dm dan hipolipid
DESCRIPTION
dfahdeiuTRANSCRIPT
BLOK 18 : MUSKULOSKELETAL DAN INTEGUMENDaftar Obat
Oleh:
KELOMPOK TRAMED F:
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM
2014Obat Anti Diabetik Oral
Obat anti diabetik oral terbagi menjadi beberapa golongan, antara lain:a. Sulfonilurea
b. Meglitinid
c. Biguanid
d. -glikosidase inhibitor
e. Tiazolinedion
A. Sulfonilurea
EfficacySafetySuitabilityKeterangan
Sering disebut dengan insulin secretegogues, kerjanya merangsang sekresi insulin dari granul sel-sel B langerhans pankreas
Rangsangannya melalui interaksi dengan ATP-sensitive K channel pada membran sel-sel B yang menimbulkan depolarisasi memberan dan keadaan ini menimbulkan depolarisasi membran dan akan membuka kanal Ca
Dengan terbukanya kanal Ca maka ion Ca 2+ akan masuk ke sel B, merangsang granula yang berisi insulin denga jumlah yang ekuivalen dengan peptida C.Efek samping:
Ringan sampai berat Hipoglikemia Gejala ssp Gejala hematologiInteraksi:
Obat yang meningkatkan risiko hipoglikemia sewaktu penggunaan sulfonilurea adalah insulin, alkohol, fentormin, sulfonamid, salisilat dosis besar, kloramfenikol, MAO inhibitor, guanetidin, steroid anabolikIndikasi :Pemilihan obat golongan sulfonilurea ditentukan bukan menurut umur pasien waktu mulai diterapi tetapi umur pasien saat terkena DM
Kontra Indikasi :Insufisiensi ginjal dan hati, ibu hamil dan menyusui, pasien dengan ketoasidosis, hati-hati pada psien dengan pengguna alkoholisme akut dan pasien dengan terapi diuretik tiazid
Penggolongan : Sulfonilurea generasi pertama: tolbutamid, chlorpropamid dan tolazamid
Sulfonilurea generasi kedua; gliburid, glipizid, glimepirid
ObatEfficacySafetySuitabilityDosisBSO Harga
Tolbutamid Mula kerja cepat, masa paruhnya sekitar 4-7 jam.
Dalam darah 91-96% terikat protein plasma
Absorpsi lebih lambat dari golongan sulfonilurea yang lain, waktu paruh 7 jam(fkui )Ringan : sakit kepala dan tinitusIndikasi: diabetes melitus tipe 2, terutama untuk orang tua karena efek kerjanya pendek
Kontra Indikasi ;
Tidak boleh diberikan pada penderita dengan gangguan hati berat, ibu hamil dan ibu menyusui, dan pada keadaan ketoasidosis (BNF 2009)0.5-1.5 g (maks. 2 g) sehari dalam dosis terbagi dengan atau
segera setelah makan atau sebagai dosis tunggal dengan atau
segera setelah sarapantolbutamide 500 mg.-
ChlorpropamideWaktu paruhnya sampai 32 jam
Metabolismenya di hepar tidak lengkap, 20% di ekskresi utuh di urin (katzung, fkui)Memiliki efek samping yang relatif banyak karena efeknya yang lama terutama hipogilkemik penggunaan pada orangtua, facial flushing, toksisitas hematologi seperti leukopeni dan trombositopenia , peningkatan sekresi hormon antidiuretik (katzung)
