distribusi pergerakan

Upload: devie-hikariyue

Post on 28-Feb-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Distribusi Pergerakan

    1/43

    Model Distribusi Perjalanan(Trip Distribution Model)

  • 7/25/2019 Distribusi Pergerakan

    2/43

    Perencanaan TransportasiJurusan Teknik Sipil

    Model distribusi perjalanan dalam Urutan Model4 Langkah :

    Trip Generation

    Trip Distribution

    Mode Choice

    Route Assignment

    Pengertian :

    - Definisi

    - Aspek Filosofi

  • 7/25/2019 Distribusi Pergerakan

    3/43

    Perencanaan TransportasiJurusan Teknik Sipil

    Pemodelan Distribusi atau Sebaran Perjalanan (TripDistribustion Model) merupakan suatu tahapanpemodelan yang memperkirakan distribusi jumlah

    pergerakan yang berasal dari suatu zona asal (origin, i)menuju ke suatu zona tujuan (destination,j).

    Model sebaran perjalanan juga melibatkan proses

    kalibrasi persamaan-persamaan yang akan menghasilkanseakurat mungkin hasil model terhadap hasil observasilapangan dari pola pergerakan asal dan tujuan lalu lintas.

    Pengertian Distribusi Perjalanan

  • 7/25/2019 Distribusi Pergerakan

    4/43

    Perencanaan TransportasiJurusan Teknik Sipil

    Skematik Pengertian DistribusiPerjalanan

    i jTi j

    Konsep DistribusiPerjalanan

    Konsep Bangkitan danTarikan Perjalanan

    i

    j1

    Ti jj2

    j3

    Ti j1

    Ti j2

    Ti j3

  • 7/25/2019 Distribusi Pergerakan

    5/43

    Perencanaan TransportasiJurusan Teknik Sipil

    1. Data pola pergerakan/perjalanan asal-tujuan antarzona sebagai jumlah arus lalu lintas, yang dapatberupa kendaraan, penumpang atau barang.

    2. Matriks interzonal transport impedance(jarak, waktuatau biaya).

    3. Distribusi frekuensi menunjukkan jumlah pergerakanuntuk setiap kategori transport impedance.

    Kebutuhan data untuk modeldistribusi perjalanan

  • 7/25/2019 Distribusi Pergerakan

    6/43

    Perencanaan Transportasi

    Jurusan Teknik Sipil

    Home interview survei dan survei lalu lintas lainnya (O-D survey dan traffic counting survey) akanmenghasilkan pola lalu lintas (base year) antar zona-zona dalam daerah studi dimana survei-survei ini jugaakan memberikan jumlah pergerakan inter-zona danintra-zona.

    Jumlah pergerakan inter-zona tersebut dapat dijadikandata untuk menggambarkan pola sebaran perjalanan

    yang terjadi. Jumlah arus pergerakan dinyatakan dalam matrik

    pergerakan atau matrik asal tujuan (MAT) atau O-Dmatrix.

    Data Distribusi Perjalanan

  • 7/25/2019 Distribusi Pergerakan

    7/43

    Perencanaan Transportasi

    Jurusan Teknik Sipil

    MATRIK ASALTUJUAN (MAT)

    MAT disusun sebagai matrik dua dimensi dengan jumlah barisdan kolom disesuaikan dengan jumlah zona yang diamati.

    Zona Asal (i) terlihat sebagaibaris dari matriksyang menjelaskan darimana sejumlah berjalanan berasal, danzona tujuan (j) terlihat sebagaikolom dari matriks

    yang menyatakan kemana sejumlah perjalanan didistribusikan. Jumlah lalu lintas antarazona idanzona jdinyatakan dengan

    Tij dan terlihat masing-masing kotak dalam MAT. Totaltrip productiondantrip attraction dapat dihasilkan dari

    informasi MAT. Untuk setiap zona asal, jumlah pergerakan

    dalamsatu garisakan menghasilkantotal trip productionpadasuatu zona tertentu danjumlah kolomakan menghasilkantripattractionuntuk zona tersebut.

  • 7/25/2019 Distribusi Pergerakan

    8/43

    Perencanaan Transportasi

    Jurusan Teknik Sipil

    MATRIK ASALTUJUAN (MAT)

    Tujuan

    (ke)

    Asal (dari)

    Zona1

    Zona2

    Zona

    j Total Oi

    Zona 1 T11 T12 O1

    Zona 2 T21 T22 O2

    Zona i Tij Oi

    .

