dislokasi sendi siku
TRANSCRIPT
-
5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku
1/38
BAB II
REHABILITASI SENDI SIKU
James R. Andre, MD; Kevin E. Wilk PT; David Groh, PT
2.1 Dislokasi Sendi Siku
2.1.1 Dasar Rehabilitasi
Kebanyakan dislokasi sendi siku terjadi akibat hiperekstensi di mana prosessus
olekranon terdorong masuk ke dalam fossa olekranon yang menyebabkan troklear
berada di atas prosessus koronoid. Kebanyakan dislokasi sendi siku terjadi ke arah
posterior atau posterolateral. Dislokasi anterior terjadi hanya pada 1-2% pasien.
2.1.2 Klasiikasi
Klasifikasi umum dislokasi sendi siku membagi jejas menjadi dislokasi
anterior dan dislokasi posterior. Berdasarkan posisi akhir olekranon saat istirahat
terhadap distal humerus, dislokasi posterior dibagi menjadi posterior,
posterolateral (paling banyak, posteromedial (paling jarang atau lateral murni.
!orrey membagi dislokasi menjadi dislokasi komplit dan dislokasi
"per#hed$. Karena menyebabkan robekan ligament yang lebih ringan, dislokasi
"per#hed$ memiliki fase penyembuhan dan rehabilitasi yang #epat. ntuk
dislokasi komplit, kapsul anterior terganggu. &rteri brakialis juga mungkin robek
atau teregang.
Banyak dislokasi sendi siku disertai dengan beberapa tipe keterlibatan
ligamentum ulnar kolateral. 'ebih spesifik, pita oblik anterior ligamentum ulnar
kolateral juga ikut terlibat. ullos, dkk menemukan robekan pita oblik anterior
ligamentum ulnar kolateral dijumpai pada )* dari )+ pasien yang sebelumnyamengalami dislokasi sendi siku posterior. erbaikan ligamentum ini kadang-
kadang diindikasikan pada atlet jika luka terjadi pada lengan dominan. al ini
mengoptimalisasi kesempatan untuk kembali mengikuti leel kompetisi atlet
sebelumnya.
/raktur ikutan terjadi pada sekitar 20-0% pasien dengan dislokasi sendi
siku, kebanyakan fraktur terjadi pada kepala radius.
-
5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku
2/38
!a"bar 2.1truktur ulang endi umeroradialis dan umeroulnaris
!a"bar 2.2Klasifikasi dislokasi sendi siku yang disederhanakan menentukan prognosis.&, er#hed (subluksasi. B, 'engkap (dislokasi.
(Dikutip dari3 !orrey B/3 Biome#hani#s of the bo4 and forearm, Orho! "!ors Med 1+35*,
166*.
2.1.# $erti"ban%an Rehabilitasi U"u"
"ekuele dislokasi sendi siku #an$ !alin$ umum er%adi adalah
berkuran$n#a $erakan, eruama eksensi.
-
5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku
3/38
ada minggu ke-1, kontraktur fleksi pada sudut rata-rata ) umum
terjadi dan pada tahun kedua, kontraktur fleksi pada sudut 1sering kali mun#ul.
Kondisi ini tidak akan membaik seiring dengan perjalanan 4aktu.
7ehabilitasi terfokus pada upaya mengembalikan luas gerak a4al dalam
batas stabilitas sendi siku. tress algus pada sendi siku harus dihindari selama
rehabilitasi.
tabilisasi setelah reduksi dislokasi sendi siku harus ditentukan untuk
menjamin rehabilitasi yang layak. endi siku digerakkan melalui latihan rentang
gerak sendi pasif se#ara lembut, menghindari stress algus. 7edislokasi sendi siku
setelah latihan rentang gerak pasif sederhana mengindikasikan adanya instabilitas
algus berat dengan ruptur ligamentum kolateral medial dan fleksor lengan
ba4ah.
ntuk dislokasi yang stabil setelah reduksi, hasil terbaik di#apai dengan
gerakan terproteksi lebih a4al sebelum 2 minggu. 8mobilisasi jangka panjang
(lebih dari 2 minggu berkaian dengan kontraktur fleksi yang lebih berat dan nyeri
saat follo4-up dan tidak mengurangi gejala-gejala instabilitas. Dislokasi sendi
siku stabil efektif dengan latihan rentang gerak lebih a4al dan penguatan umum
sebagaimana protokol rehabilitas sendi siku lain. tabilitas osseous inheren
memungkinkan ekstensi dan fleksi lebih a4al jika stress algus di#egah setelah
reduksi.
Dislokasi yang tidak stabil membutuhkan perbaikan ligamentum kolateral
medial. 7ehabilitasi dislokasi yang tidak stabil membutuhkan fase proteksi yang
lebih panjang. !ulai pada minggu pertama, bra#e 79! dengan sudut antara )-
6 digunakan. etiap minggu, pergerakan bra#e ini ditambahkankan sebanyak 0
ekstensi dan 1
fleksi. ertambahan ini dikontrol se#ara langsung oleh sintesiskolagen dan proses remodeling yang terjadi dalam jaringan yang terlibat.
7ekurensi dislokasi sendi siku jarang dijumpai, terjadi hanya 1-2% setelah
dislokasi sendi siku sederhana. 8nstabilitas rekuren lebih sering dijumpai jika
dislokasi a4al disertai dengan fraktur posterior atau jika insidens pertama terjadi
pada masa kanak-kanak atau remaja.
rogram rehabilitasi yang terlalu agresif dapat menyebabkan subluksasi
rekueren, sedangkan program rehabilitasi yang terlalu konseratif dapat
-
5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku
4/38
menimbulkan kontraktur fleksi: kejadian kontraktur fleksi lebih #enderung terjadi.
;kstensi sendi siku penuh kurang penting pada pasien non-atlet dan kemudian
dapat sedikit dikorbankan untuk menjamin struktur sendi dan ligamentum
diberikan 4aktu lebih lama untuk sembuh dan menurunkan risiko sublukasi atau
dislokasi berulang.
$rotokol Rehabilitasi
Dislokasi Sendi Siku Stabil ANDRE&S ' &ILK
ari 1-* 8mobilisasi sendi siku dengan splint posterior selama )-* hari
!emulai latihan li$h $ri!!in$
!emulai latihan rentang gerak aktif pada semua bidang
!emulai latihan isometrik bahu. indari stress algus pada siku !enggunakan modalitas !ulsed ulrasound dan hi$h&vola$e
$alvani' simulaion (ekstensi>supinasi>pronasi dan slo( )!!er *od#
Er$onomeer (B;
!emulai latihan isometrik fleksi>ekstensi sendi siku pada
berbagai sudut !emulai penambahan latihan kekuatan bahu dengan stabilisasi
sendi siku: memulai latihan isotonis pergelangan tangan
ari 1-1* !elepaskan splint se#ara permanen
!eneruskan latihan rentang gerak aktif
!emulai program rehabilitasi sendi siku penuh, termasuk
latihan rentang gerak pasif
!emulai penambahan latihan daya tahan, seperti toleransi sendi
siku: memulai latihan supinasi dan pronasi
!elakukan latihan isotonik: hati-hati melakukan rotasi eksternal
untuk men#egah stress algus terhadap sendi siku *ra'eberengsel boleh digunakan dan dikun#i dari sudut 10-6
hingga * minggu jika ambang batas stabilitas menjadi perhatian
Kembali
berolahraga
idak diperbolehkan kembali berpartisipasi dalam olahraga
hingga kekuatan (sren$h, daya ledak (!o(er, dan daya tahan
(enduran'e 50-60% dari anggota gerak yang tidak terlibat
*ra'e digunakan dan dikun#i sesuai dengan parameter untuk
men#egah hiperekstensi sendi siku dan stress algus ketika atlet
kembali mengikuti kompetisi
-
5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku
5/38
$rotokol Rehabilitasi
Dislokasi Sendi Siku Tidak Stabil ANDRE&S ' &ILK
/ase 1- /ase egera as#areduksi!inggu -) ujuan
!elindungi jaringan yang mulai sembuh
!engurangi nyeri>inflamasi
!emperlambat atrofi otot
!engatur splint atau bra#e 79! pada sudut kurang dari 1
daripada batas rentang gerak aktif ekstensi sendi siku
!elakukan fleksi sendi siku hingga toleransi pasien
!elakukan latihan rentang gerak aktif fleksi>ekstensi dan
supinasi>pronasi pergelangan tangan, ekstensi 0dan fleksi 1
setiap minggu (sepanjang tidak dijumpai fraktur ikutan !en#egah stress arus>algus pada sendi siku
!emulai latihan lanjutan3
'atihan menggenggam
'atihan rentang gerak pergelangan tangan
'atihan isometrik bidang datar bahu (tanpa rotasi internal atau
eksternal bahu: latihan isometrik biseps berbagai sudut
!enggunakan krioterapi
!enggunakan!ulsed ulrasoundatau+G"
/ase 2-/ase eralihan
!inggu *-5 ujuan
e#ara bertahap, meningkatkan latihan rentang gerak ekstensi
sendi siku (1setiap minggu
!enstimulasi penyembuhan jaringan yang rusak
!engembalikan dan meningkatkan kekuatan otot
!inggu *
!engatur bra'efungsional pada sudut lebih besar 1daripada
minggu sebelumnya
!emulai latihan menggenggam ringan (li$h resisan'e untuk
lengan (1 lb
;kstensi, menekuk telapak tangan
ronasi>supinasi /leksi>ekstensi sendi siku
!elanjutkan program rehabilitasi bahu dengan menekankan
pada penguatan roaor 'u-- (menghindari gerakan rotasi
internal>eksternal hingga minggu keenam
!emulai latihan rentang gerak pasif lembut untuk
fleksi>ekstensi sendi siku
!inggu ? !elanjutkan latihan penguatan sendi siku
!emulai penguatan rotasi eksternal bahu
!elanjutkan program rehabilitasi bahu
/ase )- /ase enguatan 'anjutan
-
5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku
6/38
!inggu 6-1) ujuan
!eningkatkan kekuatan (sren$h, daya ledak (!o(er, daya
tahan (enduran'e
!empertahankan rentang gerak penuh sendi siku
e#ara bertahap, memulai aktiitas olahraga
!inggu 6 !emulai latihan eksentrik fleksi>ekstensi sendi siku
!elanjutkan program latihan isotonik untuk lengan ba4ah dan
pergelangan tangan
!elanjutkan program rehabilitasi bahu (Thro(ers Ten
Pro$ram: lihat halaman 52
!emulai latihan resistensi manual pola diagonal
!emulai program latihan pliometrik
!inggu 11 !elanjutkan seluruh latihan
asien boleh memulai aktiitas olahraga ringan (seperti bermain
golf dan berenang
2.2 Rekonstruksi Li%a"entu" Ulnaris Kolateral
2.2.1 Anato"i
'igamentum ulnaris kolateral bera4al dari epikondilus medial dan terdiri
dari tiga pita, yaitu obli@ue anterior yang tetap meregang pada rentang gerak
penuh, obli@ue posterior yang meregang selama fleksi dan mengendur selama
ekstensi, dan obli@ue transersal yang tetap meregang pada seluruh rentanggerakan siku tetapi hanya sedikit berperan memberikan stabilitas medial.
