diskusi stridor passs.doc

10
DISKUSI KELOMPOK STRIDOR PADA ANAK Penyaji: Frizky Arlind Haniah Yudhistira Ade Yulia Rosa Rosida Penyanggah: Abdul Gofar Argana Aprianto Canggih N. Elis Fiona W. Fitriyanti Ferazona Khori Nita Ruslina Reza Akmal Shaelva Lassa Sakinah Tiara Rasmita Vita Widyastuti Zahnas Pembimbing Dr.Denny Satria Utama, Sp.THT-KL, M.Si.Med

Upload: sharan-sandhu

Post on 04-Dec-2015

218 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

stridor

TRANSCRIPT

Page 1: diskusi stridor passs.doc

DISKUSI KELOMPOK

STRIDOR PADA ANAK

Penyaji:

Frizky Arlind

Haniah

Yudhistira Ade

Yulia Rosa Rosida

Penyanggah:

Abdul Gofar

Argana

Aprianto

Canggih N.

Elis

Fiona W.

Fitriyanti

Ferazona

Khori

Nita Ruslina

Reza Akmal

Shaelva Lassa

Sakinah

Tiara Rasmita

Vita

Widyastuti

Zahnas

Pembimbing

Dr.Denny Satria Utama, Sp.THT-KL, M.Si.Med

DEPARTEMEN KESEHATAN TELINGA HIDUNG TENGGOROK

RUMAH SAKIT DR.MOHAMMAD HOESIN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2010

Page 2: diskusi stridor passs.doc

BAB I

PENDAHULUAN

Stridor adalah suara abnormal bernada tinggi yang dihasilkan oleh aliran udara turbulen

melalui sebagian jalan napas terhambat di tingkat supraglottis, glotis, subglottis, dan / atau

trakea. Pada anak kecil laring berukuran kecil dengan dinding yang lebih lemas dibandingkan

dewasa yang kuat. Laring merupakan kantung suara, bukan kotak suara, dan mudah mengalami

kolaps dan obstruksi. Aspirasi benda asing ke dalam saluran napas merupakan kejadian yang

sering kita jumpai pada anak. Aspirasi benda asing dapat terjadi pada semua usia anak, terutama

pada anak 2-4 tahun.

Stridor adalah gejala bukan diagnosis atau penyakit, dan penyebab yang mendasari harus

ditentukan. Jenis stridor tergantung pada waktu dalam siklus pernafasan yaitu: stridor inspirasi,

ekspirasi, atau bifase. Stridor inspirasi menunjukkan obstruksi laring, sedangkan ekspirasi

menunjukkan obstruksi stridor tracheobronkial. Stridor bifase menunjukkan anomali subglotis

atau glotis.

Langkah-langkah pendekatan diagnosis yang sistematis dan cepat diperlukan dalam

penanganan stridor. Karena bukan tidak mungkin stridor merupakan salah satu tanda

kegawatdaruratan medik. Sebagai dokter umum akan sangat penting dalam mendiagnosis dan

memberikan penatalaksanaan awal dalam penanganan stridor.

Page 3: diskusi stridor passs.doc

BAB II

PERMASALAHAN

1. Apa yang menyebabkan Stridor?

2. Bagaimana cara menanggulanginya?

3. Bagaimana sikap seorang dokter umum atau dokterkeluarga menghadapi kasus

obstruksi laring, seandainya bertugas di daerah terpencil?

Page 4: diskusi stridor passs.doc

BAB III

PEMBAHASAN

1. Penyebab akut stridor

Laringotrakeobronkitis

Aspirasi benda asing

Bakteri tracheitis

Abses retrofaringeal

Abses peritonsil

Reaksi alergi (yaitu, anafilaksis)

Epiglotitis

Penyebab kronik stridor

Laringomalasia

Stenosis subglotis

Disfungsi pita suara

Laringeus diskinesia

Jaring laringeus disebabkan oleh rekanalisasi tidak lengkap dari lumen laring selama

embriogenesis

Kista laring

Hemangioma laringeus (glotis atau subglotis)

2. Penatalaksanaan stridor

a. Manajemen emergensi memastikan bahwa jalan napas tersebut sudah memadai. Jika

tidak, tindakan resusitasi yang tepat harus dimulai

b. Beberapa kondisi (misalnya, Epiglotitis, trakeitis bakteri) mungkin memerlukan

antibiotik, sedangkan steroid mungkin berguna dalam situasi lain.

