skripsi - sanata dharma universityrepository.usd.ac.id/12838/2/101314042_full.pdf · jurusan...
TRANSCRIPT
-
PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI
KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
(STUDI KASUS DI SMK NEGERI 1 DEPOK YOGYAKARTA)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Sejarah
Oleh:
CHORNALIUS
NIM: 101314042
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
i
PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI
KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
(STUDI KASUS DI SMK NEGERI 1 DEPOK YOGYAKARTA)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Sejarah
Oleh:
CHORNALIUS
NIM: 101314042
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
iv
PERSEMBAHAN
Dengan segala puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus kupersembahkan
Skripsis ini kepada :
1. Kedua orang tuaku (Bapak L.Terasan dan Ibu Ninah Friska), yang telah
memberikan dukungan moril maupun materi serta doa yang tiada henti
untuk kesuksesan saya. Ucapan terimakasih saja takkan pernah cukup
untuk membalas kebaikan orang tua, karena itu terimalah persembahan
bakti dan cintaku untuk kalian bapak ibuku.
2. Adikku Sevil Alta, terimakasih atas dukungan dan doanya selama ini.
3. Sahabat dan teman tersayang, tanpa semangat, dukungan dan bantuan
kalian semua takkan mungkin aku sampai disini, terimakasih untuk canda
tawa, tangis, dan perjuangan yang kita lewati bersama dan terima kasih
untuk kenangan manis yang telah terukir selama ini, dengan perjuangan
dan kebersamaan kita pasti bisa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
v
MOTTO
Orang yang tidak berani melakukan apa-apa, janganlah mengharapkan apa-apa.
(Schiller)
Orang yang berhasil adalah orang bodoh yang tetap bejuang, dan orang yang
tidak menghasilkan apapun adalah orang bijak yang berhenti berjuang.
(Celica ~ Rokudenashi Majutsu Koushi to Akashic Records)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
viii
ABSTRAK
PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI
KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
(STUDI KASUS DI SMK NEGERI 1 DEPOK YOGYAKARTA)
Chornalius
101314042
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) Persepsi guru sejarah
terhadap implementasi Kurikulum 2013 dalam mata pelajaran sejarah, (2)
Persepsi siswa terhadap implementasi Kurikulum 2013 dalam pembelajaran
sejarah, (3) Kendala yang dirasakan oleh guru dalam pengimplementasian
Kurikulum 2013 beserta solusi untuk mengatasi kendala tersebut, (4) Kendala
yang dirasakan oleh siswa dalam pengimplementasian Kurikulum 2013 beserta
solusi untuk mengatasi kendala tersebut.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Sampel dalam penelitian ini adalah 2
orang guru sejarah dan 90 siswa SMK Negeri 1 Depok Yogyakarta yang dipilih
mengunakan teknik purposive sampling dan snowball sampling. Pengumpulan
data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan
secara deskriprif interaktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Persepsi guru positif karena
menyambut baik implementasi Kurikulum 2013. Ikut serta dalam pelatihan
Kurikulum 2013, guru juga menyesuaikan perangkat pembelajaran yang lama
dengan yang baru. (2) Persepsi siswa negatif karena tidak melakukan persiapan
terhadap implementasi Kurikulum 2013, banyak siswa yang tidak mengetahui
Kurikulum 2013. (3) Kendala guru berupa sistem penilaian yang rumit dan
keterlambatan ketersediaan sumber belajar. Guru mengatasi kendala tersebut
dengan membuat form penilai yang lebih sederhana dan mengunakan sumber
belajar yang ada di sekolah. (4) Kendala siswa berupa sistem pembelajaran yang
berpusat pada guru menjadi berpusat pada siswa. Siswa mengatasi kendala
tersebut dengan belajar lebih giat dengan memanfaatkan berbagai sumber.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ix
ABSTRACT
TEACHER AND STUDENST PERCEPTION ABOUT THE
IMPLEMENTATION CURRICULUM 2013 IN LEARNING HISTORY
(CASE STUDY AT SMK NEGERI 1 DEPOK YOGYAKARTA)
Chornalius
101314042
This reseacrh aims to describe : (1) Teacher perception about Curriculum
2013 implementation in the teaching of history. (2) Student perception about
Curriculum 2013 implementation in the teaching of history. (3) the perceived
problems by teachers in the Curriculum 2013 implementation and the solution to
overcome that problems. (4) the perceived problem by students in the Curriculum
2013 implementation and solution to overcome that problems.
This reseacrh is an qualitative case study. The sample in this research
include 2 history teachers and 90 students of SMK Negeri 1 Depok Yogyakarta
who were selected using purposive sampling and snowball sampling technique.
Data were collected by means of interactive and questionnaires. Data analysis
techniques is a descriptive interactive.
Research results show that : (1) Teacher perception is positive because they
welcomed the implementation of Curriculum 2013. Participating in the
Curriculum 2013 training, the teacher also adjusted the old learning device with
the new one. (2) Students perception is negative for not preparing for the
implementation of the Curriculum 2013, many students do not know the
Curriculum 2013. (3) The teachers problems include a complicated assessment
system and the delay in learning resources. The teachers reduced the problem by
making a simpler assessment form and using the learning resources that exist in
the school. (4) Students had difficulty in the form of a teacher centered learning
system to be student centered. The Students reduced the problem by studying
more diligenty by using various sources.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
yang melimpah dan anugrah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul Persepsi Guru dan Siswa Terhadap Implementasi Kurikulum 2013
di SMK Negeri 1 Depok Yogyakarta dapat tersusun dengan baik. Skripsi ini
diajukan sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan studi
pada program studi Pendidikan Sejarah, Jurusan Pendidikan dan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa keberhasilan dalam penyusunan skripsi ini tidak
lepas dari bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Ibu Dra. Theresia Sumini, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, sekaligus sebagai Dosen Pembimbing I yang senantiasa
memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi kepada penulis selama proses
penyusunan skripsi ini dan dapat terselesaikan dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xi
4. Bapak Hendra Kurniawan, M.Pd., selaku Wakil Ketua Program Studi
Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta. dan juga selaku dosen pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.
5. Dosen-dosen ku yang baik: “Pak Anton, Pak A.k, Pak Musidi, Pak Bakti, Pak
Padi, Pak Adi, Bu Sumini, Pak Hendra, Pak Yulius” Terimakasih atas ilmu
dan didikan yang telah diberikan kepada penulis selama ini.
6. Pak Agus selaku staff seketariat Program Studi Pendidikan Sejarah, yang
selalu sabar dan telaten dalam memberikan pelayanan adminitrasi kepada
penulis.
7. Kedua orang tua saya ( Bapak Lorentius Terasan dan Ibu Ninah Friska), tiada
kata dan tindakan yang mampu membalas semua kasih sayang, doa dan
perhatian kepadaku.
8. Adikku Sevin Alta, terimakasih atas perhatian, dukungan, dan doanya selama
ini.
9. Sahabat-sahabatku dan anak-anak forum Fokus Mapawi yang selalu ada
untuk memberikan dukungan beserta doa selama ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini lebih
baik, dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PESEMBAHAN ......................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v
PERYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......................................... vii
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
ABSTRACT ..................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ..................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori ......................................................................................... 8
1. Persepsi .......................................................................................... 8
2. Kurikulum 2013 ............................................................................. 10
3. Pembelajaran Sejarah ..................................................................... 25
B. Kerangka Pikir ..................................................................................... 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiii
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 29
B. Pendekatan Penelitian .......................................................................... 30
C. Subjek Penelitian .................................................................................. 31
D. Sumber Data ......................................................................................... 31
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 32
F. Teknik Cuplikan ................................................................................... 35
G. Analisis Data ........................................................................................ 35
H. Keabsahan Data .................................................................................... 37
BAB IV PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian.................................................................. 40
B. Deskripsi Hasil penelitian .................................................................... 43
1. Persepsi Guru ................................................................................. 43
2. Persepsi Siswa ................................................................................ 53
3. Kendala Beserta Solusi Guru dalam Pengimplementasian
Kurikulum 2013 ............................................................................. 59
4. Kendala Beserta Solusi Siswa dalam Pengimplementasian
Kurikulum 2013 ............................................................................. 60
C. Pembahasan .......................................................................................... 62
1. Persepsi Guru ................................................................................. 62
2. Persepsi Siswa ................................................................................ 68
3. Kendala Beserta Solusi Guru dalam Pengimplementasian
Kurikulum 2013 ............................................................................. 71
4. Kendala Beserta Solusi Siswa dalam Pengimplementasian
Kurikulum 2013 ............................................................................. 72
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .......................................................................................... 73
B. Saran ..................................................................................................... 75
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kisi-kisi Wawancara Guru ................................................................. 33
Table 2. Kisi-kisi Kuesioner Siswa .................................................................. 35
Tabel 3. Daftar Responden ............................................................................... 53
Table 4. Persiapan Siswa Menghadapi Kurikulum 2013 ................................. 54
Table 5. Pembelajaran Sejarah Dengan Kurikulum 2013 ................................ 55
Table 6. Metode Mengajar Guru Sejarah ......................................................... 56
Table 7. Persepsi Tentang Pembelajaran Sejarah Dengan Kurikulum 2013 ... 58
Table 8. Kendala yang di hadapai dalam pembelajaran sejarah dengan
Kurikulum 2013 ................................................................................. 60
Table 9. Upaya Siswa Mengatasi kendala ....................................................... 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir .................................................................... 28
Gambar 2. Analisis Data .................................................................................. 37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Jadwal Penelitian .............................................................................................. 79
Lembar Wawancara ......................................................................................... 80
Angket .............................................................................................................. 82
Catatan Lapangan 1 .......................................................................................... 85
Catatan Lapangan 2 .......................................................................................... 91
Dokumentasi Wawancara Guru ....................................................................... 96
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ................................................................ 98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini pendidikan sangat diperlukan bagi setiap orang, agar bisa
bersaing secara intelektual. Pendidikan yang memadai bagi setiap individu
maupun kelompok, dapat meningkatkan kualitas suatu bangsa. Pendidikan sendiri
belum merata di Indonesia, karena masih banyak anak bangsa yang belum bisa
mengeyam pendidikan yang memadai, untuk bisa mengangkat martabat mereka.
