demokrasi

11
Demokrasi Demokrasi memungkinkan rakyat menentukan pemimpinnya melalui pemilihan umum. Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan politik yang kekuasaan pemerintahannya berasal dari rakyat, baik secara langsung (demokrasi langsung) atau melalui perwakilan (demokrasi perwakilan).[1] Istilah ini berasal dari bahasa Yunani δημοκρατία – (dēmokratía) "kekuasaan rakyat",[2] yang dibentuk dari kata δῆμος (dêmos) "rakyat" dan κράτος (Kratos) "kekuasaan", merujuk pada sistem politik yang muncul pada pertengahan abad ke-5 dan ke-4 SM di negara kota Yunani Kuno, khususnya Athena, menyusul revolusi rakyat pada tahun 508 SM.[3] Istilah demokrasi diperkenalkan pertama kali oleh Aristoteles sebagai suatu bentuk pemerintahan, yaitu pemerintahan yang menggariskan bahwa kekuasaan berada di tangan orang banyak (rakyat). [4] Abraham Lincoln dalam pidato Gettysburgnya mendefinisikan demokrasi sebagai "pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat".[5] Hal ini berarti kekuasaan tertinggi dalam sistem demokrasi ada di tangan rakyat dan rakyat mempunyai hak, kesempatan dan suara yang sama di dalam mengatur kebijakan pemerintahan.[6] Melalui demokrasi, keputusan yang diambil berdasarkan suara terbanyak.[7] Demokrasi terbentuk menjadi suatu sistem pemerintahan sebagai respon kepada masyarakat umum di Athena yang ingin menyuarakan pendapat mereka.[5] Dengan adanya sistem demokrasi, kekuasaan absolut satu pihak melalui tirani, kediktatoran dan pemerintahan otoriter lainnya dapat dihindari.[5] Demokrasi memberikan kebebasan berpendapat bagi rakyat, namun pada masa awal terbentuknya belum semua orang dapat mengemukakan pendapat mereka melainkan hanya laki-laki saja.[8] Sementara itu, wanita, budak, orang asing dan penduduk yang orang tuanya bukan orang Athena tidak memiliki hak untuk itu.[9] [8] Di Indonesia, pergerakan nasional juga mencita-citakan pembentukan negara demokrasi yang berwatak anti-feodalisme dan anti- imperialisme, dengan tujuan membentuk masyarakat sosialis.[10] Bagi Gus Dur, landasan demokrasi adalah keadilan, dalam arti terbukanya peluang kepada semua orang, dan berarti juga otonomi atau kemandirian dari orang yang bersangkutan untuk mengatur hidupnya, sesuai dengan apa yang dia inginkan.[11] Masalah keadilan menjadi

Upload: asrifanila

Post on 23-Dec-2015

90 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

demokrasi

TRANSCRIPT

Page 1: Demokrasi

Demokrasi

Demokrasi memungkinkan rakyat menentukan pemimpinnya melalui pemilihan umum.

Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan politik yang kekuasaan pemerintahannya berasal dari rakyat, baik secara langsung (demokrasi langsung) atau melalui perwakilan (demokrasi perwakilan).[1] Istilah ini berasal dari bahasa Yunani δημοκρατία – (dēmokratía) "kekuasaan rakyat",[2] yang dibentuk dari kata δῆμος (dêmos) "rakyat" dan κράτος (Kratos) "kekuasaan", merujuk pada sistem politik yang muncul pada pertengahan abad ke-5 dan ke-4 SM di negara kota Yunani Kuno, khususnya Athena, menyusul revolusi rakyat pada tahun 508 SM.[3] Istilah demokrasi diperkenalkan pertama kali oleh Aristoteles sebagai suatu bentuk pemerintahan, yaitu pemerintahan yang menggariskan bahwa kekuasaan berada di tangan orang banyak (rakyat).[4] Abraham Lincoln dalam pidato Gettysburgnya mendefinisikan demokrasi sebagai "pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat".[5] Hal ini berarti kekuasaan tertinggi dalam sistem demokrasi ada di tangan rakyat dan rakyat mempunyai hak, kesempatan dan suara yang sama di dalam mengatur kebijakan pemerintahan.[6] Melalui demokrasi, keputusan yang diambil berdasarkan suara terbanyak.[7]