!a"bar 2.# Kompleks ligamentum ulnaris kolateral dari siku, yang terdiri atas tiga
kelompok serat otot (bundle, yaitu anterior, posterior, obli/uetransersal
-
5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku
7/38
(Dikutip dari3 Ailk K;, &rrigo &, &ndre4s C73 7ehabilitation of the elbo4 in the thro4ing
athlete,J Orho! "!ors Ph#s Ther1+3)0, 166)
Di antara struktur jaringan lunak siku, ligamentum ulnaris kolateral
memberikan kekuatan resistif utama untuk tekanan algus yang terjadi selama
kegiatan melempar (misalnya fase per#epatan dan lanjutan fase melempar.
truktur ini biasanya robek akibat tarikan atau jejas algus yang disebabkan oleh
trauma berulang ketika melempar.
2.2.2 Rekonstruksi
7ekonstruksi ligamentum ulnaris kolateral adalah salah satu prosedur
bedah yang paling banyak dilakukan pada atlet lempar. elama fase per#epatanmelempar, tekanan sangat tinggi dan berulang yang dibebankan pada sendi siku
bagian medial, sering mengakibatkan kegagalan fungsi ligamentum, radang pada
tendon atau perubahan pada tulang. al ini dapat berariasi sesuai dengan derajat
regangan otot fleksor>pronator akibat penggunaan berlebihan hingga #edera
(s!rain ligamentum ulnaris kolateral. elain melempar, aktiitas olahraga yang
dapat membebani ligamentum ulnaris kolateral, termasuk pukulan-orehandpada
tenis, ayunan golf yang tidak tepat, dan pan#o. Karena ligamentum ulnaris
kolateral merupakan stabilitator utama terhadap stress algus pada siku,
rekonstruksi penting untuk atlet lempar kompetitif yang ingin kembali pada
tingkat kemampuan mereka sebelumnya.
angkok autogen (auo$enous $ra-, seperti halusis ekstensor longus
palmaris biasanya digunakan untuk merekonstruksi ligamentum ulnaris kolateral.
angkok kemudian menstimulasi fungsi dari ligamentum ulnaris kolateral,
terutama bagian obli@ue anterior, memberikan pembatasan utama untuk stres
algus saat melempar. elama prosedur tindakan bedah, nerus ulnaris
dipindahkan ke sisi medial subkutan dan dilakukan pada tempat perlekatan
pembungkus otot (-as'ia.
indakan pen#egahan segera pas#a operasi harus diperhatikan, terutama
terkait dengan jaringan lunak dari tempat perlekatan fas#ia yang menstabilisasi
nerus ulnaris. 9leh karena itu, pasien dipakaikans!linposterior pada sudur 6
selama satu minggu. al ini tidak menunda proses rehabilitasi se#ara keseluruhan.
Aalaupun demikian, latihan isometrik submaksimal untuk otot-otot pergelangan
-
5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku
8/38
tangan serta otot fleksor dan ekstensor siku pada berbagai sudut dapat dimulai
dalam minggu pertama jika semua stres algus dihilangkan. ada minggu kedua,
pasien dipakaikan ROM bra'e yang ditempatkan pada sudut )-6. etiap
minggu selanjutnya, gerakan ditingkatkan sebesar 0 derajat pada ekstensi dan 1
derajat pada fleksi, dengan restorasi gerakan penuh pada ? sampai + minggu.
$rotokol Rehabilitasi
Rekonstruksi Li%a"entu" Ulnaris Kolateral ANDRE&S ' (ILK
/ase 1- /ase egera as#aoperasi
!inggu -) ujuan
!elindungi jaringan yang mulai sembuh
!engurangi nyeri>inflamasi !emperlambat atrofi otot
!inggu 1 !engatur splint posterior agar terbentuk fleksi siku 6
!elakukan latihan rentang gerak aktif fleksi>ekstensi pergelangan
tangan
!enggunakan ran#angan kompresi siku (elbo( 'om!ression dressin$
selama 2-) hari
!emulai latihan lanjutan3
'atihan menggenggam
'atihan rentang gerak pergelangan tangan
'atihan isometrik (ke#uali eksternal bahu
'atihan isometrik biseps
!enggunakan krioterapi
!inggu 2 !enggunakanROM bra'eyang diatur antara sudut )-1
!emulai latihan isometrik pergelangan tangan
!emulai latihan isometrik fleksi>ekstensi siku
!elanjutkan seluruh latihan sebelumnya
!inggu )
!enggunakan advan'e bra'eantara sudut 10-11 (se#ara bertahap
meningkatkan rentang gerak, 0 ekstensi dan 1 ekstensi setiap
minggu
/ase 2-/ase eralihan
!inggu *-5 ujuan e#ara bertahap, meningkatkan rentang gerak
!enstimulasi penyembuhan jaringan yang rusak
!engembalikan dan meningkatkan kekuatan otot
!inggu * !engatur ROM bra'e(antara sudut 1-12
!emulai latihan menggenggam ringan (li$h e0er'ise untuk lengan
(1 lb
;kstensi, menekuk telapak tangan ((ris 'urls
ronasi>supinasi
/leksi>ekstensi sendi siku
!elanjutkan program rehabilitasi bahu dengan menekankan padapenguatan rotator #uff (menghindari gerakan rotasi internal>eksternal
-
5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku
9/38
hingga minggu keenam
!emulai latihan rentang gerak pasif lembut untuk fleksi>ekstensi
sendi siku
!inggu ?
