dermatovenerology (1)
TRANSCRIPT
Dermatovenereologi
dr.Yanuar Rifki AmrullohTim UKMPPD FK Universitas Malahayati
Penyakit kulit et causa bakteri
1. Gol Stretococus & Stapilococuspioderma2. Gol BTA• TB kutis Scofuroderma• Kusta
1. Pioderma
• Kira-kira apalah pioderma?– Infeksi Kulit yg di sebabkan oleh Staphylococcus &
Streptococcus. • Kita bagi dulu Pioderma berdasarkan penyebab. karena
penting diagnosa & buat ngasih terapi.
Streptococcus Staphilococcus aureus Keduanya
Impetigo krustosaEktimaErisipelas
Impetigo bulosaFolikulitisFurunkelKarbunkelS4Abses Kelenjar keringatHidranesis Supuratif
SelulitisFlegmon
A. Impetigo Crustosa
• Etiologi: Streptococus B hemolitic• Predileksi : Wajah ,Lubang hidung
mulut.• Usia : Anak –anak• Efloresensi
– Makula eritema Vesikel mudah pecah Krusta kekuningan,mudah diangkat,spt madu (Honey Bee Crusta).
B. Impetigo Bulosa• Etiologi: Staphilococus aureus• Predileksi : Ketiak,dada,punggung• Usia : Anak –anak,Dewasa• Efloresensi
– Makula eritema Bula Hipopionpecah Korelet ( Krusta yg cokelat& tipis).
C. Ektima• Etiologi: Streptococus B hemolitic• Predileksi :Tungkai bawah• Usia : Anak –anak,Dewasa• Efloresensi
– Makula eritema Vesikel pecah Krusta tebal kuning sulit di angkat dan di bawahnya ada Ulkus dangkal.
D. Folikulitis,Furunkel,Karbukel
Etiologi : Stapilococus Aureus
Folikulitis Furunkel Karbunkel
Radang folikel rambut Radang folikel rambut & jaringan sekitarnya
Kumpulan Furunkel
Efloresensi : Makula eritem dgn papul,pustul di tengahnya ada rambutnya.
Efloresensi : Makula eritemaNodus kerucut ada pustul di tengah Abses jika pecah Fistel
Predileksi : Daerah yg byk rambutnya ( Kulit kepala ,tungkai bawah)
Predileksi : Aksila ,Bokong
E. Erisipelas
• Etiologi: Streptococus B Hemolitik di epidermis & dermis
• Predileksi :Tungkai Bawah Trauma
• Ada gejala Kontuisi• Efloresensi
– Makula eritema Eritema merah cerah, batas tegas, tepi meninggi, tanda-tanda radang akut
F. Selulitis & Flegmon• Mirip erisipelas tapi subkutis juga
subcutis• Etiologi: Streptococus B Hemolitik /
Staphylo• Ada gejala Kontuisi• Predileksi : Kaki,tangan wajah• Efloresensi
– Makula eritema Eritema merah cerah, batas tdk tegas,tanda-tanda radang akut
– Jika selulitis mengalami supurasi Flegmon
G. Abses multipel kelenjar keringat• Etiologi : S. aureus• Usia : Anak• Efloresensi
– Nodus eritematosa, multipel, bentuk kubah,.Fluktuasi dan nyeri
• Predisposisi: keringat , imunitas
H. Hidranestis Supuratif
• Infeksi kelenjar apokrin• Etiologi : S. aureus• Usia :
– Pubertas, dewasa muda
• Predileksi : Ketiak, perineum• Predisposisi
– trauma/mikrotrauma nyabutin bulu ketiak
– Hiperhidrosis ( byk keringat)– deodoran
• Efloresensi– Nodus meradang abses fistula sinus multipel
I. Staphylococus Scaled Skin Syndrom (S4)
• Emergency Case Dermatovenereology• Etiologi : Staphylococus Aureus• Usia : Anak < 5 tahun• Efloresensi:
– Niklosky (+)
Pengobatan Pioderma
• Sistemik– Penisilin: ampisilin, amoksisilin, oksasilin, kloksasilin,
dikloksasilin, flukloksasilin, amoksisilin-asam klavulanat, ampisilin-sulbaktam
– Makrolid (eritromisin, roksitromisin, klaritromisin)– Sefalosporin
• Topikal– Basitrasin, neomisin– Kloramphenicol 2 % ,Tetracyclin 1 %
2. Infeksi Gol BTA
– TB Kutis Scofuroderma– Lepra/Kusta/Morbus Hansen
A. Kusta / Lepra / Morbus Hansen
• Etiologi : Mycobacterium Leprae• Masa Inkubasi : 40hr-4tahun• Cardinal Sign– Kelainan Kulit Lesi Hipopigmentasi /eritema di sertai dgn
hilangnya sensasi ( Bisa Hyposthesia/Anasthesia) Lesi umumnya: Makula,papul,nodul.
