persepsi discharge planning

Upload: dinni-aprilia

Post on 23-Feb-2018

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 persepsi discharge planning

    1/26

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Konsep Persepsi

    2.1.1 Definisi Persepsi

    Persepsi adalah suatu proses yang ditempuh individuindividu untuk

    mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka agar memberi makna

    kepada lingkungan. Namun apa yang merupakan persepsi seseorang dapat

    berbeda dari kenyataan yang objektif karena perilaku orang didasarkan pada

    persepsi mereka akan realitas, dan bukan pada realitas itu sendiri (Ismaniar, 20!".

    #enurut #aramis ($$$" dalam %unaryo (200&", persepsi adalah daya

    mengenal barang, kualitas atau hubungan, dan perbedaan antara hal ini melalui

    proses mengamati, mengetahui, atau mengartikan setelah pan'ainderanya

    mendapat rangsang.

    #enurut %unaryo (200&", persepsi dapat diartikan sebagai proses

    diterimanya rangsang melalui pan'aindra yang didahului oleh perhatian sehingga

    individu mampu mengetahui, mengartikan, dan menghayati tentang hal yang

    diamati, baik yang ada di luar maupun dalam diri individu.

    erdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bah)a persepsi adalah

    suatu pengamatan manusia terhadap lingkungan yang menghasilkan makna

    sehingga dapat menafsirkan hasil pengamatannya.

    2.1.2 Macam-macam Persepsi

    *da dua ma'am persepsi, yaitu (%unaryo, 200&" +

  • 7/24/2019 persepsi discharge planning

    2/26

    a. External perception, yaitu persepsi yang terjadi karena adanya rangsang yang

    datang dari luar diri individu.

    b. Self-perception, yaitu persepsi yang terjadi karena adanya rangsang yang

    berasal dari dalam diri individu. alam hal ini yang menjadi objek adalah

    dirinya sendiri.

    2.1.3 Ciri dan Kara!eris!i Persepsi

    Ir)anto dalam (-mi *malia, 200" mengemukakan 'iri/'iri umum

    persepsi adalah sebagai berikut +

    a. angsangan/rangsangan yang diterima harus sesuai dengan moralitas tiap/

    tiap indera, yaitu sensoris dasar dan masing/masing indera ('ahaya untuk

    penglihatan, bau untuk pen'iuman, suhu bagi perasa, bunyi bagi pendengaran,

    sifat permukaan bagi peraba dan sebagainya".

    b. unia persepsi mempunyai dimensi ruang (sifat ruang", kita dapat

    menyatakan atas/ba)ah, tinggi/rendah, luas/sempit, depan/belakang, dan lain

    sebagainya.

    '. imensi persepsi mempunyai dimensi )aktu seperti 'epat/lambat, tua/muda,

    dan lain sebagainya.

    d. 1bjek/objek atau gejala/gejala dalam dunia pengamatan mempunyai struktur

    yang menyatu dengan konteksnya. %truktur dan kontek ini merupakan

    keseluruhan yang menyatu, 'ontohnya kita melihat meja tidak berdiri sendiri

    tetapi diruang tertentu, posisi atau letak tertentu.

    e. unia persepsi adalah dunia penuh arti, kita 'enderung melakukan

    pengamatan atau persepsi pada gejala/gejala yang mempunyai makna bagi

    kita, yang ada hubungannya (dengan tujuan yang ada pada diri kita".

    2.1." #a!or $an% Mempen%ar&'i Persepsi

    #enurut Ismaniar (20!", faktor yang mempngaruhi persepsi, yaitu +

  • 7/24/2019 persepsi discharge planning

    3/26

    a. Pelaku persepsi (pemersepsi"

    Penafsiran seorang individu sangat dipengaruhi oleh karakteristik pribadinya

    sendiri, seperti sikap, motif, kepentingan atau minat, pengalaman masa lalu,

    dan pengharapan. #elalui pengalaman, seseorang bisa mendapatkan

    informasi baik se'ara langsung maupun tidak langsung. angsung artinya

    pengalaman tertentu dialami sendiri oleh individu yang bersangkutan dan

    tidak langsung artinya individu yang bersangkutan memperoleh informasi

    dari buku atau sumber lain (%iagian, 200&".

    b. 3arget

    4erakan, bunyi, ukuran dan atribut/atribut lain dari target akan membentuk

    'ara kita memandangnya.

    '. %ituasi

    5ang termasuk ke dalam faktor ini adalah )aktu, keadaan kerja, dan keadaan

    sosial. %ituasi merupakan faktor yang turut berperan dalam penumbuhan

    persepsi seseorang.

    2.1.( S$ara! Ter)adin$a Persepsi

    Persepsi merupakan suatu proses yang didahului penginderaan, yaitu

    dengan diterimantya stimulus oleh reseptor, siteruskan ke otak atau pusat saraf

    yang diorganisasikan dan diinterpretasikan sebagai proses psikologis. *khirnya

    individu menyadari tentang apa yang dilihat dan didengarkan. *khirnya individu

    menyadari tentang apa yang dilihat dan didengarkan (%unaryo, 200&".a. *danya objek+ 1bjek stimulus alat indra (reseptor".

