dislokasi sendi siku

Upload: drrian18

Post on 18-Oct-2015

115 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku

    1/38

    BAB II

    REHABILITASI SENDI SIKU

    James R. Andre, MD; Kevin E. Wilk PT; David Groh, PT

    2.1 Dislokasi Sendi Siku

    2.1.1 Dasar Rehabilitasi

    Kebanyakan dislokasi sendi siku terjadi akibat hiperekstensi di mana prosessus

    olekranon terdorong masuk ke dalam fossa olekranon yang menyebabkan troklear

    berada di atas prosessus koronoid. Kebanyakan dislokasi sendi siku terjadi ke arah

    posterior atau posterolateral. Dislokasi anterior terjadi hanya pada 1-2% pasien.

    2.1.2 Klasiikasi

    Klasifikasi umum dislokasi sendi siku membagi jejas menjadi dislokasi

    anterior dan dislokasi posterior. Berdasarkan posisi akhir olekranon saat istirahat

    terhadap distal humerus, dislokasi posterior dibagi menjadi posterior,

    posterolateral (paling banyak, posteromedial (paling jarang atau lateral murni.

    !orrey membagi dislokasi menjadi dislokasi komplit dan dislokasi

    "per#hed$. Karena menyebabkan robekan ligament yang lebih ringan, dislokasi

    "per#hed$ memiliki fase penyembuhan dan rehabilitasi yang #epat. ntuk

    dislokasi komplit, kapsul anterior terganggu. &rteri brakialis juga mungkin robek

    atau teregang.

    Banyak dislokasi sendi siku disertai dengan beberapa tipe keterlibatan

    ligamentum ulnar kolateral. 'ebih spesifik, pita oblik anterior ligamentum ulnar

    kolateral juga ikut terlibat. ullos, dkk menemukan robekan pita oblik anterior

    ligamentum ulnar kolateral dijumpai pada )* dari )+ pasien yang sebelumnyamengalami dislokasi sendi siku posterior. erbaikan ligamentum ini kadang-

    kadang diindikasikan pada atlet jika luka terjadi pada lengan dominan. al ini

    mengoptimalisasi kesempatan untuk kembali mengikuti leel kompetisi atlet

    sebelumnya.

    /raktur ikutan terjadi pada sekitar 20-0% pasien dengan dislokasi sendi

    siku, kebanyakan fraktur terjadi pada kepala radius.

  • 5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku

    2/38

    !a"bar 2.1truktur ulang endi umeroradialis dan umeroulnaris

    !a"bar 2.2Klasifikasi dislokasi sendi siku yang disederhanakan menentukan prognosis.&, er#hed (subluksasi. B, 'engkap (dislokasi.

    (Dikutip dari3 !orrey B/3 Biome#hani#s of the bo4 and forearm, Orho! "!ors Med 1+35*,

    166*.

    2.1.# $erti"ban%an Rehabilitasi U"u"

    "ekuele dislokasi sendi siku #an$ !alin$ umum er%adi adalah

    berkuran$n#a $erakan, eruama eksensi.

  • 5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku

    3/38

    ada minggu ke-1, kontraktur fleksi pada sudut rata-rata ) umum

    terjadi dan pada tahun kedua, kontraktur fleksi pada sudut 1sering kali mun#ul.

    Kondisi ini tidak akan membaik seiring dengan perjalanan 4aktu.

    7ehabilitasi terfokus pada upaya mengembalikan luas gerak a4al dalam

    batas stabilitas sendi siku. tress algus pada sendi siku harus dihindari selama

    rehabilitasi.

    tabilisasi setelah reduksi dislokasi sendi siku harus ditentukan untuk

    menjamin rehabilitasi yang layak. endi siku digerakkan melalui latihan rentang

    gerak sendi pasif se#ara lembut, menghindari stress algus. 7edislokasi sendi siku

    setelah latihan rentang gerak pasif sederhana mengindikasikan adanya instabilitas

    algus berat dengan ruptur ligamentum kolateral medial dan fleksor lengan

    ba4ah.

    ntuk dislokasi yang stabil setelah reduksi, hasil terbaik di#apai dengan

    gerakan terproteksi lebih a4al sebelum 2 minggu. 8mobilisasi jangka panjang

    (lebih dari 2 minggu berkaian dengan kontraktur fleksi yang lebih berat dan nyeri

    saat follo4-up dan tidak mengurangi gejala-gejala instabilitas. Dislokasi sendi

    siku stabil efektif dengan latihan rentang gerak lebih a4al dan penguatan umum

    sebagaimana protokol rehabilitas sendi siku lain. tabilitas osseous inheren

    memungkinkan ekstensi dan fleksi lebih a4al jika stress algus di#egah setelah

    reduksi.

    Dislokasi yang tidak stabil membutuhkan perbaikan ligamentum kolateral

    medial. 7ehabilitasi dislokasi yang tidak stabil membutuhkan fase proteksi yang

    lebih panjang. !ulai pada minggu pertama, bra#e 79! dengan sudut antara )-

    6 digunakan. etiap minggu, pergerakan bra#e ini ditambahkankan sebanyak 0

    ekstensi dan 1

    fleksi. ertambahan ini dikontrol se#ara langsung oleh sintesiskolagen dan proses remodeling yang terjadi dalam jaringan yang terlibat.

    7ekurensi dislokasi sendi siku jarang dijumpai, terjadi hanya 1-2% setelah

    dislokasi sendi siku sederhana. 8nstabilitas rekuren lebih sering dijumpai jika

    dislokasi a4al disertai dengan fraktur posterior atau jika insidens pertama terjadi

    pada masa kanak-kanak atau remaja.

    rogram rehabilitasi yang terlalu agresif dapat menyebabkan subluksasi

    rekueren, sedangkan program rehabilitasi yang terlalu konseratif dapat

  • 5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku

    4/38

    menimbulkan kontraktur fleksi: kejadian kontraktur fleksi lebih #enderung terjadi.

    ;kstensi sendi siku penuh kurang penting pada pasien non-atlet dan kemudian

    dapat sedikit dikorbankan untuk menjamin struktur sendi dan ligamentum

    diberikan 4aktu lebih lama untuk sembuh dan menurunkan risiko sublukasi atau

    dislokasi berulang.

    $rotokol Rehabilitasi

    Dislokasi Sendi Siku Stabil ANDRE&S ' &ILK

    ari 1-* 8mobilisasi sendi siku dengan splint posterior selama )-* hari

    !emulai latihan li$h $ri!!in$

    !emulai latihan rentang gerak aktif pada semua bidang

    !emulai latihan isometrik bahu. indari stress algus pada siku !enggunakan modalitas !ulsed ulrasound dan hi$h&vola$e

    $alvani' simulaion (ekstensi>supinasi>pronasi dan slo( )!!er *od#

    Er$onomeer (B;

    !emulai latihan isometrik fleksi>ekstensi sendi siku pada

    berbagai sudut !emulai penambahan latihan kekuatan bahu dengan stabilisasi

    sendi siku: memulai latihan isotonis pergelangan tangan

    ari 1-1* !elepaskan splint se#ara permanen

    !eneruskan latihan rentang gerak aktif

    !emulai program rehabilitasi sendi siku penuh, termasuk

    latihan rentang gerak pasif

    !emulai penambahan latihan daya tahan, seperti toleransi sendi

    siku: memulai latihan supinasi dan pronasi

    !elakukan latihan isotonik: hati-hati melakukan rotasi eksternal

    untuk men#egah stress algus terhadap sendi siku *ra'eberengsel boleh digunakan dan dikun#i dari sudut 10-6

    hingga * minggu jika ambang batas stabilitas menjadi perhatian

    Kembali

    berolahraga

    idak diperbolehkan kembali berpartisipasi dalam olahraga

    hingga kekuatan (sren$h, daya ledak (!o(er, dan daya tahan

    (enduran'e 50-60% dari anggota gerak yang tidak terlibat

    *ra'e digunakan dan dikun#i sesuai dengan parameter untuk

    men#egah hiperekstensi sendi siku dan stress algus ketika atlet

    kembali mengikuti kompetisi

  • 5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku

    5/38

    $rotokol Rehabilitasi

    Dislokasi Sendi Siku Tidak Stabil ANDRE&S ' &ILK

    /ase 1- /ase egera as#areduksi!inggu -) ujuan

    !elindungi jaringan yang mulai sembuh

    !engurangi nyeri>inflamasi

    !emperlambat atrofi otot

    !engatur splint atau bra#e 79! pada sudut kurang dari 1

    daripada batas rentang gerak aktif ekstensi sendi siku

    !elakukan fleksi sendi siku hingga toleransi pasien

    !elakukan latihan rentang gerak aktif fleksi>ekstensi dan

    supinasi>pronasi pergelangan tangan, ekstensi 0dan fleksi 1

    setiap minggu (sepanjang tidak dijumpai fraktur ikutan !en#egah stress arus>algus pada sendi siku

    !emulai latihan lanjutan3

    'atihan menggenggam

    'atihan rentang gerak pergelangan tangan

    'atihan isometrik bidang datar bahu (tanpa rotasi internal atau

    eksternal bahu: latihan isometrik biseps berbagai sudut

    !enggunakan krioterapi

    !enggunakan!ulsed ulrasoundatau+G"