– Penebalan saraf tepi di sertai hilangnya sensasi paling sering n.Auricula magnus,N.ulnaris)
– Kerokan Kulit BTA (+)
Klasifikasi
• Kita bagi menjadi dua klasifikasi:– Menurut WHO– Menurut Ridley Jopling (1962)
Klasifikasi Menurut WHO (1980)
Karakteristik Pausibasilar (PB) Multibasilar(MB)
Jumlah Lesi 1-5 > 5
Efloresensi Lesi Makula,hipopigmentasi,papul,nodul
,eritema
Makula,hipopigmentasi,papul,nodul,eritema
Distribusi Lesi Asimetris Unilateral / Bilateral Simetris Bilateral
Kerusakan Syaraf Hanya 1 cabang Syaraf Banyak Cabang
Anastesi Jelas Tidak jelas
BTA (-) (+)
Klasifikasi Ridley Jopling (1962)
Tipe Lesi Batas Permukaan BTA Lepromin
I Makula hipopigmentasi Jelas Halus agak berkilat, anestesi
- +
TT Makula eritematosa bulat/lonjong, bagian tengah sembuh
Jelas Kering bersisik, anestesi
- + kuat
BT Makula eritematosa tidak teratur, mula-mula ada tanda kontraktur
Jelas Kering bersisik, anestesi
+/- + lemah
BB Plakat, dome-shaped, punched-out
Agak jelas Agak kasar, agak berkilat
+ -
BL Makula infiltrat merah Agak jelas Halus berkilat + -
LL Makula infiltrat difus berupa nodus simetri, saraf terasa sakit
Tidak jelas Halus berkilat + kuat -
PB
MB
Pemeriksaan Penunjang
1. PX BTA– Diambil dari 3 tempat
(Kedua kuping telinga & lesi Paling aktif)
– Kerokan kulit-> Pewarnaan Zeil Nelson
2. Serologi– Uji MLPA ( Micobacterium
Lepra micro aglutinasi)– ML dipstik
4. Histopatologi– Untuk Klasifikasi– Sel datia Langhans,
atau sel Virchow5. Tinta Gunawan test (jarang
di pakai lagi)
Pengobatan
1. Tipe MB– Rifampicin 600mg / bulan+ Dapson(DDS) 100 mg/hr +
Klofazam( Lapren) 300mg/bulan 50 mg / hari selama 12 bulan
2. Tipe PB 1 Lesi ROM– Rifampicin 600 mg+ Ofloksasin 400 mg + Minosiklin 100
mg satu kali pakai3. Tipe PB banyak lesi– Rifampisin 600 mg/bulan + Dapson (DDS) 100 mg/hari
selama 6 bulan
• Ingat Terjadi selama pengobatan• Ada 3 macam Reaksi Kusta
1. Reaksi Reversal (Upgrading)/ Reaksi Type 1• Akibat peningkatan sistem imun melawan basil lepra
Hipersensitivitas type IV• Gejala klinik:
– Kondisi cukup baik– Sebagian/semua lesi bertambah aktif atau muncul lesi
baru– Bisa terjadi neuritis akut (nyeri staraf)
Reaksi Kusta
2. Reaksi Eritema Nodosum (ENL) / Reaksi type 2• Terjadi pada pasien dengan jumlah basil banyak. Muncul pada
tipe lepromatosa• Akibat jumlah basil yang banyak terbunuh melepaskan
antigen reaksi alergi gejala dapat general Hipersensitifitas tipe 3
• Lesi seperti eritema nodusum merah, keras, nyeri, nodul kutan dan subkutan
3. Fenomena Lucio– Reaksi sangat berat pada tipe lepromatosa non nodular
difus– Nekrosis epidermal iskemik dengan nekrosis pembuluh
darah superfisial, edema, dan proliferasi endotel pembuluh darah dalam
Penyakit Kulit Et Causa Viral
1. Varisela Zozter Virus• Varicella • Herpes Zoster
2. Chiken Pox • Variola• Moloskum Kontaginosum
3. Herpes Simplex4. HPV
• Kondiloma Akuminata• Veruka Vulgaris
1. Varisela Zoster Virus
A. Varicella (Cacar Air)• Etiologi : Virus Varicella Zozter• Manifes Klinis
– Stasdium Prodromal : Demam,malaise– Stadium Erupsi : Papul EritromatousVesikel dgn
dasar eritromatpus bentuk eperti tetesan air (Tear Drop)menyebar dari badan ke Extremitas.
