dm stress

21
BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEPTUAL 2.1 Konsep Teori Diabetes Mellitus 2.1.1 Konsep Dasar Diabetes Mellitus 2.1.1.1 Definisi Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit kronik yang disebabkan oleh adanya peningkatan kadar glukosa dalam darah atau yang disebut hiperglikernia. Glukosa secara normal bersirkulasi dalam jumlah tertentu dalam darah yang dibentuk dari hati melalui makanan yang dikonsumsi.Pada produksi dan penyimpanannya glukosa diatur oleh suatu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang disebut insulin. Insulin berfungsi untuk mengendalikan kadar glukosa dalam darah. Peningkatan kadar gala darah pada penderita DM mengakibatkan tubuh tidak bisa memproduksi hormon insulin secara baik atau bahkan sampai tidak bisa sama sekali. Jika kondisi ini terns berlanjut maka prows metabolisms di dalam tubuh akan mengalami gangguan (Sudarmoko, 2010 ) Diabetes mellitus adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, gangguan kerja insulin atau keduanya, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf dan pembuluh darah. (Hastuti. 2008 ) Pengertian DM yang dimaksudkan dalam hal ini adalah 5

Upload: ajay

Post on 07-Nov-2015

215 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

proposal

TRANSCRIPT

BAB 2LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEPTUAL

2.1 Konsep Teori Diabetes Mellitus 2.1.1 Konsep Dasar Diabetes Mellitus 2.1.1.1 Definisi Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit kronik yang disebabkan oleh adanya peningkatan kadar glukosa dalam darah atau yang disebut hiperglikernia. Glukosa secara normal bersirkulasi dalam jumlah tertentu dalam darah yang dibentuk dari hati melalui makanan yang dikonsumsi.Pada produksi dan penyimpanannya glukosa diatur oleh suatu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang disebut insulin. Insulin berfungsi untuk mengendalikan kadar glukosa dalam darah. Peningkatan kadar gala darah pada penderita DM mengakibatkan tubuh tidak bisa memproduksi hormon insulin secara baik atau bahkan sampai tidak bisa sama sekali. Jika kondisi ini terns berlanjut maka prows metabolisms di dalam tubuh akan mengalami gangguan (Sudarmoko, 2010 )Diabetes mellitus adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, gangguan kerja insulin atau keduanya, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf dan pembuluh darah. (Hastuti. 2008 )Pengertian DM yang dimaksudkan dalam hal ini adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan / menggunakan insulin secara cukup. Menurut kriteria diagnostik PERKENI (Perkumpulan Penyakit Endokrin Nasional Indonesia) seseorang bisa dikatakan menderita DM jika memiliki kadar gala darah puasa > 126 mg/dl dan pada tes sewaktu > 200 mg/dl. Kadar gula darah sepanjang hari bisa bervariasi dimana akan meningkat setelah makan dan kembali normal dalam waktu 2 jam, kadar guula darah yang normal adalah pada pagi hari setelah makan sebelumnya berpuasa yaitu 70 - 110 mg/dl darah.Dari beberapa definisi tersebut, disimpulkan bahwa diabetes mellitus adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan kadar glukosa darah yang melebihi normal.6

52.1.1.2 Klasifikasi dan Diagnosis Diabetes mellitusKlasifikasi DM yang dianjurkan oleh PERKENI adalah yang sesuaidengan anjuran klasifikasi DM American Diabetes Association (ADA) 2007. Klasifikasi etiologi Diabetes mellitus, menurut ADA 2007 ada 4 macam klasifikasi diabetes mellitus adalah :2.1.1.1.1 Diabetes tipe 1 disebabkan destruksi sel beta, umumnya menjurus ke defisiensi insulin absolut (autoimun dan idiopatik ).2.1.1.1.2 Diabetes tipe 2 (bervariasi mulai yang terutama dominan resistensi insulin disertai defesiensi insulin relatif sampai yang terutama defek sekresi insulin disertai resistensi insulin). 2.1.1.1.3 Diabetes tipe lain dapat disebabkan karena defek genetik fungsi sel beta , defek genetik kerja insulin, penyakit eksokrin pankreas, endokrinopati, karena obat/ zat kimia, infeksi, sebab imunologi yang jarang, sindrom genetik lain yang berkaitan dengan DM ( Sindrom Down, Sindrom Klinefelter, Sindrom Turner dan lain-lain).2.1.1.2.4 Diabetes mellitus Gestasional (DMG) Diagnosis DM ditegakkan dengan mengadakan pemeriksaan kadar glukosa darah. Untuk penentuan Diagnosis DM, pemeriksaan glukosa darah yang dianjurkan adalah pemeriksaan glukosa secara enzimatik dengan bahan darah plasma vena. (Hastuti. 2008 )