    /ase 2-/ase eralihan

    !inggu *-5 ujuan

    e#ara bertahap, meningkatkan latihan rentang gerak ekstensi

    sendi siku (1setiap minggu

    !enstimulasi penyembuhan jaringan yang rusak

    !engembalikan dan meningkatkan kekuatan otot

    !inggu *

    !engatur bra'efungsional pada sudut lebih besar 1daripada

    minggu sebelumnya

    !emulai latihan menggenggam ringan (li$h resisan'e untuk

    lengan (1 lb

    ;kstensi, menekuk telapak tangan

    ronasi>supinasi /leksi>ekstensi sendi siku

    !elanjutkan program rehabilitasi bahu dengan menekankan

    pada penguatan roaor 'u-- (menghindari gerakan rotasi

    internal>eksternal hingga minggu keenam

    !emulai latihan rentang gerak pasif lembut untuk

    fleksi>ekstensi sendi siku

    !inggu ? !elanjutkan latihan penguatan sendi siku

    !emulai penguatan rotasi eksternal bahu

    !elanjutkan program rehabilitasi bahu

    /ase )- /ase enguatan 'anjutan

  • 5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku

    6/38

    !inggu 6-1) ujuan

    !eningkatkan kekuatan (sren$h, daya ledak (!o(er, daya

    tahan (enduran'e

    !empertahankan rentang gerak penuh sendi siku

    e#ara bertahap, memulai aktiitas olahraga

    !inggu 6 !emulai latihan eksentrik fleksi>ekstensi sendi siku

    !elanjutkan program latihan isotonik untuk lengan ba4ah dan

    pergelangan tangan

    !elanjutkan program rehabilitasi bahu (Thro(ers Ten

    Pro$ram: lihat halaman 52

    !emulai latihan resistensi manual pola diagonal

    !emulai program latihan pliometrik

    !inggu 11 !elanjutkan seluruh latihan

    asien boleh memulai aktiitas olahraga ringan (seperti bermain

    golf dan berenang

    2.2 Rekonstruksi Li%a"entu" Ulnaris Kolateral

    2.2.1 Anato"i

    'igamentum ulnaris kolateral bera4al dari epikondilus medial dan terdiri

    dari tiga pita, yaitu obli@ue anterior yang tetap meregang pada rentang gerak

    penuh, obli@ue posterior yang meregang selama fleksi dan mengendur selama

    ekstensi, dan obli@ue transersal yang tetap meregang pada seluruh rentanggerakan siku tetapi hanya sedikit berperan memberikan stabilitas medial.

    !a"bar 2.# Kompleks ligamentum ulnaris kolateral dari siku, yang terdiri atas tiga

    kelompok serat otot (bundle, yaitu anterior, posterior, obli/uetransersal

  • 5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku

    7/38

    (Dikutip dari3 Ailk K;, &rrigo &, &ndre4s C73 7ehabilitation of the elbo4 in the thro4ing

    athlete,J Orho! "!ors Ph#s Ther1+3)0, 166)

    Di antara struktur jaringan lunak siku, ligamentum ulnaris kolateral

    memberikan kekuatan resistif utama untuk tekanan algus yang terjadi selama

    kegiatan melempar (misalnya fase per#epatan dan lanjutan fase melempar.

    truktur ini biasanya robek akibat tarikan atau jejas algus yang disebabkan oleh

    trauma berulang ketika melempar.

    2.2.2 Rekonstruksi

    7ekonstruksi ligamentum ulnaris kolateral adalah salah satu prosedur

    bedah yang paling banyak dilakukan pada atlet lempar. elama fase per#epatanmelempar, tekanan sangat tinggi dan berulang yang dibebankan pada sendi siku

    bagian medial, sering mengakibatkan kegagalan fungsi ligamentum, radang pada

    tendon atau perubahan pada tulang. al ini dapat berariasi sesuai dengan derajat

    regangan otot fleksor>pronator akibat penggunaan berlebihan hingga #edera

    (s!rain ligamentum ulnaris kolateral. elain melempar, aktiitas olahraga yang

    dapat membebani ligamentum ulnaris kolateral, termasuk pukulan-orehandpada

    tenis, ayunan golf yang tidak tepat, dan pan#o. Karena ligamentum ulnaris

    kolateral merupakan stabilitator utama terhadap stress algus pada siku,

    rekonstruksi penting untuk atlet lempar kompetitif yang ingin kembali pada

    tingkat kemampuan mereka sebelumnya.

    angkok autogen (auo$enous $ra-, seperti halusis ekstensor longus

    palmaris biasanya digunakan untuk merekonstruksi ligamentum ulnaris kolateral.

    angkok kemudian menstimulasi fungsi dari ligamentum ulnaris kolateral,

    terutama bagian obli@ue anterior, memberikan pembatasan utama untuk stres

    algus saat melempar. elama prosedur tindakan bedah, nerus ulnaris

    dipindahkan ke sisi medial subkutan dan dilakukan pada tempat perlekatan

    pembungkus otot (-as'ia.

    indakan pen#egahan segera pas#a operasi harus diperhatikan, terutama

    terkait dengan jaringan lunak dari tempat perlekatan fas#ia yang menstabilisasi

    nerus ulnaris. 9leh karena itu, pasien dipakaikans!linposterior pada sudur 6

    selama satu minggu. al ini tidak menunda proses rehabilitasi se#ara keseluruhan.

    Aalaupun demikian, latihan isometrik submaksimal untuk otot-otot pergelangan

  • 5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku

    8/38

    tangan serta otot fleksor dan ekstensor siku pada berbagai sudut dapat dimulai

    dalam minggu pertama jika semua stres algus dihilangkan. ada minggu kedua,

    pasien dipakaikan ROM bra'e yang ditempatkan pada sudut )-6. etiap

    minggu selanjutnya, gerakan ditingkatkan sebesar 0 derajat pada ekstensi dan 1

    derajat pada fleksi, dengan restorasi gerakan penuh pada ? sampai + minggu.

    $rotokol Rehabilitasi

    Rekonstruksi Li%a"entu" Ulnaris Kolateral ANDRE&S ' (ILK

    /ase 1- /ase egera as#aoperasi

    !inggu -) ujuan

    !elindungi jaringan yang mulai sembuh

    !engurangi nyeri>inflamasi !emperlambat atrofi otot

    !inggu 1 !engatur splint posterior agar terbentuk fleksi siku 6

    !elakukan latihan rentang gerak aktif fleksi>ekstensi pergelangan

    tangan

    !enggunakan ran#angan kompresi siku (elbo( 'om!ression dressin$

    selama 2-) hari

    !emulai latihan lanjutan3

    'atihan menggenggam

    'atihan rentang gerak pergelangan tangan

    'atihan isometrik (ke#uali eksternal bahu

    'atihan isometrik biseps

    !enggunakan krioterapi

    !inggu 2 !enggunakanROM bra'eyang diatur antara sudut )-1

    !emulai latihan isometrik pergelangan tangan

    !emulai latihan isometrik fleksi>ekstensi siku

    !elanjutkan seluruh latihan sebelumnya

    !inggu )

    !enggunakan advan'e bra'eantara sudut 10-11 (se#ara bertahap

    meningkatkan rentang gerak, 0 ekstensi dan 1 ekstensi setiap

    minggu

    /ase 2-/ase eralihan

    !inggu *-5 ujuan e#ara bertahap, meningkatkan rentang gerak

    !enstimulasi penyembuhan jaringan yang rusak

    !engembalikan dan meningkatkan kekuatan otot

    !inggu * !engatur ROM bra'e(antara sudut 1-12

    !emulai latihan menggenggam ringan (li$h e0er'ise untuk lengan

    (1 lb

    ;kstensi, menekuk telapak tangan ((ris 'urls

    ronasi>supinasi

    /leksi>ekstensi sendi siku

    !elanjutkan program rehabilitasi bahu dengan menekankan padapenguatan rotator #uff (menghindari gerakan rotasi internal>eksternal

  • 5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku

    9/38

    hingga minggu keenam

    !emulai latihan rentang gerak pasif lembut untuk fleksi>ekstensi

    sendi siku

    !inggu ?

    !engaturROM bra'eantara sudut -1): melakukan latihan rentang

    gerak aktif antara sudut -1*0

    (tanpa bra'e !elanjutkan latihan penguatan sendi siku

    !emulai penguatan rotasi eksternal bahu

    !elanjutkan program rehabilitasi bahu

    /ase )- /ase enguatan 'anjutan

    !inggu 6-1) ujuan

    !eningkatkan kekuatan (sren$h, daya ledak (!o(er, daya tahan

    (enduran'e

    !empertahankan rentang gerak penuh sendi siku

    e#ara bertahap, memulai aktiitas olahraga

    !inggu 6

    !emulai latihan eksentrik fleksi>ekstensi sendi siku

    !elanjutkan program latihan isotonik untuk lengan ba4ah dan

    pergelangan tangan

    !elanjutkan program rehabilitasi bahu (Thro(ers Ten Pro$ram: lihat

    halaman 52

    !emulai latihan resistensi manual pola diagonal

    !emulai program latihan pliometrik, termasuk rotasi batang tubuh

    dan latihan pliobal dengan minitramp

    !inggu 11 !elanjutkan seluruh latihan

    asien boleh memulai aktiitas olahraga ringan (seperti bermain golf

    dan berenang

    /ase *- /ase Kembali ke &ktiitas emula!inggu 1*-2? ujuan

    erus meningkatkan kekuatan (sren$h, daya ledak (!o(er, daya

    tahan (enduran'e

    e#ara bertahap, memulai aktiitas olahraga

    !inggu 6

    !emulai program melempar berdasarkan interal tertentu (fase 1

    eksentrik fleksi>ekstensi sendi siku

    !elanjutkan program penguatan

    !enekankan latihan penguatan dan fleksibilitas siku dan pergelangan

    tangan

    !inggu 22-2?