• PX Penunjang – Kerokan dr dasar vesikel – Tzank Tes Multinukleid Giant Cell
• TX – Simtomatic– Antifungal Dewasa : Acyclofir 5x800 mg selama
7 hari , Anak : Acyclovir 4 x 20 mg– Varicella Zoster Imunoglobulin 4 hari setelah
terpapar
B. Herpes Zoster ( cacar ular/dampa)• Etiologi : Reaktivasi Virus Varicella Zozter yg
dorman• Efolerensi
– Vesikel ultiple & berkelompok ,mengikuti dermatom syaraf
– Distribusi Unilateral– Nyeri ,gatal,seperti terbakar
• PX Penunjang – Kerokan dr dasar vesikel – Tzank Tes Multinukleid Giant Cell
• TX – Simtomatic– Antifungal – Dewasa : Acyclofir 5x800 mg selama 7 hari ,– Anak : Acyclovir 5 x 400 mg
Klasifikasi herpes zoster• Herpes Zoster Optalmicus N V/I• Syndroma Ramsay Hunt-
Gangguang N facialis & otikus– Paralisis N VII– Tinitus– Vertigo– Nistagmus
• Herpes Zoster Genelarisata– Vesicel tersebar disket &
merata pada pasien Imunokompromais
Komplikasi– Neuralgia Pasca Herpetik– Parasilis motorik– Neuritis optik
2. Chiken Pox Virus
A. Variola ( Cacar)• Etiologi : Pox Virus Variolla• Manifes Klinis
– Demam tinggi makula dan papul– Suhu turun vesikel dan pustul– Suhu naik krusta-krusta,– Suhu turun ( Resolusi) Black variola– Penyebaran dari ekstremitas ke badan
(sentripetal)• Predileksi : Ekstremitas• TX
– Simtomatic– Antifungal Acyclofir 5x800 mg selama 7 hari.– Karantina
B. Moluskum Kontaginosum• Etiologi : Pox Virus• Predileksi
– Anak Muka ,mukosa bibir,tangan – DewasaGenital,perianal
• Efloresensi– Papul milier multipel berwarna putih seperti lilin dan berbentuk
kubah, di tengah papul, terdapat lekukan yang setelah dipijat keluar massa berwarna putih seperti nasi (delle)
• PX penunjang– Histopatologi Moluskum body/hebersan paterson body
• TX – Elektrocauter ( bedah beku)– Kuretase– Bedah Listrik
3. Human Papiloma Virus (HPV)
A. Kondiloma Akuminata • Etiologi : HPV tipe 6&11
Tipe 6&18penyebab ca cervix.• Manifes Klinis
– Vegetasi bertangkai berjonjot berwarna merah kehitaman seperti jengger ayam
• Penularan Kontak langsung• Predileksi : Genital• TX
– Kemoterapi Pedofilin tingtura 25%– Bedah beku– Bedah Scapel
B. Veruka Vulgaris• Etiologi : Hiperplasia epidermis yang disebabkan virus papilloma grup
papova• Predileksi ekstensor• Efloresensi
– bentuk bulat warna abu-abu, berbentuk penonjolan padapermukaan kulit dan permukaannya verukosa ( kasar)
• TX – Kemoterapi Pedofilin 25%– Elektrocauter ( bedah beku)– Bedah Kaustik
4. Herpes Virus Hominis
A. Herpes Simplex • Etiologi : HVM tipe 1 & 2 • Manifes Klinis
» Kontak primer (5-8hr) Infeksi primer(24jam)» Suhu naik ,gatal,nyeri,KGB regional
membesar• Efloresensi :
» Vesikel berkelompok dgn dasar eritromatosa
• Predileksi » HVM tipe 1 Di atas pinggang» HVM tipe 2 Genital
• PX penunjang » Tzank Test Multi nukleid giant Cell
• TX » Acyclovir 5 X 400 mg 5-7 hari
Penyakit Kulit Et Causa Jamur
1. Dermatofitosis• Tinea
2. Non Dermatofitosis• Ptiriasis Vesikolor• Kandidiasis
