derajat defek jiwa
DESCRIPTION
hhhjjjjTRANSCRIPT
• Hampir semua penulis sepakat, bahwa untuk menentukan derajat defek dari retardasi mental, dipakai patokan hasil atau nilai I.Q. pada seorang anak.
• Hal ini menunjukan langkah selanjutnya dalam penanganan anak – anak.
Pendapat dulu yang seringkali masih dianut
• Keadaan debil I.Q. : 50 – 70
• Keadaan imbesil I.Q. : 25 – 50
• Keadaan idiot I.Q. : kurang dari 25
Derajat defek menurut Noyes
• Retardasi mental ringan I.Q. : 55 – 69
• Retardasi mental sedang I.Q. : 40 – 54
• Retardasi mental berat I.Q. : 25 – 39
• Retardasi mental sangat beratI.Q. : kurang
dari 25
Derajat defek menurut Roan dan menurut Maramis
• Retardasi mental taraf perbatasan I.Q. : 68 – 85• Retardasi mental ringan I.Q. : 52 –
67• Retardasi mental sedang I.Q. : 36 –
51• Retardasi mental berat I.Q. : 20 – 35• Retardasi mental sangat berat I.Q. : kurang
dari 20
Derajat defek menurut PPDGJ-III
• Retardasi mental ringan I.Q. : 50 – 70
• Retardasi mental sedang I.Q. : 35 – 49
• Retardasi mental berat I.Q. : 20 – 34
• Retardasi mental sangat beratI.Q. : kurang
dari 20
Retardasi Mental Ringan
• Ekuivalen dengan kategori mampu didik dan mampu latih
• Merupakan kelompok terbesar dari kelompok retardasi mental
• 80 % dapat memperkembangkan ketrampilan sosial dan komunikasi dalam masa pra sekolah (usia 0-5 thn).
• Gangguannya minimal dalam segi sensorimotor, serta tidak dapat dibedakan anak normal sampai usia lebih lanjut
• Keterampilan akademik setaraf kelas 6 SD• Dewasa ketrampilan sosial dan pekerjaan cukup adekuat
untuk mandiri, akan tetapi membutuhkan bimbingan apabila mengalmi stres sosial dan ekonomi
Retardasi Mental Sedang• Ekuivalen dengan kategori pendidikan yang tidak mampu didik
mampu latih• 12 % dapat berbicara atau belajar berkomunikasi selama pra-
sekolah, tetapi kecerdasan mereka tentang norma sosial adalah buruk
• Dapat mengambil manfaat dari latihan ketrampilan sosial dan pekerjaan, tapi biasanya tidak mungkin untuk maju lebih lanjut dari taraf kelas 2 SD
• Dapat belajar bepergian sendiri ketempat yang sudah dikenalnya• Dewasa mampu membantu upaya mandirinya dengan bekerja
kasar atau setengah kasar• Memerlukan pengawasan dan bimbingan apabila mengalami sters
sosial atau ekonomi yang ringan
Retardasi Mental Berat
• 7 % penderita retardasi mental, ekuivalen kategori tidak mampu didik tidak mampu didik latih
• Periode prasekolah jelas ada perkembangan motorik yang buruk dan kemampuan berbicara yang minimal
• Mampu memperkembangkan sedikit atau tidak sama sekali pembicaraan komunikatif
• Usia sekolah dapat belajar berbicara dan dapt dilatih dalam keterampilan kesehatan dasar, tapi tidak dapat mengambil manfaat dari latihan kerja
• Dewasa mampu mengerjakan tugas – tugas sederhana dibawah pengawasan ketat
Retardasi Mental Sangat Berat
• 1 % penderita retardasi mental, prasekolah menunjukkan kapasitas minimal dalam fungsi sensorimotor
• Membutuhkan lingkungan yang sangat teratur, selalu perlu bantuan dan supervisi
• Usia sekolah dapat timbul perkembangan motorik lebih lanjut
• Kemampuan merawat diri terbatas dan harus disertai bantuan dan supervisi yang terus menerus
Pembagian tingkat – tingkat intelegensi (Patokan sosial didasarkan atas keadaan masyarakat yang normal)
NamaHI (I.Q.) Tingkat Patokan Sosial Patokan Pendidikan
Sangat superior > 130 tinggi sekali Genious terlalu pandai buat sekolah biasa
Superior110 - 130 tinggi dapat berfungsi biasa
dapat menyelesaikan perguruan tinggi dengan mudah
Normal86 - 109 Normal dapat berfungsi biasa
dapat menyelesaikan SLA, sedikit kesukarn di perguruan tinggi
Keadaan bodoh, bebal
68 - 85 taraf terbatas
tidak sanggup bersaing dalam mencari nafkah beberapa kali tidak naik kelas di SD
Debilitas (keadaan tolol)
52 - 67
retardasi mental ringan
dapat mencari nafkah secara sederhana dalam keadaan baik dapat dilatih dan dididik, dapat dilatih
Imbesilitas (keadaan dungu)
36 - 51
retardasi mental sedang
mengenal bahaya, tidak dapat mencari nafkah tidak dapat dididik, dapat dilatih
20 - 35
retardasi mental berat
Idiosi (keadaan pandir) < 20
retardasi mental sangat berat
tidak mengenal bahaya, tidak dapat mengurus diri sendiri tidak dapat dididik, tidak dapat dilatih
Ciri – ciri perkembangan penderita retardasi mental