    asien dapat kembali mengikuti kompetisi melempar (hanya untuk

    atlet melempar

    $rotokol Rehabilitasi

    Rekonstruksi Li%a"entu" Ulnaris Kolateral )*BE+ BRE&STER+ dan SET*

    rogram rehabilitasi ini diran#ang untuk mengembalikan atlet lembar ke leel kompetisi

    sebelumnya sekitar 1 tahun setelah pembedahan. Cobe melaporkan penting untuk mengikuti

    periode rehabilitasi ini se#ara lengkap untuk menyediakan 4aktu untuk reaskularisasi

    tendon dan mempertahankan iabilitasnya

    !inggu -2 8mobilisasi siku

    !emulai latihan menggenggam

    !inggu 2-*

    !elepaskan splint

  • 5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku

    10/38

    !emulai latihan rentang gerak pasif dan latihan rentang gerak

    aktif dengan bantuan sendi siku

    !emulai latihan rentang gerak aktif sendi bahu (jika dibutuhkan

    !inggu *-? !elakukan latihan gerak aktif sendi bahu dan siku

    !emulai latihan penguatan

    /leksi>ekstensi pergelangan tangan

    ronasi>supinasi lengan ba4ah

    !inggu ?- bulan 2 !elanjutkan latihan gerak aktif sendi bahu dan siku

    !elanjutkan latihan penguatan pergelangan tangan dan lengan

    ba4ah

    !enambah porsi latihan penguatan sendi siku

    !enambah penyimpangan resistif radialis dan ulnaris sesuai

    dengan keperluan

    Bulan )-0

    !enghindari stress algus terhadap siku dan gerakan balistik

    dalam renyang sendi siku terminal !emulai latihan penguatan dengan resistensi ringan dnegan

    menekankan latihan otot rotator #uff

    !emulai seluruh latihan pemposisian tubuh

    !emulai latihan melambungkan benda pada jarak ) kaki, lalu

    ditingkatkan hingga 0 kaki, tanpa putaran, 2-) >minggu, 1-10

    menit setiap sesi latihan

    Bulan 0-0,0 !elanjutkan latihan penguatan ekstremitas atas

    !elanjutkan latihan melambungkan benda pada jarak 0-? kaki

    kaki, tanpa putaran, 2-) >minggu, 1-10 menit setiap sesi latihan

    Bulan 0,0-?

    !enambahkan latihan rotasi internal sendi bahu pada posisiside&

    l#in$ !elanjutkan latihan penguatan dan program pemposisian seluruh

    tubuh

    !emukul bola pada hari lainnya, tidak lebih dari ) kaki, 1-10

    menit setiap sesi latihan

    Bulan ?-?,0

    !emukul dengan putaran ringan, *-0 kaki, 10-2 menit setiap

    sesi latihan, 2-) >minggu

    Bulan ?,0-+

    !emukul dengan lembaran lurus dengan E ke#epatan normal, ?

    kaki, 2 menit setiap sesi latihan, 2-) >minggu

    Bulan +-+,0

    !eningkatkan jarak lempar hingga 1 kaki dengan E

    ke#epatan normal, 2-20 menit setiap sesi latihan, 2-) >minggu

    Bulan +,0-5

    !elanjutkan lemparan jarak jauh ringan dari 10 kaki, denganmengembalikan bola ke tempat asal pada 0-? lambungan, 2-20

    menit setiap sesi latihan

    !emulai siklus melempar hari ke-12: melempar 2 hari, istirahat 1

    hari: mengulangi latihan * kali.

    Bulan 5-5,0 Ou-ielders

    !eningkatkan jarak lemparan hingga 2-20 kaki, di mana bola

    men#apai tempat a4al pada beberapa lambungan, 2-20 menit

    setiap sesi latihan

    Pi'herdan1n-ielders

    'atihan luar dan dalam3 memulai lemparan pada ke#epatan

    setengah dari ke#epatan normal, se#ara bertahap meningkatkan

  • 5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku

    11/38

    jarak lempar hingga 10 kaki. e#ara bertahap, menurunkan

    jarak lemparan hingga men#apai jarak posisi melempar normal.

    !elakukan latihan ini )-)0 menit pada siklus melempar hari

    ke-12

    Bulan 5,0-6

    Ou-ielders!eningkatkan jarak lemparan hingga )-)0 kaki, di mana bola

    men#apai tempat a4al pada 1-2 lambungan dengan F ke#epatan

    normal hingga ke#epatan normal penuh, )-)0 menit setiap sesi

    latihan

    !enggunakan siklus melempar hari ke-12

    Pi'herdan1n-ielders

    'atihan luar dan dalam3 e#ara bertahap, mengurangi 4aktu

    latihan melempar ke luar dan ke dalam dan meningkatkan 4aktu

    lembaran dari posisi bermain normal, F ke#epatan normal hingga

    ke#epatan normal penuh, )-)0 menit setiap sesi latihan

    !enggunakan siklus melempar hari ke-12

    Bulan 6-6,0 9utfielders

    !emulai lemparan pendek dan singkat dari jarak 1-10 kaki,

    F hingga ke#epatan penuh, ) menit setiap sesi latihan

    !enggunakan siklus melempar hari ke-12

    it#her dan 8nfielders

    'atihan mengayunkan pemukul dengan F hingga ke#epatan

    penuh, ) menit setiap sesi latihan

    !enggunakan siklus melempar hari ke-12

    Bulan 6,0-1,0 eluruh pemain

    Kembali untuk melempar dari posisi permainan normal, F

    hingga ke#epatan penuh, dengan penekanan pada teknik dan

    ketepatan: 20-) menit setiap sesi latihan!enggunakan siklus melempar hari ke-12

    Bulan 1,0-11 eluruh pemain

    !elanjutkan latihan melempar dari posisi permainan normal, +>5

    hingga ke#epatan penuh, se#ara bertahap meningkatkan 4aktu

    latihan melempar

    Bulan 11-12 eluruh pemain

    !elakukan simulasi sesuai kondisi saat pertandingan

    it#her

    emanasan dengan sejumlah tepat lemparan dan lambungan

    untuk rata-rata jumlah babak pertandingan, mengambil 4aktu

    istirahat antarbabak pertandingan. !engulangi simulasi ini 2-*kali dengan periode istirahat hari ke-) hingga ke-* di antaranya

    Ran%ku"an $rotokol Rehabilitasi

    Rekonstruksi Li%a"entu" Ulnaris Kolateral )*BE+ BRE&STER+ dan SET*

    !inggu -2

    !emulai latihan menggenggam dengan so-ball sementara pasien

    masih imobilisasi dalam splint pas#aoperatif

    !inggu 2-* !elepaskan splint

    !emulai latihan rentang gerak pasif dan latihan rentang gerak aktif

    dengan bantuan sendi siku

  • 5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku

    12/38

    !emulai latihan gerak aktif se#ara lembut pada sendi bahu untuk

    mempertahankan rentang gerak, namun menghindari rotasi internal

    dan eksternal. Karena ketika siku difleksikan dan ada gaya yang

    menyebabkan rotasi bahu di ba4ah siku, timbul gaya algus yang

    tidak tepat terhadap sendi siku

    !inggu *

    !elakukan latihan penguatan sendi siku dan pergelangan tangan

    dalam rentang gerak penuh

    'atihan penguatan sendi siku

    /leksi>ekstensi

    ronasi>supinasi

    'atihan penguatan pergelangan tangan

    /leksi dan ekstensi

    !elanjutkan latihan sendi bahu se#ara aktif

    !elanjutkan latihan mengenggam resistif dalam batasan tidak nyeri

    yang dihasilkan saat mengerakkan siku

    !inggu ?

    !enambahkan penyimpangan radialis dan ulnaris sejalan denganlatihan penguatan

    e#ara hati-hati memonitor jumlah resistensi fleksi pengelangan

    tangan serta pronasi dan supinasi lengan ba4ah. Beban yang

    berlebihan akan menyebabkan ketidaknyamanan pada jaringan lunak

    akibat robeknya massa fleksor pronatur saat pembedahan

    Bulan )-*

    asien harus memiliki rentang gerak sendi siku yang penuh tanpa

    nyeri atau ketidaknyamanan pada akhir rentang.

    !emulai latihan daya tahan (misalnya, berlari, berenang, bersepeda

    ada bulan *-0, menambahkan resistensi ringan saat latihan penguatan

    bahu (dengan penekanan pada roaor 'u--

    !enghindari tekanan algus terhadap sendi siku, rotasi internal sendibahu dengan 6abduksi lengan, dan rotasi eksternal

    Bulan )-0 79=7&! '&8&G !;';!&7

    asien melakukan program latihan melempar pada hari lainnya untuk

    mengurangi stress dan kelelahan pada #angkok

    !emberikan terapi panas pada sendi bahu dan siku selama 1-10

    menit sebelum masing-masing sesi latihan melempar dan

    mempertahankan fleksibilitas jaringan

    !emberikan es selama 1-10 menit setelah sesi latihan untuk

    mengurangi respons inflamasi

    idak melanjutkan terapi jika ada lebih dari nyeri minor atau nyeri

    jangka panjang (misalnya, nyeri yang berlangsung lebih dari 10-2menit setelah menyelesaikan latihan melempar

    'angkah pertama adalah latihan melambungkan ringan tanpa putaran

    untuk meminimalisasi tekanan algus.