    .

    .

    Total Dj D1 D2 Dj Total

    Perjalanan

  • 7/25/2019 Distribusi Pergerakan

    9/43

    Perencanaan Transportasi

    Jurusan Teknik Sipil

    Sel Matrik Asal Tujuan

    Jumlah arus lalu lintas (kendaraan, penumpangdan barang) diperoleh dari hasil survei.

    Perkiraan jumlah perjalanan yang terjadi

    dihubungkan dengan data saat ini dengan faktorpertumbuhan arus lalu lintas.

    Terdapat beberapa metode matematik-statistikuntuk mendapatkan MAT yang akan datang.

  • 7/25/2019 Distribusi Pergerakan

    10/43

    Perencanaan Transportasi

    Jurusan Teknik Sipil

    Metode Memperkirakan MAT

    MetodeMendapatkan

    MAT

    MetodeKonvensional

    MetodeLangsung

    Road side interview Passenger interview Home interview Foto Udara

    Metode TakLangsung

    Metode Analog SeragamAverage Fratar Detroit Furness

    Metode Sintetis Model Opportunity Model Gravity Model GravityOpportunity (GO)

    Metode TidakKonvensional

    Metodeberdasarkan Arus

    Lalu Lintas Estimasi entropimaksimumModel estimasikebutuhan transportasi

    AfterTamin, O.Z. (2000)

  • 7/25/2019 Distribusi Pergerakan

    11/43

    Perencanaan Transportasi

    Jurusan Teknik Sipil

    Matrik Transport Impedance

    Informasi lain yang perlu tersedia untuk pemodelan distribusiperjalanan adalah :

    Matriks yang menunjukkan informasi mengenai spatial separationuntuk masing-masing zona (dalam satuan jarak, waktu atau

    biaya). Nilai transport impedance biasanya diasumsikan sebagairute terpendek, tercepat atau termurah dari suatu zona asal kezona tujuan.

    Dari suatu zona asal ke zona tujuan dalam suatu sistem, terdapatbeberapa kemungkinan rute, yang disebut sebagai tree. Rute

    terpendek (dalam hal biaya, jarak atau waktu) dari suatu zona ike j disebut sebagai skim tree. Rute tersebut digunakan untukmengestimasi transport impedance.

  • 7/25/2019 Distribusi Pergerakan

    12/43

    Perencanaan Transportasi

    Jurusan Teknik Sipil

    Distribusi Frekuensi TransportImpedance

    Informasi akhir yang penting (distribusi frekuensi daritransport impedance) didapat dua matriks (survei O-Ddan survei transport impedance).

    Tnumber of

    t r ips

    n (t ransport impedance)

  • 7/25/2019 Distribusi Pergerakan

    13/43

    Perencanaan Transportasi

    Jurusan Teknik Sipil

    Contoh pembentukan MAT :

    1

    4

    2

    35

    6

    : Zona Kajian

    : Arus lalu lintas (jumlah perjalanan)dalam smp/jam

    200 700

    300240

    300

    200

    300

    400450

    350

    460

    200

    400

    300

    300

    100

    600

    300 500

    300

    400 200

  • 7/25/2019 Distribusi Pergerakan

    14/43

    Perencanaan Transportasi

    Jurusan Teknik Sipil

    Matrik Asal Tujuan

    Tujuan

    (ke)

    Asal (dari)1 2 3 4 5 6

    Total

    Oi

    1 200 700 300 --- 240 --- 1440

    2 300 200 --- 300 400 --- 1200

    3 450 --- 350 --- 460 ---1260

    4 --- --- --- 300 --- 500 800

    5 200 400 300 300 100 600 1900

    6 --- --- --- 300 400 200 900

    Dj 1150 1300 950 1200 1600 1300 7500

  • 7/25/2019 Distribusi Pergerakan

    15/43

    Perencanaan Transportasi

    Jurusan Teknik Sipil

    Model Sebaran

    Perjalanan

    Model

    Growth Factor

    ModelSynthetic

    Model Uniform

    Model Average

    Model Fratar

    Model Detroit

    Model Furness

    Model Gravity

    (unconstrained,

    production constrained,

    attraction constrained,fully constrained)

