dena kartika.docx

30
MATERI IPA TENTANG BIOGEOKIMIA DISUSUN OLEH: Dena Kartika Aprilia XII keperawatan No. 26 JL. Perum Villa Bukit Tidar no. 13 kec. Lowokwaru Malang 10 febuari 2015

Upload: chandrafitriyaa

Post on 18-Nov-2015

223 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

MATERI IPA TENTANGBIOGEOKIMIA

DISUSUN OLEH:Dena Kartika ApriliaXII keperawatanNo. 26JL. Perum Villa Bukit Tidar no. 13 kec. Lowokwaru Malang10 febuari 2015

1.Siklus BIogeokimia (Air, Karbon, Nitrogen, Fospor)

SIKLUS BIOGEOKIMIA : KARBONSiklus karbonadalahsiklus biogeokimiadimana karbon dipertukarkan antara biosfer, geosfer, hidrosfer, dan atmosfer Bumi (objek astronomis lainnya bisa jadi memiliki siklus karbon yang hampir sama meskipun hingga kini belum diketahui).

Dalam siklus ini terdapat empat reservoir karbon utama yang dihubungkan oleh jalur pertukaran. Reservoir-reservoir tersebut adalah atmosfer, biosfer teresterial (biasanya termasuk pula freshwater system dan material non-hayati organik seperti karbon tanah (soil carbon)), lautan (termasuk karbon anorganik terlarut dan biota laut hayati dan non-hayati), dan sedimen (termasuk bahan bakar fosil). Pergerakan tahuan karbon, pertukaran karbon antar reservoir, terjadi karena proses-proses kimia, fisika, geologi, dan biologi yang bermacam-macam. Lautan mengadung kolam aktif karbon terbesar dekat permukaan Bumi, namun demikian laut dalam bagian dari kolam ini mengalami pertukaran yang lambat dengan atmosfer.

Neraca karbon global adalah kesetimbangan pertukaran karbon (antara yang masuk dan keluar) antar reservoir karbon atau antara satu putaran (loop) spesifik siklus karbon (misalnya atmosfer - biosfer). Analisis neraca karbon dari sebuah kolam atau reservoir dapat memberikan informasi tentang apakah kolam atau reservoir berfungsi sebagai sumber (source) atau lubuk (sink) karbon dioksida.

SIKLUS BIOGEOKIMIA : AIRSama sepertiproses fotosintesispadasiklus karbon, matahari juga berperan penting dalamsiklus hidrologi. Matahari merupakan sumber energi yang mendorongsiklus air,memanaskan air dalam samudra dan laut. Akibat pemanasan ini, air menguap sebagai uap air ke udara. 90 % air yang menguap berasal dari lautan. Es dan salju juga dapat menyublim dan langsung menjadi uap air. Selain itu semua, juga terjadi evapotranspirasi air terjadi dari tanaman dan menguap dari tanah yang menambah jumlah air yang memasuki atmosfer.

Setelah air tadi menjadi uap air, Arus udara naik mengambil uap air agar bergerak naik sampai ke atmosfir. Semakin tinggi suatu tempat, suhu udaranya akan semakin rendah. Nantinya suhu dingin di atmosfer menyebabkan uap air mengembun menjadi awan. Untuk kasus tertentu, uap air berkondensasidi permukaan bumi dan membentuk kabut.

Arus udara (angin)membawa uap air bergerak di seluruh dunia. Banyak prosesmeteorologiterjadi pada bagian ini. Partikel awan bertabrakan, tumbuh, dan air jatuh dari langit sebagai presipitasi. Beberapa presipitasi jatuh sebagai salju atau hail, sleet, dan dapat terakumulasi sebagai es dan gletser, yang dapat menyimpan air beku untuk ribuan tahun. Snowpack (salju padat) dapat mencair dan meleleh, dan air mencair mengalir di atas tanah sebagai snowmelt (salju yang mencair). Sebagian besar air jatuh ke permukaan dan kembali ke laut atau ke tanah sebagai hujan, dimana air mengalir di atas tanah sebagai limpasan permukaan.