    %timulus berasal dari luar individu (langsung mengenai alat indra6 resetor"

    dan dari dalam diri individu (langsung mengenai saraf sensoris yang bekerja

    sebagai reseptor".

    b. *danya perhatian sebagai langkah pertama untuk mengadakan persepsi.

    '. *danya alat indra sebagai reseptor penerima stimulus.

  • 7/24/2019 persepsi discharge planning

    4/26

    d. %araf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus ke otak (pusat saraf

    atau pusat kesadaran". ari otak diba)a melalui saraf motoris sebagai alat

    untuk mengadakan respons.

    2.1.* Proses Ter)adin$a Persepsi

    Persepsi pada dasarnya hanya akan terjadi apabila individu menerima

    rangsangan dari luar dirinya, sehingga persepsi akan timbul setelah adanya

    pengamatan terhadap objek. #enurut %unaryo (200&" persepsi mele)ati tiga

    proses, yaitu +

    a. Proses fisik (kealaman" + adanya objek yang diikuti oleh stimulus melalui

    reseptor atau alat indera.

    b. Proses fisiologis+ adanya stimulus respon saraf sensoris menuju ke otak.

    '. Proses psikologis+ proses dalam otak sehingga seseoran menyadari stimulus

    yang diterima.

    %kema 2. Proses terjadinya persepsi

    1bjek eseptor%timulus

    1tak%araf sensorik

    %araf motorik

    Persepsi

  • 7/24/2019 persepsi discharge planning

    5/26

    %umber + %unaryo, 200&.

    2.1.+ Teni Persepsi

    #enurut Ismainar (20!", ada beberapa teknik dalam menilai orang yang

    memungkinkan kita membuat persepsi yang lebih akurat dengan 'epat dan

    memberikan data yang valid untuk membuat ramalan, yaitu +

    a. Persepsi %elektif + individu menafsirkan apa yang mereka saksikan

    berdasarkan pengalaman, latar belakang, kepentingan, dan sikap.

    b. 7fek halo + menarik kesan umum mengenai seseorang individu berdasarkan

    suatu karakteristik tunggal, misalnya pendiam, sangat bersemangat, pintar,

    dll. 1rang yang menilai dapat mengisolasi hanya karakteristik tunggal. %uatu

    'iri tunggal dapat mempengaruhi seluruh kesan orang dari individu yang

    sedang dinilai.

    '. 7fek kontras + evaluasi atas karakteristik/karakteristik seseorang yang

    dipengaruhi oleh perbnadingan/perbandingan dengan orang lain yang baru

    saja dijumpai yang berperingkat lebih tinggi atau lebih rendah pada

    karakteristik yang sama.d. Proyeksi + yaitu menghubungkan karakteristik diri sendiri dengan

    karakteristik orang lain.

    e. erstereotipe + menilai seseorang berdasarkan persepsi seorang terhadap

    kelompok seseorang itu. #isalnya kita menilai bah)a orang yang gemuk itu

    malas, maka kita akan mempersepsikan semua orang gemuk se'ara sama.

    4eneralisasi seperti ini dapat menyederhanakan dunia yang rumit ini dan

  • 7/24/2019 persepsi discharge planning

    6/26

    memungkinkan kita mempertahankan konsistensi, namun sangat mungkin

    juga bah)a stereotipe itu tidak mengandung kebenaran ataupun tidak relevan.

    2.1., &&n%an an!ara Persepsi dan Pen%ami/an Kep&!&san Indi0id&a/

    #enurut Ismainar (20!", seorang individu dalam organisasi mengambil

    keputusan dan kualitas dari pilihan mereka sebagian besar dipengaruhi oleh

    persepsi. Pengambilan keputusan terjadi sebagai suatu reaksi terhadap suatu

    masalah. Persepsi dari pengambil keputusan akan mempunyai hubungan yang

    besar pada hasil akhirnya. *da enam langkah dalam model pengambilan

    keputusan yang rasional, yaitu+ menetapkan masalah, mengidentifikasi kriteria

    keputusan, mengalokasikan bobot pada kriteria,mengembangkan alternatif,

    mengevaluasi alternatif, dan memilih alternatif terbaik.

    2.1. #a!or-fa!or $an% Mempen%ar&'i Persepsi Peraa! da/am As&'an

    Keperaa!an Berm&!&

    #enurut 8erymrt (2009", faktor/faktor yang dapat mempengaruhi persepsi

    pera)at dalam asuhan kepera)atan yang bermutu adalah +

    a. Pemberian ke)enangan utuh untuk mendesain, mengatur, melaksanakan, dan

    mengevaluasi pelayanan kepera)atan karena hanya pera)at yang tahu

    kondisi pasien dan lingkungan sekitarnya.

    b. Pelayanan kepera)atan diberikan dalam lingkungan kerja praktek

    profesional.

    '. :ualifikasi kepera)atan yang memadai ini bertujuan utnuk mengoptimalkan

    pelayanan pada pasien di rumah sakit.