    Carak lemparan a4al )-* kaki, dengan latihan melempar 1-10

    menit setiap sesi latihan. 'atihan ditingkatkan sedikit demi sedikit

    hingga 0 kaki pada bulan ke-?

    ada bulan ke-?, ligamnetum yang direkonstruksi dapat mentoleransi

    stress algus sehingga latihan memukul bola tanpa putaran dapat

    dimulai

    ada bulan ke-5, lakukan program latihan melempar sesuai dengan

    posisi masing-masing (ou-ielders, in-ielders, dan !i'her: lihatoutline, halaman +*

  • 5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku

    13/38

    2.# E,ikondilitis Lateral dan (edial

    2.#.1 Dasar Rehabilitasi

    ;pikondilitis lateral klasik (ennis elbo( disebabkan oleh mikrotrauma

    berulang yang menyebabkan degenerasi tendon ekstensor karpi radialis tendon

    breis. Beban otot eksentrik berulang berlebihan terlibat dalam perkembangan

    epikondilitis lateral. erubahan aktiitas reguler pasien atau sindrom penggunaan

    berlebihan (overuse s#ndrome harus di#ari dalam ri4ayat perjalanan penyakit

    sebagai faktor pemi#u. Gyeri saat ekstensi pergelangan tangan yang terbatas dan

    ekstensi siku penuh dapat membedakan apakah ekstensor #arpi radialis longus

    atau ekstensor #arpi radialis breis yang terlibat.

    !a"bar 2.-Bekas otot ekstensor lateral

    (Digambar ulang dari3 uloss :1nsr 2ourse 3e', 1661

    2.#.2 (ekanis"e

    E!ikondiliis 3aeral

    ada pemain tenis, pukulan ba'khanddan ekstensi pergelangan tangan yang tidak

    tepat atau memutar pergelangan tangan dapat menyebabkan tendonitis ekstensor

    overuse, khususnya otot ekstensor karpi radialis breis (=br.2-*. eris dengan

    raket pada posisi pronasi dan menggertakkan pergelangan tangan untuk

  • 5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku

    14/38

    memberikan putaran juga dapat menyebabkan epikondilitis lateral. Kegiatan yang

    melibatkan penggunaan berulang-ulang berkas otot ekstensor (e0ensor (ad

    selain tenis dapat pula menyebabkan epikondilitis lateral.

    E!ikondiliis Medial

    H=olferIs elbo4H siku kanan pada ayunan golf menggunakan tangan kanan lebih

    umum disebabkan oleh ayunan saat memukul bola dengan lengan kanan

    dibandingkan mengayunkan pemukul dengan lengan kiri atau batang tubuh.

    &yunan yang tidak laJim ini menyebabkan stress pada kelompok otot pronator

    fleksor. "4immerIs elbo4$ (juga termasuk epikondilitis medial disebabkan oleh

    gerakan mekanis yang tidak tepat saat melakukan gaya punggung. =ejala dari

    epikondilitis medial ini berupa nyeri pada kelompok otot asal dengan terbatasnya

    fleksi pergelangan tangan, pronasi pergelangan tangan, atau keduanya, yang juga

    dapat diamati saat menggengam.

    2.#.# $erti"ban%an Rehabilitasi U"u"

    7ehabilitasi progresif epikondilitis melalui tiga tahap se#ara berurutan.

    ada fase pertama (fase akut, tujuan utama rehabilitasi adalah untuk mengurangi

    inflamasi dan nyeri pada otot yang terlibat. emosisian submaksimal dapat

    dimulai pada fase ini jika latihan tidak menimbulkan nyeri. !etode terapi yang

    dianjurkan untuk nyeri dan inflamasi termasuk krioterapi, (hirl!ool,

  • 5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku

    15/38

    ujuan fase ketiga (fase akhir adalah mengembalikan atlet sesuai dengan

    olahraga yang mereka geluti dan mampu melakukan aktiitas dengan tingkat

    kesulitan tinggi yang mereka lakukan sebelumnya. al ini dapat di#apai dengan

    meningkatkan latihan penguatan dan ketahanan sambil mempertahankan

    fleksibilitas sendi.

    e#ara keseluruhan, rehabilitasi meliputi latihan peregangan lembut

    ($enle sre'hin$ e0er'ise yang dimulai dengan fleksi, ekstensi, dan rotasi

    pergelangan tangan (=ambar 2-0. 'atihan ini dilakukan selama 1 detik dan

    diulang selama 0 sampai 1 kali. eregangan berlebihan (vi$orous sre'hin$

    dihindari hingga pasien bebas nyeri.

    !a"bar 2.

    &. 'atihan peregangan ekstensor pergelangan tangan. =enggam tangan dan se#ara

    perlahan-lahan menekukan pergelangan tangan ke ba4ah hingga regangan berkelanjutan

    dirasakan. ahan selama 1 detik. langi 0 kali setiap sesi latihan, beberapa kali sehari.

    B. 'atihan peregangan fleksor pergelangan tangan. =enggal tangan dan perlahan-lahan

    memperluas pergelangan tangan hingga regangan berkelanjutan dirasakan. ahan selama

    1 detik. langi 0 kali setiap sesi latihan, beberapa kali sehari.

    Bila #edera disebabkan oleh beban eksentrik yang berlebihan, penguatan

    eksentrik penting dilakukan untuk men#egah kekambuhan (=br. 2-?, &. elain

    pronasi dan supinasi lengan ba4ah, latihan resistif meliputi fleksi dan ekstensi

    pergelangan tangan. 'atihan dilakukan dalam rentang gerakan yang tidak

    menimbukan nyeri (=ambar 2-?, B-;, dan 2-+.

  • 5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku

    16/38

    =ambar 2.? 'atihan eksentrik ekstensi pergelangan tangan dengan pita karet

    =ambar 2.? B. 'atihan resistif fleksi pergelangan tangan: . 'atihan resistif ekstensi

    pergelangan tangan: D. 'atihan resistif fleksi siku: ;. 'atihan resistif ekstensi siku

  • 5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku

    17/38

    =ambar 2.+ 'atihan ekstensor dan fleksor pergelangan tangan. asien menggulung taliyang diikatkan dengan beban di ujungnya. Beban ditingkatkan se#ara progresif. /leksor

    bekerja saat genggaman lengan ke arah depan, sedangkan ekstensor bekerja saat

    genggama lengan ke arah belakang.(Dikutip dari3 =allo4ay !, De!aio !, !angine 73 7ehabilitatie te#hni@ue in the treatment of

    medial and lateral epi#ondylitis, Orho!edi's10(63156, 1662

    !a"bar 2./ ita lengan -pneumatik air'as dikun#i hanya di ujung distal hingga

    medial epikondilum. ita lengan digunakan dengan aktiitas normal sehari-hari, seperti

    halnya dengan aktiitas kerja atau olahrga repetitif.(Dikutip dari3 &ir#ast orporation, Bo , ummit, Ge4 Cersey +61.

    !odifikasi peralatan (e/ui!men modi-i'aion dapat membantu meliputi

    meningkatkan ukuran pegangan raket, menurunkan regangan senar, dan memilih

    raket yang memiliki peredam getaran yang baik (grafit, keramik, komposit. &da

    beberapa ketidaksepakatan pada ukuran pegangan raket dalam literatur, dan studi

    terbaru menunjukkan bah4a ukuran pegangan raket tidak sepenting yang

    diperkirakan sebelumnya.

  • 5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku

    18/38

    3aeral 'ouner-or'e bra'in$ diyakini dapat mengurangi besarnya

    ketegangan otot pada daerah yang mengalami kerusakan muskulokutaneus

    (=ambar2-5. 2ouner-or'e bra'in$ dapat digunakan sebagai pelengkap, namun

    bukan pengganti latihan penguatan otot.

    ;pikondilitis adalah kondisi patologis umum dan sering hilang timbul dan

    berkembang menjadi kronis. 9leh karena itu, proses rehabilitasi sangat penting

    untuk dilanjutkna hingga nyeri minimal atau tanpa nyeri sama sekali. Komponen

    aktiitas tingkat tinggi yang menyebabkan stress biasanya dapat dikurangi dengan

    mengubah frekuensi, intensitas, atau durasi permainan.

    $rotokol Rehabilitasi

    E,ikondilitis &ILK ' ANDRE&S/ase 1-/ase &kut ujuan

    !engurangi nyeri>inflamasi

    !emi#u penyembuhan jaringan

    !emperlambat atrofi otot

    Krioterapi

    Whirl!ool

    eregangan untuk meningkatkan fleksibilitas

    'atihan isometrik

  • 5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku

    19/38

    !eningkatkan kekuatan dan daya tahan otot

    !empertahankan>meningkatkan fleksibilitas

    e#ara bertahap kembali berolahraga atau melakukan aktiitas

    tingkat tinggi

    !elanjutkan latihan penguatan (dengan penekanan padalatihan eksentrik>konsentrik

    !elanjutkan untuk menekankan latihan untuk memperbaiki

    gangguan bahu dan kekuatan siku

    !elanjutkan latihan fleksibilitas

    e#ara bertahap, mengurangi penggunaan 'ouner-or'e bra'e

    !enggunakan krioterapi sesuai kebutuhan

    e#ara bertahap, mulai kembali berolahraga

    !odifikasi peralatan (ukuran genggaman, tegangan senar,

    !la#in$ sur-a'e

    !enekankan program mainenan'e

    =allo4ay, De!aio, dan !angine juga membagi pendekatan klinis

    rehabilitasi medik pada epikondilitis (medial atau lateral menjadi tiga tahapan3

    /ase a4al yang diarahkan untuk mengurangi inflamasi dan mempersiapkan

    pasien menjalani fase kedua

    /ase kedua menekankan pemulihan kekuatan dan daya tahan. /aktor pemi#u

    spesifik diidentifikasi dan dimodifikasi.

