Download - 160609 jam 3
-
7/25/2019 160609 jam 3
1/102
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di masyarakat Jawa, adanya globalisasi yang semakin cepat
berkembang membuat bahasa Jawa perlahan-lahan mulai ditinggalkan.Bahasa
Jawa dianggap tidak menarik dan dianggap ketinggalan jaman sehingga
kurang diminati oleh masyarakat. Kurangnya kesadaran akan mencintai
kebudayaan oleh masyarakat membuat minat terhadap bahasa Jawa mulai
luntur. Hal ini mengakibatkan masyarakat kurang mengutamakan bahasa Jawa
untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam bidang
pendidikan.
Seperti halnya mata pelajaran yang lain, bahasa Jawa di bangku
pendidikan sekolah! juga disampaikan sebagai suatu pengenalan kebudayaan.
Dalam pelajaran bahasa Jawa, sebagai bahasa daerah diarahkan pada "ungsi-
"ungsi yang terkandung di dalam bahasa Jawa itu sendiri. Hal ini seperti
dikemukakan oleh Sutrisna #ibawa $%%&'&-(! bahwa pembelajaran bahasa
daerah setidaknya harus diarahkan pada tiga "ungsi pokok, yaitu )! alat
komunikasi, $! edukati", dan *! kultural. +ungsi alat komunikasi diarahkan
agar siswa dapat menggunakan bahasa daerah secara baik dan benar untuk
keperluan alat komunikasi dalam keluarga dan masyarakat. +ungsi edukati"
diarahkan agar siswa dapat memperoleh nilai-nilai budaya daerah untuk
keperluan pembentukan kepribadian dan identitas bangsa. +ungsi kultural
diarahkan agar dapat digali dan ditanamkan kembali nilai-nilai budaya daerah
-
7/25/2019 160609 jam 3
2/102
2
sebagai upaya untuk membangun identitas dan menanamkan "ilter dalam
menyeleksi pengaruh budaya luar dan juga sebagai upaya pelestarian
kebudayaan.
Di samping itu, menurut Sutrisna #ibawa $%%&!, pembelajaran
bahasa Jawa hendaknya berlangsung tidak sekedar meaning getting, tetapi
berupa proses meaning making, sehingga akan terjadi internalisasi nilai-nilai
dalam diri siswa. Dengan pola pembelajaran tersebut, siswa tidak hanya
diajarkan dengan seperangkat kaidah untuk dimengerti secara kogniti", tetapi
diarahkan untuk pengembangan aspek a"ekti" yang juga terdapat dalam
pelajaran bahasa Jawa. Demikian juga pada bahasa daerah lain, pola
pembelajaran seperti itu akan dapat diterapkan dengan baik, karena bahasa-
bahasa daerah di ndonesia memiliki karakteristik yang sama, yaitu penuh
akan muatan a"ekti". Seperti dikemukakan oleh ood dan Brophy )%!,
pendidikan a"ekti" meliputi berbagai aspek, antara lain / emosi, nilai,
kepercayaan, dan sikap. 0leh karena hal tersebut, pembelajaran bahasa Jawa
yang ada di sekolah diharapkan tidak hanya pada peningkatan kemampuan
kogniti" siswa saja, tetapi juga aspek yang lain termasuk aspek a"ekti".
