discharge planning.doc
TRANSCRIPT
PROPOSAL
PROPOSAL DISCHARGE PLANNINGPRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN
DI RUANG KELAS II BARU RUMAH SAKIT ISLAM
SITI HAJAR MATARAM
OLEH :
Kelompok 5 & 61. Hadrun Maulana S.Kep2. Husniatun S.Kep3. Lili Susiani S.Kep4. Marhanah S.Kep5. Maya Anggraini S.Kep6. Maylani Chindi L. A. S.Kep7. Muhammad Ali S.Kep8. Opi Kurniawati S.Kep9. Susi Sulastri S. KepYAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM ISLAM NUSA TENGGARA BARAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS (P3N)2014LEMBAR PENGESAHAN
PRAKTEK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN
DI RUANG KELAS II BARU RSI SITI HAJAR
MATARAM
Laporan ini telah di periksa dan di sahkan pada :
Hari
:
Tanggal:Mengetahui, Pembimbing Lahan
( Bq. Eka Maylinda,S.Kep )
Pembimbing Akademik
( Ns. Lalu Harmain Siswanto, S.Kep )
BAB 1
PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang
Discharge planning merupakan suatu proses terintegrasi yang terdiri dari fase-fase yang ditujukan untuk memberikan asuhan keperawatan yang berkesinambungan, (Raden dan Tafft, 1993). Perencanaan pasien pulang bertujuan untuk memandirikan pasien di rumah sehingga pelaksanaan dan pendokumentasian perencanaan pulang diperlukan komunikasi yang efektif dan tepat yang diharapkan tercapainya tujuan.
Pelaksanaan discharge planning di ruang kelas 1 lama RSI Siti Hajar Mataram sudah berjalan mulai dari adanya mahasiswa praktek profesi manajemen keperawatan dan dapat terus berjalan sampai sekarang yang dilakukan oleh perawat ruangan, dan kartu discharge planning juga sudah tersedia. Namun pelaksanaan discharge planning belum sesuai standard karena keterbatasan tenaga kesehatan. Discharge planning yang tidak berjalan dapat mengakibatkan kegagalan dalam program perencanaan perawatan pasien di rumah yang akan berpengaruh terhadap tingkat ketergantungan pasien, dan tingkat keparahan pasien saat di rumah.
Dengan adanya mahasiswa Profesi Stikes Yarsi Mataram dalam praktik manajemen keperawatan diharapkan pelaksanaan discharge planning di ruang Kelas I Lama RSI Mataram dapat dilakukan lebih baik lagi, sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai secara maksimal.
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilaksanakan praktek manajemen keperawatan diharapkan mahasiswa dan perawat di Ruang Kelas II Baru mampu menerapkan discharge planning dengan baik dan benar.2. Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi kebutuhan pasien untuk discharge planning.
2. Mengidentifikasi masalah pasien dalam discharge planning
3. Memprioritaskan masalah untuk discharge planning
4. Membuat jadwal pelaksanaan untuk pasien discharge planning.5. Melaksanakan discharge planning
6. Membuat evaluasi pada pasien selama pelaksanaan discharge planning
7. Pendokumentasian discharge planning1.3 Manfaat
1. Bagi Kliena. Meningkatkan kemandirian klien dalam melakukan perawatan di rumah.
b. Meningkatkan kemampuan klien dalam kesiapan melakukan perawatan di rumah.
c. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan dalam memperbaiki dan mempertahankan status kesehatan klien.
2. Bagi Perawat
a. Terjadinya pertukaran informasi antara mahasiswa sebagai perawat dengan klien sebagai penerima pelayanan.
b. Mengevaluasi pengaruh intervensi yang terencana pada penyembuhan pasien.
c. Membantu kemandirian pasien dalam kesiapan melakukan perawatan di rumah.d. Meningkatkan kualitas perawatan secara berkelanjutan pada klien saat di rumah.BAB 2
MATERI DISCHARGE PLANNING2.1 Pengertian
Discharge planning merupakan suatu proses terintegrasi yang terdiri dari fase-fase yang ditujukan untuk memberikan asuhan keperawatan yang berkesinambungan. (Raden dan Tafft, 1993 dalam Kristina 2007).2.2 Tujuan Menurut Jipp dan Sirass (1998) discharge planning bertujuan untuk:1. Menyiapkan klien secara fisik, psikologis dan sosial.