  • 7/24/2019 persepsi discharge planning

    7/26

    d. 3ersedianya sarana dan prasarana yang dapat memperlan'ar kegiatan

    kepera)atan seperti peralatan kepera)atan (alat tenun yang 'ukup, materi

    pen'egah infeksi, pen'egahan trauma".e. iberlakukannya sistem penghargaan (promosi dan kompensasi" memadai

    yang memungkinkan pera)at tidak harus berfikir tentang kepentingan sendiri,

    pendidikan, dan masa depan karirnya.

    2.2 KonsepDischarge Planning

    2.2.1 Pen%er!ianDisharge Planning

    Discharge planningmerupakan suatu proses yang terpusat, terkoordinasi

    terdiri dari berbagai disiplin ilmu yang memberi kepastian bah)a klien

    mempunyai suatu ren'ana untuk memperoleh pera)atan berkelanjutan setelah

    meninggalkan rumah sakit (Potter ; Perry, 200!".

    orden dan 3aff ($$0" dalam jurnal

  • 7/24/2019 persepsi discharge planning

    8/26

    (5am, et al., 200". Proses discharge planning pada klien se'ara dini menjadi

    penting. Ini sesuai dengan pernyataan dari The Joint Commission for

    Accreditation of Healthcare Organization (=>81" yaitu untuk memfasilitasi

    pemulangan pada pasien dengan tingkat pera)atan akut tidak dilaksanakan

    sesegera mungkin, ren'ana pulang dimulai sedini mungkin untuk penentuan

    kebutuhan aktivitas (%)ansburg, 2000"

    Discharge planningklien adalah suatu ren'ana pulang klien yang ditulis di

    lembar 'atatan kepera)atan yang merupakan tujuan dari peren'anaan pera)atan

    klien, yang akhirnya bertujuan untuk memberdayakan klien untuk membuat

    keputusan dan berupaya untuk memaksimalkan potensi untuk hidup se'ara

    mandiri, dan untuk memberdayakan klien melalui dukngan dan sumber/sumber

    yang ada dalam keluarga atau masyarakat (N>%%, 200?"

    ari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bah)a discharge

    planning adalah pelayanan pera)atan yang bersifat berkesinambungan yang

    bertujuan untuk mempersiapkan klien dan keluarganya baik dari segi pengetahuan

    maupun psikologis agar mampu memelihara kesehatan se'ara optimal setelah

    pulang dari rumah sakit, dalam discharge planningperlu dijkaji kebutuhannya

    karena tidak semua klien membutuhkan discharge planningdini.

    2.2.2 T&)&anDischarge Planning

    #enurut Potter ; Perry (200!" se'ara umum discharge planningbertujuan

    untuk membantu proses transisi klien dari lingkungan rumah sakit ke lingkungan

    rumah tempat tinggalnya, memberikan pera)atan suportif yang terus menerus

    pada klien dengan masalah yang dihadapinya, serta untuk mempersiapkan klien

  • 7/24/2019 persepsi discharge planning

    9/26

    kembali kepada perannya yang di sesuaikan dengan keadaan klien setelah sembuh

    dari sakitnya.

    #enurut Neylor (200" dalam Nursalam (20" menyebutkan bah)a

    tujuan dari discharge planning adalah +

    . #eningkatkan kontinuitas dan kualitas kepera)atan.

    2. #emaksimalkan manfaat sumber pelayanan kesehatan.

    . #engurangi jumlah hari pera)atan.

    &. #en'egah kekambuhan, ra)at ulang, dan komplikasi.

    !. #embantu klien men'apai kualitas hidup yang optimum.

    ?. #enurunkan beban pera)atan pada keluarga.

    @. #enurunkan angka morbiditas dan mortalitas.

    Discharge planningjuga bertujuan memberikan pelayanan terbaik untuk

    menjamin keberlanjutan asuhan berkualitas antara rumah sakit dan komunikasi

    yang efektif (Discharge Planning Association, 2009".

    #enurut

  • 7/24/2019 persepsi discharge planning

    10/26

    2.2.3 Manfaa!Discharge Planning

    #enurut N>%% (200?", discharge planning memiliki manfaat untuk

    menetapkan tujuan bersama antara klien dan pemberi pelayanan sesuai dengan

    kebutuhan klien, untuk mengelola pera)atan jangka panjang, untuk mendorong

    pendekatan tim baik dari pemberi pelayanan yang formal maupun informal, dan

    untuk mendapatkan jaminan kelangsungan pera)atan.

    #enurut %path (200" dalam Nursalam ; 7fendi (20", peren'anaan

    pulang memiliki manfaat sebagai berikut,

    . apat memberikan kesempatan untuk memperkuat pengajaran kepada klien

    yang dimulai dari rumah sakit.

    2. apat memberikan tidak lanjut se'ara sistematis yang digunakan untuk

    menjamin kontinuitas pera)atan klien.

    . #engevaluasi pengaruh dari intervensi yang teren'ana pada penyembuhan

    klien dan mengidentifikasi kekambuhan atau kebutuhan pera)atan baru.