Indikasi: pasien diabetes melitus tipe 2 dan bisa juga untuk diabetes insipidus
Kontraindikasi; pasien dengan insufisiensi ginjal atau hati (bnf)250mg perhari setelah sarapan; pada orangtua 100-125 (ttpi sebaiknya td diberikan pada orgtua)
Dosis maksimum 500 mg(bnf, katzung)100 mg dan 250 mg Dus 100 tablet 100 mg Rp. 92.895;
250 mg Rp.183.505;
Tolazamid Potensi sebanding dengan chlorppropamid, tetapi durasi kerjanya lebih pendek sekitar 7 jam
Memliki efek hipoglikemik kuat
Glyburide(glibenklamide)Potensinya 200 kali lebih kuat dari tolbutamide
Masa paruhnya sekitar 4 jam
Di metabolisme di hati mjd produk yg memiliki efek hipoglikemik rendah
Efek samping; selain sedikit berpotensi untuk hipoglikemik, sedikit meningkatkan klirens, dan jarang menimbulkan flushing Indikasi; diabetes melitus tipe 2
Kontraindikasi; pasien insufisensi hati dan ginjal Dosis awal adalah 2,5 mg / hari atau kurang, dan dosis pemeliharaan rata-rata adalah 5-10 mg / hari diberikan sebagai dosis tunggal pada pagi hari dengan atau segera setelah sarapan, dosis maksimum 15 mg perhariTablet 5 mgDus 10x10 tablet 5mg Rp. 38.500;
GlipizideMemiliki waktu paruh terpendek yaitu 2-4 jam
Memilki efek maksimal dalam mencegah hiperglikemia postprandial
90% metabolime di hepar menjadi produk tidak aktif
Harus dimakan 30 menit sblm makan karena makanan mengaggngu penyerapan
Efek samping: karena kerjnaya pendek shg efek hipoglikemiknya lebih rendah dari gliburid, dapat juga terjadi pusing dan mengantukIndikasi: diabetes melitus tipe 2
Kontraindikasi: pasien insufuisiensi hati dan ginjalDosis awal 2,5-5 mg dosis tunggal, dosis bisa dinaikkan sampai 15mg. Diberikan 30 menit sebelum sarapan atau makan siang. Dosis maksimum 20 mg/hari. Jika dosis awal ingin dinaikkan maka pemberian dosis harus dibagi Glipizid tablet 5mg dan 10 mgDus 5x10 tab 5 mg Rp. 67.500;
10 mg Rp.115.000;
GlimepirideMemilki waktu paruh 5 jam, sehingga memungkinkan pemberian satu kali sehari
Dimetabolisme secara total di hepar
Dapat meurunkan kadar gula darah dengan dosis obat paling rendah diantara golongan sulfonilurea lainnyaEfek samping: hiponatremiaIndikasi: diabetres melitus tipe 2
Kontraindikasi: pasien insufisiensi ginjal dan hati, hamil, menyusui,Dosis tunggal 1 mg perhari disesuikan dengan respon selama 1-2 minggu diberikan sesaat sebelum atau bersamaan dengan makan pertama kali pada hari itu
Dosis maksimum harian 4 mg, ttpi jika dibutuhkan bisa ditoleransi smapi 6 mg/hariGlimeprid tablet 1mg dan 2mg3 x10 tablet 1mg Rp. 39.600;
2mg Rp.75.900;
B. MeglitinidEfficacySafetySuitabilityKeterangan
Mekanisme kerja:
Merangsang insulin dengan menutup kanal K yang ATP-independent di sel pancreas.
