disentri amoeba

35
LOGO PRESENTASI KASUS DISENTRI AMOEBA Disusun oleh : Rahma Wijanarti (20080310053) Dokter Penguji : dr. Agus Yuha Ahmadu Sp.PD

Upload: devi-suryandari

Post on 07-Feb-2016

259 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jkhiji

TRANSCRIPT

Page 1: Disentri Amoeba

LOGO

PRESENTASI KASUS

DISENTRI AMOEBA

Disusun oleh :Rahma Wijanarti (20080310053)

Dokter Penguji :dr. Agus Yuha Ahmadu Sp.PD

Page 2: Disentri Amoeba

Contents

Laporan Kasus1

Tinjauan Pustaka2

Page 3: Disentri Amoeba

Laporan Kasus

IDENTIFIKASINama : Bp.DH

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 72 tahun

Pekerjaan : tani

Alamat : Bogoran Trirenggo Bantul

Agama : Islam

Bangsa : Indonesia

MRS : 17/6/ 2013

RM : 38 40 22

Page 4: Disentri Amoeba

Anamnesis

Keluhan Keluhan UtamaUtama BAB cair, lendir dan darah sejak 3 hari

SMRS.

Keluhan Keluhan TambahanTambahan

Demam, mual, muntah, dan perut terasa nyeri.

RPSRPS

3 hari SMRS : OS diare cair(+), ampas (+) ±4x1 hari SMRS : OS demam, diare lendir(+), darah(+), ±5xSaat di RS : OS mengeluh diare cair(+), lendir(+), darah(+) ±8x, sekali diare ±¼-½ gelas . OS juga mengeluh demam(+), mual(+), muntah(+) 3x, dan perut terasa nyeri-mulas. Nafsu makan menurun, minum baik. Saat BAB terasa nyeri. BAK lancar tidak ada keluhan.

Page 5: Disentri Amoeba

Anamnesis

RPKRPK Demam, mual, muntah, nyeri perut dan nyeri saat BAB.

RPDRPDRiwayat diabetes mellitus : disangkalRiwayat hipertensi : disangkalRiwayat penyakit jantung : disangkalRiwayat penyakit ginjal : disangkal

Page 6: Disentri Amoeba

Pemeriksaan Fisik Keadaan Umum : Sedang Kesadaran : Compos mentis Status Gizi : Cukup Vital Sign

• Tekanan darah: 110/70 mmHg

• Nadi : 89x/menit, teratur, kuat angkat, isi cukup

• Pernafasan : 22x/menit, tipe thoracoabdominal

• Suhu : 36.6º C

Page 7: Disentri Amoeba

Pemeriksaan Kepala

Bentuk Kepala : Mesochepal, tidak terdapat deformitas

Rambut :Dominan hitam dan tidak mudah rontok

Pemeriksaan Mata

Konjungtiva :Conjuctiva pucat (-/-)

Conjuctiva sufusion (-/-)

Sklera : slera ikterik(-/-)

Pupil : Isokor kanan-kiri, reflek cahaya ( + / + )

Palpebra : Tidak edema

Cekung(-/-)

Page 8: Disentri Amoeba

Pemeriksaan Hidung

Bentuk : normal, tidak terdapat deformitas

Nafas cuping hidung : tidak ada

Sekret : tidak terdapat sekret hidung

Pemeriksaan Mulut

Bibir : Tidak sianosis, tidak kering

Lidah : Tidak kotor, tepi tidak hiperemi

Tonsil : Tidak membesar

Faring : Tidak hiperemis

Page 9: Disentri Amoeba

Pemeriksaan Telinga

Bentuk : normal, tidak terdapat deformitas

Sekret : tidak ada

Fungsional: pendengaran baik

Pemeriksaan Leher

JVP : tidak meningkat

Kelenjar tiroid : tidak membesar

Kelenjar limfonodi: tidak membesar

Trakhea : tidak terdapat deviasi trakhea

Page 10: Disentri Amoeba

Pemeriksaan Thorak

Paru-paru

Inspeksi : simetris kanan kiri, retraksi(-), sikatrik(-)