    /ase ketiga melibatkan rehabilitasi fungsional yang diran#ang untuk

    mengembalikan pasien ke leel aktiitas yang diharapkan.

    rotokol ini juga berdasarkan pada derajat keparahan gejala a4al dan temuan

    objektif pada terapi a4al.

    $rotokol Rehabilitasi

    Rehabilitasi E,ikondilitis (edial dan Lateral Berbasis E0aluasi!ALL*&A+ DE (AI* ' (AN!INE

    Dasar3 asien memulai protokol rehabilitasi berdasarkan gejala mereka dan temuan objektif padapemeriksaan fisik. /ase a4al pada masing-masing protokol diarahkan untuk memulihkan rentang gerak

    pergelangan tangan dan siku. /ase 2 meliputi latihan penguatan dan kembali ke aktiitas semula se#ara

    terstruktur

    $rotokol 1

    %e3ala berat4

    $rotokol 2

    %e3ala rin%an5sedan%4$rotokol #

    %e3ala "en%hilan%4Ka,an Gyeri saat istrirahat

    Gyeri tekan

    terlokalisasi

    Gyeri saat ekstensi

    terbatas pergelangan

    tangan yang minimal.

    Gyeri saat beraktiitas

    Gyeri tekan terlokalisasi

    minimal

    Gyeri minimal saat

    fleksi>ekstensi terbatas

    pergelangan tangan

    idak nyeri saat

    melakukan aktitas

    sehari-hari

    idak ada nyeri alih

    7entang gerak penuh

    =D 1%

  • 5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku

    20/38

    Bengkak

    =D (Gri! sren$h

    di--eren'e L 0%

    ilang kemampuan

    gerakan lengantangan>siku L0M

    =D L 0 %

    idak ada gangguan

    gerak

    E0aluasi 'ama gejala

    Gyeri alih

    enilaian kekuatan

    menggenggam

    alpasi siku

    enilaian gerakan

    7i4ayat trauma>

    aktiitas berlebihan

    Diagnosis banding

    'ama gejala

    Gyeri alih

    enilaian kekuatan

    menggenggam

    alpasi siku

    enilaian gerakan

    7i4ayat trauma> aktiitas

    berlebihan

    Diagnosis banding

    injauan #edera a4al>

    aktiitas berlebihan

    8dentifikasi persyaratan

    untuk kembali

    melakukan aktiitas

    diinginkan

    8dentifikasi defisit

    fungsional yang tersisa

    Tera,i /ase 1 (mengurangiinflamasi

    8stirahat

    'atihan rentang gerak

    pasif

    erapi dingin

    9bat-obatan

    /ase 2 (7ehabilitasi

    !embatasi aktiitas

    erapi dingin

    erapi peregangan

    (statis

    'atihan penguatan

    (isometrik

    ltrasound

  • 5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku

    21/38

    2.- Rehabilitasi Siku ,ada Atlet Le",ar

    2.-.1 Dasar Rehabilitasi

    lo#um adalah orang pertama yang mengklasifikasikan #edera siku akibat

    melebar menjadi ketegangan medial dan #edera akibat beban kompresi algus.

    "ress val$us diambah den$an !aksaan eksensi adalah mekanisme !aolo$ik

    ma#or dari hro(er4s elbo(.

    Ketegangan dihasilkan oleh aspek medial sendi siku. Kompresidihasilkan

    oleh aspek lateral sendi siku. 'ihat kolom di ba4ah ini untuk klasifikasi #edera

    akibat melempar.

    Klasiikasi 6edera Sendi Siku ,ada Atlet Le",ar

    tress !edial

    7obekan dan ketegangan otot fleksor

    &ulsi epikondilum medial

    'emahnya atau robekan ligamentum kolateral medial

    raksi nerus ulnaris

    Kompresi 'ateral

    ipertrofi kepala radius dan #apitellum

    Gekrosis aaskular #apitellum /raktur osteokondral kepala radius atau #apitellum

    ;kstensi aksa

    embentukan osteofit olekranon pada ujung prossesus olekranon

    embentukan loose bod#

    embentukan jaringan parut dan deposisi fibrosa pada fossa olekranon

    2.-.2 $rinsi, Rehabilitasi U"u"

    7ehabilitasi kompleks sendi siku pada atlet lempar membutuhkan program

    rehabilitasi yang diarahkan se#ara hati-hati untuk mejamin kembalinya gerakan

    dan fungsi sendi siku se#ara utuh. etelah pembedahan, gerakan sering kali hilang

    akibat perubahan berat kesesuaian, anatomi kapsul, jaringan lunak sendi siku.

    ntuk men#apai fungsi penuh tanpa komplikasi, program terapi progresif

    bertahap harus dilakukan. rogram ini membutuhkan kriteria spesifik pada

    masing-masing tingkat sebelum masuk ke tahapan yang lebih lanjut. ujuan akhir

    adalah untuk mengembalikan atlet berolahraga se#epat dan seaman mungkin.

  • 5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku

    22/38

    Beberapa prinsip kun#i perlu dipertimbangkan selama rehabilitasi atlet

    lempar dengan gangguan sendi siku. ertama, efek imobilisasi harus

    diminimalisasi. Kedua, jaringan yang mulai sembuh jangan pernah diberikan

    beban yang berlebihan. Ketiga, pasien harus memenuhi kriteria spesifik sebelum

    melanjutkan dari satu fase ke fase selanjutnya selama proses rehabilitasi.

    Keempar, program rehabilitasi harus berdasarkan penelitian ilmiah dan klinis

    terbaru. Kelima, program rehabilitasi harus dapat diadaptasi oleh setiap pasien dan

    tujuan spesifik pasien. erakhir, prinsip dasar terapi ini harus dilanjutkan dengan

    proses rehabilitasi.

    7ehabilitasi siku pada atlet lempar se#ara umum mele4ati * fase lanjutan.

    Kriteria tertentu harus dipenuhi pada setiap leel sebelum menempuh tahapan

    selanjutnya. al ini memungkinkan atlet dapat melanjutkan latihan sesuai langkah

    berdasarkan pembatas penyembuhan jaringan.

    /ase 1 melibatkan upaya mendapatkan kembali gerakan selama imobilisasi

    pas#apembedahan. Gyeri, inflamasi, dan atrofi otot juga harus diterapi.

    ara umum untuk menangani inflamasi dan nyeri meliputi modalitas,

    seperti krioterapi,

  • 5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku

    23/38

    !obilisasi sendi dapat dilakukan pada sendi humeroulnar, humeroradial,

    dan radioulnar. ;kstensi siku terbatas #enderung berespons terhadap pelun#ur

    ($lide posterior ulna pada humerus. Derajat mobilisasi tergantung pada fase

    rehabilitasi dan efeknya (abel 2.1.

    Tabel 2.1 Dera3at *ssilasi (obilisasi Sendi

    Derajat 1

    &mplitudo sempit, hanya mampu melakukan sebagian ke#il

    gerakan: digunakan untuk neuromodulasi nyeri dan

    meningkatkan lubrikasi sendi: regangan minimal pada

    kapsul sendi

    Derajat 2

    &mplitudo luas, hanya mampu melakukan rentang gerak

    menengah: digunakan untuk neuromodulasi nyeri dan

    miningkatkan lubrikasi sendi: stress tingkat menengah pada

    kapsul sendi

    Derajat )

    &mplitudo luas, mampu melakukan rentang gerak tengah

    hingga akhir gerak: digunakan untuk meregangkan kapsul:

    stress tingkat menengah

    Derajat *

    &mplitudo sempit, mampu melakukan rentang gerak akhir:

    digunakan untuk menghasilkan regangan berat pada kapsul

    dan ligamentum

    (Dikutip dari3 !aitland =D3 erebral mani!ulaion, 'ondon, 16++, Butter4orths

    eknik lain untuk memulihkan ekstensi penuh sendi siku adalah

    peregangan jangka panjang dengan beban ringan. eregangan mela4an tekanan

    pasif yang baik dapat di#apai melalui latihan mengangkat beban sebesar 2-* lb

    atau penggunaan pita elastis dengan fase istirahat ekstremitas atas pada ful#rum

    hanya pada sisi proksimal sendi siku untuk memungkinkan ekstensi yang lebih

    luas. eregangan ini harus dilakukan selama 1-12 menit untuk memasukkan

    peregangan jangka panjang intensitas ringan. eregangan dalam jarak ini

    dilakukan untuk mendapatkan respons jaringan kolagen kenyal, yangmenyebabkan pemanjangan permanen jaringan lunak. Cika intensitas peregangan

    ini terlalu kuat, timbul nyeri dan>atau respons protektif otot lainnya, yang dapat

    menghambat pemanjangan serat kolagen.