Demokrasi terbentuk menjadi suatu sistem pemerintahan sebagai respon kepada masyarakat umum di Athena yang ingin menyuarakan pendapat mereka.[5] Dengan adanya sistem demokrasi, kekuasaan absolut satu pihak melalui tirani, kediktatoran dan pemerintahan otoriter lainnya dapat dihindari.[5] Demokrasi memberikan kebebasan berpendapat bagi rakyat, namun pada masa awal terbentuknya belum semua orang dapat mengemukakan pendapat mereka melainkan hanya laki-laki saja.[8] Sementara itu, wanita, budak, orang asing dan penduduk yang orang tuanya bukan orang Athena tidak memiliki hak untuk itu.[9] [8]

Di Indonesia, pergerakan nasional juga mencita-citakan pembentukan negara demokrasi yang berwatak anti-feodalisme dan anti-imperialisme, dengan tujuan membentuk masyarakat sosialis.[10] Bagi Gus Dur, landasan demokrasi adalah keadilan, dalam arti terbukanya peluang kepada semua orang, dan berarti juga otonomi atau kemandirian dari orang yang bersangkutan untuk mengatur hidupnya, sesuai dengan apa yang dia inginkan.[11] Masalah keadilan menjadi penting, dalam arti setiap orang mempunyai hak untuk menentukan sendiri jalan hidupnya, tetapi hak tersebut harus dihormati dan diberikan peluang serta pertolongan untuk mencapai hal tersebut.[11]

Sejarah demokrasi

Sebelum istilah demokrasi ditemukan oleh penduduk Yunani, bentuk sederhana dari demokrasi telah ditemukan sejak 4000 SM di Mesopotamia.[9] Ketika itu, bangsa Sumeria memiliki beberapa negara kota yang independen.[9] Di setiap negara kota tersebut para rakyat seringkali berkumpul untuk mendiskusikan suatu permasalahan dan keputusan pun diambil berdasarkan konsensus atau mufakat.[9]

Barulah pada 508 SM, penduduk Athena di Yunani membentuk sistem pemerintahan yang merupakan cikal bakal dari demokrasi modern.[9] Yunani kala itu terdiri dari 1,500 negara kota (poleis) yang kecil dan independen.[12] [3] Negara kota tersebut memiliki sistem pemerintahan yang berbeda-beda, ada yang oligarki, monarki, tirani dan juga demokrasi.[3] Diantaranya terdapat Athena, negara kota yang mencoba sebuah model pemerintahan yang baru masa itu yaitu demokrasi langsung.[13] Penggagas dari demokrasi tersebut pertama kali adalah Solon, seorang

Page 2: Demokrasi

penyair dan negarawan.[3] Paket pembaruan konstitusi yang ditulisnya pada 594 SM menjadi dasar bagi demokrasi di Athena namun Solon tidak berhasil membuat perubahan.[3] Demokrasi baru dapat tercapai seratus tahun kemudian oleh Kleisthenes, seorang bangsawan Athena.[3] Dalam demokrasi tersebut, tidak ada perwakilan dalam pemerintahan sebaliknya setiap orang mewakili dirinya sendiri dengan mengeluarkan pendapat dan memilih kebijakan.[14] Namun dari sekitar 150,000 penduduk Athena, hanya seperlimanya yang dapat menjadi rakyat dan menyuarakan pendapat mereka.[8]

Demokrasi ini kemudian dicontoh oleh bangsa Romawi pada 510 SM hingga 27 SM.[9] Sistem demokrasi yang dipakai adalah demokrasi perwakilan dimana terdapat beberapa perwakilan dari bangsawan di Senat dan perwakilan dari rakyat biasa di Majelis.[14]

[sunting]Bentuk-bentuk demokrasi

Secara umum terdapat dua bentuk demokrasi yaitu demokrasi langsung dan demokrasi perwakilan.[5]