    &. #embantu kemandirian dan kesiapan klien dalam melakukan pera)atan di

    rumah.

    2.2." Pemeri a$ananDischarge Planning

    Proses discharge planning harus dilakukan se'ara komprehensif dan

    melibatkan multidisiplin, men'akup semua pemberi layanan kesehatan yang

    terlibat dalam memberi layanan kesehatan kepada pasien (Potter ; Perry, 200!".

    Pera)at bertanggung ja)ab terhadap proses discharge planning, sesuai dengan

    hasil penelitian yang dilakukan oleh #orris,

  • 7/24/2019 persepsi discharge planning

    11/26

    2.2.( Penerima a$ananDischarge Planning

    %etiap klien yang dira)at di rumah sakit membutuhkan discharge

    planning. #enurut i'e ($$2" dalam Potter ; Perry (200!", setiap pasien yang

    dira)at di rumah sakit memerlukan discharge planningatau ren'ana pemulangan.

    Discharge planning tidak hanya melibatkan pasien tapi juga keluarga, teman/

    teman, serta pembeli layanan kesehatan dengan 'atatan bah)a pelayanan

    kesehatan dan sosial bekerja sama (3he oyal #arsden 8ospital, 200&".

    2.2.* Prinsip-PrinsipDischarge Planning

    Prinsip/prinsip yang diterapkan dalam discharge planningadalah sebagai

    berikut (Nursalam ; 7fendi, 20".

    . :lien merupakan fokus dalam discharge planning. Nilai keinginan dan

    kebutuhan dari klien perlu dikaji dan dievaluasi.

    2. :ebutuhan dari klien diidentifikasi, kebutuhan ini dikaitkan dengan masalah

    yang mungkin mun'ul pada saat klien pulang nanti, sehingga kemungkinan

    masalah yang mun'ul di rumah dapat segera diantisipasi.

    . Perencanaan pulang dilakukan se'ara kolaboratif. Perencanaan pulang

    merupakan pelayanan multidisiplindan setiap tim harus saling bekerja sama.

    &. Perencanaan pulangdisesuaikan dengan sumber daya dan fasilitas yang ada.

    3indakan atau ren'ana yang akan dilakukan setelah pulang disesuaikan

    dengan pengetahuan dari tenaga yang tersedia maupun fasilitas yang tersedia

    di masyarakat.

    !. Perencanaan pulang dilakukan pada setiap sistem pelayanan kesehatan.

    %etiap klien masuk tatanan pelayanan maka discharge planning harus

    dilakukan.

  • 7/24/2019 persepsi discharge planning

    12/26

    2.2.+ Jenis-Jenis Pem&/an%an

    >hes'a ($92" dalan Nursalam ; 7fendi (20" mengklasifikasikan jenis

    pemulangan klien sebagai berikut +. Pulang sementara atau 'uti (Conditioning discharge". :eadaan pulang ini

    dilakukan apabila kondisi klien baik dan tidak terdapat komplikasi. :lien

    untuk sementara dira)at di rumah namun harus ada penga)asan dari pihak

    rumah sakit atau puskesmas terdekat.

    2. Pulang mutlak atau selamanya (asolute discharge". >ara ini merupakan

    akhir dari hubungan klien dengan rumah sakit. Namun apabila klien perlu

    dira)at kembali, maka prosedur pera)atan dapat dilakukan kembali.

    . Pulang paksa (Judicial discharge". :ondisi ini klien diperbolehkan pulang

    )alaupun kondisi kesehatan tidak memungkinkan untuk pulang, tetapi klien

    harus dipantau dengan melakukan kerja sama dengan pera)at puskesmas

    terdekat. Pada situasi ini, ada risiko komplikasi yang akan dialami oleh klien

    karena meninggalkan rumah sakit sebelum )aktunya. :lien harus

    menandatangani sebuah format yang melepaskan dokter atau pihak rumah

    sakit dari tanggung ja)ab hukum terhadap kesehatan klien (Potter ; Perry,

    200!".

    2.2., Peran Peraa! da/am Pe/asanaanDischarge Planning

    #engajar klien, keluarga, dan pemberi pelayanan lain merupakan

    tanggung ja)ab yang penting bagi seluruh anggota tim kesehatan. Pera)at

    mempunyai tanggung ja)ab utama untuk memberi instruksi pada klien tentang

    sifat masalah kesehatan, hal/hal yang harus dihindari, penggunaan obat/obatan di

    rumah, jenis komplikasi yang harus diberitahukan pada dokter, dan sumber

    bantuan yang tersedia (Potter ; Perry, 200!".

  • 7/24/2019 persepsi discharge planning

    13/26

    Pera)at memiliki peranan penting dalam pelaksanaan discharge planning

    pada klien dan keluarganya karena kegiatan ini merupakan bagian dari proses

    kepera)atan yang komprehensif. alam menjalankan peran ini pera)at bertugas

    sebagai pelaksana pelayanan (home care resources" bekerja sama dengan tim

    kesehatan lain, sebagai pendidik klien dan keluarga (teaching health", sebagai

    konseling mempersiapkan psikologis klien dan keluarga (ps!chologist

    preparation" (:oBier, 200&".