Sebagian dari limpasan masuk sungai, got, kali, lembah, dan lain-lain. Semua aliran itu bergerak menuju lautan. sebagian limpasan menjadi air tanah disimpan sebagai air tawar di danau. Tidak semua limpasan mengalir ke sungai, banyak yang meresap ke dalam tanah sebagai infiltrasi. Infiltrat air jauh ke dalam tanah dan mengisi ulang akuifer, yang merupakan toko air tawar untuk jangka waktu yang lama. Sebagian infiltrasi tetap dekat dengan permukaan tanah dan bisa merembes kembali ke permukaan badan air (dan laut) sebagai debit air tanah. Beberapa tanah menemukan bukaan di permukaan tanah dan keluar sebagai mata air air tawar. Seiring waktu, air kembali ke laut, di manasiklus hidrologikita mulai.SIKLUS BIOGEOKIMIA : NITROGEN1. Fiksasi Nitrogen

Fiksasi nitrogenadalah proses alam, biologis atau abiotik yang mengubahnitrogendi udara menjadiammonia (NH3). Mikroorganisme yang mem-fiksasi nitrogendisebutdiazotrof. Mikroorganisme ini memilikienzim nitrogenazeyang dapat menggabungkanhidrogendannitrogen. Reaksi untukfiksasi nitrogen biologisini dapat ditulis sebagai berikut :N2 + 8 H+ + 8 e 2 NH3 + H2Mikro organisme yang melakukanfiksasi nitrogenantara lain :Cyanobacteria, Azotobacteraceae, Rhizobia, Clostridium, danFrankia. Selain ituganggang hijau birujuga dapat memfiksasi nitrogen. Beberapa tanaman yang lebih tinggi, dan beberapa hewan (rayap), telah membentuk asosiasi (simbiosis) dengandiazotrof. Selain dilakukan oleh mikroorganisme,fiksasi nitrogenjuga terjadi pada proses non-biologis, contohnya sambaran petir. Lebih jauh, ada empat cara yang dapat mengkonversi unsurnitrogendi atmosfer menjadi bentuk yang lebih reaktif :

a. Fiksasi biologis: beberapa bakteri simbiotik (paling sering dikaitkan dengan tanaman polongan) dan beberapa bakteri yang hidup bebas dapat memperbaiki nitrogen sebagai nitrogen organik. Sebuah contoh dari bakteri pengikat nitrogen adalah bakteri Rhizobium mutualistik, yang hidup dalam nodul akar kacang-kacangan. Spesies ini diazotrophs. Sebuah contoh dari hidup bebas bakteri Azotobacter.b. Industri fiksasi nitrogen: Di bawah tekanan besar, pada suhu 600 C, dan dengan penggunaan katalis besi, nitrogen atmosfer dan hidrogen (biasanya berasal dari gas alam atau minyak bumi) dapat dikombinasikan untuk membentuk amonia (NH3). Dalam proses Haber-Bosch, N2 adalah diubah bersamaan dengan gas hidrogen (H2) menjadi amonia (NH3), yang digunakan untuk membuat pupuk dan bahan peledak.c. Pembakaran bahan bakar fosil: mesin mobil dan pembangkit listrik termal, yang melepaskan berbagai nitrogen oksida (NOx).d. Proses lain: Selain itu, pembentukan NO dari N2 dan O2 karena foton dan terutama petir, dapat memfiksasi nitrogen.

2. Asimilasi

Tanaman mendapatkannitrogendari tanah melalui absorbsi akar baik dalam bentukion nitratatauion amonium. Sedangkan hewan memperolehnitrogendari tanaman yang mereka makan.Tanaman dapat menyerapion nitratatauamoniumdari tanah melalui rambut akarnya. Jikanitratdiserap, pertama-tama direduksi menjadiion nitritdan kemudianion amoniumuntuk dimasukkan ke dalam asam amino, asam nukleat, dan klorofil. Pada tanaman yang memiliki hubungan mutualistik denganrhizobia,nitrogendapat berasimilasi dalam bentukion amoniumlangsung dari nodul. Hewan, jamur, dan organisme heterotrof lain mendapatkannitrogensebagai asam amino, nukleotida dan molekul organik kecil.

3. Amonifikasi

Jika tumbuhan atau hewan mati,nitrogen organikdiubah menjadiamonium (NH4+)oleh bakteri dan jamur.

4. Nitrifikasi

Konversiamoniummenjadinitratdilakukan terutama oleh bakteri yang hidup di dalam tanah danbakteri nitrifikasilainnya. Tahap utamanitrifikasi, bakterinitrifikasiseperti spesiesNitrosomonasmengoksidasiamonium (NH4 +)dan mengubahamoniamenjadinitrit (NO2-). Spesies bakteri lain, sepertiNitrobacter, bertanggung jawab untukoksidasi nitritmenjadi darinitrat (NO3-). Proses konversinitritmenjadinitratsangat penting karenanitritmerupakan racun bagi kehidupan tanaman.