Farmakokinetik:
Pemberian oral( absorpsinya cepat dan kadar puncaknya dicapai dalam waktu 1 jam, masa paruh 1 jam. Diberikan beberapa kali/hari, sebelum makan.Efek samping:
Berat badan naik, hipoglikemi, gangguan saluran cerna, reaksi alergi pernah dilaporkan.Indikasi:
Pengobatan diabetes mellitus
Kontraindikasi:
Pada pasien dengan gangguan fungsi hepar atau ginjal harus diberikan secara hati-hati
C. BiguanidEfficacySafetySuitabilityKeterangan
Merupakan antihiperglikemik yang tidak menyebabkan rangsangan sekresi insulin dan umumnya tidak menyebabkan hipoglikemia. Menurunkan produksi glukosa di hepar dan meningkatkan sensitivitas jaringan otot dan adipose terhadap insulin akibat aktivasi kinase di sel (AMP-activated protein kinase)Efek samping:
Gangguan GI (mual, muntah, diare,metallic taste), ketosis yang tidak disertai hiperglikemia, gangguan cairan dan elektrolit pada orang dengan riwayat penyakit ginjal dan kardiovaskular.Indikasi:
Diabetes mellitus tipe 2 dengan kelebihan berat badan
Kontra indikasi:
Kehamilan, pasien dengan penyakit hepar berat, penyakit ginjal dengan uremia, penyakit jantung kongestif, penyakit paru dengan hipoksia kronik.Nama obat: metformin, fenformin (telah ditarik dari pasaran)
Dosis metformin:
Dosis awal: 2x500 mg
Maintenance dose: 3x500 mg
Dosis maksimal: 2,5 g
Harga:
Tablet 500mg=Rp 990
Kaplet 850mg=Rp 1.430Cara pemberian: diminum pada waktu makan
D. -glikosidase inhibitorEfficacySafetySuitability
Merupakan obat antidiabetik oral yang digunakan untuk mengobati diabetes tipe 2 dengan cara mencegah penyerapann karbohidrat. Karbohidrat normalnya diubah menjadi gula (monosakarida), yang diabsorbsi melalui usus. Alfa-glukooksidase inhibitor mengurangi dampak karbohidrat bagi kadar gula dalam darah,Efek samping: sering kentut (flatulence) dan perut kembung.Indikasi: untuk menstalbilkan kadar gula darah pada pasien yang hiperglikemi pada DM tipe 2
Kontraindikasi:
hipersensitif acarbose, ketoasidosis diabetikum, obstruksi usus, penyakit usus kronik lainnya.
ObatEfikasiSafetySuitabilityDoseCost
AcarboseKerja antihiperglikemik dari acarbose dihasilkan dari inhibisi reversible alfaamilase pancreas dan terikat pada enzim alfa glukohidrolase. Alfa amylase pancreas menghambat pemecehan polisakarida ke monosakaridaEfek samping: sering kentut (flatulence) dan perut kembung.I: untuk mengatur kadar gula darah pada pasien DM tipe 2, dapat menurunkan plasma PP pada DM tipe 1 dan 2KO: hipersensitif terhadap obat ini, ketoasidosis, sirosis, ulserasi kolon, gangguan pencernaan kronik.Initial: 25 mg 3x/hari setelah suapan makan pertama.
Dosis maks: 60kg: 100 mg 3x/hariTablet ECLID 50 mg x 10 x 5 (Rp 61.250)
MiglitolDerivate desoksi nojirimisin,Efek samping: sering kentut (flatulence) dan perut kembung.I: untuk mengontrol kadar gula darah pada pasien DM tipe 2
KO: ketoasidosis diabetikum
Inflamatory bowel disease, hipersensitif terhadap obat ini.Dewasa: oral: 25 mg 3x/hari setelah suapan makan pertama; dosis ditingkatkan hingga 50 mg 3x/hari setelah 4-8 minggu, dosis maksimal 100 mg 3x/hari
E. TiazolidinedionEfficacySafetySuitability
Meningkatkan kepekatan tubuh
terhadap insulin. Berikatan dengan peroxisome proliferators actived receptor gamma/PPAR gamma di otot, jaringan lemak, dan hati untuk menurunkan resistensi insulin. Efeknya meningkatkan ambilan dan penggunaan glukosa pada otot skeleta dan menghambat produksi glukosa dan trigliserid di hepar.Efek sampingnya adalah peningkatan berat badan yang moderate, edema, menambah volume plasma dan memperburuk gagal jantung kongestif. Bersifat hepatotoksik.Kontraindikasi pada gangguan fungsi hepar. Kurang cocok untuk pasien obesitas karena meningkatkan berat badan. Tidak dianjurkan pada gagal jantung fungsional kelas III dan IV.