    #enurut hasil penelitian yang dilakukan oleh #orris,

  • 7/24/2019 persepsi discharge planning

    14/26

    inap. %aat pulang, masalah kepera)atan dapat terselesaikan atau mengalami

    kemajuan ke arah resolusi, dan ren'ana tindak lanjut di'atat (osdahl, 20&".

    %emua pemberi pelayanan yang mera)at klien dengan masalah kesehatan

    spesifik harus berpartisipasi dalam peren'anaan pulang. Pengembangan ren'ana

    dengan hasil yang saling menguntungkan dan komunikasi se'ara terus menerus

    tentang kemajuan ren'ana tersebut merupakan tindakan yang esensial. %emua

    pemberi layanan harus bekerja sama untuk keberhasilan peren'anaan pulang klien

    (Potter ; Perry, 200!".

    angkah/langkah prosedur pelaksanaan discharge planning sebagai

    berikut (Potter ; Perry, 200!"+

    . %ejak a)al penerimaan klien, lakukan pengkajian tentang kebutuhan

    pelayanan kesehatan untuk klien pulang, dengan menggunakan ri)ayat

    kepera)atan, ren'ana kepera)atan, dan pengkajian kemampuan fisik dan

    fungsi kognitif yang dilakukan se'ara terus menerus.

    2. #engkaji kebutuhan pendidikan kesehatan untuk klien dan keluarga yang

    terkait dengan pelaksanaan terapi di rumah, hal/hal yang harus dihindari, dan

    komplikasi yang mungkin terjadi.

    . #engkaji faktor/faktor lingkungan di rumah bersama klien dan keluarga

    tentang hal/hal yang dapat menganggu pera)atan diri.

    &. erkolaborasi dengan dokter dan tim kesehatan lainnya untuk mengkaji

    perlunya rujukan agar klien mendapat per)atan lanjutan baik di rumah atau di

    temapt pelayanan yang lainnya.

    !. #engkaji penerimaan terhadap masalah kesehatan dan larangan yang

    berhubungan dengan masalah kesehatan tersebut.

    ?. :onsultasi dengan anggota tim kesehatan lain tentang berbagai kebutuhan

    klien setelah pulang.

  • 7/24/2019 persepsi discharge planning

    15/26

    @. #enetapkan diagnosa kepera)atan dan ren'ana kepera)atan. #elakukan

    implementasi ren'ana pera)atan dan evaluasi kemajuan kondisi klien terus

    menerus.

    Pada langkah a)al dalam pelaksanaan discharge planningpera)at, klien

    dan keluarga apabila memungkinkan mendiskusikan hal/hal mengenai +

    . :ondisi klien dan perubahan yang mungkin terjadi.

    2. 3anda dan gejala atau masalah berhubungan dengan penyakit klien yang

    mungkin terjadi di rumah.

    . en'ana asuhan kepera)atan klien dalam pemenuhan kebutuhan pas'a ra)at

    dirumah, kebutuhan keluarga dan proses adaptasi.

    &. ampak dari pelaksanaan asuhan kepera)atan terhadap klien.

    Sema 2.2 A/&r Pe/asanaanDischarge Planning

    Pera)at PP dibantu P*Pera)at PP dibantu P*

    :eadaan klien

    . :linis dan pemeriksaan

    penunjang lain

    2. 3ingkat ketergantungan

    klienPro%ram Health

    Education- :ontrol dan

    obat6pera)ata

    - Nutrisi

    - *ktivitas dan

    istirahat

    / Pera)atan diri

    ain/lainPenyelesaianadministrasi

  • 7/24/2019 persepsi discharge planning

    16/26

    :eterangan +

    3ugas Pera)at Primer

    a. #embuat peren'anaan pulang (discharge planning".

    b. #embuat leaflet"

    '. #emberikan konseling.

    d. #emberikan pendidikan kesehatan.

    %umber + Nursalam dan 7fendi (20".

    2.3 Proses Keperaa!an

    Proses kepera)atan adalah metode penyelesaian masalah dengan 'ara

    memilih strategi asuhan kepera)atan yang dilakukan melalui penerapan

    pengkajian, identifikasi masalah, peren'anaan, implementasi dan evaluasi

    (asford ; %levin, 200?".

    2.3.1 Pen%a)ian

    Pengkajian kepera)atan adalah tahap a)al dari proses kepera)atan dan

    merupakan suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai

    sumber data untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan klien

    (udiono, 20!". Pengkajian kepera)atan adalah proses sistematis dari

    pngumpulan, verifikasi, dan komunikasi data tentang klien (Potter ; Perry, 200!".

    Pengkajian discharge planningyang dikembangkan oleh Nursalam (20"

    mendeskripsikan tentang dengan siapa pasien tinggal, keinginan untuk tinggal

    setelah pulang, pelayanan kesehatan yang digunakan sebelum dari rumah sakit,

    transportasi yang digunakan saat pulang, antisipasi keuangan setelah pulang,

    pera)atan diri dan bantuan yang diperlukan setelah pulang.