Pendidikan dapat diartikan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Pengertian secara psikologis, belajar merupakan proses perubahan yaitu
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam
memenuhi kehidupan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam
seluruh aspek tingkah laku. Pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai, suatu
proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya.1 Untuk mencapai hasil yang diinginkan
perlu suatu sistem yang mengatur pendidikan itu sendiri, kurikulum disini yang
menentukan proses pembelajaran yang berlaku di dunia pendidikan Indonesia,
kurikulum di Indonesia memiliki sejarah yang panjang, perubahan kurikulum
yang terjadi merupakan konsekuensi dan implikasi dari terjadinya perubahan
1 Slameto, Belajar dan Fakto-Faktor yang Mempengaruhi, Jakarta, Rineka Cipta, 2010, hlm. 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
2
sistem politik, sosial budaya, ekonomi dan perkembangan iptek. Kurikulum
pertama yang lahir setelah Indonesia merdeka disebut rencana pembelajaran 1947
atau dalam bahasa Belanda leer plan. Perubahan orientasi pendidikan lebih
bersifat politis: dari orientasi pendidikan Belanda kepada kepentingan nasional.
Setelah rencana pembelajaran 1947, pada tahun 1952 kurikulum di Indonesia
mengalami penyempurnaan, kurikulum ini sudah mengarah pada suatu sistem
pendidikan nasional. Yang paling menonjol dan sekaligus ciri dari kurikulum
1952 ini bahwa setiap rencana pembelajaran sehari-hari. Silabus mata
pelajarannya jelas, seorang guru mengajar satu pelajaran.
Kurikulum 1964, kurikulum ini diberi nama rencana pendidikan 1964 yang
menjadi ciri kurikulum ini adalah pembelajaran dipusatkan pada program
pancawardana yaitu : daya cipta, rasa, karsa, karya dan moral. Selanjutnya
kurikulum 1968, lahirnya kurikulum 1968 mengantikan rencana pendidikan 1964
yang dicitrakan sebagai produk Orde Lama, kurikulum 1964 diarahkan untuk
membentuk manusia Pancasila sejati, kuat dan sehat jasmani. pembaharuan
kelima terjadi dengan diterbitnya kurikulum 1975 berorientasi pada tujuan,
menekankan kepada efisiensi dan efektivitas dalam hal daya dan waktu, menganut
pendekatan sistem intruksional yang dikenal dengan Prosedur Pengembangan
Sistem Intruksional (PPSI), mengarah pada tercapainya tujuan yang spesifik,
dapat diukur dalam bentuk tingkah laku siswa. Kurikulum 1975 hingga menjelang
tahun 1983 dianggap sudah tidak relevan lagi dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat dan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi. Maka diganti
kurikulum 1984, kurikulum ini mengusung pendekatan proses, meski
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
3
mengutamakan pendekatan proses tapi faktor tujuan tetap penting, kurikulum ini
juga sering disebut kurikulum 1975 yang disempurnakan. Posisi siswa
ditempatkan sebagai subjek belajar. Dari mengamati sesuatu, mengelompokkan,
mendiskusikan, hingga melaporkan. Model ini disebut Cara Belajar Siswa Aktif
(CBSA) atau Student Active learning (SAL).
Selanjutnya kurikulum 1994 kurikulum ini dibuat sebagai penyempurnaan
dari kurikulum 1984 dan dilaksanakan sesuai Undang-Undang No. 2 Tahun 1989
tentang Sistem Pendidikan nasional. Hal ini berdampak pada sistem pembagian
waktu pelajaran, yaitu dengan mengubah dari sistem semester ke sistem
caturwulan. Setelah kurikulum 1994, kurikulum berbasis kompetensi 2002 dan
2004, Kurikulum ini dikatakan sebagai perbaikan dari KBK yang diberi nama
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP ini merupakan bentuk
implementasi dari UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
yang dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan antara lain Peraturan Pemerintah
Nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan. Peraturan Pemerintah
ini memberikan arahan tentang perlunya disusun dan dilaksanakan delapan
standar nasional pendidikan, yaitu: standar isi, standar proses, standar kompetensi
lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana,
standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
(KTSP) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau kurikulum 2006 menjadi
kurikulum terakhir, sebelum digantikan lagi dengan Kurikulum 2013, secara
substansial, pemberlakuan Kurikulum Tingkat Kesatuan Pendidikan lebih pada
mengimplentasikan regulasi yang ada, yaitu PP No. 19/2005. Akan tetapi, esensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
4
isi dan arah pengembangan pembelajaran tetap masih bercirikan tercapainya
paket-paket kompetensi.2
Setelah melalui berbagai macam pergantian kurikulum, kurikulum yang
terakhir diterapkan di Indonesia adalah Kurikulum 2013, walaupun sekarang
masih diberhentikan dan menggunakan kurikulum 2006, namun Kurikulum 2013
ini direncanakan akan digunakan kembali, Kurikulum 2013 lebih ditekan pada
pendidikan berkarakter, terutama pada tingkat dasar, yang akan menjadi pondasi
bagi tingkat berikutnya, Kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi sekaligus
berbasis karakter, dengan pendekatan tematik dan kontektual mengharapkan
peserta didik untuk mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan
pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-
nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam prilaku sehari-hari.3
Kurikulum 2013 belum optimal dalam persiapan, masih banyak guru-guru
yang belum mengerti tujuan dan cara melaksanakan Kurikulum 2013 ini, ada juga
kendala dari segi sarana dan prasarana yang di butuhkan untuk menjalankan
Kurikulum 2013 ini, Kurikulum 2013 masih perlu persiapan yang lebih untuk bisa
diterapkan kembali di dunia pendidikan nasional. Untuk mengetahui pandangan
guru dan peserta didik terhadap implementasi Kurikulum 2013, juga bisa menjadi
acuan dalam perbaikan dan penyempurnaan Kurikukum 2013 peneliti melakukan
penelitian ini di SMK Negeri 1 Depok Sleman Yogyakarta.
2 Hidayat Sholeh, Pengembangan Kurikulum baru, Bandung : PT, Remaja rosdakarya, 2013, hlm.
2-18. 3 Mulyasa. E, Pengembangan dan Implementasi Kuruikulum 2013, Bandung, PT Remaja
Rosdakarya, 2013 hlm 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merumuskan masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana persepsi guru terhadap implementasi Kurikulum 2013 dalam mata
pembelajaran sejarah?
2. Bagaimana persepsi siswa terhadap implementasi Kurikulum 2013 dalam
mata pembelajaran sejarah?
3. Apa saja kendala yang dirasakan oleh guru dalam pengimplementasian
Kurikulum 2013 serta solusi untuk mengatasi kendala tersebut ?
4. Apa saja kendala yang dirasakan siswa dalam pengimlementasian Kurikulum
2013 serta solusi untuk mengatasi kendala tersebut ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah :
1. Mendeskripsikan persepsi guru terhadap implementasi Kurikulum 2013 dalam
mata pelajaran sejarah.
2. Mendeskripsikan persepsi siswa terhadap implementasi Kurikulum 2013
dalam pembelajaran sejarah.
3. Mendeskripsikan kendala yang dirasakan oleh guru dalam
pengimplementasian Kurikulum 2013 beserta solusi untuk mengatasi masalah
tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
6
4. Mendeskripsikan kendala yang dirasakan oleh siswa dalam
pengimplementasian Kurikulum 2013 beserta solusi untuk mengatasi kendala
tersebut.
D. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis
Pada tataran teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat-
manfaat sebagai berikut :
a. Memperluas pengetahuan dan wawasan tentang Kurikulum 2013, baik
yang berkaitan dengan aspek kesiapan manajemen, pelaksanaan,
keunggulan dan kekurangannya.
b. Memberikan informasi berkaitan dengan hambatan atau faktor
penghambat dalam implementasi kurikulum 2013 khususnya bagi guru
2. Aspek praktis
Pada tataran praktis penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat yang
besar bagi :
a. Kepala Sekolah atau bidang kesiswaan, hasil penelitian ini dapat dijadikan
bahan masukan dalam melakukan pembenahan sehingga tercipta suasana
baru yang lebih kondusif.
b. Guru khususnya dalam pembelajaran Sejarah mengetahui usaha yang perlu
dapat dilakukan dalam penerapan konsep Kurikulum 2013.
c. Universitas Sanata Dharma, sebagai bahan kajian keilmuan dan
pengembangan kajian khususnya bidang kebijakan pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
7
d. Penulis, dapat mengetahui implementasi Kurikulum 2013 pada mata
pelajaran Sejarah.
E. Sistematika Skripsi
Bagian skripsi ini terdiri dari:
1. Bab satu yaitu pendahuluan yang berisi tentang; latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika
skripsi.
2. Bab dua yaitu kajian teori yang berisi tentang; persepsi, Kurikulum 2013, dan
pembelajaran sejarah.
3. Bab tiga yaitu metode penelitian yang berisi tentang; tempat dan waktu
penelitian, pendekatan penelitian, subjek penelitian, sumber data, teknik
pengumpulan data, teknik cuplikan, analisis data, dan keabsahan data.
4. Bab empat yaitu hasil penelitian dan pembahasan yang berisi tentang;
deskripsi lokasi penelitian, deskripsi hasil penelitian, dan pembahasan.
5. Bab lima yaitu penutup yang berisi tentang; kesimpulan dan saran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Persepsi
Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses
pengindraan, yaitu merupakan proses diterimannya stimulus oleh individu
melalui alat indra atau juga disebut proses sensorik. Namun proses itu tidak
berhenti begitu saja, melainkan stimulus tersebut diteruskan dan proses
selanjutnya merupakan proses individu menerima stimulus melalui alat indra,
yaitu melalui mata sebagai alat penglihatan, telinga sebagai alat pendengar,
hidung sebagai alat pembauan, lidah sebagai alat pengecap, kulit pada telapak
tangan sebagai alat perabaan; yang kesemunya merupan alat indera yang di
gunakan untuk menerima stimulus dari luar individu.
Alat indera tersebut merupakan alat penghubung antara individu dengar
dunia luarnya stimulus yang diindera itu kemudian oleh individu di
organisasikan dan diinterpresentasikan, sehingga individu menyadari,
mengerti tentang apa yang diinderakan itu, dan proses ini disebut persepsi.
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa stimulus diterima oleh alat
indera, yaitu yang di maksud dengan pengindraan, dan melalui proses
pengindraan tersebut stimulus itu menjadi sesuatu yang berarti setelah di
organisasikan dan interpresentasikan. Persepsi merupakan proses yang
integrated dalam diri individu terhadap stimulus yang diterimanya. Dengan
demikian dapat dikemukakan bahwa persepsi itu merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
9
pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus yang diindranya
sehingga merupakan sesuatu yang berarti, dan merupakan respon yang
integrated dalam diri individu. Karena itu dalam pengindraan orang akan
mengaitkan dengan stimulus, sedangkan dalam persepsi orang akan
mengaitkan dengan objek. Dengan persepsi individu akan menyadari tentang
keadaan diri sendiri.
Dalam persepsi stimulus dapat datang dari luar, tetapi juga dapat datang
dari individu sendiri. Namun demikian sebagian besar stimulus datang dari
luar individu yang bersangkutan. Sekalipun persepsi dapat melalui macam-
macam alat indra yang ada pada diri individu, tetapi sebagian besar persepsi
melalui alat indra penglihatan. Untuk itulah banyak penelitian mengenai
persepsi adalah persepsi yang berkaitang dengan alat penglihatan.
Persepsi merupakan aktivitas yang integrated dalam diri individu, maka
apa yang di dalam individu akan ikut aktip dalam persepsi, faktor yang
berperan dalam persepsi dapat dikemukakan sebagai berikut;4
a. Objek yang dipersepsi
Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor.
Stimulus dapat datang dari luar individu yang mempersepsi, tetapi juga
dapat datang dari dalam diri individu yang bersangkutan yang langsung
mengenai syaraf penerima yang bekerja sebagai reseptor. Namun sebagian
besar stimulus datang dari luar individu.
b. Alat indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf
4 Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum (edisi revisi), Yogyakarta : CV. Andi offset, 2010,
hlm 99-101.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
10
Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus,di
samping itu juga harus ada syaraf sensori sebagai alat untuk meneruskan
stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf, yaitu otak
sebagai pusat kesadaran. Sebagai alat untuk mengadakan respon
diperlukan syaraf motorik.
c. Perhatian
Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi diperlukan adanya
perhatian, yaitu merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan
dalam rangka mengadakan persepsi. Perhatian merupakan pemusatan atau
konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditunjukan kepada sesuatu
atau sekumpulan objek.
Tidak semua stimulus akan direspon oleh individu; respon diberikan bila
ada kesesuaian atau yang menarik perhatian individu. Stimulus yang diberikan
respons tergantung pada bermacam-macam factor diantaranya adalah
perhatian individu.5
2. Kurikulum 2013
Istilah kurikulum muncul untuk pertama kalinya dan digunakan dalam
bidang olahraga. Secara etimologis curriculum yang berasal dari bahasa
yunani, yaitu curir yang artinya “pelari” dan curere yang berarti “tempat
berpacu”. Jadi istilah kurukulum pada zaman Romawi kuno mengandung
pengertian sebagai suatu jarak yang harus di tempus oleh pelari dari garis start
5 Abdul Majid & Chaerul Rochman, Pendekatan Ilmiah dalam Implementasi Kurikulum 2013,
Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2014, hlm 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
11
sampai garis finish.6 Konsep kurikulum terus berkembang sejalan dengan
perkembangan teori dan praktik pendidikan serta bervariasi sesuai dengan
aliran atau teori pendidikan yang di anutnya.
Kurikulum menurut pandangan lama, Kamus Webster’s Internasional
Dictionary (1953) “a specified fixsed course of study, as in a school or
college, as one leading to a degree” (pergertian tersebut memandang bahwa
Kurikulum terdiri dari sejumlah mata pelajaran tertentu yang harus dikuasai
untuk mencapai suatu tingkat pendidikan.) Sedangkan Oemar Hamalik
mengungkapkan “Kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang harus di
tempuh oleh murid untuk memperoleh ijazah”.
Kurikulum menurut pandangan baru Kurikulum dibataskan sebagai
segala hal yang berhubungan sebagai upaya pendidikan. Peserta didik
Kurikulim hendaknya mempertimbangkan masalah belajar mengajar,
kedudukan dan peranan sekolah di masyarakat, tuntutan masyarakat terhadap
sekolah, kebijaksanaan politik ,kemajuan teknologi dan pengetahuan, jelahlah
bahwa Kurikulum itu bukan sekedar perangkat mata pelajaran, tetapi menjadi
ajang kehedak politik, tuntutan dan aspirasi masyarakat , upaya personal
pendidikan untuk disampaikan pada generasi muda sebagai bekal
kehidupannya.7
Pengertian Kurikulum terus berkembang seirama dengan perkembangan
berbagai hal yang harus diemban dan menjadi tugas sekolah atau madrasah.
Berikut ini dikutip pendapat para ahli lain sebagai perbandingan, seperti yang
6 Hidayat Sholeh, op.cit., hlm 19 7 Iskandar Wiryokusumo dan Usman Mulya, perkembangan Kurukulum, Jakarta : bina aksara,
1988 hlm 2-4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
12
dikemukakan Romine, pandagan ini dapat digolongkan senbagai pendapat
yang baru yang dirumuskan sebagai berikut: “curriculum is interpreted to
mean all of the organized courses, activites, and experience which pupile have
under direction of the school, whether in the classroom organisatoris not”.