2.1.1.3 Gejala dan Tanda-Tanda Diabetes mellitusGejala dan tanda-tanda DM dapat digolongkan menjadi 2 yaitu :2.1.1.3.1 Gejala akut :1) Banyak makan (poliphagia).2) Banyak minum (polidipsia).3) Banyak kencing (poliuria).Bila keadaan tersebut tidak segera diobati, akan timbul gejala seperti :4) Banyak minum.5) Banyak kencing. 6) Nafsu makan mulai berkurang/ berat badan turun dengan cepat (turun 5 10 kg dalam waktu 2 4 minggu)7) Mudah lelah. Bila tidak lekas diobati akan timbul gejala :8) Rasa mual. 9) Koma diabetik.2.1.1.3.2 Gejala kronik seperti :1) Kesemutan.2) Kulit terasa panas, atau seperti tertusuk-tusuk jarum.3) Rasa tebal di kulit.4) Kram.5) Capek. 6) Mudah mengantuk. 7) Mata kabur biasanya sering ganti kacamata. 8) Gatal di sekitar kemaluan terutama wanita. 9) Gigi mudah goyah dan mudah lepas.10) Kemampuan seksual menurun bahkan impotensi.11) Para ibu hamil sering mengalami keguguran atau kematian janin dalam kandungan, atau dengan bayi berat lahir lebih dari 4 kg. (Hastuti. 2008 )

2.1.1.4. Patogenesis Diabetes mellitusDiabetes mellitus merupakan penyakit yang disebabkan oleh adanyakekurangan insulin secara relatif maupun absolut. Defisiensi insulin dapat terjadi melalui 3 jalan, yaitu rusaknya sel-sel pankreas karena pengaruh dari luar (virus, zat kimia tertentu, dll), desensitasi atau penurunan reseptor glukosa pada kelenjar pankreas, desensitas/kerusakan reseptor insulin (down regulation) di jaringan perifer.Apabila di dalam tubuh terjadi kekurangan insulin, maka dapat mengakibatkan menurunnya transport glukosa melalui membram sel, keadaan ini mengakibatkan sel-sel kekurangan makanan sehingga meningkatkan metabolisme lemak dalam tubuh. Manifestasi yang muncul adalah penderita Diabetes mellitus selalu merasa lapar atau nafsu makan meningkat poliphagia. Menurunnya glikogenesis, dimana pembentukan glikogen dalam hati dan otot terganggu. Meningkatnya pembentukan glikolisis dan glukoneogenesis, karena proses ini disertai nafsu makan meningkat atau poliphagia sehingga dapat mengakibatkan terjadinya hiperglikemi. Kadar gula darah tinggi mengakibatkan ginjal tidak mampu lagi mengabsorpsi dan glukosa keluar bersama urin, keadaan ini yang disebut glukosuria. Manifestasi yang muncul yaitu penderita sering berkemih atau poliuria dan selalu merasa haus atau polidipsia. (Hastuti. 2008 )

2.1.1.5. Faktor Risiko Diabetes MellitusFaktor-faktor risiko terjadinya Diabetes mellitus tipe 2 menurut ADA dengan modifikasi terdiri dari :2.1.1.5.1 Faktor risiko mayor 1) Riwayat keluarga DM.2) Obesitas.3) Kurang aktivitas fisik.4) Ras/etnik.5) Sebelumnya teridentifikasi sebagai IFG6) Hipertensi.7) Tidak terkontrol kolesterol dan HDL.8) Riwayat DM pada Kehamilan.9) Sindroma polikistik ovarium.