Palpasi : vocal fremitus kanan sama kiri

Perkusi : sonor, batas paru hepar pada SIC V LMC dextra

Auskultasi: suara dasar vesikuler, tidak ada suara tambahan

Jantung

Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat

Palpasi : Ictus cordis tidak teraba

Perkusi : Batas jantung

Auskultasi: S1- S2, reguler, mur-mur(-), gallop(-)

Page 11: Disentri Amoeba

Pemeriksaan Abdomen

Inspeksi : tampak datar, tidak terdapat sikatrik

Auskultasi: peristaltik meningkat

Perkusi : tympani

Palpasi :supel, tidak terdapat nyeri tekan, tidak teraba adanya pembesaran hepar dan lien. Tes

undulasi dan pekak beralih negatif.

Pemeriksaan Ekstremitas

Superior : deformitas(-), edema(-), akral hangat, CR<2detik

Inferior : deformitas(-), edema(-), akral hangat, CR<2detik

Page 12: Disentri Amoeba

Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan Darah lengkap ( 17/6/2013)

Pemeriksaan Nilai Satuan Range NormalHb 13.8 Gram % 12-16AL 16.7 Ribu/ul 4-10AE 4.66 Juta/ul 4,5-5,5AT 202 Ribu/ul 150-450Hematokrit 42.0 % 36-46Eosinofil 0 % 2-4Basofil 0 % 0-1Batang 0 % 2-5Segmen 90 % 31-67Lymphosit 5 % 20-35Monosit 5 % 4-8

Page 13: Disentri Amoeba

Pemeriksaan Darah ( 17/6/2013)

Pemeriksaan Thorak tanggal (17 Mei 2013)Kesan : COR dan pulmo dalam batas normal

Pemeriksaan Nilai Satuan Range NormalGDS 120 mg/dl <200SGOT 16 U/l L: 37 P: <31SGPT 8 U/l L: <41 P: <31Ureum 41 mg/dl 17- 43Kreatinin 1.09 mg/dl L: 0.9-1.3 P:0.6-1.1

Page 14: Disentri Amoeba

Pemeriksaan Feses Lengkap ( 18/6/2013)

Pemerikssaan Nilai Range NormalMakroskopis Konsistensi Cair Lunak

Warna Coklat Kuning CoklatLendir Positif Negatif Darah Positif Negatif Nanah Negatif Negatif Larva Cacing Negatif Negatif

Mikroskopis(zoom 40x) Leukosit 8-10 Negatif Eritrosit 15-20 Negatif Telor Cacing Negatif Negatif Amoeba Positif Negatif Bakteri Negatif Negatif Lan-lain Parasit Negatif Negatif

*Pencernaan Amylum Negatif Negatif Lemak Negatif Negatif Serat Otot Negatif Negatif Serat Tumbuh2an Positif Positif

Page 15: Disentri Amoeba

DIAGNOSIS KERJADisentri Amoeba  

PENATALAKSANAANInfus RL 15 tpm

Inj Ranitidin 1A/12jam

Inj Metoclopramid 1A/8jam

Metronidazol tab 3x500mg

Paracetamol 3x500mg (k/p)

Page 16: Disentri Amoeba

FOLLOW UP18 Juni 2013

S:Os mengeluh diare cair(+), lendir(-), ampas(+), darah(-), ijo(+), ±5x, sekali diare ±¼-½ gelas.OS mengatakan sudah tidak merasa demam. Mual, muntah dan nyeri perut dirasakan berkurang dibanding kemarin. Nafsu makan masih kurang.