    Model Opportunity

    dll

    Model Distribusi Perjalanan

  • 7/25/2019 Distribusi Pergerakan

    16/43

    Perencanaan Transportasi

    Jurusan Teknik Sipil

    Model Distribusi Perjalanan Metode Analogi berdasarkanFaktor Pertumbuhan (Growth Factor)

    1. Model seragam (uniform)

    2. Model rata-rata (average)

    3. Model fratar

    4. Model detroit

    5. Model furness

  • 7/25/2019 Distribusi Pergerakan

    17/43

    Perencanaan Transportasi

    Jurusan Teknik Sipil

    Persamaan Umum FaktorPertumbuhan (Growth Factor)

    Model faktor pertumbuhan adalah pendekatanpemodelan distribusi perjalanan yang palingsederhana dengan persamaan umum sebagaiberikut :

    Tij = Qij E

    dimana : Tij = perjalanan yang akan datang dari i ke j

    Qij = perjalanan pada base year dari i ke j

    E = faktor pertumbuhan

  • 7/25/2019 Distribusi Pergerakan

    18/43

    Perencanaan Transportasi

    Jurusan Teknik Sipil

    1 . MODEL SERAGAM (UNIFORM)

    Tij = Qij E

    dimana :

    Tij = perjalanan yang akan datang dari i ke j

    Qij = perjalanan pada base year dari i ke j

    E = growth factor =

    Asumsi : Pertumbuhan lalu lintas dianggap sama untukseluruh daerah. Kesalahan akan terjadi pada kota-kotayang mempunyai tingkat pertumbuhan rata-rata yang tidakmerata.

    Q

    T

  • 7/25/2019 Distribusi Pergerakan

    19/43

    Perencanaan Transportasi

    Jurusan Teknik Sipil

    Filosofi Metode Seragam

    Bangkitan

    Perjalanan :1680 perjalanan

    Tij = 1000 perjalanan

    Tik = 680 perjalanan

    i

    jTi j

    kTik

    DistribusiBase Year

    BangkitanPerjalanan :

    840 perjalanan

    Tingkatpertumbuhan:

    2,0 pada tahun ke-n

    Tij = 500 perjalanan

    Tik = 340 perjalanan

    DistribusiTahun ke-n

    2,02,0

  • 7/25/2019 Distribusi Pergerakan

    20/43

    Perencanaan Transportasi

    Jurusan Teknik Sipil

    2. MODEL RATA-RATA (AVERAGE)

    Tij = Qij (Ei + Ej)/2

    dimana :

    Tij = perjalanan yang akan datang dari i ke j

    Qij

    = perjalanan pada base year dari i ke j

    Ei = Ti/ Qi, dan Ej = Tj/ Qj

    Jika model ini digunakan, total future trip akan dihasilkantidak sama seperti yang dihasilkan dari tahapan bangkitan

    perjalanan yaitu Ti = Ti(g)

  • 7/25/2019 Distribusi Pergerakan

    21/43

    Perencanaan Transportasi

    Jurusan Teknik Sipil

    Filosofi Metode Rata-Rata

    BangkitanPerjalanan :

    1680 perjalanan

    E ij :

    [2+3]/2

    Eik :

    [2+1,8]/2

    Tij = 1250 perjalanan

    Tik = 646 perjalanan

    i

    jTi j

    kTik

    DistribusiBase Year

    BangkitanPerjalanan :

    840 perjalanan

    Tingkat Pertumbuhan utktahun ke-n

    Tij = 500 perjalanan

    Tik = 340 perjalananAsal

    Zona i : 2,0

    Tujuan

    Zona j : 3,0

    Zona k : 1,8DistribusiTahun ke-n

    2,0 3,0

    1,8

  • 7/25/2019 Distribusi Pergerakan

    22/43

    Perencanaan Transportasi

    Jurusan Teknik Sipil

    Simpulan Hasil

    Metode rata-rata menghasilkan sebaranperjalanan karena besarnya perbedaan tidaktersebar secara acak tetapi tergantung nilaitingkat pertumbuhan.

    Zona dengan nilai pertumbuhan yang lebihrendah dari tingkat pertumbuhan global akanmenghasilkan nilai yang lebih besar dariperkiraan.

