diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh ...seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang...

143
KENDALI JARAK JAUH MENGGUNAKAN WLAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Elektro Disusun oleh MADE INDRA ANGGA WIJAYA NIM : 035114029 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008 i

Upload: others

Post on 20-Jan-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

KENDALI JARAK JAUH MENGGUNAKAN WLAN

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Program Studi Teknik Elektro

Disusun oleh

MADE INDRA ANGGA WIJAYA NIM : 035114029

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2008

i

Page 2: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

REMOTE CONTROL USING WLAN

FINAL PROJECT

Presented as Partial Fulfillment of the Requirements

To Obtain the Sarjana Teknik Degree

In Electrical Engineering Study Program

By:

Name : Made Indra Angga Wijaya Student Number : 035114029

ELECTRICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM

DEPARTMENT OF ELECTRICAL ENGINEERING

SCIENCE AND TECHNOLOGY FACULTY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

2008

ii

Page 3: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

LEMBAR PENGESAHAN OLEH PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN OLEH PEMBIMBING

TUGAS AKHIR TUGAS AKHIR

KENDALI JARAK JAUH MENGGUNAKAN WLAN KENDALI JARAK JAUH MENGGUNAKAN WLAN (REMOTE CONTROL USING WLAN) (REMOTE CONTROL USING WLAN)

Disusun oleh: Disusun oleh:

MADE INDRA ANGGA WIJAYA MADE INDRA ANGGA WIJAYA

NIM : 035114029 NIM : 035114029

Telah disetujui oleh: Telah disetujui oleh:

Pembimbing I Pembimbing I

Damar Wijaya, S.T., M.T. Tanggal _______________Damar Wijaya, S.T., M.T. Tanggal _______________

Pembimbing II Pembimbing II

Agustinus Bayu Primawan, S.T., M.Eng. Tanggal _______________ Agustinus Bayu Primawan, S.T., M.Eng. Tanggal _______________

iii

iii

Page 4: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

HALAMAN PENGESAHAN

TUGAS AKHIR

KENDALI JARAK JAUH MENGGUNAKAN WLAN

(REMOTE CONTROL USING WLAN)

Disusun oleh:

MADE INDRA ANGGA WIJAYA

NIM : 035114029

Telah dipertahankan di depan panitia penguji

Pada tanggal : 19 Maret 2008

dan dinyatakan memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji:

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua : B. Djoko Untoro Suwarno, S.Si., M.T. ..............................

Sekretaris : A. Bayu Primawan, S.T., M.Eng. ..............................

Anggota : Damar Wijaya, S.T., M.T. ..............................

Anggota : Pius Yozy Merucahyo, S.T., M.T ..............................

Yogyakarta, ___________________

Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata

Dharma

Dekan Fakultas Sains dan Teknologi

Ir. Gregorius Heliarko, S.J., S.S., B.S.T., M.A., M.Sc.

iv

Page 5: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

“Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain,

kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka,

sebagaimana layaknya karya ilmiah.”

Yogyakarta, 10 Maret 2008

Made Indra Angga W.

v

Page 6: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“KEMENANGAN BUKAN KARENA TIDAK PERNAH

JATUH, NAMUN KARENA BERANI BANGKIT

SETIAP KALI KITA JATUH”

Kupersembahkan tugas ahkir ini kepada

kedua orangtuaku (I Md. Ramlie S. dan Ni Nym. Anggraeni) atas doa,

keringat dan air mata yang telah tercurah untukku,

kakakku, adikku, dan Emy yang selalu memberiku semangat dan

menyayangiku,

dan semua teman-teman yang telah memberi doa dan dukungan

semangat.

vi

Page 7: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

INTISARI Pengendalian jarak jauh menggunakan WLAN (Wireless Local Area

Network) adalah pengendalian bergerak tanpa kabel terhadap sebuah motor. WLAN digunakan, karena memberikan kebebasan bergerak dalam melakukan pengendalian selama masih dalam jaringan WiFi (Wireless Fidelity).

Proses pengendalian dilakukan dengan sebuah PDA (Personal Digital Assistant) sebagai client atau remote control, sebuah PC (Personal Computer) sebagai server dan sebuah hardware yang berfungsi sebagai rangkaian pengkondisi motor. Koneksi antara PDA dan PC menggunakan jaringan ad hoc (peer-to-peer). PDA mengendalikan motor dengan memberi perintah ke PC. PC meneruskan perintah ke hardware melalui parallel port. Hardware menerima perintah dan motor berputar sesuai perintah. Setelah motor berputar, PC menerima feedback kondisi motor dari hardware, lalu PC mengirimkan feedback ke PDA. Jenis pengendalian motor yang dilakukan adalah motor berputar ke kanan (Clock Wise), motor berputar ke kiri (Counter Clock Wise) dan motor diam (OFF).

Pengendalian jarak jauh menggunakan WLAN ini sudah dicoba dan terbukti dapat bekerja dengan baik. Motor berputar sesuai dengan perintah yang diberikan, dan feedback yang diberikan telah sesuai dengan kondisi motor. Feedback yang diberikan oleh web service, hanya pada client atau server yang memberikan perintah pada saat itu.

Kata kunci : pengendalian jarak jauh, WLAN, parallel port.

vii

Page 8: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

ABSTRACT Remote control using WLAN is a motor wireless mobile controlling. WLAN is used, because it gives a free mobile controlling as long as it still in WiFi networks. The controlling process is using a PDA (Personal Digital Assistant) as the client or remote controller, a PC (Personal Computer) as the server and a hardware as a motor conditioning circuit. The Connection between PDA and PC is using an ad hoc (peer-to-peer) network. PDA control the motor by giving command to the PC. PC forward the command to the hardware through parallel port. Hardware receives the command and motor spins according to the respective command. After the motor spins, the PC receive the feedback of the motor condition from hardware and then PC send the feedback to PDA. The motor controlling type is motor spinning to the right (Clock Wise), motor spinning to the left (Counter Clock Wise) and motor off. This WLAN remote control has been tested and it is proved that it works well. The motor can be spin according to the command and the feedback is given according to the motor condition. Feedback that given by web service, only to the client or server that gives the command that time. Key word : remote controlling, WLAN, parallel port.

viii

Page 9: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

ix

Page 10: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas asung kertha

wara nugraha-Nya penulis akhirnya dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan

baik dan lancar.

Pada proses pembuatan tugas ahkir ini penulis menyadari bahwa banyak

pihak yang ikut membantu sehingga tugas ahkir ini dapat terselesaikan. Oleh

karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas asung kertha wara nugraha-Nya.

2. Bapak Ir. Greg. Heliarko, S.J., S.S., B.S.T., M.A., M.Sc., selaku dekan

fakultas teknik.

3. Bapak Damar Wijaya, S.T., M.T., selaku pembimbing I atas

bimbingan, dukungan, saran dan kesabaran bagi penulis dari awal

sampai tugas akhir ini bisa selesai.

4. Bapak Agustinus Bayu Primawan, S.T., M.Eng., selaku dosen

pembimbing II yang telah bersedia memberikan bimbingan dan

pengarahan dalam menyelesaikan tugas ahkir ini.

5. Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama

penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma.

6. Semua teman-teman teknik elektro yang sudah membantu dan

memberi semangat dan inspirasi khususnya : Gigih (yang selalu

memberi semangat dan membantu dalam menyelesaikan hardware),

x

Page 11: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

Jacob, Denis (yang merelakan PDA-nya dipinjam), Joe, Suryo, Merry,

Adit, Inggit, Boy.

7. Komang Juli Sapta yang telah banyak membantu, memberi inspirasi

dan ilmu baru bagi penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

8. Semua orang yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas ahkir

ini.

Penulis menyadari bahwa tugas ahkir ini masih memiliki banyak

kekurangan. Oleh karena itu semua kritik dan saran yang besifat membangun akan

penulis terima dengan senang hati. Akhir kata, semoga tugas akhir ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak. Terima kasih.

Yogyakarta, 10 Maret 2008

Penulis

Made Indra Angga Wijaya

xi

Page 12: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

DAFTAR ISI

Halaman judul .........................................................................................................

Lembar pengesahan oleh pembimbing ...................................................................

Lembar pernyataan keaslian karya ..........................................................................

Halaman persembahan dan moto hidup ..................................................................

Intisari .....................................................................................................................

Abstract....................................................................................................................

Kata pengantar ........................................................................................................

Daftar Isi .................................................................................................................

Daftar Gambar.........................................................................................................

Daftar Tabel ............................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN .....................................................................................

1.1 Judul………………………...................................................................

1.2 Latar Belakang……...............................................................................

1.3 Batasan Masalah……………................................................................

1.4 Tujuan …………...................................................................................

1.5 Manfaat ...…………..………………………………………………....

1.6 Metode Penelitian ….............................................................................

1.7 Sistematika Penulisan ………………………………………………...

BAB 2 DASAR TEORI .........................................................................................

2.1 TCP/IP ..................................................................................................

2.1.1 OSI Protocol Layer ……………………………………….

2.1.2 TCP/IP Protocol Layer ……………………………………

2.2 IP (Internet Protocol) Address ……………...………………………...

2.2.1 Pengertian dan Fungsi .........................................................

2.2.2 IP Address Format ………………………………………..

2.2.3 Kelas IP Address ………………………………………….

2.2.4 Aturan Dasar Pemilihan Network-ID dan Host-ID ……….

2.3 Web Service.......………………………………………………………

i

iii

v

vi

vii

viii

ix

xi

xiv

xvi

1

1

1

2

2

3

3

4

5

5

6

9

13

13

13

14

15

16

xi

Page 13: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

2.3.1 XML ......................................................................................

2.3.2 WSDL ....................................................................................

2.3.3 SOAP .....................................................................................

2.3.4 UDDI .....................................................................................

2.4 WLAN (Wireless LAN) ……………………………………………..

2.4.1 Keuntungan WLAN ............................................................

2.4.2 Topologi Jaringan WLAN ..................................................

2.5 Windows Mobile .............……………………………………………..

2.5.1 Windows Mobile 2003 SE ..................................................

2.6 Parallel Port ..………………………………………………………….

2.6.1 Batasan Port ........................................................................

2.6.2 Printer Port ..........................................................................

2.6.3 Parallel Port Output ............................................................

2.6.4 Parallel Port Input ...............................................................

2.7 Transistor sebagai Saklar ..……………………………………………

2.7.1 Pemberian Prasikap Tegangan pada Basis ..........................

2.7.2 Garis Beban DC ..................................................................

2.7.3 Titik Sumbat (Cut Off) dan Jenuh (Saturation) ..................

2.7.4 Daerah Aktif (Active Region) ..............................................

2.8 Relay …...…..........................................................................................

2.8.1 Normally Closed (NC) ........................................................

2.8.2 Normally Open (NO) ..……................................................

2.9 Fototransistor .....……………………………………………………...

2.10 Opto Isolator ...................…………………………………………

2.11 Op Amp sebagai Pembanding Tegangan ………………………...

2.12 Motor DC ........................................................................................

BAB 3 PERANCANGAN ......................................................................................

3.1 Diagram Blok ...........………………………………………………….

3.2 Algoritma Perancangan Program ..........................................................

3.3 Perancangan Program .............………………………………………..

3.3.1 Program Client .....………………………………………...

17

17

18

18

19

22

22

24

25

26

26

26

27

29

30

30

31

32

34

34

34

35

36

37

38

39

41

41

42

43

43

xii

Page 14: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

3.3.2 Program Server ...............…………………………………

3.4 Perancangan Hardware .........................................................................

3.5 Layout Program .....................................................................................

3.5.1 Client Program Layout ........................................................

3.5.1.1 Form ........................................................................

3.5.1.2 Text Box ..................................................................

3.5.1.3 Push Button .............................................................

3.5.2 Server Program Layout .......................................................

3.6 Pengaturan Metode Adhoc WLAN .......................................................

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ..................………………………………

4.1 Client Program Layout ..........................................................................

4.2 Server Program Layout .........................................................................

4.3 Bentuk Fisik Hardware .........................................................................

4.4 Pengamatan Kinerja Alat ......................................................................

4.4.1 Pengamatan Kinerja Alat Secara Umum ...............................

4.4.2 Pengamatan Tingkat Keberhasilan Alat .................................

4.4.3 Pengamatan Jarak Efektif Pengendalian ................................

4.4.4 Pengamatan Hardware ...........................................................

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………….

LAMPIRAN ………………………………………………………………………

45

48

54

54

55

55

55

56

57

60

60

64

65

65

65

67

68

69

73

74

76

xiii

Page 15: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2-1. Lapisan OSI ……………………………………………… 7

Gambar 2-2. Perbandingan arsitektur OSI dan TCP……………………. 10

Gambar 2-3. Notasi desimal bertitik ……….…………………………... 14

Gambar 2-4. Metode Adhoc / Peer to Peer (a)Wireless (b)Wired .…….. 23

Gambar 2-5. Komunikasi antar-wireless client dengan menggunakan

metode infrastruktur ............................................………… 24

Gambar 2-6. Typical Windows Mobile 2003 for Pocket PC Today

Screen …………………………………………………… 25

Gambar 2-7. Female parallel port ……………………….……………. 27

Gambar 2-8. (a) Bias Basis (b) Garis beban dc ……...………………. 32

Gambar 2-9. Simbol relay.....................................……………………. 35

Gambar 2-10. Rangkaian transistor sebagai penggerak relay ................. 35

Gambar 2-11. Rangkaian Fototransistor ……..………………………… 36

Gambar 2-12. Rangkaian Opto Isolator “ Terhalang ON“ .……………. 38

Gambar 2-13. Rangkaian Opto Isolator “ Terhalang OFF“ ...................

Gambar 2-14. Terminal-terminal Op Amp ……………………………..

Gambar 2-15. Op Amp sebagai pembanding tegangan ………………...

38

39

39

Gambar 2-16. Skema motor DC ………….……………………………. 40

Gambar 2-17. Simbol Motor DC ………………………………………. 40

Gambar 3-1 Diagram blok perancangan ……………………………….. 41

xiv

Page 16: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

Gambar 3-2. Algoritma perancangan program kendali jarak jauh

menggunakan WLAN.......................................................... 42

Gambar 3-3. Diagram alir program client ..…………………...………... 44

Gambar 3-4. Diagram alir program aplikasi server …………………….

Gambar 3-5. Diagram alir program web servis ……..………………….

Gambar 3-6. Diagram alir program pengendali motor …………………

46

47

48

Gambar 3-7. Rangkaian Penggerak Motor DC ………………………… 49

Gambar 3-8. Layout program client ………………………………..…...

Gambar 3-9. Layout program server ……………………………………

Gambar 3-10. Network Connection Properties ………………………...

Gambar 3-11. Wireless Network Properties …………...……………….

Gambar 3-12. Pemasangan SSID melalui Wireless Network Properties

Gambar 3-13. Pemilihan option metode Adhoc ………………………...

Gambar 4-1. Layout program PDA (client)……………………………..

Gambar 4-2. Client dan server telah terkoneksi ………………………..

Gambar 4-3. Client dan server gagal terkoneksi ……………………….

Gambar 4-4. Client memberi command CW …………………………...

Gambar 4-5. Client memberi Command CCW …………………………

Gambar 4-6. Client memberi Command OFF ..…………………………

Gambar 4-7. Pesan kesalahan melakukan koneksi ……………………..

Gambar 4-8. Layout program server ……………………………………

Gambar 4-9. Tampilan status motor ……………………………………

Gambar 4.10. Bentuk fisik hardware dilihat dari atas ………………….

54

56

57

58

58

59

60

61

61

62

62

63

63

64

64

65

xv

Page 17: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2-1. Tabel Perbandingan Network-ID.………………………….. 15

Tabel 2-2. Tabel Perbandingan Host-ID………………………………. 15

Tabel 2-3. Tabel pengalamatan parallel port …………………………. 26

Tabel 2-4. Tabel bagian-bagian pin printer …………………………....

Tabel 4-1. Kinerja alat secara umum …….…………………………….

Tabel 4-2(a). Pengendalian pada jarak lima meter …………………….

Tabel 4-2(b). Pengendalian pada jarak sepuluh meter …………………

Tabel 4-3. Jarak efektif masing-masing PDA dalam melakukan

pengendalian ………………………………………………..

Tabel 4-4. Galat antara teori dan pengukuran saat kondisi CW ………...

Tabel 4-5. Galat antara teori dan pengukuran saat kondisi CCW ………

28

66

67

67

68

70

72

xvi

Page 18: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Judul

Pengendalian Jarak Jauh Menggunakan WLAN (Remote Control Using

WLAN).

1.2 Latar Belakang

Selama ini masyarakat dapat mengontrol sesuatu dari jarak jauh dengan

menggunakan remote control biasa. Akan tetapi pengontrolan tersebut terhambat

oleh jarak dan penghalang. Apabila jarak antara alat yang dikontrol dengan

pengontrol itu melewati batas toleransinya, maka peralatan tersebut tidak dapat

berfungsi sesuai dengan yang diinginkan. Permasalahan tersebut dapat diatasi

dengan menggunakan teknologi WLAN (Wireless Local Area Network) yang

mempunyai akses yang lebih handal dibanding remote control biasa.

WLAN menghubungkan dua atau lebih komputer tanpa menggunakan

kabel. Teknologi WLAN menggunakan standar radio 802.11 yang sekarang

umum disebut dengan WiFi atau Wireless Fidelity [1]. WLAN menggunakan

gelombang radio dengan teknologi spread spektrum yang memberikan kebebasan

untuk bergerak selama masih pada jangkauan sinyal WiFi tanpa terputus dari

jaringan.

1

Page 19: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

2

Pada penelitian ini akan dibuat prototipe sistem kendali jarak jauh yang

dengan sistem kendali peer-to-peer pada jaringan WLAN. Diharapkan prototipe

alat yang dibuat ini dapat dikembangkan dan dijadikan salah satu alternatif pilihan

dalam banyak proses yang membutuhkan pengendalian jarak jauh tanpa kabel.

1.3 Batasan Masalah

Sistem pengendalian menggunakan WLAN ini mempunyai batasan

masalah sebagai berikut :

a. Tugas akhir ini dirancang untuk pengendalian putaran (CW/CCW/OFF)

sebuah motor DC 12V melalui parallel port pada PC atau Laptop.

b. Pengendalian tidak memperhitungkan kecepatan putaran motor.

c. Pengendalian menggunakan sebuah PDA (Personal Digital Assistant) yang

mempunyai fasilitas WLAN yang akan menjadi remote control (client).

d. Sebuah PC (Personal Computer) yang memiliki fasilitas WLAN sebagai

penerima (server) dan yang memberikan perintah ke alat.

e. Menggunakan topologi ad hoc (peer-to-peer).

1.4 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah membuat suatu prototipe sistem

pengendali jarak jauh dengan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pengiriman

informasi melalui WLAN.

Page 20: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

3

1.5 Manfaat

Manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :

a. Tersedianya alternatif lain untuk melakukan kendali jarak jauh dalam dunia

industri.

b. Memudahkan pengendalian suatu alat (mesin) pada suatu industri. Sehingga

manfaatnya berdampak pada efisiensi waktu dan tenaga kerja.

1.6 Metode Penelitian

Penelitian ini disusun berdasarkan studi literatur, serta mempelajari cara

kerja dan sekaligus cara-cara merencanakan dan membuat peralatan tersebut.

Perencanaan peralatan menggunakan teori yang ada untuk mendapatkan

karakteristik yang sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan. Pembuatan program

dan peralatan untuk setiap bagian sesuai dengan fungsi masing-masing dan

kemudian diujikan apakah alat bekerja dengan baik dan sudah sesuai dengan

perancangan yang diinginkan. Selain itu, beberapa hal lain yang akan diujikan

adalah :

a. Error yang terjadi selama pengujian.

b. Jarak maksimal antara client dan server agar alat masih dapat bekerja dengan

baik.

Page 21: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

4

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan pada penulisan tugas akhir ini adalah sebagai

berikut :

BAB I : Berisi latar belakang, perumusan masalah, batasan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi

penelitian dan sistematika penulisan tugas akhir.

BAB II : Berisi teori-teori yang mendasari penulisan tugas akhir ini.

BAB III : Berisi penjelasan tentang konsep dan langkah-langkah

perancangan program pengendalian jarak jauh menggunakan

WLAN

BAB IV : Berisi data hasil percobaan dan pembahasan dari

program pengendalian jarak jauh menggunakan WLAN.

BAB V : Berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan saran untuk

pengembangan program lebih lanjut.

Page 22: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

5

BAB II

DASAR TEORI

2.1 TCP/IP

TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah salah

satu jenis protokol yang memungkinkan kumpulan komputer untuk

berkomunikasi dan bertukar data di dalam suatu jaringan (network) [2]. Sebuah

arsitektur protokol adalah struktur urutan dari hardware dan software yang

mendukung pertukaran data di antara sistem dan mendukung aplikasi terdistribusi,

seperti electronic mail dan file transfer [3]. Protokol ini pertama kali

dikembangkan oleh DARPA (Deference Advanced Reseach Project Agency) sejak

tahun 1969.

TCP/IP merupakan suatu penghubung antara satu komputer dengan

perangkat lainnya dalam suatu jaringan, meskipun kedua perangkat tersebut

mempunyai OS (Operating System) yang berbeda. Prinsip kerja TCP/IP secara

sederhana dapat dianalogikan pada saat pengiriman data. Pertama, mencakup

siapa yang mengirim, siapa yang menerima data tersebut serta isi dari data

tersebut. Kedua, bagaimana cara agar data tersebut sampai pada tujuan.