P:Infus RL 15 tpmInj Ranitidin 1A/12jamInj Metoclopramid 1A/8jamMetronidazol tab 3x500mgParacetamol 3x500mg (k/p)

O :KU: sedang,CMTD: 100/60HR: 88x/mRR: 24x/mT : 36,8oCMata : ca(-/-), si(-/-), cekung(-/-)Pulmo:vesikuler, suara tambahan (-)Cor : S1-S2 regulerAbdomen : supel, peristaltik meningkat, timpani, NT(-)Extremitas hangatUdem (-)

A: Disentri Amoeba

Page 17: Disentri Amoeba

FOLLOW UP19 Juni 2013

S:Os mengeluh diare cair(-), jemek(+), ±2x. Mual dan muntah sudah tidak dirasakan.Nyeri perut dirasakan semakin berkurang dibanding kemarin. Nafsu makan membaik. BAK lancar.

P:Infus RL 15 tpmInj Ranitidin 1A/12jamInj Metoclopramid 1A/8jamMetronidazol tab 3x500mgParacetamol 3x500mg (k/p)

O :KU: sedang,CMTD: 110/70HR: 84x/mRR: 22x/mT : 36,1oCMata : ca(-/-), si(-/-), cekung(-/-)Pulmo:vesikuler, suara tambahan (-)Cor : S1-S2 regulerAbdomen : supel, peristaltik(n) timpani, NT(-)Extremitas hangatUdem (-)

A: Disentri Amoeba

Page 18: Disentri Amoeba

FOLLOW UP20 Juni 2013

S:Os mengatakan sudah tidak diare, BAB sudah berbentuk seperti biasa. Nyeri perut sudah tidak dirasakan. Nafsu makan baik. BAK lancar.

Infus RL 15 tpmInj Ranitidin 1A/12jamInj Metoclopramid 1A/8jamMetronidazol tab 3x500mgParacetamol 3x500mg (k/p) BLPL

O :KU: sedang,CMTD: 120/70HR: 86x/mRR: 24x/mT : 36,4oCMata : ca(-/-), si(-/-), cekung(-/-)Pulmo:vesikuler, suara tambahan (-)Cor : S1-S2 regulerAbdomen : supel, peristaltik (n), timpani, NT(-)Extremitas hangatUdem (-)

A: Disentri Amoeba

Page 19: Disentri Amoeba

TINJAUAN PUSTAKA

DefinisiDisentri berasal dari bahasa Yunani, yaitu dys (gangguan)

dan enteron (usus), yang berarti radang usus yang menimbulkan gejala diare encer berdarah bercampur lender (mucus) , dengan volume sedikit

Disentri amoeba adalah penyakit infeksi usus besar yang disebabkan oleh parasit usus Entamoeba histolytica

Page 20: Disentri Amoeba

Epidemiologi Disentri amoeba tersebar luas diberbagai negara di

seluruh dunia. Di daerah tropik dan subtropik Insiden tertinggi disentri amoeba ditemukan pada anak-

anak usia 1-5 tahun. Di Indonesia berkisar antara 10 – 18 %

Page 21: Disentri Amoeba

EtiologiDomain:Eukaryota

Filum:Amoebozoa

Kelas:Archamoebae

Ordo:Amoebida

Genus:Entamoeba

Spesies:E. histolytica

Page 22: Disentri Amoeba

EtiologiE.Histolytica memiliki ciri-ciri sebagai berikut: Bentuk membulat Ukurannya 10-60 µm Kista memiliki 4 buah inti Kista yg belum matang memiliki glikogen

Page 23: Disentri Amoeba
Page 24: Disentri Amoeba

Etiologi Kista dapat menginfeksi manusia melalui makanan atau air yang

terkontaminasi dengan tinja yang mengandung kista. Infeksi dapat juga terjadi dengan atau melalui vektor seperti lalat

dan kecoa atau tangan orang yang menyajikanserangga makanan (food handler)

Penggunaan tinja manusia sebagai pupuk

Page 25: Disentri Amoeba

PatogenesisTrofozoit yang mula-mula hidup sebagai komensal di

lumen usus besar dapat berubah menjadi patogen sehingga dapat menembus mukosa usus dan menimbulkan ulkus.Faktor kerentanan tubuh pasienSifat keganasan (virulensi) amoeba

Page 26: Disentri Amoeba

Gejala Klinis Carrier (Cyst Passer)

Pasien ini tidak menunjukkan gejala klinis sama sekali. Hal ini disebabkan karena amoeba yang berada dalam lumen usus besar tidak mengadakan invasi ke dinding usus.