Dalam usaha ini pemerintah sudah memasukkan mata pelajaran muatan
lokal bahasa Jawa dalam kurikulum sekolah dasar di daerah Jateng, Jatim, dan
D1. Salah satu materi yang ada dalam mata pelajaran muatan lokal bahasa
Jawa adalah aksara Jawa. 2embelajaran tentang aksara Jawa yang merupakan
salah satu materi dalam mata pelajaran bahasa Jawa di sekolah diarahkan pada
penanaman nilai-nilai a"ekti", khususnya pada sikap untuk mencintai dan
)
-
7/25/2019 160609 jam 3
3/102
3
melestarikan aksara Jawa. Dengan tujuan yang seperti tersebut diatas,
berbagai usaha baik dari pemerintah maupun pihak-pihak yang terkait harus
dilakukan. Sarana dan prasarana dalam pembelajaran yang memadai serta
metode pembelajaran yang menarik merupakan hal yang semestinya dilakukan
agar tujuan dari pembelajaran aksara Jawa tersebut dapat tercapai. 3kan tetapi
pada kenyataannya aksara Jawa yang diajarkan pada siswa sekolah dasar
disampaikan hanya dengan metode ceramah saja. Hal ini membuat siswa
merasa bosan, tidak tertarik dan juga kurang mandiri dalam mempelajari
aksara Jawa ini. Dengan konsep yang pembelajaran yang hanya menggunakan
metode ceramah saja membuat siswa sulit untuk menangkap materi tentang
aksara Jawa, mengingat tahapan kecerdasan siswa kelas SD masih pada
tahapan operasional konkrit yang masih membutuhkan suatu konsep belajar
yang nyata dengan contoh-contoh, misalnya. Selain kurangnya media atau
sumber belajar yang membahas secara khusus tentang materi aksara Jawa
merupakan penyebab lain aksara Jawa sulit untuk dipelajari. Kalaupun ada,
sumber belajar yang ada hanya berupa pengenalan aksara Jawa saja tanpa
memperhatikan bagaimana cara menulis dan pela"alan yang benar. Dengan
keadaan yang seperti tersebut diatas sulit bagi siswa kelas mencapai tujuan
pembelajaran aksara Jawa yaitu mampu menulis dan mengucapkan aksara
Jawa dengan benar.
Berdasarkan obser4asi pendahuluan yang dilakukan peneliti di beberapa
sekolah dasar yang ada di daerah 5ondong 5atur dan 5atur 6unggal
ditemukan bahwa metode pembelajaran bahasa Jawa, khususnya aksara Jawa
-
7/25/2019 160609 jam 3
4/102
4
didominasi dengan menggunakan metode ceramah. uru hanya berdiri di
depan kelas menerangkan dan memberikan contoh yang ditulis di papan tulis
saja. Sumber balajar yang digunakan juga hanya menggunakan buku pegangan
dan 7KS saja. Hal ini berdampak pada kemampuan siswa dalam memahami
aksara Jawa kurang baik. Hal ini dibuktikan di kelas hanya ada )-$ siswa saja
yang mampu menulis dan memahami aksara Jawa dengan baik.
Berdasarkan masalah tersebut diatas mendorong peneliti untuk
mengembangkan suatu media yang dapat digunakan oleh siswa belajar aksara
Jawa, yaitu dengan media modul pembelajaran muatan lokal bahasa Jawa sub
pokok bahasan aksara Jawa. 8odul merupakan salah satu dari banyak sumber
belajar yang dapat digunakan untuk membantu guru maupun siswa dalam
proses belajar-mengajar. Dibandingkan dengan sumber belajar yang lain,
modul memiliki keunggulan tersendiri. Baik dari segi ekonomis yang dapat
dimiliki oleh siapa saja dan juga dari segi kee"ekti"an dalam penggunaannya
yang dapat digunakan oleh siswa untuk belajar secara mandiri. Dengan konsep
belajar mandiri, siswa dapat menentukan sendiri arah pembelajaran dan tujuan
yang hendak dicapai dalam belajar aksara Jawa. Hal ini sejalan dengan
pendapat 0emar Hamalik )9')9:! yang menyatakan bahwa modul adalah
suatu paket pengajaran yang berkenaan dengan suatu unit terkecil bertahap
dari mata pelajaran tertentu dimana siswa dapat mengatur arah
pembelajarannya sendiri, karena modul itu dipelajari secara indi4idual.
Dengan pengajaran modul ini peneliti beranggapan bahwa siswa dapat
menerapkan prinsip-prinsip belajar mandiri menurut paket-paket. 3gar pesan-
-
7/25/2019 160609 jam 3
5/102
5
pesan pembelajaran yang terdapat dalam modul mudah dipahami dan
dimengerti oleh siswa, maka modul bisa disajikan dalam bentuk modul yang
dilengkapi dengan ilustrasi gambar;gra"is. Hal itu apabila dilakukan akan
menarik perhatian siswa, mudah dipahami dan memberikan moti4asi belajar
yang besar terutama melalui indera penglihatan. 8elalui media modul ini
siswa dapat mengamati ilustrasi yang ada di dalam modul sebagai sesuatu
yang nyata dengan menampilkan contoh-contoh aksara Jawa beserta cara
penulisan yang benar.
B. Identifikasi Masalah
3tas dasar pemikiran tersebut, maka dapat diidenti"ikasi permasalahan
sebagai berikut '
1. 3ksara Jawa di kalangan para siswa masih sebagai sesuatu yang kurang
menarik bagi siswa yang menyebabkan rendahnya pemahaman siswa
terhadap aksara Jawa
2. Kurang mandirinya siswa dalam belajar dan masih bergantung pada
penjelasan guru.