Dari konsep ini dapat diketahui bahwa pengirim email memerlukan

perantara yang memungkinkan data sampai pada tujuannya, yaitu TCP/IP. Antara

TCP dan IP ada pembagian tugas masing-masing. TCP merupakan connection

oriented protocol, yang berarti bahwa kedua komputer yang ikut serta dalam

pertukaran data harus melakukan hubungan terlebih dahulu sebelum pertukaran

Page 23: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

6

data berlangsung. Selain itu, TCP juga bertanggung jawab untuk meyakinkan

bahwa data tersebut sampai pada tujuan, memeriksa kesalahan dan mengirimkan

error ke lapisan atas hanya bila TCP tidak berhasil melakukan hubungan.

Jika isi data terlalu besar untuk satu datagram, maka TCP akan

membaginya ke dalam beberapa datagram. IP bertanggung jawab setelah

hubungan berlangsung, tugasnya adalah untuk mengatur rute paket data di dalam

jaringan. IP hanya bertugas sebagai “kurir” TCP dalam penyampaian datagram

dan tidak bertanggung jawab jika data tersebut tidak sampai dengan utuh, karena

IP tidak memiliki informasi mengenai isi data yang dikirim. Jika hal ini terjadi,

maka IP hanya akan memberikan pesan kesalahan (error message) ke sumber

data. IP hanya mengirimkan data tanpa mengetahui mana data yang akan disusun

berikutnya. Hal ini adalah penyebab banyaknya paket yang hilang sebelum

sampai pada tujuan.

2.1.1 OSI Protocol Layer

Model OSI (Open System Interconnection) dikembangkan oleh ISO

(International Organization for Standardization) sebagai model untuk arsitektur

komunikasi komputer, serta sebagai kerangka kerja bagi pengembangan standar-

standar protocol [3]. OSI memiliki 7 lapisan (layer). Setiap lapisan menyediakan

tipe khusus pelayanan jaringan. Tiga lapisan teratas biasa dikenal sebagai upper

level protocol, sedangkan empat lapisan terbawah dikenal sebagai lower level

protocol.

Page 24: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

7

Tiap lapisan berdiri sendiri tetapi fungsi dari masing-masing lapisan

bergantung dari keberhasilan operasi lapisan di bawahnya. Sebuah lapisan

pengirim hanya perlu berhubungan dengan lapisan yang sama di penerima.

Lapisan data link penerima hanya berhubungan dengan lapisan data link

pengirim. Selain itu, sebuah lapisan juga berhubungan dengan satu lapisan di atas

atau di bawahnya. Misalnya lapisan network berhubungan dengan lapisan

transport di atasnya atau dengan lapisan data link di bawahnya. Model OSI dapat

dilihat pada Gambar 2-1.

Gambar 2-1 Lapisan OSI [3].

Page 25: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

8

Keterangan tiap lapisan OSI adalah [3]:

a. Physical layer berhubungan dengan transmisi dari aliran bit yang tidak

terstruktur melalui medium fisik. Physical layer memiliki empat

karakteristik, yaitu mekanis, elektris, fungsional, dan prosedural.

b. Data link layer menyediakan transfer informasi yang lebih handal

melalui link fisik, mengirim blok-blok data (frame-frame) untuk

keperluan sinkronisasi, error control, dan flow control.

c. Network layer menyediakan layanan transfer informasi di antara ujung

sistem melewati beberapa jaringan komunikasi berurutan. Pada lapisan

ini, sistem komputer berkomunikasi dengan jaringan untuk

menentukan alamat tujuan dan meminta fasilitas jaringan tertentu,

misalnya prioritas.

d. Transport layer menyediakan suatu mekanisme perubahan data di

antara ujung sistem. Layanan connection oriented transport menjamin

bahwa data yang dikirim bebas kesalahan, secara bertahap, dengan

tidak mengalami duplikasi atau hilang.

e. Session layer menyediakan mekanisme untuk mengontrol komunikasi

antar aplikasi pada ujung sistem. Layanan-layanan kunci yang

disediakan oleh session layer adalah sebagai berikut :

• Disiplin dialog (Dialogue discipline)

Bisa berupa dua saluran simultan (full duplex) atau dua saluran

pilihan (half duplex).

• Pengelompokan (Grouping)

Page 26: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

9

Aliran data dapat ditandai dengan cara menentukan kelompok data.

• Recovery

Session layer dapat menyediakan suatu mekanisme pemeriksaan,

agar bila terjadi kegagalan di antara checkpoint, Entitas session

dapat mentransmisikan kembali seluruh data mulai dari checkpoint

terakhir.

f. Presentation layer menentukan format data yang dipindahkan di antara

aplikasi dan menawarkan pada program aplikasi serangkaian layanan

informasi data. Presentation layer menentukan syntax yang

dipergunakan di antara aplikasi.

g. Application layer menyediakan akses bagi program aplikasi untuk

mengakses lingkungan OSI.

Lapisan menjalankan peran dalam pengalihan data dengan mengikuti

peraturan yang berlaku dan hanya berkomunikasi dengan lapisan yang setingkat.

Akibatnya sebuah lapisan pada satu sistem tertentu hanya akan berhubungan

dengan lapisan yang sama dari sistem yang lain. Proses ini dikenal sebagai "peer

process".

2.1.2. TCP/IP Protocol Layer

TCP/IP memiliki lima lapisan. Lapisan atas (application layer) akan

memberikan data dan kendali ke lapisan di bawahnya sampai lapisan yang

terendah dicapai [2]. Antara dua lapisan yang berdekatan terdapat antarmuka

(interface). Interface ini memberitahukan operasi dan layanan yang diberikan ke

Page 27: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

10

lapisan lebih atas. Himpunan lapisan dan protokol disebut sebagai "arsitektur

jaringan".

OSI TCP/IP Application

Presentation

Session

Transport

Network

Data Link

Physical

Application

Transport

Gambar 2-2 Perbandingan arsitektur OSI dan TCP/IP [3].

(host-to-host)

Internet Network Access

Physical

Pengendalian komunikasi dalam bentuk lapisan menambah overhead

karena tiap lapisan berkomunikasi dengan lawannya melalui header (identitas)

[2]. Header adalah control information yang menyatakan alamat asal dan tujuan

jaringan. Walaupun rumit, tetapi fungsi tiap lapisan dapat dibuat dalam bentuk

modul sehingga kerumitan dapat ditanggulangi. Pada tulisan ini, model OSI

secara keseluruhan tidak dibahas secara mendalam, karena protokol TCP/IP tidak

persis mengikuti model referensi OSI. Walaupun demikian, model TCP/IP dapat

dilihat pada Gambar 2-2.

Page 28: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

11

Keterangan tiap lapisan TCP/IP adalah [3]: a. Physical layer

Lapisan ini menentukan karakteristik-karakteristik media transmisi,

rata-rata pensinyalan, serta skema pengkodean sinyal (signal encoding

scheme).

b. Network access layer

Lapisan ini hanya menggambarkan bagaimana data dikodekan

menjadi sinyal-sinyal dan karakteristik antarmuka tambahan media.

c. Internet layer/network layer

Lapisan ini berkaitan dengan routing data dari sumber ke host

tujuan melewati satu jaringan atau lebih yang dihubungkan melalui router.

Ketika jaringan menerima suatu pesan dari lapisan yang lebih atas,

lapisan jaringan akan menambahkan header pada pesan yang menyatakan

alamat asal dan tujuan jaringan.

d. Transport layer/host to host

Salah satu tanggung jawab lapisan transport adalah membagi

pesan-pesan menjadi fragmen yang cocok dengan pembatasan ukuran

yang dibentuk oleh jaringan. Pada sisi penerima, lapisan transport

menggabungkan kembali fragmen untuk mengembalikan pesan aslinya,

sehingga dapat diketahui bahwa lapisan transport memerlukan proses

khusus pada satu komputer ke proses yang bersesuaian pada komputer

tujuan. Hal ini dikenal sebagai SAP (Service Access Point) ID

Page 29: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

12

(Identification) kepada setiap paket (SAP berlaku pada model OSI,

sedangkan istilah SAP pada TCP/IP disebut port).

Transport Layer terdiri atas dua macam protokol penting yaitu

TCP(Transmission Control Protocol) dan UDP (User Datagram

Protocol). TCP menyediakan pelayanan dalam pengiriman data dengan

menggunakan deteksi dan koreksi kesalahan dari ujung ke ujung (end to

end), sedangkan UDP menyediakan pelayanan pengiriman data yang

connectionless tanpa menggunakan deteksi dan koreksi kesalahan.

UDP cukup banyak digunakan karena data yang dikirim cukup

kecil, sehingga menjadi lebih efisien digunakan sebagai protokol pada

Transport Layer. TCP menyediakan mekanisme yang dinamakan Positive

Acknowledgement with Re-transmission (PAR). Pada mekanisme ini, data

akan dikirim lagi sampai diperoleh tanda bahwa data telah terkirim dengan

baik dari alamat yang dituju. Satu unit data yang dipertukarkan antara

modul-modul TCP dinamakan segment.

e. Application layer

Lapisan ini disebut lapisan akhir (front end) atau bisa disebut user

program. Lapisan ini mendasari lapisan sebelumnya (physical layer,

network access, network layer, dan transport layer). Lapisan sebelumnya

hanya bertugas mengirimkan pesan yang ditujukan untuk lapisan ini. Di

lapisan ini dapat ditemukan program yang menyediakan pelayanan

jaringan, seperti mail server (email program), file transfer server (FTP

program), dan remote terminal.

Page 30: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

13

2.2 IP (Internet Protokol) Address

2.2.1 Pengertian dan Fungsi

Alamat komputer dalam jaringan komputer dinamakan IP Address [4]. IP

Address ditulis sebagai 4 urutan bilangan desimal yang dipisahkan dengan titik.

Setiap bilangan tersebut berupa salah satu bilangan yang berharga di antara 0-255

(nilai desimal yang mungkin untuk 1 byte/8 bit). Contoh penulisan IP address

ialah sebagai berikut: 132.194.122.144. Jadi dengan menggunakan format seperti

itu, jumlah IP address yang tersedia ialah 255 X 255 X 255 X 255 IP address.

Setiap komputer yang terhubung ke jaringan harus memiliki satu IP address dan

satu alamat IP address hanya boleh dimiliki oleh satu komputer.

2.2.2. IP Address Format

IP Address merupakan bilangan biner 32 bit yang dipisahkan oleh tanda

pemisah berupa tanda titik setiap 8 bit. Tiap 8 bit ini disebut oktet. Bentuk IP

address adalah sebagai berikut :

xxxxxxx . xxxxxxxx . xxxxxxxx . xxxxxxxx

Setiap simbol “x” dapat digantikan dengan angka 0 dan 1, misalkan

sebagai berikut:

00000100 . 11011100 . 11110001 . 00001001

Notasi IP address dengan bilangan biner seperti di atas tidak mudah dibaca dan

ditulis. Agar lebih mudah dibaca dan ditulis, IP address sering ditulis sebagai 4

bilangan desimal yang masing-masing dipisahkan oleh sebuah titik, seperti pada

Gambar 2-3. Format penulisan seperti ini disebut dotted decimal notation (notasi

Page 31: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

14

decimal bertitik). Setiap bilangan tersebut merupakan nilai dari satu oktet (delapan

bit) IP address.

bit # 0 31

132 92 121 1 100000000 01011100 01111001 00000001

132.92.121.1 Gambar 2-3 Notasi desimal bertitik [4].

2.2.3 Kelas IP Address

IP address terdiri dari 4 buah bilangan 8 bit. Untuk mempermudah proses

pembagiannya, IP address dikelompokkan dalam kelas-kelas [4]. Tujuannya

pembagian IP address ke dalam kelas-kelas adalah untuk memudahkan

pendistribusian pendaftaran IP address.

IP address dikelompokkan dalam lima kelas: kelas A, kelas B, kelas C,

kelas D dan kelas E. Perbedaan pada tiap kelas tersebut adalah pada ukuran dan

jumlahnya. Khusus kelas D diperuntukkan bagi jaringan multicast dan Kelas E

untuk keperluan eksperimental.

Pembagian kelas-kelas IP address didasarkan pada dua hal : network-ID dan

host-ID dari suatu IP address. Setiap IP address selalu merupakan sebuah

pasangan dari network-ID (identitas jaringan) dan host-ID (identitas host dalam

jaringan tersebut).

a. Network-ID adalah bagian dari IP address yang digunakan untuk

menunjukkan jaringan tempat komputer ini berada.

Page 32: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

15

b. Host-ID adalah bagian dari IP address yang digunakan untuk menunjukkan

workstation, server, router dan semua host TCP/IP lainnya dalam jaringan

tersebut. Dalam semua jaringan, host-ID harus unik (tidak boleh ada yang

sama).

Tabel 2-1 Perbandingan Network-ID [4].

Kelas IP Network-ID

A 1.H.H.H s/d 126.H.H.H

B 28.1.H.H s/d 191.254.H.H

C 192.0.1.H s/d 233.255.254.H

Tabel 2-1 menunjukkan perbandingan Network-ID dari kelas A, B dan C.

Sedangkan untuk perbandingan Host-ID yang dimiliki oleh ketiga kelas tersebut

dapat dilihat pada Tabel 2-2.

Tabel 2-2 Perbandingan Host-ID [4]

Kelas IP Host-ID

A N.0.0.1 s/d N.255.254

B N.N.0.1 s/d N.N.255.254

C N.N.N.1 s/d N.N.N.254

2.2.4 Aturan Dasar Pemilihan Network-ID dan Host-ID

Terdapat beberapa aturan dasar dalam menentukan network-ID dan host-

ID yang akan digunakan. Aturan tersebut antara lain [4]:

Page 33: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

16

a. Network-ID tidak boleh sama dengan 127 karena digunakan untuk keperluan

loopback. Loopback ialah IP address yang digunakan komputer untuk

menunjuk dirinya sendiri.

b. Network-ID dan host-ID tidak boleh sama dengan 255 (seluruh bit diset 1).

Jika hal ini dilakukan, maka network-ID atau host-ID tersebut akan diartikan

sebagai alamat broadcast. Broadcast-ID artinya alamat yang mewakili seluruh

anggota jaringan. Pengiriman paket ke alamat broadcast akan menyebabkan

paket ini didengarkan oleh seluruh anggota jaringan tersebut.

c. Network-ID dan Host-ID tidak boleh 0 (nol). IP address dengan host-ID 0

diartikan sebagai alamat jaringan. Alamat jaringan adalah alamat yang

digunakan untuk menunjuk suatu jaringan dan tidak menunjukkan suatu host.

d. Host-ID harus unik dalam satu network. Dalam satu jaringan tidak boleh ada

dua host yang memiliki host-ID yang sama.

2.3 Web Service

Web service adalah program yang menerima dan merespon permintaan

dalam informasi [5]. Pada umumnya, sebuah web service menerima permintaan

berdasar format XML (Extensible Markup Language). Format aktual dari

permintaan dan respon tergantung dari standar XML yang digunakan. Ada public

registry dan bahasa seperti UDDI (Universal Description Discovery and

Integration) dan WDSL (Web Services Description Languange) yang

menggunakan katalog untuk web service yang berbeda. Program panggilan yang

dapat menanyakan registry (UDDI) untuk menemukan web service yang tepat,

Page 34: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

17

lalu menggunakan WDSL untuk menentukan parameter yang membutuhkan

servis, dan akhirnya menggunakan protokol pemanggil dan XML standar seperti

SOAP untuk secara aktual menghubungi web service.

Ada beberapa protocol standar yang digunakan pada mekanisme kerja web

service, yaitu XML, WSDL, SOAP, dan UDDI.

2.3.1 XML

XML (Extensible Markup Language) adalah bahasa yang digunakan untuk

menampilkan banyak tipe data. XML hampir sama dengan HTML (Hypertext

Markup Language) (keduanya keturunan dari SGML (Standard Generalized

Markup Language), sebuah pembangkit bahasa markup). HTML digunakan untuk

menyatakan web browser bagaimana menampilkan informasi pada end user,

XML lebih umum digunakan untuk mengirim informasi di antara program.

2.3.2 WSDL

WSDL (Web Services Description Languange) adalah format XML yang

diterbitkan untuk menerangkan web service. WSDL mendefinisikan :

a. Pesan-pesan (baik yang abstrak dan kongkrit) yang dikirim ke dan menuju

web service.

b. Koleksi-koleksi digital dari pesan-pesan (port type, antarmuka).

c. Penjadwalan port type yang ditentukan oleh wire protocol.

d. Penempatan servis.

Page 35: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

18

WDSL penting bagi portal karena portal umumnya mengumpulkan

informasi dari berbagai macam web service dalam layer tunggal dan oleh karena

itu membutuhkan komunikasi satu sama lain dalam format yang tepat.

2.3.3 SOAP

SOAP (Simple Object Access Protocol) adalah standar untuk bertukar

pesan-pesan berbasis XML melalui jaringan komputer atau sebuah jalan untuk

program yang berjalan pada suatu OS (Operating System) untuk berkomunikasi

dengan program pada OS yang sama maupun berbeda dengan menggunakan

HTTP dan XML sebagai mekanisme untuk pertukaran data.

SOAP menspesifikan secara jelas bagaimana cara untuk mengkodekan

header HTTP dan file XML, sehingga program pada suatu komputer dapat

memanggil program pada komputer lain dan mengirimkan informasi, serta

bagaimana program yang dipanggil memberikan tanggapan.

SOAP merupakan platform independent karena memiliki basis XML,

dengan demikian SOAP secara cepat menjadi protokol terdepan dalam mengirim

dan memperoleh hasil web service.

2.3.4 UDDI

UDDI (Universal Description Discovery and Integration) berdasar pada

spesifikasi untuk menemukan web service dan public registry. Web service dapat

mempublikasikan informasi tentang dirinya. UDDI dapat digunakan untuk

mendapatkan kembali didasarkan pada “informasi deskriptif” tentang web service.

Page 36: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

19

Informasi deskriptif dapat dibuat dalam format XML seperti WDSL. UDDI telah

secara luas mendukung semua segmen dari industri internet.

Keuntungan dari penggunaan web service :

a. Format penggunaan terbuka untuk semua platform.

b. Mudah dimengerti dan mudah melakukan debug.

c. Dukungan interface yang stabil.

d. Security.

e. Akselerasi.

f. Terbuka, standard-standard berbasis teks.

g. Tidak mahal untuk diimplementasikan.

h. Mengurangi biaya integrasi aplikasi enterprise.

2.4 WLAN (Wireless LAN)

LAN adalah jaringan komputer yang mencakup area dalam suatu ruang,

gedung, atau beberapa gedung yang berdekatan [1]. LAN umumnya menggunakan

Page 37: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

20

media transmisi berupa kabel. Namun juga ada yang tidak menggunakan kabel

dan disebut sebagai Wireless LAN (WLAN).

Teknologi WLAN melakukan proses pengiriman data dengan

menggunakan frekuensi radio sebagai media perantaranya [1]. Teknologi ini

diatur oleh aturan yang sama seperti radio AM/FM. Federal Communications

Commision (FCC) merupakan organisasi internasional yang mengatur

penggunaan WLAN device. Sedangkan, IEEE (Institute of Electrical & Electronic

Engineers) membuat dan mengelola standarisasi wireless device.

Menurut tipe jaringan, WLAN dibedakan menjadi [1]:

a. Client/server

Client/server adalah suatu model jaringan yang terdiri dari client dan

server. Client adalah komputer yang meminta layanan sedangkan server

adalah komputer yang bertindak untuk melayani permintaan client.

Beberapa contoh fungsi server adalah :

• File server adalah server yang menangani berkas yang dapat diakses oleh

client.

• Print server adalah server yang bertindak sebagai pengontrol printer yang

dapat digunakan oleh client.

• Web server adalah server yang menangani halaman-halaman Web yang

dapat diakses oleh browser.

• Mail server adalah server yang menangani surat elektonik.

Page 38: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

21

b. Peer-to-peer

Peer-to-peer adalah model jaringan yang memberikan kedudukan yang

sama terhadap semua komputer. Tak ada yang bertindak sebagai server atau

client secara eksplisit. Oleh karena itu, media penyimpanan pada konfigurasi

ini adalah penyimpanan global. Pada model ini, komputer dapat saling

berhubungan langsung tanpa bergantung pada server, tetapi akan efektif jika

jumlah komputer tidak lebih dari 25 buah.

Ada tiga pita (band) frekuensi yang dapat digunakan untuk WLAN secara

bebas dalam dunia industri, medis, dan ilmiah, yaitu frekuensi 900 MHz, 2.4GHz,

dan 5.2GHz [2]. Di antara ketiga band, perangkat-perangkat wireless saat ini

banyak menggunakan frekuensi 2.4GHz.

IEEE telah menetapkan protokol standar yang digunakan pada wireless

device, yakni IEEE 802.11. Saat ini ada beberapa standar 802.11, antara lain :

a. 802.11a adalah teknologi yang menggunakan frekuensi 5 GHz dan dapat

menghasilkan kecepatan 54 Mbps.

b. 802.11b adalah teknologi yang menggunakan frekuensi 2.4 GHz dan memiliki

kemampuan transmisi hingga 11 Mbps.

c. 802.11g adalah teknologi yang sama dengan 802.11b, menggunakan frekuensi

2.4 GHz, dan kemampuan transmisi 54 Mbps.

WLAN kebanyakan memiliki peran sebagai access layer, sehingga

digunakan sebagai entry point ke dalam jaringan kabel.

