derm farm
TRANSCRIPT
LAPORAN AWAL
DEMONSTRASI FARMING (DEMFARM) PADI MUSIM GADU 2012
PENDAHULUAN
Upaya peningkatan produksi pangan masih menjadi prioritas utama dalam pem
bangunan pertanian, Dalam hal ini beras merupakan sumber karbohidrat penting dan
strategis namun upaya peningkatan produksi padi oleh Petani di Kabupaten Kubu Raya
Propinsi Kalimantan Barat pada saat ini dihadapkan pada beberapa kendala, salah satunya
kondisi lahan yang pada umumnya berupa lahan rawa pasang surut dengan beberapa
keterbatasan antara lain.
- Tingkat kesuburan kurang
- PH relatif rendah berkisar antara 3,5 – 5.
- kandungan firit dangkal apabila teroksidasi dapat menjadi racun bagi tanaman.
- Kandungan Al dan Fe tinggi dimana unsur ini dapat mengikat Phosfat sehingga
unsure Phosfat yang diperlukan menjadi tidak tersedia bagi tanaman.
- Pertumbuhan gulma relative cepat dan dapat mengganggu pertumbuhan tanaman
karena terjadi persaingan dalam penyerapan unsur hara dan penyinaran matahari
sehingga proses fhoto sintesis menjadi terganggu.
- Suhu panas dengan kelembaban yang tinggi dapat memacu perkembangan hama
dan penyakit tertentu,
- Pengairan sulit diatur, pada musim kemarau sering terjadi intruisi air asin yang dapat
mengganggu pertumbuhan tanaman padi.
PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT)
pengelolaan tanaman terpadu merupakan alternative pengelolaan padi secara
intensif dengan mengintegrasikan komponen-komponen yang terlibat dalam sistem
produksi seperti Varietas, lingkungan dan pengelolaan. Yang dimaksud dengan
pengelolaanmeliputi :
- pengelolaan lahan
- pengelolaan air
- pengelolaan hara
- Pengelolaan hama penyakit dan gulma
- Pengolaan panen dan hasil panen.
Seluruh pengelolaan dilaksanakan secara terpadu dan terintegrasi, sedangkan
alternatif teknologi antara lain seperti penentuan Varietas unggul, jadwal tanam, dosis
pemupukan dan lain lain diserahkan sepenuhnya pada Petani. melalui pertimbangan
berdasarkan hasil musyawarah. Yang dibiayai oleh Pemerintah.
DEMONSTRASI FARMING ( DEMFARM)
Demonstrasi Farming (Demfarm) merupakan metode pembelajaran Petani dengan
luas 1,5 ha, sebagai percontohan, yang merupakan wahana pembelajaran bagi para petani
dalam kelompok yang bersangkutan dengan paket teknologi lengkap namun tetap mengacu
pada pendekatan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) dengan rincian rencana kegiatan
antara lain :
1. Jenis kegiatan : DEMONSTRASI FARMING (DEMFARM) 2. Komoditi : Padi 3. Varietas : Inpara 24. Lokasi Pelaksanaan
a. WKPP. : Sungai Kakap.b. Kelompok Tani : Subur Indah 2
5. Pelaksana Kegiatana. Penyuluh Pertanian : Yuyun Sudrajatb. Demonsrator : Sukamtoc.Luas : 1,5 Ha.
6. Waktu Pelaksanaana. Pesemaian : Tanggal 5 Mei 2012
b. Pengolahan Tanah : Tanggal 5 Mei 2012
c. Penanaman : Tanggal 19 Mei 2012
- Jarak Tanam : Tegel (20 x 20 )
- Jumlah Benih/Lubang : 1-2 Benih / Lubang tanam
d. Pengaturan Tata Air : Tanggal 11 Mei 2012
e. Pemupukan Dasar : Tanggal 26 Mei 2012
7. Jenis dan Dosis Saprotan yang digunakan/ha.
a. Pupuk Urea : 100 Kg
b. Pupuk NPK : 200 Kg
c. Herbisida Purna Tumbuh : 6 ltr
d. Herbisida Pra Tumbuh : 500 gr
e. Insektisida : 1 Ltr
f. Fungisida : 1,5 ltr
g. Rodentisida : 2 Kg
8. Rencana Panen : September 2012.
KEGIATAN PELAKSANAAN
Kegiatan yang dilaksanakan
1. Pemilahan, Perlakuan Benih dan Pesemaian
a. Perendaman benih ke dalam larutan garam 3% . benih yang tenggelam
menunjukkan benih yang baik,
b. Benih direndam selama 24 jam, kemudian diperam selama 12 jam.
c. Melakukan (seed treatment) pada benih untuk mencegah hama /
penyakit pada stadia awal perkecambahan.
d. Penaburan benih yang telah mulai berkecambah dengan kerapatan 200 g/m2
atau 2 kg benih per 10 m2 lahan persemaian. dipupuk dengan Urea, 10 g/m2 dan
NPK 30-40 g/m2 Kebutuhan benih untuk 1 ha areal pertanaman adalah 15-25
kg.