    /ase kedua atau fase peralihan terdiri atas upaya peningkatan kekuatan,

    daya tahan, dan mobilitas sendi siku se#ara keseluruhan. ntuk melanjutkan fase

    ini, pasien harus mampu melakukan rentang gerak penuh sendi siku (-1)0 ,

    nyeri atau nyeri tekan minimal atau tidak ada sama sekali nyeri, dan kekuatan

  • 5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku

    24/38

    kelompok otot fleksor dan ekstensor sendi siku yang baik (*>0. elama fase ini,

    latihan penguatan isotonik ditekankan pada seluruh kompleks lengan dan bahu.

    /ase ketiga merupakan fase penguatan lanjutan. ujuan utama fase ini

    adalah untuk mempersiapkan atlet dalam pemulihan partisipasi fungsional dan

    permulaan aktiitas melempar. rogram penguatan total lengan digunakan untuk

    meningkatkan kekuatan, daya tahan, dan kontrol neuromuskular terhadap seluruh

    tungkai. erpindahan ke fase ketiga membutuhkan demonstrasi rentang gerak

    penuh tanpa nyeri, tidak nyeri atau nyeri tekan, dan +% kekuatan dibandingkan

    dengan sisi kontralateral.

    'atihan pliometrik sangat bermanfaat pada fase ini. 'atihan ini dapat

    menyerupai dengan dekat aktiitas fungsional, seperti aktiitas melempar dan

    mengayun dan dilakukan dengan ke#epatan yang lebih tinggi. 'atihan ini juga

    mengajarkan atlet untuk memindahkan energi dan menstabilisasi area yang

    terlibat. 'atihan pliometrik menggunakan siklus jangka pendek peregangan otot,

    kemudian mengunakan latihan ekstensi otot eksentrik>konsentrik. ontohnya,

    penekanan lebih berat diberikan pada struktur otot biseps selama fase rehabilitasi

    ini karena berperan penting se#ara eksentrik selama deselerasi dan dalam

    melanjutkan fase gerakan melempar dengan men#egah hiperekstensi. alah satu

    aktiitas pliometrik spesifik melibatkan latihan dengan pipa. !elakukan dengan

    posisi fleksi sendi siku dan fleksi ?sendi bahu, pasien menyudahi pegangan

    isometrik, menga4ali fase eksentrik. aat ekstensi penuh di#apai, atlet dapat

    kembali memfleksikan siku se#ara #epat dan melanjutkan fase konsentrik.

    &ktiitas eksentrik menghasilkan peregangan otot, kemudian mengaktiasi berkas

    otot dan menghasilkan kontraksi konsentrik yang lebih hebat.

    arget utama latihan penguatan selam fase ini adalah biseps, triseps, danotot fleksor>pronator pergelangan tangan. Biseps, fleksor pergelangan tangan, dan

    pronator mengurangi stress algus pada siku selama gerakan melempar.

    ementara itu, kelompok otot yang mengalami stress pada fase ini adalah triseps

    dan rotator #uff. riseps digunakan dalam fase akselerasi gerakan melempar,

    sedangkan rotator #uff membantu penguatan total lengan.

  • 5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku

    25/38

    ntuk meningkatkan kekuatan bahu, atlet melempar melakukan

    serangkaian latihan isotonik submaksimal yang dikenal sebagai program

    "hro4erIs en$ (abel 2.2

    Tabel 2.2 $ro%ra" Thro7er8s Ten

    1. 'atihan halter (dumbbell e0er'ise untuk struktur otot deltoid dan

    suprasupinatus

    2. &bduksi horiJontal!ronebahu

    ). ;kstensi!ronebahu

    *. 7otasi internal pada sudut 6 abduksi bahu dengan ubin$

    0. 7otasi eksternal pada sudut 6 abduksi bahu dengan ubin$

    ?. 'atihan fleksi>ekstensi siku (e0er'ise ubin$

    +. 'atihan penguatan otot serratus anterior-push up berkelanjutan

    5. /leksi dan ekstensi bahu pola diagonal D2 dengan e0er'ise ubin$

    6. ress-up

    1. 'atihan halter (dumbbell fleksi>ekstensi dan pronasi>supinasi pergelangan

    tangan

    Rehabiliasi 'edera siku berbeda dari !ro$ram rehabiliasi lainn#a !ada ale

    lem!ar. Pada aha! a(al, laihan renan$ $erak eksensi siku dilakukan unukmen'e$ah konrakur -leksi sendi siku. "elan%un#a, sress val$us !erlu

    diminimalisasi melalui !em!osisian -leksor siku dan !er$elan$an an$an sera

    kelom!ok oo !ronaor. Akhirn#a, bahu, eruama srukur roaor 'u-- harus

    dilibakan dalam !roses rehabiliasi. Roaor 'u-- !enin$ unuk !ola

    lem!aran, dan %ika idak di!erkua, akan er%adi masalah bahu !ada masa

    mendaan$.

    /ase *, fase akhir program rehabilitasi atlet lempar adalah kembali ke

    aktiitas semula. ahapan ini menggunakan program melempar progresif interal

    (lihat di tabel untuk se#ara bertahap meningkatkan beban kerja ekstremitas atas

    dengan mengontrol jarak, frekuensi, dan durasi melempar.

  • 5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku

    26/38

    $R*!RA( INTER9AL (ELE($AR INTERVAL THROWING PROGRAM4

    :ase 1

    56& 7oo Phase

    'angkah 1 3 &. 'emparan pemanasan

    B. *0 kaki (20 lemparan

    . 8stirahat 10 menit D. 'elemparan pemanasan

    ;. *0 kaki (20 lemparan

    'angkah 2 3 &. 'emparan pemanasan

    B. *0 kaki (20 lemparan

    . 8stirahat 1 menit

    D. 'emparan pemanasan

    ;. *0 kaki (20 lemparan

    /. 8stirahat 1 menit

    =. 'emparan pemanasan

    . *0 kaki (20 lemparan

    89&7oo Phase

    'angkah ) 3 &. 'emparan pemanasan

    B. ? kaki (20 lemparan

    . 8stirahat 10 menit

    D. 'emparan pemanasan

    ;. ? kaki (20 lemparan

    'angkah * 3 &. 'emparan pemanasan

    B. ? kaki (20 lemparan

    . 8stirahat 1 menit

    D. 'emparan pemanasan

    ;. ? kaki (20 lemparan

    /. 8stirahat 1 menit =. 'emparan pemanasan

    . ? kaki (20 lemparan

    :9&7oo Phase

    'angkah 0 3 &. 'emparan pemanasan

    B. 6 kaki (20 lemparan

    . 8stirahat 10 menit

    D. 'emparan pemanasan

    ;. 6 kaki (20 lemparan

    'angkah ? 3 &. 'emparan pemanasan

    B. 6 kaki (20 lemparan

    . 8stirahat 1 menit

    'angkah 5 3 &. 'emparan pemanasan

    B. 12 kaki (20 lemparan

    . 8stirahat 1 menit D. 'emparan pemanasan

    ;. 12 kaki (20 lemparan

    /. 8stirahat 1 menit

    =. 'emparan pemanasan

    . 12 kaki (20 lemparan

    69&7oo Phase

    'angkah 6 3 &. 'emparan pemanasan

    B. 10 kaki (20 lemparan

    . 8stirahat 10 menit

    D. 'emparan pemanasan

    ;. 10 kaki (20 lemparan

    'angkah 1 3 &. 'emparan pemanasan

    B. 10 kaki (20 lemparan

    . 8stirahat 1 menit

    D. 'emparan pemanasan

    ;. 10 kaki (20 lemparan

    /. 8stirahat 1 menit

    =. 'emparan pemanasan

    . 10 kaki (20 lemparan

    ?9&7oo Phase

    'angkah 11 3 &. 'emparan pemanasan B. 15 kaki (20 lemparan

    . 8stirahat 10 menit

    D. 'emparan pemanasan

    ;. 15 kaki (20 lemparan

    'angkah 12 3 &. 'emparan pemanasan

    B. 15 kaki (20 lemparan

    . 8stirahat 1 menit

    D. 'emparan pemanasan

    ;. 15 kaki (20 lemparan

    /. 8stirahat 1 menit

    =. 'emparan pemanasan

    . 15 kaki (20 lemparan

  • 5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku

    27/38

    D. 'emparan pemanasan

    ;. 6 kaki (20 lemparan

    /. 8stirahat 1 menit

    =. 'emparan pemanasan

    . 6 kaki (20 lemparan

    'angkah 1) 3 ) lemparan off mound +0% ) bola yang terpukul +0%

    'angkah 1* 3 ) lemparan dengan mound +0%

    ?-6 lemparan pada latihan memukul

    20% breaking balls

    'angkah 10 3 simulasi permainan 3 meningkat

    sebanyak 10 lemparan per babak

    rogram interal melempar hingga

  • 5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku

    28/38

    $rotokol Rehabilitasi

    Trans,osisi Ner0us Ulnaris Subkutan Terisolasi &ILK ' ANDRE&S

    /ase 1-/ase =erakan egera ujuan

    !emungkinkan penyembuhan jaringan lunak di sekitar nerus

    !engurangi nyeri dan inflamasi

    !emperlambat atrofi otot

    !inggu 1

    !emasang s!linposterior dalam keadaan fleksi siku 6 dengan

    pergerakan bebas pergelangan tangan (gendongan untuk

    kenyamanan

    Dressin$kompresi

    'atihan3 latihan menggenggam, latihan rentang gerak pergelangan

    tangan, latihan isometrik bahu

    !inggu 2 !elepaskans!linposterior untuk latihan dan mandi

    !enambahkan latihan rentang gerak siku (latihan rentang gerak

    pasif 10-12

    !emulai latihan isometrik siku dan pergelangan tangan

    !elanjutkan latihan isometrik bahu

    /ase 2-/ase eralihan ujuan3!emulihkan rentang gerak penuh bebas nyeri

    !eningkatkan daya ledak (sren$h, kekuatan (!o(er, dan dayatahan struktur otot ekstremitas atas

    e#ara bertahap, meningkatkan bebas fungsional

    !inggu ) !elepaskans!linposterior

    !enambahkan porsi latihan rentang gerak, menekankan pada

    ekstensi penuh

    !emulai latihan fleksibilitas untuk ekstensor>fleksor pergelangan

    tangan, supinasi>pronasi lengan ba4ah, fleksi>ekstensi siku

    !emulai latihan penguatan ekstensor>fleksor pergelangan tangan,

    supinasi>pronasi lengan ba4ah, fleksi>ekstensi siku, dan program

    rehabilitasi bahu

    !inggu ?