Tingkat Retardasi Mental
Umur prasekolah : 0 - 5 tahun Pematangan dan Perkembangan
Umur sekolah : 6 - 20 tahun Latihan dan Pendidikan
Masa Dewasa : 21 tahun atu lebih Kecukupan sosial dan Pekerjaan
Berat Sekali
retardasi berat : kemampuan minimal untuk berfungsi dalam bidang sensorimotorik : membutuhkan perawatan
perkembangan motorik sedikit: dapat bereaksi terhadap latihan mengurus diri sendiri secara minimal atau terbatas
perkembangan motorik dan bicara sedikit : dapat mencapai mengurus diri sendiri secara terbatas membutuhkan perawatan
Berat
perkembangan motorik kurang: bicara minimal: pada umumnya tak dapat dilatih untuk mengurus diri sendiri: ketrampilan komunikasi tidak ada atau hanya sedikit sekali
dapat berbicara atau belajar berkomuniksi: dapat dilatih dalam kebiasaan kesehatan dasar dapat dilatih secara sistematik dalam kebiasaan
dapat mencapai sebagian dalam mengurus diri sendiri dibawah pengawasan penuh: dapat mengembangkan secara minimal berguna keterampilan menjaga diri dalam lingkungan yang terkontrol
Sedang
dapat berbicara atau belajar berkomunikasi: kesadaran sosial kurang: perkembangan motorik cukup: dapat belajar mengurus diri sendiri: dapat diatur dengan pengawasan sedang
dapat dilatih dalam keterampilan sosial dan pekerjaan: sukar untuk maju lewat kelas 2 SD dal mata pelajaran akademik: dapat belajar berpergian sendirian ditempat yg sudah dikenal
dapat mencari nafkah dalam pekerjaan kasar (unskill) atau setengah terlatih dalam keadaan yang terlindung: memerlukan pengawasan dan bimbingan bila mengalami stres sosial atau stres ekonomi yang ringan
Ringan
dapat mengembangkan keterampilan sosial dan komunikasi: keterbelakangan minimal dalam bidang sensorik motorik: sering tidak dapat dibedakan dari normal hingg usia lebih tua
dapat belajar keterampilan akademik sampai kira - kira kelas 6 pada umur belasan tahun (dekat umur 20 tahun): dapat dibimbing kearah konformitas sosial
biasanya dapat mencpai ketrampilan sosial dan pekerjaan yang cukup untuk mencari nafkah, tetapi memerlukan bimbingan dan bantuan bila mengalami stres sosial atau stres ekonomi yang luar biasa.
ETIOLOGI
• Etiologi atau penyebab dari retardasi mental bersifat multi faktorial.
“yang berarti bahwa banyak faktor yang berperan dalam terjadinya ratardasi mental”
Penyabab Reatardasi Mental Bardasarkan Waktu terjadinya
• Faktor Pembawaan
• Penyakit-Penyakit dalam Kandungan
• Kekerasan pada Waktu Lahir
• Penyakit pada Waktu Anak
Faktor Pembawaan
1. Sebab yang tidak diketahui
2. Perkawinan terlalu dekat
3. Pertumbuhan otak yang tidak sempurna
4. keturunan
Penyakit-Penyakit Dalam Kandungan
• Infeksi virus pada ibu
• Darah ibu dan darah janin tidak cocok
• Ibu terlalu banyak mendapat sinar rontgen
• Obat-obatan yang diminum ibu dan mempengaruhi janin
Kekerasan Pada Waktu Lahir
1. Kelahiran dengan tindakan dan mempergunakan alat
2. Bayi yang lahir dengan kesulitan bernafas
3. Bayi yang lahir lama, misalnya dengan kesempitan panggul
4. Bayi yang lahir prematur
Penyakit Pada Waktu Anak
1. Penyakit pada otak dan selaput otak
2. Kekerasan pada kepala
3. Penyakit yang diderita anak terlalu lama
4. Kekurangan gizi atau vitamin-vitamin
ETIOLOGI RATARDASI MENTAL MENURUT NOYES
1. Akibat infeksi2. Akibat intoksikasi3. Akibat trauma atau pengaruh fisik4. Akibat gangguan metabolisme, pertumbuhan
atau nutrisi5. Akibat pertumbuhan abnormal6. Akibat mutasi kromosom7. Akibat pengaruh prenatal yang tidak diketahui8. Deprivasi psikososial
Akibat Infeksi
1. Cytomegalic inclusion body disease– Karena virus yang berasal dari ibu.– Pada ibu sendiri gejalanya ringan atau subklinis– Pada janin mengakibatkan kerusakan otak, organ
pendengaran, hepatosplenomagali, erytrhrobalstosis, dan icterus
– Inclusion body didapatkan pada cairan cerebrospinalis dan urine dari janin pada waktu lahir
2. Congenial rubella– Pada ibu yang terkena infeksi pada trimester
pertama– Menyebabkan gangguan mental, ketulian, katarak,
dan kelainan jantung
3. Influenza– Akibat virus, ibu terinfekis virus tsb selama periode kehamilan– Mengakibatkan malformasi dari otak janin sehingga
mengakibatkan terjadinya defisiensi mental4. Sifilis kongenital
– Ditegakkan adanya infeksi sifilis pada ibu dengan reaksi serologis positif.