Selanjutnya Saylor dan Alexsander merumuskan Kurukulum sebagai ”the
total effort of the school to going about desired outcomes in school and out-of
school situations”.8
Kurikulum terdapat tiga konsep yakni; Kurikulum sebagai Substansi,
Kurikulum sebagai sistem dan kurikulum sebagai bidang studi.
a. Kurikulum sebagai sebagai substansi. Suatu Kurikulum di pandang
sebagai suatu rencana kegiatan belajar bagi siswa disekolah, atau sebagai
suatu perangkat tujuan yang ingin dicapai. Suatu Kurikulum juga dapat di
arti suatu dokumen yang berisi rumusan tentang tujuan, bahan ajar,
kegiatan belajar mengajar, jabwal dan evaluasi.
b. Kurukulum sebagai sistem, yaitu sistem kurikulum. Sistem merupakan
bagian dari sistem persekolahan, sistem pendidikan. Suatu system
kurikulum mencakup suatu system personalia, dan prosedur kerja
bagaimana cara agar dapat menyusun suatu kurikulum, melaksanakan,
mengevaluasi, dan menyempurnakannya. Hasil dari suatu sistem
kurikulum adalah tersusunnya satu kurikulum, dan fungsi dari sistem
kurikulum adalah bagaimana memilihara kurikulum agar tetap dinamis.
8 Sholeh Hidayat, op.cit., hlm 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
13
c. Kurikulum sebagai suatu bidang studi, yaitu bidang studi kurikulum. Ini
merupakan bidang kajian para ahli kurikulum dan ahli pendidikan dan
pengajaran. Tujuan kurikulum sebagai bidang studi adalah
mengembangkan ilmu tentang kurikulum dan sistem kurikulum.9
Pengembangan kurikulum 2013 diorientasi terjadinya peningkatan dan
keseimbangan kompetensi sikap (attitude), keterampilan (skill) dan
pengetahuan (knowledge). Hal ini sejalan dengan amanat UU No. 20 Tahun
2003 sebagaimana tersurat dalam penjelasan pasal 35: kompetensi lulusan
merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sesuia dengan standar nasional yang telah di
sepakati. Hal ini sejalan pula dengan pengembangan kurikulum berbasis
kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.10
Pelaksanaan atau implementasi dalam kamus besar bahasa Indonesia
diartikan sebagai pelaksanaan atau penerapan, rancangan kurikulum dan
impelementasi kurikulum adalah sebuah system membentuk garis lurus dalam
arti implementasi mencerminkan rancangan. Fullan mengemukakan bahwa
implementasi: suatu proses peletakan dalam praktik tentang suatu ide,
program atau seperangkat aktivitas baru bagi orang lain dalam mencapai atau
mengharapkan suatu perubahan.11 Dalam implementasi Kurikulum 2013,
pendidikan karakter dapat diintegrasikan dalam seluruh pembelajaran pada
setiap bidang studi yang terdapat dalam kurikulum. Materi pembelajaran yang
9 Abdul Majid, Implementasi Kurikulum 2013, Bandung, Interes, 2014 hlm 3 10 Ibid, hlm 37 11 Ibid, hlm 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
14
berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap bidang studi perlu
dikembangkan, dieksplisitkan, dihubungkan dengan konteks kehidupan
sehari-hari.12
a. Karakteristik Kurikulum 2013
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun
2013 Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah halaman 3 dijelaskan karakteristik kurikulum 2013
sebagai berikut :
1) Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan
sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan
intelektual dan psikomotorik.
2) Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman
belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di
sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber
belajar.
3) Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta
menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat.
4) Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
5) Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci
lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran.
12 Muliyasa. E, op.cit., hlm 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
15
6) Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements)
kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses
pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan
dalam kompetensi inti.
7) Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif,
saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata
pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
b. Pengembangan Kurikulum 2013
Dalam suatu sistem pendidikan, kurikulum bersifat dinamis serta harus
selalu dilakukan perubahan dan perkembangan, agar dapat mengikuti
perkembangan dan tantangan zaman. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar Dan
Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah dijelaskan
bahwa ada beberapa faktor yang mendasari dikembangkannya Kurikulum
2013.13 Beberapa faktor tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :
1) Tantangan Internal
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan
dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar
Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar
sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan
standar penilaian pendidikan. Tantangan internal lainnya terkait dengan
13 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 TentangKerangka Dasar
Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.hlm 1-3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
16
perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk
usia produktif. Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia produktif (15-64
tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14
tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia
produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat
angkanya mencapai 70%. Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi
adalah bagaimana mengupayakan agar sumberdaya manusia usia produktif
yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi sumberdaya manusia
yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak
menjadi beban.
2) Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan
berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan
teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan
perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi akan
menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional
menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti dapat
terlihat di World Trade Organization (WTO), Association of Southeast
Asian Nations (ASEAN) Community, Asia-Pacific Economic Cooperation
(APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA). Tantangan eksternal juga
terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas
teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan.
Keikutsertaan Indonesia di dalam studi International Trends in
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
17
International Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for
International Student Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga
menunjukkan bahwa capaian anak-anak Indonesia tidak menggembirakan
dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini
disebabkan antara lain banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS
dan PISA tidak terdapat dalam kurikulum Indonesia.
3) Penyempurnaan Pola Pikir
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai
berikut :
a) pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran
berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-
pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi
yang sama;
b) pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi
pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-
lingkungan alam, sumber/media lainnya);
c) pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring
(peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja
yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet);
d) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari
(pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model
pembelajaran pendekatan sains);
e) pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
18
f) pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat
multimedia;
g) pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan
(users) dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang
dimiliki setiap peserta didik;
h) pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi
pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan
i) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.
4) Penguatan Tata Kelola Kurikulum
Pelaksanaan kurikulum selama ini telah menempatkan kurikulum
sebagai daftar mata pelajaran. Pendekatan Kurikulum 2013 untuk Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah diubah sesuai dengan kurikulum satuan
pendidikan. Oleh karena itu dalam Kurikulum 2013 dilakukan penguatan
tata kelola sebagai berikut:
a) tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang
bersifat kolaboratif;
b) penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan
manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan
(educational leader); dan
c) penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan
proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
19
5) Penguatan Materi
Penguatan materi dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan
materi yang relevan bagi peserta didik
c. Tujuan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia
agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang
beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi
pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.14
Kurikulum 2013 bertujuan untuk menghadapi berbagai masalah dan tantangan
masa depan yang semakin lama semakin rumit dan kompleks. Berbagai
tantangan masa depan tersebut antara lain berkaitan dengan globalisasi dan
pasar bebas, masalah lingkungan hidup, pesatnya kemajuan teknologi
informasi, konvergensi ilmu dan teknologi, ekonomi berbasis pengetahuan,
kebangkitan industry kreatif dan budaya, pergeseran kekuatan ekonomi dunia,
pengaruh dan imbas teknosains, mutu, investasi dan transformasi pada sektor
pendidikan, serta materi TIMSS dan PISA yang harus dimiliki oleh peserta
didik.15
Perlu adanya perubahan maupun pergantian kurikulum di Indonesia
tentu tidak lepas dari persoalan perubahan zaman. Sebab, hakikat
penyelenggaraan pendidikan adalah untuk menjadi solusi terhadap persoalan-
persoalan yang dihadapi bangsa dan negara. Dengan kata lain, melalui
pendidikan bangsa dan negara ini akan mengalami kemajuan. Oleh karena itu,
14Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 TentangKerangka Dasar
Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.hlm 4. 15Mulyasa. E, op.cit., hlm 63-64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
20
pendidikan diselenggarakan secara optimal supaya menghasilkan lulusan-
lulusan berkualitas yang memiliki kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan sesuai standar nasional yang disepakati.16
Pada dasarnya Kurikulum ditentukan oleh guru (tenaga kependidikan).
Guru (pelatih/widyaiswara) turut serta menyusun kurikulum, duduk dalam
suatu panitia pengembang kurikulum, atau memberikan masukan kepada
panitia pengembang kurikulum.Prosedur apapun yang ditempuh dalam
pengembangan kurikulum, guru tetap memegang peran yang penting, karena
guru merupakan unsure penting yang menentukan berhasil atau gagalnya
pelaksanaan kurikulum pada suatu lembaga pendidikan (sekolah). guru terlibat
langsung secara aktif dalam pelaksanaan kurikulum bersama para siswa. Guru
yang menentuka topic pengajaran, bahan-bahan yang akan diajarkan, metode
yang digunakan, alat yang dipilih dan dipergunakan, serta mengevaluasi hasil
pelaksanaan kurikulum. Guru memegang peran penting dalam penyusunan
dan pelakasanaan kurikulum, dan oleh karenanya guru harus memahmi
dengan baik masalah kurikulum.17
Melalui pengembangan Kurikulum 2013 kita akan menghasilkan insan
Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, afektif melalui penguatan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Dalam hal ini,
pengembangan kurikulum difokuskan pada pembentukan kompetensi dan
karakter peserta didik, berupa paduan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
yang dapat didemonstrasikan peserta didik sebagai wujud pemahaman
16 M.Fadillah, Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran SD/MI, SMP/MTs, dan
SMA/MA, Yogyakarta : Ar- Ruzz Media, 2014, hlm 17. 17Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Jakarta : Bumi Aksara, 2013, hlm 64.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
21
terhadap konsep yang dipelajarinya secara konseptual. Kurikulum 2013
memungkinkan para guru menilai hasil belajar peserta didik dalam proses
pencapaian sasaran belajar, yang mencerminkan penguasaan dan pemahaman
terhadap apa yang dipelajari. Oleh karena itu, peserta didik perlu mengetahui
kriteria penguasaan kompetensi dan karekter yang akan dijadikan sebagai
standar penilaian hasil belajar, sehingga para peserta didik dapat
mempersiapkan dirinya melalui penguasaan terhadap sejumlah kompetensi
dan karakter tertentu, sebagai prasyarat untuk melanjutkan ke tingkat
penguasaan kompetensi dan karakter berikutnya.18
d. Landasan Pengembangan Kuriklum 2013
Pada hakikatnya penegembangan kurikulum itu merupakan usaha untuk
mencari bagaimana mencari rencana dan pengaturan mengenai tujuan , isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman peyelenggaraan
kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan
untuk mencapai tujuan tertentu dalam suatu lembaga. Kurikulum 2013
dikembangkan berdasarkan ketentuan yuridis yang mewajibkan adanya
pengembangan kurikulum baru, landasan filosifis, dan landasan empiris.
