diare + kejang

8
DIARE Penyakit diare masih sering menimbulkan KLB ( Kejadian Luar Biasa ) seperti halnya Kolera dengan jumlah penderita yang banyak dalam waktu yang singkat.Namun dengan tatalaksana diare yang cepat, tepat dan bermutu kematian dpt ditekan seminimal mungkin. Pada bulan Oktober 1992 ditemukan strain baru yaitu Vibrio Cholera 0139 yang kemudian digantikan Vibrio cholera strain El Tor di tahun 1993 dan kemudian menghilang dalam tahun 1995-1996, kecuali di India dan Bangladesh yang masih ditemukan. Sedangkan E. Coli 0157 sebagai penyebab diare berdarah dan HUS ( Haemolytic Uremia Syndrome ). KLB pernah terjadi di USA, Jepang, Afrika selatan dan Australia. Dan untuk Indonesia sendiri kedua strain diatas belum pernah terdeksi. Defenisi Suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja , yang melembek sampai mencair dan bertambahnya frekwensi berak lebih dari biasanya. (3 kali atau lebih dalam 1 hari. Faktor yang mempengaruhi diare : Lingkungan Gizi Kependudukan Pendidikan Sosial Ekonomi dan Prilaku Masyarakat Penyebab terjadinya diare : Peradangan usus oleh agen penyebab : 1. Bakteri , virus, parasit ( jamur, cacing , protozoa) 2. Keracunan makanan/minuman yang disebabkan oleh bakteri maupun bahan kimia 3. Kurang gizi 4. Alergi terhadap susu 5. Immuno defesiensi Cara penularan : Infeksi oleh agen penyebab terjadi bila makan makanan / air minum yang terkontaminasi tinja / muntahan penderita diare. Penularan langsung juga dapat terjadi bila tangan tercemar dipergunakan untuk menyuap makanan. Istilah diare : Diare akut = kurang dari 2 minggu Diare Persisten = lebih dari 2 minggu Disentri = diare disertai darah dengan ataupun tanpa lendir Kholera = diare dimana tinjanya terdapat bakteri Cholera Tatalaksana penderita diare yang tepat dan efektif : Tatalaksana penderita diare di rumah Meningkatkan pemberian cairan rumah tangga (kuah sayur, air tajin, larutan gula garam, bila ada berikan oralit) Meneruskan pemberian makanan yang lunak dan tidak merangsang serta makanan ekstra sesudah diare. Membawa penderita diare ke sarana kesehatan bila dalam 3 hari tidak membaik atau : 1. buang air besar makin sering dan banyak sekali 2. muntah terus menerus 3. rasa haus yang nyata 4. tidak dapat minum atau makan 5. demam tinggi 6. ada darah dalam tinja

Upload: rachman-eph-tmc

Post on 19-Jan-2016

13 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

okeeeee bos

TRANSCRIPT

Page 1: diare + kejang

DIARE

Penyakit diare masih sering menimbulkan KLB ( Kejadian Luar Biasa ) seperti halnya Kolera dengan jumlah

penderita yang banyak dalam waktu yang singkat.Namun dengan tatalaksana diare yang cepat, tepat dan

bermutu kematian dpt ditekan seminimal mungkin. Pada bulan Oktober 1992 ditemukan strain baru yaitu

Vibrio Cholera 0139 yang kemudian digantikan Vibrio cholera strain El Tor di tahun 1993 dan kemudian

menghilang dalam tahun 1995-1996, kecuali di India dan Bangladesh yang masih ditemukan. Sedangkan

E. Coli 0157 sebagai penyebab diare berdarah dan HUS ( Haemolytic Uremia Syndrome ). KLB pernah

terjadi di USA, Jepang, Afrika selatan dan Australia. Dan untuk Indonesia sendiri kedua strain diatas belum

pernah terdeksi.

