap, ada beberapa kemungkinan:

a) Daun bertangkai, terdiri atas tangkai dan helaian saja. Misalnya: nangka (Artocarpus integra Merr.), mangga (Mangifera indica L.)

b) Daun berupih atau daun berpelepah, terdiri atas upih dan helaian daun. Misalnya: tumbuhan golongan rumput-rumputan (gramineae).

c) Daun duduk (sessilis), terdiri atas helaian saja, sehingga daun tampak duduk pada batang. Misalnya: biduri (Calotropis gigantea R.Br). daun yang seperti ini juga disebut daun memeluk batang (amplexicaulis), karena pada sebagian daun ada yang memilika pangkal daun yang lebar sehingga tampak memeluk pada batang.

Misalnya pada tempuyung (Sonchus oleraceus L.) daun yang memeluk bayang ini seringkali bangunnya membulat dan disebut telinga daun.

d) Daun yang hanya terdiri dari tangkai saja, tangkai biasanyamenjadi pipih sehingga menyerupai helaian daun, jadi merupakan suatu helaian daun semu atau palsu (filodia). Misalnya pada jenis pohon acacia yang berasal dari Australia, (Acacia auriculiformis A. Cunn.)

Daun juga seringkali mempunyai alat-alat tambahan atau pelengkap, antara lain berupa:

1. Daun penumpu (stipulae)a. Daun penumpu bebas (stipulae

liberae), pada kacang tanah (Arachis hypogea L.)

b. Daun penumpu yang melekat pada kanan kiri pangkal tangkai (stipulae adnatae), pada mawar (Rosa sp.)

c. Daun penumpu yang berlekatan menjadi satu di dalam ketiak daun (stipulae axillaris atau stipulae intrapetiolaris)

d. Daun penumpu yang berlekatan menjadi satu dan mengambil tempat berhadapan dengan tangkai daun biasanya melebar hingga melingkari batang (stipulae petiolo opposita atau stipulae antidroma)

e. Daun penumpu antar tangkai (stipulae interpetiolaris), pada mengkudu (Morinda citrifolia L.)

2. Selaput bumbung (ocrea atau ochrea)

3. Lidah-lidah (ligula)

Page 3: DAUN (FOLIUM)

4. Lentisel5. Trikoma 6. Sisik-sisik

UPIH DAUN ATAU PELEPAH DAUN

(VAGINA)

Upih daun selain merupakan bagian daun yang melekat atau memeluk batang, juga dapat mempunyai fungsi lain:

1. Sebagai pelindung kuncup yang masih muda, pada tebu (Saccharum officinarum L.)

2. Memberi kekuatan pada batang tanaman, pada pisang (Musa paradisiaca L.) batang pohon pisang sebenarnya bukan batang sesungguhnya, jadi disebut batang semu.

TANGKAI DAUN(PETIOLUS)

Tangkai daun merupakan bagian daun yang mendukung helaiannya dan bertugas untuk menempatkan helaian daun tadi pada posisi sedemikian rupa, hingga dapat memperoleh cahaya matahari sebanyak-banyaknya.

Umumnya tangkai daun berbentuk silinder dengan sisi atas agak pipih dan menebal pada pangkalnya. Jika dilihat pada penampang melintangnya dapat kita jumpai kemungkinan-kemungkinan berikut:

Bulat dan berongga, pada tangkai daun pepaya (Carica papaya L.)

Pipih dan tepinya melebar (bersayap), pada jeruk (Citrus sp.)

Bersegi

Setengah lingkaran dan seringkali sisi atasnya beralur dangkal atau beralur dalam seperti pada tangkai daun pisang.

Adapula tangkai daun yang menebal pada pangkal dan ujungnya, pada daun pohon kupu-kupu (Bauhinia purpurea L.)

Tangkai daun juga bisa mengalami pergantian bentuk (metamorfosis) menjadi semacam helaian daun yang dinamakan filodia.