Disentri amoeba ringanOnset penyakit perlahan-lahan. Penderita biasanya mengeluh

perut kembung, kadang nyeri perut ringan. Diare ringan, 4-5 kali sehari, dengan tinja berbau busuk. Kadang juga tinja bercampur darah dan lendir. Keadaan umum pasien biasanya baik, tanpa atau sedikit demam ringan (subfebris)

Page 27: Disentri Amoeba

Gejala Klinis Disentri amoeba sedang

Keluhan pasien dan gejala klinis lebih berta dibanding disentri ringan,tetapi pasien masih mampu melakukan aktivitas sehari-hari. Tinja biasanya disertai lendir dan darah. Pasien mengeluh nyeri perut, demam dan badan terasa lemah

Disentri amoeba beratKeluhan dan gejala klinis lebih berta lagi. Penderita mengalami diare

disertai darah yang banyak, lebih dari 15 kali sehari. Demam tinggi (400C-40,50C) disertai mual dan anemia.

Disentri amoeba kronikGejalanya menyerupai disentri amoeba ringan, serangan-

serangan diare diselingi dengan periode normal atau tanpa gejala. Keadaan ini dapat berjalan berbulan-bulan hingga bertahun-tahun.

Page 28: Disentri Amoeba

Diagnosis

1

Anamnesis

2

Pemeriksaan Fisik

3

Pemeriksaan Penunjang

Page 29: Disentri Amoeba

Alogaritme Diagnosis

Page 30: Disentri Amoeba

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Tinja dengan Mikroskop

Antigen Amoeba dalam Tinja

Fiksasi Antibodi

Metode Ekstraksi DNA

Menurut Hakk Ismail et all. metode diagnosis penunjang untuk disentri amoeba:

Page 31: Disentri Amoeba

PenatalaksanaanAmoebiasis Asimtomatik (Carrier atau Cyst Passer)

• Diloksanit Furoat (Diloxanite furoate)

Dosis 3x500mg sehari, selama 10 hari

• Diyodohidroksikin (Diiodohydroxyquin)

Dosis 3x600 mg sehari, selama 10 hari.

• Yodoklorohidroksikin (Iodochlorohydroxyquin) atau kliokinol (clioquinol)

Dosis 3x250mg sehari, selama 10 hari.

• Klefamid (Clefamide)

Dosis 3x500mg sehari, selama 10-13 hari.

• Paromomycin

Dosis 3x500mg sehri, selama 5 hari.

Page 32: Disentri Amoeba

PenatalaksanaanAmoebiasis Ringan-Sedang

• Metronidazole

Dosis 33-50 mg/kgBB atau 3x500mg sehari, selama 5 hari.

• Tinidazole

Dosis 50mg/kgBB atau 2gr sehari, selama 2-3 hari.

• Oraidazole

Dosis 50-60mg/kgBB atau 2gr sehari, selama 3 hari.

Page 33: Disentri Amoeba

PenatalaksanaanAmoebiasis Berat

Selain pengobatan seperti pada disentri amoeba ringan dan sedang perlu ditambah emetin atau dehidroemetin.

Dosis emetin 1mg/kgBB sehari (maksimum 60mg sehari), selama 3-5 hari

Dehidro-emetin 11,5mg/kgBB sehari (maksimal 90mg sehari) selama 3-5 hari.

Page 34: Disentri Amoeba

Pencegahan Mencuci tangan dengan bersih sesudah mencuci anus dan sebelum makan Memasak air minum Mencuci sayuran sampai bersih atau memasaknya sebelum dimakan Buang air besar dijamban Tidak menggunakan tinja manusia untuk pupuk, Menutup dengan baik makanan yang dihidangkan untuk menghindari

kontaminasi oleh lalat dan lipas Membuang sampah ditempat sampah yang ditutup untuk menghindari lalat.

Page 35: Disentri Amoeba

LOGO