Prosesnitrifikasidapat ditulis dengan reaksi berikut ini :

1. NH3+ CO2+ 1.5 O2+ Nitrosomonas NO2-+ H2O + H+2. NO2-+ CO2+ 0.5 O2+ Nitrobacter NO3-3. NH3+ O2 NO2+ 3H++ 2e4. NO2+ H2O NO3+ 2H++ 2enote : "Karena kelarutannya yang sangat tinggi, nitrat dapat memasukkan air tanah. Peningkatan nitrat dalam air tanah merupakan masalah bagi air minum, karena nitrat dapat mengganggu tingkat oksigen darah pada bayi dan menyebabkan sindrom methemoglobinemia atau bayi biru. Ketika air tanah mengisi aliran sungai, nitrat yang memperkaya air tanah dapat berkontribusi untuk eutrofikasi, sebuah proses dimana populasi alga meledak, terutama populasi alga biru-hijau. Hal ini juga dapat menyebabkan kematian kehidupan akuatik karena permintaan yang berlebihan untuk oksigen. Meskipun tidak secara langsung beracun untuk ikan hidup (seperti amonia), nitrat dapat memiliki efek tidak langsung pada ikan jika berkontribusi untuk eutrofikasi ini."5. Denitrifikasi

Denitrifikasiadalah proses reduksinitratuntuk kembali menjadigas nitrogen (N2), untuk menyelesaikansiklus nitrogen. Proses ini dilakukan oleh spesies bakteri sepertiPseudomonasdanClostridiumdalam kondisi anaerobik. Mereka menggunakannitratsebagai akseptor elektron di tempat oksigen selama respirasi. Fakultatif anaerob bakteri ini juga dapat hidup dalam kondisi aerobik.

Denitrifikasiumumnya berlangsung melalui beberapa kombinasi dari bentuk peralihan sebagai berikut:NO3NO2 NO +N2ON2(g)Proses denitrifikasilengkap dapat dinyatakan sebagai reaksi redoks:2 NO3+ 10 e+ 12 H+ N2+ 6 H2O6. Oksidasi Amonia Anaerobik

Dalam proses biologis,nitritdanamoniumdikonversi langsung ke elemen(N2) gas nitrogen. Proses ini membentuk sebagian besar darikonversi nitrogenunsur di lautan.Reduksi dalam kondisi anoxic juga dapat terjadi melalui proses yang disebutoksidasi amonia anaerobikNH4++ NO2 N2+ 2 H2O

SIKLUS BIOGEOKIMIA : FOSPORDaur fosfor yaitu daur atau siklus yang melibatkan fosfor, dalam hal input atau sumber fosfor-proses yang terjadi terhadap fosfor- hingga kembali menghasilkan fosfor lagi. Daur fosfor dinilai paling sederhana daripada daur lainnya, karena tidak melalui atmosfer. fosfor di alam didapatkan dari: batuan, bahan organik, tanah, tanaman, PO4- dalam tanah. kemudian inputnya adalah hasil pelapukan batuan. dan outputnya: fiksasi mineral dan pelindikan.fosfor berupa fosfat yang diserap tanaman untuk sintesis senyawa organik. Humus dan partikel tanah mengikat fosfat, jadi daur fosfat dikatakan daur lokal.Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik (pada tumbuhan dan hewan) dan senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah). Fosfat organik dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh decomposer (pengurai) menjadi fosfat anorganik. Fosfat anorganik yang terlarut di air tanah atau air laut akan terkikis dan mengendap di sedimen laut. Oleh karena itu, fosfat banyak terdapat di batu karang dan fosil. Fosfat dari batu dan fosil terkikis dan membentuk fosfat anorganik terlarut di air tanah dan laut. Fosfat anorganik ini kemudian akan diserap oleh akar tumbuhan lagi. Siklus ini berulang terus menerus. Fosfor dialam dalam bentuk terikat sebagai Ca-fosfat, Fe- atau Al-fosfat, fitat atau protein. Bakeri yang berperan dalam siklus fosfor : Bacillus, Pesudomonas, Aerobacter aerogenes, Xanthomonas, dll. Mikroorganisme(Bacillus, Pseudomonas, Xanthomonas, Aerobacter aerogenes)dapat melarutkan P menjadi tersedia bagi tanaman.Daur fosfor terlihat akibat aliran air pada batu-batuan akan melarutkan bagian permukaan mineral termasuk fosfor akan terbawa sebagai sedimentasi ke dasar laut dan akan dikembalikan ke daratan.Diposkan olehrahel akagami venusdi06.07

DAUR / SIKLUS SULFUR (BELERANG)Sulfur terdapat dalam bentuk sulfat anorganik. Sulfur direduksi oleh bakteri menjadi sulfida dan kadang-kadang terdapat dalam bentuk sulfur dioksida atau hidrogen sulfida. Hidrogen sulfida ini seringkali mematikan mahluk hidup di perairan dan pada umumnya dihasilkan dari penguraian bahan organik yang mati. Tumbuhan menyerap sulfur dalam bentuk sulfat (SO4).Perpindahan sulfat terjadi melalui proses rantai makanan, lalu semua mahluk hidup mati dan akan diuraikan komponen organiknya oleh bakteri. Beberapa jenis bakteri terlibat dalam daur sulfur, antara lain Desulfomaculum dan Desulfibrio yang akan mereduksi sulfat menjadi sulfida dalam bentuk hidrogen sulfida (H2S). Kemudian H2S digunakan bakteri fotoautotrof anaerob seperti Chromatium dan melepaskan sulfur dan oksigen. Sulfur di oksidasi menjadi sulfat oleh bakteri kemolitotrof seperti Thiobacillus.