HELAIAN DAUN(LAMINA)

Suatu tanaman yang memperlihatkan bentuk daun yang berlainan pada satu pohon, dikatakan memperlihatkan sifat heterofili, kalau masing-masing terdapat pada cabang yang berlainan. Kalau pada satu cabang terdapat kedua macam bentuk daun tadi, sifatnya disebut anisofili.

Berikut ada beberapa sifat daun yang perlu mendapat perhatian, yaitu:

1. Bangunnya (circumscriptio)2. Ujungnya (apex)3. Pangkalnya (basis)4. Susunan tulang-tulangnya

(nervatio atau venatio)5. Tepinya (margo)6. Daging daunnya (intervenium)7. Dan sifat-sifat lain lagi, misalnya:

keadaan permukaan atas maupun bawahnya (gundul, berambut, atau lainnya), warna, dll.

Page 4: DAUN (FOLIUM)

Bangun (Bentuk) Daun (Circumscriptio atau circumnatio)

Berdasarkan letak bagian daun yang terlebar itu dapat dibedakan menjadi 4 golongan daun, yaitu daun dengan :

1. Bagian yang terlebar berada di tengah-tengah helaian daun.

2. Bagian yang terlebar berada di bawah tengah-tengah helaian daun.

3. Bagian yang terlebar berada di atas tengah-tengah helaian daun.

4. Tidak ada bagian yang terlebar, artinya helaian daun dari pangkal ujung dapat dikatakan sama lebarnya.

1) Bagian yang terlebar berada di tengah-tengah helaian daun.

a) Bulat atau bundar (orbicularis)

b) Bangun perisai (peltatus)c) Jorong (ovalis atau

ellipticus)d) Memanjang (oblongus)e) Bangun lanset

(lanceolatus)f) Jorong-memanjang

(elliptico-oblongus)g) Memanjang sampai

bangun lanset (oblongo-lanceolatus)

2) Bagian yang terlebar terdapat di bawah tengah-tengah helaian daun A. Pangkal daunnya tidak

bertoreh.a) Bangun bulat telur

(ovatus)b) Bangun segitiga

(triangularis)c) Bangun delta

(deltoideus)

d) Bangun belah ketupat (rhomboideus)

B. Pangkal daun bertoreh atau berlekuk

a) Bangun jantung (cordatus)

b) Bangun ginjal atau kerinjal (reniformis)

c) Bangun anak panah (sagittatus)

d) Bangun tombak (hastatus)

e) Bertelinga (auriculatus)

3) Bagian yang terlebar terdapat di atas tengah-tengah helaian daun

a) Bangun bulat telur sungsang (obovatus)

b) Bangun jantung sungsang (obcordatus)

c) Bangun segitiga terbalik atau bangun pasak (cuneatus)

d) Bangun sudip atau bangun spatel atau solet (spathulatus)

4) Tidak ada bagian yang terlebar atau dari pangkal sampai ujung hampir sama lebar

a) Bangun garis (linearis)b) Bangun pita (ligulatus)c) Bangun pedang

(ensiformis)d) Bangun paku atau dabus

(subulatus)e) Bangun jarum (acerosus)

Ujung Daun (Apex Folii)

Bentuk-bentuk daun yang sering kita jumpai adalah:

a) Runcing (acutus)b) Meruncing (acuminatus)

Page 5: DAUN (FOLIUM)

c) Tumpul (obtusus)d) Membulat (rotundatus)e) Rompang (truncatus)f) Terbelah (retusus)g) Berduri (mucronatus)

Pangkal Daun (Basis Folii)

1) Yang tepi daunnya di bagian itu tidak pernah bertemu, tapi terpisah oleh pangkal ibu tulang/ujung tangkai daun. Dalam keadaan demikian terdapat :

a) Runcing (acutus)b) Meruncing (acuminatus)c) Tumpul (obtusus)d) Membulat (rotundatus)e) Rompang atau rata

(truncatus)f) Berlekuk (emarginatus)

2) Yang tepi daunnya dapat bertemu dan berlekatan satu sama lain:

a) Pertemuan tepi daun pada pangkal terjadi pada sisi yang sama terhadap batang, seperti pada daun bangun perisai.

b) Pertemuan tepi daun terjadi pada sisi seberang batang yang berlawanan atau berhadapan dengan letak daunnya. Pangkal daun tertembus oleh batangnya (perfoliatus)

Di tinjau dari bentuk pangkal daunnya, daun seperti ini biasanya membulat.