– Tanda pada anak : gigi hutchinson, keratitis intertitialis, choroidiretinitis, reaksi pupil yang abnormal dan icterus.
5. Toxoplasmosis– Akibat infeksi pada ibu– Terjadi waktu bayi lahir atau beberapa lama sesudah itu– Tanda pada bayi : kelemahan, kejang-kejang, spastisitas otot-
otot, hidrosefalus atau mikrosefali
Akibat Intoksikasi
1. Bilirubin encepalopati– Bilirubin dalam serum ikterus pada bayi– Terjadi karena ibu
• Diabetes• Foetal distres distress yang terjadi pada masa
persalinan• Bedarah rhesus ibu dan janin.
2. Karbon monoksida
3. Post-vaksinasi encepalitis
Akibat Trauma Atau Pengaruh Fisik
1. Kesulitan dalam proses kelahiran anak– CPD– Partus lama– Tindakan dengan forcep lesi pada selaput
otak dan perdarahan
2. Asfiksi
3. Gangguan sirkulasi
4. Pengaruh obat anestesi
Akibat Gangguan Pertumbuhan, Metabolisme atau Nutrisi
1. Lipoidosis– Penimbunan lemak pada jaringan otak atau alat-alat
viscera2. Aminoaciduria
– Pada fenilketonuria, maple syrup urine disease, hiperammonemia herediter
3. Gangguan metabolisme KH– Galaktosemia, glikogenosis
4. Gargoylisme– Ditandai adanya lipochondrodistropi adanya timbunan2
mukopolisakarida pada organ tertentu dan jaringan ikat.5. Hypotiroidisme
– Dapat terjadi kongenital dan dapat didapat
Akibat Pertumbuhan Abnormal
• Tuberosklerosis– Trias Tuberosklerosis
• Epilepsi• Retardasi mental • Nodulus subkutaneus
– Hipertropi jaringan sebacea– Hipertropi jaringan ikat– Hipertropi vaskuler
– Sel-sel glia bentuknya berubah
Akibat Mutasi Kromosom
• Down’s syndrom– Jumlah kromososm berlebihan (47 pasang)– Tanda:
• Mata sipit dan arahnya miring dari medial bawah ke lateral atas
• Hipertelorisme• Mulut lebah dan tebal• Lidah pendek dan tebal• Ekspresimuka tolol• Jari-jari pendek dan gemuk• Garis rajah tangan ketiga-tiganya bertemu pada satu
titik dengan garis bagian atas digital lurus atau datar
• Sindrom klinefelter– Hanya terjadi pada laki-laki (yang normalnya XY)– Kromosomnya XXY, XXXY, XXXXY– Tanda :
• Ginekomastia• Testis tidak berkembang• Aspermia
• Sindroma turner– Hanya terjadi pada wanita (yang normalnya XX)– Kromosomnya X saja– Tanda :
• Postur tubuh pendek• Leher pendek• Tuli• Malformasi dari aorta
Akibat Pengaruh Prenatal Yang Tidak Diketahui
• Biasanya berhubungan dengan kelainan atau anomali dari otak dan kranium.
• Termasuk dalam kelompok ini– Kraniostenosis– mikrosefali
Deprivasi Psikososial
• Keadaan ini terjadi oleh karena anak dalam lingkungan yang terbatas dari stimulasi yang dibutuhkan dalam proses perkembangannya.
• Sehingga anak tidak dapat berkembang optimal• Yang termasuk dalam kondisi ini
– Anak yang hidup dalam suku terasing– Anak yang sengaja diasingkan dari lingkungan– Anak yang kurang mampu berkomunikasi karena
hambatan tertentu
• IQ berkisar 50 - 80