    Karena alasan di atas maka apabila semakin

    banyak pengulangan/iterasi yang digunakanuntuk menganalisis sebaran perjalanan, makanilai ketepatan menjadi berkurang.

  • 7/25/2019 Distribusi Pergerakan

    23/43

    Perencanaan Transportasi

    Jurusan Teknik Sipil

    3. MODEL FRATAR

    Model ini mencoba mengatasi permasalahansebelumnya. Dasarnya :

    1. Distribusi perjalanan dari suatu zona pada waktu yangakan datang proporsional dengan distribusi perjalanan

    pada waktu sekarang.2. Distribusi perjalanan dimodifikasi dengan faktor

    pertumbuhan dari zona kemana perjalanan tersebutberakhir.

    Modifikasi tersebut memperhitungkan lokasi zona yangberkaitan dengan zona lainnya. Faktor pertumbuhanakhir (final) yang akan digunakan didapat dengan caracoba-coba (iterasi).

  • 7/25/2019 Distribusi Pergerakan

    24/43

    Perencanaan Transportasi

    Jurusan Teknik Sipil

    Filosofi Perhitungan

    i 1

    2

    N

    ikdkk

    N

    ik

    dk

    dN

    ikikk

    N

    ik

    ik

    i

    didiidid

    tE

    t

    L

    tE

    t

    L

    2

    LLEEtT

    ,

    Ei Ed1

    Ed2

    ti1

    ti2

    3

    Ed3

    ti3

  • 7/25/2019 Distribusi Pergerakan

    25/43

    Perencanaan Transportasi

    Jurusan Teknik Sipil

    Contoh Analisis :

    1 2 3 4 Total Total yad. Kenaikan

    1 20 40 50 60 170 340 2

    2 40 30 100 50 220 220 1

    3 60 30 20 90 200 500 2.5

    4 80 70 60 40 250 750 3

    Total 200 170 230 240 840

    Total yad. 200 510 460 640 1810

    Kenaikan 1 3 2 2.67 2.15

    TUJUAN

    ASAL

    Perhitungan nilai Li dan Ld

    Li untuk pengulangan pertama

    L1= (t12+t13+t14)/(E12*t12+E13*t13+E14*t14) = (40+50+60)/(1*40+2.5*50+3*60) = 0,4348

    L2= (t21+t23+t24)/(E21*t21+E23*t23+E24*t24) = (40+100+50)/(2*40+2.5*100+3*50) = 0,3958

    L3= (t31+t32+t34)/(E31*t31+E32*t32+E34*t34) = (60+30+90)/(2*60+1*30+3*90) = 0,5238

    Ld untuk pengulangan pertama

    L1= (t21+t31+t41)/(E21*t21+E31*t31+E41*t41) = (40+60+80)/(3*40+2*60+2.67*80) = 0,3971

    L2= (t12+t32+t42)/(E12*t12+E32*t32+E42*t42) = (40+30+70)/(1*40+2*30+2.67*70) = 0,4884

    L3= (t13+t23+t43)/(E13*t13+E23*t23+E43*t43) = (50+100+60)/(1*50+3*100+2.67*60) = 0,4118

  • 7/25/2019 Distribusi Pergerakan

    26/43

    Perencanaan Transportasi

    Jurusan Teknik Sipil

    Hasil Pengulangan ke-1 :

    1 2 3 4 Total Total yad. Ei Li

    1 20 40 50 60 170 340 2 0.4348

    2 40 30 100 50 220 220 1 0.3958

    3 60 30 20 90 200 500 2.5 0.5238

    4 80 70 60 40 250 750 3 0.5526

    Total 200 170 230 240 840

    Total yad. 200 510 460 640 1810Ed 1 3 2 2.67 2.15

    Ld 0.3971 0.4884 0.4118 0.5128

    TUJUAN

    ASAL

    Iterasi k e-1

    1 2 3 4 Total Total yad. Ei Li

    1 16.64 110.78 84.65 151.62 363.6866 340 0.935 1.0010

    2 15.86 39.79 80.76 60.58 196.9838 220 1.117 1.06713 69.07 113.87 46.78 310.99 540.7033 500 0.925 0.9718

