dok ( isi )
TRANSCRIPT
-
7/21/2019 DOK ( ISI )
1/10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pengaruh kehidupan kelompok yang makin kokoh terhadap kehidupan individu
anggotanya ialah timbulnya sense of belongingness (rasa memiliki), yang ternyata mempunyai
arti cukup mendalam pada kehidupan individu anggotanya. Sense of belongingness merupakan
sikap peranan bahwa ia termasuk di dalam suatu kelompok sosial dan di dalamnya ia mempunyai
peranan dan tugas sehingga merasakan semacam kepuasan dirinya, bahwa ia berharga sebagai
anggota kelompok tani. Kepuasannya ialah bahwa ia sebagai makluk sosial di dalam
kelompoknya telah memperoleh peranan sosial yang juga berdasarkan usahanya untuk
menyumbangkan sesuatu demi kemajuan kelompok.
Dinamika kelompok tani adalah gerakan bersama yang dilakukan oleh anggota kelompok
tani secara serentak dan bersama-sama dalam melaksanakan seluruh kegiatan kelompok tani
dalam mencapai tujuannya yaitu peningkatan hasil produksi dan mutunya yang gilirannya nanti
akan meningkatkan pendapatan mereka. Dinamika kelompok tani mencakup seluruh kegiatan
meliputi inisiatif,
daya kreatif dan tindakan nyata yang dilakukan oleh pengurus dan anggota
kelompok tani dalam melaksanakan rencana kerja kelompoknya yang telah disepakati bersama.
Untuk melakukan analisis terhadap dinamika kelompok, pada hakekatnya dilalukan
melalui pendekatan, yakni pendekatan psiko-sosial, yaitu analisis dinamika kelompok melalui
analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi dinamika kelompok itu sendiri. Analisis
dinamika kelompok dengan pendekatan psiko-sosial, dimaksudkan untuk melakukan kajian
terhadap perilaku anggota-anggota kelompok dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan demi
tercapainya tujuan kelompok. (Mardikanto, 1996).
Sebuah kelompok tani dinilai efektif, bila kelompok itu memiliki karakteristik berikut :
a. Memahami dengan jelas tujuan sasarannya.
b. Mampu menetapkan prosedur secara luwes demi tercapainya sasaran bersama.
c. Komunikasi lancar serta adanya pengertian di antara anggotanya.
d. Tegas dalam pengambilan keputusan dengan melibatkan seluruh anggota.
-
7/21/2019 DOK ( ISI )
2/10
e. Keseimbangan produktivitas kelompok dan kepuasan individu terjaga.
f. Tanggung jawab kepemimpinan dipikul bersama, sehingga semua anggota terlibat dalam
menyumbangkan ide dan pendapat.
g. Rasa kebersamaan.
h. Mampu mengatasi perbedaan pendapat di antara anggota.
i. Tidak ada dominasi baik oleh pemimpin maupun anggota kelompok.
j. Keseimbangan antara perilaku emosi dan perilaku rasional dalam setiap usaha pemecahan
masalah. (Soewartoyo dan Lumbantoruan, 1992).
-
7/21/2019 DOK ( ISI )
3/10
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Kelompok Tani
Kelompok tani adalah petani yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan kesamaan
kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumberdaya) keakraban dan keserasian yang dipimpin oleh
seorang ketua. (Trimo, 2006).
Kelompok tani menurut Anonim dalam Mardikanto diartikan sebagai kumpulan orang-
orang tani atau yang terdiri dari petani dewasa (pria/wanita) maupun petani taruna
(pemuda/pemudi) yang terikat secara formal dalam suatu wilayah keluarga atas dasar keserasian
dan kebutuhan bersama serta berada di lingkungan pengaruh dan pimpinan seorang kontak tani.
(Mardikanto, 1993).
Efektifitas kelompok dibagi menjadi dua pendekatan yaitu pendekatan sistem dan
pendekatan tujuan. Teori pendekatan sistem menekankan pentingnya adaptasi terhadap tuntutan
ekstern sebagai kriteria penilaian keefektifan kelompok. Teori sistem menerangkan pembahasan
pengembangan kelompok secara intern dan ekstern. Secara intern melihat bagaimana dan
mengapa orang di dalam organisasi melaksanakan tugas individual dan kelompok, sedangkan
ekstern menghubungkan transaksi organisasi tersebut dengan organisasi atau lembaga lain.
Setiap organisasi membutuhkan sumber daya dari lingkungan luar dimana organisasi tersebut
menjadi bagiannya dan pada gilirannya menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan
lingkungan yang lebih luas. Sedangkan pendekatan tujuan menekankan seberapa jauh tujuan
kelompok yang ditetapkan telah tercapai sebagai penilaian keefektifan kelompok. (Gibson,
1995).