Selain proses tadi, manusia juga berperan dalam siklus sulfur. Hasil pembakaran pabrik membawa sulfur ke atmosfer. Ketika hujan terjadi, turunlah hujan asam yang membawa H2SO4 kembali ke tanah. Hal ini dapat menyebabkan perusakan batuan juga tanaman.Dalam daur belerang, mikroorganisme yang bertanggung jawab dalam setiap trasformasi adalah sebagai berikut :1. H2S S SO4; bakteri sulfur tak berwarna, hijau dan ungu.2. SO4 H2S (reduksi sulfat anaerobik), bakteri desulfovibrio.3. H2S SO4 (Pengokaidasi sulfide aerobik); bakteri thiobacilli.4. S organik SO4 + H2S, masing-masing mikroorganisme heterotrofik aerobik dan anaerobik.Prosesrantai makanandisebut-sebut sebagai proses perpindahan sulfat, yang selanjutnya ketika semua mahluk hidup mati dan nanti akan diuraikan oleh komponen organiknya yakni bakteri. Beberapa bakteri yang terlibat dalam proses daur belerang (sulfur) adalah Desulfibrio dan Desulfomaculum yang nantinya akan berperan mereduksi sulfat menjadi sulfida dalam bentuk (H2S) atau hidrogen sulfida. Sulfida sendiri nantinya akan dimanfaatkan oleh bakteri Fotoautotrof anaerob seperti halnya Chromatium dan melepaskan sulfur serta oksigen. Bakteri kemolitotrof seperti halnya Thiobacillus yang akhirnya akan mengoksidasi menjadibentuksulfat.Belerang atau sulfur merupakan unsur penyusun protein. Tumbuhan mendapat sulfur dari dalam tanah dalam bentuk sulfat (SO4 ). Kemudian tumbuhan tersebut dimakan hewan sehingga sulfur berpindah ke hewan. Lalu hewan dan tumbuhan mati diuraikan menjadi gas H2S atau menjadi sulfat lagi. Secara alami, belerang terkandung dalam tanah dalam bentuk mineral tanah. Ada juga yang gunung berapi dan sisa pembakaran minyak bumi dan batubara.Daur tipe sedimen cenderung untuk lebih kurang sempurna dan lebih mudah diganggu oleh gangguan setempat sebab sebagian besar bahan terdapat dalam tempat dan relatif tidak aktif dan tidak bergerak di dalam kulit bumi. Akibatnya, beberapa bagian dari bahan yang dapat dipertukarkan cenderung " hilang" untuk waktu yang lama apabila gerakan menurunnya jauh lebih cepat dari pada gerakan "naik" kembali. Setiap daur melibatkan unsur organisme untuk membantu menguraikan senyawa-senyawa menjadi unsur-unsur.Diposkan olehNur Bustomi Makmundi5/27/2012 03:25:00 PM

Siklus oksigenSenyawa oksigen dengan semua unsur kecuali He, Ne, dan mungkin Ar dikenal molekul oksigen (dioksigen, O2) bereaksi dengan semua unsur kecuali halogen, beberapa logam mulia, dan gas-gas mulia baik dalam suhu ruangan atau pada pemanasan (Cotton dan Wilkinson). Oksigen merupakan unsur yang vital bagi kehidupan di bawahini.http://makalahbiogeokimia.blogspot.com/p/makalah-tentang-biogeokimia.html

2.No Ciri yang diperbandingkanSiklus biogeokimia

Air Oksigen Carbon Nitrogen Sulfur Pospor

aAsal unsur yang dibutuhkanDari lautan ke atmosfer, daratan dan kembali lagi ke lautanUnsure oksigen dalam bentuk gas oksigen (O2) Sumber karbon terdapat dalam bentuk karbon dioksida (CO2) yang berasal dari atmosfer maupun yang terlarut di dalam air.nitrogen terdapat di atmosfer yaitu kadarnya 78% dari semua gas di atmosferSulfur merupakan salah satu komponen penyusun protein dan vitaminFosfor merupakan unsure kimia yang jarang terdapat pada alamdan merupakan faktor pembatas produktifitas ekosistem

bPenjelasan proses/ peristiwa yang terjadiMelibatkan evaporasi (penguapan), transpirasi, presipitasi, dan kondensasiKarbon dioksida di udara dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk berfotosintesis dan menghasilkan oksigen

O2 dihirup oleh hewan dan digunakan sebagai pembakar sari makanan sehingga dapat dihasilkan tenaga untuk beraktivitas. Proses ini dinamakan respirasi. Hasil respirasi adalah senyawa yang mengandung oksigen yaitu CO2 dan H2O.