ObatEfikasiSafetySuitabilityDose
PioglitazonMenurunkan HbA1c (1-1,5%) dan kecenderungan meningkatkan HDL, efek pada LDL dan TG bervariasiEfek samping: peningkatan BB, edema, menambah volume plasma dan memperburuk gagal jantung kongestifIndikasi: Diabetes mellitus tipe 2
Kontraindikasi: gangguan fungsi heparDosis awal: 15-30 mg, bila control glisemia belum adekuat, dosis ditingkatkan sampai 45 g
RosiglitazonMenurunkan HbA1c (1-1,5%) dan kecenderungan meningkatkan HDL, efek pada LDL dan TG bervariasiEfek samping: peningkatan BB, edema, menambah volume plasma dan memperburuk gagal jantung kongestifIndikasi: Diabetes mellitus tipe 2
Kontraindikasi: gangguan fungsi heparDosis awal: 4 mg, bila dalam 3-4 minggu control glisemia belum adekuat, dosis ditingkatkan 8 mg/hari
GlitazonMenurunkan produksi glukosa hepar, menurunkan asam lemak bebas di plasma dan remodeling jaringan adipose.Efek samping: peningkatan BB, edema, menambah volume plasma dan memperburuk gagal jantung kongestifUntuk DM tipe 2 yang tidak memberi respon dengan diet dan latihan fisik, sebagai monoterapi atau dikombinasi pada mereka yang tidak memberi respon pada obat hipoglikemik lain (sulfonylurea, metformin) atau insulin
INSULINGolongan ObatEficacySafetySuitability
Short acting InsulinMerupakan kristalin zink soluble (regular insulin) yang merupakan short acting insulin. Diberikan 30-45 menit sebelum makan. Puncak kerja 2-3 jam setelah pemberian. Durasi 5-8 jam. Digunakan secara intravena pada kegawatdaruratan, atau diberikan secara subkutan sebagai regimen pemeliharaan baik digunakan sebagai obat tunggal maupun dikombinasikan bersama dengan preparat insulin intermediate atau long acting.Kemerahan dan gatal pada tempat penyuntikan, reaksi alergi mulai ringan, sedang, hingga berat. Gejala ringan misalnya bengkak, gatal atau kemerahan pada tempat suntikan. Gejala yang berat diantaranya denyut nadi menjadi cepat, tekanan darah turun, seluruh badan kemerahan, nafas menjadi sulit.Digunakan sebagai terapi awal pada kasus DM baru untuk mengontrol kadar glukosa darah.
Intermediate Insulin Masa kerja sedang yaitu 10-16 jam dan dengan mula kerja yang lambat yaitu sekitar 2-4 jam dan mencapai kadar puncak dalam 4-10 jam . Biasanya dikombinasikan dengan regular insulinDapat menimbulkan hipoglikemia, alergi insulin, resistensi insulin dan distrofi lemak pada daerah penyuntikan.Indikasi : DM tipe 1 dan DM tipe 2 yang tidak dapat diatasi hanya dengan diet dan atau antidiabetik oral, pasien DM pascapankreatektomi atau DM dengan kehamilan.
Long acting insulinInsulin glargine memiliki onset lambat 2-4 jam dengan durasi kerja 20-24 jam. Glargine diberikan sekali sehari. Insulin detemir memiliki onset 3-8 jam dan durasi kerjanya sampai 23 jam. Dapat menimbulkan hipoglikemia, alergi insulin, resistensi insulin dan distrofi lemak pada daerah penyuntikan.Indikasi : DM tipe 1 dan DM tipe 2 yang tidak dapat diatasi hanya dengan diet dan atau antidiabetik oral, pasien DM pascapankreatektomi atau DM dengan kehamilan.
