design menara absorbansi teoritical plate.pptx
DESCRIPTION
Design Menara Absorbansi Teoritical PlateTRANSCRIPT
Prinsip Dasar
Karena ternyata tekanan parsial
pada fasa gas suatu senyawa
berbanding lurus dengan fraksi mol
pada fasa cair
Prinsip dasar untuk menghitung jumlah teoritical plate yang
dibutuhkan pada suatu kolom
absorbansi adalah kurva
kesetimbangan. Mengapa?
Kurva Kesetimbangan
Dengan kurva kesetimbangan fasa, kita dapat mengetahui berapa jumlah piringan teoritis yang kita butuhkan karna sumbu X (fraksi mol gas) = sumbu Y (tekanan parsial cairan)
Kurva kesetimbangan berlandaskan Hukum Henry yaitu hukum tentang hubungan antara tekanan uap dan konsentrasi cairan
Persamaan 1 Persamaan 2
Ket : H = konstanta Henry (fraksi mol gas/fraksi mol cairan) H’ = bergantung pada tekanan total sistem
Contin
ued
P(A) = H x C(A)
Y(A) = H’ x C(A)
Metode Grafis
• Untuk jenis countercurrent-flow, jumlah piringan dihitung dari atas (dimana absorben masuk) ke bagian bawah dimana absorber masuk.
• Kurva kesetimbangan di asumsikan diantara fasa gas dan fasa cair keluar dari setiap piringan
• Perhitungan neraca massa dapat dilakukan pada colomn absorption dengan menyederhanakan bentuk piringan dan colomn seperti gambar dibawah ini
Ket : L = laju alir total cairan V = laju alir total uap L’ dan V’= laju alir komponen inert
Colomn absorpsi tipe piringan (tray tower)
Penurunan Rumus
Rumus dasar
Dengan persamaan diaatas maka neraca massa dari gambar colomn sebelumnya adalah
Jumlah mol komponen absorbent = L . Xn
L’ = L – L . Xn
L’ = L (1 – Xn)
Lo.Xo + Vn+1 . Yn+1 = Ln.Xn + V1Y1
L’ [Xo/(1-Xo)] + V’ [Yn+1/(1-Yn+1) = L’ [Xn/(1-Xn)] + V’ [Y1/(1-Y1)
Persamaan Garis
Operasi
Jumlah sudut siku yang terbentuk diantara garis operasi dan kurva kesetimbangan menyatakan jumlah piringan teoritis (N) yang dibutuhkan untuk absorbsi hingga tercapai komposisi gas keluaran yang diinginkan
Contin
ued
Membuat persamaan
garis operasi
Mengetahui volume solvent & gas inert
Jumlah piringan teoritis