Fiksasi nitrogen (N) merupakan proses pemisahan dua atom nitrogen (gas N2) kemudian digabung. Fiksasi ini terjadi melalui kerja enzim nitrogenase dengan menggunakan energi dari metabolisme organisme, sedangkan proses fiksasi tanpa enzim dilakukan oleh industri kimia seperti pembuatan pupuk urea, NPK, dan amonium nitrat.

Belerang ini terkandung di dalam tanah yang terdapat di beberapa gunung berapi. Selain berasal dari dalam tanah, gas ini bisa berasal dari sisa pembakaran minyak bumi dan batu bara dalam bentuk SO2. Bila gas tersebut dihembuskan ke udara dan saat itu terkena uap air hujan akan berubah menjadi sulfat yang akan jatuh di tanah, sungai, dan lautan.

Fosfat organik dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh bakteri dan dekomposer menjadi fosfat anorganik, sedangkan fosfat anorganik yang terlarut di air tanah atau air laut akan terkikis dan mengendap di sedimen laut. fosfat banyak terdapat pada batu dan karang fosil.

cSenyawa yang dihasilkanhidrogenHasil pembakaran dan oksidasi tersebut menghasilkan senyawa yang mengandung oksigen.

Hasil respirasi adalah senyawa yang mengandung oksigen yaitu CO2 dan H2O.

Nitrogen relatif sangat jarang ditemukan dalam bentuk senyawa karena lambat atau susah bereaksi dengan unsur lain, maka satu-satunya cara organisme memperoleh nitrogen melalui fiksasi.

menghasilkan gas sulfur ke udara seperti H2S, dimetil sulfida (CH3SCH3), SO2, dan SO4.

3.No Ciri yang diamatiSumber air

Air danau kotorAir danau bersih

AGambar Lokasi menempel gambar

Lokasi menempel gambar

BFisik/abiotik a. kualitas airb. kuantitas aira.Secara alamiah memang air tersebut tidak memenuhi syarat, Lingkungan sekitar sarana air mencemari air b.lebih sedikit di gunakan karena air yang tidak memuhi syarat dalam kualitas air bersiha.Dapat di manfaatkan dengan baik oleh manusia-memenuhi syarat dalam Parameter fisika meliputi: Bau, Rasa, Warna, Zat padat terlarut dan Suhu.

b. lebih banyak di gunakan

CBiotic a.populasitumbuhan b.populasi hewana. tubuhan tidak dapat tumbuh dengan sempurna atau subur dan semakin menurunb. hewan tidak dapat hidup dengan baik dan populasinya pun semakin menuruna. populasi tumbuhan dumbuh dengan baik dan suburb. hewan meningkat dengan baikdan berkembang biak dengan baik

D Dampak/efek terhadap lingkungan (tanah, hewan, tumbuhan, dan manusia

-Menyebabkan banjir-dapat menciptakan kondisi yang tidak sehat. Penyakitpenyakit terkait dengan ini meliputi disentri, kolera dan penyakit diare lainnya, tipus, hepatitis, leptospirosis, malaria, demam berdarah, kudis, penyakit pernapasan kronis dan infeksi parasit usus.Hewan- hewan banyak yang mati dan tidak bisa berkembang biak dengan baik,tumbuhan-tumbuhan pun didak dapat hidup subur-Dampak terhadap kehidupan biota air-Dampak terhadap kualitas air tanah-Dampak terhadap kesehatan-Dampak terhadap estetika lingkungan

Dampak terhadap kehidupan biota air-Dampak terhadap kualitas air tanah-Dampak terhadap kesehatan-Dampak terhadap estetika lingkungana. Batasan dari kontaminasi kuman atau bibit penyakitb. Batas dari substansi kimia yang berbahaya dan beracunc. Tidak berasa dan tidak berbaud. Dapat dipergunakan untuk mencukupi kebutuhan domestik dan rumah tangga.e. Memenuhi standar yang ditentukan oleh Departemen Kesehatan RI (Budiman, 2007 )