[sunting]Demokrasi langsung

Demokrasi langsung merupakan suatu bentuk demokrasi dimana setiap rakyat memberikan suara atau pendapat dalam menentukan suatu keputusan.[5] Dalam sistem ini, setiap rakyat mewakili dirinya sendiri dalam memilih suatu kebijakan sehingga mereka memiliki pengaruh langsung terhadap keadaan politik yang terjadi.[5] Sistem demokrasi langsung digunakan pada masa awal terbentuknya demokrasi di Athena dimana ketika terdapat suatu permasalahan yang harus diselesaikan, seluruh rakyat berkumpul untuk membahasnya.[5] Di era modern sistem ini menjadi tidak praktis karena umumnya populasi suatu negara cukup besar dan mengumpulkan seluruh rakyat dalam satu forum merupakan hal yang sulit.[5] Selain itu, sistem ini menuntut partisipasi yang tinggi dari rakyat sedangkan rakyat modern cenderung tidak memiliki waktu untuk mempelajari semua permasalahan politik negara.[5]

Demokrasi perwakilan

Dalam demokrasi perwakilan, seluruh rakyat memilih perwakilan melalui pemilihan umum untuk menyampaikan pendapat dan mengambil keputusan bagi mereka.[5]

Prinsip-prinsip demokrasi

Rakyat dapat secara bebas menyampaikan aspirasinya dalam kebijakan politik dan sosial.

Prinsip demokrasi dan prasyarat dari berdirinya negara demokrasi telah terakomodasi dalam konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia.[15] Prinsip-prinsip demokrasi, dapat ditinjau dari pendapat Almadudi yang kemudian dikenal dengan "soko guru demokrasi".[16] Menurutnya, prinsip-prinsip demokrasi adalah:[16]

Kedaulatan rakyat;

Page 3: Demokrasi

Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah;

Kekuasaan mayoritas;

Hak-hak minoritas;

Jaminan hak asasi manusia;

Pemilihan yang bebas, adil dan jujur;

Persamaan di depan hukum;

Proses hukum yang wajar;

Pembatasan pemerintah secara konstitusional;

Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik;

Nilai-nilai toleransi, pragmatisme, kerja sama, dan mufakat.

Asas pokok demokrasi

Gagasan pokok atau gagasan dasar suatu pemerintahan demokrasi adalah pengakuan hakikat manusia, yaitu pada dasarnya manusia mempunyai kemampuan yang sama dalam hubungan sosial.[17] Berdasarkan gagasan dasar tersebut terdapat dua asas pokok demokrasi, yaitu:[17]

Pengakuan partisipasi rakyat dalam pemerintahan, misalnya pemilihan wakil-wakil rakyat untuk lembaga perwakilan rakyat secara langsung, umum, bebas, dan rahasia serta jujur dan adil; dan

Pengakuan hakikat dan martabat manusia, misalnya adanya tindakan pemerintah untuk melindungi hak-hak asasi manusia demi kepentingan bersama.

Ciri-ciri pemerintahan demokratis

Pemilihan umum secara langsung mencerminkan sebuah demokrasi yang baik

Dalam perkembangannya, demokrasi menjadi suatu tatanan yang diterima dan dipakai oleh hampir seluruh negara di dunia.[4] Ciri-ciri suatu pemerintahan demokrasi adalah sebagai berikut:[4]

Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan politik, baik langsung maupun tidak langsung (perwakilan).

Adanya pengakuan, penghargaan, dan perlindungan terhadap hak-hak asasi rakyat (warga negara).

Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang. Adanya lembaga peradilan dan kekuasaan kehakiman yang independen sebagai alat

penegakan hukum Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara. Adanya pers (media massa) yang bebas untuk menyampaikan informasi dan mengontrol

perilaku dan kebijakan pemerintah.

Page 4: Demokrasi

Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di lembaga perwakilan rakyat.

Adanya pemilihan umum yang bebas, jujur, adil untuk menentukan (memilih) pemimpin negara dan pemerintahan serta anggota lembaga perwakilan rakyat.

Adanya pengakuan terhadap perbedaan keragamaan (suku, agama, golongan, dan sebagainya).