Page 39: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

22

2.4.1 Keuntungan WLAN

Jaringan wireless memiliki beberapa keuntungan bila diimplementasikan,

yaitu [1]:

a. Pengguna dapat bergerak lebih fleksibel.

b. Relatif cepat dan murah.

c. Dapat ditemukan di mana saja.

WLAN dapat juga digunakan sebagai perpanjangan jangkauan jaringan

kabel. Dengan menggunakan teknologi WLAN, komunikasi dapat dilakukan di

antara dua gedung dengan instalasi peralatan wireless dengan mudah dan cepat.

2.4.2 Topologi Jaringan WLAN

Ada dua cara menghubungkan PC melalui jaringan wireless, yakni [1]:

a. Ad Hoc

Cara ini seperti menghubungkan antar PC tanpa menggunakan hub.

Dengan memasangkan nilai SSID (Short for Service Set Identifier) yang sama

pada kedua (atau lebih) PC, kedua PC sudah dapat saling berhubungan. SSID

adalah pemberi identitas unik (32 karakter) yang ditambahkan ke dalam

header paket data yang dikirimkan melalui jaringan wireless. Wireless device

tidak akan bisa terhubung tanpa SSID yang unik. SSID juga berfungsi sebagai

nama jaringan karena mengidentifikasikan sebuah jaringan wireless. Topologi

metode Ad Hoc dapat dilihat pada Gambar 2-4.

Page 40: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

23

(a)

(b)

Gambar 2-4 Metode Adhoc / Peer to Peer (a) Wireless. (b) Wired. [6].

b. Infrastruktur

Dalam mode infrastruktur, masing-masing wireless device (PC) tidak

berkomunikasi secara langsung, melainkan melalui sebuah access point.

Access point berfungsi menghubungkan beberapa PC melalui frekuensi radio

serta mengatur aliran data yang melewatinya. Topologi metode infrastruktur

dapat dilihat pada Gambar 2-5.

Page 41: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

24

Gambar 2-5 Komunikasi antar-wireless client dengan menggunakan metode infrastruktur [6].

Access point memancarkan frekuensi radio pada area tertentu yang dikenal

dengan istilah BSA (Basic Service Area) atau microcell. Client yang terdapat

pada sebuah BSA dapat saling berkomunikasi melalui access point. Jaringan

kabel dapat dihubungkan dengan semua perangkat wireless di dalam sebuah

cell.

2.5 Windows Mobile

Windows Mobile adalah suatu sistem operasi ringkas yang dikombinasikan

dengan satu deretan aplikasi dasar untuk mobile device berdasar pada API

(Application Programming Interface) Microsoft Win32 [7]. Alat-alat yang

menggunakan Windows Mobile antara lain Pocket PC, Smartphones, dan Portable

Page 42: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

25

Media Centers. Windows Mobile dirancang serupa dengan versi-versi desktop

Windows.

2.5.1 Windows Mobile 2003 SE

Windows Mobile 2003 Second Edition, juga dikenal sebagai Windows

Mobile 2003 SE, diluncurkan pada 24 Maret 2004 dan ditawarkan pertama pada

Dell Axim x30 [7]. Windows Mobile 2003 SE memiliki beberapa peningkatan dari

versi terdahulu, seperti:

a. Pilihan untuk mengganti tampilan layar dari portrait ke landscape. Hal ini

tidak tersedia dalam versi Smartphone.

b. Pocket Internet Explorer (PIE) yang memiliki option untuk membuat tampilan

satu halaman ke dalam satu kolom tunggal.

c. Didukung resolusi layar VGA (640×480).

Tampilan layar Windows Mobile 2003 dapat dilihat pada Gambar 2-6.

Gambar 2-6 Typical Windows Mobile 2003 for

Pocket PC Today Screen. [7]

Page 43: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

26

2.6 Parallel Port

2.6.1 Batasan Port

Secara umum pengertian kata port adalah terminal untuk keluar masuk

barang [8]. Pada bidang komputer, pengertian port hampir sama dengan

pengertian secara umum yaitu terminal untuk berhubungan dengan perangkat lain.

2.6.2 Printer Port

Komunikasi paralel yang digunakan adalah komunikasi paralel lewat kabel

data untuk printer [8]. Pada keadaan normal (tidak aktif), tegangan pada pin-pin

ini adalah 0 volt. Namun bila diberi logika high, tegangannya akan berubah

menjadi 5 volt.

Parallel port terdiri atas tiga alamat port. Ketiga alamat port tersebut

adalah port data, port status dan port kontrol atau port kendali. Port data berada

pada alamat 378h, port status berada pada alamat 379h dan port kontrol berada di

alamat 37Ah. Tabel pengalamatan parallel port dapat dilihat pada Tabel 2-3.

Tabel 2-3 Tabel pengalamatan parallel port [8].

Adaptor Port Data Port Status Port Kontrol

Lpt1 (Non-Mono E.G. VGA and SVGA)

3BCh (956d) 3BDh (957d) 3Beh (958d)

Lpt2 (Mono Display Card) 378h (888d) 379h (889d) 37Ah (890d)

Page 44: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

27

Pengalamatan printer port yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pengalamatan LPT2 yaitu alamat port data 378h (888d) dan port status 379h

(889d).

2.6.3 Parallel Port Output

Printer port DB-25 terdiri dari 25 pin yang terbagi menjadi empat fungsi.

Keempat fungsi tersebut adalah [8] :

a. Data (8 pin)

b. Kontrol (4 pin)

c. Status (5 pin)

d. Ground (8 pin)

Gambar 2-7 menunjukkan model female parallel port pada DB25.

Gambar 2-7 Female parallel port [8].

Page 45: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

28

Tabel 2-4 Bagian-bagian pin printer [8].

Pin Keterangan Status Port

1 Strobe Control

2 Data bit 0 Output

3 Data bit 1 Output

4 Data bit 2 Output

5 Data bit 3 Output

6 Data bit 4 Output

7 Data bit 5 Output

8 Data bit 6 Output

9 Data bit 7 Output

10 ACK Status

11 Busy Status

12 Paper Tray Empty Status

13 Printer On-line Status

14 Auto Feed Control

15 Printer Error Status

16 Initialize Printer (INIT) Control

17 Select/Deselect Printer (SELECT_IN) Control

18-25 Unused/Ground

Printer port terdiri atas delapan bit keluaran yakni data D7 (LSB) sampai

data D0 (MSB) dan empat port kontrol, yaitu SELECT_IN, AUTOFEED, INIT

dan STROBE. SELECT_IN berfungsi untuk mengetahui bahwa printer telah

terpilih dan selanjutnya akan digunakan untuk operasi pencetakan. SELECT_IN

Page 46: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

29

dalam keadaan normal akan berlogika 0. Fungsi INIT adalah untuk inisialisasi

printer. STROBE dalam keadaan normal akan berlogika tinggi, STROBE akan

berlogika rendah saat printer sedang mencetak karakter, semua bit keluaran dari

port data akan berlogika tinggi pada saat aktif. Bagian-bagian pin printer dapat

dilihat pada Tabel 2-4.

Spesifikasi pada Tabel 2-4 menunjukkan ada 8 jalur data yang bisa

digunakan untuk mengatur 8 alat (1 bit per alat). Lima jalur status dapat

digunakan untuk 5 jalur tambahan input yang bisa dimanfaatkan untuk

menempatkan sensor atau saklar [8].

2.6.4 Parallel Port Input

Pada port status, terdapat lima status input dari printer yaitu BUSY, ACK,

PE (paper empty), SELECT, dan ERROR. SELECT berfungsi untuk menandakan

bahwa printer dalam keadaan terhubung. SELECT berlogika tinggi saat printer

terhubung. Nilai tinggi dari BUSY atau PE menandakan bahwa printer sedang

sibuk atau sedang mengeluarkan kertas. Kedua pin ini akan aktif pada saat

berlogika tinggi. Nilai rendah dari ERROR menandakan bahwa printer dalam

keadaan salah. Input diambil dengan membaca lima bit yang paling penting dari

port status. Ketika input BUSY diberi tegangan nol, parallel port akan membaca

sebagai logika 1 (tinggi).

Page 47: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

30

2.7 Transistor sebagai Saklar

Transistor dapat digunakan sebagai saklar pada rangkaian elekronika

digital. Transistor memiliki tiga terminal semi konduktor pada satu terminal dan

banyak dibuat dari bahan silikon [9]. Tiga kaki yang berlainan yang membentuk

transistor adalah emitor, basis dan kolektor. Ketiga kaki tersebut dapat

dikombinasikan menjadi transistor berjenis NPN atau PNP.

Pada rangkaian saklar elektronik, sinyal input berlogika 1 (5 volt) atau 0 (0

volt). Nilai ini selalu dipakai pada basis transistor dengan kolektor dan emitor

sebagai penghubung untuk pemutus (short) atau sebagai pembuka rangkaian (open

circuit). Aturan pemberian prasikap pada transistor adalah sebagai berikut :

a. Pada transistor NPN, pemberian tegangan positif dari basis ke emitor

menyebabkan kolektor dan emitor terhubung singkat sehingga transistor aktif

(on). Memberikan tegangan negatif atau 0 volt dari basis ke emitor

menyebabkan hubungan kolektor dan emitor terbuka atau transistor mati (off).

b. Pada transistor PNP, memberikan tegangan negatif dari basis ke emitor akan

menyebabkan transistor aktif, sedangkan memberikan tegangan positif atau 0

volt dari basis ke emitor akan membuat transistor mati (off).

2.7.1 Pemberian Prasikap Tegangan pada Basis

Gambar 2-9(a) adalah contoh dari pemberian prasikap tegangan pada

basis. Sebuah sumber tegangan memberi prasikap tegangan maju dioda

emitor melalui resistor yang membatasi arus [9]. Hukum tegangan Kirchhoff

BBV

BR

Page 48: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

31

menyatakan tegangan pada adalah BR BEB VV − . Hukum Ohm menyatakan arus

basis :

B

BEBB R

VVI −= .......................................... (2. 1)

dengan, = 0,7 V untuk transistor silikon dan 0,3 V untuk germanium,

adalah tegangan masukan pada kaki basis transistor.

BEV BV

2.7.2 Garis Beban DC

Dalam rangkaian kolektor, sumber tegangan memberi prasikap

tegangan balik dioda kolektor melalui . Dengan hukum tegangan Kirchhoff,

tegangan antara kolektor dan emitor ( ):

CCV

cR

CEV

ccCCCE RIVV −= ........................................ (2. 2)

Dengan adalah arus yang mengalir pada kolektor. Dalam rangkaian pada

Gambar 2-9, dan adalah konstan, dan adalah variabel.

Persamaan (2.2) dapat disusun kembali untuk mendapatkan:

cI

CCV cR CEV cI

c

CC

c

CEc R

VR

VI += .......................................... (2. 3)

Ini adalah persamaan linier, seperti ditunjukkan pada Gambar 2-9b.

Page 49: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

32

Gambar 2-8 (a) Prasikap tegangan basis (b) Garis beban DC [9].

Gambar 2-8b menunjukkan grafik dari persamaan (2.3) memotong kurva-

kurva dari kolektor. Perpotongan vertikal adalah pada c

cc

RV

. Perpotongan

horisontal adalah pada dan kemiringannya adalah –ccVcR

1 . Garis ini disebut

garis beban DC karena garis ini menyatakan semua titik operasi yang mungkin.

Perpotongan dari garis beban DC dengan arus basis adalah titik operasi dari

transistor.

2.7.3 Titik Sumbat (Cut off) dan Jenuh (Saturation)

Titik perpotongan garis beban dengan kurva = 0 disebut titik sumbat

(cut off). Pada titik ini, arus basis adalah 0 dan arus kolektor kecil, sehingga dapat

diabaikan. Pada saat cut off, dioda emitor tidak lagi mendapat prasikap tegangan

maju dan kerja transistor terhenti. Pendekatan tegangan kolektor-emitor adalah :

BI

VCE(cutoff) = VCC …………………………………………(2.4)

Page 50: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

33

Perpotongan dari garis beban dan kurva IB = IB BB (sat) disebut titik jenuh

(saturation). Pada titik ini, arus basis sama dengan IB (sat) dan arus kolektor

adalah maksimum. Pada saat jenuh, dioda kolektor tidak lagi mendapat prasikap

tegangan balik dan kerja transistor terhenti. Pendekatan arus kolektor saat saturasi

adalah :

B

C

CCsatc R

VI ≅)( …………………………………………..

(2.5)

Arus basis yang tepat menimbulkan saturasi adalah :

C

satCsatB

II

β)(

)( ≅ ...…………………………………….

(2.6)

Tegangan kolektor-emitor saat saturasi adalah :

VCE= VCE (sat) ……………………………………………

(2.7)

Jika arus basis lebih besar daripada IB (sat), maka arus kolektor tak dapat

bertambah karena dioda kolektor tidak lagi mendapat prasikap tegangan balik.

Dengan kata lain, perpotongan dari garis beban dan kurva baris yang lebih tinggi

masih menghasilkan titik saturasi yang sama dalam Gambar 2-9b. untuk

transistor silikon adalah 0,2 Volt.

)(satCEV

Page 51: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

34

2.7.4 Daerah Aktif (Active Region)

Semua titik operasi antara titik sumbat dan jenuh adalah daerah aktif dari

transistor. Dalam daerah aktif, diode emitor diberi prasikap tegangan maju dan

dioda kolektor diberi prasikap tegangan balik. Dengan persamaan (2.6), arus basis

dapat ditentukan dalam setiap rangkaian pemberian prasikap tegangan pada basis.

Perpotongan dari arus basis dan garis beban adalah titik stasioner (quiescent) Q

dalam gambar 2-9.

2.8 Relay

Relay adalah suatu piranti yang akan aktif bila ada arus listrik, sehingga

akan timbul medan magnet pada koil yang berfungsi untuk mengoperasikan

kontak [10]. Relay mempunyai konektor seperti pada saklar manual, tetapi relay

dikendalikan dengan menggunakan tegangan dari luar. Relay dibedakan menjadi

dua keadaan yaitu Normally Closed (NC) dan Normally Open (NO). Simbol relay

dapat dilihat pada Gambar 2-9.

2.8.1 Normally Closed (NC)

Normally Closed adalah kondisi kontak mula-mula terhubung (tertutup).

Bila relay diberi tegangan yang mencukupi pada kumparannya, maka kontak

menjadi terbuka [10].

Page 52: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

35

2.8.2 Normally Open (NO)

Normally Open adalah kondisi mula-mula kontak terbuka. Bila relay

diberi tegangan yang mencukupi pada kumparannya, maka kontak menjadi

terhubung (tertutup) [10]. Simbol relay dapat dilihat pada Gambar 2-9.

K1

RELAY DPDT

34

5

68

712

COM

COM

INPUT

NO

NO

NC

NC

Gambar 2-9 Simbol relay [10].

Tegangan input pada relay dapat dikendalikan menggunakan transistor,

yang berfungsi sebagai saklar atau penggerak relay. Pada saat transistor diberi

tegangan, relay akan ON, sedangkan pada saat transistor tidak diberi tegangan,

relay akan OFF. Rangkaian transistor sebagai penggerak relay dapat dilihat pada

Gambar 2-10.

Relay

Vin

Vcc

COIL

DIODE

NPNRB

Gambar 2-10 Rangkaian transistor sebagai penggerak relay [10].

Page 53: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

36

Dioda diperlukan untuk membuang lonjakan energi dalam bentuk medan

listrik yang sangat tinggi yang timbul pada lilitan relay saat transistor dari ON ke

OFF, agar tidak merusak transistor.

2.9 Fototransistor

Fototransistor adalah transistor yang peka terhadap cahaya pada kaki

basisnya [9]. Transistor ini mempunyai kaki basis untuk menangkap sinar. Sinar

yang masuk ke basis akan memicu terjadinya arus basis. Ketika ada masukan

berupa cahaya yang masuk, elektron-elektron pada hold di daerah basis akan

keluar, sehingga menjadi elektron bebas yang akan mengalir menuju emitor. Hal

ini menyebabkan fototransistor menjadi aktif.

Ketika fototransistor aktif, maka arus pada kolektor sebanding dengan

intensitas cahaya. Semakin besar intensits cahaya yang masuk ke daerah basis,

energi untuk membebaskan elektron dari dalam hole akan semakin besar sehingga

terjadi aliran elektron dari basis menuju emitor. Semakin besar arus basis,

semakin besar pula arus kolektor yang mengalir.

0

VCC

fototransistor1

2

R

VO

Basisterbuka

Gambar 2-11. Rangkaian Fototransistor [9].

Page 54: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

37

Berdasarkan Gambar 2-11, saat fototransistor aktif, tegangan keluaran

dinyatakan sebagai berikut :

VO=Vcc-IcRc……………………………………………………… (2.8)

Ic=βIB ……………………………………………………………... (2.9) B

dengan IB adalah arus yang dihasilkan oleh intensitas cahaya yang diterima basis.

Nilai resistor (R ) dapat ditentukan menggunakan persamaan : C

R = CC

CE

IVVcc −

…………………………………………………… (2.10)

2.10 Opto Isolator

Opto isolator merupakan gabungan komponen dari laser pointer atau

infra merah dengan fototransistor. LED (Light Emitting Diode) digunakan

sebagai sumber cahaya untuk fototransistor. Opto isolator bekerja saat

sumber cahaya masuk ke basis fototransistor. Saat tidak ada cahaya masuk

ke basis fototransistor, fototransistor tidak aktif. Dalam rangkaian perlu

ditambahkan resistor yang berfungsi sebagai pengaman LED dan

fototransistor. Terdapat dua jenis rangkaian opto isolator, yaitu :

a. Terhalang ON

Terhalang ON adalah kondisi transistor aktif bila tidak ada cahaya

yang masuk ke basis fototransistor. Pada kondisi ini, tegangan keluaran

(VO) mendekati nilai tegangan masukan (Vcc). Tegangan keluaran

terdapat pada kaki kolektor fototransistor seperti ditunjukkan pada

Gambar 2-12.

Page 55: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

38

R2

VO

0

1

2

3

4

R1

VCC

Gambar 2-12. Rangkaian Opto Isolator “Terhalang ON“ [9].

b. Terhalang OFF

Terhalang OFF adalah kondisi transitor tidak aktif saat tidak ada

cahaya yang masuk ke basis fototransistor. Pada kondisi ini, tegangan

keluaran (VO) mendekati nilai nol. Tegangan keluaran terdapat pada kaki

emitor fototransistor seperti ditunjukkan Gambar 2-13.

1

2

3

4

R2

VO

0

R1

VCC

Gambar 2-13. Rangkaian Opto Isolator “Terhalang OFF“ [9].

2.11 Op Amp sebagai Pembanding Tegangan

Op amp mempunyai lima terminal dasar : dua untuk mencatu daya, dua

untuk isyarat masukan, dan satu untuk keluaran [11]. Terminal catu daya ditandai

dengan +V dan –V. Terminal keluaran pada sebuah op amp hanya ada satu yang

ditandai dengan Vo, keluaran ini disebut keluaran berujung tunggal. Batas atas

Page 56: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

39

dari Vo disebut tegangan saturasi positif, +Vsat, dan batas bawahnya disebut

tegangan saturasi negatif, -Vsat. Gambar 2.14 menunjukkan dua terminal

masukan, bertanda – dan +, yang disebut sebagai terminal-terminal masukan

diferensial.

Gambar 2.14 Terminal-terminal Op Amp[11].

Tegangan keluaran Vo sangat tergantung pada perbedaan tegangan pada

terminal-terminal masukan. Gambar 2.15 menunjukkan Vo menjadi +Vsat bila

tegangan masukan (+) di atas tegangan masukan (-), sedangkan Vo menjadi –Vsat

bila tegangan masukan (+) d

+

-

+V

-V

Vo

i bawah tegangan masukan (-).

Gambar 2.15 Op Amp sebagai pembanding tegangan [11].

2.12 Motor DC

irect Current) adalah suatu peralatan listrik yang mengubah

energi listrik menjadi energi mekanis atau putaran dengan prinsip elektronis [10].

+

-

R LoadVref

12

Vsource

12

+V

-V

Vo

Motor DC (D

Page 57: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

40

Motor DC membutuhkan tegangan DC untuk bekerja. Prinsip kerja dari motor DC

adalah sebuah lilitan yang diletakkan dalam suatu medan magnet. Pada saat lilitan

tersebut dialiri arus listrik searah, maka akan timbul medan magnet buatan.

Karena berada dalam medan magnet permanen, maka terjadilah perpotongan

medan magnet sehingga lilitan menerima gaya tolak dan mendorong lilitan untuk

berputar. Gambar 2-16 menunjukkan skema motor DC.

Gambar 2-16 Skema motor DC [10].

Saat lilitan berputar maka komutator juga akan ikut berputar, komutator

adalah sebuah plat tembaga berbentuk cincin yang terbelah. Komutator ini

berfungsi membalik arah arus dalam lilitan sehingga terjadi perubahan arah arus

yang menyebabkan lilitan jangkar berputar terus. Arus listrik masuk melalui sikat

dan dengan mengubah arah arus pada sikat maka dapat menentukan putaran motor

searah putaran jarum jam atau berlawanan arah putaran jarum jam. Simbol motor

DC ditunjukkan pada gambar 2-17.