Kelompok tani pada dasarnya merupakan sistem sosial yaitu suatu kumpulan unit yang
berbeda secara fungsional dan terikat oleh kerjasama untuk memecahkan masalah dalam rangka
mencapai tujuan bersama. Dalam kelompok ini akan terjadi suatu situasi kelompok dimana
setiap petani anggota telah melakukan interaksi untuk mencapai tujuan bersama dan mengenal
satu sama lain. (Samsudin, 1993).
-
7/21/2019 DOK ( ISI )
4/10
Suhardiyono menyatakan bahwa untuk meningkatkan dinamika kelompok tani harus
dikembangkan sepuluh jenis kemampuan kelompok tani yang disebut dengan sepuluh jurus
kemampuan kelompok tani yang terdiri atas : (1) menyusun rencana kerja kelompok tani, (2)
kerjasama intern kelompok tani, (3) menerapkan teknologi baru, (4) memecahkan masalah
kelompok dan mengatasi keadaan darurat, (5) pemupukan modal usaha, (6) kemampuan
mengembangkan peralatan dan fasilitas kelompok, (7) membina hubungan melembaga dengan
KUD, prosesor, eksportir, perbankan dan instansi terkait, (8) peningkatan produktivitas usaha
tani, (9) ketaatan terhadap perjanjian, dan (10) pembinaan kader pimpinan kelompok.
(Suhardiyono, 1992).
Kelompok tani biasanya dipimpin oleh seorang ketua kelompok, yang dipilih atas dasar
musyawarah dan mufakat diantara anggota kelompok tani. Pada waktu pemilihan ketua
kelompok tani sekaligus dipilih kelengkapan struktur organisasi kelompok tani yaitu sekretaris
kelompok, bendahara kelompok, serta seksi-seksi yang mendukung kegiatan kelompoknya.
Seksi-seksi yang ada disesuaikan dengan tingkat dan volume kegiatan yang akan dilakukan.
Masing-masing pengurus dan anggota kelompok tani harus memiliki tugas dan wewenang serta
tanggung jawab yang jelas dan dimengerti oleh setiap pemegang tugasnya. Selain itu juga
kelompok tani harus memiliki dan menegakkan peraturan-peraturan yang berlaku bagi setiap
kelompoknya dengan sanksi-sanksi yang jelas dan tegas. Biasanya jumlah anggota kelompok
tani berkisar antara 10-25 orang anggota. (Suhardiyono, 1992).
2.2. Keuntungan Pembentukan Kelompok Tani
a. Semakin eratnya interaksi dalam kelompok dan semakin terbinanya kepemimpinan
kelompok.
b. Semakin terarahnya peningkatan secara cepat tentang jiwa kerjasama antar petani.
c. Semakin cepatnya proses perembesan (difusi) penerapan inovasi (teknologi) baru.
d.
Semakin naiknya kemampuan rata-rata pengembalian hutang (pinjaman) petani.e. Semakin meningkatnya orientasi pasar, baik yang berkaitan dengan masukan (input)
maupun produk yang dihasilkan.
f. Semakin dapat membantu efisiensi pembagian air irigasi serta pengawasan oleh petani.
(Mardikanto, 1996).
-
7/21/2019 DOK ( ISI )
5/10
2.3. Tugas dan Tanggung Jawab Anggota Kelompok Tani
a. Bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan usahatani.
b. Wajib mengikuti dan melaksanakan petunjuk pengurus kelompok tani dan
petugas/penyuluh serta kesepakatan yang berlaku.
c. Wajib bekerja sama dan akrab antar sesama anggota, pengurus maupun dengan
petugas/penyuluh.