    !elanjutkan seluruh latihan sebelumnya !emulai aktiitas olahraga ringan

    /ase )-/ase enguatan 'anjut ujuan!eningkatkan daya ledak (sren$h, kekuatan (!o(er, dan daya

    tahan.

    e#ara bertahap mulai berolahraga

    !inggu 5 !emulai program latihan eksentrik

    !emulai latihan pliometrik

    !elanjutkan latihan penguatan dan fleksibilitas bahu dan siku

    !emulai program interal melempar

    /ase *-/ase Kembali

    Beraktiitas ujuan

  • 5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku

    29/38

    e#ara bertahap, kembali berolahraga

    !inggu 12 Kembali mengikuti kompetisi melempar

    !elanjutkan program latihan Thro(er4s Ten(lihat halaman 52

    2. Artro,lasti Deko",resi $osterior4 Siku

    2..1 Dasar Rehabilitasi

    8ndikasi artroplasti dekompresi posterior pada siku artroskopik adalah adanya

    kompartemen posterior osteofit yang sering disebabkan oleh beban berlebihan

    saat ekstensi algus, seperti pada melempar baseball. ujuan utama setelah

    artroplasti seperti halnya prosedur artroskopi lainnya adalah mengembalikan

    rentang gerak penuh siku dan pergelangan tangan se#epat mungkin. eringnya

    nyeri dan inflamasi pada struktur tulang sering kali memperlambat pemulihan

    ekstensi siku. enambahan latihan gerak harus berdasarkan pada frekuensi nyeri,

    inflamasi, dan penyembuhan jaringan lunak. =erakan harus sekurang-kurangnya

    dilakukan sedikitnya pada sudut antara 10o hingga 6o selama 1 hari setelah

    operasi, men#apai pada susut 1o hingga 1oselama 2 minggu. elama 2 hingga

    20 hari setelah operasi, pasien harus mampu melakukan rentang gerak penuh

    sendi siku.

    $rotokol Rehabilitasi

    Artrosko,i Siku Ko",arte"en $osterior5Beban Ekstensi 9al%us4

    /ase 1-/ase =erakan egera ujuan

    !eningkatkan gerakan, memulihkan rentang

    gerak penuh

    !engurangi nyeri dan inflamasi

    !emperlambat atrofi otot

    ari 1-*

    !elakukan latihan rentang gerak untuk

    toleransi (ekstensi>fleksi dan supinasi>pronasi

    ering kali ekstensi siku tidak mungkin

    dilakukan akibat nyeri

    !emberikan tekanan lembut saat ekstensi

    !emulai peregangan fleksi>ekstensi

    pergelangan tangan

    !emulai latihan menggengam (!u#

    !emulai latihan isometrik3

    ;kstensor>fleksor pergelangan tangan

    ;kstensor>fleksor siku

    !engunakan dressin$kompresi, es *-0 >hari

    ari 0-1 !elakukan latihan rentang gerak untuk

  • 5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku

    30/38

    toleransi (sedikitnya 2-6

    !emberikan tekanan lembut saat ekstensi

    !elakukan mobilisasi sendi untuk

    mengembalikan rentang gerak

    !elanjutkan peregangan fleksi>ekstensipergelangan tangan

    !elanjutkan latihan isometrik

    !elanjutkan penggunaan es dan kompresi

    untuk mengontrol pembengkakan

    ari 11-1*

    !elakukan latihan rentang gerak untuk

    toleransi (sedikitnya 1-1

    !emberikan tekanan lembut saat ekstensi ()-*

    >hari

    !elanjutkan teknik mobilisasi sendi

    !emulai latihan halter (dumbbell ringan

    biseps, triseps/leksor>ekstensor, supinator>pronator

    pergelangan tangan

    !elanjutkan penggunaan es setelah latihan

    /ase 2-/ase eralihan ujuan3

    !eningkatkan daya ledak (sren$h, kekuatan

    (!o(er, dan daya tahan

    !inggu 2-*

    !elakukan latihan rentang gerak penuh (*-0

    >hari

    !emberikan tekanan lembut saat ekstensi siku

    !elanjutkan latihan halter (dumbbell ringan

    biseps, triseps

    !emulai program rehabilitasi bahu (terutama

    rotator eksternal, rotator #uff

    !inggu *-+ !elanjutkan seluruh latihan sebelumnya

    !emulai program rehabilitasi ringan tubuh

    bagian atas

    !elanjutkan penggunaan es setelah aktiitas

    /ase )-/ase enguatan 'anjut ujuan

    !eningkatkan daya ledak (sren$h, kekuatan

    (!o(er, dan daya tahan.

    e#ara bertahap mulai berolahraga

    Kriteria untuk memulai fase )3

    7entang gerak penuh tanpa nyeri

    Kekuatan sedikitnya +0% dari sisi

    kontralateral

    idak ada nyeri atau nyeri tekan

    !inggu 5-12

    !elanjutkan latihan halter (dumbbell ringan

    biseps, triseps

    !elanjutkan program rehabilitasi bahu

    !elanjutkan peregangan siku dan bahu

    !emulai program rehabilitasi interal dan

    bertahap untuk kembali berolahraga

    $rotokol Rehabilitasi

  • 5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku

    31/38

    Artrosko,i Siku

    /ase 1-/ase =erakan egera ujuan

    !emulihkan rentang gerak penuh, tanpa nyeri

    pergelangan tangan dan siku

    !engurangi nyeri dan inflamasi!emperlambat atrofi otot

    ari 1-2

    !elepaskan bulk# dressin$: menggantikan

    dengan dressin$elastis.

    !emulai latihan rentang gerak pergelangan

    tangan dan siku

    !emulai latihan menggengam (!u#

    !emulai latihan fleksibilitas3 ekstensi>fleksi,

    supinasi>pronasi pergelangan tangan

    !emulai latihan penguatan isometrik (bahu,

    siku, pergelangan tangan

    ari )-+

    !elanjutkan latihan rentang gerak penuh aktifdan aktif dengan bantuan (rentang gerak penuh

    pada hari ke-+

    !emulai latihan isotonik penguatan struktur

    pergelangan tangan dan siku

    ari 5-1* !elanjutkan seluruh latihan sebelumnya

    !elanjutkan latihan rentang gerak (-120:

    menekankan pada ekstensi siku penuh

    /ase 2-/ase eralihan ujuan3

    !eningkatkan daya ledak (sren$h, kekuatan

    (!o(er, dan daya tahan

    !enormalisasi artokinematik sendi!inggu ) !emulai program rehabilitasi ekstentrik siku

    !emulai latihan penguatan bahu

    !elanjutkan latihan rentang gerak siku

    /ase )-/ase enguatan 'anjut ujuan

    !elanjutkan untuk meningkatkan kekuatan dan

    daya tahan.

    !empersiapkan atlit untuk se#ara bertahap

    kembali melakukan aktiitas fungsional

    Kriteria untuk memulai fase )3

    7entang gerak penuh tanpa nyeri

    idak ada nyeri atau nyeri tekanji isokinerik yang memenuhi kriteria untuk

    melempar

    emeriksaan klinis yang memuaskan

    !inggu 0

    !elanjutkan seluruh latihan penguatan dan

    fleksibilitas (program Thro(er4s Ten, h. 5)

    !emulai interal latihan melempar (fase 1, h.

    5)

    /ase *-/ase Kembali Beraktiitas ujuan

    e#ara bertahap, kembali melakukan aktiitas

    fungsional

    !elanjutkan latihan penguatan ekstremitas

  • 5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku

    32/38

    atas

    !inggu + !emulai aktiitas olahraga kompetitif

    !elanjutkan program Thro(er4s Ten

    !elanjutkan latihan fleksibilitas (terutama

    peregangan ekstensi siku !elanjutkan seluruh latihan pergelangan

    tangan>siku

    2.; :raktur Terisolasi ,ada Ke,ala Radius

    2.;.1 Dasar Rehabilitasi

    Klasifikasi fraktur kepala radius berdasarkan !ason merupakan klasifikasi

    yang paling banyak digunakan dan bermanfaat untuk terapi (=ambar 2-6. erapi

    rehabilitasi pun dilakukan berdasarkan pada klasifikasi ini. (abel 2-)

    !a"bar 2.