Gambar 2-17 Simbol Motor DC [10].

Page 58: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

41

BAB III

PERANCANGAN

3.1 Diagram Blok Sistem yang akan dirancang bekerja secara dua arah (duplex) sehingga

client bisa mengidentifikasi apakah hardware yang dikendalikan sudah bekerja

sesuai dengan apa yang diinginkan. Gambar 3-1 adalah diagram blok dari

perancangan kendali jarak jauh menggunakan WLAN. PDA adalah sebagai

pemberi input, sedangkan PC adalah sebagai pengolah data dan meneruskan data

ke hardware. Hardware adalah output yang diinginkan yang berupa motor.

(Wi-Fi) (kabel)

PDA (Personal Digital Assistant)

PC (Personal Computer)

Hardware (motor)

TCP/IP parallel port

Gambar 3-1 Diagram blok perancangan.

PDA mengirim data kepada PC menggunakan TCP/IP (Wi-Fi), dan PC

mengirim data ke hardware melalui parallel port (kabel). Software (program)

berada pada PDA dan PC, dengan PDA sebagai client dan PC sebagai server.

Page 59: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

42

3.2 Algoritma Perancangan Program

Program ini dibuat menggunakan program aplikasi Visual Basic.Net dengan

fungsi-fungsi yang diambil dari Toolbox. Algoritma perancangan program dapat

dilihat pada Gambar 3-2.

Pemeriksaan koneksi

Pengiriman data dari client ke server

Server menerima data client dan meneruskan ke

Hardware

Hardware CW/CCW/OFF

Hardware memberi feedback ke server

Server meneruskan feedback ke client

Pemberitahuan status koneksi dan status Hardware kepada

client melalui server

Gambar 3-2 Algoritma perancangan program kendali jarak jauh menggunakan WLAN.

Page 60: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

43

Koneksi antara client dan server harus diperiksa terlebih dahulu. Bila client

belum terkoneksi dengan server, client tidak akan dapat mengirim data ke server.

Setelah client terkoneksi ke server, client dapat meminta status dari hardware.

Proses selanjutnya adalah client melakukan pengiriman data ke server. Bila data

telah diterima oleh server, selanjutnya server akan mengirim data ke hardware.

Hardware selanjutnya akan memberikan feedback kepada server untuk diteruskan

kepada client. Feedback ini memberi informasi tentang status motor apakah

berputar CW (Clock Wise), CCW(Counter Clock Wise) atau OFF.

3.3 Perancangan Program

Perancangan program kendali jarak jauh menggunakan WLAN mempunyai

dua program, program client dan program server.

3.3.1 Program Client

Program client adalah program yang berada pada mobile device atau PDA.

PDA berfungsi sebagai pengendali jarak jauh. PDA akan memberikan perintah

kepada program server. Diagram alir program client dapat dilihat pada Gambar

3-3.

Page 61: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

44

Gambar 3-3 Diagram alir program client.

Page 62: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

45

Client terlebih dahulu harus terhubung dengan server melalui koneksi

WiFi peer-to-peer. Sebelum melakukan tes koneksi ke server, nomor IP dari

server harus dimasukkan terlebih dahulu. Bila permintaan tes koneksi gagal, maka

client akan diminta untuk melakukan koneksi ulang dengan memasukkan nomor

IP dari server kembali. Bila client-server telah terkoneksi, maka client dapat

meminta status koneksi dan status hardware dari server. Proses selanjutnya

adalah client dapat mengirim data ke server yang nantinya akan diteruskan ke

hardware. Jika motor sudah berputar (CW/CCW) atau diam, maka client akan

menerima feedback dari hardware melalui server.

3.3.2 Program Server

Server mempunyai tiga bagian program, yaitu program aplikasi PC,

program web service dan program pengendali motor.

Program aplikasi PC adalah program interface pada PC yang berfungsi

untuk mengendalikan dan mengetahui status hardware. Diagram alir program

aplikasi PC dapat dilihat pada Gambar 3-4.

Page 63: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

46

mulai

CW ?

Minta status motor?

OFF ?

CCW ?

Panggil fungsi SendCommandToMotor dari server

dan kirim CW

Panggil fungsi GetMotorStatus

dari server

Panggil fungsi SendCommandToMotor dari server

dan kirim OFF

Panggil fungsi SendCommandToMotor dari server dan kirim CCW

Terima status dan tampilkan

Selesai

ya

tidak ya tidak ya tidak tidak

ya

Gambar 3-4 Diagram alir program aplikasi server.

Program web service adalah program server yang akan menghubungkan

client dengan server. Layanan yang ada pada web service adalah

SendCommandToMotor yang berfungsi untuk memberi perintah ke hardware dan

Page 64: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

47

GetMotorStatus yang berfungsi untuk meminta status dari hardware. Diagram alir

program web service ditunjukkan pada Gambar 3-5.

ya tidak

ya

tidak

mulai

SendCommandToMotor?

Gambar 3-5 Diagram alir program web service.

Program pengendali motor adalah program dalam bentuk .dll yang berada

di dalam program web service. Bila fungsi SendCommand dipanggil, maka

program pengendali motor akan memeriksa perintah yang dikirim dan

mengirimkan nilai yang telah ditentukan ke hardware. Bila fungsi

GetMotorStatus dipanggil, maka program pengendali motor akan memeriksa

parallel port dan memberitahukan kondisi hardware kepada program web service.

Diagram alir program pengendali motor ditunjukkan pada Gambar 3-6.

GetMotorStatus?

Panggil fungsi SendCommand

dari MotorHelper.dll

Panggil fungsi GetMotorStatus

dari MotorHelper.dll

Selesai

Page 65: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

48

mulai

Selesai

Nilai 47?

Nilai 111?

Nilai 239?

Kirim CW pada web service

Kirim OFF padaweb service

Kirim CCW padaweb service

CW ?

OFF ?

CCW ?

Kirim nilai 1 pada port paralel

Kirim nilai 0 pada port paralel

Kirim nilai 2 pada port paralel

Cek port paralel Perintah? Cek perintah

mulai

Kirim “False” pada web service

Selesai

Nilai 47?

Nilai 111?

Nilai 239?

Kirim CW pada web service

Kirim OFF padaweb service

Kirim CCW padaweb service

CW ?

OFF ?

CCW ?

Kirim nilai 1 pada port paralel

Kirim nilai 0 pada port paralel

Kirim nilai 2 pada port paralel

Cek port paralel Perintah? Cek perintah

Get Status Send Command

Kirim “False” pada web service

ya ya tidak tidak ya ya tidak tidak ya ya tidak tidak

Gambar 3-6 Diagram alir program pengendali motor.

3.4 Perancangan Hardware

Rangkaian pengendali motor dirancang agar motor dc 12V dapat

diaktifkan melalui parallel port PC. Rangkaian penggerak motor DC ditunjukkan

pada Gambar 3-7.

Page 66: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

49

Data Port (VinA)

Data Port (VinB)

Status Port (VoutA)

Status Port (VoutB)

GND

VCCU57805

1 2 3

IN GN

D

OU

T

U67805

1 2 3

IN GN

D

OU

T

R5

D1

D2

Q1

D4

R3

R2

R1

D3

R4

R7

U1

12

3

4

R6

U97805

123

INGN

D

OU

T

U4

12

3

4

U2

12

3

4

U3

12

3

4

K2

CR1B

124

8

91

51314

RB2

K1

CR1B

124

8

91

51314

+

-

U71

24

53

+

-

U81

24

53

Q2

MOTOR DC

12

R8

RB1

R9POT

13

2

R10POT

13

2

Parallel Port

Pengendali Motor Feedback

200

200

200

200

1K

1K

1K

1K

1K

1K

Vref1

Vref2

Vm1

Vm2

Gambar 3-7 Rangkaian Penggerak Motor DC.

Prinsip kerja Gambar 3-7 adalah sebagai berikut :

a. Blok pengendali motor.

Blok pengendali motor terdiri dari dua buah rangkaian opto isolator yang

berfungsi sebagai saklar elektronis yang mengaktifkan transistor, dua buah

transistor sebagai sebagai penggerak relay, dan dua buah relay DPDT (Double

Pole Double Throw) yang berfungsi untuk menghubungkan motor DC dengan

catu daya.

Page 67: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

50

LED IR (infrared) pada opto isolator mendapatkan input dari parallel port

PC yang mempunyai level tegangan TTL, yaitu 0-2V(dc) dan 3-5V(dc). Pada

saat Vin mendapat tegangan 5Volt, maka LED IR akan ON, sehingga

fototransistor aktif. Saat fototransistor aktif, maka tegangan pada masukan (+)

op amp lebih tinggi daripada tegangan masukan (-) op amp, sehingga Vo op

amp = +Vsat (5Volt) dan transistor juga akan aktif. Hal ini akan menyebabkan

relay menjadi aktif (hidup) dan menghubungkan motor DC dengan catu daya,

sehingga motor akan berputar.

Sebaliknya pada saat Vin tidak mendapat tegangan (Vin=0Volt), maka

LED IR akan OFF, sehingga fototransistor tidak aktif. Saat fototransistor tidak

aktif, maka tegangan pada masukan (+) op amp lebih rendah daripada

tegangan masukan (-) op amp, sehingga Vo op amp = -Vsat (0Volt) dan

transistor juga tidak aktif. Hal ini akan menyebabkan relay menjadi tidak aktif

(mati), sehingga motor tidak berputar.

Bila rangkaian opto isolator U1 aktif, maka akan mengaktifkan transistor

Q1, sehingga relay DPDT K1 aktif dan motor akan berputar CW. Sedangkan,

bila rangkaian opto isolator U2 aktif, maka akan mengaktifkan transistor Q2,

sehingga relay DPDT K2 aktif dan motor akan berputar CCW.

Dengan diketahui R1=R2, VinA=VinB=5Volt, Volt

(datasheet), dan ditentukan arus maksimal yang mengalir pada LED IR agar

LED IR menyala adalah 16,5mA maka nilai R1 dan R2 dapat dicari

menggunakan hukum Kirchoff seperti pada persamaan (2.2).

7,1=LEDV

Page 68: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

51

LED

LED

IVVinAR −

=1

Ω==

−=

20010.5,163,31

10.5,167,151

3

3

R

R

Untuk mencari nilai R5 dan R6, fototransistor dibuat agar berada pada

kondisi saturasi (LED IR menyala), dengan ditentukan R5=R6, ICmax=4,6mA

dan VCE(sat)=0,4Volt (datasheet). Sehingga nilai R5 dapat dicari dengan

persamaan (2.10).

C

CE

IVVinA

R−

=5

Ω=−

= − kx

R 1106,4

4,055 3

Nilai Rc untuk transistor ditentukan sama dengan besarnya dengan

hambatan kumparan relay yaitu 170 Ω. Dari datasheet 2n2222, diketahui nilai

Vce(sat)=0,3Volt, sehingga dapat dicari dengan persamaan (2.2). Ic

= IcRc

VceVcc −

= Ic170

3,012 − = 68,82 mA

Dengan diketahui I =68,82 mA, maka C minβ = 100 (datasheet) dan

dapat dicari dengan persamaan (2.9).

BI

(min) = BIminβIc =

10010.82,68 3−

= 688,2 Aμ

Page 69: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

52

Transistor akan bekerja dengan baik apabila > (min). (min)=688,2 BI BI BI

Aμ adalah harga arus yang diharapkan akan menyebabkan transistor

menjadi jenuh (saturasi). Agar keadaan jenuh benar-benar tercapai, nilai

>> (min). Jika = 6 x (min) = 4,129 mA, maka nilai dapat dicari

dari persamaan (2.1).

BI

BI BI BI BI BR

= BRB

BEB

IVV −

= BR Ω−

−310129,47,05

x

= 1,04 kΩ ≈ 1kΩ BR

Dioda D1 dan D2 digunakan sebagai pengaman transistor, untuk

melindungi transistor dari tegangan balik yang terjadi pada saat relay ON ke

OFF.

b. Blok feedback

Regulator tegangan 5 Volt digunakan untuk menurunkan tegangan 12 Volt

(dc) dari VCC menjadi 5 Volt (dc). IC yang digunakan adalah IC7805.

Penurunan tegangan ini bertujuan untuk menurunkan tegangan yang akan

masuk ke rangkaian opto isolator.

Rangkaian opto isolator yang digunakan adalah terhalang ON yang terdiri

dari resistor, LED IR (Infrared Light Emitting Diode) dan fototransistor. Opto

isolator pada blok feedback berfungsi untuk men-nolkan tegangan yang

masuk status port pada parallel port, karena default dari status port pada pin

Page 70: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

53

10 dan pin 11 adalah ±5 Volt. Sehingga tegangan pada status port harus di-

nolkan untuk memberi logika aktif. Saat tegangan berfluktuasi, LED IR pada

opto isolator akan mendapat prasikap tegangan maju sehingga fototransistor

akan berada pada kondisi saturasi. Saat fototransistor saturasi tegangan pada

status port menjadi 0,4 Volt, sama dengan tegangan fototransistor (Vce) saat

saturasi (datasheet). Pemasangan resistor R3 dan R4 bertujuan untuk

membatasi arus dan tegangan yang masuk ke LED IR.

VCC yang masuk ke dalam rangkaian opto isolator adalah 5 Volt. Dengan

R3=R4, arus maksimal yang mengalir pada LED IR ditentukan 16,5 mA dan

tegangan Volt (datasheet), sehingga nilai R3 dan R4 dapat dicari

dengan persamaan (2.10).

7,1=LEDV

3

3R

LED

IVVccR −

=

Ω==

−=

20010.5,163,33

10.5,167,153

3

3

R

R

Untuk mencari nilai R7 dan R8, fototransistor dibuat agar berada pada

kondisi saturasi (LED IR menyala), dengan ditentukan R7=R8, ICmax=4,6mA

dan VCE(sat)=0.4Volt (datasheet). Sehingga nilai R7 dapat dicari dengan

persamaan (2.10).

C

CECC

IVV

R−

=7

Ω=−

= − kx

R 1106,4

4,057 3

Page 71: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

54

3.5 Layout Program

Layout program merupakan rancangan secara visual untuk implementasi

program pengendalian jarak jauh menggunakan WLAN. Layout menggunakan

komponen visual yang disediakan oleh program aplikasi VB.NET untuk

menampilkan program client dan server. Terdapat dua layout program, yaitu

layout program client pada PDA dan layout program server pada PC.

3.5.1 Client Program Layout

Layout program client saat belum terhubung dengan server dapat dilihat

pada Gambar 3-8.

text box form

push button

Gambar 3-8 Layout program client.

Page 72: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

55

3.5.1.1 Form

Form adalah objek yang digunakan sebagai tempat untuk merancang

program simulasi dan dapat diisi dengan komponen. Form disebut sebagai layout

area.

3.5.1.2 Text box

Text box adalah area yang digunakan sebagai tempat untuk menampilkan

text informasi. Pada program client ini, static text digunakan untuk menampilkan

keterangan :

a. Enter IP adalah text box yang berfungsi untuk memberi masukan nomor IP

dari server yang akan dituju.

b. Connection Status adalah text box yang berfungsi untuk menampilkan status

koneksi dari client-server (Koneksi OK atau Koneksi Gagal).

c. Motor Status adalah text box yang berfungsi untuk menampilkan status dari

motor (CW, CCW atau OFF). Pada client, Motor status akan muncul apabila

client-server telah terhubung.

3.5.1.3 Push button

Push button merupakan tombol yang digunakan untuk mengeksekusi

sebuah perintah. Pada Gambar 3-6 terdapat beberapa tombol, yaitu

a. Tombol Get Status digunakan untuk melakukan tes koneksi ke server dan

meminta status terakhir dari motor setelah nomor IP dari server dimasukkan.

Page 73: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

56

b. Tombol CW digunakan untuk mengirimkan perintah ke server untuk

menghidupkan motor DC searah jarum jam.

c. Tombol CCW digunakan untuk mengirimkan perintah ke server untuk

menghidupkan motor DC berlawanan arah jarum jam.

d. Tombol OFF digunakan untuk mengirimkan perintah ke server untuk

mematikan motor DC.

e. Tombol EXIT digunakan untuk keluar dari program client.

3.5.2 Server Program Layout

Layout program server dapat dilihat pada Gambar 3-9. Fungsi dari tiap

komponen pada program server adalah sama dengan fungsi tiap komponen pada

program client.

text box

form

3-9 Layout program server.

push button

Gambar

Page 74: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

57

Program server hanya berfungsi untuk meminta status motor dari

hardware dan memberi perintah ke hardware.

3.6 Pengaturan Metode Adhoc WLAN

Pada penelitian ini, sebelum program client bekerja, pengaturan SSID

yang sama pada kedua device harus dilakukan terlebih dahulu. Pemasangan SSID

pada komputer dilakukan melalui property Wireless LAN Conennection, seperti

pada Gambar 3-10.

Gambar 3-10 Network Connection Properties.

Jika menu properties dipilih, maka akan muncul tampilan seperti pada

Gambar 3-11.

Page 75: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

58

Gambar 3-11 Wireless Network Properties.

Tombol Add yang terdapat pada window Wireless Networks dipilih,

kemudian nama SSID diberikan seperti pada Gambar 3-12.

Gambar 3-12 Pemasangan SSID melalui Wireless Network Properties.

Page 76: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

59

Mode Adhoc diaktifkan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3-13, agar

dapat menghubungkan PC melalui jaringan wireless tanpa memerlukan access

point device.

Gambar 3-13 Pemilihan option metode Adhoc.

Page 77: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

60

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Client Program Layout

Saat pertama kali menjalankan program pada PDA, pengguna akan

melihat tampilan seperti pada Gambar 4-1.

Gambar 4-1 Layout program PDA (client).

Pertama kali pengguna harus memasukkan nama Host atau IP dari server,

kemudian pilih tombol Get Status. Tombol Get Status berfungsi untuk melakukan

tes koneksi ke server dan meminta status dari motor. Setelah terjadi koneksi

antara client dan server, maka Connection Status dan Motor Status akan muncul,

seperti terlihat pada Gambar 4-2. Sedangkan bila koneksi gagal, tampilan yang

muncul seperti ditunjukkan pada Gambar 4-3.

Page 78: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

61

Gambar 4-2. Client dan Server telah terkoneksi.

Gambar 4-3. Client dan Server gagal terkoneksi.

Setelah client terkoneksi ke server, client dapat memberi perintah ke

server dengan memilih salah satu dari tiga command button yang tersedia

(CW/CCW/OFF). Gambar 4-4 menunjukkan client memberi perintah CW. Client

juga mendapatkan Motor Status sebagai CW. Gambar 4-5 menunjukkan client

Page 79: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

62

memberi perintah CCW. Client juga mendapatkan Motor Status sebagai CCW.

Gambar 4-6 menunjukkan client memberi perintah OFF, sehingga client juga

mendapatkan Motor Status sebagai OFF. Setelah memberi perintah sebaiknya

pengguna memeriksa status motor dengan memilih tombol Get Status. Hal ini

bertujuan untuk mendapatkan status dari motor yang sebenarnya bila terjadi

perubahan kondisi motor yang disebabkan oleh perintah dari server.

Gambar 4-4. Client memberi Command CW

Gambar 4-5. Client memberi Command CCW

Page 80: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

63

Gambar 4-6. Client memberi Command OFF.

Program aplikasi client memiliki pesan bila terjadi kesalahan, yaitu saat

tombol Get Status dipilih, namun nomor IP dari server belum dimasukkan. Pesan

yang muncul seperti pada Gambar 4-7.

Gambar 4-7 Pesan kesalahan melakukan koneksi.

Page 81: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

64

4.2 Server Program Layout

Saat pertama kali menjalankan program server, pengguna akan melihat

tampilan seperti pada Gambar 4-8.

Gambar 4-8. Layout program server.

Tombol Get Motor Status berfungsi untuk meminta status

(CW/CCW/OFF) dari motor. Status motor akan terlihat seperti pada Gambar 4-9.

Tombol command CW, CCW dan OFF berfungsi untuk memberi perintah ke

motor.

Gambar 4-9. Tampilan status motor.

Page 82: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

65

4.3 Bentuk Fisik Hardware

Bentuk fisik hardware yang dibuat ditunjukkan pada Gambar 4.10.

Hardware yang dibuat terdiri dari blok pengendali motor dan blok feedback. Blok

pengendali motor berfungsi untuk mengendalikan motor agar berputar CW, CCW

atau OFF. Blok feedback berfungsi untuk memberitahukan kondisi motor berputar

CW, CCW atau OFF kepada server.

Blok feedback

Blok pengendali motor motor DC

Gambar 4.10 Bentuk fisik hardware dilihat dari atas.

4.4 Pengamatan Kinerja Alat

4.4.1 Pengamatan Kinerja Alat Secara Umum

Pengamatan kinerja alat dilakukan dengan mengukur tegangan pin-pin

pada parallel port dan melihat kondisi motor setelah pemberian masing-masing

perintah. Hasil pengukuran dapat dilihat pada Tabel 4-1.

Page 83: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

66

Tabel 4-1 Kinerja alat secara umum.