Susunan Tulang-tulang Daun (Nervatio atau Venatio)

Tulang-tulang daun berguna untuk:a) Memberi kekuatan pada daun

b) Sebagai jalan untuk pengangkutan zat-zat, yaitu:

Jalan pengangkutan zat-zat yang di ambil tumbuhan dari tanah.

Jalan pengangkutan hasil-hasil asimilasi dari tempat pembuatannya.

Tulang-tulang daun menurut besar-kecilnya di bedakan menjadi 3 macam, yaitu:

a) Ibu tulang (costa)b) Tulang-tulang daun (nervus

lateralis)c) Urat-urat daun (vena)Daun dapat memperlihatkan sifat-sifat

berikut: Tulang cabang tadi dapat mencapai

tepi daun. Tulang cabang tadi berhenti

sebelum mencapai tepi daun. Tulang cabang tadi dekat tepi daun

lalu membengkok ke atas.

Berdasarkan susunan tulangnya kita membedakan daun menjadi 4 golongan, yaitu:

Dicotyledoneae (tumbuhan berbiji belah)

Bertulang menyirip (penninervis) Bertulang menjari (palminervis)

Monocotyledoneae (tumbuhan berbiji tunggal)

Bertulang melengkung (cervinervis)

Bertulang sejajar atau bertulang lurus (rectinervis)

Tepi Daun (Margo Folii)

Dalam garis besarnya tepi daun dapat di bedakan dalam dua macam:

1. Yang rata (integer)

Page 6: DAUN (FOLIUM)

2. Yang bertoreh (divisus)Toreh yang merdekaToreh yang mempengaruhi bentuknya

Dalam hubungannya dengan jenis toreh-toreh ini di pergunakan istilah sinus untuk torehnya sendiri dan angulus untuk bagian tepi daun yang menonjol keluar.

Tepi daun dengan toreh yang merdekaa) Bergerigi (serratus), bergerigi

kasar dan bergerigi halus.b) Bergerigi ganda atau

rangkap (biserratus)c) Bergigi (dentatus)d) Beringgit (crenatus)e) Berombak (repandus)Tepi daun dengan toreh-toreh yang mempengaruhi bentuknya

Berdasarkan dalamnya toreh-toreh itu, tepi daun dapat di bedakan menjadi:a) Berlekuk (lobatus)b) Bercangap (fissus)c) Berbagi (partitus)

Berdasarkan kombinasi antara sifat torehnya dengan susunan tulang daun yang bersangkutan, yaitu:a) Berlekuk menyirip

(pinnatilobus)b) Bercangap menyirip

(pinnatifidus)c) Berbagi menyirip

(pinnatipartitus)d) Berlekuk menjari

(palmatilobus)e) Bercangap menjari

(palmatifidus)

Daging Daun (Intervenium)

Yang dinamakan daging daun adalah bagian daun yang terdapat di antara tulang-tulang daun dan urat-urat daun.

Tebal atau tipisnya helaian daun, pada hakekatnya juga bergantung pada tebal tipisnya daging daunnya, diantaranya:

a) Tipis seperi selaput (membranaceus)

b) Seperti kertas (papyraceus atau chartaceus)

c) Tipis lunak (herbaceus)d) Seperti perkamen (perkamenteus)e) Seperti kulit / belulang

(coriaceus)f) Berdaging (carnosus)

Sifat-sifat lain pada daun yang perlu pula untuk di perhatikan

Ada sifat-sifat lain pada daun yang perlu di perhatikan, diantaranya:

a) Warnab) Permukaan (atas maupun bawah)