Mixed InsulinMerupakan kombinasi dari intermediat acting insulin dengan short acting insulin.Mengandung 70% NPH dan 30% insulin reguler, dimana NPH bekerja lamban dengan masa kerja sedang yaitu bekerja setelah jam pemberian, dan selama 10 16 jam, dan mencapai efek puncak 6 12 jam, sedangkan insulin regular masa kerjanya singkat dan efeknya tampak setelah pemberian 15 menit Dapat menimbulkan hipoglikemia, alergi insulin, resistensi insulin dan distrofi lemak pada daerah penyuntikan.Indikasi : DM tipe 1 dan DM tipe 2 yang tidak dapat diatasi hanya dengan diet dan atau antidiabetik oral, pasien DM pascapankreatektomi atau DM dengan kehamilan.
OBAT YANG MENURUNGKAN LIPOPROTEIN PLASMAA. Asam FibratObatEfficacySafetySuitability
Asam FibratEfek obat ini pada level lipid darah dimediasi oleh interaksinya dengan
peroxisome proliferator activated receptors (PPARs) yang meregulasi transkripsi gen. Tiga isotope (alfa, beta, gamma) telah diketahui. Fibrat terikat pada PPAR-alfa, yang mana diekspresikan terutama di hati dan jaringan lemak coklat, dan lebih sedikit di ginjal, jantung, dan otot skelet. Fibrat mengurangi trigliserida melalui stimulasi oksidasi asam lemak lewat PPAR-alfa, peningkatab sintesis LPL, dan mengurangi ekspresi apoC-III. Peningkatan LPL akan meningkatkan klirens lipoprotein tinggi trigliserida. Penurunan produksi apoC-III pada hari akan menjadi inhibitor dari proses lipolitik dan klirens dimediasi reseptor, akan menigkatkan klirens VLDL. Peningkatan HDL-C karena fibrat disebabkan stimulasi PPAR-alfa terhadap ekspresi apoA-I dan apoA-II, yang meningkatkan nilai HDL. ESO : umumnya dapat ditoleransi dengan baik, efek samping hanya terjadi pada 5-10% pasien, tetapi biasanya tidak cukup kuat untuk menghentikan penggunaan obat. Efek samping gastrointestinal terjadi pada sekitar 5% pasien. Efek samping lain yang dilaporkan antara lain ruam, urtikaria, hilangnya rambut, myalgia, kelelahan, sakit kepala, impotensi, dan anemia. Peingkatan sedikit pada transaminase dan alkali fosfatase hati juga dilaporkan. Myopathy, dan peningkatan kerja antikoagulan. Peningkatan litogenisitas dari empedu, sehingga mudah menyebabkan pembentukan batu empedu, umumnya klofibrat.Kombinasi dengan golongan statin tidak dianjurkan, karena dapat menyebabkan rhabdomyolisis dan myoglobinuriaI : hyperlipidemia (khususnya hipertrigliserid dengan type III hyperlipoproteinemia)KI : Kehamilan dan anak (absolut), gagal ginjal, disfungsi hati (relative)
ObatEfficacySafetySuitabilityDosisHarga
GemfibrozilCara kerja sama, dengan penurunan trigliserida sebesar 50% dan peningkatan HDL-C sebesar 15%, sedangkan nilai LDL-C meningkat atau tidak berubahESO : sama dengan golongan fibrate lainnyaI : sesuai golongan fibrate
KI : sesuai golongan fibrateDosis : 600 mg 2 kali sehari, setengah jam sebelum makan pagi dan malam
Dosis Maksimal :
Lama terapi :
Monitoring terhadap kadar lipid darahGemfibrozil 300 mg per kapsul Rp.400,00
ClofibrateCara kerja sama, dengan penurunan trigliserida sebesar 50% dan peningkatan HDL-C sebesar 15%, sedangkan nilai LDL-C meningkat atau tidak berubahESO : sama dengan golongan fibrate lainnya, peningkatan kejadi kolelitiasis secara signifikanI : sesuai golongan fibrate
