design + besar sampel 3-6-2014
DESCRIPTION
,. / ,TRANSCRIPT
1
Selecting a Research Design
2
RANCANGAN PENELITIAN
Observasional : tanpa intervensi , cross-sectional, case-control dan cohort
Eksperimental: intervensi terencana pada faktor yang dianggap penyebab, murni dan quasi
LilienfeldDesain Penelitian
Observasional1. Potong silang (cross-sectional)2. Kasus-kelola (case-control)3. Kohort
Eksperimental 1. Murni (true)2. Quasi (semu)
Ada tidaknya perlakuan/intervensi
Survei = field survey, pengumpulan data dengan langsung menanyakan kepada subyek penelitian, tidak melakukan tindakan. Studi observasional/ non-eksperimen
Cross-sectional (Prevalence)Observasi atau pengukuran faktor
pemajanan (exposure) dan efek pada saat yang sama. Dapat penelitian deskriptif & analitik.
Classification of Sampling Techniques
Sampling Techniques
NonprobabilitySampling
Techniques
ProbabilitySampling
Techniques
ConvenienceSampling
JudgmentalSampling
QuotaSampling
Snowball
Sampling
SystematicSampling
StratifiedSampling
ClusterSampling
Other SamplingTechniques
Simple RandomSampling
Consecutive sampling
Convenience sampling attempts to obtain a sample of convenient elements. Often, respondents are selected because they happen to be in the right place at the right time :students, and members of social organizations
Judgmental sampling is a form of convenience sampling in which the population elements are selected based on the judgment of the researcher : purchase engineers selected in industrial marketing research
Quota sampling may be viewed as two-stage restricted judgmental sampling. First stage consists of developing control categories, or quotas, of population elements. Second stage, sample elements are selected based on convenience or judgment. Populasi Laki-laki/perempuan = 45/55. Sampel proporsi yang sama
Non-probability sampling Consecutive sampling : Amounts
taking entire accessible population to investigator recruited as they present for care,etc.
Minimizes selection bias
8
Types of Cluster SamplingCluster Sampling
One-StageSampling
MultistageSampling
Two-StageSampling
Simple ClusterSampling
ProbabilityProportionate
to Size Sampling
10
Penentuan besar sampel untuk
rancangan potong silang Populasi infinit Populasi finit
11
Rumus :Populasi infinitn = Z2 x p x q / d2 n = besar sampel optimal yangdibutuhkan studi z = pada tingkat kemaknaan 95% besarnya 1,96 p = prevalensi/proporsi kelompok yang
menderita penyakit/peristiwa yang diteliti q = prevalensi/proporsi kelompok yang tidak
menderita penyakit/ peristiwa yang diteliti = 1 - p
d = akurasi dari ketepatan pengukuran
12
Populasi yang finit (N), besar sampel harus dikoreksi
n = n0 /(1 + n0/N) n= besar sampel yang dibutuhkan
untuk populasi yang finit n0 = besar sampel dari populasi yang
infinit N = besar sampel populasi finit
Nilai d = 0,05 digunakan bila prevalensi (p) penyakit yang akan diteliti besarnya ≥ 10% (0,1)
Bilai prevalensi (p) penyakit yang akan diteliti besarnya < 10% (0,1), maka nilai d yang digunakan besarnya 0,01.
13
14
Contoh : Prevalensi diare pada balita di kota X =
0,26 Kesalahan akurasi pengukuran (d) = 0,05 Populasi sangat besar (infinit) n = (1,96)2 x 0,26 x 0,74/(0,05)2
= 295,65 (296)Besar sampel yang diperlukan studi
sebanyak 296 anak balita
15
Populasi finitDiketahui jumlah anak balita di
kecamatan X besarnya 2000Besar sampel minimal N = (296/ ( 1 + 296/2000) = 257,8 (258)Besar sampel yang diperlukan studi
sebanyak 258 + drop out 15% =297 anak balita
16
Sample size using coefficient correlation r r =expected correlation coefficients C=0,5 x ln(1+r)/(1-r) N=total number of subjects
required
3:)( 2 CZZn
17
Dietary isoflavones affect sex hormone-binding globulin levels in postmenopausal
women A good correlation was found between
total isoflavones and SHGB concentration r=0.84 (p<0.001) (Roman SP et al,2002)
C= 0.5 x ln (1+r)/(1-r) = 0.5 x ln (1+0.84)/(1-0.84) = 0.5 x ln 11.5 = 0.5 x 2.442=1.221
N= {(1.96 + 1.65)/1.221}2 + 3 = 11.7 (dibulatkan 12) + drop-out 15% = 14
18
Besar sampel uji perbedaan 2 mean
2
21 )().(2
ZZn
19
Besar sampel uji perbedaan 2 mean
Studi penderita pulmonary embolism (PE), diukur pulse oximetry. Kelompok PE(+), n=181, 93,4±5,9 (mean±SD), kelompok PE(-),n=710, 95,8±4,0
n=2[(1,96+0,84)x5,9.(93,4-95,8)]2
n=2[16,5/2,4]2 =94,7 (95) Besar sampel optimal yang dibutuhkan
=95 + drop-out 15% = 96 per kelompok
Besar sampel uji perbedaan 2 proporsi
20
2
21
)21(2)11(1)11(12
ZZn
n = the number of subjects in each group
p1=proporsi penyakit pada kelompok 1 p2 =proporsi penakit pada kelompok 2
Sebuah penelitian bertujuan untuk menilai efek suplementasi multigizimikro terhadap bayi berat lahir rendah pada ibu hamil. Penelitian sebelumnya menunjukkan prevalensi BBLR pada ibu hamil yangdiberikna suplemen multigizimiro besarnya 0.05. Pada ibu hamil yang tidak diberikan suplementasi multi gizimikro prevalensi BBLR besarnya 0.1. Berapakah besar sampel (bayi lahir hidup) yang diperlukan pada studi ini, pada = 0.05 dan B=0.20
21
22
2
21
)21(2)11(1)11(12
ZZn
2
05,01.0
)05.01(05.0)1,01(1,084.0)1.01(1,0.296.1
n
n= 434 + drop-out 15% = 500 bayi lahir hidup untuk setiap kelompok