    4 113.96 327.92 173.59 170.47 785.9427 750 0.954 0.9719

    Total 215.5226 592.3544 385.7846 693.65481887.316

    Total yad. 200 510 460 640 1810

    Ed 0.928 0.861 1.192 0.923 0.9590

    Ld 0.9887 1.0211 1.0998 0.9282

    TUJUAN

    ASA

    L

  • 7/25/2019 Distribusi Pergerakan

    27/43

    Perencanaan Transportasi

    Jurusan Teknik Sipil

    Hasil Pengulangan ke-12Iterasi ke-12

    1 2 3 4 Total Total yad. Ei Li

    1 15 93 97 136 340 340 1.000 1.0001

    2 16 38 104 62 220 220 1.000 0.9997

    3 63 97 55 284 500 500 1.001 1.0002

    4 106 283 205 157 750 750 1.000 1.0000

    Total 200 510 460 640 1810

    Total yad. 200 510 460 640 1810

    Ed 1.000 1.000 1.000 1.001 1.0000

    Ld 0.9998 0.9997 0.9998 1.0003

    TUJUAN

    ASAL

    Kondisi Saat Ini : Kondisi Yang Akan Datang :

    1 2 3 4 1 2 3 4

    1 20 40 50 60 1 15 93 97 136

    2 40 30 100 50 2 16 38 104 62

    3 60 30 20 90 3 63 97 55 284

    4 80 70 60 40 4 106 283 205 157

    TU JU A N TUJU A N

    ASAL

    ASALHasil Hitungan

  • 7/25/2019 Distribusi Pergerakan

    28/43

    Perencanaan Transportasi

    Jurusan Teknik Sipil

    4. MODEL DETROIT

    Metode ini dikembangkan bersamaan dengan pelaksanaanpekerjaan Detroit Metropolitan Area Traffic Study dalamusahanya mempersingkat waktu operasi komputer danmengoreksi metode sebelumnya.

    Persamaan Umum :

    Tid= tid

    Nilai perjalanan untuk setiap sel matriks diatur dengancoba-coba dan iterasi sehingga total trip production dan

    trip attraction mendekati untuk faktor koreksi yang kecil (5atau 10 %)

    EEdEi

  • 7/25/2019 Distribusi Pergerakan

    29/43

    Perencanaan Transportasi

    Jurusan Teknik Sipil

    Contoh Perhitungan Distribusi Perjalanandengan Metode Detroit :

    1 2 3 4 Total Total yad. Kenaikan

    1 20 40 50 60 170 340 2

    2 40 30 100 50 220 220 1

    3 60 30 20 90 200 500 2.5

    4 80 70 60 40 250 750 3

    Total 200 170 230 240 840

    Total yad. 200 510 460 640 1810

    Kenaikan 1 3 2 2.67 2.15

    TUJUAN

    AS

    AL

  • 7/25/2019 Distribusi Pergerakan

    30/43

    Perencanaan Transportasi

    Jurusan Teknik Sipil

    Cara Hitung :

    ...

    ...

    ...

    ,

    ,

    ,

    ,

    631111523240

    EEEtT

    618152

    1220

    E

    EEtT

    211212

    111111

  • 7/25/2019 Distribusi Pergerakan

    31/43

    Perencanaan Transportasi

    Jurusan Teknik Sipil

    Hasil Perhitungan Pengulangan ke-1

    Iterasi 1

    1 2 3 4 Total Total yad. Kenaikan

    1 18.60 111.63 93.02 149.02 372.28 340 0.913293

    2 18.60 41.86 93.02 62.09 215.58 220 1.020496

    3 69.77 104.65 46.51 279.42 500.35 500 0.999303

    4 111.63 293.02 167.44 149.02 721.12 750 1.040054

    Total 218.60 551.16 400.00 639.56 1809.33

    Total yad. 200 510 460 640 1810

    Kenaikan 0.914894 0.925316 1.15 1.000691 1.00037

    TUJUAN

    ASAL

  • 7/25/2019 Distribusi Pergerakan

    32/43

    Perencanaan Transportasi

    Jurusan Teknik Sipil

    Hasil Pengulangan ke-10Iterasi 10

    1 2 3 4 Total Total yad. Kenaikan

    1 15 92 97 136 340.00 340 1.0

    2 16 38 105 61 220.00 220 1.0

    3 63 97 54 285 500.00 500 1.0

    4 105 283 204 158 750.00 750 1.0

    Total 200.00 510.00 460.00 640.00 1810.00Total yad. 200 510 460 640 1810

    Kenaikan 1.0 1.0 1.0 1.0 1.000000

    TUJUAN

    ASAL

    Kondisi Saat Ini : Kondisi Yang Akan Datang :