2. Persiapan dan pengolahan lahan
a. Pembersihan lahan dengan menggunakan Herbisida purna tumbuh dengan
dosis 5-6 liter / ha.
b. Pengolahan lahan dilakukan dengan Hand Tractok dengan cara
pengolahan I disingkal (bajak balik), digenangi selama 2 hari, lalu
dikeringkan selama 5 hari.
c. Pengolahan II digelebeg / digaru untuk melumpurkan dan meratakan
lahan, untuk menekan pertumbuhan gulma, lahan yang telah diratakan
disemprot dengan herbisida pra-tumbuh dan dibiarkan selama 5-7 hari.
Mengetahui
Kepala BP3. K Sungai Kakap
WAHYUNINGSIH, STPNIP. 19630904 198710 2 001
3. Penanaman
a. Jarak tanam dapat menggunakan sistem tegel (20 x 20 cm).
b. Penanaman dilakukan pada saat bibit berumur 15-21 hari dengan 1 bibit
per lubang pada kedalaman 1-2 cm, Penyulaman dilakukan pada umur 7
hari setelah tanam(HST) dengan bibit dari varietas dan umur yang sama.
c. Setelah ditanam, diusahakan air dibiarkan macak-macak (1-3 cm) selama
7-10 hari dengan tujuan untuk menekan pertumbuhan gulma.
4. Pemeliharaan
Pemupukan dilakukan 3 kali dimaksudkan untuk menambah penyediaan
hara sehingga mencukupi kebutuhan tanaman untuk tumbuh dan berproduksi
dengan baik antara lain, Pemupukan I diberikan 7 hari setelah tanam dengan
pupuk NPK seluruhnya.
5. Pengelolaan air.
Guna meminimalisir dampak keracunan pirit, PH yang relatife rendah dan
kelebihan unsur Al dan Fe, saluran dibuat sedemikian rupa agar lahan tetap
tergenang, dengan air yang tetap mengalir pada stadium pertumbuhan tertentu,
sehingga terjadi pencucian secara terus menerus, diharapkan kondisi kimia
tanah kedepan akan semakin baik.
PENUTUP
Demikian laporan awal Demonstrasi Farming ( Demfarm ) ini dibuat, untuk
mengawali kegiatan selanjutnya yang akan dilaporkan pada laporan pertengahan dan
laporan akhir .
Sungai Kakap, Tanggal 5 juni 2012
Penyuluh Pertanian Lapangan WKPP. Sungai Kakap
Yuyun Sudrajat, SPNIP. 19580822 8603 1 020
LAPORAN PERTENGAHAN
DEMONSTRASI FARMING (DEMFARM) PADI MUSIM GADU 2012
A. Pendahuluan
Perkembangan (Demfarm) terlihat tumbuh subur, PPL bersama Petani binaan terus
memantau perkembangan Demfarm.
B. Kegiatan DEMGNSTRASI FARMING (DEMFARM)
1. PemupukanPemupukan dilaksanakan dengan cara di tabur dengan dengan dosis/takaran sbb :
- Takaran pupuk 100 kg Urea, dan 200 Kg NPK. 15,15,15. / ha - Waktu Pemberian pada umur :
7 hari setelah tanam : NPK. Seluruhnya 21 hari setelah tanam : 50 kg Urea / ha.
35 Hari setelah tanam : 50 kg Urea. / ha
2. Pengelolaan air.Pengelolaan air dilakukan dengan membersihkan dan mendalamkan saluran agar proses penggenangan dan pencucian lahan lebih lancar untuk meminimalisir pertumbuhan gulma dan gangguan dari unsur-unsur yang dapat meracuni tanaman.
3. PenyianganPenyiangan dilakukan secara intensif agar tidak terjadi persaingan dalam penyerapan unsur hara dan penyinaran mata hari yang dapat mengganggu proses photo sintesa, dilakukan paling sedikit 2 kali yaitu sepuluh hari setelah tanam dan menjelang pemupukan ke 2 dengan herbisida Pra tumbuh.