!engaturROM bra'eantara sudut -1): melakukan latihan rentang
gerak aktif antara sudut -1*0
(tanpa bra'e !elanjutkan latihan penguatan sendi siku
!emulai penguatan rotasi eksternal bahu
!elanjutkan program rehabilitasi bahu
/ase )- /ase enguatan 'anjutan
!inggu 6-1) ujuan
!eningkatkan kekuatan (sren$h, daya ledak (!o(er, daya tahan
(enduran'e
!empertahankan rentang gerak penuh sendi siku
e#ara bertahap, memulai aktiitas olahraga
!inggu 6
!emulai latihan eksentrik fleksi>ekstensi sendi siku
!elanjutkan program latihan isotonik untuk lengan ba4ah dan
pergelangan tangan
!elanjutkan program rehabilitasi bahu (Thro(ers Ten Pro$ram: lihat
halaman 52
!emulai latihan resistensi manual pola diagonal
!emulai program latihan pliometrik, termasuk rotasi batang tubuh
dan latihan pliobal dengan minitramp
!inggu 11 !elanjutkan seluruh latihan
asien boleh memulai aktiitas olahraga ringan (seperti bermain golf
dan berenang
/ase *- /ase Kembali ke &ktiitas emula!inggu 1*-2? ujuan
erus meningkatkan kekuatan (sren$h, daya ledak (!o(er, daya
tahan (enduran'e
e#ara bertahap, memulai aktiitas olahraga
!inggu 6
!emulai program melempar berdasarkan interal tertentu (fase 1
eksentrik fleksi>ekstensi sendi siku
!elanjutkan program penguatan
!enekankan latihan penguatan dan fleksibilitas siku dan pergelangan
tangan
!inggu 22-2?
asien dapat kembali mengikuti kompetisi melempar (hanya untuk
atlet melempar
$rotokol Rehabilitasi
Rekonstruksi Li%a"entu" Ulnaris Kolateral )*BE+ BRE&STER+ dan SET*
rogram rehabilitasi ini diran#ang untuk mengembalikan atlet lembar ke leel kompetisi
sebelumnya sekitar 1 tahun setelah pembedahan. Cobe melaporkan penting untuk mengikuti
periode rehabilitasi ini se#ara lengkap untuk menyediakan 4aktu untuk reaskularisasi
tendon dan mempertahankan iabilitasnya
!inggu -2 8mobilisasi siku
!emulai latihan menggenggam
!inggu 2-*
!elepaskan splint
-
5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku
10/38
!emulai latihan rentang gerak pasif dan latihan rentang gerak
aktif dengan bantuan sendi siku
!emulai latihan rentang gerak aktif sendi bahu (jika dibutuhkan
!inggu *-? !elakukan latihan gerak aktif sendi bahu dan siku
!emulai latihan penguatan
/leksi>ekstensi pergelangan tangan
ronasi>supinasi lengan ba4ah
!inggu ?- bulan 2 !elanjutkan latihan gerak aktif sendi bahu dan siku
!elanjutkan latihan penguatan pergelangan tangan dan lengan
ba4ah
!enambah porsi latihan penguatan sendi siku
!enambah penyimpangan resistif radialis dan ulnaris sesuai
dengan keperluan
Bulan )-0
!enghindari stress algus terhadap siku dan gerakan balistik
dalam renyang sendi siku terminal !emulai latihan penguatan dengan resistensi ringan dnegan
menekankan latihan otot rotator #uff
!emulai seluruh latihan pemposisian tubuh
!emulai latihan melambungkan benda pada jarak ) kaki, lalu
ditingkatkan hingga 0 kaki, tanpa putaran, 2-) >minggu, 1-10
menit setiap sesi latihan
Bulan 0-0,0 !elanjutkan latihan penguatan ekstremitas atas
!elanjutkan latihan melambungkan benda pada jarak 0-? kaki
kaki, tanpa putaran, 2-) >minggu, 1-10 menit setiap sesi latihan
Bulan 0,0-?
!enambahkan latihan rotasi internal sendi bahu pada posisiside&
l#in$ !elanjutkan latihan penguatan dan program pemposisian seluruh
tubuh
!emukul bola pada hari lainnya, tidak lebih dari ) kaki, 1-10
menit setiap sesi latihan
Bulan ?-?,0
!emukul dengan putaran ringan, *-0 kaki, 10-2 menit setiap
sesi latihan, 2-) >minggu
Bulan ?,0-+
!emukul dengan lembaran lurus dengan E ke#epatan normal, ?
kaki, 2 menit setiap sesi latihan, 2-) >minggu
Bulan +-+,0
!eningkatkan jarak lempar hingga 1 kaki dengan E
ke#epatan normal, 2-20 menit setiap sesi latihan, 2-) >minggu
Bulan +,0-5
!elanjutkan lemparan jarak jauh ringan dari 10 kaki, denganmengembalikan bola ke tempat asal pada 0-? lambungan, 2-20
menit setiap sesi latihan
!emulai siklus melempar hari ke-12: melempar 2 hari, istirahat 1
hari: mengulangi latihan * kali.
Bulan 5-5,0 Ou-ielders
!eningkatkan jarak lemparan hingga 2-20 kaki, di mana bola
men#apai tempat a4al pada beberapa lambungan, 2-20 menit
setiap sesi latihan
Pi'herdan1n-ielders
'atihan luar dan dalam3 memulai lemparan pada ke#epatan
setengah dari ke#epatan normal, se#ara bertahap meningkatkan
-
5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku
11/38
jarak lempar hingga 10 kaki. e#ara bertahap, menurunkan
jarak lemparan hingga men#apai jarak posisi melempar normal.
!elakukan latihan ini )-)0 menit pada siklus melempar hari
ke-12
Bulan 5,0-6
Ou-ielders!eningkatkan jarak lemparan hingga )-)0 kaki, di mana bola
men#apai tempat a4al pada 1-2 lambungan dengan F ke#epatan
normal hingga ke#epatan normal penuh, )-)0 menit setiap sesi
latihan
!enggunakan siklus melempar hari ke-12
Pi'herdan1n-ielders
'atihan luar dan dalam3 e#ara bertahap, mengurangi 4aktu
latihan melempar ke luar dan ke dalam dan meningkatkan 4aktu
lembaran dari posisi bermain normal, F ke#epatan normal hingga
ke#epatan normal penuh, )-)0 menit setiap sesi latihan
!enggunakan siklus melempar hari ke-12
Bulan 6-6,0 9utfielders
!emulai lemparan pendek dan singkat dari jarak 1-10 kaki,
F hingga ke#epatan penuh, ) menit setiap sesi latihan
!enggunakan siklus melempar hari ke-12
it#her dan 8nfielders
'atihan mengayunkan pemukul dengan F hingga ke#epatan
penuh, ) menit setiap sesi latihan
!enggunakan siklus melempar hari ke-12
Bulan 6,0-1,0 eluruh pemain
Kembali untuk melempar dari posisi permainan normal, F
hingga ke#epatan penuh, dengan penekanan pada teknik dan
ketepatan: 20-) menit setiap sesi latihan!enggunakan siklus melempar hari ke-12
Bulan 1,0-11 eluruh pemain
!elanjutkan latihan melempar dari posisi permainan normal, +>5
hingga ke#epatan penuh, se#ara bertahap meningkatkan 4aktu
latihan melempar
Bulan 11-12 eluruh pemain
!elakukan simulasi sesuai kondisi saat pertandingan
it#her
emanasan dengan sejumlah tepat lemparan dan lambungan
untuk rata-rata jumlah babak pertandingan, mengambil 4aktu
istirahat antarbabak pertandingan. !engulangi simulasi ini 2-*kali dengan periode istirahat hari ke-) hingga ke-* di antaranya
Ran%ku"an $rotokol Rehabilitasi
Rekonstruksi Li%a"entu" Ulnaris Kolateral )*BE+ BRE&STER+ dan SET*
!inggu -2
!emulai latihan menggenggam dengan so-ball sementara pasien
masih imobilisasi dalam splint pas#aoperatif
!inggu 2-* !elepaskan splint
!emulai latihan rentang gerak pasif dan latihan rentang gerak aktif
dengan bantuan sendi siku
-
5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku
12/38
!emulai latihan gerak aktif se#ara lembut pada sendi bahu untuk
mempertahankan rentang gerak, namun menghindari rotasi internal
dan eksternal. Karena ketika siku difleksikan dan ada gaya yang
menyebabkan rotasi bahu di ba4ah siku, timbul gaya algus yang
tidak tepat terhadap sendi siku
!inggu *
!elakukan latihan penguatan sendi siku dan pergelangan tangan
dalam rentang gerak penuh
'atihan penguatan sendi siku
/leksi>ekstensi
ronasi>supinasi
'atihan penguatan pergelangan tangan
/leksi dan ekstensi
!elanjutkan latihan sendi bahu se#ara aktif
!elanjutkan latihan mengenggam resistif dalam batasan tidak nyeri
yang dihasilkan saat mengerakkan siku
!inggu ?
!enambahkan penyimpangan radialis dan ulnaris sejalan denganlatihan penguatan
e#ara hati-hati memonitor jumlah resistensi fleksi pengelangan
tangan serta pronasi dan supinasi lengan ba4ah. Beban yang
berlebihan akan menyebabkan ketidaknyamanan pada jaringan lunak
akibat robeknya massa fleksor pronatur saat pembedahan
Bulan )-*
asien harus memiliki rentang gerak sendi siku yang penuh tanpa
nyeri atau ketidaknyamanan pada akhir rentang.
!emulai latihan daya tahan (misalnya, berlari, berenang, bersepeda
ada bulan *-0, menambahkan resistensi ringan saat latihan penguatan
bahu (dengan penekanan pada roaor 'u--
!enghindari tekanan algus terhadap sendi siku, rotasi internal sendibahu dengan 6abduksi lengan, dan rotasi eksternal
Bulan )-0 79=7&! '&8&G !;';!&7
asien melakukan program latihan melempar pada hari lainnya untuk
mengurangi stress dan kelelahan pada #angkok
!emberikan terapi panas pada sendi bahu dan siku selama 1-10
menit sebelum masing-masing sesi latihan melempar dan
mempertahankan fleksibilitas jaringan
!emberikan es selama 1-10 menit setelah sesi latihan untuk
mengurangi respons inflamasi
idak melanjutkan terapi jika ada lebih dari nyeri minor atau nyeri
jangka panjang (misalnya, nyeri yang berlangsung lebih dari 10-2menit setelah menyelesaikan latihan melempar
'angkah pertama adalah latihan melambungkan ringan tanpa putaran
untuk meminimalisasi tekanan algus.