Defenisi

Suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja , yang melembek

sampai mencair dan bertambahnya frekwensi berak lebih dari biasanya. (3 kali atau lebih dalam 1 hari.

Faktor yang mempengaruhi diare :

Lingkungan Gizi Kependudukan

Pendidikan Sosial Ekonomi dan Prilaku Masyarakat

Penyebab terjadinya diare :

Peradangan usus oleh agen penyebab :

1. Bakteri , virus, parasit ( jamur, cacing , protozoa)

2. Keracunan makanan/minuman yang disebabkan oleh bakteri maupun bahan kimia

3. Kurang gizi

4. Alergi terhadap susu

5. Immuno defesiensi

Cara penularan :

Infeksi oleh agen penyebab terjadi bila makan makanan / air minum yang terkontaminasi tinja / muntahan

penderita diare. Penularan langsung juga dapat terjadi bila tangan tercemar dipergunakan untuk menyuap

makanan.

Istilah diare :

Diare akut = kurang dari 2 minggu

Diare Persisten = lebih dari 2 minggu

Disentri = diare disertai darah dengan ataupun tanpa lendir

Kholera = diare dimana tinjanya terdapat bakteri Cholera

Tatalaksana penderita diare yang tepat dan efektif :

Tatalaksana penderita diare di rumah

Meningkatkan pemberian cairan rumah tangga (kuah sayur, air tajin, larutan gula garam, bila ada berikan

oralit)

Meneruskan pemberian makanan yang lunak dan tidak merangsang serta makanan ekstra sesudah diare.

Membawa penderita diare ke sarana kesehatan bila dalam 3 hari tidak membaik atau :

1. buang air besar makin sering dan banyak sekali

2. muntah terus menerus

3. rasa haus yang nyata

4. tidak dapat minum atau makan

5. demam tinggi

6. ada darah dalam tinja

Kriteria KLB/Diare :

Peningkatan kejadian kesakitan/kematian karena diare secara terus menerus selama 3 kurun waktu

Page 2: diare + kejang

berturut-turut (jam, hari, minggu). - Peningkatan kejadian/kematian kasus diare 2 kali /lebih dibandingkan

jumlah kesakitan/kematian karena diare yang biasa terjadi pada kurun waktu sebelumnya (jam, hari,

minggu). - CFR karena diare dalam kurun waktu tertentu menunjukkan kenaikan 50% atau lebih

dibandingkan priode sebelumnya.

Prosedur Penanggulangan KLB/Wabah.

1. Masa pra KLB

Informasi kemungkinan akan terjadinya KLB / wabah adalah dengan melaksanakan Sistem Kewaspadaan

Dini secara cermat, selain itu melakukakukan langkah-langkh lainnya :

1. Meningkatkan kewaspadaan dini di puskesmas baik SKD, tenaga dan logistik.

2. Membentuk dan melatih TIM Gerak Cepat puskesmas.

3. Mengintensifkan penyuluhan kesehatan pada masyarakat

4. Memperbaiki kerja laboratorium

5. Meningkatkan kerjasama dengan instansi lain

Tim Gerak Cepat (TGC) :

Sekelompok tenaga kesehatan yang bertugas menyelesaikan pengamatan dan penanggulangan wabah di

lapangan sesuai dengan data penderita puskesmas atau data penyelidikan epideomologis. Tugas /kegiatan

:

Pengamatan :

Pencarian penderita lain yang tidak datang berobat.

Pengambilan usap dubur terhadap orang yang dicurigai terutama anggota keluarga

Pengambilan contoh air sumur, sungai, air pabrik dll yang diduga tercemari dan sebagai sumber

penularan.

Pelacakan kasus untuk mencari asal usul penularan dan mengantisipasi penyebarannya

Pencegahan dehidrasi dengan pemberian oralit bagi setiap penderita yang ditemukan di lapangan.