Landasan yuridis merupakan ketentuan hukum yang dijadikan dasar untuk
pengembagan kurikulum dan yang mengharuskan adanya pengembangan
kurikulum baru. Landasan filosofis adalah landasan yang mengarahkan
kurikulum kepada manuasia apa yang akan dihasilkan kurikulum. Landasan
teoritis memberikan dasar-dasar teoritis pengembangan kurikulum sebagai
18Mulyasa. E, op.cit., hlm 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
22
dokumen dan proses. Landasan empiris memberikan arahan berdasarkan
pelaksanaan kurikulum yang sedang berlaku di lapangan. Landasan-landasan
tersebut di jelaskan sebagai berikut.
1) Landasan Yuridis
Landasan yuridis kurikulum adalah pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945, Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi.
Lebih lanjut, pengembangan Kurikulum 2013 diamanatkan oleh Rencana
Pendidikan Menengah Nasional (RJPMN). Landasan yuridis
pengembangan Kurikulum 2013 lainnya adalah Instruksi Presiden
Indonesia tahun 2010 tentang Pendidikan Karakter, Pembelajaran Aktif,
dan Pendidikan kewirausahaan.
2) Landasan Filosofis
Secara singkat, Kurikulum adalah untuk membangun kehidupan
bangsa masa kini dan masa yang akan datang, yang dikembangkan dari
warisan nilai dan prestasi bangsa di masa lalu, serta kemudia diwariskan
serta dikembangkan untuk kehidupan masa depan. Ketiga dimensi
kehidupan bangsa (masa lalu-masa sekarang-masa yang akan datang)
menjadi landasa filosofis pemgembangan kurikulum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
23
Pada perkembangannya Kurikulum 2013, Pancasila sebagai falsafah
bangsa dan Negara menjadi sumber utama dan penentu arah yang akan
dicapai dalam kurikulum. Berdasarkan pancasila, kurikulum yang
dikembangkan atas dasar filosofi adalah sebagai berikut.
a) Kurikulum berakar pada budaya dan Bangsa Indonesia. Berdasarkan
filosofi ini, kurikulum memberikan kesempatan pada peserta untuk
belajara dari budaya setempat dan nasional tentang berbagai nilai yang
penting dan memberikan kesmpatan untuk berpartisipasi dalam
mengembangkan nilai-nilai budaya setempat dan nasional menjadi
nilai budaya yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
b) Kurikulum dikembangkan berdasarkan filosofis eksperimentalisme
yang mengatan bahwa proses pendidikan adalah upaya untuk
mendekatkan apa yang dipelajari di sekolah dengan apa yang terjadi
dimasyarakat.
c) Filosofis rekonstrusi sosial yang memberikan dasar bagi
pengembangan kurikulum untuk menempatkan peserta didik sebagai
subjek yang peduli pada lingkungan sosial, alam, dan lingkungan
budaya.
d) Filosofis esensialisme dan perenialisme yang menempatkan
kemampuan intelektual dan berpikir rasional sebagai aspek penting
yang harus menjadi kepedulian kurikulum untuk dikembangkan.
Manusia yang cerdas dan intelektual adalah manusia yang terdidik dan
sekolah harus menjadi centre for excellence, di mana kurikulum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
24
mempunyai tugas untuk mengembangkan potensi manusia dan aspek
intelektual dan rasional.
e) Filosofis eksistensialis dan romantic naturalism, yaitu aliran filosofi
yang memandang proses pendidikan adalah untuk mengembangkan
rasa kemanusiaan yang tinggi, kemampuan berinteraksi dengan sesame
dalam mengangkat harkat kemanusiaan dan kebebasan berinteraksi
dan berkreasi.
3) Landasan Empiris
Dengan berbagai kemajuan yang telah dicapai, mutu pendidikan
Indonesia harus terus ditingkatkan. Hasil riset PISA (Program for
International Student Assessment), studi yang memfokuskan pada literasi
bacaan, matematika, dan IPA menunjukan peringkat Indonesia baru bisa
menduduki 10 besar terbawah dari 65 negara. Hasil Riset TIMSS (Trends
in International Mathematics and Science Study) menunjukan siswa
Indonesia berada pada rangking amat rendah dalam kemampuan.
a) Memahami informasi yang konfleks
b) Teori, analisis, dan pemecahan masalah
c) Pemakaian alat, prosedur dan pemecahan masalah
d) Melakukan investigasi
Hasil-hasil ini menunjukan perlunya adanya perubahan orientasi
kurikulum, yang tidak membebani peserta didik dengan konten, namun pada
aspek kemampuan esensial yang diperlukan semua warga Negara untuk
berperan serta dalam membangun negaranya pada abad 21.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
25
4) Landasan Teoretis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar teori ”pendidikan
berdasarkan standar” (standar-based seducation), dan teori kurikulum
berbasis kompetensi. Pendidikan berdasarkan standar adalah pendidikan
yang menetapkan standar nasional sebagai kualitas minimal warganegara
untuk suatu jenjang pendidikan. Standar kurikulum dan kurikulum
dikembangkan agar peserta didik mampu mencapai dinyatakan sebagai
Standar kompetensi Lulusan. Standar Kompetensi Lulusan mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar Kompetensi lulusan
dikembangkan menjadi Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan
yaitu SKL SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK. Kurikulum
berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar
seluas-luasnya bagi peserta didik untuk membangun kemampuan yang
dirumuskan dalam SKL. Hasil dari pengalamn belajar tersebut adalah hasil
belajar peserta didik yang menggambarkan manusia dengan kualitas yang
dinyatakan dalam SKL. Empat landasan tersebut merupakan landasan
yang digunakan sebagai bahan pertimbangan utama dalam pengembangan
Kurikulum 2013.19
3. Pembelajaran Sejarah
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pembelajaran dimaknai sebagai
proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar20.
Artinya dengan kegiatan pembelajaran seseorang dapat memperoleh ilmu
19Mulyasa. E, Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013, Bandung : PT Remaja Rosdakarya,
2014, hlm 10-13 20 Depdiknas KBBI ed IV. 2008 Jakarta : PT Gramedia, hlm 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
26
pengetahuan tentang materi yang dipelajari. Istilah pembelajaran sendiri
berasal dari kata dasar belajar, yaitu suatu aktivitas atau suatu proses untuk
memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku,
sikap, dan mengukuhkan kepribadian.
Pengertian ini lebih diarahkan kepada perubahan individu, baik
menyangkut ilmu pengetahuan maupun berkaitan dengan sikap dan
kepribadian dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian, dalam UU No. 20 tahun
2003 tentang sistem pendidikan nasional dinyatakan bahwa pembelajran ialah
proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar.
Dari beberapa uraian tersebut secara umum definisi pembelajaran
memiliki pengertian yang sama, yaitu proses interaksi antara pendidik dengan
pserta didik maupun antar-peserta didik. Proses interaksi ini bisa dilakukan
dengan berbagai media dan sumber belajar yang menunjang keberhasilan
belajar peserta didik. Oleh karenanya pembelajaran dalam hal ini dapat
didefinisikan sebagai proses interaksi antara pendidik dengan peserta didik
dan peserta didik dengan peserta didik dalam rangka memperoleh
pengetahuan yang baru dikehendaki dengan menggunakan berbagai media,
metode, dan sumber belajar yang sesuai dengan kebutuhan. Melalui proses
inilah diharapkan peserta didik mampu mendapatkan bermacam-macam
informasi baru yang akan menunjang kehidupannya dimasa yang akan
datang.21
21M. Fadillah, op.cit., hlm 172-173.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
27
Sejarah adalah studi tentang kehidupan manusia di masa lampau. Para
sejarahwan tertarik dengan semua aspek kegiatan manusia dimasa; lampau:
politik, hukum, militer, sosial, keagamaan, kreativitas (seperti yang berkaitan
dengan seni, musik, arsitektur Islam, literatur), keilmuan dan intelektual.