Penyu Belimbing/ Leathery Turtle

Page 5: Demokrasi

Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea) 

Penyu belimbing mempunyai daerah edar yang sangat luas hingga ke daerah beriklim dingin. Penyu belimbing dapat mencapai sekitar 300 cm, merupakan kura-kura terbesar di dunia. Perisainya tidak ddibentuk oleh tulang-tulang perisai berukuran besar, tetapi oleh tulang-tulang berukuran kecil tertanam di bawah kulit. Kaki tidak beracun.Perkembangbiakan :Sekali bertelur dapat dihasilkan 115 butir telur yang agak lunak berukuran 60-70 cm.Pewarnaan :Seluruh tubuhnya berwarna kehitaman dengan butir-butir atau bercak-bercak putih.Status :Jarang, hampir punah, dilindungi; IUCN : terancam punah, CITES : Appendix I.Habitat :Makanan utamanya ubur-ubur, dagingnya beracun, makanan hanya cumi-cumi, bulu babi, udang dan ikan. Rahangnya relatif ringkih karena tidak dapat memakan makanan keras.Penyebaran :Perairan tropika, laut seluruh Indonesia, PNG terutama yang berhubungan langsung dengan lautan bebas. Tempat bertelur di pantai barat Sumatera (Bengkulu), Pantai Selatan Jawa dan Nusa Tenggara. 

Kakatua Jambul Kuning

Page 6: Demokrasi

Kakatua Jambul Kuning (Cacatua sulphurea)Berukuran besar (33 cm), ribut, mencolok, berwarna putih. Jambul kuning, panjang-tegak, pipi kuning, iris coklat gelap, paruh hitam, kaki abu-abu gelap.Penyebaran :Endemik Sulawesi dan Nusa Tenggara. Kadang-kadang terlihat di Jawa dan Bali, kemungkinan burung yang lepas dari peliharaan.Kebiasaan:Hidup berpasangan atau berkelompok dalam jumlah kecil. Sangat mencolok pada saat terbang, dengan kepakan sayap yang cepat dan kuat diselingi gerakan meayang dan saling meneriaki. Bila sedang bersuara dari tempat bertengger, jambul ditegakkan lalu diturunkan.Jalak Putih

Jalak Putih (Sturnus melanopterus)

Berukuran sedang (23 cm), berwarna hitam dan putih. Dewasa : bulu seluruhnya putih, kecuali sayap dan ekor hitam. Burung muda : kepala, leher, punggung dan penutup sayap abu-abu. Warna punggung dan penutup sayap : putih pada ras Jawa dan Madura (Melanopteros), abu-abu gelap pada ras P. Bali (Tertius) dan ras peralihan di ujung Jawa Timur (tricolor). Kulit tanpa bulu di sekitar mata berwarna kuning. Iris coklat tua, paruh kekuningan, kaki kuning.

Penyebaran :

Endemik di Jawa, Bali dan Lombok

Kebiasaan :

Hidup berpasangan atau dalam kelompok kecil. Mencari makan di tempat terbuka, seperti lapangan rumput. Beristirahat di pepohonan atau kadang-kadang di rumah-rumah di kota.

Kuntul Kerbau (Bubulcus ibis)

Page 7: Demokrasi

Berukuran kecil (50 cm), berwarna putih. Pada waktu berbiak : putih dengan kepala, leher, dan dada jingga pupus; iris, kaki, dan kekang merah terang. Pada waktu tidak berbiak : putih, kecuali sapuan jingga pada dahi sebagian burung. Kepala lebih bulat, serta paruh lebih pendek dan tebal. Iris kuning, kaki hitam.

Penyebaran :

Tersebar sangat luas di seluruh dunia. Di Indonesia : Sumatera dan Jawa, Kalimantan pada musim dingin sebaga pengunjung. Umum di daerah rawa-rawa dan padang rumput.

Kebiasaan :

Suka bergabung di padang rumput dengan sapi, kerbau atau banteng, tempat mereka menangkap lalat. Setiap sore, kelompok kecil terbang rendah dalam barisan di atas perairan, menuju tempat istirahat. Bersarang dalam koloni dalam jumlah besar.