1. Tinea
• Menyerang kulit yang berkeratin• Etiologi
– Mycrosporum sp– Trichopiton– Epidermophiton
• Cardinal Sign– Gatal ↑ jika berkeringat– Efloresensi
• Central Healing,Tepi aktif,bentuk polisiklik
Klasifikasi berdasarkan letak1. Tinea Kapitis ( kulit kepala) 3 bentuk:
A. Grey patc Warna abu-abu,bersquama ,mudah patah
B. Black DotRambut patah di muaranya, warna titik titik hitam
C. Kerion Terjadi inflamasibentuk spt sarang lebah
2. Tinea Corporis – Pada kulit yg tdk
berambut– Efloresensi: Plak
eritema berbatas tegas,squama halus,central healing,tepi aktif,bentuk polisiklik
3. Tinea Cruris– Mengenai
Inguinal,bokong,perut bawah
4. Tinea Manus -> Tangan5. Tinea pedis -> Kaki
Px penunjang & tatalaksana
Px Penunjang1. Tes KOH
– 10% utuk rambut,20% kulit&kuku.
– Gbr: Hifa panjang bersekat(hifa sejati) Arthospora,microspora,makrospora.
2. Lampu wood : Kuning kehijauan3. Media agar saboround dextrose
Penatalaksanaan1. Edukasi : Faktor presdiposisi &
higine2. Topikal
– Salp whitfild– Asam Salisilat 3-6%– Ketokonazol
3. Systemik– Gliseofulfin 500 mg/hr
selama 14 hr– Ketokonazol 200mg/hr5-14
hari
Non dermatrofitosis
1. Ptiriasis Versicolor (Panu)• Etiologi : Malasessia Furfur• Efloresensi
– Makula hiperpigmentasi multiple dgn squama halus,finger nailing sign,gatal
• Distribusi : Dada Punggung,perut• Px Penunjang
– KOH 20 % Hifa pendek&bergerombol (Spageti Meat ball)– Lampu wood Kuning keemasan
• Tatalaksana– Topikal Selenium sulfid shampo 1,8-2,5%– Sistemik Antifungi
2. Kandidiasis• Etiologi : Candida Albican• Presdiposisi
– Endogen • Fisiologis(kehamilan,KB,DM) ,Obat(steroid)
– Eksogenkelembaban tinggi• Klasifikasi
– Kandidiasis Intereginosa– Kandidiasis Mukosa
• Oral trush• Kandidiasis Vaginitis
– Gatal,tanda radang(-),tdk berbau,duh warna spt susu (Cottage Cheese)– Kandidiasis Sistemik
• Efloresensi khas Lesi satelit,hen and Chiken,Korimbiformis• PX penunjang
– KOH 10% Pseudo hifa sel ragi,blastospora– Media Agar Saboround Budging cell
• Penatalaksanaan– Topikal : Gentian Violet 0,5-1&,Nistatin– Sistemik : Gol Azol ,Amfoterisin B
Infeksi Kulit Et Causa Parasit
1. Scabies2. Cutaneus Larva Migran3. Pediculosis
1. Scabies• Etiologi : Sarcoptae Scabies• Predileksi
– Sela” jari tangan,pergelangan tangan,siku,ketiak,mamae,bokong,umbilikus
• Efloresensi– Papul,vesikel eritem dgn
kunikulus (terowongan)• Cardinal Sign
– Gatal Malam hari– Terowongan (+)– Terjadi pada kelompok– Di temukan tungau
(Selotip,ditusuk,disikat)
• PX penunjang– Burrow ink test– Microskopikmelihat tungau
• Penatalaksanaan– Permetrin 5% (KI anak < 2th)– Sulfur Presipitatun 6%(KI ibu
hamil)
2. Cutaneus Larva migran
• Etiologi : Anchilostoma caninus & braziliense
• Predileksi – Tungkai bawahkaki,plantar
• Efloresensi– Vesikel eritemaLinier berlikuk”
emembentuk terowongan
• TX– Chlor etil 5% semprot– Tiabendazol 1x40 mg– Antihistamin