Carak lemparan a4al )-* kaki, dengan latihan melempar 1-10
menit setiap sesi latihan. 'atihan ditingkatkan sedikit demi sedikit
hingga 0 kaki pada bulan ke-?
ada bulan ke-?, ligamnetum yang direkonstruksi dapat mentoleransi
stress algus sehingga latihan memukul bola tanpa putaran dapat
dimulai
ada bulan ke-5, lakukan program latihan melempar sesuai dengan
posisi masing-masing (ou-ielders, in-ielders, dan !i'her: lihatoutline, halaman +*
-
5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku
13/38
2.# E,ikondilitis Lateral dan (edial
2.#.1 Dasar Rehabilitasi
;pikondilitis lateral klasik (ennis elbo( disebabkan oleh mikrotrauma
berulang yang menyebabkan degenerasi tendon ekstensor karpi radialis tendon
breis. Beban otot eksentrik berulang berlebihan terlibat dalam perkembangan
epikondilitis lateral. erubahan aktiitas reguler pasien atau sindrom penggunaan
berlebihan (overuse s#ndrome harus di#ari dalam ri4ayat perjalanan penyakit
sebagai faktor pemi#u. Gyeri saat ekstensi pergelangan tangan yang terbatas dan
ekstensi siku penuh dapat membedakan apakah ekstensor #arpi radialis longus
atau ekstensor #arpi radialis breis yang terlibat.
!a"bar 2.-Bekas otot ekstensor lateral
(Digambar ulang dari3 uloss :1nsr 2ourse 3e', 1661
2.#.2 (ekanis"e
E!ikondiliis 3aeral
ada pemain tenis, pukulan ba'khanddan ekstensi pergelangan tangan yang tidak
tepat atau memutar pergelangan tangan dapat menyebabkan tendonitis ekstensor
overuse, khususnya otot ekstensor karpi radialis breis (=br.2-*. eris dengan
raket pada posisi pronasi dan menggertakkan pergelangan tangan untuk
-
5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku
14/38
memberikan putaran juga dapat menyebabkan epikondilitis lateral. Kegiatan yang
melibatkan penggunaan berulang-ulang berkas otot ekstensor (e0ensor (ad
selain tenis dapat pula menyebabkan epikondilitis lateral.
E!ikondiliis Medial
H=olferIs elbo4H siku kanan pada ayunan golf menggunakan tangan kanan lebih
umum disebabkan oleh ayunan saat memukul bola dengan lengan kanan
dibandingkan mengayunkan pemukul dengan lengan kiri atau batang tubuh.
&yunan yang tidak laJim ini menyebabkan stress pada kelompok otot pronator
fleksor. "4immerIs elbo4$ (juga termasuk epikondilitis medial disebabkan oleh
gerakan mekanis yang tidak tepat saat melakukan gaya punggung. =ejala dari
epikondilitis medial ini berupa nyeri pada kelompok otot asal dengan terbatasnya
fleksi pergelangan tangan, pronasi pergelangan tangan, atau keduanya, yang juga
dapat diamati saat menggengam.
2.#.# $erti"ban%an Rehabilitasi U"u"
7ehabilitasi progresif epikondilitis melalui tiga tahap se#ara berurutan.
ada fase pertama (fase akut, tujuan utama rehabilitasi adalah untuk mengurangi
inflamasi dan nyeri pada otot yang terlibat. emosisian submaksimal dapat
dimulai pada fase ini jika latihan tidak menimbulkan nyeri. !etode terapi yang
dianjurkan untuk nyeri dan inflamasi termasuk krioterapi, (hirl!ool,
-
5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku
15/38
ujuan fase ketiga (fase akhir adalah mengembalikan atlet sesuai dengan
olahraga yang mereka geluti dan mampu melakukan aktiitas dengan tingkat
kesulitan tinggi yang mereka lakukan sebelumnya. al ini dapat di#apai dengan
meningkatkan latihan penguatan dan ketahanan sambil mempertahankan
fleksibilitas sendi.
e#ara keseluruhan, rehabilitasi meliputi latihan peregangan lembut
($enle sre'hin$ e0er'ise yang dimulai dengan fleksi, ekstensi, dan rotasi
pergelangan tangan (=ambar 2-0. 'atihan ini dilakukan selama 1 detik dan
diulang selama 0 sampai 1 kali. eregangan berlebihan (vi$orous sre'hin$
dihindari hingga pasien bebas nyeri.
!a"bar 2.
&. 'atihan peregangan ekstensor pergelangan tangan. =enggam tangan dan se#ara
perlahan-lahan menekukan pergelangan tangan ke ba4ah hingga regangan berkelanjutan
dirasakan. ahan selama 1 detik. langi 0 kali setiap sesi latihan, beberapa kali sehari.
B. 'atihan peregangan fleksor pergelangan tangan. =enggal tangan dan perlahan-lahan
memperluas pergelangan tangan hingga regangan berkelanjutan dirasakan. ahan selama
1 detik. langi 0 kali setiap sesi latihan, beberapa kali sehari.
Bila #edera disebabkan oleh beban eksentrik yang berlebihan, penguatan
eksentrik penting dilakukan untuk men#egah kekambuhan (=br. 2-?, &. elain
pronasi dan supinasi lengan ba4ah, latihan resistif meliputi fleksi dan ekstensi
pergelangan tangan. 'atihan dilakukan dalam rentang gerakan yang tidak
menimbukan nyeri (=ambar 2-?, B-;, dan 2-+.
-
5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku
16/38
=ambar 2.? 'atihan eksentrik ekstensi pergelangan tangan dengan pita karet
=ambar 2.? B. 'atihan resistif fleksi pergelangan tangan: . 'atihan resistif ekstensi
pergelangan tangan: D. 'atihan resistif fleksi siku: ;. 'atihan resistif ekstensi siku
-
5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku
17/38
=ambar 2.+ 'atihan ekstensor dan fleksor pergelangan tangan. asien menggulung taliyang diikatkan dengan beban di ujungnya. Beban ditingkatkan se#ara progresif. /leksor
bekerja saat genggaman lengan ke arah depan, sedangkan ekstensor bekerja saat
genggama lengan ke arah belakang.(Dikutip dari3 =allo4ay !, De!aio !, !angine 73 7ehabilitatie te#hni@ue in the treatment of
medial and lateral epi#ondylitis, Orho!edi's10(63156, 1662
!a"bar 2./ ita lengan -pneumatik air'as dikun#i hanya di ujung distal hingga
medial epikondilum. ita lengan digunakan dengan aktiitas normal sehari-hari, seperti
halnya dengan aktiitas kerja atau olahrga repetitif.(Dikutip dari3 &ir#ast orporation, Bo , ummit, Ge4 Cersey +61.
!odifikasi peralatan (e/ui!men modi-i'aion dapat membantu meliputi
meningkatkan ukuran pegangan raket, menurunkan regangan senar, dan memilih
raket yang memiliki peredam getaran yang baik (grafit, keramik, komposit. &da
beberapa ketidaksepakatan pada ukuran pegangan raket dalam literatur, dan studi
terbaru menunjukkan bah4a ukuran pegangan raket tidak sepenting yang
diperkirakan sebelumnya.
-
5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku
18/38
3aeral 'ouner-or'e bra'in$ diyakini dapat mengurangi besarnya
ketegangan otot pada daerah yang mengalami kerusakan muskulokutaneus
(=ambar2-5. 2ouner-or'e bra'in$ dapat digunakan sebagai pelengkap, namun
bukan pengganti latihan penguatan otot.
;pikondilitis adalah kondisi patologis umum dan sering hilang timbul dan
berkembang menjadi kronis. 9leh karena itu, proses rehabilitasi sangat penting
untuk dilanjutkna hingga nyeri minimal atau tanpa nyeri sama sekali. Komponen
aktiitas tingkat tinggi yang menyebabkan stress biasanya dapat dikurangi dengan
mengubah frekuensi, intensitas, atau durasi permainan.