Warna daun Merah Hijau bercampur atau tertutup

warna merah Hijau tua Hijau kekuningan

Permukaan dauna) Licin (laevis)

Mengkilat (nitidus) Suram (opacus) Berselaput lilin (pruinosus)

b) Gundul (glaber)c) Kasap (scaber)d) Berkerut (rugosus)e) Berbingkul-bingkul (bullatus)f) Berbulu (pilosus)g) Berbulu halus dan rapat

(villosus)

Page 7: DAUN (FOLIUM)

h) Berbulu kasar (hispidus)i) Bersisik (lepidus)

Daun majemuk (Folium Compositum)

Jika pada tangkai daunnya hanya terdapat satu helaian daun saja dinamakan daun tunggal (folium simplex)

Jika pada tangkai daunnya terdapat lebih dari satu helaian daun saja dinamakan daun majemuk (folium compositum)

Pada suatu daun majemuk dapat kita bedakan bagian-bagian berikut:

a) Ibu tangkai daun (petiolus communis)

b) Tangkai anak daun (petiololus)c) Anak daun (foliolum)d) Upih daun (vagina)Menurut susunan anak daun pada ibu

tangkainya, daun majemuk dapat di bedakan menjadi beberapa golongan, yaitu:

1. Daun majemuk menyirip (pinnatus)

2. Daun majemuk menjari (palmatus)

3. Daun majemuk menjari (pedatus)4. Daun majemuk campuran

(digitato pinnatus)

Daun majemuk menyirip (pinnatus)

Daun majemuk menyirip dapat di bedakan menjadi beberapa macam:

a) Daun majemuk menyirip beranak daun satu (unifoliolatus)

b) Daun majemuk menyirip genap (abrupte pinnatus)

c) Daun majemuk menyirip gasal (imparipinnatus)

Selain itu daun majemuk menyirip di bedakan lagi menurut duduknya anak-anak daun pada ibu tangkai, hingga di dapati:

a) Daun majemuk menyirip dengan anak daun yang berpasang-pasangan

b) Menyirip berselingc) Menyirip berselang-seling

(interrupte pinnatus)Daun majemuk menyirip ganda dapat

di bedakan menurut letak anak daun pada cabang tingkat berapa dari ibu tangkainya, diantaranya:

a) Majemuk menyirip ganda dua (bipinnatus)

b) Majemuk menyirip ganda tiga (tripinnatus)

c) Majemuk menyirip ganda empat, dst.

Daun menyirip ganda dibedakan lagi menjadi :

a) Menyirip ganda dengan sempurna, jika tidak ada satu anak daun pun yang duduk pada ibu tangkai.

b) Menyirip ganda tidak sempurna, jika masih ada anak daun yang duduk langsung pada ibu tangkainya.

Berikut diberikan beberapa contoh daun yang menyirip ganda:

a) Daun majemuk menyirip ganda dua dengan sempurna, pada daun kembang merak (Leucaena glauca)

b) Daun majemuk menyirip gasal ganda dua tidak sempurna, pada daun kirinyu (Sambucus javanica)

c) Daun majemuk menyirip gasal rangkap tiga tidak sempurna, pada daun kelor (Moringa oleifera)

Daun majemuk menjari (palmatus atau digitatus)

Page 8: DAUN (FOLIUM)

Daun majemuk menjari adalah daun majemuk yang semua anak daunnya tersusun memencar pada ujung ibu tangkai seperti letaknya pada jari-jari tangan.

Berdasarkan jumlah anak daunnya, daun majemuk menjari dapat dibedakan menjadi:

a) Beranak daun dua (bifoliolatus)b) Beranak daun tiga (trifoliolatus)c) Beranak daun lima

(quinquefoliolatus)d) Beranak daun tujuh

(septemfoliolatus)Ada juga daun majemuk menjari yang bersifat ganda, misalnya:

- Majemuk menjari beranak daun tiga ganda dua (biternatus)

Daun majemuk bangun kaki (pedatus)

Daun ini mempunyai susunan seperti daun majemuk menjari ,tapi dua anak daun yang paling pinggir tidak duduk pada ibu tangkai, melainkan pada tangkai anak daun yang di sampingnya.