Beruang Madu (Helarctos malayanus)

Panjang tubuh 100-140 cm, panjang tungkai 18-21 cm dan panjang ekor 3-7 cm, serta berat badan 50-65 kg. Tubuhnya tampak kokok dan lebar, kepala panjang, leher pendek, telinga bulat dan mata relatif kecil. Daya pembaunya tajam, kaki berotot dengan lima jari yang berkuku meruncing. Tubuhnya tertutup mantel berwarna hitam, rambut lebat, bagian muka berwarna grey dan bagian leher depab nampak rambut-rambut membentuk sepertin kalung warna putih.

Perilaku :

Beruang madu biasa hidup di atas pohon, membuat sarang dari potongan ranting dan daun-daunan. Hidup soliter kadang berkelompok dalam jumlah kecil, mencari makan pada waktu malam hari, bergerak bersama pasangannya dan tidur pada siang hari. Beruang madu adalah pemakan segala, gigi geraham yang datar memudahkan untuk mengunyah tumbuh-tumbuhan dan taring yang runcing sebagai alat penyobek daging.

Reproduksi :

Beruang madu tidak mempunyai musim kawin tetapi perkawinan dilakukan sewaktu-waktu terutama bila beruang madu betina telah siap kawin. Lama bunting 95-96 hari, anak yang dilahirkan biasanya berjumlah dua ekor. Anak disusui selama 18 bulan.

Habitat :

Di Hutan primer atau daerah perkebunan, hutan tropik dan hutan kayu; di wilayah Sumatera, Kalimantan, Semenanjung Malaysia, Indocina, Cina Selatan, dan Myanmar.

Page 8: Demokrasi

Orangutan (Pongo pygmaeus)

Orangutan memiliki ciri-ciri mirip manusia, termasuk berukuran besar. Tinggi tubuh 137 cm dan berat badannya 80-90 kg untuk yang jantan, sedang yang betina berukuran lebih kecil.

Perilaku :

Orangutan hidup dalam kelompok keluarga kecil, jantan dewasa biasanya berkelana sendiri dan hanya berhubungan dengan seekor betina atau betina muda saat mau kawin. Kelompok biasanya terdiri dari dua induk bersama anak-anaknya. Satwa ini hidup di atas pohon, jarang turun di atas tanah. Orangutan termasuk satwa yang mudah untuk dijinakkan.

Reproduksi :

Musim kawin satwa ini ditandai dengan perkelahian antar pejantan. Siklus menstruasi 2-9 hari. Masa bunting berlangsung selama 260-275 hari. Anak yang dilahirkan beratnya sampai 1,6 kg akan disusui hingga berumur 3 tahun.

Habitat :

Orangutan hidup di dataran rendah dan rawa-rawa hutan tropika; diwilayah Kalimantan dan Sumatera.

Kantung semar

tumbuhan ini sangat diminati oleh orang-orang di penjuru dunia karena keunikan dan kecantikannya. Tumbuhan ini di Indonesia disebut dengan nama "Kantong Semar"

Page 9: Demokrasi

atau "Periuk Monyet", dan di kampung kami namanya "Tahul-tahul".

Di Taman Eden 100, Tobasa, tumbuhan langka ini tumbuh subur dan terdiri dari bermacam-macam jenis, bentuk dan warna. Ada yang berwarna hijau muda, merah, ungu, kuning, dan loreng. Bentuk batang juga ada berbagai jenis antara lain ada yang menempel di tanah dan ada juga yang menjalar pada pohon-pohon rimba.

Teringat waktu dulu semasa kanak-kanak di lokasi taman Eden 100 ini hampir setiap hari kami dan teman-teman berpetualang ke hutan, dan dikala haus dan dahaga mulai terasa di tenggorokan kami mencari "kantong semar" yang muda dan masih tertutup. Kantong ini berisi air yang sangat bening dan sejuk, sangat baik untuk diminum.

Bagi yang hobby tanaman yang satu ini, ada baiknya anda mengunjungi langsung habitat aslinya di "Taman Eden 100", tapi jangan coba-coba untuk merusaknya demi kelestariannya. Masih banyak jenis-jenis tanaman yang bernilai jual tinggi di lokasi taman ini, dan akan kami coba untuk memperkenalkannya kepada anda dikemudian waktu.