$rotokol Rehabilitasi
E,ikondilitis &ILK ' ANDRE&S/ase 1-/ase &kut ujuan
!engurangi nyeri>inflamasi
!emi#u penyembuhan jaringan
!emperlambat atrofi otot
Krioterapi
Whirl!ool
eregangan untuk meningkatkan fleksibilitas
'atihan isometrik
-
5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku
19/38
!eningkatkan kekuatan dan daya tahan otot
!empertahankan>meningkatkan fleksibilitas
e#ara bertahap kembali berolahraga atau melakukan aktiitas
tingkat tinggi
!elanjutkan latihan penguatan (dengan penekanan padalatihan eksentrik>konsentrik
!elanjutkan untuk menekankan latihan untuk memperbaiki
gangguan bahu dan kekuatan siku
!elanjutkan latihan fleksibilitas
e#ara bertahap, mengurangi penggunaan 'ouner-or'e bra'e
!enggunakan krioterapi sesuai kebutuhan
e#ara bertahap, mulai kembali berolahraga
!odifikasi peralatan (ukuran genggaman, tegangan senar,
!la#in$ sur-a'e
!enekankan program mainenan'e
=allo4ay, De!aio, dan !angine juga membagi pendekatan klinis
rehabilitasi medik pada epikondilitis (medial atau lateral menjadi tiga tahapan3
/ase a4al yang diarahkan untuk mengurangi inflamasi dan mempersiapkan
pasien menjalani fase kedua
/ase kedua menekankan pemulihan kekuatan dan daya tahan. /aktor pemi#u
spesifik diidentifikasi dan dimodifikasi.
/ase ketiga melibatkan rehabilitasi fungsional yang diran#ang untuk
mengembalikan pasien ke leel aktiitas yang diharapkan.
rotokol ini juga berdasarkan pada derajat keparahan gejala a4al dan temuan
objektif pada terapi a4al.
$rotokol Rehabilitasi
Rehabilitasi E,ikondilitis (edial dan Lateral Berbasis E0aluasi!ALL*&A+ DE (AI* ' (AN!INE
Dasar3 asien memulai protokol rehabilitasi berdasarkan gejala mereka dan temuan objektif padapemeriksaan fisik. /ase a4al pada masing-masing protokol diarahkan untuk memulihkan rentang gerak
pergelangan tangan dan siku. /ase 2 meliputi latihan penguatan dan kembali ke aktiitas semula se#ara
terstruktur
$rotokol 1
%e3ala berat4
$rotokol 2
%e3ala rin%an5sedan%4$rotokol #
%e3ala "en%hilan%4Ka,an Gyeri saat istrirahat
Gyeri tekan
terlokalisasi
Gyeri saat ekstensi
terbatas pergelangan
tangan yang minimal.
Gyeri saat beraktiitas
Gyeri tekan terlokalisasi
minimal
Gyeri minimal saat
fleksi>ekstensi terbatas
pergelangan tangan
idak nyeri saat
melakukan aktitas
sehari-hari
idak ada nyeri alih
7entang gerak penuh
=D 1%
-
5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku
20/38
Bengkak
=D (Gri! sren$h
di--eren'e L 0%
ilang kemampuan
gerakan lengantangan>siku L0M
=D L 0 %
idak ada gangguan
gerak
E0aluasi 'ama gejala
Gyeri alih
enilaian kekuatan
menggenggam
alpasi siku
enilaian gerakan
7i4ayat trauma>
aktiitas berlebihan
Diagnosis banding
'ama gejala
Gyeri alih
enilaian kekuatan
menggenggam
alpasi siku
enilaian gerakan
7i4ayat trauma> aktiitas
berlebihan
Diagnosis banding
injauan #edera a4al>
aktiitas berlebihan
8dentifikasi persyaratan
untuk kembali
melakukan aktiitas
diinginkan
8dentifikasi defisit
fungsional yang tersisa
Tera,i /ase 1 (mengurangiinflamasi
8stirahat
'atihan rentang gerak
pasif
erapi dingin
9bat-obatan
/ase 2 (7ehabilitasi
!embatasi aktiitas
erapi dingin
erapi peregangan
(statis
'atihan penguatan
(isometrik
ltrasound
-
5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku
21/38
2.- Rehabilitasi Siku ,ada Atlet Le",ar
2.-.1 Dasar Rehabilitasi
lo#um adalah orang pertama yang mengklasifikasikan #edera siku akibat
melebar menjadi ketegangan medial dan #edera akibat beban kompresi algus.
"ress val$us diambah den$an !aksaan eksensi adalah mekanisme !aolo$ik
ma#or dari hro(er4s elbo(.
Ketegangan dihasilkan oleh aspek medial sendi siku. Kompresidihasilkan
oleh aspek lateral sendi siku. 'ihat kolom di ba4ah ini untuk klasifikasi #edera
akibat melempar.
Klasiikasi 6edera Sendi Siku ,ada Atlet Le",ar
tress !edial
7obekan dan ketegangan otot fleksor
&ulsi epikondilum medial
'emahnya atau robekan ligamentum kolateral medial
raksi nerus ulnaris
Kompresi 'ateral
ipertrofi kepala radius dan #apitellum
Gekrosis aaskular #apitellum /raktur osteokondral kepala radius atau #apitellum
;kstensi aksa
embentukan osteofit olekranon pada ujung prossesus olekranon
embentukan loose bod#
embentukan jaringan parut dan deposisi fibrosa pada fossa olekranon
2.-.2 $rinsi, Rehabilitasi U"u"
7ehabilitasi kompleks sendi siku pada atlet lempar membutuhkan program
rehabilitasi yang diarahkan se#ara hati-hati untuk mejamin kembalinya gerakan
dan fungsi sendi siku se#ara utuh. etelah pembedahan, gerakan sering kali hilang
akibat perubahan berat kesesuaian, anatomi kapsul, jaringan lunak sendi siku.
ntuk men#apai fungsi penuh tanpa komplikasi, program terapi progresif
bertahap harus dilakukan. rogram ini membutuhkan kriteria spesifik pada
masing-masing tingkat sebelum masuk ke tahapan yang lebih lanjut. ujuan akhir
adalah untuk mengembalikan atlet berolahraga se#epat dan seaman mungkin.
-
5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku
22/38
Beberapa prinsip kun#i perlu dipertimbangkan selama rehabilitasi atlet
lempar dengan gangguan sendi siku. ertama, efek imobilisasi harus
diminimalisasi. Kedua, jaringan yang mulai sembuh jangan pernah diberikan
beban yang berlebihan. Ketiga, pasien harus memenuhi kriteria spesifik sebelum
melanjutkan dari satu fase ke fase selanjutnya selama proses rehabilitasi.
Keempar, program rehabilitasi harus berdasarkan penelitian ilmiah dan klinis
terbaru. Kelima, program rehabilitasi harus dapat diadaptasi oleh setiap pasien dan
tujuan spesifik pasien. erakhir, prinsip dasar terapi ini harus dilanjutkan dengan
proses rehabilitasi.
7ehabilitasi siku pada atlet lempar se#ara umum mele4ati * fase lanjutan.
Kriteria tertentu harus dipenuhi pada setiap leel sebelum menempuh tahapan
selanjutnya. al ini memungkinkan atlet dapat melanjutkan latihan sesuai langkah
berdasarkan pembatas penyembuhan jaringan.
/ase 1 melibatkan upaya mendapatkan kembali gerakan selama imobilisasi
pas#apembedahan. Gyeri, inflamasi, dan atrofi otot juga harus diterapi.
ara umum untuk menangani inflamasi dan nyeri meliputi modalitas,
seperti krioterapi,
-
5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku
23/38
!obilisasi sendi dapat dilakukan pada sendi humeroulnar, humeroradial,
dan radioulnar. ;kstensi siku terbatas #enderung berespons terhadap pelun#ur
($lide posterior ulna pada humerus. Derajat mobilisasi tergantung pada fase
rehabilitasi dan efeknya (abel 2.1.
Tabel 2.1 Dera3at *ssilasi (obilisasi Sendi
Derajat 1
&mplitudo sempit, hanya mampu melakukan sebagian ke#il
gerakan: digunakan untuk neuromodulasi nyeri dan
meningkatkan lubrikasi sendi: regangan minimal pada
kapsul sendi
Derajat 2
&mplitudo luas, hanya mampu melakukan rentang gerak
menengah: digunakan untuk neuromodulasi nyeri dan
miningkatkan lubrikasi sendi: stress tingkat menengah pada
kapsul sendi
Derajat )
&mplitudo luas, mampu melakukan rentang gerak tengah
hingga akhir gerak: digunakan untuk meregangkan kapsul:
stress tingkat menengah
Derajat *
&mplitudo sempit, mampu melakukan rentang gerak akhir:
digunakan untuk menghasilkan regangan berat pada kapsul
dan ligamentum
(Dikutip dari3 !aitland =D3 erebral mani!ulaion, 'ondon, 16++, Butter4orths
eknik lain untuk memulihkan ekstensi penuh sendi siku adalah
peregangan jangka panjang dengan beban ringan. eregangan mela4an tekanan
pasif yang baik dapat di#apai melalui latihan mengangkat beban sebesar 2-* lb
atau penggunaan pita elastis dengan fase istirahat ekstremitas atas pada ful#rum
hanya pada sisi proksimal sendi siku untuk memungkinkan ekstensi yang lebih
luas. eregangan ini harus dilakukan selama 1-12 menit untuk memasukkan
peregangan jangka panjang intensitas ringan. eregangan dalam jarak ini
dilakukan untuk mendapatkan respons jaringan kolagen kenyal, yangmenyebabkan pemanjangan permanen jaringan lunak. Cika intensitas peregangan
ini terlalu kuat, timbul nyeri dan>atau respons protektif otot lainnya, yang dapat
menghambat pemanjangan serat kolagen.