2. Meningkatkan kemandirian klien saat perawatan di rumah.
3. Meningkatkan perawatan yang berkelanjutan pada klien.
4. Membantu rujukan pada klien pada sistem pelayanan yang lain.
5. Membantu klien dan keluarga agar memiliki pengetahuan, sikap dan ketrampilan dalam mempertahankan status kesehatan klien.
2.3 Jenis pemulangan pasien
1. Conditional discharge (pemulangan sementara)Jika klien pulang dalam keadaan baik dan tidak ada komplikasi, klien pulang untuk sementara di rumah dan masih dalam proses perawatan dan harus ada pengawasan dari pihak rumah sakit atau puskesmas terdekat.2. Absolute discharge (pulang mutlak atau selamanya)
Jika klien sudah selesai masa perawatan dan dinyatakan sembuh dari sakitnya. Jika klien perlu perawatan kembali, maka prosedur perawatan dapat dilakukan kembali.
3. Judocal discharge (pulang paksa)
Jika kondisi klien masih perlu perawatan dan belum memungkinkan untuk pulang, tetapi klien harus dipantau dengan melakukan kerjasama dengan perawat puskesmas terdekat.
2.4 Komponen perencanaan pulang
1. Perawatan di rumah
2. Pemberian pembelajaran dan pendidikan kesehatan mengenai : diet, mobilisasi, waktu kontrol, tempat kontrol, intake dan output cairan, latihan kencing, pengetahuan tentang batu buli-buuli dan pengobatannya.3. Penjelasan mengenai obat-obatan yang masih diminum, dosis, cara pemberian, dan waktu yang tepat untuk minum obat.
4. Obat-obatan yang dihentikan. Walaupun obat-obatan klien sudah tidak diminum lagi, namun tetap dibawa oleh klien serta ditentukan siapa yang akan menyimpan obat tersebut.
5. Hasil pemeriksaan
6. Hasil pemeriksaan luar sebelum MRS dibawakan kepada klien waktu pulang.
7. Surat-surat seperti surat keterangan sakit.
2.5 Tindakan keperawatan pada waktu perencanaan pulang
Tindakan perawatan yang diberikan pada perencanaan pulang yaitu meliputi:
1. Pendidikan (edukasi, reedukasi, reorientasi) kesehatan yang diharapkan dapat mengurangi angka kekambuhan dan meningkatkan pengetahuan pasien serta keluarga.
2. Program pulang bertahap.
3. Melatih pasien kembali ke lingkungan dan masyarakat antara lain yang dilakukan pasien di rumah sakit, dan tugas keluarga.
4. Rujukan.
5. Integrasi pelayanan kesehatan harus mempunyai hubungan langsung antara perawatan komunitas dengan rumah sakit sehingga dapat mengetahui perkembangan pasien di rumah.
2.6 Alur discharge Planning
2.7 Peran perawat dalam discharge planningKepala ruangan
1. Membuka acara discharge planning kepada pasien2. Menyetujui dan menandatangani format discharge planning
Perawat primer
1. Membuat rencana discharge planning 2. Membuat leaflet dan kartu discharge planning
3. Memberikan konseling4. Memberikan pendidikan kesehatan5. Menyediakan format discharge planning6. Mendokumentasikan discharge planning
7. Melakukan agenda discharge planning (pada awal perawatan sampai akhir perawatan)Perawat associate
Ikut membantu dalam melaksanakan discharge planning yang sudah direncanakan oleh perawat primer.BAB 3KEGIATAN
3.1Pelaksanaan KegiatanTopik
: Discharge planning perawatan klien dengan diagnosa.....Hari/tanggal:Waktu
: Tempat
: Ruang Kelas II Baru RSI MataramPelaksana: KARU,PP,PA.Sasaran
: Klien dan keluarga klien3.2PengorganisasianKepala Ruangan:Katim 1
:P. Pelaksana 1 :P. Pelaksana 2:
Katim 2
:P. Pelaksana 1 :P. Pelaksana 2:3.3MetodeMetode yang digunakan dalam discharge planning adalah diskusi dan tanya jawab setelah diberikan penjelasan tentang hal-hal yang perlu diberikan dalam perencanaan pulang, meliputi:A. Komponen perencanaan pulang
a. Perawatan di rumahPemberian pendidikan kesehatan mengenai: Diet, mobilisasi, waktu kontrol, tempat kontrol, intake dan output cairan.