    1 2 3 4 1 2 3 4

    1 20 40 50 60 1 15 92 97 1362 40 30 100 50 2 16 38 105 61

    3 60 30 20 90 3 63 97 54 285

    4 80 70 60 40 4 105 283 204 158

    TUJUAN

    ASAL

    ASAL

    TUJUAN

    Hasil Hitungan

  • 7/25/2019 Distribusi Pergerakan

    33/43

    Perencanaan Transportasi

    Jurusan Teknik Sipil

    5. MODEL FURNESS

    Metode ini paling sering digunakan di Inggris yangjuga termasuk metode iterasi. Metode iniberdasarkan estimasi faktor pertumbuhan (growthfactor) untuk produksi perjalanan dan tarikanperjalanan, yaitu dua buah faktor pertumbuhan untuk

    setiap zona. Faktor pertumbuhan (growth factor) tersebut

    diaplikasikan pada baris dan kolom MAT untuk mendapatkan perjalanan masa depan.

    Nilai perjalanan untuk setiap sel matriks diatur

    dengan coba-coba dan iterasi sehingga total produksiperjalanan dan tarikan perjalanan mendekati untukfaktor koreksi yang kecil (5 atau 10 %)

  • 7/25/2019 Distribusi Pergerakan

    34/43

    Perencanaan Transportasi

    Jurusan Teknik Sipil

    MODEL FURNESS

    Metode Furness selalu mempunyai satusolusi akhir dan terbukti efisiendibandingkan dengan metode analogi

    lainnya. Solusi akhir selalu sama, tidak

    bergantung dari perhitungan

    pengulangan dimulai dari baris ataukolom.

  • 7/25/2019 Distribusi Pergerakan

    35/43

    Perencanaan Transportasi

    Jurusan Teknik Sipil

    Contoh Analisis Distribusi Perjalananmenggunakan Model FURNESS

    Suatu daerah studi terdiri dari 4 zone : A, B, C dan D. Distribusibangkitan perjalanan dan tarikan perjalanan dijelaskan sebagaiberikut:

    Untuk 5 tahun yang akan datang, diperkirakan bangkitan

    perjalanan naik menjadi : zone A = 3 x, zone B = 2,5 x, zone C = 2x dan zone D = 1,6 x; sedangkan tarikan perjalanan dari masing-masing zona naik menjadi : zone A = 1,2 x, zone B = 1,5 x, zone C= 3 x dan zone D = 2,4 x. Tentukan distrbusinya 5 tahun y.a.d !

    A B

    D C

    200 100

    500 50

    80 200

    300

    200

    400 300

    150

    100

  • 7/25/2019 Distribusi Pergerakan

    36/43

    Perencanaan Transportasi

    Jurusan Teknik Sipil

    Langkah 1 : Distribusi Perjalanan

    Distribusi perjalanan saat ini

    A B C D Total Kenaikan Prediksi

    A - 200 500 150 850 3 2550

    B 100 - 300 50 450 2.5 1125

    C 200 200 - 300 700 2 1400

    D 100 80 400 - 580 1.6 928

    Total 400 480 1200 500

    Kenaikan 1.2 1.5 3 2.4

    Prediksi 480 720 3600 1200

    ASAL

    TUJUAN

  • 7/25/2019 Distribusi Pergerakan

    37/43

    Perencanaan Transportasi

    Jurusan Teknik Sipil

    Langkah 2 : Iterasi 1

    Prediksi distribusi perjalanan 5 tahun yad., (Iterasi 1 : Kenaikan Bangkitan)