/ase kedua atau fase peralihan terdiri atas upaya peningkatan kekuatan,
daya tahan, dan mobilitas sendi siku se#ara keseluruhan. ntuk melanjutkan fase
ini, pasien harus mampu melakukan rentang gerak penuh sendi siku (-1)0 ,
nyeri atau nyeri tekan minimal atau tidak ada sama sekali nyeri, dan kekuatan
-
5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku
24/38
kelompok otot fleksor dan ekstensor sendi siku yang baik (*>0. elama fase ini,
latihan penguatan isotonik ditekankan pada seluruh kompleks lengan dan bahu.
/ase ketiga merupakan fase penguatan lanjutan. ujuan utama fase ini
adalah untuk mempersiapkan atlet dalam pemulihan partisipasi fungsional dan
permulaan aktiitas melempar. rogram penguatan total lengan digunakan untuk
meningkatkan kekuatan, daya tahan, dan kontrol neuromuskular terhadap seluruh
tungkai. erpindahan ke fase ketiga membutuhkan demonstrasi rentang gerak
penuh tanpa nyeri, tidak nyeri atau nyeri tekan, dan +% kekuatan dibandingkan
dengan sisi kontralateral.
'atihan pliometrik sangat bermanfaat pada fase ini. 'atihan ini dapat
menyerupai dengan dekat aktiitas fungsional, seperti aktiitas melempar dan
mengayun dan dilakukan dengan ke#epatan yang lebih tinggi. 'atihan ini juga
mengajarkan atlet untuk memindahkan energi dan menstabilisasi area yang
terlibat. 'atihan pliometrik menggunakan siklus jangka pendek peregangan otot,
kemudian mengunakan latihan ekstensi otot eksentrik>konsentrik. ontohnya,
penekanan lebih berat diberikan pada struktur otot biseps selama fase rehabilitasi
ini karena berperan penting se#ara eksentrik selama deselerasi dan dalam
melanjutkan fase gerakan melempar dengan men#egah hiperekstensi. alah satu
aktiitas pliometrik spesifik melibatkan latihan dengan pipa. !elakukan dengan
posisi fleksi sendi siku dan fleksi ?sendi bahu, pasien menyudahi pegangan
isometrik, menga4ali fase eksentrik. aat ekstensi penuh di#apai, atlet dapat
kembali memfleksikan siku se#ara #epat dan melanjutkan fase konsentrik.
&ktiitas eksentrik menghasilkan peregangan otot, kemudian mengaktiasi berkas
otot dan menghasilkan kontraksi konsentrik yang lebih hebat.
arget utama latihan penguatan selam fase ini adalah biseps, triseps, danotot fleksor>pronator pergelangan tangan. Biseps, fleksor pergelangan tangan, dan
pronator mengurangi stress algus pada siku selama gerakan melempar.
ementara itu, kelompok otot yang mengalami stress pada fase ini adalah triseps
dan rotator #uff. riseps digunakan dalam fase akselerasi gerakan melempar,
sedangkan rotator #uff membantu penguatan total lengan.
-
5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku
25/38
ntuk meningkatkan kekuatan bahu, atlet melempar melakukan
serangkaian latihan isotonik submaksimal yang dikenal sebagai program
"hro4erIs en$ (abel 2.2
Tabel 2.2 $ro%ra" Thro7er8s Ten
1. 'atihan halter (dumbbell e0er'ise untuk struktur otot deltoid dan
suprasupinatus
2. &bduksi horiJontal!ronebahu
). ;kstensi!ronebahu
*. 7otasi internal pada sudut 6 abduksi bahu dengan ubin$
0. 7otasi eksternal pada sudut 6 abduksi bahu dengan ubin$
?. 'atihan fleksi>ekstensi siku (e0er'ise ubin$
+. 'atihan penguatan otot serratus anterior-push up berkelanjutan
5. /leksi dan ekstensi bahu pola diagonal D2 dengan e0er'ise ubin$
6. ress-up
1. 'atihan halter (dumbbell fleksi>ekstensi dan pronasi>supinasi pergelangan
tangan
Rehabiliasi 'edera siku berbeda dari !ro$ram rehabiliasi lainn#a !ada ale
lem!ar. Pada aha! a(al, laihan renan$ $erak eksensi siku dilakukan unukmen'e$ah konrakur -leksi sendi siku. "elan%un#a, sress val$us !erlu
diminimalisasi melalui !em!osisian -leksor siku dan !er$elan$an an$an sera
kelom!ok oo !ronaor. Akhirn#a, bahu, eruama srukur roaor 'u-- harus
dilibakan dalam !roses rehabiliasi. Roaor 'u-- !enin$ unuk !ola
lem!aran, dan %ika idak di!erkua, akan er%adi masalah bahu !ada masa
mendaan$.
/ase *, fase akhir program rehabilitasi atlet lempar adalah kembali ke
aktiitas semula. ahapan ini menggunakan program melempar progresif interal
(lihat di tabel untuk se#ara bertahap meningkatkan beban kerja ekstremitas atas
dengan mengontrol jarak, frekuensi, dan durasi melempar.
-
5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku
26/38
$R*!RA( INTER9AL (ELE($AR INTERVAL THROWING PROGRAM4
:ase 1
56& 7oo Phase
'angkah 1 3 &. 'emparan pemanasan
B. *0 kaki (20 lemparan
. 8stirahat 10 menit D. 'elemparan pemanasan
;. *0 kaki (20 lemparan
'angkah 2 3 &. 'emparan pemanasan
B. *0 kaki (20 lemparan
. 8stirahat 1 menit
D. 'emparan pemanasan
;. *0 kaki (20 lemparan
/. 8stirahat 1 menit
=. 'emparan pemanasan
. *0 kaki (20 lemparan
89&7oo Phase
'angkah ) 3 &. 'emparan pemanasan
B. ? kaki (20 lemparan
. 8stirahat 10 menit
D. 'emparan pemanasan
;. ? kaki (20 lemparan
'angkah * 3 &. 'emparan pemanasan
B. ? kaki (20 lemparan
. 8stirahat 1 menit
D. 'emparan pemanasan
;. ? kaki (20 lemparan
/. 8stirahat 1 menit =. 'emparan pemanasan
. ? kaki (20 lemparan
:9&7oo Phase
'angkah 0 3 &. 'emparan pemanasan
B. 6 kaki (20 lemparan
. 8stirahat 10 menit
D. 'emparan pemanasan
;. 6 kaki (20 lemparan
'angkah ? 3 &. 'emparan pemanasan
B. 6 kaki (20 lemparan
. 8stirahat 1 menit
'angkah 5 3 &. 'emparan pemanasan
B. 12 kaki (20 lemparan
. 8stirahat 1 menit D. 'emparan pemanasan
;. 12 kaki (20 lemparan
/. 8stirahat 1 menit
=. 'emparan pemanasan
. 12 kaki (20 lemparan
69&7oo Phase
'angkah 6 3 &. 'emparan pemanasan
B. 10 kaki (20 lemparan
. 8stirahat 10 menit
D. 'emparan pemanasan
;. 10 kaki (20 lemparan
'angkah 1 3 &. 'emparan pemanasan
B. 10 kaki (20 lemparan
. 8stirahat 1 menit
D. 'emparan pemanasan
;. 10 kaki (20 lemparan
/. 8stirahat 1 menit
=. 'emparan pemanasan
. 10 kaki (20 lemparan
?9&7oo Phase
'angkah 11 3 &. 'emparan pemanasan B. 15 kaki (20 lemparan
. 8stirahat 10 menit
D. 'emparan pemanasan
;. 15 kaki (20 lemparan
'angkah 12 3 &. 'emparan pemanasan
B. 15 kaki (20 lemparan
. 8stirahat 1 menit
D. 'emparan pemanasan
;. 15 kaki (20 lemparan
/. 8stirahat 1 menit
=. 'emparan pemanasan
. 15 kaki (20 lemparan
-
5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku
27/38
D. 'emparan pemanasan
;. 6 kaki (20 lemparan
/. 8stirahat 1 menit
=. 'emparan pemanasan
. 6 kaki (20 lemparan
'angkah 1) 3 ) lemparan off mound +0% ) bola yang terpukul +0%
'angkah 1* 3 ) lemparan dengan mound +0%
?-6 lemparan pada latihan memukul
20% breaking balls
'angkah 10 3 simulasi permainan 3 meningkat
sebanyak 10 lemparan per babak
rogram interal melempar hingga
-
5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku
28/38
$rotokol Rehabilitasi
Trans,osisi Ner0us Ulnaris Subkutan Terisolasi &ILK ' ANDRE&S
/ase 1-/ase =erakan egera ujuan
!emungkinkan penyembuhan jaringan lunak di sekitar nerus
!engurangi nyeri dan inflamasi
!emperlambat atrofi otot
!inggu 1
!emasang s!linposterior dalam keadaan fleksi siku 6 dengan
pergerakan bebas pergelangan tangan (gendongan untuk
kenyamanan
Dressin$kompresi
'atihan3 latihan menggenggam, latihan rentang gerak pergelangan
tangan, latihan isometrik bahu
!inggu 2 !elepaskans!linposterior untuk latihan dan mandi
!enambahkan latihan rentang gerak siku (latihan rentang gerak
pasif 10-12
!emulai latihan isometrik siku dan pergelangan tangan
!elanjutkan latihan isometrik bahu
/ase 2-/ase eralihan ujuan3!emulihkan rentang gerak penuh bebas nyeri
!eningkatkan daya ledak (sren$h, kekuatan (!o(er, dan dayatahan struktur otot ekstremitas atas
e#ara bertahap, meningkatkan bebas fungsional
!inggu ) !elepaskans!linposterior
!enambahkan porsi latihan rentang gerak, menekankan pada
ekstensi penuh
!emulai latihan fleksibilitas untuk ekstensor>fleksor pergelangan
tangan, supinasi>pronasi lengan ba4ah, fleksi>ekstensi siku
!emulai latihan penguatan ekstensor>fleksor pergelangan tangan,
supinasi>pronasi lengan ba4ah, fleksi>ekstensi siku, dan program
rehabilitasi bahu
!inggu ?