4. Pengendalian hama dan penyakit- Pengendalian Hama dan Penyakit diterapkan dengan pendekatan PHT, monitoring
keberadaan hama Penyakit dan kepadatan populasi dilakukan secara intensif. Khusus untuk mengendalikan hama tikus dilakukan monitoring dan gropyokan secara berkala.
- Penggunaan pestisida secara bijaksana. -
Mengetahui
Kepala BP3. K Sungai Kakap
WAHYUNINGSIH, STPNIP. 19630904 198710 2 001
C. Penutup
Demikian laporan pertengahan Demfarm ini dibuat, untuk kegiatan selanjutnya akan
dilaporkan pada laporan akhir kegiatan.
Sungai Kakap, Tanggal 5 Agustus 2012
Penyuluh Pertanian Lapangan WKPP. Sungai Kakap
Yuyun Sudrajat, SPNIP. 19580822 8603 1 020
LAPORAN AKHIR
DEMONSTRASI FARMING (DEMFARM) PADI MUSIM GADU 2012
PENDAHULUAN
Teknologi penanganan panen dan pasca panen penting untuk mendapat perhatian semua pihak, karena dengan penanganan panen dan pasca panen yang baik dapat menyelamatkan hasil panen dari kerusakan maupun kehilangan hasil padi.
KEGIATAN PELAKSANAAN
Kegiatan pelaksanaan meliputi
5. Menentukan kriteria Panen
- Pengamatan Visual
Pengamatan visual yang dilakukan dengan cara melihat padi pada hamparan lahan sawah. Berdasarkan visual, umur panen optimal padi dicapai apabila 90 sampai 95 % butir gabah pada malai padi sudah berwarna kuning atau kuning keemasan.
- Pengamatan Teoritis
Pengamatan secara teori dilakukan dengan melihat deskripsi varietas padi. Berdasar-kan deskripsi varietas padi umur panen padi yang tepat adalah 30 sampai 35 hari setelah berbunga merata atau antara 135 sampai 145 hari setelah tanam.
6. Pemanenan
Pemanenan dilakukan Petani menggunakan sabit dengan cara memotong bagian bawah rumpun padi. Hal ini dilakukan petani agar dengan tangkai jerami yang panjang, dapat mempermudah petani untuk memegang padi pada proses perontokan yang umumnya menggunakan power threser
7. Sistem Panen.
Sistem panen dilakukan petani dengan sistem beregu / kelompok kecil dengan jumlah anggota antara 5 – 7 orang dengan dilengkapi 1 unit power thresher.
8. Perontokan
Perontokan dilakukan petani segera setelah pemanenan atau bersamaan saat panen dengan menggunakan power threser.
9. Pengeringan
Mengetahui
Kepala BP3. K Sungai Kakap
WAHYUNINGSIH, STPNIP. 19630904 198710 2 001
Penjemuran merupakan proses pengeringan yang dilakukan petani dengan memanfaatkan panas sinar matahari. Untuk mencegah bercampurnya kotoran, kehilangan butiran gabah, memudahkan pengumpulan gabah dan menghasilkan penyebaran panas yang merata, maka penjemuran dilakukan dengan menggunakan alas lembaran plastik/terpal dengan ketebalan gabah 5 cm – 7 cm. pembalikan setiap 1 – 2 jam atau 4 – 6 kali dalam sehari dengan menggunakan garuk dari kayu sampai mencapai kadar air 14 %.
10. Penyimpanan
Penyimpanan gabah pada umumnya dilakukan dengan menggunakan karung yang di beri alas kayu agar aliran udara lancar, ini dilakukan petani untuk mempertahankan mutu gabah dari kelembaban udara dan kemungkinan tumbuhnya jamur.
KESIMPULAN
Dari semua rangkaian kegiatan Demfarm, masih banyak masalah yang terjadi seperti faktor cuaca, kelangkaan pupuk dipasaran sehingga jadwal pemupukan tidak sesuai dengan rencana, hal ini masih merupakan faktor pembatas yang mengurangi produktifitas DEMNSTRASI FARMING (DEMFARM) padi tahun 2012 di WKPP. Parit Keladi dengan produksi masih dibawah target yaitu baru mencapai 5,1 Ton/ha (ubinan) atau 4.77 ton/ha ( rill ) Gabah kering Panen.
PENUTUP
Demikian laporan Akhir Demonstrasi Farming (Dem-Farm) ini dibuat sebagai acuan perbaikan untuk kegiatan berikutnya
Sungai Kakap, Tanggal 1 Oktober 2012
Penyuluh Pertanian Lapangan WKPP. Sungai Kakap
Yuyun Sudrajat, SPNIP. 19580822 8603 1 020