    #onitor (sebagai programser#ice safet!" oleh +

    :eluarga dan petugas

  • 7/24/2019 persepsi discharge planning

    17/26

    Cormat pengkajian pun dikembangkan oleh >#% (2009" yang ditujukkan

    kepada klien dan pengasuh. Cormat ini berfokus kepada hal/hal sebagai berikut

    yaitu kemana klien pulang, siapa yang akan mera)atnya, kondisi klien, masalah

    yang dialami klien dan 'ara mengatasinya, pengatahuan tentang obat, penggunaan

    bahan dan peralatan medis, kebutuhan sehari/hari, 'ara mengatasi penyakit, 'ara

    mneghubungi dan meminta bantuan petugas kesehatan, kapan kunjungan untuk

    kontrol, daftar obat/obatan, ringkasan status klien, nama/nama lembaga yang

    dapat membantu klien, serta siapa yang menanggung biaya pengobatan klien.

    2.3.2 Dia%nosa Keperaa!an

    iagnosa kepera)atan merupakan penilaian klinis tentang respons

    individu, keluarga, atau komunitas terhadap masalah kesehatan atau proses

    kehidupan aktual ataupun potensial sebagai dasar pemilihan intervensi

    kepera)atan untuk men'apai hasil tempat pera)at bertanggung ja)ab (udiono,

    20!". iagnosa kepera)atan didasarkan pada hasil pengkajian discharge

    planning, dikembangkan utuk mengetahui kebutuhan klien dan keluarga.

    >arpenito (200$" menyatakan bah)a yang termasuk standar discharge

    planningadalah pengajaran yang dibutuhkan pada klien dengan kondisi medik

    dan pembedahan tertentu.standar pera)atan biasanya ditujukan pada dua diagnosa

    yang berisi tentang+ resiko ketidakefektifan manajemen regimen terapeutik dan

    resiko kelemahan manajemen pemeliharaan di rumah.

  • 7/24/2019 persepsi discharge planning

    18/26

    2.3.3 Perencanaan

    Peren'anaan kepera)atan merupakan kategori perilaku kepera)atan

    dimana tujuan yang berpusat pada klien dan hasil yang diperkirakan ditetapkan

    dan intervensi kepera)atan dipilih untuk men'apai tujuab tersebut (Potter ;

    Perry, 200!"

    :elompok pera)at berfokus kepada kebutuhan ren'ana pengajaran yang

    baik untuk persiapan pulang klien, yang disingkat dengan #7381 yaitu +

    a. $edication (obat". :lien sebaiknya mengetahui obat yang harus dilanjutkan

    setelah pulang.b. En#ironment (lingkungan". ingkungan tempat klien akan pulang dari rumah sakit

    sebaiknya aman. :lien juga sebaiknya memiliki fasilitas pelayanan yang

    dibutuhkan untuk kelanjutan pera)atannya.

    '. Treatment (pengobatan". Pera)at harus memastikan bah)a pengobatan dapat

    terus berlanjut setelah klien pulang ke rumah.

    d. Health Teaching (Pendidik :esehatan". :lien yang akan pulang harus diberikan

    pendidikan kesehatan tentang 'ara mempertahankan kesehatan, termausk tanda

    dan gejala yang mengindikasikan kebutuhan pera)atan kesehatan tambahan.

    e. Outpatient %eferal" :lien seharusnya dapat mengenal pelayanan dari rumah sakit

    atau agen komunitas lain yang dapat membantu meningkatkan pera)atan

    berkelanjutan.

    f. Diet. :lien perlu tahu mengenai pembatasan pada dietnya dan klien sebaiknya

    mampu memilih diet yang sesuai dengan dirinya.

    2.3." Imp/emen!asi

    Implementasi dalam discharge planning adalah pelaksanaan ren'ana

    pengajaran referal. %eluruh pengajaran yang diberikan harus didokumentasikan

    pada 'atatan pera)atan dan resume pulang. Instruksi tertulis diberikan kepada

    klien.

  • 7/24/2019 persepsi discharge planning

    19/26

    . Pendidikan klien dalam discharge planning#engajar klien, keluarga, dan pemberi pelayanan lain merupakan

    tanggung ja)ab yang penting bagi seluruh anggota tim kesehatan. Pera)at

    mempunyai tanggung ja)ab utama untuk memberi instruksi pada klien tentang

    sifat masalah kesehatan, hal/hal yang harus dihindari, penggunaan obat/obatan di

    rumah, jenis komplikasi yang harus diberitahukan pada dokter, dan sumber

    bantuan yang tersedia (Potter ; Perry, 200!". :lien yang masuk ke rumah sakit

    untuk )aktu kurang dari 2 jam harus menerima pendidikan atau diberikan

    instruksi tentang masalah prioritas sebelum mereka pulang ke rumah masing/

    masing.