b. Obat-obatan yang masih diminum dan jumlahnyaPenjelasan mengenai obat-obatan yang masih diminum, dosis, cara pemberian, dan waktu yang tepat untuk minum obat.c. Obat-obatan yang dihentikanWalaupun obat-obatan klien sudah tidak diminum lagi, namun tetap dibawa oleh klien serta ditentukan siapa yang akan menyimpan obat tersebut.
d. Hasil pemeriksaanHasil pemeriksaan luar sebelum MRS dibawakan kepada klien waktu pulang.
e. Surat-surat seperti surat keterangan sakit.B. Tindakan keperawatan pada waktu perencanaan pulanga. Pendidikan (edukasi, reedukasi, reorientasi) kesehatan yang diharapkan dapat mengurangi angka kekambuhan dan meningkatkan pengetahuan klien serta keluarga.b. Program pulang bertahapMelatih klien kembali ke lingkungan dan masyarakat antara lain yang dilakukan klien di rumah sakit, dan tugas keluargac. Rujukand. Integrasi pelayanan kesehatan harus mempunyai hubungan langsung antara perawatan komunitas dengan rumah sakit sehingga dapat mengetahui perkembangan klien di rumah.
3.4Instrumen1. Status klien
2. Lembar discharge planning (terlampir)3. Kartu Perencanaan Pulang (Discharge Planning Card) (terlampir)4. Leaflet (terlampir)5. Obat-obatan, hasil laboratorium dan pemeriksaan penunjang.3.5 Mekanisme kegiatan
Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana
Persiapan 1. Karu mengucapkan salam kemudian menanyakan bagaimana persiapan PP untuk pelaksanaan discharge planning
2. PP sudah siap dengan status klien dan format discharge planning3. Menyebutkan masalah-masalah klien.
4. Menyebutkan hal-hal yang perlu diajarkan pada klien dan keluarga.
5. Karu memeriksa kelengkapan discharge planning.10 menit
R.Karu Karu
PP
PP
PP
Karu
Pelaksanaan1. Karu membuka acara discharge planning.
2. PP dibantu PA menyampaikan pendidikan kesehatan, dan menjelaskan tentang :a. Definisi .....b. Tanda dan gejala .... Menjelaskan manfaat, aturan pengobatan dan rencana kontrol setelah pulang dari rumah sakit saat ada keluhan atau sesuai jadwal kontrol.
3. PP menanyakan kembali kepada klien dan keluarga tentang materi yang telah disampaikan.
4. PP mengucapkan terima kasih.
5. Pendokumentasian.
6. Timbal balik antara Karu, PP & PA dengan keluarga klien.30 menitBed pasienKaru
PP & PA
Penutup Karu memberikan pujian dan masukan atau saran kepada PP dan PA2 menitR.KaruKaru
DAFTAR PUSTAKA
Nursalam. 2011. Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan Profesional. Salemba Medika. Jakarta
Kepala Ruangan
( Hj. Lale Solatiah )
( Bq. Fitriani Amd. Kep )
PP
Identifikasi pasien
Persiapan pasien :
-Kontrak waktu
-Obat
-Rencana kontrol
Apa yang menjadi masalah
Bagaimana perencanaan pulang
Tindakan/diskusi/demonstrasi
Evaluasi
Follow up
Pra discharge planing
Pelaksanaan discharge
Post pelaksanaan discharge