Page 5: diskusi stridor passs.doc

c. Perawatan Bedah

Kondisi tertentu, seperti laringomalasia berat, stenosis laring, stenosis trakea kritis,

tumor laring dan trakea dan lesi (misalnya, papiloma laringeus, hemangioma, dan lain-

lain), dan aspirasi benda asing, memerlukan koreksi bedah.

3. Penatalaksanaan obstruksi laring sebagai dokter umum di daerah terpencil:

Gejala dan tanda sumbatan laring ialah:

a. Suara serak (disfonia) sampai afonia

b. Sesak nafas (dispnea)

c. Stridor (nafas berbunyi) yang terdengar pada waktu inspirasi

d. Cekungan yang terdapat pada waktu inspirasi di suprasternal,epigastrium,

supraklavikula dan interkostal. Cekungan itu terjadi sebagai upaya dari otot-otot

pernafasan untuk mendapatkan oksigen yang adekuat.

e. Gelisah karena pasien haus udara (air hunger).

f. Warna muka pucat dan terakhir menjadi sianosis karena hipoksia

Jackson membagi sumbatan laring yang progresif dalam 4 stadium dengan tanda dan gejala:

Stadium 1: cekungan tampak pada waktu inspirasi di suprasternal, stridor pada waktu

inspirasi dan pasien masih tenang.

Stadium 2: cekungan pada waktu inspirasi di daerah suprasternal makin dalam, ditambah

lagi dengan timbulnya cekungan di daerah epigastrium. Pasien sudah mulai gelisah. Stridor

terdengar waktu inspirasi.

Stadium 3: cekungan selain di daerah suprasternal, epigastrium juga terdapat di

infraklavikula dan sela-sela iga, pasien sangat gelisah dan dispnea. Stridor terdengar pada

waktu inspirasi dan ekspirasi.

Stadium 4: cekungan-cekungan di atas bertambah jelas, pasien sangat gelisah, tampak sangat

ketakutan dan sianosis.

Page 6: diskusi stridor passs.doc

Penatalaksanaan obstruksi laring memastikan bahwa jalan napas tersebut sudah memadai.

Jika tidak, tindakan resusitasi yang tepat harus dimulai.

1. Pada anak dengan sumbatan total pada laring, dapat dicoba menolongnya dengan

memegang anak dengan posisi terbalik, kepala ke bawah, kemudian daerah punggung/

tengkuk dipukul, sehingga diharapkan benda asing dapat dibatukkan ke luar.

2. Dengan perasat Heimlich, dilakukan penekanan pada paru. Caranya ialah, bila pasien

masih dapat berdiri, maka penolong berdiri di belakang pasien, kepalan tangan kanan

penolong diletakkan di atas prosesus xifoid, sedangkan tangan kirinya diletakkan di

atasnya. Kemudian dilakukan penekanan ke belakang dan ke atas ke arah paru beberapa

kali, sehingga diharapkan benda asing akan terlempar ke luar dari mulut pasien.

3. Tindakan trakeostomi

Indikasi trakeostomi:

Mengatasi obstruksi laring.

Mengurangi ruang rugi (dead air space) di saluran napas bagian atas seperti

daerah rongga mulut, sekitar lidah dan faring. Dengan adanya stoma maka

seluruh oksigen yang dihirupnya akan mauk ke dalam paru, tidak ada yang

tertinggal di ruang rugi itu. Hal ini berguna pada pasien dengan kerusakan

paru, yang kapasitas vitalnya berkurang.

Mempermudah penghisapan secret dari bronkus pada pasien yang tidak dapat

mengeluarkan secret secara fisiologik, misalnya pada pasien dalam koma.

Untuk memasang respirator (alat bantu pernafasan).

Untuk mengambil benda asing dari subglotik, apabila tidak mempunyai

fasilitas untuk bronkoskopi.

Page 7: diskusi stridor passs.doc

DAFTAR PUSTAKA

1. Soetjipto, D dan Mangunkusumo, E.2001. Sumbatan Laring dalam Buku Ajar Ilmu

Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher. Edisi VI. FKUI, Jakarta. Hal 234-

253

2. James I. Cohen. 1997 .Anatomi Laring Dalam : BOIES Buku Ajar Penyakit THT. Edisi

VI. EGC Jakarta

3. Mansjoer Arief, dkk., 2001. Sumbatan Laring, dalam Kapita Selekta Kedokteran. Media

Aeskulapius, FKUI, Jakarta. Hal 107-108

4. M.H. Junizaf. 2007. Benda Asing Di Saluran Napas : Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga

Hidung Tenggorokan Kepala & Leher. Edisi VI. FKUI, Jakarta. Hal 259-265