    #enurut

  • 7/24/2019 persepsi discharge planning

    20/26

    h. #eminta untuk melakukan demonstrasi ulang prosedur yang perlu dilakukan

    klien.

    i. #emberi kesempatan anggota keluarga untuk mengajukan pertanyaan dan

    pastikan bah)a mereka memahami mengenai apa yang perlu dilakukan.

    j. #enggunakan media atau gambar dalam penyuluhan dan berikan makalah

    sederhana atau leaflet dengan bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami

    oleh pasien.

    k. #emberikan ja)aban yang jelas untuk pertanyaan dan berikan senyaman dan

    setenang mungkin, tanpa mengatakan bah)a ada yang tidak benar.

    2. Persiapan pemulangan klien#enurut Potter ; Perry (200!" persiapan yang dapat dilakukan pera)at

    sebelum hari kepulangan klien di antaranya +

    a. #enganjurkan 'ara/'ara untuk merubah pengaturan fisik di rumah sehinga

    kebutuhan klien terpenuhi.

    b. #emberikan informasi kepada klien dan keluarga tentang sumber/sumber

    pelayanan kesehatan yang ada di masyarakat.

    '. #emberikan pendidikan kesehatan kepada klien dan keluarga segera setelah

    klien di ra)at di rumah sakit, klien mungkin dapat diberikan buku atau

    pamflet.

    8al/hal yang harus diperhatikan ketika klien meninggalkan rumah sakit

    adalah (

  • 7/24/2019 persepsi discharge planning

    21/26

    '. #emastikan klien dan keluarga memahami ketebatasan klien, berapa lama

    keterbatasan ini berlangsung, bagaimana mengindentifikasi tanda dan gejala

    yang perlu di)aspadai dna tindakan untuk membantu proses pemulihan.d. #emotivasi klien dan keluarga untuk kembali memeriksakan diri ke rumah

    sakit jika kondisi klien tidak mengalami perkembangan ataupum menjadi

    memburuk.

    e. #emotivasi untuk kembali ke kehidupan dan perannya se'ara normal seperti

    ketika sebelum saki, apabila sudah pulih dari penyakitnya.

    %edangkan pada hari kepulangan klien yang dapat dilakukan pera)at di

    antaranya (osdahl, 20&" +. Derifikasi program pemulangan.

    2. Periksa program yang baru.

    . Periksa program untuk mengetahui obat/obatan yang diba)a pulang, terapi

    khusus, atau perlengkapan khusus.

    &. Periksa program untuk mengetahui prosedur, pemeriksaan laboratorium, atau

    pemeriksaan foto ronsen di menit terakhir.

    !. Pastikan individu memiliki tempat tujuan.

    ?. :oordinasikan transportasi jika perlu. Pera)at mungkin perlu menelepon

    untuk meminta pelayanan dari ambulans atau taksi. Pelayanan sosial mungkin

    diperlukan untuk membantu.

    @. #embantu klien dalam mennetukan pakaian yang tepat untuk digunakan.

    9. antu klien untuk mengemas dan berpakaian untuk pulang.

    $. Periksa kamar mandi dan meja di smaping tempat tidur untuk men'ari

    barang/barang pribadi yang masih ada. #inta klien menandatangani lembar

    kepemilikan, meverifikasi bah)a ia telah mengumpulkan semua barang

    pribadinya. Periksa dan minta klien menandatangani 'atatan tentang

    kepemilikan.%ediakan alat pengangkut barang untuk memudahkan

    pengangkutan benda/benda milik klien ke pintu keluar.

    0. :eluarkan setiap beda berharga dengan aman yang telah diperiksa dan

    disimpen di ruang penyimpanan.

  • 7/24/2019 persepsi discharge planning

    22/26

    . Periksa program dan instruksi pemulangan, program medikasi, dan jad)al

    tindak lanjut dengan klien.

    2. =ika klien meninggalkan fasilitas dengan memba)a medikasi, berikan

    informasi mengenai medikasi tersebut dan pastikan telah dimasukkan ke

    dalam informasi pulang.

    . #inta klien untuk menandatangani format pulang dan pastikan klien

    mendapat salinannya.

    &. eri tahu departemen yang terkait dan ber)enang mengenai pemulangan

    klien.

    !. *ntarkan klien dari unit klinis ke pintu keluar. 4unakan kursi roda. antu

    klien ke mobil atau kendaraan lainnya.

    ?. 3uliskan atau masukkan 'atatan pulang ke dalam 'atatan klien atau rekam

    medik klien.

    2.3.( 40a/&asi

    7valuasi sangat penting dalam proses discharge planning. :eberhasilan

    program discharge planningtergantung pada enam variabel +

    a. erajat penyakit.

    b. 8asil yang diharaokan dari pera)atan.

    '. urasi pera)atan yang dibutuhkan.

    d. =enis/jenis pelayanan yang diperlakukan.

    e. :omplikasi tambahan.

    f. :etersediaan sumber/sumber untuk men'apai

    2." ospi!a/isasi pada Ana

    2.".1 Pen%er!ian ospi!a/isasi pada Ana

    8ospitalisasi adalah suatu keadaan kritis pada anak, saat anak sakit dan

    dira)at di rumah sakit. :eadaan ini terjadi karena anak berusaha untuk

    beradaptasi dengan lingkungan asing dan baru yaitu rumah sakit, sehingga kondisi

  • 7/24/2019 persepsi discharge planning

    23/26

    tersebut menjadi faktor stressor bagi anak baik terhadap anak maupun orang tua

    dan keluarga (

  • 7/24/2019 persepsi discharge planning

    24/26

    bersifat individual, dan sangat bergantung pada tahapan usia perkembangan anak,

    pengalaman sebelumnya terhadap sakit, sistem pendukung yang tersedia, dan

    kemampuan koping yang dimilikinya.