Seorang sejarahwan mungkin mengkhususkan pada suatu atau lebih dari
aspek-aspek kegiatan manusia (sosial, militer, seni); pada sejarah tertentu atau
geografis (Amerika Serikat, Afrika, Asia Tenggara, Timur Tengah); pada
periode waktu tertentu (Abad Pertengahan, Zaman Keemasan yunani, Zaman
Kejayaan Islam, Abad Nuklir, Abad Informasi); pada peristiwa-peristiwa
penting (Perang Diponogoro, Perang Kemerdekaan Indonesia, Perang Saudara
di Amerika Serikat, Kelaparan di Afrika, Revolusi Industri); atau kepribadian
orang terkemuka (Bung Karno, Bung Hatta, Julius Caesar, Mahatma Gandhi,
Eleanor Roosevelt, Martin luther King, Jr.).22
B. Kerangka Pikir
Alur kerangka pikir dalam penelitian ini diawali dari Kurikulum 2013
yang dirancang untuk melengkapi dan penyempurnaan dari kurikulum
sebelumnya yang menekankan pada pendidikan karakter. Yang di
implementasikan, khususnya pada mata pelajaran sejarah. Yang diterapkan
oleh guru maupun siswa menghasilkan persepsi dari guru atau pun siswa yang
terlibat dalam implementasi Kurikulum 2013 khususnya pada mata pelajaran
sejarah. Dari pengalaman dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013
tersebut tentunya guru dan siswa akan mendapat beberapa kendala, dari
22 Dr. Sapriya, Pendidikan IPS konsep dan pembelajaran, Bandung, PT Remaja Rosdakarya. hlm,
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
28
kendala tersebut maka guru dan siswa akan mencari solusi agar kendala
tersebut bisa diatasi. Berdasarkan uraian tersebut dapat digambarkan kerangka
pikir sebagai berikut:
Gambar 1. Bagan kerangka pikir
Kurikulum 2013
Implementasi
Pembelajaran Sejarah
Guru dan Siswa
Persepsi Solusi Kendala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Depok Sleman Yogyakarta.
Yang beralamat di Jl. Ring Roud Utara, 55282, merupakan salah satu SMK
yang pernah melaksanakan Kurikulum 2013.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini berlangsung selama kurang lebih selama tiga bulan
dari tanggal 01 November 2015 sampai dengan 01 Januari 2016. Bila dimulai
dari awal penyusunan proposal, perijinan, pengumpulan data analisis data dan
penyusunan, penelitian ini dimulai dari bulan Agustus sampai Juli.
B. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif metode deskriptif.
disini penelitian ini di lakukan di SMK Negeri I Depok Yogyakarta, khususnya
pada implementasi Kurikulum 2013 pada mata pelajaran sejarah. penelitian
kualitatif adalah kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat
diamati. pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik
(utuh). Jadi dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke
dalam variable atau hipotesis tapi perlu memandangnya sebagai bagian dari
keutuhan.23
23Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : Remadja Karya, 1989. hlm 3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
30
Penelitian kualitatif berbeda dengan penelitian model lain, berikut ciri-ciri
penelitian kualitatif :
1. Latar alamiah
2. Manusia sebagai alat (instrument)
3. Metode kualitatif
4. Analisis data secara induktif
5. Teori dari dasar (grounded theory)
6. Deskriptif
7. Lebih mementingkan proses daripada hasil
8. Adanya “batas” yang ditentukan oleh “fokus”
9. Adanya kriteria kuhusus untuk keabsahan data
10. Desain yang bersifat sementara
11. Hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama
Beberapa poin diatas merupakan karakteristik penelitian kualitatif yang
harus dijadikan pedoman dalam pelaksanaan penelitian ini.24
C. Subyek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subyeknya adalah 2 orang guru mata
pelajaran Sejarah, dan 90 siswa didik di SMK Negeri 1 Depok Sleman
Yogyakarta.
D. Sumber Data
Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan
selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.25 Data penelitian
24 Lexy J Moleong, op.cit., hlm 4-9.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
31
kualitatif diperoleh dari sumber data dengan menggunakan teknik pengumpulan
data yang dapat dikelompokan ke dalam dua kategori yaitu metode yang bersifat
interaktif dan non interaktif. Teknik interaktif terdiri dari wawancara dan
pengamatan berperan serta, sedangkan non interaktif meliputi pengamatan tak
berperan serta, analisis isi dokumen dan arsip.26 Adapun yang dijadikan data
dalam penelitian ini adalah :
1. Hasil wawancara terhadap guru mata pelajaran sejarah tentang pelaksanaan
Kurikulum 2013 dalam mata pelajaran sejarah.
2. Hasil angket terhadap peserta didik tentang pelaksanaan Kurikulum 2013
dalam mata pelajaran sejarah.
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelian kualitatif untuk mendapatkan informasi yang diharapkan
pengumpulan data dapat dilakukan melalui :
1. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu
dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan
pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban
atas pertanyaan itu. Maksud mengadakan wawancara, seperti ditegaskan oleh
Lincoln dan Guba (1985 : 266), antara lain: mengkontruksikan mengenai
orang, kejadian, kegiatan, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian
dan lain-lain kebulatan; merekontruksikan kebulatan-kebulatand demikian
sebagai yang dialami masa lalu.
25 Ibid, hlm 122. 26 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktek, Jakarta : Bumi Aksara, 2013
hlm 142.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
32
Memproyeksikan kebulatan-kebulatan sebagai yang telah diharapkan
untuk dialami pada masa yang akan datang; memverifikasi, mengubah dan
memperluas informasi yang diperoleh dari orang lain, baik manusia maupun
bukan manusia (triangulasi); dan memverifikasi, mengubah dan memperluas
konstruksi yang dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecekan
anggota.27Dalam wawancara kualitatif, peneliti dapat melakukan face-to-face
(wawancara berhadap-hadapan) dengan partisipan, mewawancarai mereka
dengan telepon, terlibat dalam focus group interview (interview dalam
kelompok tertetu) yang terdiri dari enam sampai delapan partisipan
perkelompok.
Wawancara-wawancara seperti ini tentu saja memerlukan pertanyaan-
pertanyaan yang secara umum tidak terstruktur (unstructured) dan bersipat
terbuka (open-ended) yang dirancang untuk memunculkan pandangan dan
opini dari pada partisipan.28 Wawancara dalam penelitian ini dilakukan pada
guru sejarah, untuk mengetahui persepsi guru tentang implementasi
Kurikulum 2013 di SMK Negeri 1 Depok Sleman Yogyakarata, berikut kisi-
kisi wawancara guru.
27Ibid, hlm 148. 28John W. Creswell, Research Design, pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixsed, edidi ke-3,
2013, Pustaka Pelajar, hlm 267.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
33
Tabel 1. Kisi-kisi instrumen wawancara guru
No Kisi Kisi Pertayaan Indikator Pertanyaan
1 Perencanaan implementasi kurikulum 2013 dalam
mata pelajaran sejarah
Pelatihan SDM
Silabus dan RPP
Modul dan Sumber
Evaluasi
2 Langkah langkah yang dilaksanakan dalam
implementasi kurikulum 2013
3 Perbedaan mendasar dari kurikulum 2013 dan
kurikulum yang sebelumnya
Landasan
Orientasi
Metode
Pengelolaan
4 Efektivitas Kurikulum 2013 dalam pembelajaran
sejarah
5 Kendala yang terjadi ketika kurikulum 2013
diimplementasikan dalam matapelajaran sejarah
6 Solusi dari kendala yang telah ditemukan
2. Dokumentasi
Istilah dokumen dalam tiga pengertian (1) dalam arti luas, yaitu yang
meliputi semua sumber, baik sumber tertulis maupun sumber lisan; (2) dalam
arti sempit, yaitu yang meliputi semua sumber tertulis saja; dan (3) dalam arti
spesifik, yaitu hanya yang meliputi surat-surat resmi dan surat-surat negara,
seperti surat pejanjian, undang-undang, konsesi, hibah dan sebagainya.
Sementara dokumen yang dibedakan dengan record. Definisi dari record
adalah setiap pernyataan tertulis yang disusun oleh seseorang atau lembaga
untuk keperluan pengujian suatu peristiwa atau menyajikan akunting. Selain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
34
itu dokumen adalah setiap bahan tertulis atau film, yang dari record, yang
tidak dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik.29
3. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawab. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data
yang efisien bila peneliti tahu degan pasti variabel yang akan diukur dan tahu
apa yang bisa diharapkan dari responden.30 Pada penelitian ini mengunakan
Kuesioner semi terbuka yang di berikan pada peserta didik. Berikut kisi-kisi
kuesioner siswa.