Daun majemuk campuran (digitatopinnatus)

Daun majemuk campuran adalah suatu daun majemuk ganda yang mempunyai cabang-cabang ibu tangkai memencar seperti jari dan terdapat pada ujung ibu tangkai daun, tapi pada cabang-cabang ibu tangkai ini terdapat anak-anak daun yang tersusun menyirip. Jadi, daun majemuk campuran adalah campuran dari susunan yang menjari dan menyirip.

TATA LETAK DAUN PADA BATANG (Phyllotaxis atau

Dispositio Foliorum)

Bagian batang atau cabang tempat duduknya suatu daun disebut buku-buku batang (nodus), sedang bagian batang antara dua buku-buku dinamakan ruas (internodus), aturan mengenai letak daun inilah yang dinamakan tata letak daun (phyllotaxis).

Untuk mengetahui bagaimana tata letak daun pada batang, harus di tentukan terlebih dahulu berapa jumlah daun yang terdapat pada satu buku-buku batang, yang kemungkinannya adalah:

a) Pada setiap buku-buku batang hanya terdapat satu daun saja.

b) Pada setiap buku-buku batang terdapat dua daun yang berhadap-hadapan.

c) Pada setiap buku-buku batang terdapat lebih daripada dua dua daun.

Tata letak daun (phyllotaxis)1) Pada tiap buku-buku batang

hanya terdapat satu daun.Jika demikian keadaannya maka tata letak daunnya dinamakan tersebar (folia sparsa).Pada berbagai jenis tumbuhan dengan tata letak daun tersebar, kadang-kadang terlihat daun yang duduknya rapat berjejal-jejal, yaitu ruas batang yang amat pendek, sehingga duduk daun pada batang tampak hampir sama tinggi dan sangat sukar menentukan urutan tua-mudanya. Daun-daun yang seperti ini disebut roset (rosula). Yang dibedakan:

a) Roset akar, yaitu jika batang amat pendek, sehingga semua daun berjejal-jejal di atas tanah. Jadi, roset itu sangat dekat dengan akar. Misal pada

Page 9: DAUN (FOLIUM)

tapak liman (Elephantopus scaber)

b) Roset batang, jika daun yang rapat berjejal-jejal itu terdapat pada ujung batang. Misal pada pohon kelapa (Cocos nucifera).

Pada cabang yang mendatar atau serong ke atas, tata letak daunnya tersebar dan hekaian daunnya teratur pada suatu bidang datar,dan membentuk suatu polaseperti mosaik (pola karpet). Susunan daun yang demikian itu disebut mosaik daun.

2) Pada tiap buku-buku batang terdapat dua daun.Dalam hal ini dua daun pada tiap buku-buku itu letaknya berhadapan (terpisah oleh jarak 180°) dan pada buku-buku batang berikutnya kedua daunnya membentuk suatu silang dengan dua daun yang dibawahnya tadi. Tata letak ini dinamakan berhadapan-bersilang (folia op.posita atau folia decussata).

3) Pada tiap buku-buku batang terdapat lebih dari dua daun.Tata letak daun sepeti ini dinamakan berkarang (folia verticillata).

Bagan (skema) dan Diagram tata letak daun

Untuk memberikan penjelasan mengenai tata letak daun pada batang tanaman, dapat di tempuh dua jalan:

a) Membuat bagan atau skema letaknyab) Membuat diagramnya

Spirostik dan Parastik

Tumbuhan yang memperlihatkan sifat spirostik ini misalnya:

- Pacing (Costus speciosus) yang mempunyai satu spirostik.

- Bupleurum falcatum, yang mempunyai dua spirostik.

- Pandan (Pandanus tectorius), yang memperlihatkan tiga spirostik.

Tumbuhan yang menunjukkkan sifat parastik yaitu pada buah nenas, yang menunjukkan aturan letak mata-mata pada buah nenas.