definisi risiko - nyomandarmayasa.com vii risk and... · material yang terdapat dalam suatu asersi...
TRANSCRIPT
2
Definisi Risiko
AR
• Risiko bahwa auditor tanpa disadari tidak memodifikasi pendapatnya sebagaimana mestinya
IR
• Risiko bahwa suatu asersi rentan terhadap salah saji material dengan asumsi tidak ada pengendalian intern
CR
• Risiko bahwa salah saji material dalam asersi tidak dapat dicegah dan dideteksi tepat waktu oleh pengendalian intern
DR
• Risiko bahwa auditor tidak dapat mendeteksi salah saji material yang terdapat dalam suatu asersi
3
Risiko Audit •AR adalah fungsi dari IR, unsur yang tidak dapat
dicegah oleh pengendalian dan tidak terdeteksi oleh
auditor.
•Konsep AR
•Berhubungan terbalik dengan reasonable assurance
•Apabila 99% kepastian yang diharapkan, maka AR
adalah 1%
• Judgment professional dan AR
•AR biasanya ditentukan pada firm policy
•Perlu dibandingkan dari satu audit ke audit lain
4
Risiko Audit
5
Model AR
DR = AR ÷ (IR × CR)
DR = Ditection Risk direncanakan
AR = Audit Risk yg dapat diterima
IR = Inherent risk
CR = Control risk
AR = IR x CR x DR
6
Inherent Risk Faktor yang mempengaruhi IR: • Sifat bisnis klien • Kompleksitas transaksi • Hasil audit sebelumnya • Penugasan pertama/lanjutan • Hubungan istimewa • Transaksi nonrutin • Populasi transaksi • Judgment
IR tidak
dapat diubah oleh auditor
7
Control Risk
CR adalah fungsi dari efektivitas pengendalian intern klien. Semakin efektif pengendalian intern, semakin rendah CR. Sebaliknya, semakin tidak efektif pengendalian intern, semakin besar CR.
CR tinggi berarti tinggi risiko pengendalian gagal CR rendah berarti rendah risiko pengendalian gagal. Apabila CR tinggi, auditor tidak banyak
mengandalkan pengendalian. Apabila CR rendah, auditor dapat mengendalikan
pengendalian untuk mengurangi berbagai pengujian.
8
Detection Risk
DR adalah fungsi dari Efektivitas prosedur
audit
9
Detection Risk Auditor dapat mengurangi DR direncanakan dengan
menggunakan lebih banyak pengujian substantif
Bukti audit meningkat
DR lebih rendah
10
Apakah Risiko Perlu Dikuantifikasi?
• Yes dan no
• Sering dinilai dalam bentuk persentase
• Membutuhkan judgment karena tidak
ada angka untuk diukur
• DR perlu dikuantifikasi untuk tujuan
pengujian statistik
11
AR Untuk Segmen
CR dan IR biasanya ditentukan untuk setiap siklus, setiap akun, atau setiap asersi, tidak satu untuk
audit secara menyeluruh
12
Siklus Pendapatan
Siklus Pengeluaran
Siklus Personalia
IR
CR
AR
DR
A
B
C
D
medium high low
medium low low
low low low
medium medium high
AR UNTUK SEGMEN
13
RISIKO DAN BUKTI AUDIT
AR
IR
CR
DR Bukti
D = hubungan searah I = hubungan terbalik
I
D
I
I
I
I
D
D
Toleransi Salah Saji
14
Situasi AR IR CR DR Bukti 1 High Low Low High Low 2 Low Low Low Medium Medium 3 Low High High Low High 4 Medium Medium Medium Medium Medium 5 High Low Medium Medium Medium
RISIKO DAN BUKTI AUDIT
15
Auditor sedang merancang program audit untuk sistem penjualan dan piutang.
