dermatitis kontak alergik (dka
DESCRIPTION
dermatitis kontak alergi merupakan suatu dermatitis yang disebabkan oleh kontak dengan bahan alergenTRANSCRIPT
Dermatitis Kontak Alergik (DKA)
PENDAHULUANDermatitis adalah peradangan kulit (epidermis dan dermis) sebagai respon terhadap pengaruh faktor eksogen dan atau faktor endogen, menimbulkan kelainan klinis berupa efloresensi polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel, skuama, likenifikasi) dan keluhan gatal.
Dermatitis kontak ialah dermatitis yang disebabkan oleh bahan atau substansi yang menempel pada kulit
DKA
DKI
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Gell dan Coombs dermatitis kontak alergik adalah reaksi hipersensitifitas tipe lambat (tipe IV) yang diperantarai sel, akibat antigen spesifik yang menembus lapisan epidermis kulit.
TINJAUAN PUSTAKAEPIDEMIOLOGI
•Bila dibandingkan dengan DKI, jumlah penderita DKA lebih sedikit, karena hanya mengenai orang yang keadaan kulitnya sangat peka (hipersensitif).
•Usia tidak mempengaruhi timbulnya sensitisasi
•Prevalensi pada wanita dua kali lipat dari pada laki-laki
ETIOLOGI
TINJAUAN PUSTAKA
Penyebab DKA adalah bahan kimia sederhana dengan berat molekul umumnya rendah (<1000 dalton)
menembus stratum korneum sehingga mencapai sel epidermis dibawahnya (sel hidup). Berbagai faktor berpengaruh dalam timbulnya DKA, misalnya : potensi sensitisasi allergen, dosis per unit area, luas daerah yang terkena, lama pajanan, oklusi, suhu dan kelembaban lingkungan, vehikulum, dan pH juga faktor individu
TINJAUAN PUSTAKAPATOFISIOLOGI
1. Fase sensitisasi
2. Fase elisitasi
TINJAUAN PUSTAKAGEJALA KLINIS
Pada yang akut dimulai dengan:• Bercak eritematosa yang berbatas jelas• Kemudian diikuti edema• Papulovesikel, vesikel atau bula• Vesikel atau bula dapat pecah dan menimbulkan erosi dan eksudasi (basah).
Pada yang kronis terlihat:• Kulit kering• Berskuama• Papul• Likenifikasi, dan mungkin juga fisur, batasnya tidak jelas.
TINJAUAN PUSTAKADIAGNOSIS
AnamnesisRiwayat awal pasien terkena penyakit ini yang pada akhirnya akan dievaluasi sebagai DKA merupakan standar anamnesa dermatologi.
Pemeriksaan Fisik• Pemeriksaan fisis sangat penting,
karena dengan melihat lokalisasi dan pola kelainan kulit seringkali dapat diketahui kemungkinan penyebabnya
• Penampilan klinis DKA dapat bervariasi tergantung pada lokasi dan durasi.
Pemeriksaan PenunjangUji Tempel
TINJAUAN PUSTAKADIAGNOSA BANDING
Diagnosa Banding
Dermatitis kontak iritan
Dermatitis Atopi
Dermatitis Numulare
Dermatitis Seboroik
Psoriasis
TINJAUAN PUSTAKAPENGOBATAN
Medikamentosa•Simptomatis
Diberi antihistamin yaitu Chlorpheniramine Maleat (CTM) sebanyak 3-4 mg/dosis, sehari 2-3 kali untuk dewasa dan 0,09 mg/dosis, sehari 3 kali untuk anak – anak untuk menghilangkan rasa gatal
•SistemikKortikosteroid yaitu prednison sebanyak 5 mg, sehari 3 kali Cetirizine tablet 1x10mg/hariBila terdapat infeksi sekunder diberikan antibiotika (amoksisilin atau eritromisin) dengan dosis 3x500mg/hari, selama 5 hingga 7 hari
•TopikalKrim desoksimetason 0,25%, 2 kali sehari
Non Medikamentosa : Berupa Pencegahan
PROGNOSIS
TINJAUAN PUSTAKA
Prognosis DKA umumnya baik, sejauh bahan kontaknya dapat disingkirkan. Prognosis kurang baik dan menjadi kronis bila terjadi bersamaan dengan dermatitis oleh faktor endogen (dermatitis atopik, dermatitis numularisatau psoriasis), atau terpajan oleh alergen yang tidak mungkin dihindari.