KI : sesuai golongan fibrateDosis : 2 gram dalam dosis terbagi
Dosis Maksimal :
Lama terapi :
Monitoring terhadap kadar lipid darahTidak tersedia di Indonesia
FenofibratePenurunan VLDL sama dengan gemfibrozil, tetapi juga lebih dapat menurunakan level LDL dari 15-20%ESO : sama dengan golongan fibrate lainnyaI : sesuai golongan fibrate
KI : sesuai golongan fibrateDosis : 200-400 mg sekali sehari
Dosis Maksimal :
Lama terapi :
Monitoring terhadap kadar lipid darahTrolip 100 mg Per kapsul Rp.4.500,00
Trolip 300 mg per kapsul Rp.10.400,00
BezafibratePenurunan VLDL sama dengan gemfibrozil, tetapi juga lebih dapat menurunakan level LDL dari 15-20%ESO : sama dengan golongan fibrate lainnyaI : sesuai golongan fibrate
KI : sesuai golongan fibrateDosis : 1-3 kali sehari 200 mg/hari
Dosis Maksimal :
Lama terapi :
Monitoring terhadap kadar lipid darahDecrilip 200 mg per tab Rp. 4.900,00
CiprofibratePenurunan VLDL sama dengan gemfibrozil, tetapi juga lebih dapat menurunakan level LDL dari 15-20%ESO : sama dengan golongan fibrate lainnyaI : sesuai golongan fibrate
KI : sesuai golongan fibrateDosis :
1x sehari 100 mgDosis Maksimal :
Lama terapi :
Monitoring terhadap kadar lipid darahModalim 100 mg per tablet Rp. 12.500,00
B. Resin
EfficacySafetySuitabilityDosisHarga
Resin menurunkan kadar kolesterol dengan cara mengikat asam empedu dalam saluran cerna, mengganggu sirkulasi enterohepatik sehingga ekskresi steroid yang bersifat asam dalam tinja meningkat. Penurunan kadar asam empedu ini oleh pemberian resin akan menyebabkan meningkatnya produksi asam empedu yang berasal dari kolesterol. Karena sirkulasi enterohepatik dihambat oleh resin maka kolesteron yang diabsorpsi lewat saluran cerna akan terhambat dan keluar bersama tinja. -Rasa tidak enak seperti pasir.
- efek samping tersering: mual, muntah dan konstipasiIndikasi: hiperkolestrolemia primer yang tidak menunjukan respon terhadap control makanan
KI: pasien dengan gangguan saluran empedu total Kolestiramin dan kolestipol
Dewasa: 12-16 g sehari dibagi 2-4 bagian dan dapat ditingkatkan sampai maksimum 3 kali 8g.Anak: 10-20 g/ hari. Ditelan sebagai larutan atau dalam sari buah untuk mengurangi iritasi, bau dan rasa yang mengganggu.
-Colesevelam adalah preparat resin terbaru yang dapat menurunkan LDL sebesar 18% pada dosis maksimal, dosisnya: 2 x 3 tablet @625 mg atau sekligus 6 tablet.5 g x 20 (Rp350.00)
C. Penghambat HMG CoA reduktase
ObatEfficacySafetySuitabilityDosisHarga
SimvastatinCara Kerja : Inhibitor HMG-CoA reduktase, menghambat kecepatan biosintesis kolesterol dengan cara penghambatan kompetitif HMG-CoA reduktase. Merupakan statin terkuat, pasien yang menerima dosis maksimum mengalami penurunan LDL 35-45% dan penurunan yang sama pada TG, pada dosis yang sama, simvastatin juga meningkatkan kadar HDL dan apoA-I lebih dari obat statin lainnya. Merupakan prodrug dan didalam hati diubah menjadi bentuk asam hidroksi yang aktif.
Efek maksimum 4-6 mingguEfek Samping :
1-10%
Konstipasi, infeksi traktus respiratori bagian atas, flatulens, peningkatan transaminase