!elanjutkan seluruh latihan sebelumnya !emulai aktiitas olahraga ringan
/ase )-/ase enguatan 'anjut ujuan!eningkatkan daya ledak (sren$h, kekuatan (!o(er, dan daya
tahan.
e#ara bertahap mulai berolahraga
!inggu 5 !emulai program latihan eksentrik
!emulai latihan pliometrik
!elanjutkan latihan penguatan dan fleksibilitas bahu dan siku
!emulai program interal melempar
/ase *-/ase Kembali
Beraktiitas ujuan
-
5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku
29/38
e#ara bertahap, kembali berolahraga
!inggu 12 Kembali mengikuti kompetisi melempar
!elanjutkan program latihan Thro(er4s Ten(lihat halaman 52
2. Artro,lasti Deko",resi $osterior4 Siku
2..1 Dasar Rehabilitasi
8ndikasi artroplasti dekompresi posterior pada siku artroskopik adalah adanya
kompartemen posterior osteofit yang sering disebabkan oleh beban berlebihan
saat ekstensi algus, seperti pada melempar baseball. ujuan utama setelah
artroplasti seperti halnya prosedur artroskopi lainnya adalah mengembalikan
rentang gerak penuh siku dan pergelangan tangan se#epat mungkin. eringnya
nyeri dan inflamasi pada struktur tulang sering kali memperlambat pemulihan
ekstensi siku. enambahan latihan gerak harus berdasarkan pada frekuensi nyeri,
inflamasi, dan penyembuhan jaringan lunak. =erakan harus sekurang-kurangnya
dilakukan sedikitnya pada sudut antara 10o hingga 6o selama 1 hari setelah
operasi, men#apai pada susut 1o hingga 1oselama 2 minggu. elama 2 hingga
20 hari setelah operasi, pasien harus mampu melakukan rentang gerak penuh
sendi siku.
$rotokol Rehabilitasi
Artrosko,i Siku Ko",arte"en $osterior5Beban Ekstensi 9al%us4
/ase 1-/ase =erakan egera ujuan
!eningkatkan gerakan, memulihkan rentang
gerak penuh
!engurangi nyeri dan inflamasi
!emperlambat atrofi otot
ari 1-*
!elakukan latihan rentang gerak untuk
toleransi (ekstensi>fleksi dan supinasi>pronasi
ering kali ekstensi siku tidak mungkin
dilakukan akibat nyeri
!emberikan tekanan lembut saat ekstensi
!emulai peregangan fleksi>ekstensi
pergelangan tangan
!emulai latihan menggengam (!u#
!emulai latihan isometrik3
;kstensor>fleksor pergelangan tangan
;kstensor>fleksor siku
!engunakan dressin$kompresi, es *-0 >hari
ari 0-1 !elakukan latihan rentang gerak untuk
-
5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku
30/38
toleransi (sedikitnya 2-6
!emberikan tekanan lembut saat ekstensi
!elakukan mobilisasi sendi untuk
mengembalikan rentang gerak
!elanjutkan peregangan fleksi>ekstensipergelangan tangan
!elanjutkan latihan isometrik
!elanjutkan penggunaan es dan kompresi
untuk mengontrol pembengkakan
ari 11-1*
!elakukan latihan rentang gerak untuk
toleransi (sedikitnya 1-1
!emberikan tekanan lembut saat ekstensi ()-*
>hari
!elanjutkan teknik mobilisasi sendi
!emulai latihan halter (dumbbell ringan
biseps, triseps/leksor>ekstensor, supinator>pronator
pergelangan tangan
!elanjutkan penggunaan es setelah latihan
/ase 2-/ase eralihan ujuan3
!eningkatkan daya ledak (sren$h, kekuatan
(!o(er, dan daya tahan
!inggu 2-*
!elakukan latihan rentang gerak penuh (*-0
>hari
!emberikan tekanan lembut saat ekstensi siku
!elanjutkan latihan halter (dumbbell ringan
biseps, triseps
!emulai program rehabilitasi bahu (terutama
rotator eksternal, rotator #uff
!inggu *-+ !elanjutkan seluruh latihan sebelumnya
!emulai program rehabilitasi ringan tubuh
bagian atas
!elanjutkan penggunaan es setelah aktiitas
/ase )-/ase enguatan 'anjut ujuan
!eningkatkan daya ledak (sren$h, kekuatan
(!o(er, dan daya tahan.
e#ara bertahap mulai berolahraga
Kriteria untuk memulai fase )3
7entang gerak penuh tanpa nyeri
Kekuatan sedikitnya +0% dari sisi
kontralateral
idak ada nyeri atau nyeri tekan
!inggu 5-12
!elanjutkan latihan halter (dumbbell ringan
biseps, triseps
!elanjutkan program rehabilitasi bahu
!elanjutkan peregangan siku dan bahu
!emulai program rehabilitasi interal dan
bertahap untuk kembali berolahraga
$rotokol Rehabilitasi
-
5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku
31/38
Artrosko,i Siku
/ase 1-/ase =erakan egera ujuan
!emulihkan rentang gerak penuh, tanpa nyeri
pergelangan tangan dan siku
!engurangi nyeri dan inflamasi!emperlambat atrofi otot
ari 1-2
!elepaskan bulk# dressin$: menggantikan
dengan dressin$elastis.
!emulai latihan rentang gerak pergelangan
tangan dan siku
!emulai latihan menggengam (!u#
!emulai latihan fleksibilitas3 ekstensi>fleksi,
supinasi>pronasi pergelangan tangan
!emulai latihan penguatan isometrik (bahu,
siku, pergelangan tangan
ari )-+
!elanjutkan latihan rentang gerak penuh aktifdan aktif dengan bantuan (rentang gerak penuh
pada hari ke-+
!emulai latihan isotonik penguatan struktur
pergelangan tangan dan siku
ari 5-1* !elanjutkan seluruh latihan sebelumnya
!elanjutkan latihan rentang gerak (-120:
menekankan pada ekstensi siku penuh
/ase 2-/ase eralihan ujuan3
!eningkatkan daya ledak (sren$h, kekuatan
(!o(er, dan daya tahan
!enormalisasi artokinematik sendi!inggu ) !emulai program rehabilitasi ekstentrik siku
!emulai latihan penguatan bahu
!elanjutkan latihan rentang gerak siku
/ase )-/ase enguatan 'anjut ujuan
!elanjutkan untuk meningkatkan kekuatan dan
daya tahan.
!empersiapkan atlit untuk se#ara bertahap
kembali melakukan aktiitas fungsional
Kriteria untuk memulai fase )3
7entang gerak penuh tanpa nyeri
idak ada nyeri atau nyeri tekanji isokinerik yang memenuhi kriteria untuk
melempar
emeriksaan klinis yang memuaskan
!inggu 0
!elanjutkan seluruh latihan penguatan dan
fleksibilitas (program Thro(er4s Ten, h. 5)
!emulai interal latihan melempar (fase 1, h.
5)
/ase *-/ase Kembali Beraktiitas ujuan
e#ara bertahap, kembali melakukan aktiitas
fungsional
!elanjutkan latihan penguatan ekstremitas
-
5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku
32/38
atas
!inggu + !emulai aktiitas olahraga kompetitif
!elanjutkan program Thro(er4s Ten
!elanjutkan latihan fleksibilitas (terutama
peregangan ekstensi siku !elanjutkan seluruh latihan pergelangan
tangan>siku
2.; :raktur Terisolasi ,ada Ke,ala Radius
2.;.1 Dasar Rehabilitasi
Klasifikasi fraktur kepala radius berdasarkan !ason merupakan klasifikasi
yang paling banyak digunakan dan bermanfaat untuk terapi (=ambar 2-6. erapi
rehabilitasi pun dilakukan berdasarkan pada klasifikasi ini. (abel 2-)
!a"bar 2.