  • 5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku

    33/38

    ering tidak tampak pada gambaran radiologi

    anda!oserior -a !adpositif

    ipe 88 epi fraktur kepala radius dengan pergeseran, depresi, atau

    angulasiipe 888 /raktur 'omminaed seluruh kepala radius

    ipe 8< /raktur disertai dengan dislokasi dan jejas terkait lainnya

    2.;.2 Tera,i

    /raktur nondis!la'ed i!e memerlukan sedikit imobilisasi atau tidak

    membutuhkan imobilisasi sama sekali. 'atihan rentang gerak aktif dan pasif dapat

    dimulai segera setelah #edera untuk memper#epat pulihnya rentang gerak se#ara

    penuh. emposisian dalam keadaan fleksi dan eksensi, isometris supinasi dan

    pronasi, dan isotonik pergelangan tangan dan bahu dapat dilakukan segera

    (biasanya dalam minggu pertama setelah #edera. ekanan pada kepala radius

    harus diminimalisasi. iga sampai ? minggu fleksi dan ekstensi aktif sendi siku

    dapat dilakukan, bersamaan dengan latihan isotonik pergelangan tangan.

    /raktur tipe 88 dan 888 biasanya membutuhkan reduksi terbuka dengan

    fiksasi internal. 8mobilisasi sering kali diperlukan dalam 4aktu singkat, diikuti

    dengan latihan rentang gerak, baik se#ara aktif maupun pasif.

    /raktur 'omminuedtipe 8< sering kali membutuhkan stabilisasi sendi siku

    dan eksisi fragmen dan biasanya menyebabkan beberapa keterbatasan fungsional.

    7entang gerak penuh jarang kembali dan nyeri siku kronis dapat menetap.

    erapi untuk fraktur tipe 8, 88, 888 dan 8< dijelaskan pada abel 2.*.

    TABEL 2.- Tera,i :raktur Ke,ala Radial ,ada *lahra%a7an

    Ti,e Tera,i

    ipe 8

    (nondis!la'ed

    ipe 88

    ipe 888

    ipe 8inflamasi

    !emulihkan rentang gerak penuh pergelangan

    tangan dan siku

    !emperlambat atrofi otot

    !inggu 1

    !emulai latihan rentang gerak aktif dan aktif dengan

    bantuan siku: latihan rentang gerak minimal

    diperbolehkan (10-10 dalam 2 minggu

    !emulai latihan menggengam>mendempul

    (!u#$ri!!in$ e0er'ises

    !emulai latihan penguatan isometrik (siku dan

    pergelangan tangan

    !emulai latihan penguatan isotonik pergelangan

    tangan

    /ase 2-/ase eralihan ujuan

    !empertahankan rentang gerak penuh siku

    !eningkatkan latihan penguatan siku

    e#ara bertahap, meningkatkan beban fungsional

    !inggu )

    !emulai latihan penguatan bahu: terfokus pada

    rotator #uff

    !elanjutkan latihan rentang gerak siku

    (fleksi>ekstensi penuh

    !emulai latihan resistensi ringan fleksi>ekstensi (1 lb

    !emulai latihan rentang gerak aktif dengan bantuan

    dan pasif supinasi>pronasi untuk toleransi

    !inggu ?

    !elanjutkan latihan rentang gerak aktif sengan

    bantuan dan pasif supinasi>pronasi hingga rentang

    penuh

    !enambah porsi program rehabiltasi bahu

    !enambah porsi latihan penguatan siku

    /ase )-/ase enguatan 'anjut ujuan

    !empertahankan rentang gerak penuh siku

    !eningkatkan daya ledak (sren$h, kekuatan

    (!o(er, dan daya tahan.

    e#ara bertahap mulai berolahraga

    !inggu +

    !elanjutkan latihan rentang gerak aktif dengan

    bantuan dan pasif supinasi>pronasi penuh

    !emulai latihan eksentrik fleksi>ekstensi siku

    !emulai program latihan pliometrik

    !elanjutkan program isotonik lengan ba4ah,

  • 5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku

    35/38

    pergelangan tangan, dan bahu

    !elanjutkan latihan hingga minggu ke-12

    2.> Artro,lasti Siku

    2.>.1 Dasar Rehabilitasi

    &rtroplasti siku dapat diindikasikan untuk kondisi berikut3

    Gyeri, ketidakstabilan, dan ankilosis bilateral, seperti pada pasien

    rheumatoid arthritis stadium lanjut ) atau * yang tidak responsif terhadap

    manajemen medis.

    Kegagalan interpositional atau artroplasti anatomis.

    Kegagalan artroplasti prostetik.

    &rtrodesis dalam posisi fungsional yang buruk.

    etelah reseksi en blo# untuk tumor.

    &rtrosis degeneratif yang gagal debridemen dan eksisi longgar.

    7heumatoid arthritis di mana sinoektomi dan eksisi kepala radial telah

    gagal.

    Kontraindikasi artoplasti siku meliputi3

    8nfeksi aktif.

    ilangnya fungsi fleksor atau-lail elbo(akibat kelumpuhan motorik.

    asien menerima keterbatasan aktiitas.

    Kurang memadainya kualitas kulit posterior.

    ersediaan tulang yang tidak adekuat atau ketidakstabilan ligamen dengan

    resur-a'in$ im!lans.

    endi yang neurotropik

    rostese siku dapat diklasifikasikan menjadi semi'onsrained (engsel

    longgar atau engsel lemah, non'onsrained (minimal 'onsrained, atau -ull#

    'onsrained. rostese -ull# 'onsrained sekarang tidak lagi digunakan karena

    tingkat kegagalan yang #ukup tinggi.

  • 5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku

    36/38

    $rotokol Rehabilitasi

    $en%%antian Total Siku?

    ari )

    !elepaskan bulk# dressin$dan menggantikan dengan dressin$

    kompresif ringan

    !emulai latihan rentang gerak aktif siku dan lengan ba4ah?>hari selama 1-10 menit

    3aihan renan$ $erak aki- harus dilakukan den$an !osisi siku

    mendekai ubuh unuk men$hindari re$an$an berlebihan dari

    li$amnenum kolaeral siku #an$ direkonsruksi

    !emastikan s!lin ekstensi siku terpasang antara sesi latihan

    dan pada malam hari.

    !inggu 2 'atihan rentang gerak pasif dapat dimulai pada siku

    timulasi elektrik fungsional (-un'ional ele'ri'al simulaion

    dapat dimulai untuk menstimulasi biseps, triseps, atau keduanya

    !inggu ? !elepaskan s!lin ekstensi siku sepanjang hari jika stabilitas

    siku adekuat

    'atihan rentang gerak dapat dilakukan pada fase ini dengan

    posisi siku menjauhi tubuh.

    !inggu 5 !elepaskans!linekstensi siku pada malam hari

    !emulai latihan penguatan tangan dan lengan ba4ah se#ara

    bertahap dan lembut

    !elakukan terapi dalam batas kenyamanan pasien

    N Dikutip dari3 annon G!3Dia$nosis and reamen manual -or !h#si'ians and hera!iss, ed ),

    1661, he and 7ehabilitation enter of 8ndiana, .

  • 5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku

    37/38

    DA:TAR $USTAKA

    &ndre4s C7, #hemmel p, Ahiteside C&3 ;aluation, treatment, and preention

    of elbo4 injuries in thro4ing athletes. 8n The u!!er e0remi# in s!ors

    medi'ine, t. 'ouis, 166, !osby.

    &ndre4s C7, Ahiteside C&3 ommon elbo4 problems in the athlete, J Orho!

    "!ors Ph#s Ther 1+(?3 256, 166)

    Bennet CB, ullos 3 ute injuries to the elbo4. 8n The u!!er e0remi# in

    s!ors medi'ine, t. 'ouis, 166, !osby.

    Broberg !&, !orney B/3 7esults of treatment of fra#ture dislo#ations of the

    elbo4, 2lin Orho!21?316, 165+

    annon G3 Dia$nosis and reamen manual -or !h#si'ians and hera!iss,

    8ndianapolis, 1661, and enter.

    =allo4ay !, De!aio !, !angine 73 7ehabilitatie te#hni@ue in the treatment of

    medial and lateral epi#ondylitis, Orho!edi's10(63156, 1662

    !aitland =D3 erebral mani!ulaion, 'ondon, 16++, Butter4orths

    !orrey B/3 Biome#hani#s of the bo4 and forearm, Orho! "!ors Med1+35*,

    166*

    etto C' et al3 7ehabilitation follo4ing ulnar #ollateral ligament re#onstru#tion of

    the athletes.J Orho! "!ors Ph#s Ther 1*31, 1661

    ullos , Bennett C, pephard D3 &dult elbo4 dislo#ations me#hanism of

    instability,1nsr 2ourse 3e'1 )03?6, 165?

    Ailk K;3 7ehabilitation of the #omple. 8n &ndre4s C7, offer , editors3 Elbo(

    arhros'o!#, hiladelphia, 166*, !osby

    Ailk K;, &rrigo &, &ndre4s C73 7ehabilitation of the elbo4 in the thro4ing

    athlete,J Orho! "!ors Ph#s Ther1+3)0, 166)

  • 5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku

    38/38

    Ailk K; et al3 tre#th-shortening drills for the upper etremities3 theory and

    #lini#al appli#ation,J Orho! "!ors Ph#s Ther1+(03020, 166)