Tegangan Port Paralel (Volt)

Perintah Pin2 (VinA) Pin3 (VinB) Pin10 (VoutA) Pin11 (VoutB)

Kondisi

Motor

CW 2,6 0,1 0,6 3,8 Berputar CW

CCW 0,1 2,6 3,8 0,6 Berputar CCW

OFF 0,1 0,1 3,8 3,8 OFF

Berdasarkan Tabel 4-1 dapat diketahui alat telah bekerja dengan baik,

karena saat VinA aktif, VoutA juga aktif. Sedangkan saat VinB aktif, VoutB juga

aktif. Diketahui dari dasar teori bahwa default Pin2 dan Pin3 adalah bernilai

rendah (0-2 Volt) dan Pin10 dan Pin11 bernilai tinggi (3-5 Volt). Pin2 dan Pin3

berlogika aktif bila diberi nilai tinggi, dan Pin10 dan Pin11 berlogika aktif bila

diberi nilai rendah.

Saat perintah CW diberikan, program memberi Pin2 nilai tinggi dan Pin3

tetap nilai rendah. Hal ini menyebabkan motor berputar CW. Sedangkan

hardware memberikan feedback kepada PC bahwa motor berputar CW dengan

memberi Pin10 nilai rendah dan Pin11 tetap nilai tinggi.

Saat perintah CCW diberikan, program memberi Pin2 tetap nilai rendah

dan Pin3 nilai tinggi. Hal ini menyebabkan motor berputar CCW. Sedangkan

hardware memberikan feedback kepada PC bahwa motor berputar CCW dengan

memberi Pin10 tetap nilai tinggi dan Pin11 nilai rendah.

Saat perintah OFF diberikan, program memberi Pin2 dan Pin3 nilai

rendah. Hal ini menyebabkan motor diam. Sedangkan hardware memberikan

Page 84: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

67

feedback kepada PC bahwa motor diam dengan tidak mengubah nilai default

Pin10 dan Pin11.

4.4.2 Pengamatan Tingkat Keberhasilan Alat

Pengamatan untuk setiap perintah dilakukan sebanyak 10 kali percobaan

dengan dua jarak yang berbeda seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4-2. Tujuan

pengamatan ini adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan pengendalian.

Tabel 4-2 (a) Pengendalian pada jarak lima meter.

CW CCW OFF 1 OK OK OK 2 OK OK OK 3 OK OK OK 4 OK OK OK 5 OK OK OK 6 OK OK OK 7 OK OK OK 8 OK OK OK 9 OK OK OK

10 OK OK OK

Tabel 4-2 (b) Pengendalian pada jarak sepuluh meter.

CW CCW OFF 1 OK OK OK 2 OK OK OK 3 OK OK OK 4 OK OK OK 5 OK OK OK 6 OK OK OK 7 OK OK OK 8 OK OK OK 9 OK OK OK

10 OK OK OK

Page 85: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

68

Berdasarkan Tabel 4-2 (a) dan (b) dapat diketahui bahwa tidak ada

kesalahan yang terjadi. Dari tidak adanya kesalahan tersebut maka persentase

keberhasilan pengendalian adalah 100%. Berdasarkan pengamatan, tidak akan

terjadi kesalahan pengendalian selama client dan server tetap terkoneksi.

4.4.3 Pengamatan Jarak Efektif Pengendalian

Pengamatan efektifitas alat dilakukan dengan menggunakan dua jenis

PDA yang berbeda untuk menguji jarak efektif antara client dan server saat

melakukan pengendalian. Wireless device pada PC menggunakan Wireless USB

adapter TP-Link TL-WN321G. Pengamatan untuk setiap perintah dilakukan dari

jarak 1 sampai 24 meter pada ruang terbuka, seperti ditunjukkan pada Tabel 4-3.

Tabel 4-3 Jarak efektif masing-masing PDA dalam melakukan pengendalian.

O2 XDA IIs HP iPAQ rx1950 PDA

Jarak CW CCW OFF CW CCW OFF

1 meter OK OK OK OK OK OK

5 meter OK OK OK OK OK OK

10 meter OK OK OK OK OK OK

12 meter - - - OK OK OK

14 meter - - - OK OK OK

16 meter - - - OK OK OK

18 meter - - - OK OK OK

20 meter - - - OK OK OK

22 meter - - - - - -

24 meter - - - - - -

Page 86: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

69

Berdasarkan Tabel 4-3 dapat diketahui WLAN pada HP iPAQ rx1950

lebih handal dalam melakukan pengendalian alat dibandingkan O2 XDA IIs.

4.4.4 Pengamatan Hardware

Pengamatan dilakukan dengan cara membandingkan tegangan pada

perancangan terhadap tegangan pada rangkaian sesungguhnya. Pengamatan ini

bertujuan untuk mengetahui kinerja Hardware. Besarnya tegangan diukur pada

tiap titik pengukuran saat kondisi CW, CCW dan OFF.

Berikut ini adalah analisis tiap kondisi dengan membandingkan hasil

pengukuran dengan perancangan dan teori:

a. Analisis kondisi CW

Berdasarkan perancangan, VinA=5 Volt dan U1=1,7 Volt, sedangkan

pada Tabel 4-4, VinA=2,6 Volt dan U1=1,1 Volt. VinA=2,6 Volt sudah

mewakili logika aktif dari data port pin1. U1=1,1 Volt sudah dapat untuk

mengaktifkan LED, sesuai dengan datasheet. Saat LED aktif, maka fototransistor

juga aktif.

LEDV

LEDV

LEDV

Saat opto isolator U1 aktif, tegangan keluaran opto isolator dinaikkan

dengan rangkaian op amp sebagai pembanding. Ini bertujuan agar tegangan yang

masuk ke basis transistor Q1 benar-benar 5 Volt, namun pada pengukuran,

=4Volt. Adanya masukan menjadikan transistor Q1 aktif. Dapat dilihat

saat Q1=0,7 Volt, maka Q1=0,25 Volt, sesuai dengan datasheet.

1BV 1BV

BEV CEV

Page 87: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

70

Berdasarkan datasheet, U3=1,15 Volt sudah dapat mengaktifkan

LED U3. Saat LED U3 aktif, maka foto transistor U3 juga aktif. Rangkaian opto

isolator U3 merupakan rangkaian opto isolator terhalang ON. Sehingga saat opto

isolator U3 aktif, tegangan keluaran opto isolator U3 (VoutA) sebenarnya 0,4

Volt. Namun pada Tabel 4-4, VoutA=0,6 Volt. Tegangan VoutA=0,6 Volt sudah

dapat untuk menjadikan status port pin 10 berlogika aktif.

LEDV

Dengan adanya perbedaan antara teori dan pengukuran, maka galat yang

terjadi saat kondisi CW, dapat dicari dengan persamaan :

Galat = harusnyaDataYangSe

rjadiDataYangTeharusnyaDataYangSe − x 100%

Hasil perhitungan galat antara teori dan pengukuran saat kondisi CW dapat dilihat

pada Tabel 4-4.

Tabel 4-4 Galat antara teori dan pengukuran saat kondisi CW.

Ukur(V) Teori(V) Galat(%)

VinA 2,6 5 48

LEDV U1 1,1 1,7 35,29

1BV /VoU7 4 5 20

BEV Q1 0,7 0,7 0

CEV Q1 0,25 0,3 16

VoU5 4,9 5 2

LEDV U3 1,15 1,7 32,35

VoutA/ U3 CEV 0,6 0,4 50

Page 88: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

71

b. Analisis kondisi CCW

Berdasarkan perancangan, VinB=5 Volt dan U2=1,7 Volt, sedangkan

pada Tabel 4-4, VinB=2,6 Volt dan U2=1,1 Volt. VinB=2,6 Volt sudah

mewakili logika aktif dari data port pin1. U2=1,1 Volt sudah dapat untuk

mengaktifkan LED, sesuai dengan datasheet. Saat LED aktif, maka fototransistor

juga aktif.

LEDV

LEDV

LEDV

Saat opto isolator U2 aktif, tegangan keluaran opto isolator dinaikkan

dengan rangkaian op amp sebagai pembanding. Ini bertujuan agar tegangan yang

masuk ke basis transistor Q2 benar-benar 5 Volt, namun pada pengukuran,

=4Volt. Adanya masukan menjadikan transistor Q2 aktif. Dapat dilihat

saat Q2=0,7 Volt, maka Q2=0,25 Volt, sesuai dengan datasheet.

2BV 2BV

BEV CEV

Berdasarkan datasheet, U4=1,15 Volt sudah dapat mengaktifkan

LED U4. Saat LED U4 aktif, maka foto transistor U4 juga aktif. Rangkaian opto

isolator U4 merupakan rangkaian opto isolator terhalang ON. Sehingga saat opto

isolator U4 aktif, tegangan keluaran opto isolator U4 (VoutB) sebenarnya 0,4

Volt. Namun pada Tabel 4-4, VoutB=0,6 Volt. Tegangan VoutB=0,6 Volt sudah

dapat untuk menjadikan status port pin 11 berlogika aktif.

LEDV

Dengan adanya perbedaan antara teori dan pengukuran, maka galat yang

terjadi saat kondisi CCW, dapat dicari dengan persamaan :

Galat = harusnyaDataYangSe

rjadiDataYangTeharusnyaDataYangSe − x 100%

Hasil perhitungan galat antara teori dan pengukuran saat kondisi CCW dapat

dilihat pada Tabel 4-5.

Page 89: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

72

Tabel 4-5 Galat antara teori dan pengukuran saat kondisi CCW.

Ukur(V) Teori(V) Galat(%)

VinB 2,6 5 48

LEDV U2 1,1 1,7 35,29

2BV /VoU8 4 5 20

BEV Q2 0,7 0,7 0

CEV Q2 0,25 0,3 16

VoU6 4,9 5 2

LEDV U4 1,2 1,7 29,41

VoutB/ U4CEV 0,6 0,4 50

a. Analisis kondisi OFF

Saat kondisi OFF, seluruh komponen tidak aktif karena tidak ada masukan

VinA dan VinB. Saat OFF, VinA dan VinB adalah 0,1 V≈0 V. Pada blok

feedback terukur ada tegangan, namun tegangan ini hanya tegangan balik yang

berasal dari port status yaitu pin 10 (VoutA) dan pin 11 (VoutB). Tegangan ini

tidak menyebabkan komponen-komponen pada blok feedback aktif.

Page 90: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

73

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan perancangan dan pengamatan yang telah dilakukan, maka

diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :

a. Alat ini sudah bekerja dengan baik, terbukti dengan alat ini dapat melakukan

pengendalian dengan baik.

b. Jarak efektif untuk melakukan pengendalian sangat tergantung performa

fasilitas WLAN dari device itu sendiri dalam lingkungan ad hoc.

c. Feedback yang diberikan oleh web service hanya pada client atau server

yang memberikan perintah.

5.2 Saran

Beberapa saran bagi pengembangan alat ini untuk menuju ke arah yang lebih

baik dan sempurna diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Dalam lingkungan lokal, agar pengendalian lebih handal, gunakan metode

infrastuktur (access point) untuk komunikasi client-server.

b. Melakukan pengendalian melalui internet.

c. Melakukan pengendalian motor AC 220V, yang lebih banyak digunakan dalam

dunia industri.

Page 91: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

DAFTAR PUSTAKA

[1] Arifin, Zaenal, 2006, Mengenal Wireless LAN (WLAN), Yogyakarta; Andi.

[2] ______, Konsep Dasar TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet

Protocol) http://budiryu.wordpress.com/2007/06/13/kosep-dasar-tcpip/ diakses

pada 8 Maret 2007.

[3] Stalling, William, Dasar-dasar Komunikasi Data, SALEMBA TEKNIKA.

[4] _____, ______, www.nixerco.tripod.com/BAB%20II.doc diakses pada 5 Juli

2007.

[5] ______, Web Service http://id.wikipedia.org/wiki/Web_Service/ diakses pada 2

Februari 2008.

[6] _____, _______, www.electronic.howstuffworks.com/ diakses pada 13 Juni

2007.

[7] _____, _______, http://en.wikipedia.org/wiki/Windows_Mobile diakses pada

18 Juni 2007.

[8] Prasetyo, Retno, 2004, Interfacing Port Paralel dan Port Serial Komputer

dengan Visual Basic 6.0, Yogyakarta; Andi.

74

Page 92: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

[9] Barmawi, Malvino, Prinsip-prinsip Elektronika, Jakarta; Erlangga.

[10] Petruzella, Frank D., 1996, Elektronik Industri, Yogyakarta; Andi.

[11] Coughlin, Robert F. dan Discoll, Frederick F., 1985, Penguat Operasional dan

Rangkaian Terpadu edisi kedua, Jakarta; Erlangga.

[12] _____, ________, 2N2222A, Silicon NPN Transistor, www.semicoa.com,

2002. Diakses pada 10 Mei 2007.

[13] _____, ________, KA78XX/KA78XXA, 3-Terminal 1A Positive Voltage

Regulator, www.fairchildsemi.com, 2001. Diakses pada 12 Juni 2007.

[14] _____, ________, LM2904,LM358/LM358A,LM258/LM258A, Dual

Operational Amplifier, www.fairchildsemi.com, 2002. Diakses pada 6 Juni

2007.

[15] _____, ________, H21A1/H21A2/H21A3, Phototransistor Optical

Interuptor Switch, www.fairchildsemi.com, 2002. Diakses pada 6 Juni

2007.

75

Page 93: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

Listing program client Imports DeviceApplication1.motorservices Imports System.Net Public Class Form1 Public Sub New() ' This call is required by the Windows Form Designer. InitializeComponent() ' Add any initialization after the InitializeComponent() call. End Sub Dim proxyObject As New Service() Private Sub Button2_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles Button2.Click Try If (CekIP()) Then proxyObject.Url = String.Format ("http://0/MotorService/Service.asmx", TextBox1.Text) If (proxyObject.SendCommandToMotor(CommandType.CW)=True) Then TextBox3.Text = "CW" End If End If Catch ex As Exception MessageBox.Show("Terjadi kesalahan,Pesan kesalahan:" + ex.Message) End Try End Sub Private Sub Button3_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles Button3.Click Try If (CekIP()) Then proxyObject.Url = String.Format ("http://0/MotorService/Service.asmx",TextBox1.Text) If (proxyObject.SendCommandToMotor(CommandType.CCW) = True) Then TextBox3.Text = "CCW" End If End If Catch ex As Exception MessageBox.Show("Terjadi kesalahan,Pesan kesalahan:" + ex.Message) End Try End Sub

Page 94: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

Private Sub Button4_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles Button4.Click Try If (CekIP()) Then proxyObject.Url = String.Format ("http://0/MotorService/Service.asmx", TextBox1.Text) If (proxyObject.SendCommandToMotor(CommandType.OFF) = True) Then TextBox3.Text = "OFF" End If End If Catch ex As Exception MessageBox.Show("Terjadi kesalahan,Pesan kesalahan : " + ex.Message) End Try End Sub Private Sub Button5_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles Button5.Click Me.Close() End Sub Private Sub Button6_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles Button6.Click GetStatus() End Sub Private Sub GetStatus() Cursor.Current = Cursors.WaitCursor Dim url As String = String.Format("http://0/MotorService/Service.asmx", TextBox1.Text) If (CekIP()) Then If (CekKoneksi(url)) Then TextBox2.Text = "Koneksi OK" proxyObject.Url = url TextBox3.Text=proxyObject.GetMotorStatus().ToString() Else TextBox2.Text = "Koneksi Gagal" TextBox3.Text = "N/A" End If End If Cursor.Current = Cursors.Default End Sub Private Function CekIP() As Boolean If (TextBox1.Text.Equals(String.Empty)) Then MessageBox.Show("Isikan IP Server terlebih dahulu") Return False

Page 95: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

Else Return True End If End Function Private Function CekKoneksi(ByVal url As String) As Boolean Dim request As HttpWebRequest Dim response As HttpWebResponse Dim isConnected As Boolean = False Try request = CType(WebRequest.Create(url), HttpWebRequest) response = CType(request.GetResponse(), HttpWebResponse) request.Abort() 'success? If (response.StatusCode = HttpStatusCode.OK) Then isConnected = True End If response.GetResponseStream().Close() Catch we As WebException isConnected = False Catch ex As Exception isConnected = False Finally request = Nothing response = Nothing End Try Return isConnected End Function End Class

Page 96: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

Listing program aplikasi server Imports WindowsApplication1.motorservice Imports System.Net Public Class Form1 Private ProxyObj As New Service() Public Sub New() ' This call is required by the Windows Form Designer. InitializeComponent() ' Add any initialization after the InitializeComponent() call. End Sub Private Sub Button1_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles Button1.Click If (ProxyObj.SendCommandToMotor(CommandType.CW)) Then 'TextBox1.Text = "SENT" End If End Sub Private Sub Button2_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles Button2.Click If (ProxyObj.SendCommandToMotor(CommandType.CCW)) Then 'TextBox1.Text = "SENT" End If End Sub Private Sub Button3_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles Button3.Click If (ProxyObj.SendCommandToMotor(CommandType.OFF)) Then 'TextBox1.Text = "SENT" End If End Sub Private Sub Button4_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles Button4.Click End End Sub Private Sub Button5_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles Button5.Click GetStatus() End Sub Private Sub GetStatus() TextBox2.Text = ProxyObj.GetMotorStatus().ToString() End Sub End Class

Page 97: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

Listing program web service Imports System.Web Imports System.Web.Services Imports System.Web.Services.Protocols Imports Angga.ClassLib <WebService(Namespace:="http://tempuri.org/")> _ <WebServiceBinding(ConformsTo:=WsiProfiles.BasicProfile1_1)> _ <Global.Microsoft.VisualBasic.CompilerServices.DesignerGenerated()> _ Public Class Service Inherits System.Web.Services.WebService <WebMethod()> _ Public Function SendCommandToMotor(ByVal commandType As MotorHelper.CommandType) As Boolean Dim mh As New MotorHelper Return (mh.SendCommand(commandType)) End Function <WebMethod()> _ Public Function GetMotorStatus() As MotorHelper.CommandType Dim mh As New MotorHelper Return (mh.GetMotorStatus()) End Function End Class

Page 98: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

Listing program pengendali motor Namespace Angga.ClassLib Public Class MotorHelper Public Enum CommandType CW CCW OFF End Enum Private Declare Sub Out32 Lib "inpout32.dll" (ByVal nPort As Integer, ByVal nData As Integer) Private Declare Function Inp32 Lib "inpout32.dll" (ByVal nPort As Integer) As Integer Public Function SendCommand(ByVal commandType As CommandType) As Boolean Try Select Case commandType Case MotorHelper.CommandType.CW Out32(&H378, 1) Case MotorHelper.CommandType.CCW Out32(&H378, 2) Case MotorHelper.CommandType.OFF Out32(&H378, 0) End Select Return True Catch ex As Exception Return False End Try End Function Public Function GetMotorStatus() As CommandType Dim masuk As Integer Try masuk = Inp32(&H379) 'terima data dari H/W dahulu 'lalu teruskan ke client Select Case masuk Case 47 Return CommandType.CW Case 239 Return CommandType.CCW Case 111 Return CommandType.OFF End Select Catch ex As Exception Return CommandType.OFF End Try End Function End Class End Namespace

Page 99: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

Gambar Rangkaian

Data Port (VinA)

Data Port (VinB)

Status Port (VoutA)

Status Port (VoutB)

GN

D

VCC

U5

7805

1

2

3

IN

GN D

OU T

U6

7805

1

2

3

IN

GN D

OU T

R5

D1

D2

Q1

D4

R3

R2

R1

D3

R4

R7

U112

34

R6

U9

7805

1

2

3

IN

GN D

OU TU

412

34

U212

34

U312

34

K2CR1B

1248

915

1314

RB2

K1CR1B

1248

915

1314

+-

U7

124

53+-

U8

124

53

Q2

MO

TOR

DC

12

R8

RB1

R9

POT

13

2

R10

POT

13

2

Parallel Port

200

200

200

200

1K

1K

1K

1K

1K

1K

Vref1

Vref2

Vm1

Vm2

Pengendali MotorFeedback

Page 100: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

Tabel perbandingan antara pengukuran dan teori

CW (V) CCW (V) OFF (V)