EUpaya manusia dalam konservasi dan keseimbangan lingkungan Tidak membuang sampah pada danau, dan menupayakan menjaga kebersihan lingkungan danau, menindaklanjuti linkungan agar menjadi bersih dan tidak menyebabkan penyakitSlalu menjaga kebersihan lingkungan agar tidak tercemar

4 A. SUMBER POLUSI Rumah Sakit B. ISSU LIMBAH YANG DI TEMUKAN DI RUMAH SAKIT1. Limbah Benda Tajam2. Limbah Infeksius3. Limbah Jaringan Tubuh4. Limbah Citotoksik5. Limbah Farmasi6. Limbah Kimia7. Limbah Radio Aktif8. Limbah PlastikPotensi Pencemaran Limbah Rumah SakitDalam profil kesehatan Indonesia, Departemen Kesehatan 1997, diungkapkan seluruh rumah sakit di Indonesia berjumlah1.090 dengan 121.996 tempat tidur. Hasil kajian terhadap 100 rumah sakit di Jawa dan Bali menunjukkan bahwa rata-rata produksi sampah sebesar 3,2 kg per tempat tidur per hari. Sedangkan produksi limbah cair sebesar 416,8 liter per tempat tidur per hari. Analisi lebih jauh menunjukkan produksi sampah (limbah padat) berupa limbah domestic sebesar 76,8 % dan berupa limbah infeksius sebesar 23,2 %. Diperkirakan secara nasional produksi sampah (limbah padat) rumah sakit sebesar 376.089 ton per hari dan produksi air limbah sebesar 48.985,70 ton per hari.Dari gambaran tersebut dapat dibayangkan seberapa besar potensi rumah sakit untuk mencemari lingkungan dan kemungkinannya kecelakaan dan penularan penyakit. (Sabayang dkk, 1996) Sementara itu, Pemerintah Kota Jakarta Timur telah melayangkan teguran kepada 23 rumah sakit yang tidak mengindahkan surat peringatan mengenai keharusan memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Berdasarkan data dari Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jaktim yang diterima pembaharuan, dari 26 rumah sakit yang ada di Jakarta Timur hanya 3 rumah sakit saja yang memiliki IPAL dan bekerja dengan baik, selebihnya ada yang belum memiliki IPAL dn beberapa rumah sakit IPAL-nya dalam kondisi rusak berat. (Sabayang dkk, 1996)Data tersebut juga menyebutkan hanya 9 rumah sakit saja yang memiliki incinerator.Alat tersebut digunakan untuk membakar limbah padat berupa limbah sisa-sisa organ tubuh manusia yang tidak boleh dibuang begitu saja. Menurut Kepala BPLHD Jaktim, Surya Darma, pihaknya sudah menyampaikan surat edaran yang mengharuskan pihak rumah sakit melaporkan pengelolaan limbahnya setiap 3 bulan sekali. Sayangnya, sejak dilayangkan surat edaran (September 2005), hanya 3 rumah sakit saja yang memberikan laporan. Menurut Surya, limbah rumah sakit khususnya limbah medis yang infeksius belum dikelola dengan baik, sebagian besar pengelolaan limbah infeksius disamakan dengan limbah medis non infeksius. Selain itu kerap bercampur limbah medis dan non medis.Pencampuran tersebut justru memperbesar permasalahan limbah medis. Padahal limbah medis memerlukan pengelolaan khusus yang berbeda dengan limbah non medis.Yang termasuk limbah medis adalah limbah infeksius, limbah radiologi, limbah sitotoksik, dan limbah laboratorium. Kebanyakan dari rumah sakit, limbah medis langsung dibuang kedalam sebuah tangki pembuangan berukuran besar, pasalnya tangki pembuangan seperti itu di Indonesia sebagian besar tidak memenuhi syarat sebagai tempat pembuangan limbah. Ironisnya, malah sebagian besar limbah rumah sakit malah dibuang ke tangki pembuangan seperti itu. Sementara itu buruknya pengelolaan limbah rumah sakit karena pengelolaan limbah belum menjadi syarat akreditasi rumah sakit. Sedangkan peraturan proses pembungkusan limbah padat yang diterbitkan Departemen Kesehatan pada tahun 1992 pun sebagian besar tidak dijalankan dengan benar. Padahal setiap rumah sakit selain harus memiliki IPAL, juga harus memiliki Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan (SPPL) dan surat izin pengolahan limbah cair. Sementara limbah organ-organ manusia harus dibakar di incinerator.Persoalannya harga incinerator itu cukup mahal sehingga tidak semua rumah sakit memilikinya. (Sabayang dkk, 1996)Jenis Limbah Rumah Sakit dan Dampaknya