Penyuluhahn baik perorang maupun keluarga

Membuat laporan tentang kejadian wabah dan cara penanggulangan secara lengkap

2. Pembentukan Pusat Rehidrasi

Untuk menampung penderita diare yang memerlukan perawatan dan pengobatan.

Tugas pusat rehidrasi :

Merawat dan memberikan pengobatan penderita diare yang berkunjung.

Melakukan pencatatan nama , umur, alamat lengkap, masa inkubasi, gejala diagnosa dsb.

Memberikan data penderita ke Petugas TGC

Mengatur logistik

Mengambil usap dubur penderita sebelum diterapi.

Penyuluhan bagi penderita dan keluarga

Menjaga pusat rehidrasi tidak menjadi sumber penularan (lisolisasi).

Membuat laporan harian, mingguan penderita diare yang dirawat.(yang diinfus, tdk diinfus, rawat jalan,

obat yang digunakan dsb.

Tanggal dibuat : 09/02/2005 @ 19:44Revisi terakhir : 03/02/2007 @ 12:09Kategori : PENYAKIT Halaman pernah dibaca 20060 kali

Kejang Pada Anak

Page 3: diare + kejang

Kejang disebabkan oleh pelepasan hantaran listrik yang abnormal di otak. Gejala-gejala yang timbul dapat bermacam-macam tergantung pada bagian otak yang terpengaruh, tetapi umumnya kejang berkaitan dengan suatu sensasi “aneh”, kekakuan otot yang tidak terkendali, dan hilangnya kesadaran.

Kejang dapat terjadi akibat adanya kelainan medis. Rendahnya kadar gula darah, infeksi, cedera kepala, keracunan, atau overdosis obat-obatan dapat menyebabkan kejang. Selain itu, kejang juga dapat disebabkan oleh tumor otak atau kelainan saraf lainnya. Kurangnya oksigen ke otak juga dapat menyebabkan kejang. Pada beberapa kasus, penyebab kejang mungkin tidak diketahui. Kejang yang terjadi berulang mungkin merupakan suatu indikasi akan adanya suatu kondisi kronik yang dikenal sebagai epilepsi.

Kejang demam merupakan kejang yang cukup sering dijumpai pada anak-anak yang berusia dibawah 5 tahun. Kejang demam dapat timbul bila seorang anak mengalami demam tinggi, biasanya suhu tubuh meningkat dengan cepat mencapai 39 derajat Celsius atau lebih. Walaupun hal ini sangat mengkhawatirkan bagi orang tua, kejang seperti ini umumnya terjadi singkat dan jarang menimbulkan masalah, kecuali bila demam yang terjadi berkaitan dengan infeksi serius seperti meningitis. Anak yang mengalami kejang demam tidak mempunyai kecenderungan untuk mengalami epilepsi.

Apa Yang harus DilakukanAnak yang mengalami kejang harus dibaringkan di tempat yang aman agar tidak ada kemungkinan jatuh. Jauhkan benda-benda disekitarnya agar tidak mengganggu. Longgarkan pakaiannya di sekitar kepala dan leher. Hati-hati bila memasukkan benda-benda di antara gigi anak karena benda tersebut dapat masuk dan membuntu jalan nafas anak. Jangan menahan gerakan-gerakan anak seperti memegangi tangan atau kakinya. Segera miringkan anak apabila kejang telah berhenti.

Selain itu segera hubungi dokter terutama bila:

-         anak tampak kesulitan bernafas

Page 4: diare + kejang

-         anak tampak berwarna kebiruan

-         anak mengalami cedera pada kepalanya

-         anak tampak sakit

-         anak memiliki suatu penyakit bawaan yang mungkin membahayakan seperti kelainan jantung

-         anak sebelumnya dicurigai telah menelan zat-zat tertentu yang dapat menyebabkan keracunan

Jika anak tampak bernafas dengan normal dan kejang hanya terjadi beberapa menit saja, anda dapat menghubungi dokter setelah kejang selesai. Jika seorang anak baru sekali mengalami kejang, segera hubungi dokter bila hal ini terjadi. Sedangkan bila seorang anak sebelumnya pernah mengalami kejang, hubingi dokter bila kejang terjadi lebih dari 5 menit, atau bila kejang yang timbul lain dari kejang yang biasanya timbul.