Ukur Teori Ukur Teori Ukur Teori

VinA 2,6 5 0,1 0 0,1 0

LEDV U1 1,1 1,7 0 0 0 0

1BV /VoU7 4 5 0 0 0 0

BEV Q1 0,7 0,7 0 0 0 0

CEV Q1 0,25 0,3 0 0 0 0

VoU5 4,9 5 0,9 0 0,9 0

LEDV U3 1,15 1,7 0,85 0 0,85 0

VoutA/ U3 CEV 0,6 0,4 3,8 5 3,8 5

VinB 0,1 0 2,6 5 0,1 0

LEDV U2 0 0 1,1 1,7 0 0

2BV /VoU8 0 0 4 5 0 0

BEV Q2 0 0 0,7 0,7 0 0

CEV Q2 0 0 0,25 0,3 0 0

VoU6 0,9 0 4,9 5 0,9 0

LEDV U4 0,85 0 1,2 1,7 0,85 0

VoutB/ U4 CEV 3,8 5 0,6 0,4 3,8 5

Page 101: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

HP iPAQ rx1950 Pocket PC Wi-Fi (802.11b) Specifications

Technology High-speed wireless access to the Internet, email and corporate data RF Network Standard IEEE 802 Part 11b (802.11b) Frequency Band 2.4000 to 2.4835 GHz 2.4465 to 2.4835 GHz (France) 2.4000 to 2.497 GHz (Japan) Antenna type Embedded Antenna Security WEP 64/128-bit compliant to IEEE 802.11 Compliant to 802.1X (EAP-TLS, PEAP) WPA Network Architecture Models Ad-hoc (Peer to Peer) Infrastructure (Access Points Required) Modulation Technique Direct Sequence Spread Spectrum Modulation Schemes DBPSK, DQPSK, CCK Receiver Sensitivity – Packet Error Rate (8E-2) 11 Mbps: <-80 dBm 5.5 Mbps: <-82 dBm 2 Mbps: <-86 dBm 1 Mbps: <-89 dBm Maximum Receive Level -10dBm (1/2/5.5/11 Mbps) Output Power 15 dBm Power Consumption Transmit mode: 1.33 Watts, typical Receive mode: 1.235 Watts, typical Media Access Protocol CSMA/CA (Collision Avoidance) with ACK Protocols Supported TCP/IP IPX/SPX UDP Operating Distance Up to 1000 feet – Open sight Certifications All necessary regulatory approvals for countries we support including: WECA Wi-Fi approval FCC (47 CFR) Part 15C, Section 15.247&15.249 ETS 300 328, ETS 301 489-6 Low Voltage Directive IEC950 UL, CSA, and CE Mark. Diperoleh dari "http://h18000.www1.hp.com/products/quickspecs/12255_div/12255_div.HTML"

Page 102: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

©2004 Fairchild Semiconductor Corporation Rev. A1, August 2004

Absolute Maximum Ratings * Ta=25°C unless otherwise noted

* These ratings are limiting values above which the serviceability of any semiconductor device may be impaired

NOTES:1) These ratings are based on a maximum junction temperature of 150 degrees C.2) These are steady state limits. The factory should be consulted on applications involving pulsed or low duty cycle operations

Electrical Characteristics Ta=25°C unless otherwise noted

* Pulse Test: Pulse Width ≤ 300µs, Duty Cycle ≤ 2.0%

Symbol Parameter Value UnitsVCEO Collector-Emitter Voltage 40 VVCBO Collector-Base Voltage 75 VVEBO Emitter-Base Voltage 6.0 VIC Collector Current 1.0 ATSTG Operating and Storage Junction Temperature Range - 55 ~ 150 °C

Symbol Parameter Test Condition Min. Max. UnitsOff CharacteristicsBV(BR)CEO Collector-Emitter Breakdown Voltage * IC = 10mA, IB = 0 40 VBV(BR)CBO Collector-Base Breakdown Voltage IC = 10µA, IE = 0 75 VBV(BR)EBO Emitter-Base Breakdown Voltage IE = 10µA, IC = 0 6.0 VICEX Collector Cutoff Current VCE = 60V, VEB(off) = 3.0V 10 nAICBO Collector Cutoff Current VCB = 60V, IE = 0

VCB = 60V, IE = 0, Ta = 125°C0.0110

µAµA

IEBO Emitter Cutoff Current VEB = 3.0V, IC = 0 10 µAIBL Base Cutoff Current VCE = 60V, VEB(off) = 3.0V 20 µAOn CharacteristicshFE DC Current Gain IC = 0.1mA, VCE = 10V

IC = 1.0mA, VCE = 10V IC = 10mA, VCE = 10VIC = 10mA, VCE = 10V, Ta = -55°CIC = 150mA, VCE = 10V *IC = 150mA, VCE = 10V *IC = 500mA, VCE = 10V *

35507535

1005040

300

VCE(sat) Collector-Emitter Saturation Voltage * IC = 150mA, VCE = 10VIC = 500mA, VCE = 10V

0.31.0

VV

VBE(sat) Base-Emitter Saturation Voltage * IC = 150mA, VCE = 10VIC = 500mA, VCE = 10V

0.6 1.22.0

VV

NPN General Purpose Amplifier• This device is for use as a medium power amplifier and switch

requiring collector currents up to 500mA.• Sourced from process 19.

PN2222A MMBT2222A PZT2222A

E B CTO-92 SOT-23 SOT-223

Mark:1P

C

B

E E

BC

C

Page 103: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

©2004 Fairchild Semiconductor Corporation Rev. A1, August 2004

Electrical Characteristics Ta=25°C unless otherwise noted (Continued)

Thermal Characteristics Ta=25°C unless otherwise noted

* Device mounted on FR-4 PCB 1.6” × 1.6” × 0.06”.** Device mounted on FR-4 PCB 36mm × 18mm × 1.5mm; mounting pad for the collector lead min. 6cm2.

Spice ModelNPN (Is = 14.34f Xti = 3 Eg = 1.11 Vaf = 74.03 Bf = 255.9 Ne = 1.307 Ise = 14.34 Ikf = .2847 Xtb = 1.5 Br = 6.092 Isc = 0Ikr = 0 Rc = 1 Cjc = 7.306p Mjc = .3416 Vjc = .75 Fc = .5 Cje = 22.01p Mje = .377 Vje = .75 Tr = 46.91n Tf = 411.1p Itf = .6Vtf = 1.7 Xtf = 3 Rb = 10)

Symbol Parameter Test Condition Min. Max. UnitsSmall Signal CharacteristicsfT Current Gain Bandwidth Product IC = 20mA, VCE = 20V, f = 100MHz 300 MHzCobo Output Capacitance VCB = 10V, IE = 0, f = 1MHz 8.0 pFCibo Input Capacitance VEB = 0.5V, IC = 0, f = 1MHz 25 pFrb’Cc Collector Base Time Constant IC = 20mA, VCB = 20V, f = 31.8MHz 150 pSNF Noise Figure IC = 100µA, VCE = 10V,

RS = 1.0KΩ, f = 1.0KHz4.0 dB

Re(hie) Real Part of Common-Emitter High Frequency Input Impedance

IC = 20mA, VCE = 20V, f = 300MHz 60 Ω

Switching Characteristicstd Delay Time VCC = 30V, VEB(off) = 0.5V,

IC = 150mA, IB1 = 15mA10 ns

tr Rise Time 25 nsts Storage Time VCC = 30V, IC = 150mA,

IB1 = IB2 = 15mA225 ns

tf Fall Time 60 ns

Symbol ParameterMax.

UnitsPN2222A *MMBT2222A **PZT2222A

PD Total Device DissipationDerate above 25°C

6255.0

3502.8

1,0008.0

mWmW/°C

RθJC Thermal Resistance, Junction to Case 83.3 °C/WRθJA Thermal Resistance, Junction to Ambient 200 357 125 °C/W

Page 104: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

©2004 Fairchild Semiconductor Corporation Rev. A1, August 2004

Typical Characteristics

Figure 1. Typical Pulsed Current Gainvs Collector Current

Figure 2. Collector-Emitter Saturation Voltagevs Collector Current

Figure 3. Base-Emitter Saturation Voltagevs Collector Current

Figure 4. Base-Emitter On Voltagevs Collector Current

Figure 5. Collector Cutoff Currentvs Ambient Temperature

Figure 6. Emitter Transition and Output Capacitancevs Reverse Bias Voltage

0.1 0.3 1 3 10 30 100 3000

100

200

300

400

500

I - COLLECTOR CURRENT (mA)

h

- T

YP

ICA

L P

ULS

ED

CU

RR

EN

T G

AIN

C

FE

125 °C

25 °C

- 40 °C

V = 5VCE

β

β

1 10 100 500

0.1

0.2

0.3

0.4

I - COLLECTOR CURRENT (mA)V

-

CO

LLEC

TOR-

EMIT

TER

VOLT

AGE

(V)

CES

AT

25 캜캜캜캜

C

ββββ = 10

125 캜캜캜캜

- 40 캜캜캜캜

°C

°C

°C

1 10 100 500

0.4

0.6

0.8

1

I - COLLECTOR CURRENT (mA)

V

-

BA

SE-E

MIT

TER

VO

LTA

GE

(V)

BES

AT

C

ββββ = 10

25 캜캜캜캜

125 캜캜캜캜

- 40 캜캜캜캜°C

°C

°C

IC

β

β

0.1 1 10 250.2

0.4

0.6

0.8

1

I - COLLECTOR CURRENT (mA)V

- B

AS

E-E

MIT

TE

R O

N V

OLT

AG

E (

V)

BE

(ON

)

C

V = 5VCE

25 °C

125 °C

- 40 °C

IC

25 50 75 100 125 150

0.1

1

10

100

500

T - AMBIENT TEMPERATURE ( C)

I

- C

OLL

ECTO

R C

UR

REN

T (n

A)

A

V = 40VCB

CB

O

°

β

β

0.1 1 10 100

4

8

12

16

20

REVERSE BIAS VOLTAGE (V)

CA

PAC

ITA

NC

E (

pF)

f = 1 MHz

C ob

C te

Page 105: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

©2004 Fairchild Semiconductor Corporation Rev. A1, August 2004

Typical Characteristics

Figure 7. Turn On and Turn Off Timesvs Collector Current

Figure 8. Switching Times vs Collector Current

Figure 9. Power Dissipation vs Ambient Temperature

Figure 10. Common Emitter Characteristics

Figure 11. Common Emitter Characteristics Figure 12. Common Emitter Characteristics

10 100 10000

80

160

240

320

400

I - COLLECTOR CURRENT (mA)

TIM

E (

nS

)

I = I =

t on

t off

B1

C

B2I c

10

V = 25 Vcc

IC10 100 1000

0

80

160

240

320

400

I - COLLECTOR CURRENT (mA)

TIM

E (

nS

)

I = I =

t r

t s

B1

C

B2I c

10

V = 25 Vcc

t f

t d

IC

0 25 50 75 100 125 1500

0.25

0.5

0.75

1

TEMPERATURE ( C)

P -

PO

WER

DIS

SIPA

TIO

N (W

)D

o

SOT-223TO-92

SOT-23

0 10 20 30 40 50 600

2

4

6

8

I - COLLECTOR CURRENT (mA)

CHA

R. R

ELAT

IVE

TO V

ALU

ES A

T I

= 10

mA

V = 10 VCE

C

C T = 25 CA o

hoe

h re

h fe

h ie

0 20 40 60 80 1000

0.4

0.8

1.2

1.6

2

2.4

T - AMBIENT TEMPERATURE ( C)

CH

AR

. REL

ATIV

E TO

VA

LUES

AT

T =

25

C

V = 10 VCE

A

A I = 10 mAC

hoe

hre

hfe

h ie

o

o

0 5 10 15 20 25 30 350.750.8

0.850.9

0.951

1.051.1

1.151.2

1.251.3

V - COLLECTOR VOLTAGE (V)

CH

AR.

REL

ATIV

E TO

VA

LUES

AT

V =

10V

CE

CE T = 25 CA o

hoe

h re

h fe

h ie

I = 10 mAC

Page 106: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

Package Dimensions

TO-92

Dimensions in Millimeters

©2002 Fairchild Semiconductor Corporation Rev. A1, August 2004

Page 107: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

©2002 Fairchild Semiconductor Corporation Rev. A1, August 2004

Package Dimensions (Continued)

Dimensions in Millimeters

Rev. A1, August 2004

SOT-23

Page 108: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

©2002 Fairchild Semiconductor Corporation Rev. A1, August 2004

Package Dimensions (Continued)

Dimensions in Millimeters

Rev. A1, August 2004

SOT-223

Page 109: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

Rev. I11

TRADEMARKS

The following are registered and unregistered trademarks Fairchild Semiconductor owns or is authorized to use and is notintended to be an exhaustive list of all such trademarks.

DISCLAIMERFAIRCHILD SEMICONDUCTOR RESERVES THE RIGHT TO MAKE CHANGES WITHOUT FURTHER NOTICE TO ANYPRODUCTS HEREIN TO IMPROVE RELIABILITY, FUNCTION OR DESIGN. FAIRCHILD DOES NOT ASSUME ANYLIABILITY ARISING OUT OF THE APPLICATION OR USE OF ANY PRODUCT OR CIRCUIT DESCRIBED HEREIN;NEITHER DOES IT CONVEY ANY LICENSE UNDER ITS PATENT RIGHTS, NOR THE RIGHTS OF OTHERS.

LIFE SUPPORT POLICY

FAIRCHILD’S PRODUCTS ARE NOT AUTHORIZED FOR USE AS CRITICAL COMPONENTS IN LIFE SUPPORTDEVICES OR SYSTEMS WITHOUT THE EXPRESS WRITTEN APPROVAL OF FAIRCHILD SEMICONDUCTORCORPORATION.As used herein:1. Life support devices or systems are devices or systemswhich, (a) are intended for surgical implant into the body,or (b) support or sustain life, or (c) whose failure to performwhen properly used in accordance with instructions for useprovided in the labeling, can be reasonably expected toresult in significant injury to the user.

2. A critical component is any component of a life supportdevice or system whose failure to perform can bereasonably expected to cause the failure of the life supportdevice or system, or to affect its safety or effectiveness.

PRODUCT STATUS DEFINITIONS

Definition of Terms

Datasheet Identification Product Status Definition

Advance Information Formative or In Design

This datasheet contains the design specifications forproduct development. Specifications may change inany manner without notice.

Preliminary First Production This datasheet contains preliminary data, andsupplementary data will be published at a later date.Fairchild Semiconductor reserves the right to makechanges at any time without notice in order to improvedesign.

No Identification Needed Full Production This datasheet contains final specifications. FairchildSemiconductor reserves the right to make changes atany time without notice in order to improve design.

Obsolete Not In Production This datasheet contains specifications on a productthat has been discontinued by Fairchild semiconductor.The datasheet is printed for reference information only.

FAST®

FASTr™FPS™FRFET™GlobalOptoisolator™GTO™HiSeC™I2C™i-Lo™ImpliedDisconnect™

ISOPLANAR™LittleFET™MICROCOUPLER™MicroFET™MicroPak™MICROWIRE™MSX™MSXPro™OCX™OCXPro™OPTOLOGIC®

OPTOPLANAR™PACMAN™POP™

Power247™PowerSaver™PowerTrench®

QFET®

QS™QT Optoelectronics™Quiet Series™RapidConfigure™RapidConnect™µSerDes™SILENT SWITCHER®

SMART START™SPM™Stealth™

SuperFET™SuperSOT™-3SuperSOT™-6SuperSOT™-8SyncFET™TinyLogic®

TINYOPTO™TruTranslation™UHC™UltraFET®

VCX™

ACEx™ActiveArray™Bottomless™CoolFET™CROSSVOLT™DOME™EcoSPARK™E2CMOS™EnSigna™FACT™FACT Quiet Series™Across the board. Around the world.™The Power Franchise®

Programmable Active Droop™

©2004 Fairchild Semiconductor Corporation

Page 110: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

+

E +

D

2

0.129 (3.3)0.119 (3.0)

0.433 (11.0)0.422 (10.7)

0.315 (8.0)

0.110 (2.8)0.091 (2.3)

1

3

4

0.020 (0.51) (SQ)

0.472 (12.0)0.457 (11.6)

0.249 (6.35)0.243 (6.15)

0.39 (1.00)0.34 (0.85)

0.125 (3.2)0.119 (3.0)

Ø 0.133 (3.4)Ø 0.126 (3.2)

(2X)

0.755 (19.2)0.745 (18.9)

LC

CL

LC

OpticalCL

0.972 (24.7)0.957 (24.3)

.295 (7.5)

.272 (6.9)

PIN 1 ANODEPIN 2 CATHODEPIN 3 COLLECTORPIN 4 EMITTER

.073 (1.85)

.133 (3.38)

1. Derate power dissipation linearly 1.33 mW/°C above 25°C.2. RMA flux is recommended.3. Methanol or isopropyl alcohols are recommended as cleaning

agents.4. Soldering iron tip 1/16” (1.6mm) minimum from housing.

PACKAGE DIMENSIONS

FEATURES• Opaque housing

• Low cost

• .035” apertures

• High IC(ON)

Parameter Symbol Rating UnitOperating Temperature TOPR -55 to +100 °CStorage Temperature TSTG -55 to +100 °CSoldering Temperature (Iron)(2,3 and 4) TSOL-I 240 for 5 sec °CSoldering Temperature (Flow)(2 and 3) TSOL-F 260 for 10 sec °C

INPUT (EMITTER)Continuous Forward Current IF 50 mA

Reverse Voltage VR 6 VPower Dissipation (1) PD 100 mW

OUTPUT (SENSOR)Collector to Emitter Voltage VCEO 30 V

Emitter to Collector Voltage VECO 4.5 VCollector Current IC 20 mAPower Dissipation (TC = 25°C)(1) PD 150 mW

ABSOLUTE MAXIMUM RATINGS (TA = 25°C unless otherwise specified)

NOTES:

1. Dimensions for all drawings are in inches (mm).2. Tolerance of ± .010 (.25) on all non-nominal dimensions

unless otherwise specified.

H21A1 / H21A2 / H21A3PHOTOTRANSISTOR

OPTICAL INTERRUPTER SWITCH

DESCRIPTIONThe H21A1, H21A2 and H21A3 consist of a

gallium arsenide infrared emitting diode

coupled with a silicon phototransistor in a

plastic housing. The packaging system is

designed to optimize the mechanical

resolution, coupling efficiency, ambient light

rejection, cost and reliability. The gap in the

housing provides a means of interrupting the

signal with an opaque material, switching the

output from an “ON” to an “OFF” state.

4

3

1

2

SCHEMATIC

2001 Fairchild Semiconductor CorporationDS300290 5/02/01 1 OF 5 www.fairchildsemi.com

Page 111: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

www.fairchildsemi.com 2 OF 5 5/02/01 DS300290

PARAMETER TEST CONDITIONS SYMBOL DEVICES MIN TYP MAX UNITSINPUT (EMITTER)Forward Voltage IF = 60 mA VF All — — 1.7 V

Reverse Breakdown Voltage IR = 10 µA VR All 6.0 — — VReverse Leakage Current VR = 3 V IR All — — 1.0 µA

OUTPUT (SENSOR)Emitter to Collector Breakdown IF = 100 µA, Ee = 0 BVECO All 6.0 — — V

Collector to Emitter Breakdown IC = 1 mA, Ee = 0 BVCEO All 30 — — VCollector to Emitter Leakage VCE = 25 V, Ee = 0 ICEO All — — 100 nA

COUPLED H21A1 0.15 — —IF = 5 mA, VCE = 5 V H21A2 0.30 — —

H21A3 0.60 — —H21A1 1.0 — —

On-State Collector Current IF = 20 mA, VCE = 5 V IC(ON) H21A2 2.0 — — mAH21A3 4.0 — —H21A1 1.9 — —

IF = 30 mA, VCE = 5 V H21A2 3.0 — —H21A3 5.5 — —

Saturation Voltage IF = 20 mA, IC = 1.8 mA VCE(SAT)H21A2/3 — — 0.40 V

IF = 30 mA, IC = 1.8 mA H21A1 — — 0.40 VTurn-On Time IF = 30 mA, VCC = 5 V, RL = 2.5 KΩ ton All — 8 — µsTurn-Off Time IF = 30 mA, VCC = 5 V, RL = 2.5 KΩ toff All — 50 — µs

ELECTRICAL / OPTICAL CHARACTERISTICS (TA =25°C)(All measurements made under pulse condition)

H21A1 / H21A2 / H21A3PHOTOTRANSISTOR

OPTICAL INTERRUPTER SWITCH

Page 112: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

Figure 1. Output Current vs. Input Current

.02

.011

IF , INPUT CURRENT (mA)

.04

.06

.08.1

.2

.4

.6

.8

2

1

468

10

2 4 6 8 10 20 40 60 80 100 200 400 600 1000

I CE(

on),

NO

RM

ALIZ

ED O

UTP

UT

CU

RR

ENT

IF = 20 mA

PW = 100 µsecPRR = 100 pps

VCE = 5 V

NORMALIZED TO

PULSED

Figure 2. Output Current vs. Temperature

TA, AMBIENT TEMPERATURE (°C)

.1

.2

.4

.6

.81

2

4

6

810

-55 -40 -20 0 20 60 8040 100

I CE(

on),

NO

RM

ALIZ

ED O

UTP

UT

CU

RR

ENT

IF = 20 mA, TA = 25 °CVCE = 5 V,NORMALIZED TOINPUT PULSED

IF = 100 mA

IF = 60 mA

IF = 30 mA

IF = 20 mA

IF = 10 mA

IF = 5 mA

Figure 3. VCE(SAT) vs. Temperature

TA , AMBIENT TEMPERATURE (°C)

0.6

0.8

1

2

3

-50 -25 0 25 50 75 100

V CE(

SAT)

, NO

RM

ALIZ

ED

NORMALIZED TO

PULSED

IF 30 mA

PW = 100 µs, PRR = 100 pps

IC =

1.8 mA , TA = 25°CIF 20 mAIC

= 1.8 mA

IF 60 mAIC

= 3.6 mA

IF 15 mAIC

= 0.9 mA

IF 30 mAIC

= 1.8 mA

DS300290 5/02/01 3 OF 5 www.fairchildsemi.com

H21A1 / H21A2 / H21A3PHOTOTRANSISTOR

OPTICAL INTERRUPTER SWITCH

Page 113: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

Figure 4. Leakage Current vs. Temperature

DETECTOR

0.125

TA, AMBIENT TEMPERATURE (°C)

1

102

101

103

50 75 100

I CEO

, NO

RM

ALIZ

ED D

ARK

CU

RR

ENT

TA = 25 °CVCE = 25 V

VCE = 25 V

NORMALIZED TO

VCE = 10 V

0.125

1

102

101

103

50 75 100

TA = 25 °CVR = 5 V

NORMALIZED TO

EMITTER

TA, AMBIENT TEMPERATURE (°C)

I R, N

OR

MAL

IZED

LEA

KAG

E C

UR

REN

T

Figure 5. Switching Speed vs. RL

.45.5

.6

1.5

.7

.8

.9

1K 2K 3K

RL , LOAD RESISTANCE (Ω)

1

2

3

4.54

4K 5K 6K 7K 8K 9K 10K

t ON

, AN

D t O

FF N

OR

MAL

IZED

IF

RL+

VCC

PW = 300 µsPRR = 100 pps

IF = 75 AMPS, VCC = 5VRL

NORMALIZED TORL = 2.5 KΩ

Figure 6. Output Current vs. Distance

.0001

.1

.01

0 2 4 6 8 10

d, DISTANCE (mm)

d, DISTANCE (mils)

.001

1.00

I CE(

on),

NO

RM

ALIZ

ED O

UTP

UT

CU

RR

ENT

NORMALIZEDTO VALUE WITHSHIELDREMOVED

78.7 157.5 236.2 315 393.7

toff

ton

BLACKSHIELD

BLACKSHIELD

D+E

+ do

d

o

www.fairchildsemi.com 4 OF 5 5/02/01 DS300290

H21A1 / H21A2 / H21A3PHOTOTRANSISTOR

OPTICAL INTERRUPTER SWITCH

Page 114: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

DISCLAIMERFAIRCHILD SEMICONDUCTOR RESERVES THE RIGHT TO MAKE CHANGES WITHOUT FURTHER NOTICE TOANY PRODUCTS HEREIN TO IMPROVE RELIABILITY, FUNCTION OR DESIGN. FAIRCHILD DOES NOT ASSUMEANY LIABILITY ARISING OUT OF THE APPLICATION OR USE OF ANY PRODUCT OR CIRCUIT DESCRIBED HEREIN; NEITHER DOES IT CONVEY ANY LICENSE UNDER ITS PATENT RIGHTS, NOR THE RIGHTS OF OTHERS.