-
5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku
33/38
ering tidak tampak pada gambaran radiologi
anda!oserior -a !adpositif
ipe 88 epi fraktur kepala radius dengan pergeseran, depresi, atau
angulasiipe 888 /raktur 'omminaed seluruh kepala radius
ipe 8< /raktur disertai dengan dislokasi dan jejas terkait lainnya
2.;.2 Tera,i
/raktur nondis!la'ed i!e memerlukan sedikit imobilisasi atau tidak
membutuhkan imobilisasi sama sekali. 'atihan rentang gerak aktif dan pasif dapat
dimulai segera setelah #edera untuk memper#epat pulihnya rentang gerak se#ara
penuh. emposisian dalam keadaan fleksi dan eksensi, isometris supinasi dan
pronasi, dan isotonik pergelangan tangan dan bahu dapat dilakukan segera
(biasanya dalam minggu pertama setelah #edera. ekanan pada kepala radius
harus diminimalisasi. iga sampai ? minggu fleksi dan ekstensi aktif sendi siku
dapat dilakukan, bersamaan dengan latihan isotonik pergelangan tangan.
/raktur tipe 88 dan 888 biasanya membutuhkan reduksi terbuka dengan
fiksasi internal. 8mobilisasi sering kali diperlukan dalam 4aktu singkat, diikuti
dengan latihan rentang gerak, baik se#ara aktif maupun pasif.
/raktur 'omminuedtipe 8< sering kali membutuhkan stabilisasi sendi siku
dan eksisi fragmen dan biasanya menyebabkan beberapa keterbatasan fungsional.
7entang gerak penuh jarang kembali dan nyeri siku kronis dapat menetap.
erapi untuk fraktur tipe 8, 88, 888 dan 8< dijelaskan pada abel 2.*.
TABEL 2.- Tera,i :raktur Ke,ala Radial ,ada *lahra%a7an
Ti,e Tera,i
ipe 8
(nondis!la'ed
ipe 88
ipe 888
ipe 8inflamasi
!emulihkan rentang gerak penuh pergelangan
tangan dan siku
!emperlambat atrofi otot
!inggu 1
!emulai latihan rentang gerak aktif dan aktif dengan
bantuan siku: latihan rentang gerak minimal
diperbolehkan (10-10 dalam 2 minggu
!emulai latihan menggengam>mendempul
(!u#$ri!!in$ e0er'ises
!emulai latihan penguatan isometrik (siku dan
pergelangan tangan
!emulai latihan penguatan isotonik pergelangan
tangan
/ase 2-/ase eralihan ujuan
!empertahankan rentang gerak penuh siku
!eningkatkan latihan penguatan siku
e#ara bertahap, meningkatkan beban fungsional
!inggu )
!emulai latihan penguatan bahu: terfokus pada
rotator #uff
!elanjutkan latihan rentang gerak siku
(fleksi>ekstensi penuh
!emulai latihan resistensi ringan fleksi>ekstensi (1 lb
!emulai latihan rentang gerak aktif dengan bantuan
dan pasif supinasi>pronasi untuk toleransi
!inggu ?
!elanjutkan latihan rentang gerak aktif sengan
bantuan dan pasif supinasi>pronasi hingga rentang
penuh
!enambah porsi program rehabiltasi bahu
!enambah porsi latihan penguatan siku
/ase )-/ase enguatan 'anjut ujuan
!empertahankan rentang gerak penuh siku
!eningkatkan daya ledak (sren$h, kekuatan
(!o(er, dan daya tahan.
e#ara bertahap mulai berolahraga
!inggu +
!elanjutkan latihan rentang gerak aktif dengan
bantuan dan pasif supinasi>pronasi penuh
!emulai latihan eksentrik fleksi>ekstensi siku
!emulai program latihan pliometrik
!elanjutkan program isotonik lengan ba4ah,
-
5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku
35/38
pergelangan tangan, dan bahu
!elanjutkan latihan hingga minggu ke-12
2.> Artro,lasti Siku
2.>.1 Dasar Rehabilitasi
&rtroplasti siku dapat diindikasikan untuk kondisi berikut3
Gyeri, ketidakstabilan, dan ankilosis bilateral, seperti pada pasien
rheumatoid arthritis stadium lanjut ) atau * yang tidak responsif terhadap
manajemen medis.
Kegagalan interpositional atau artroplasti anatomis.
Kegagalan artroplasti prostetik.
&rtrodesis dalam posisi fungsional yang buruk.
etelah reseksi en blo# untuk tumor.
&rtrosis degeneratif yang gagal debridemen dan eksisi longgar.
7heumatoid arthritis di mana sinoektomi dan eksisi kepala radial telah
gagal.
Kontraindikasi artoplasti siku meliputi3
8nfeksi aktif.
ilangnya fungsi fleksor atau-lail elbo(akibat kelumpuhan motorik.
asien menerima keterbatasan aktiitas.
Kurang memadainya kualitas kulit posterior.
ersediaan tulang yang tidak adekuat atau ketidakstabilan ligamen dengan
resur-a'in$ im!lans.
endi yang neurotropik
rostese siku dapat diklasifikasikan menjadi semi'onsrained (engsel
longgar atau engsel lemah, non'onsrained (minimal 'onsrained, atau -ull#
'onsrained. rostese -ull# 'onsrained sekarang tidak lagi digunakan karena
tingkat kegagalan yang #ukup tinggi.
-
5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku
36/38
$rotokol Rehabilitasi
$en%%antian Total Siku?
ari )
!elepaskan bulk# dressin$dan menggantikan dengan dressin$
kompresif ringan
!emulai latihan rentang gerak aktif siku dan lengan ba4ah?>hari selama 1-10 menit
3aihan renan$ $erak aki- harus dilakukan den$an !osisi siku
mendekai ubuh unuk men$hindari re$an$an berlebihan dari
li$amnenum kolaeral siku #an$ direkonsruksi
!emastikan s!lin ekstensi siku terpasang antara sesi latihan
dan pada malam hari.
!inggu 2 'atihan rentang gerak pasif dapat dimulai pada siku
timulasi elektrik fungsional (-un'ional ele'ri'al simulaion
dapat dimulai untuk menstimulasi biseps, triseps, atau keduanya
!inggu ? !elepaskan s!lin ekstensi siku sepanjang hari jika stabilitas
siku adekuat
'atihan rentang gerak dapat dilakukan pada fase ini dengan
posisi siku menjauhi tubuh.
!inggu 5 !elepaskans!linekstensi siku pada malam hari
!emulai latihan penguatan tangan dan lengan ba4ah se#ara
bertahap dan lembut
!elakukan terapi dalam batas kenyamanan pasien
N Dikutip dari3 annon G!3Dia$nosis and reamen manual -or !h#si'ians and hera!iss, ed ),
1661, he and 7ehabilitation enter of 8ndiana, .
-
5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku
37/38
DA:TAR $USTAKA
&ndre4s C7, #hemmel p, Ahiteside C&3 ;aluation, treatment, and preention
of elbo4 injuries in thro4ing athletes. 8n The u!!er e0remi# in s!ors
medi'ine, t. 'ouis, 166, !osby.
&ndre4s C7, Ahiteside C&3 ommon elbo4 problems in the athlete, J Orho!
"!ors Ph#s Ther 1+(?3 256, 166)
Bennet CB, ullos 3 ute injuries to the elbo4. 8n The u!!er e0remi# in
s!ors medi'ine, t. 'ouis, 166, !osby.
Broberg !&, !orney B/3 7esults of treatment of fra#ture dislo#ations of the
elbo4, 2lin Orho!21?316, 165+
annon G3 Dia$nosis and reamen manual -or !h#si'ians and hera!iss,
8ndianapolis, 1661, and enter.
=allo4ay !, De!aio !, !angine 73 7ehabilitatie te#hni@ue in the treatment of
medial and lateral epi#ondylitis, Orho!edi's10(63156, 1662
!aitland =D3 erebral mani!ulaion, 'ondon, 16++, Butter4orths
!orrey B/3 Biome#hani#s of the bo4 and forearm, Orho! "!ors Med1+35*,
166*
etto C' et al3 7ehabilitation follo4ing ulnar #ollateral ligament re#onstru#tion of
the athletes.J Orho! "!ors Ph#s Ther 1*31, 1661
ullos , Bennett C, pephard D3 &dult elbo4 dislo#ations me#hanism of
instability,1nsr 2ourse 3e'1 )03?6, 165?
Ailk K;3 7ehabilitation of the #omple. 8n &ndre4s C7, offer , editors3 Elbo(
arhros'o!#, hiladelphia, 166*, !osby
Ailk K;, &rrigo &, &ndre4s C73 7ehabilitation of the elbo4 in the thro4ing
athlete,J Orho! "!ors Ph#s Ther1+3)0, 166)
-
5/28/2018 Dislokasi Sendi Siku
38/38
Ailk K; et al3 tre#th-shortening drills for the upper etremities3 theory and
#lini#al appli#ation,J Orho! "!ors Ph#s Ther1+(03020, 166)