Terhadap Kesehatan Serta LingkunganLimbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah sakit dan kegiatan penunjang lainnya.Mengingat dampak yang mungkin timbul, maka diperlukan upaya pengelolaan yang baik, meliputi pengelolaan sumber daya manusia, alat dan sarana, keuangan dan tatalaksana perorganisasian yang ditetapkan dengan tujuan memperoleh kondisi rumah sakit yang memenuhi persyaratan kesehatan lingkungan.Limbah rumah sakit bisa mengandung bermacam-macam mikroorganisme bergantung pada jenis rumah sakit, tingkat pengolahan sebelum dibuang.Limbah cair rumah sakit dapat mengandung bahan organic dan anorganik yang umumnya diukur dan parameter BOD, COD, TSS dan lain-lain.Sedangkan limbah padat rumah sakit terdiri atas sampah mudah membusuk, sampah mudah terbakar dan lain-lain.Limbah-limbah tersebut kemungkinan besar mengandung mikroorganisme pathogen atau bahan kimia beracun berbahaya yang menyebabkan penyakit infeksi dan dapat tersebar ke lingkungan rumah sakit yang disebabkan oleh tehnik pelayanan kesehatan yang kurang memadai, kesalahan penanganan bahan-bahan terkontaminasi dan peralatan, serta penyediaan dan pemeliharaan sarana sanitasi yang masih buruk.(Said, 1999)Pembuangan limbah yang berjumlah cukup besar ini paling baik jika dilakukan dengan memilah-milah limbah kedalam pelbagai katagori.Untuk masing-masing jenis kategori diterapkan cara pembuangan limbah yang berbeda. Prinsip umum pembuangan limbah rumah sakit adalah sejauh mungkin menghindari resiko kontaminasi dan trauma (injury). Jenis-jenis limbah rumah sakit meliputi: (Shahib dan Djustiana, 1998).a. Limbah KlinikLimbah dihasilkan Selama pelayananpasien secara rutin, pembedahan dan unit-unit resiko tinggi, yang berbahaya dan mengakibatkan resiko tinggi infeksi kuman dan populasi umum serta staf rumah sakit.b. Limbah PatologiLimbah ini juga dianggap berisiko tinggi dan sebaiknya di autoclave sebelum keluar dari unit patologi.c. Limbah Bukan KlinikLimbah ini meliputi kertas-kertas pembungkus atau kantong dan plastic yang tidak berkontak dengan cairan badan.Meskipun tidak menimbulkan resiko sakit, limbah tersebut cukup merepotkan, karena memerlukan tempat yang besar untuk mengangkut dan membuangnya.d. Limbah DapurLimbah ini mencakup sisa-sisa makanan dan air kotor. Berbagai serangga seperti kecoa, kutu dan hewan pengerat seperti tikus merupakan gangguan bagi staf maupun pasien dirumah sakit.e. Limbah RadioaktifWalaupun limbah ini tidak menimbulkan persoalan pengendalian infeksi dirumah sakit, pembungannya secara aman perlu diatur dengan baik. Pengolahan LimbahPengolahan limbah rumah sakit dapat dilakukan dengan berbagai cara. Yang diutamakan adalah sterilisasi, yakni berupa pengurangan (reduce) dalam volume, penggunaan kembali (reuse) dengan sterilisasi lebih dulu, daur ulang (recycle) dan pengolahan (treatment). (Slamet Riyadi, 2000)1. Limbah PadatUntuk memudahkan mengenal jenis limbah yang akan dimusnahkan, perlu dilakukan penggolongan limbah. Dalam kaitan dengan pengolahan, limbah medis dikategorikan menjadi 5 golongan sebagai berikut:Golongan A:- Dressing bedah, swab dan semua limbah terkontaminasi dari kamar bedah,- Bahan-bahan kimia dari kasus penyakit infeksi,- Seluruh jaringan tubuh manusia (terinfeksi maupun tidak), bangkai/ jaringan hewan dari laboratorium dan hal-hal lain yang berkaitan dengan swab dan dressing.Golongan B:- Syringe bekas, jarum, cartridge, pecahan gelas dan benda-benda tajam lainnya.Golongan C:- Limbah dari ruang laboratorium dan postpartum kecuali yang termasuk dalam golongan A.Golongan D:- Limbah bahan kimia dan bahan farmasi tertentu.Golongan E:- Pelapis bed-pan disposable, urinoir, incontinence-pad dan stomach.Dalam pelaksanaan pengelolaan limbah medis perlu dilakukan pemisahan penampungan, pengangkutan dan pengolahan limbah pendahuluan.a. Pemisahan- Golongan ADressing bedah yang kotor, swab dan limbah lain yang terkontaminasi dari ruang pengobatan hendaknya ditampung dalam bak penampungan