Tabel 2. Kisi-kisi kuesioner siswa
No Butir-butir pertanyaan
1 Seperti apa persiapan dalam menghadapi Kurikulum 2013 ?
2 Bagaimana proses belajar mengajar dengan Kurikulum 2013 menyenangkan
atau tidak ?
3
Apakah anda senang dengan pembelajaran menggunakan kurikulum
2013 ?
4 Bagaimana Persepsi tentang pembelajaran dengan Kurikulum 2013 ?
5
Apa saja kendala yang dihadapi dalam pembelajaran dengan kurikulum
2013 ?
6 Bagaimana Solusi untuk mengatasi kendala ?
29Imam Gunawan, op.cit., hlm 175-176. 30 Sugiyono, Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,(cetakan ke-14) Bandung:
ALFABET,2011, hlm 142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
35
F. Teknik Cuplikan
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini bersifat purposive
sampling atau sampling bertujuan. Dalam hal ini peneliti memilih informan yang
dianggap mengetahui permasalahan dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber
data yang memiliki kebenaran dan pengetahuan yang mendalam. Namun
demikian, informan yang dipilih dapat menunjukkan informan lain yang
dipandang lebih tahu. Maka pilihan informan dapat berkembang sesuai dengan
kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam memperoleh data.31 Maka dalam
penelitian ini bentuk sampling yang digunakan adalah purposive sampling,
dangan kecenderungan untuk memilih informasi berdasarkan posisi dengan akses
tertentu yang dianggap memiliki informasi yang berkaitan dengan permasalahan
ini secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang
menetap. Namun demikian informasi yang dipilih dapat berkembang sesuai
dengan kebutuhan dalam memperolah data.
G. Analisis Data
Analisis data merupakan proses sistematis pencarian dan pengaturan
transkripsi wawancara, catatan lapangan dan materi-materi yang lain yang telah
anda kumpulkan untuk meningkatkan pemahaman anda sendiri mengenai materi-
materi tersebut dan untuk memungkinkan anda menyajikan apa yang sudah anda
temukan pada orang lain. Analisis data penyusunan, dan pemecahannya ke dalam
unit-unit yang dapat ditangani, perangkumannya, pencarian pola-pola, dan
31 H.B Sutopo, Metodologi Penelitian Kualitatif, Surakarta :UNS Press, 2002, hlm 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
36
penemuan apa yang penting dan apa yang perlu di pelajari, dan dibuatkan
keputusan apa yang akan anda katakana pada orang lain32
Dalam penelitian ini mengunakan analisis data model Miles dan Huberman
ada tiga macam kegiatan dalam analisis data kualitatif, yaitu :
1. Reduksi data
Reduksi data merujuk pada proses pemilihan, pemokusan,
penyederhanaan, abstraksi, dan pentransformasian “data mentah” yang terjadi
dalam catatan-catatan lapangan tertulis. 33 mereduksi data berarti merangkum,
memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, di cari
tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah di reduksi akan
memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk
melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.
2. Penyajian Data
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk
uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya. Yang paling
sering digunakan untuk menyajikan data penelitian kualitatif dengan teks yang
bersipat naratif.34
3. Verifikasi
Dari permulaan pengumpulan data, peneliti kualitatif mulai
memutuskan apakah makna sesuatu mencatat keteraturan, pola-pola,
penjelasan, konfigurasi yang mungkin, alur kausal, dan proposisi-proposisi.
32 Emzir, Metodologi penelitian Kualitatif Analisis Data, Jakarta : PT Rajagrafindo Persada,2012
hlm 85-86 33 Ibid, hlm 129 34 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (cetakan ke-16), Bandung,
ALFABET, 2012 hlm 249.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
37
Dari ketiga tahap, reduksi data, penyajian data, verifikasi, dapat di
gambarkan seperti bagan berikut:
Bagan 2. Komponen Analisis Data: Model Interatif
H. Keabsahan Data
Keabsahan data dalam penelitian, sering tekankan pada uji validitas dan
reabilitas, pengujian kredibilitas data hasil penelitian kualitatif antara lain
dilakukan dengan perpanjang pengamatan, peningkatan ketekunan, triangulasi,
analisis kasus negative, dan membercheck.35 Dalam penelitian ini peneliti
mengunakan triangulasi dan menggunakan bahan referensi.
1. Triangulasi
Triangulasi merupakan cara pemeriksaan keabsahan data yang paling umum
digunakan. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
35 Sugiyono, op.cit., hlm 270-276
Pengumpulan
Data Data Display
Penarikan/Verivikasi
Kesimpulan
Reduksi
Data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
38
memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap hal tersebut.36 Menurut Patton triangulasi ada empat
macam yaitu :37
a. Triangulasi sumber yaitu pemeriksaan sumber yang memanfaatkan jenis
sumber data yang berbeda-beda untuk menggali data yang sejenis.
Triangulasi sumber berlakukan untuk menguji kredibilitas data yang
diperoleh melalui beberapa sumber. Dalam penelitian ini peneliti
membandingkan data hasil wawancara guru dengan hasil angket siswa.
b. Triangulasi metode yaitu pemeriksaan yang menekankan penggunaan
metode pengumpulan data yang berbeda untuk mengumpulkan data
yang sejenis.
c. Triangulasi peneliti yaitu hasil penelitian baik data atau simpulan
mengenai bagian tertentu atau keseluruhan bisa diuji validitasnya dari
beberapa peneliti lain.
d. Triangulasi teori yaitu pemeriksaan data menggunakan prespektif lebih
dari satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji.
Dalam penelitian ini peneliti mengunakan triangulasi sumber dengan
membandingkan data hasil wawancara guru dan data hasil angket siswa.
Selain itu peneliti juga mengunakan bahan referensi yang dimaksud dengan
bahan referensi di sini adalah adanya pendukung untuk membuktikan data yang
telah ditemukan. Alat-alat bantu perekam data dalam penelitian kualitatif, seperti
kamera, handycam, alat perekam suara sangat diperlukan untuk mendukung
36 Lexy J Moleong, op.cit., hlm 178 37 H.B. Sutopo, op.cit., hlm 92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
39
kredibilitas data yang telah ditemukan oleh peneliti. Selain triangulasi, peneliti
menggunakan bahan referensi pendukung berupa video hasil rekaman wawancara
agar data yang telah diperoleh lebih dapat dipercaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
40
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Depok Sleman semula
berlokasi di Jalan Gowongan Kidul, Yogyakarta. Didirikan pada tahun 1952
dengan Surat Keputusan No. 319982/Kab/52 tanggal 10 September 1952 dengan
nama Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA).
Berdasarkan catatan tulisan tangan Kepala Tata Usaha SMEA I Yogyakarta,
Bapak Soedjono pada tanggal 11 September 1981 yang kemudian diserahkan
kepada Bapak Oentoeng alumni SMEA I Yogyakarta yang kemudian menjadi
Staf Tata Usaha di SMKN 1 Depok sampai sekarang, dapat diceriterakan bahwa
penamaan sekolah sejak berdiri telah mengalami beberapa kali perubahan yaitu :
1. SMEA Dagang 1 Yogyakarta 1952 – 1964
2. SMEA Pembina 1 Yogyakarta 1964 – awal tahun 1980an
3. SMEA 1 Yogyakarta awal tahun 1980an – 1982
4. SMEA Negeri 1 Depok1983 (masa transisi) – 1997
5. SMK Negeri 1 Depok1997 – sekarang
Adapun nama-nama yang pernah menjabat sebagai Kepala Sekolah ketika
sekolah ini masih berada di Gowongan, Yogyakarta adalah sebagai berikut :
1. Bapak Sudirdjo (SMEA Dagang I Yogyakarta) tahun 1952 – 1957
2. Bapak Kardiyono (SMEA Dagang I Yogyakarta) tahun 1957 – 1964 dan
pernah dijabat oleh Bapak Soenarso sebagai Pdjs. Kepala Sekolah sejak
tanggal 19-7-1964
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
41
3. Bapak Iswoyo Wibowo (SMEA Pembina I Yogyakarta) tahun 1964 – 1974
dan dipimpin oleh Pdjs Kepala Sekolah yang dijabat oleh Bapak Mulyono
Sularso
4. Bapak Wasi Widijarseno, BA (SMEA Pembina I Yogyakarta) tanpa tahun
yang jelas
5. Bapak Drs. Soenarso (SMEA I Yogyakarta) tahun 1981 – sampai dengan
pindah ke Maguwoharjo
6. Pada tahun 1982-1983 SMEA Negeri 1 Yogyakarta secara bertahap berpindah
ke Maguwoharjo, Depok, Sleman sampai sekarang.
Berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
No. 031/O/1997 tanggal 7 Maret 1997 Sekolah Menengah Ekonomi Tingkat Atas
(SMEA) Negeri 1 Yogyakarta berganti nama menjadi Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta yang berkedudukan di Jl.
Ring road Utara Maguwoharjo, Depok, Sleman.
Adapun nama-nama Kepala Sekolah yang pernah memimpin SMKN 1
Depok adalah sebagai berikut :
1. Bapak Drs. Soenarso (alm)- 1986
2. Bapak JM. Soejitno (alm) 1986 – 1990
3. Bapak Roebijo Sigit Seputro (alm) 1990 – 1994
4. Bapak Drs. Suhardi (alm) 1994 – 1999
5. Bapak Drs. Suharno 2002 – 2002
6. Bapak Drs. Supriyadi 2002 – 2007
7. Bapak Drs. Mohammad Effendi, MM 2007 – 2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
42
8. Bapak Drs. Eka Setiadi, M.Pd. 2010 – sekarang
Program Studi/Jurusan yang pernah dikembangkan adalah :
1. Perdagangan
2. Pembukuan
3. Perkantoran
4. Koperasi
Sekarang SMKN 1 Depok memiliki 4 jurusan / Kompetensi Keahlian yaitu
1. Pemasaran
2. Akuntansi
3. Administrasi Perkantoran
4. Busana Butik
1. Visi dan Misi SMK Negeri 1 Depok Sleman yogyakarata.
a. Visi:
Menghasilkan tamatan yang profesional, berkarakter dan berakhlak mulia.
b. Misi:
1) Mengembangkan budaya sekolah yang berakhlak mulia
2) Mengembangkan suasana belajar aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan.
3) Melaksanakan KMB dengan pendekatan Competence based Training
(CBT) yang berorientasi pada peninkatan mutu dan keunggulan sesuai
dengan tuntutan dunia kerja.
4) Mengimplementasikan sistem managemen ISO 90001:2008.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
43
c. Tujuan :
1) Menjadikan SMK Negeri 1 Depok Sleman sebagai lembaga
pendidikan yang berkualitas sesuai Standar Nasional Pendidikan.
2) Mewujudkan tamatan yang mampu mansiri, produktif, kreatif dan
professional dalam mengembangkan kariernya masing-masing.
3) Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik melalui
pembinaan agama sesuai agama dan kepercayaan masing-masing.
4) Meningkatkan keunggulan kompetitif di bidang akademis dan non
akademis.38
B. Deskripsi Hasil Penelitian
Penelitian yang dilakukan peneliti tentang persepsi guru dan siswa tentang
implementasi Kurikulum 2013 di SMK Negeri 1 Depok Sleman Yogyakarta
meliputi, perencanaan yang meliputi pelatihan, silabus dan RPP. Modul dan
sumber belajar serta evaluasi. Langkah-langkah, perbedaan dilihat dari landasan,
orientasi, metoden serta pengelolaan, dan kendala yang di hadapi guru dan siswa
serta solusi untuk mengatasi kendala tersebut. Hasil penelitian yang dilakukan
oleh peneliti adalah sebagai berikut ini.
1. Persepsi guru
Hasil wawancara peneliti di SMK Negeri 1 Depok Sleman Yogyakarta
khususnya pada guru mata pelajaran sejarah, mengenai persepsi mereka
tentang Kurikulum 2013. Pada persepsi guru ini di bagi menjadi beberapa
38http://smkn1depoksleman.sch.id/html/profil.php?id=profil&kode=12&profil=Sejarah%20Singka
t%20SMK%20N%201%20Depok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
44
bagian yaitu, perencanaan, langkah-langkah, pelaksanaan, perbedaan, dan
evektivitas Kurikulum 2013.
a. Perencanaan implementasi Kurikulum 2013 dalam mata pelajaran sejarah
Setelah melakukan wawancara langsung dengan guru SMK Negeri 1
Depok Sleman Yogyakarta, yaitu Ibu Asni dan Pak Suganda. Berkaitan
dengan perubahan kurikulum Ibu Asni berpendapat bahwa tidak ada masalah
karena kurikulum itu memang harus berubah, karena pemerintah mempunyai
target bahwa pendidikan itu harus ada perkembangan dan peningkatan kalau
tidak ada perubuhan kurikulum, Itu justru membuat perserta didik dan guru
tidak berkembang, serta diperlukannya evaluasi-evaluasi untuk
penyempurnaan kurikulum ke depannya.39 Sementara Pak Suganda
mengatakan bahwa perubahan kurikulum merupakan kebijakan dari pusat,
yaitu kebijakan pemerintah sendiri. jadi setiap sekolah harus taat kepada
kebijakan pemerintah.40
Berkaitan dengan pergantian KTSP menjadi Kurikulum 2013, Ibu Asni
berpendapat bahwa, kurikulum memang harus dievaluasi, jika memang
dianggap membutuhkan pembenahan kurikulum memang harus diganti
dengan kurikulum yang nantinya bisa mengembangkan pendidikan di
Indonesia. Ibu Asni menambahkan bahwa pergantian kurikulum harus diuji
coba terlebih dahulu untuk membuktikan kurikulum apakah bisa dilaksanakan,
sehingga pelaksanaan kurikulum tidak terkesan gegabah. Ujicoba kurikulum
yang dilakukan pada sekolah pilot belum selesai sepenuhnya namun semua
39 Cl. 1 40 Cl. 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
45
sekolah sudah harus mengunakan Kurikulum 2013, sehingga dalam dalam
pelaksanaan khususnya di SMK Negeri 1 hanya bisa bertahan satu semester
saja.41 Sementara itu menurut Pak Suganda mengapa kurikulum yang lama
harus diganti dengan kurikulum yang baru yaitu untuk meningkat mutu
pendidikan dengan mengembangkan proses pembelajaran yang lebih efektif.42
Berikutnya harapan pemerintah dengan berubahnya kurikulum Ibu Asni
mengatakan pemerintah mengharapkan penyempurnaan di bidang pendidikan,
dengan dibenahinya kurikulum pemerintah mempunyai suatu harapan bahwa
pendidikan di Indonesia bisa jauh lebih berkembang dan lebih maju untuk
memenuhi apa yang diinginkan oleh masyarakat, hanya disini mestinya antara
di lapangan dan pusat harus ada pembicaraan terlebih dahulu mesti ada
tinjauan ke lapangan apakah memang kurikulum harus dirubah total atau
hanya dibenahi, sehingga apa yang diharapkan bisa terlaksanakan.43 Pak
Suganda di sini mengatakan yang diharapkan pemerintah dengan berubahnya
kurikulum, agar pendidikan bisa mengeluarkan lulusan yang punya karakter.44
Berkaitan dengan pelatihan apakah sudah mendapatkan pelatihan yang
cukup untuk melaksanakan kurikulum 2013 khususnya pada mata pelajaran
sejarah Ibu Asni mengatakan beliau mendapat pelatihan, tetapi masih belum
sepenuhnya mengerti. setelah menjalankan Kurikulum 2013 dan harus
berhenti tentu belum cukup untuk mendalami kurikulum 2013.45 Sementara
itu Pak Suganda mengatakan bahwa pelatihan cukup, waktu awal pelaksanaan
41 Cl. 1 42 Cl. 2 43 Cl. 1 44 Cl. 2 45 Cl. 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
46
Kurikulum 2013 beliau belum di diklat, setelah proses pelaksanaan baru
beliau mendapat diklat.46
Berkaitan dengan RPP langkah-langkah yang dilakukan dalam
penyusunan RPP kurikulum 2013, menurut Ibu Asni sebenarnya langkah-
langkahnya sudah ada, pada kompetensi inti sudah menjadi patokan jadi tidak
bisa diubah, kemudian yang dikembangkan pada kompetensi dasar serta
indikator disesuaikan dan ada langkah-langkah yang harus dilakukan oleh
guru mulai dari persepsi atau penghagatan suasana, dikaitkan dengan mata
pelajaran yang diampu selanjutnya di arahkan. Jadi disini guru haruh pandai
mensiasati karena di Kurikulum 2013 guru tidak boleh bicara banyak (guru
sentris) menjadi siswa yang lebih berperan, guru hanya sebagai fasilitator,
beliau juga mengatakan waktu di pelatihan dikatakan untuk bicara didepan
kelas dibatasi hanya 3-5 menit, bahkan secara ektrim dikatakan kalau guru
terlalu banyak bicara menerangkan didepan kelas itu dosa hukumnya, karna
tidak memberikan keleluasaan untuk siswa belajar banyak atau mengkaji lebih
bebas, guru hanya membuka dan sebagainya, mengarahkan misalnya hari ini
pok