    . #asa ayi (0 sampai tahun"

    Pada anak usia lebih dari enam bulan terjadi stranger anxiet! atau 'emas

    apabila berhadapan dengan orang yang tidak dikenalnya dan 'emas karena

    perpisahan dengan orang tuanya. eaksi yang sering mun'ul pada anak usia

    ini adalah menangis, marah dan banyak melakukan gerakan sebagai sikap

    stranger anxiet!.2. #asa 3odler (2 sampai tahun"

    espons perilaku anak sesuai dengan tahapannya, yaitu tahap protes, putus

    asa, dan pengingkaran ( denial ". Pada tahap protes, perilaku yang

    ditunjukkan adalah menangis kuat, menjerit memanggil orang tua atau

    menolak perhatian yang diberikan orang lain. Pada tahap putus asa, perilkau

    yang ditunjukkan adalah menangis berkurang, anak tidak aktif, kurang

    menunjukkan minat untuk bermain dan makan, sedih, dan apatis. Pada tahap

    denial perilaku yang ditunjukkan adalah se'ara samar mulai menerima

    perpisahan, membina hubungan se'ara dangkal, dan anak mulai terlihat

    menyukai lingkungannya.

    . #asa Prasekolah ( sampai ? tahun"

    eaksi terhadap perpisahan yang ditunjukkan anak usia prasekolah adalah

    dengan menolak makan, sering bertanya, menangis )alaupun se'ara perlahan,

    dan tidak kooperatif terhadap petugas kesehatan. :etakutan anak terhadap

    perlukaan mun'ul karena anak menganggap tindakan dan prosedurnya

    mengan'am integritas tubuhnya. 1leh karena itu, hal ini menimbulkan reaksi

    agresif dengan marah dan berontak, ekspresi verbal dengan mengu'apkan

  • 7/24/2019 persepsi discharge planning

    25/26

    kata/kata marah, tidak mau bekerja sama dengan pera)at, dan ketergantungan

    pada orang tua.

    &. #asa %ekolah ( ? sampai 2 tahun"

    :ehilangan kontrol terjadi akibat dira)at di rumah sakit karena adanya

    pembatasan aktivitas. eaksi terhadap perlukaan atau rasa nyeri akan

    ditunjukkan dengan ekspresi baik se'ara verbal maupun nonverbal karena

    anak sudah mampu mengomunikasikannya.

    !. #asa emaja (2 sampai 9 tahun"

    *nak usia remaja mempersepsikan pera)atan di rumah sakit menyebabkan

    timbulnya perasaan 'emas karena harus berpisah dengan teman sebayanya.

    2.".3 5easi 6ran% T&a !er'adap ospi!a/isasi Ana

    ampak dari pera)atan anak di rumah sakit tidak hanya dirasakan oleh

    anak saja tetapi juga oleh orang tua. Perasaan orang tua tidak boleh diabaikan

    karena apabila orang tua merasa stres, hal ini akan membuat orang tua tidak dapat

    mera)at anaknya dengan baik dan akan menyebabkan anak menjadi semakin stres

    (%upartini, 2000".

    eaksi orang tua yang akan timbul akibat pera)atan anak di rumah sakit

    adalah +

    . Perasaan 'emas dan takut

    Perasaan ini mun'ul ketika orang tua melihat anak mendapatkan prosedur

    yang menyakitkan, seperti pengambilan darah, injeksi, dan lainnya. Perasaan

    'emas juga dapat mun'ul pada saat pertama kali datang ke rumah sakit dan

    memba)a anaknya untuk dira)at, merasa asing dengan lingkungan rumah

    sakit. Perilaku yang sering ditunjukkan orang tua berkaitan dengan adanya

    perasaan 'emas dan takut ini adalah sering bertanya atau bertanya tentang hal

  • 7/24/2019 persepsi discharge planning

    26/26

    yang sama berulang pada orang yang berbeda, gelisah, ekspresi )ajah tegang,

    dan bahkan marah.

    2. Perasaan %edih

    Perasaan ini mun'ul terutama pada saat anak dalam kondisi terminal dan

    orang tua mengetahui bah)a tidak ada lagi harapan anaknya untuk sembuh.

    Pada kondisi ini, orang tua menunjukkan perilaku isolasi atau tidak mau

    didekati orang lain, bahkan tidak kooperatif terhadap petugas kesehatan.

    . Perasaan Crustasi

    %eringkali orang tua menunjukkan perilkau tidak kooperatif, putus asa,

    menolak tindakan, bahkan ,menginginkan pulang paksa.

    2."." Peran Peraa! Ana