STATUS PASIENIDENTITAS PASIENNama : Prisma Butar-butarJenis Kelamin : Laki-lakiUmur : 64 tahunAlamat : Jl. Josep SinagaNo. RM : 15.90.26Tanggal Masuk : 4 April 2016
RIWAYAT PENYAKITKU : bintil-bintil kemerahan yang terasa gatal di tangan kanan dan kiri,
dialami sejak lebih kurang 1 bulanTelaah : awalnya bintik kemerahan muncul ditangan kanan dan kiri, semakin
membengkak setelah pasien menusuk bintik kemerahan dengan jarum. Pasien mengaku kadang terasa gatal, kadang juga tidak gatal. Os sudah memberikan obat salep cina, tetapi keluahan tidak berkurang. Kemudian os pergi ke piloklinik kulit dan kelamin RSUD Djasamen Saragih.
RPO : pikangsuang RPT : -RPK : -RPA : -
STATUS PASIENSTATUS DERMATOLOGISRuam : papul eritem, vesikel, erosiLokasi : tangan kanan dan kiri
DD : • Dermatitis Kontak alergi• Dermatitis atopi
DS : Dermatitis kontak alergi
Terapi : • Metil prednisolon 3 x 4 mg• Cetirizin 1 x 10mg• Desoxymethasone Cream
STATUS PASIENGAMBAR LOKALISATA
STATUS PASIENGAMBAR LOKALISATA
PEMBAHASANNo Kasus teori
bintil- bintil kemerahan ditangan kanan dan kiri
Hal ini dengan sesuai teori yaitu bahwa Lokasi yang terkena seringkali didaerah Tangan, Lengan, Wajah, Telinga, Leher, Badan, Genitalia, Paha dan tungkai bawah.
Pasien mengeluhkan bintil merah yang terasa gatal. Gatal dirasakan hilang timbul
Hal ini dengan sesuai teori yaitu pada DKA penderita umumnya mengeluh gatal.
Ruam yang di temukan papul eritem, vesikel, erosi
Hal ini dengan sesuai teori yaitu Dapat ditemukan bercak eritematosa yang berbatas jelas, kemudian diikuti edema, papulovesikel, vesikel atau bula. Vesikel atau bula dapat pecah dan menimbulkan erosi dan eksudasi (basah).
Pada pasien ini diberikan petalaksaan yaitu desoxymethason cr (kortikosteroid topikal)
Hal ini dengan sesuai teori yaitu pengobatan simptomatik dengan kortikosteroid topikal .
KESIMPULAN
1. Dermatitis kontak alergi adalah suatu dermatitis (peradangan kulit) yang timbul setelah kontak dengan alergen melalui proses sensitisasi.
2. Pasien laki-laki berusia 64 tahun di diagnosis DKA. Berdasarkan hasil anamnesis yaitu : bintil- bintil merah, yang terasa gatal di tangan kanan dan kiri sejak 1 bulan yang lalu, pasien sebelumnya telah mengolesi tangan dengan salep cina, setelah itu ruam bertambah parah, dan pada pemeriksaan dermatologi di temukan : papul eritem, vesikel, erosi.
3. Penatalaksanaan yang di berikan adalah metil prednisolon 3 x 4 mg, cetirizin 1 x 10 mg, desoxymethasone cream.
T H A N KY O U !!!