d. Hadir pada pertemuan berkala dan aktif memberikan masukan, saran dan pendapat demi
berhasilnya kegiatan usahatani kelompok. (Nasir, 1997)
STUDI KASUS
ANALISIS KINERJA GAPOKTAN TANI MAKMUR
DESA CIKERUH KECAMATAN JATINANGOR KABUPATEN SUMEDANG
1. Profil Desa Cikeruh
a. Letak Geografis dan Topografi
Desa Cikeruh merupakan salah satu dari 12 desa di wilayah Kecamatan Jatinangor yang
terletak tidak jauh dari pusat pemerintahan Kecamatan Jatinangor. Desa Cikeruh mempunyai
luas wilayah seluas 14,6 KM2 atau sekitar 160 Ha. Desa Cikeruh berada di ketinggian 400-600
Mdpl (diatas permukaan laut), yang terdiri dari 3 dusun, 11 Rukun warga (RW) dan 47 Rukun
Tetangga (RT), dan perlu diketahui bahwa Dusun I warungkalde merupakan pusat perdagangan
dan jasa karena berada di jalan protokol provinsi dan berada dekat dengan kota Kecamatan ,
dusun II Ciawi merupakan penyangga pemukiman, dan terakhir Dusun III Cikeruh merupakan
penyangga pemukiman dan pertanian. Desa Cikeruh memiliki batas wilayah administratif
sebagai berikut :
Sebelah Utara : Desa Cileles
Sebelah Timur : Desa Hegarmanah
Sebelah Selatan : Desa Mekargalih
Sebelah Barat : Desa Sayang
-
7/21/2019 DOK ( ISI )
6/10
Iklim di Desa Cikeruh sama seperti dengan desa-desa lain yang ada di Indonesia yaitu
mempunyai Musim Kemarau dan Musim Penghujan yang diantaranya ada Musim Pancaroba, hal
tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam yang ada di Desa Cikeruh
Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang. Suhu udara rata-rata di Desa Cikeruh 230-27
0C,
banyaknya curah hujan 241 mm/Tahun.
b. Luas dan Sebaran Penggunaan Lahan
Pada umumnya lahan di Desa Cikeruh digunakan sebagai lahan pemukiman, dan hanya
25% yang digunakan sebagai lahan pertanian, dan itupun untuk menyangga kehidupan
masyarakat yang masih mengandalkan dari hasil pertanian. Hal ini menunjukkan bahwa Desa
Cikeruh saat ini tidak bisa mengandalkan sumber daya alam sebagai sumber kehidupan, karena
secara sporadik bahwa Desa Cikeruh mengalami perubahan yang signifikan dari agraris menjadi
Desa yang mengandalkan dari sektor perdagangan dan jasa. Luas lahan Desa Cikeruh 160 Ha,
yang terdiri 35 Ha digunakan sebagai lahan pertanian, 1, 853 Ha digunakan sebagai tanah kas
Desa, sekitar 75 Ha digunakan sebagai lahan pemukiman, 15 Ha sebagai lahan perumahan atau
asrama brimob, 20 Ha digunakan sebagai lahan perumahan Puri Indah, 2 Ha digunakan sebagai
lahan pemakaman umum, serta sisanya 12 Ha merupakan lahan tidak produktif.
Luas Lahan Menurut Jenis Penggunaan
Di Desa Cikeruh Tahun 2010
Lahan
PemukimanSawah
Asrama
Brimob
Perumahan
Puri IndahKas Desa
TamanPemakaman
Umum
Lahan
Terlantar
75 Ha 35 Ha 15 Ha 20 Ha 1,8530 Ha 2 Ha 12 Ha
2. Gapoktan Tani Makmur Desa Cikeruh
Gapoktan tani makmur berdiri pada tanggal 19 Februari 2008 didusun Cikeruh RT
04/RW 08 Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang dangan jumlah anggota 67 petani dari
kelompok tani ciawi gajah dan 111 petani dari kelompok tani lumbungsari. Berikut adalah
struktur organisai gapoktan tani makmur.
-
7/21/2019 DOK ( ISI )
7/10
STRUKTUR ORGANISASI
GAPOKTAN TANI MAKMUR
Gapoktan tani makmur yang terdiri dari kumpulan para petani yang bergabung di dalam
kelompok pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan taraf hidupnya. Kelompok tani dianggap
sebagai wadah belajar dan wahana kerjasama dalam pembinaan petani untuk menyerap informasi
dan mengadopsi inovasi yang berhubungan dengan kegiatan usaha tani mereka, membentuk
kerja sama yang saling menguntungkan yaitu mengatasi pekerjaan yang membutuhkan
pemecahan masalah.
Masing-masing anggota kelompok tani memiliki tugas dan wewenang terhadap organisasi
kelompok tani. Anggota-anggota yang memiliki keterpaduan kelompok yang tinggi, ditunjukkan
dengan semakin besarnya kekuatan dalam aktivitas kelompok, yang terwujud dalam sedikit
absennya pada setiap pertemuan kelompok. Dan sebaliknya anggota kelompok yang memiliki
kohesi kelompok rendah menunjukkan kerendahan keterikatannya dalam aktivitas kelompok.
Sebagaimana diketahui, perilaku yang diharapkan seorang anggota kelompok adalah suatu posisi
yang memberikannya nilai tersendiri dalam pekerjaan kelompoknya. Melalui peran tersebut,
suatu pelaksanaan tugas dapat dikerjakan dengan baik dan efektif untuk mencapai tujuan
kelompok. Dinamika kelompok, secara umum tidak dapat dipisahkan dari tingkat kepuasan yang
dimiliki para anggota kelompok tani dalam pengejaran tujuan, besarnya tujuan yang dicapai.