limbah medis yang mudah dijangkau, bak sampah yang dilengkapi dengan pelapis pada tempat produksi sampah. Kantong plastic tersebut hendaknya diambil paling sedikit satu hari sekali atau bila sudah mencapai tiga perempat penuh.Kemudian diikat kuat sebelum diangkut dan ditampung sementara di bak sampah klinis.Bak sampah tersebut juga hendaknya diikat dengan kuat bila mencapai tiga perempat penuh atau sebelum jadwal pengumpulan sampah. Sampah kemudian dibuang dengan cara sebagai berikut:1. Sampah dari haemodialisisSampah hendaknya dimusnahkan dengan incinerator. Bisa juga digunakan autoclaving, tetapi kantung harus dibuka dan dibuat sedemikian rupa sehingga uap panas bisa menembus secara efektif.2. Limbah dari unit lainLimbah hendaknya dimusnahkan dengan incinerator. Bila tidak mungkin bisa menggunakan cara lain, misalnya dengan membuat sumur dalam yang aman. Semua jaringan tubuh, plasenta dan lain-lain hendaknya ditampung pada bak limbah medis atau kantong lain yang tepat kemudian di musnahkan dengan incinerator. Perkakas laboratorium yang terinfeksi hendaknya dimusnahkan dengan incinerator.Incinerator harus dioperasikan dibawah pengawasan bagian sanitasi atau bagian laboratorium.- Golongan BSyringe, jarum dan cartridges hendaknya dibuang dengan keadaan tertutup.Sampah ini hendaknya ditampung dalam bak tahan benda tajam yang bilamana penuh (dengan interval maksimal tidak lebih dari satu minggu) hendaknya diikat dan ditampung didalam bak sampah klinis sebelum diangkut dan dimasukkan kedalam incinerator.b. Penampungan Sampah klinis hendaknya diangkut sesering mungkin sesuai dengan kebutuhan. Sementara menunggu pengangkutan untuk dibawa ke incinerator atau pengangkutan oleh dinas kebersihan (ketentuan yang ditunjuk). Sampah yang tidak berbahaya dengan penanganan pendahuluan, dapat ditampung bersama sampah lain sambil menunggu pengangkutan.c. PengangkutanPengangkutan dibedakan menjadi dua yaitu pengangkutan internal dan pengangkutan eksternal.Pengangkutan internal berawal dari titik penampungan awal ke tempat pembuangan atau incinerator (pengolahan on-site). Dalam pengangkutan internal biasanya digunakankereta dorong, kereta atau troli yang digunakan untuk pengangkutan sampah klinis harus didesain sedemikian rupa sehingga tidak akan menjadi sarang serangga, permukaan harus licin, rata dan tidak tembus, mudah dibersihkan dan dikeringkan, sampah tidak menempel pada alat angkut, sampah mudah diisikan, diikat dan dituang kembali. Bila tidak tersedia sarana setempat dan sampah klinis harus diangkut ketempat lain, harus disediakan bak terpisah dari sampah biasa dalam alat truk pengangkut dan harus dilakukan upaya pencegahan kontaminasi sampah lain yang dibawa, harus dapat dijamin bahwa sampah dalam keadaan aman dantidak terjadi kebocoran atau tumpah. (Anshar, 2013)2. Limbah CairLimbah rumah sakit mengandung bermacam-macam mikroorganisme, bahan-bahan organic dan anorganik. Beberapa contoh fasilitas atau Unit Pengolahan Limbah (UPL) dirumah sakit antara lain:a. Kolam Stabilisasi Air Limbah (Waste Stabilization Pond System)b. Kolam Oksidasi Air Limbah (Waste Oxidation Ditch Treatment System)c. Anaerobic Filter Treatment System C. PENANGGULANGAN ISSUUpaya pengelolaan limbah rumah sakit telah disiapkan dengan menyediakan perangkat lunaknya yang berupa peraturan-peraturan, pedoman-pedoman dan kebijakan-kebijakan yang mengatur pengelolaan dan peningkatan kesehatan di lingkungan rumah sakit.Disamping itu secara bertahap dan berkesinambungan Depertemen Kesehatan mengupayakan instalasi pengelolaan limbah rumah sakit, sehingga sampai saat ini sebagian rumah sakit pemerintah telah dilengkapi dengan fasilitas pengelolaan limbah, meskipun perlu disempurnakan.Namun harus disadari bahwa pengelolaan limbah rumah sakit masih perlu ditingkatkan lagi. (Barlin, 1995)

http://rahel12venus.blogspot.com/2012/10/siklus-biogeokimia-air-karbon-nitrogen.html http://05mei1995.blogspot.com/2012/05/siklusdaur-sulfur-biogeokimia.html