Umumnya setelah kejang, anak akan tidur dengan “nyenyak”. Periode ini merupakan suatu periode yang dikenal sebagai periode postictal. Hal ini merupakan hal yang normal, dan sebaiknya anak tidak usah berusaha dibangunkan. Jangan memberikan makan atau minum kepada anak bila anak belum benar-benar terbangun dan sadar.

Bila anak memang dinyatakan mengalami kejang demam oleh dokter, umumnya dokter akan menyarankan agar anak diberi obat penurun panas bila anak demam agar demam dapat terkendali sehingga kejang dapat dicegah. Selain itu, dokter juga akan menyarankan untuk mengkompres anak dengan kain basah untuk membantu mendinginkan anak.(cfs/kidshealth.org)

   Seseorang dikatakan menderita diare bila konsistensi tinja cair berwarna kehijauan. Sedangkan frekuensi merupakan faktor kedua. Diare terjadi akibat proses penyerapan air dan garam isi usus besar oleh dinding usus kecil terganggu karena adanya peradangan di selaput lendir. Maka peristaltik atau gerakan ususnya pun bertambah kuat sehingga tinja yang masih mengandung banyak cairan dikeluarkan lebih cepat.Tipe diare ada yang akut, ada yang kronik. Penyebabnya bermacam-macam, bisa akibat virus (travellers diarrhoea), di mana virus melekat para permukaan

Page 5: diare + kejang

sel mukosa usus dan menyebabkan kerusakan pada sel-sel usus. Di sini penyerapan menjadi menurun dan pengeluaran air dan elektrolit meningkat.Diare juga bisa karena enterotoksin atau racun yang dihasilkan oleh bakteri Clostridium dan Staphylococcus yang menghasilkan endotoksin atau parasit. Yang terbanyak adalah diare karena infeksi bakteri E. coli atau yang agak jarang Shigella, Entamoeba hystolytica, Salmonella sp, V.eltor, V.cholerae, serta bakteri non-patogen yang tumbuh berlebihan. Diare bakterial atau invasif terjadi kalau bakteri dalam makanan yang terinfeksi masuk menyerbu ke dalam mukosa. Di situ bakteri memperbanyak diri, menghasilkan toksin yang selanjutnya diserap ke dalam darah, menimbulkan gejala yang hebat: demam tinggi, kejang, mencret berdarah dan berlendir. Supaya tidak mengakibatkan diare yang berkepanjangan (lebih dari 14 hari), tentu harus segera diobati.Diare yang sifatnya kronik, a.l. bisa karena penyakit-penyakit seperti kanker usus besar, kanker pankreas, cacingan, peradangan usus besar yang berkepanjangan, kerusakan mukosa usus, gangguan imunologik, dll.Penyebab lain adalah penyinaran sinar Rontgen atau tidak tahan terhadap antibiotika tertentu (penisilin, tetrasiklin, kloramfenikol) yang tujuan sebenarnya untuk memusnakan kuman penyebab penyakit, tapi adakalanya mengenai bakteri usus yang bermanfaat. Diare juga bisa akibat intoleransi dan malabsorpsi terhadap makanan tertentu (lemak, laktosa, pedas), infeksi di luar usus (radang napas, ensefalitis, dll). Sebab lain, alergi terhadap makanan dan minuman, gangguan gizi atau kekurangan enzim, serta pengaruh saraf saat dalam keadaan takut, cemas, terkejut.

Awas dehidrasiYang perlu dihindari bila kita terserang diare adalah mencegah terjadinya dehidrasi, sebab ini bisa berakibat fatal.