KETUA
YAYAT RUCHIAT
SEK. SARANA
PRODUKSI
DAHIM BOERUDIN
SEKRETARISDAIM YUSUF
BENDAHARAODED AHMAD
SEK. PENGOLAHAN
HASIL
OKI IMANUDIN
SEK. PEMASARAN
HASIL
WAHI
SEK. PERMODALAN
ENANG SULAIMAN
KELOMPOK TANI
LUMBUNGSARI
( Jumlah Anggota : 111 Petani )
KELOMPOK TANI
CIAWI GAJAH
( Jumlah Anggota : 67 etani
-
7/21/2019 DOK ( ISI )
8/10
Tujuan kelompok tani merupakan tujuan bersama, yang menjadi arah kegiatan bersama, karena
tujuan ini merupakan integrasi dari tujuan individu masing-masing. Kelompok yang baik
seringkali mengadakan penilaian secara kontinu terhadap perencanaan kegiatan, dan pengawasan
kelompok, sehingga dapat diketahui tercapai atau tidaknya tujuan kelompok. Selain itu dapat
diketahui semua motivasi dan hambatan yang dialami anggota maupun kelompok tani itu sendiri.
Dinamika kelompok tani merupakan analisis dari hubungan-hubungan kelompok sosial yang
berdasarkan prinsip bahwa tingkah laku dalam kelompok itu adalah harus dari interaksi yang
dinamis antara individu-individu dalam situasi sosial. Dimana anggota-anggota kelompok tani
yang digolongkan berdasarkan kelas kemampuan kelompok taninya melakukan evaluasi atau
penilaian terhadap dinamika organisasi kelompok tani. Berikut adalah unsur-unsur dinamika
kelompok tani, sebagai berikut. (1) tujuan kelompok, (2) kekompakan kelompok, (3) struktur
kelompok, (4) fungsi tugas kelompok, (5) pengembangan dan pemeliharaan kelompok, (6)
suasana kelompok, (7) efektivitas kelompok, (8) tekanan kelompok, (9) maksud terselubung.
Dari ke-9 unsur dinamika kelompok tani, menurut kami gapoktan tani makmur telah menerapkan
unsureunsure tersebut sehingga kelompok tani makmur dalam kategori dinamis.
-
7/21/2019 DOK ( ISI )
9/10
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Dinamika kelompok tani adalah gerakan bersama yang dilakukan oleh anggota kelompok
tani secara serentak dan bersama-sama dalam melaksanakan seluruh kegiatan kelompok
tani dalam mencapai tujuannya yaitu peningkatan hasil produksi dan mutunya yang
gilirannya nanti akan meningkatkan pendapatan mereka.
2. Kelompok tani adalah petani yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan kesamaan
kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumberdaya) keakraban dan keserasian yang
dipimpin oleh seorang ketua. (Trimo, 2006).
3.
Kelompok tani biasanya dipimpin oleh seorang ketua kelompok, yang dipilih atas dasar
musyawarah dan mufakat diantara anggota kelompok tani.
4. Unsur-unsur dinamika kelompok tani, sebagai berikut. (1) tujuan kelompok, (2)
kekompakan kelompok, (3) struktur kelompok, (4) fungsi tugas kelompok, (5)
pengembangan dan pemeliharaan kelompok, (6) suasana kelompok, (7) efektivitas
kelompok, (8) tekanan kelompok, (9) maksud terselubung.
-
7/21/2019 DOK ( ISI )
10/10
DAFTAR PUSTAKA
Gapoktan Tani Makmur ( 20014 )http://www.gapoktantanimakmur.blogspot.com/( diakses
pada tanggal 12 Oktober 2014 )
Profil Desa Cikeruh ( 2013 ) http://desacikeruhipdn9.blogspot.com/2011/07/profil-desa-
cikeruh.html( diakses pada tanggal 12 Oktober 2014 )
http://www.gapoktantanimakmur.blogspot.com/http://www.gapoktantanimakmur.blogspot.com/http://www.gapoktantanimakmur.blogspot.com/http://desacikeruhipdn9.blogspot.com/2011/07/profil-desa-cikeruh.htmlhttp://desacikeruhipdn9.blogspot.com/2011/07/profil-desa-cikeruh.htmlhttp://desacikeruhipdn9.blogspot.com/2011/07/profil-desa-cikeruh.htmlhttp://desacikeruhipdn9.blogspot.com/2011/07/profil-desa-cikeruh.htmlhttp://desacikeruhipdn9.blogspot.com/2011/07/profil-desa-cikeruh.htmlhttp://www.gapoktantanimakmur.blogspot.com/