LIFE SUPPORT POLICYFAIRCHILD’S PRODUCTS ARE NOT AUTHORIZED FOR USE AS CRITICAL COMPONENTS IN LIFE SUPPORTDEVICES OR SYSTEMS WITHOUT THE EXPRESS WRITTEN APPROVAL OF THE PRESIDENT OF FAIRCHILDSEMICONDUCTOR CORPORATION. As used herein:

1. Life support devices or systems are devices or systems which, (a) are intended for surgical implant into the body,or (b) support or sustain life, and (c) whose failure to perform when properly used in accordance with instructions for use providedin labeling, can be reasonably expected to result in asignificant injury of the user.

2. A critical component in any component of a life supportdevice or system whose failure to perform can bereasonably expected to cause the failure of the life support device or system, or to affect its safety or effectiveness.

DS300290 5/02/01 5 OF 5 www.fairchildsemi.com

H21A1 / H21A2 / H21A3PHOTOTRANSISTOR

OPTICAL INTERRUPTER SWITCH

Page 115: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

©2001 Fairchild Semiconductor Corporation

www.fairchildsemi.com

Rev. 1.0.0

Features• Output Current up to 1A • Output Voltages of 5, 6, 8, 9, 10, 12, 15, 18, 24V • Thermal Overload Protection • Short Circuit Protection• Output Transistor Safe Operating Area Protection

DescriptionThe KA78XX/KA78XXA series of three-terminal positiveregulator are available in the TO-220/D-PAK package andwith several fixed output voltages, making them useful in awide range of applications. Each type employs internal current limiting, thermal shut down and safe operating areaprotection, making it essentially indestructible. If adequateheat sinking is provided, they can deliver over 1A outputcurrent. Although designed primarily as fixed voltage regulators, these devices can be used with external components to obtain adjustable voltages and currents.

TO-220

D-PAK

1. Input 2. GND 3. Output

1

1

Internal Block Digram

KA78XX/KA78XXA3-Terminal 1A Positive Voltage Regulator

Page 116: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

KA78XX/KA78XXA

2

Absolute Maximum Ratings

Electrical Characteristics (KA7805/KA7805R)(Refer to test circuit ,0°C < TJ < 125°C, IO = 500mA, VI =10V, CI= 0.33µF, CO=0.1µF, unless otherwise specified)

Note:1. Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in Vo due to heating effects must be taken

into account separately. Pulse testing with low duty is used.

Parameter Symbol Value UnitInput Voltage (for VO = 5V to 18V)(for VO = 24V)

VIVI

3540

VV

Thermal Resistance Junction-Cases (TO-220) RθJC 5 °C/WThermal Resistance Junction-Air (TO-220) RθJA 65 °C/WOperating Temperature Range (KA78XX/A/R) TOPR 0 ~ +125 °CStorage Temperature Range TSTG -65 ~ +150 °C

Parameter Symbol ConditionsKA7805

UnitMin. Typ. Max.

Output Voltage VOTJ =+25 oC 4.8 5.0 5.25.0mA ≤ Io ≤ 1.0A, PO ≤ 15WVI = 7V to 20V 4.75 5.0 5.25 V

Line Regulation (Note1) Regline TJ=+25 oCVO = 7V to 25V - 4.0 100

mVVI = 8V to 12V - 1.6 50

Load Regulation (Note1) Regload TJ=+25 oCIO = 5.0mA to1.5A - 9 100

mVIO =250mA to 750mA - 4 50

Quiescent Current IQ TJ =+25 oC - 5.0 8.0 mA

Quiescent Current Change ∆IQIO = 5mA to 1.0A - 0.03 0.5

mAVI= 7V to 25V - 0.3 1.3

Output Voltage Drift ∆VO/∆T IO= 5mA - -0.8 - mV/ oCOutput Noise Voltage VN f = 10Hz to 100KHz, TA=+25 oC - 42 - µV/VO

Ripple Rejection RR f = 120HzVO = 8V to 18V 62 73 - dB

Dropout Voltage VDrop IO = 1A, TJ =+25 oC - 2 - VOutput Resistance rO f = 1KHz - 15 - mΩShort Circuit Current ISC VI = 35V, TA =+25 oC - 230 - mAPeak Current IPK TJ =+25 oC - 2.2 - A

Page 117: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

KA78XX/KA78XXA

3

Electrical Characteristics (KA7806/KA7806R)(Refer to test circuit ,0°C < TJ < 125°C, IO = 500mA, VI =11V, CI= 0.33µF, CO=0.1µF, unless otherwise specified)

Note:1. Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken

into account separately. Pulse testing with low duty is used.

Parameter Symbol ConditionsKA7806

UnitMin. Typ. Max.

Output Voltage VOTJ =+25 oC 5.75 6.0 6.255.0mA ≤ IO ≤ 1.0A, PO ≤ 15WVI = 8.0V to 21V 5.7 6.0 6.3 V

Line Regulation (Note1) Regline TJ =+25 oCVI = 8V to 25V - 5 120

mVVI = 9V to 13V - 1.5 60

Load Regulation (Note1) Regload TJ =+25 oCIO =5mA to 1.5A - 9 120

mVIO =250mA to750mA - 3 60

Quiescent Current IQ TJ =+25 oC - 5.0 8.0 mA

Quiescent Current Change ∆IQIO = 5mA to 1A - - 0.5

mAVI = 8V to 25V - - 1.3

Output Voltage Drift ∆VO/∆T IO = 5mA - -0.8 - mV/ oC

Output Noise Voltage VN f = 10Hz to 100KHz, TA =+25 oC - 45 - µV/Vo

Ripple Rejection RR f = 120HzVI = 9V to 19V 59 75 - dB

Dropout Voltage VDrop IO = 1A, TJ =+25 oC - 2 - VOutput Resistance rO f = 1KHz - 19 - mΩShort Circuit Current ISC VI= 35V, TA=+25 oC - 250 - mAPeak Current IPK TJ =+25 oC - 2.2 - A

Page 118: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

KA78XX/KA78XXA

4

Electrical Characteristics (KA7808/KA7808R)(Refer to test circuit ,0°C < TJ < 125°C, IO = 500mA, VI =14V, CI= 0.33µF, CO=0.1µF, unless otherwise specified)

Note:1. Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken

into account separately. Pulse testing with low duty is used.

Parameter Symbol ConditionsKA7808

UnitMin. Typ. Max.

Output Voltage VOTJ =+25 oC 7.7 8.0 8.35.0mA ≤ IO ≤ 1.0A, PO ≤ 15WVI = 10.5V to 23V 7.6 8.0 8.4 V

Line Regulation (Note1) Regline TJ =+25 oCVI = 10.5V to 25V - 5.0 160

mVVI = 11.5V to 17V - 2.0 80

Load Regulation (Note1) Regload TJ =+25 oCIO = 5.0mA to 1.5A - 10 160

mVIO= 250mA to 750mA - 5.0 80

Quiescent Current IQ TJ =+25 oC - 5.0 8.0 mA

Quiescent Current Change ∆IQIO = 5mA to 1.0A - 0.05 0.5

mAVI = 10.5A to 25V - 0.5 1.0

Output Voltage Drift ∆VO/∆T IO = 5mA - -0.8 - mV/ oCOutput Noise Voltage VN f = 10Hz to 100KHz, TA =+25 oC - 52 - µV/VoRipple Rejection RR f = 120Hz, VI= 11.5V to 21.5V 56 73 - dBDropout Voltage VDrop IO = 1A, TJ=+25 oC - 2 - VOutput Resistance rO f = 1KHz - 17 - mΩShort Circuit Current ISC VI= 35V, TA =+25 oC - 230 - mAPeak Current IPK TJ =+25 oC - 2.2 - A

Page 119: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

KA78XX/KA78XXA

5

Electrical Characteristics (KA7809/KA7809R)(Refer to test circuit ,0°C < TJ < 125°C, IO = 500mA, VI =15V, CI= 0.33µF, CO=0.1µF, unless otherwise specified)

Note:1. Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken

into account separately. Pulse testing with low duty is used.

Parameter Symbol ConditionsKA7809

UnitMin. Typ. Max.

Output Voltage VOTJ =+25 oC 8.65 9 9.355.0mA≤ IO ≤1.0A, PO ≤15WVI= 11.5V to 24V 8.6 9 9.4 V

Line Regulation (Note1) Regline TJ=+25 oCVI = 11.5V to 25V - 6 180

mVVI = 12V to 17V - 2 90

Load Regulation (Note1) Regload TJ=+25 oCIO = 5mA to 1.5A - 12 180

mVIO = 250mA to 750mA - 4 90

Quiescent Current IQ TJ=+25 oC - 5.0 8.0 mA

Quiescent Current Change ∆IQIO = 5mA to 1.0A - - 0.5

mAVI = 11.5V to 26V - - 1.3

Output Voltage Drift ∆VO/∆T IO = 5mA - -1 - mV/ oCOutput Noise Voltage VN f = 10Hz to 100KHz, TA =+25 oC - 58 - µV/VoRipple Rejection RR f = 120Hz

VI = 13V to 23V 56 71 - dB

Dropout Voltage VDrop IO = 1A, TJ=+25 oC - 2 - VOutput Resistance rO f = 1KHz - 17 - mΩShort Circuit Current ISC VI= 35V, TA =+25 oC - 250 - mAPeak Current IPK TJ= +25 oC - 2.2 - A

Page 120: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

KA78XX/KA78XXA

6

Electrical Characteristics (KA7810)(Refer to test circuit ,0°C < TJ < 125°C, IO = 500mA, VI =16V, CI= 0.33µF, CO=0.1µF, unless otherwise specified)

Note:1. Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken

into account separately. Pulse testing with low duty is used.

Parameter Symbol ConditionsKA7810

UnitMin. Typ. Max.

Output Voltage VOTJ =+25 oC 9.6 10 10.45.0mA ≤ IO ≤ 1.0A, PO ≤ 15WVI = 12.5V to 25V 9.5 10 10.5 V

Line Regulation (Note1) Regline TJ =+25 oCVI = 12.5V to 25V - 10 200

mVVI = 13V to 25V - 3 100

Load Regulation (Note1) Regload TJ =+25 oCIO = 5mA to 1.5A - 12 200

mVIO = 250mA to 750mA - 4 400

Quiescent Current IQ TJ =+25 oC - 5.1 8.0 mA

Quiescent Current Change ∆IQIO = 5mA to 1.0A - - 0.5

mAVI = 12.5V to 29V - - 1.0

Output Voltage Drift ∆VO/∆T IO = 5mA - -1 - mV/ oCOutput Noise Voltage VN f = 10Hz to 100KHz, TA =+25 oC - 58 - µV/Vo

Ripple Rejection RR f = 120HzVI = 13V to 23V 56 71 - dB

Dropout Voltage VDrop IO = 1A, TJ=+25 oC - 2 - VOutput Resistance rO f = 1KHz - 17 - mΩShort Circuit Current ISC VI = 35V, TA=+25 oC - 250 - mAPeak Current IPK TJ =+25 oC - 2.2 - A

Page 121: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

KA78XX/KA78XXA

7

Electrical Characteristics (KA7812/KA7812R)(Refer to test circuit ,0°C < TJ < 125°C, IO = 500mA, VI =19V, CI= 0.33µF, CO=0.1µF, unless otherwise specified)

Note:1. Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken

into account separately. Pulse testing with low duty is used.

Parameter Symbol ConditionsKA7812/KA7812R

UnitMin. Typ. Max.

Output Voltage VOTJ =+25 oC 11.5 12 12.55.0mA ≤ IO≤1.0A, PO≤15WVI = 14.5V to 27V 11.4 12 12.6 V

Line Regulation (Note1) Regline TJ =+25 oCVI = 14.5V to 30V - 10 240

mVVI = 16V to 22V - 3.0 120

Load Regulation (Note1) Regload TJ =+25 oCIO = 5mA to 1.5A - 11 240

mVIO = 250mA to 750mA - 5.0 120

Quiescent Current IQ TJ =+25 oC - 5.1 8.0 mA

Quiescent Current Change ∆IQIO = 5mA to 1.0A - 0.1 0.5

mAVI = 14.5V to 30V - 0.5 1.0

Output Voltage Drift ∆VO/∆T IO = 5mA - -1 - mV/ oCOutput Noise Voltage VN f = 10Hz to 100KHz, TA =+25 oC - 76 - µV/Vo

Ripple Rejection RR f = 120HzVI = 15V to 25V 55 71 - dB

Dropout Voltage VDrop IO = 1A, TJ=+25 oC - 2 - VOutput Resistance rO f = 1KHz - 18 - mΩShort Circuit Current ISC VI = 35V, TA=+25 oC - 230 - mAPeak Current IPK TJ = +25 oC - 2.2 - A

Page 122: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

KA78XX/KA78XXA

8

Electrical Characteristics (KA7815)(Refer to test circuit ,0°C < TJ < 125°C, IO = 500mA, VI =23V, CI= 0.33µF, CO=0.1µF, unless otherwise specified)

Note:1. Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken

into account separately. Pulse testing with low duty is used.

Parameter Symbol ConditionsKA7815

UnitMin. Typ. Max.

Output Voltage VOTJ =+25 oC 14.4 15 15.65.0mA ≤ IO≤1.0A, PO≤15WVI = 17.5V to 30V 14.25 15 15.75 V

Line Regulation (Note1) Regline TJ =+25 oCVI = 17.5V to 30V - 11 300

mVVI = 20V to 26V - 3 150

Load Regulation (Note1) Regload TJ =+25 oCIO = 5mA to 1.5A - 12 300

mVIO = 250mA to 750mA - 4 150

Quiescent Current IQ TJ =+25 oC - 5.2 8.0 mA

Quiescent Current Change ∆IQIO = 5mA to 1.0A - - 0.5

mAVI = 17.5V to 30V - - 1.0

Output Voltage Drift ∆VO/∆T IO = 5mA - -1 - mV/ oCOutput Noise Voltage VN f = 10Hz to 100KHz, TA =+25 oC - 90 - µV/Vo

Ripple Rejection RR f = 120HzVI = 18.5V to 28.5V 54 70 - dB

Dropout Voltage VDrop IO = 1A, TJ=+25 oC - 2 - VOutput Resistance rO f = 1KHz - 19 - mΩShort Circuit Current ISC VI = 35V, TA=+25 oC - 250 - mAPeak Current IPK TJ =+25 oC - 2.2 - A

Page 123: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

KA78XX/KA78XXA

9

Electrical Characteristics (KA7818)(Refer to test circuit ,0°C < TJ < 125°C, IO = 500mA, VI =27V, CI= 0.33µF, CO=0.1µF, unless otherwise specified)

Note:1. Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken

into account separately. Pulse testing with low duty is used.

Parameter Symbol ConditionsKA7818

UnitMin. Typ. Max.

Output Voltage VOTJ =+25 oC 17.3 18 18.75.0mA ≤ IO ≤1.0A, PO ≤15WVI = 21V to 33V 17.1 18 18.9 V

Line Regulation (Note1) Regline TJ =+25 oCVI = 21V to 33V - 15 360

mVVI = 24V to 30V - 5 180

Load Regulation (Note1) Regload TJ =+25 oCIO = 5mA to 1.5A - 15 360

mVIO = 250mA to 750mA - 5.0 180

Quiescent Current IQ TJ =+25 oC - 5.2 8.0 mA

Quiescent Current Change ∆IQIO = 5mA to 1.0A - - 0.5

mAVI = 21V to 33V - - 1

Output Voltage Drift ∆VO/∆T IO = 5mA - -1 - mV/ oCOutput Noise Voltage VN f = 10Hz to 100KHz, TA =+25 oC - 110 - µV/Vo

Ripple Rejection RR f = 120HzVI = 22V to 32V 53 69 - dB

Dropout Voltage VDrop IO = 1A, TJ=+25 oC - 2 - VOutput Resistance rO f = 1KHz - 22 - mΩShort Circuit Current ISC VI = 35V, TA=+25 oC - 250 - mAPeak Current IPK TJ =+25 oC - 2.2 - A

Page 124: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

KA78XX/KA78XXA

10

Electrical Characteristics (KA7824)(Refer to test circuit ,0°C < TJ < 125°C, IO = 500mA, VI =33V, CI= 0.33µF, CO=0.1µF, unless otherwise specified)

Note:1. Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken

into account separately. Pulse testing with low duty is used.

Parameter Symbol ConditionsKA7824

UnitMin. Typ. Max.

Output Voltage VOTJ =+25 oC 23 24 255.0mA ≤ IO ≤ 1.0A, PO ≤ 15WVI = 27V to 38V 22.8 24 25.25 V

Line Regulation (Note1) Regline TJ =+25 oCVI = 27V to 38V - 17 480

mVVI = 30V to 36V - 6 240

Load Regulation (Note1) Regload TJ =+25 oCIO = 5mA to 1.5A - 15 480

mVIO = 250mA to 750mA - 5.0 240

Quiescent Current IQ TJ =+25 oC - 5.2 8.0 mA

Quiescent Current Change ∆IQIO = 5mA to 1.0A - 0.1 0.5

mAVI = 27V to 38V - 0.5 1

Output Voltage Drift ∆VO/∆T IO = 5mA - -1.5 - mV/ oC

Output Noise Voltage VN f = 10Hz to 100KHz, TA =+25 oC - 60 - µV/Vo

Ripple Rejection RR f = 120HzVI = 28V to 38V 50 67 - dB

Dropout Voltage VDrop IO = 1A, TJ=+25 oC - 2 - VOutput Resistance rO f = 1KHz - 28 - mΩShort Circuit Current ISC VI = 35V, TA=+25 oC - 230 - mAPeak Current IPK TJ =+25 oC - 2.2 - A

Page 125: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

KA78XX/KA78XXA

11

Electrical Characteristics (KA7805A)(Refer to the test circuits. 0oC < TJ < +125 oC, Io =1A, V I = 10V, C I=0.33µF, C O=0.1µF, unless otherwise speci-fied)

Note:1. Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Change in VO due to heating effects must be taken

into account separately. Pulse testing with low duty is used.

Parameter Symbol Conditions Min. Typ. Max. Unit

Output Voltage VOTJ =+25 oC 4.9 5 5.1

VIO = 5mA to 1A, PO ≤ 15WVI = 7.5V to 20V 4.8 5 5.2

Line Regulation (Note1) Regline

VI = 7.5V to 25VIO = 500mA - 5 50

mVVI = 8V to 12V - 3 50

TJ =+25 oCVI= 7.3V to 20V - 5 50VI= 8V to 12V - 1.5 25

Load Regulation (Note1) Regload

TJ =+25 oCIO = 5mA to 1.5A - 9 100

mVIO = 5mA to 1A - 9 100IO = 250mA to 750mA - 4 50

Quiescent Current IQ TJ =+25 oC - 5.0 6.0 mA

Quiescent Current Change ∆IQ

IO = 5mA to 1A - - 0.5mAVI = 8 V to 25V, IO = 500mA - - 0.8

VI = 7.5V to 20V, TJ =+25 oC - - 0.8Output Voltage Drift ∆V/∆T Io = 5mA - -0.8 - mV/ oC

Output Noise Voltage VNf = 10Hz to 100KHzTA =+25 oC - 10 - µV/Vo

Ripple Rejection RR f = 120Hz, IO = 500mAVI = 8V to 18V - 68 - dB

Dropout Voltage VDrop IO = 1A, TJ =+25 oC - 2 - VOutput Resistance rO f = 1KHz - 17 - mΩShort Circuit Current ISC VI= 35V, TA =+25 oC - 250 - mAPeak Current IPK TJ= +25 oC - 2.2 - A

Page 126: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

KA78XX/KA78XXA

12

Electrical Characteristics (KA7806A)(Refer to the test circuits. 0oC < TJ < +125 oC, Io =1A, V I = 11V, C I=0.33µF, C O=0.1µF, unless otherwise speci-fied)

Note:1. Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Change in VO due to heating effects must be taken

into account separately. Pulse testing with low duty is used.