2.1.1.5.2 Faktor risiko lainnya :1) Faktor nutrisi.2) Konsumsi alkohol.3) Kebiasaan mendengkur.4) Faktor stress.5) Kebiasaan merokok.6) Jenis kelamin.7) Lama tidur.8) Intake zat besi.9) Konsumsi kopi dan kafein10) Paritas.11) Intake zat besi. ( Hastuti. 2008 )

2.1.1.6. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus2.1.1.6.1 Tujuan pengelolaan Diabetes mellitus ada 2 yaitu :2.1.1.6.1.1 Tujuan jangka pendek yaitu menghilangkan gejala atau keluhan dan mempertahankan rasa nyaman dan tercapainya target pengendalian darah. 2.1.1.6.1.2 Tujuan jangka panjang yaitu mencegah komplikasi, mikroangiopati danmakroangiopati dengan tujuan menurunkan mortalitas dan morbiditas. (Hastuti. 2008 )

2.1.1.7. Komplikasi Diabetes MellitusKomplikasi - komplikasi pada Diabetes mellitus dapat dibagi menjadi dua yaitu :2.1.1.7.1 Komplikasi Metabolik Akut Komplikasi akut terdiri dari :1) Hipoglikemia yaitu apabila kadar gula darah lebih rendah dari 60 mg % dangejala yang muncul yaitu palpitasi, takhicardi, mual muntah, lemah, lapar dan dapat terjadi penurunan kesadaran sampai koma. 2) Hiperglikemia yaitu apabila kadar gula darah lebih dari 250 mg % dan gejala yang muncul yaitu poliuri, polidipsi pernafasan kussmaul, mual muntah, penurunan kesadaran sampai koma.

2.1.1.7.2 Komplikasi Metabolik KronikKomplikasi kronik DM yang sering terjadi adalah sebagai berikut :(Hastuti. 2008 )1) Mikrovaskuler :(1) Ginjal.(2) Mata.2) Makrovaskuler :(1) Penyakit jantung koroner. (KAD)(2) Pembuluh darah kaki. (Neuropatidiabetic)(3) Pembuluh darah otak.(4) Neuropati.(5) Mudah timbul ulkus atau infeksi. (gangren diabetic)

2.1.1.8 Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Stres pada Diabetes MellitusStres fisiologik seperti infeksi dan pembedahan turut menimbulkan hiperglikemia dan dapat memicu diabetes ketoasidosis. Stres emosional dapat memberi dampak yang negatif terhadap pengendalian diabetes (National Safety Council, 2003) yang meliputi :a. Tingginya kadar gula darahb. Dukungan keluarga terhadap anggota keluarga yang mengalami diabetes mellitusc. Motivasi seorang penderita diabetes mellitus terhadap perawatan komplikasi yang mungkin terjadid. Spiritualitas dalam diri seseorang

2.1.1.9. Skema Diagnostik Diabetes Mellitus (Hastuti, 2008)

DIAGNOSADIABETES MELLITUSGEJALA KLASIK (+)GEJALA KLASIK (-)GDA 200 mg/dlGDA < 200 mg/dlGDA 140-199 mg/dlGDA < 140 mg/dlNORMALTTGOGDA 200 mg/dlGDA 140-199 mg/dlGDA < 140 mg/dlDMBELUM PASTI DMBUKAN DMDM

2.1.1.10. Pemeriksaan Penunjang Diabetes MellitusPenentuan diagnosa Diabetes Mellitus adalah dengan pemeriksaan gula darah, menurut Sujono dan Sukarmin (2008), antara lain :2.1.1.10.1. Gula Darah Puasa (GDO) 70-110 mg/dl. Kriteria diagnostik untuk DM > 140 mg/dl paling sedikit dalam 2 kali pemeriksaan. Atau > 140 mg/dl disertai gejala klasik hiperglikemia atau IGT 115-140 mg/dl.2.1.1.10.2. Gula Darah 2 jam post prondial