    A B C D Total

    A - 600 1500 450 2550

    B 250 - 750 125 1125C 400 400 - 600 1400

    D 160 128 640 - 928

    Total 810 1128 2890 1175

    Seharusnya 480 720 3600 1200

    F.Koreksi 0.59 0.64 1.25 1.02

    F.Koreksi = Perjalanan seharusnya/Total Perjalanan = 480 / 810 = 0,59

    TUJUAN

    ASA

    L

  • 7/25/2019 Distribusi Pergerakan

    38/43

    Perencanaan Transportasi

    Jurusan Teknik Sipil

    Langkah 3 : Iterasi 2

    Prediksi distribusi perjalanan 5 tahun yad., (Iterasi 2 : F.Koreksi Tarikan)

    A B C D Total Seharusnya F.Koreksi

    A - 384 1875 459 2718 2550 0.94B 147.5 - 937.5 127.5 1212.5 1125 0.93

    C 236 256 - 612 1104 1400 1.27

    D 94.4 81.92 800 - 976.32 928 0.95

    Total 477.9 721.92 3612.5 1198.5

    TUJUAN

    ASAL

  • 7/25/2019 Distribusi Pergerakan

    39/43

    Perencanaan Transportasi

    Jurusan Teknik Sipil

    Langkah 4 : Iterasi 3

    Prediksi distribusi perjalanan 5 tahun yad., (Iterasi 3 : F.Koreksi Bangkitan)

    A B C D Total

    A - 360.96 1762.5 431.46 2554.92B 137.175 - 871.875 118.575 1127.625

    C 299.72 325.12 - 777.24 1402.08

    D 89.68 77.824 760 - 927.504

    Total 526.575 763.904 3394.375 1327.275

    Seharusnya 480 720 3600 1200

    F.Koreksi 0.91 0.94 1.06 0.90

    TUJUAN

    ASAL

  • 7/25/2019 Distribusi Pergerakan

    40/43

    Perencanaan Transportasi

    Jurusan Teknik Sipil

    Ketelitian

    Ketelitian 5 % : iterasidihentikan apabila =

    0,95 < faktor koreksi < 1,05

    Ketelitian 10 % : iterasidihentikan apabila =

    0,90 < faktor koreksi < 1,10

  • 7/25/2019 Distribusi Pergerakan

    41/43

    Perencanaan Transportasi

    Jurusan Teknik Sipil

    Catatan :

    1. Metode analog mudah dimengerti dan hanya memerlukandata MAT sekarang dan angka faktor pertumbuhan zona dimasa yang akan datang.

    2. Proses iterasi yang sederhana.3. Jika digunakan pada wilayah studi yang stabil memungkinkan

    untuk mendapatkan hasil dengan tingkat ketepatan tinggi.4. Metode analog memerlukan data MAT yang lengkap mahal.5. Diperlukan jumlah zona yang konsisten, sehingga perlu

    adanya manipulasi guna mengantisipasi adanya pertumbuhanzona baru di masa yang akan datang.

    6. Jika ditemukan pergerakan antar zona adalah 0, maka tidak

    dimungkinkan untuk meramalkan pergerakan yang akandatang.7. Pergerakan intrazona tidak dapat detail karena dapat

    meningkatkan galat dan membutuhkan jumlah pengulanganyang semakin banyak.

  • 7/25/2019 Distribusi Pergerakan

    42/43

    Perencanaan Transportasi

    Jurusan Teknik Sipil

    Kesimpulan

    Model distribusi perjalanan pada intinya adalahmembangun matriks asal tujuan (MAT) untuk memprediksisebaran perjalanan di masa yang akan datang.

    Model yang digunakan berupa model analogi dan modelsintetik.

    Model faktor pertumbuhan hanya memperhitungkan faktorpertambahana arus lalu lintasnya tanpa memperhitungkanfaktor penghambat misalnya biaya maupun waktuperjalanan.

    Model Furness terbukti yang terbaik (lebih mudah danefisien) dibandingkan model analog lainnya. Meskipun

    demikian, dari perbandingan hasil antara model Fratar,Detroit dan Furness menghasilkan distribusi yang hampirsama.

    http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/Kuliah%20Pertemuan%206%20PT.xlshttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/Kuliah%20Pertemuan%206%20PT.xlshttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/Kuliah%20Pertemuan%206%20PT.xlshttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/Kuliah%20Pertemuan%206%20PT.xlshttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/Kuliah%20Pertemuan%206%20PT.xlshttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/Kuliah%20Pertemuan%206%20PT.xls
  • 7/25/2019 Distribusi Pergerakan

    43/43

    See You Next Class