Parameter Symbol Conditions Min. Typ. Max. Unit

Output Voltage VOTJ =+25 oC 5.58 6 6.12

VIO = 5mA to 1A, PO ≤ 15WVI = 8.6V to 21V 5.76 6 6.24

Line Regulation (Note1) Regline

VI= 8.6V to 25VIO = 500mA - 5 60

mVVI= 9V to 13V - 3 60

TJ =+25 oCVI= 8.3V to 21V - 5 60VI= 9V to 13V - 1.5 30

Load Regulation (Note1) Regload

TJ =+25 oCIO = 5mA to 1.5A - 9 100

mVIO = 5mA to 1A - 4 100IO = 250mA to 750mA - 5.0 50

Quiescent Current IQ TJ =+25 oC - 4.3 6.0 mA

Quiescent Current Change ∆IQ

IO = 5mA to 1A - - 0.5mAVI = 9V to 25V, IO = 500mA - - 0.8

VI= 8.5V to 21V, TJ =+25 oC - - 0.8Output Voltage Drift ∆V/∆T IO = 5mA - -0.8 - mV/ oC

Output Noise Voltage VNf = 10Hz to 100KHzTA =+25 oC - 10 - µV/Vo

Ripple Rejection RR f = 120Hz, IO = 500mAVI = 9V to 19V - 65 - dB

Dropout Voltage VDrop IO = 1A, TJ =+25 oC - 2 - VOutput Resistance rO f = 1KHz - 17 - mΩShort Circuit Current ISC VI= 35V, TA =+25 oC - 250 - mAPeak Current IPK TJ=+25 oC - 2.2 - A

Page 127: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

KA78XX/KA78XXA

13

Electrical Characteristics (KA7808A)(Refer to the test circuits. 0oC < TJ < +125 oC, Io =1A, V I = 14V, C I=0.33µF, C O=0.1µF, unless otherwise speci-fied)

Note:1. Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Change in VO due to heating effects must be taken

into account separately. Pulse testing with low duty is used.

Parameter Symbol Conditions Min. Typ. Max. Unit

Output Voltage VOTJ =+25 oC 7.84 8 8.16

VIO = 5mA to 1A, PO ≤15WVI = 10.6V to 23V 7.7 8 8.3

Line Regulation (Note1) Regline

VI= 10.6V to 25VIO = 500mA - 6 80

mVVI= 11V to 17V - 3 80

TJ =+25 oCVI= 10.4V to 23V - 6 80VI= 11V to 17V - 2 40

Load Regulation (Note1) Regload

TJ =+25 oCIO = 5mA to 1.5A - 12 100

mVIO = 5mA to 1A - 12 100IO = 250mA to 750mA - 5 50

Quiescent Current IQ TJ =+25 oC - 5.0 6.0 mA

Quiescent Current Change ∆IQ

IO = 5mA to 1A - - 0.5mAVI = 11V to 25V, IO = 500mA - - 0.8

VI= 10.6V to 23V, TJ =+25 oC - - 0.8Output Voltage Drift ∆V/∆T IO = 5mA - -0.8 - mV/ oC

Output Noise Voltage VNf = 10Hz to 100KHzTA =+25 oC - 10 - µV/Vo

Ripple Rejection RR f = 120Hz, IO = 500mAVI = 11.5V to 21.5V - 62 - dB

Dropout Voltage VDrop IO = 1A, TJ =+25 oC - 2 - VOutput Resistance rO f = 1KHz - 18 - mΩShort Circuit Current ISC VI= 35V, TA =+25 oC - 250 - mAPeak Current IPK TJ=+25 oC - 2.2 - A

Page 128: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

KA78XX/KA78XXA

14

Electrical Characteristics (KA7809A)(Refer to the test circuits. 0oC < TJ < +125 oC, Io =1A, V I = 15V, C I=0.33µF, C O=0.1µF, unless otherwise speci-fied)

Note:1. Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Change in VO due to heating effects must be taken

into account separately. Pulse testing with low duty is used.

Parameter Symbol Conditions Min. Typ. Max. Unit

Output Voltage VOTJ =+25°C 8.82 9.0 9.18

VIO = 5mA to 1A, PO≤15WVI = 11.2V to 24V 8.65 9.0 9.35

Line Regulation (Note1) Regline

VI= 11.7V to 25VIO = 500mA - 6 90

mVVI= 12.5V to 19V - 4 45

TJ =+25°C VI= 11.5V to 24V - 6 90 VI= 12.5V to 19V - 2 45

Load Regulation (Note1) Regload

TJ =+25°CIO = 5mA to 1.0A - 12 100

mVIO = 5mA to 1.0A - 12 100IO = 250mA to 750mA - 5 50

Quiescent Current IQ TJ =+25 °C - 5.0 6.0 mA

Quiescent Current Change ∆IQ

VI = 11.7V to 25V, TJ=+25 °C - - 0.8mAVI = 12V to 25V, IO = 500mA - - 0.8

IO = 5mA to 1.0A - - 0.5Output Voltage Drift ∆V/∆T IO = 5mA - -1.0 - mV/ °C

Output Noise Voltage VNf = 10Hz to 100KHzTA =+25 °C - 10 - µV/Vo

Ripple Rejection RR f = 120Hz, IO = 500mAVI = 12V to 22V - 62 - dB

Dropout Voltage VDrop IO = 1A, TJ =+25 °C - 2.0 - VOutput Resistance rO f = 1KHz - 17 - mΩShort Circuit Current ISC VI= 35V, TA =+25 °C - 250 - mAPeak Current IPK TJ=+25°C - 2.2 - A

Page 129: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

KA78XX/KA78XXA

15

Electrical Characteristics (KA7810A)(Refer to the test circuits. 0oC < TJ < +125 oC, Io =1A, V I = 16V, C I=0.33µF, C O=0.1µF, unless otherwise speci-fied)

Note:1. Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Change in VO due to heating effects must be taken

into account separately. Pulse testing with low duty is used.

Parameter Symbol Conditions Min. Typ. Max. Unit

Output Voltage VO TJ =+25°C 9.8 10 10.2

V IO = 5mA to 1A, PO ≤ 15W VI =12.8V to 25V 9.6 10 10.4

Line Regulation (Note1) Regline

VI= 12.8V to 26V IO = 500mA - 8 100

mV VI= 13V to 20V - 4 50

TJ =+25 °C VI= 12.5V to 25V - 8 100 VI= 13V to 20V - 3 50

Load Regulation (Note1) Regload

TJ =+25 °C IO = 5mA to 1.5A - 12 100

mV IO = 5mA to 1.0A - 12 100 IO = 250mA to 750mA - 5 50

Quiescent Current IQ TJ =+25 °C - 5.0 6.0 mA

Quiescent Current Change ∆IQ

VI = 13V to 26V, TJ=+25 °C - - 0.5mA VI = 12.8V to 25V, IO = 500mA - - 0.8

IO = 5mA to 1.0A - - 0.5Output Voltage Drift ∆V/∆T IO = 5mA - -1.0 - mV/ °C

Output Noise Voltage VN f = 10Hz to 100KHz TA =+25 °C - 10 - µV/Vo

Ripple Rejection RR f = 120Hz, IO = 500mA VI = 14V to 24V - 62 - dB

Dropout Voltage VDrop IO = 1A, TJ =+25°C - 2.0 - VOutput Resistance rO f = 1KHz - 17 - mΩShort Circuit Current ISC VI= 35V, TA =+25 °C - 250 - mAPeak Current IPK TJ=+25 °C - 2.2 - A

Page 130: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

KA78XX/KA78XXA

16

Electrical Characteristics (KA7812A)(Refer to the test circuits. 0oC < TJ < +125 oC, Io =1A, V I = 19V, C I=0.33µF, C O=0.1µF, unless otherwise speci-fied)

Note:1. Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Change in VO due to heating effects must be taken

into account separately. Pulse testing with low duty is used.

Parameter Symbol Conditions Min. Typ. Max. Unit

Output Voltage VO TJ =+25 °C 11.75 12 12.25

V IO = 5mA to 1A, PO ≤15W VI = 14.8V to 27V 11.5 12 12.5

Line Regulation (Note1) Regline

VI= 14.8V to 30V IO = 500mA - 10 120

mV VI= 16V to 22V - 4 120

TJ =+25 °C VI= 14.5V to 27V - 10 120 VI= 16V to 22V - 3 60

Load Regulation (Note1) Regload

TJ =+25 °C IO = 5mA to 1.5A - 12 100

mV IO = 5mA to 1.0A - 12 100 IO = 250mA to 750mA - 5 50

Quiescent Current IQ TJ =+25°C - 5.1 6.0 mA

Quiescent Current Change ∆IQ

VI = 15V to 30V, TJ=+25 °C - 0.8mA VI = 14V to 27V, IO = 500mA - 0.8

IO = 5mA to 1.0A - 0.5Output Voltage Drift ∆V/∆T IO = 5mA - -1.0 - mV/°C

Output Noise Voltage VN f = 10Hz to 100KHz TA =+25°C - 10 - µV/Vo

Ripple Rejection RR f = 120Hz, IO = 500mA VI = 14V to 24V - 60 - dB

Dropout Voltage VDrop IO = 1A, TJ =+25°C - 2.0 - VOutput Resistance rO f = 1KHz - 18 - mΩShort Circuit Current ISC VI= 35V, TA =+25 °C - 250 - mAPeak Current IPK TJ=+25 °C - 2.2 - A

Page 131: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

KA78XX/KA78XXA

17

Electrical Characteristics (KA7815A)(Refer to the test circuits. 0oC < TJ < +125 oC, Io =1A, V I =23V, C I=0.33µF, C O=0.1µF, unless otherwise speci-fied)

Note:1. Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Change in VO due to heating effects must be taken

into account separately. Pulse testing with low duty is used.

Parameter Symbol Conditions Min. Typ. Max. Unit

Output Voltage VO TJ =+25 °C 14.7 15 15.3

V IO = 5mA to 1A, PO ≤15W VI = 17.7V to 30V 14.4 15 15.6

Line Regulation (Note1) Regline

VI= 17.9V to 30V IO = 500mA - 10 150

mV VI= 20V to 26V - 5 150

TJ =+25°C VI= 17.5V to 30V - 11 150 VI= 20V to 26V - 3 75

Load Regulation (Note1) Regload

TJ =+25 °C IO = 5mA to 1.5A - 12 100

mV IO = 5mA to 1.0A - 12 100 IO = 250mA to 750mA - 5 50

Quiescent Current IQ TJ =+25 °C - 5.2 6.0 mA

Quiescent Current Change ∆IQ

VI = 17.5V to 30V, TJ =+25 °C - - 0.8mA VI = 17.5V to 30V, IO = 500mA - - 0.8

IO = 5mA to 1.0A - - 0.5Output Voltage Drift ∆V/∆T IO = 5mA - -1.0 - mV/°C

Output Noise Voltage VN f = 10Hz to 100KHz TA =+25 °C - 10 - µV/Vo

Ripple Rejection RR f = 120Hz, IO = 500mA VI = 18.5V to 28.5V - 58 - dB

Dropout Voltage VDrop IO = 1A, TJ =+25 °C - 2.0 - VOutput Resistance rO f = 1KHz - 19 - mΩShort Circuit Current ISC VI= 35V, TA =+25 °C - 250 - mAPeak Current IPK TJ=+25°C - 2.2 - A

Page 132: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

KA78XX/KA78XXA

18

Electrical Characteristics (KA7818A)(Refer to the test circuits. 0oC < TJ < +125 oC, Io =1A, V I = 27V, C I=0.33µF, C O=0.1µF, unless otherwise speci-fied)

Note:1. Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Change in VO due to heating effects must be taken

into account separately. Pulse testing with low duty is used.

Parameter Symbol Conditions Min. Typ. Max. Unit

Output Voltage VO TJ =+25 °C 17.64 18 18.36

V IO = 5mA to 1A, PO ≤15W VI = 21V to 33V 17.3 18 18.7

Line Regulation (Note1) Regline

VI= 21V to 33V IO = 500mA - 15 180

mV VI= 21V to 33V - 5 180

TJ =+25 °C VI= 20.6V to 33V - 15 180 VI= 24V to 30V - 5 90

Load Regulation (Note1) Regload

TJ =+25°C IO = 5mA to 1.5A - 15 100

mV IO = 5mA to 1.0A - 15 100 IO = 250mA to 750mA - 7 50

Quiescent Current IQ TJ =+25 °C - 5.2 6.0 mA

Quiescent Current Change ∆IQ

VI = 21V to 33V, TJ=+25 °C - - 0.8mA VI = 21V to 33V, IO = 500mA - - 0.8

IO = 5mA to 1.0A - - 0.5Output Voltage Drift ∆V/∆T IO = 5mA - -1.0 - mV/ °C

Output Noise Voltage VN f = 10Hz to 100KHz TA =+25°C - 10 - µV/Vo

Ripple Rejection RR f = 120Hz, IO = 500mA VI = 22V to 32V - 57 - dB

Dropout Voltage VDrop IO = 1A, TJ =+25°C - 2.0 - VOutput Resistance rO f = 1KHz - 19 - mΩShort Circuit Current ISC VI= 35V, TA =+25°C - 250 - mAPeak Current IPK TJ=+25 °C - 2.2 - A

Page 133: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

KA78XX/KA78XXA

19

Electrical Characteristics (KA7824A)(Refer to the test circuits. 0oC < TJ < +125 oC, Io =1A, V I = 33V, C I=0.33µF, C O=0.1µF, unless otherwise speci-fied)

Note:1. Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Change in VO due to heating effects must be taken

into account separately. Pulse testing with low duty is used.

Parameter Symbol Conditions Min. Typ. Max. Unit

Output Voltage VO TJ =+25 °C 23.5 24 24.5

V IO = 5mA to 1A, PO ≤15W VI = 27.3V to 38V 23 24 25

Line Regulation (Note1) Regline

VI= 27V to 38V IO = 500mA - 18 240

mV VI= 21V to 33V - 6 240

TJ =+25 °C VI= 26.7V to 38V - 18 240 VI= 30V to 36V - 6 120

Load Regulation (Note1) Regload

TJ =+25 °C IO = 5mA to 1.5A - 15 100

mV IO = 5mA to 1.0A - 15 100 IO = 250mA to 750mA - 7 50

Quiescent Current IQ TJ =+25 °C - 5.2 6.0 mA

Quiescent Current Change ∆IQ

VI = 27.3V to 38V, TJ =+25 °C - - 0.8mA VI = 27.3V to 38V, IO = 500mA - - 0.8

IO = 5mA to 1.0A - - 0.5Output Voltage Drift ∆V/∆T IO = 5mA - -1.5 - mV/ °C

Output Noise Voltage VN f = 10Hz to 100KHz TA = 25 °C - 10 - µV/Vo

Ripple Rejection RR f = 120Hz, IO = 500mA VI = 28V to 38V - 54 - dB

Dropout Voltage VDrop IO = 1A, TJ =+25 °C - 2.0 - VOutput Resistance rO f = 1KHz - 20 - mΩShort Circuit Current ISC VI= 35V, TA =+25 °C - 250 - mAPeak Current IPK TJ=+25 °C - 2.2 - A

Page 134: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

KA78XX/KA78XXA

20

Typical Perfomance Characteristics

Figure 1. Quiescent Current

Figure 3. Output Voltage

Figure 2. Peak Output Current

Figure 4. Quiescent Current

I

Page 135: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

KA78XX/KA78XXA

21

Typical Applications

Figure 5. DC Parameters

Figure 6. Load Regulation

Figure 7. Ripple Rejection

Figure 8. Fixed Output Regulator

Input Output

Input Output

Input Output

Input Output

Page 136: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

KA78XX/KA78XXA

22

Figure 9. Constant Current Regulator

Notes:(1) To specify an output voltage. substitute voltage value for "XX." A common ground is required between the input and the Output

voltage. The input voltage must remain typically 2.0V above the output voltage even during the low point on the input ripplevoltage.

(2) CI is required if regulator is located an appreciable distance from power Supply filter.(3) CO improves stability and transient response.

VO = VXX(1+R2/R1)+IQR2Figure 10. Circuit for Increasing Output Voltage

IRI ≥5 IQVO = VXX(1+R2/R1)+IQR2

Figure 11. Adjustable Output Regulator (7 to 30V)

Input Output

CI

CO

Input Output

CICO

IRI 5IQ≥

Input Output

CI

CO

Page 137: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

KA78XX/KA78XXA

23

Figure 12. High Current Voltage Regulator

Figure 13. High Output Current with Short Circuit Protection

Figure 14. Tracking Voltage Regulator

Input

Output

Input

Output

Page 138: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

KA78XX/KA78XXA

24

Figure 15. Split Power Supply ( ±15V-1A)

Figure 16. Negative Output Voltage Circuit

Figure 17. Switching Regulator

Input

Output

Input Output

Page 139: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

KA78XX/KA78XXA

25

Mechanical DimensionsPackage

4.50 ±0.209.90 ±0.20

1.52 ±0.10

0.80 ±0.102.40 ±0.20

10.00 ±0.20

1.27 ±0.10

ø3.60 ±0.10

(8.70)

2.80

±0.

1015

.90

±0.2

0

10.0

8 ±0

.30

18.9

5MA

X.

(1.7

0)

(3.7

0)(3

.00)

(1.4

6)

(1.0

0)

(45°)

9.20

±0.

2013

.08

±0.2

0

1.30

±0.

10

1.30+0.10–0.05

0.50+0.10–0.05

2.54TYP[2.54 ±0.20]

2.54TYP[2.54 ±0.20]

TO-220

Page 140: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

KA78XX/KA78XXA

26

Mechancal Dimensions (Continued)

Package

6.60 ±0.20

2.30 ±0.10

0.50 ±0.10

5.34 ±0.30

0.70

±0.

20

0.60

±0.

200.

80 ±

0.20

9.50

±0.

30

6.10

±0.

20

2.70

±0.

209.

50 ±

0.30

6.10

±0.

20

2.70

±0.

20

MIN

0.55

0.76 ±0.10 0.50 ±0.10

1.02 ±0.20

2.30 ±0.20

6.60 ±0.20

0.76 ±0.10

(5.34)

(1.50)

(2XR0.25)

(5.04)

0.89

±0.

10

(0.1

0)(3

.05)

(1.0

0)

(0.9

0)

(0.7

0)

0.91

±0.

10

2.30TYP[2.30±0.20]

2.30TYP[2.30±0.20]

MAX0.96

(4.34)(0.50) (0.50)

D-PAK

Page 141: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

KA78XX/KA78XXA

27

Ordering InformationProduct Number Output Voltage Tolerance Package Operating TemperatureKA7805 / KA7806

±4%

TO-220

0 ~ + 125°C

KA7808 / KA7809KA7810

KA7812 / KA7815KA7818 / KA7824

KA7805A / KA7806A

±2%KA7808A / KA7809AKA7810A / KA7812AKA7815A / KA7818A

KA7824A KA7805R / KA7806R

±4% D-PAKKA7808R / KA7809RKA7812R

Page 142: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

KA78XX/KA78XXA

6/1/01 0.0m 001Stock#DSxxxxxxxx

2001 Fairchild Semiconductor Corporation

LIFE SUPPORT POLICY FAIRCHILD’S PRODUCTS ARE NOT AUTHORIZED FOR USE AS CRITICAL COMPONENTS IN LIFE SUPPORT DEVICES OR SYSTEMS WITHOUT THE EXPRESS WRITTEN APPROVAL OF THE PRESIDENT OF FAIRCHILD SEMICONDUCTOR CORPORATION. As used herein:

1. Life support devices or systems are devices or systems which, (a) are intended for surgical implant into the body, or (b) support or sustain life, and (c) whose failure to perform when properly used in accordance with instructions for use provided in the labeling, can be reasonably expected to result in a significant injury of the user.

2. A critical component in any component of a life support device or system whose failure to perform can be reasonably expected to cause the failure of the life support device or system, or to affect its safety or effectiveness.

www.fairchildsemi.com

DISCLAIMER FAIRCHILD SEMICONDUCTOR RESERVES THE RIGHT TO MAKE CHANGES WITHOUT FURTHER NOTICE TO ANY PRODUCTS HEREIN TO IMPROVE RELIABILITY, FUNCTION OR DESIGN. FAIRCHILD DOES NOT ASSUME ANY LIABILITY ARISING OUT OF THE APPLICATION OR USE OF ANY PRODUCT OR CIRCUIT DESCRIBED HEREIN; NEITHER DOES IT CONVEY ANY LICENSE UNDER ITS PATENT RIGHTS, NOR THE RIGHTS OF OTHERS.

Page 143: Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ...Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma. 6. Semua

This datasheet has been downloaded from:

www.DatasheetCatalog.com

Datasheets for electronic components.