IR = 80% (risiko relatif tinggi bahwa salah saji material terjadi)
CR = 50% (salah saji sebesar 50% kemungkinan pengendalian tidak mampu mencegah dan mendeteksi)
DR = 13% (auditor bersedia menerima 13% kesempatan bahwa pengujian audit tidak dapat mendeteksi salah saji)
Modelnya menjadi: AR = IR x CR x DR AR = 0.8 x 0.5 x 0.13 AR = 0.05 AR secara menyeluruh adalah 5%
RISIKO AUDIT
16
Auditor biasanya menspesifikasi tingkat AR yang dapat diterima untuk mencapai IR dan CR yang dinilai dan kemudian menggunakan model berikut untuk mencari DR:
DR = AR/(IR*CR)
RISIKO AUDIT
Apabila IR atau CR tinggi dan auditor ingin memiliki AR 5%, maka DR perlu dikurangi dengan: DR = AR/ (CR x IR) DR = 0.05/ (0.6 x 0.9) DR = 0.09
MATERIALITAS
17
18
MATERIALITAS
Auditor bertanggungjawab untuk menentukan
apakah laporan keuangan salah saji material.
Apabila terdapat salah saji material, auditor
harus menginformasikannya kepada klien untuk
dilakukan perbaikan
19
TAHAPAN PENERAPAN MATERIALITAS
Step 1 Tentukan judgment
awal materialitas
Step 2
Alokasikan
materialitas awal
ke segmen-segmen
Perencanaan
lingkup
pengujian
20
Step 3 Estimasi total
salah saji di segmen
Step 4 Estimasi semua
(kombinasi) salah saji Evaluasi
hasil
Bandingkan kombinasi
salah saji dengan
Judgment materialitas Step 5
TAHAPAN PENERAPAN MATERIALITAS
21
JUDGMENT AWAL MATERIALITAS
Judgment awal ini merupakan jumlah
maksimum salah saji yang tidak
menyebabkan pertimbangan pengambilan
keputusan oleh user berubah
Auditor perlu menentukan sejak awal
jumlah salah saji dalam laporan keuangan
yang dianggap material
22
Materialitas adalah konsep yang relatif,
bukan konsep absolut. Materialitas
bisa berbedaan antar-perusahaan.
Basis penentuan materialitas
bisa persentase (misalnya % laba
sebelum pajak) atau nilai
(misalnya Rp10.000)
JUDGMENT AWAL MATERIALITAS
23
Judgment materialitas pada dua tingkat:
1. Tingkat laporan keuangan: % dari aset
2. Tingkat saldo akun: % dari piutang
Konsep materialitas:
1. Kuantitatif: % dari aset
2. Kualitatif: penyebab salah saji
JUDGMENT AWAL MATERIALITAS
24
KUANTITATIF: Biasanya persentase tertentu
misalnya 0.5% - 2% dari:
Aset
Biaya
Pendapatan
Laba
KUALITATIF: Ada kemungkinan suatu item
material karena sensitivitas atau faktor
konteks, walaupun jumlah item tersebut
sebesarnya kecil.
JUDGMENT AWAL MATERIALITAS
25
Alokasi materialitas ke segmen-segmen perlu karena
bukti audit pada dasarnya juga per segmen
Akuntan mengalokasikan materialias ke akun
neraca dan rugi laba (ada juga auditor yang
mengalokasikan materialitas hanya ke akun neraca
karena semua akun rugi laba terrefleksi di akun
neraca
Alokasi materialitas ke rekening neraca
menunjukkan toleransi salah saji untuk akun
tersebut
ALOKASI MATERIALITAS
26
1. Auditor mengekspektasi akun
tertentu lebih salah saji material
dibandingkan dengan akun lain
2. Baik overstatement maupun
understatemen harus
dipertimbangkan.
3. Biaya audit relatif
mempengaruhi alokasi
KESULITAN ALOKASI MATERIALITAS
27
MATERIALITAS DAN BUKTI AUDIT
Materialitas Kecukupan Bukti Audit
Berhubungan terbalik Materialitas yang rendah
menyebabkan bukti perlu lebih banyak diperleh untuk
Mendapatkan reasonable assurance