Tingkat keparahan dehidrasi dapat digolongkan sbb:

Dehidrasi ringan (kehilangan cairan sekitar 5% dari berat badan semula). Diare berlangsung sekali tiap 2 jam atau lebih. Gejala lain: rasa haus, gelisah, tapi elastisitas kulit bila dicubit masih baik dan penderita masih sadar.

Dehidrasi sedang (kehilangan cairan 5-10% dari berat badan semula). Diare semakin sering dengan volume lebih besar. Gejala lain terasa haus, gelisah, pusing jika berubah posisi, pernapasan terganggu, ubun-ubun dan mata cekung, elastisitas kulit lambat.

Dehidrasi berat (kehilangan cairan lebih dari 10% dari berat badan semula). Diare hebat disertai muntah. Gejala lain: mengantuk, lemas, berkeringan dingin, kulit kaki dan tangan keriput, kejang otot, pernapasan cepat dan dalam, ubun-ubun dan mata sangat cekung, elastisitas kulit sangat lambat.

Page 6: diare + kejang

Dalam keadaan darurat, dehidrasi ringan dapat diatasi dengan memberikan cairan elektrolit/oralit yang cukup dilarutkan dalam air minum. Lalu diberikan obat antidiare biasa. Bila larutan oralit tidak tersedia, kita dapat membuat larutan gula-garam dengan komposisi 1 sendok teh munjung gula pasir + 1/4 sendok teh garam + 200 cc air matang hangat. Atau bisa juga dicoba dengan air beras, air kelapa atau kaldu sayuran (tanpa lemak). Sedangkan pada dehidrasi sedang sampai berat, dalam keadaan darurat juga diberikan oralit sebelum dibawa ke rumah sakit. Penderita perlu segera dilarikan ke rumah sakit terutama kalau penderita muntah terus sehingga oralit tidak bisa masuk, tidak kencing selama 6 jam, tinja telah bercampur darah, terus menerus diare tanpa henti.Di rumah sakit biasanya pasien segera diberi cairan rehidrasi parenteral seperti Ringer Laktat atau Darrow Glukosa. Oralit atau garam rehidrasi oral tadi merupakan campuran garam dan gula dalam perbandingan mirip dengan cairan tubuh. Larutan ini penting diberikan pada penderita diare, terutama pada penderita anak-anak atau lansia, guna menggantikan air yang hilang akibat diare, muntah, berkeringat.Pasangan glukosa dan garam Na dapat diserap baik oleh usus penderita diare. Na merupakan ion yang berfungsi allosterik(berhubungan dengan penghambatan enzim karena bergabung dengan molekul lain), dengan kemampuan meningkatkan pengangkutan dan meninggikan daya absorbsi gula melalui membran sel. Gula dalam larutan NaCl (garam dapur) juga berkhasiat meningkatkan penyerapan air oleh dinding usus secara kuat (sekitar 25 x lebih banyak daripada biasanya). Takaran umum oralit, 1 bungkus oralit 200 cc dimasukkan ke dalam 1 gelas belimbing air, diaduk sampai larut.Oralit diberikan ke penderita sedikit demi sedikit dengan sendok, jangan sekaligus banyak. Jika penderita muntah, berikan 1 sendok oralit, tunggu 5- 10 menit, lanjutkan lagi sedikit demi sedikit. Usahakan jumlah yang diberikan 10-15 cc/kg BB/jam. Jumlah ini sesuai dengan kecepatan pengosongan lambung.Efek samping hanya dapat terjadi pada takaran terlalu tinggi atau terlalu pekat yang bisa mengakibatkan rasa kantuk, lidah bengkak, denyut jantung cepat, kulit memerah.Untuk menghindari terbukanya luka-luka usus atau perdarahan, hendaknya penderita diare beristirahat total. Perlu juga melakukan diet makanan yang merangsang (asam, pedas) serta makanan yang tidak mudah dicerna (berserat tinggi) dan berlemak…………more info