3. Kurang ber4ariasinya guru dalam meman"aatkan media pembelajaran
dalam proses belajar mengajar sehingga terlihat monoton
4. Dalam pelajaran bahasa Jawa diperlukan suatu media untuk
mengilustrasikan suatu konsep dan penulisan aksara Jawa yang lebih
nyata.
-
7/25/2019 160609 jam 3
6/102
6
5. 8asih belum ada modul yang khusus membahas tentang membaca dan
menulis aksara Jawa.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan pada latar belakang dan
identi"ikasi masalah, maka rumusan masalah yang dapat diajukan adalah
sebagai berikut '
8embaca dan menulis aksara Jawa merupakan salah satu materi yang
sulit dipelajari dalam pembelajaran bahasa Jawa.
-
7/25/2019 160609 jam 3
7/102
7
E. Produk ang Dihara!kan
2roduk yang akan dihasilkan melalui penelitian pengembangan ini
adalah sebagai berikut '
1. Hasil produk pengembangan berupa modul.
2. 8odul yang dihasilkan berisi materi-materi aksara Jawa kelas SD yang
sesuai kurikulum yang ada.
3. lustrasi yang terdapat dalam modul tersebut berisi pengenalan aksara
Jawa disertai ilustrasi gambar, berikut cara penulisan aksara Jawa yang
benar.
4. 8odul pembelajaran aksara Jawa yang dapat ber"ungsi sebagai sumber
belajar lain yang dapat digunakan oleh siswa. Bentuk "isik dari modul
yang praktis memungkinkan untuk dibawa dimana saja dan dapat
digunakan kapan saja dan juga relati" lebih murah sehingga dapat dimiliki
oleh semua kalangan.
5. 8odul ini disusun secara sistematis mulai dari kompetensi dasar, materi
inti, ilustrasi, rangkuman, e4aluasi.
F. Pentingna Pengembangan
8asalah kelangkaan media pembelajaran khususnya media-media
pembelajaran menjadi suatu masalah tersendiri di kalangan pendidikan kita.
Seperti diketahui, media pembelajaran berperan penting dalam meningkatkan
proses dan hasil belajar bagi peserta didik. 2emakaian media pembelajaran
-
7/25/2019 160609 jam 3
8/102
8
dalam proses belajar dapat membangkitkan keinginan, moti4asi, dan
rangsangan kegiatan belajar bagi peserta didik.
Dalam pembelajaran muatan lokal bahasa Jawa sub pokok bahasan
aksara Jawa, media pembelajaran penting digunakan untuk merangsang minat
dan moti4asi belajar peserta didik. Karena peserta didik perlu 4ariasi
pembelajaran, agar pemahaman terhadap materi yang disampaikan dapat lebih
bermakna dan tahan lama daripada hanya dengan menggunakan metode
ceramah. Hal ini sesuai dengan tahap perkembangan yang dimiliki oleh
peserta didik kelas SD, masih tergolong pada tahap perkembangan
operasional konkrit. 0leh karena itu penelitian pengembangan ini perlu
dilakukan sehingga menghasilkan suatu produk atau media pembelajaran
bahasa Jawa sub pokok bahasan aksara Jawa yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami aksara Jawa. 8edia
pembelajaran memungkinkan'
1. 8enumbuhkan dan menambah minat serta moti4asi peserta didik dalam
belajar,
2. 8erangsang peserta didik untuk akti" dan mengatasi perbedaan
kemampuan dalam belajar,
3. 8elalui media modul, pembelajaran yang berlangsung diharapkan dapat
lebih memudahkan proses belajar peserta didik,
4. 8embuat pembelajaran lebih menarik, dan
5. Belajar aksara Jawa juga dapat dilakukan secara mandiri.
-
7/25/2019 160609 jam 3
9/102
9
G. "eterbatasan Pengembangan
3gar penelitian dapat terarah dengan benar sesuai dengan tujuan maka
perlu diberikan batasan-batasan sebagai berikut'
1. 8edia modul pembelajaran mata pelajaran muatan lokal bahasa Jawa hasil
pengembangan ini hanya untuk peserta didik kelas Sekolah Dasar.
2. 8ateri yang disampaikan terbatas pada materi pengenalan aksara Jawa
kelas SD, telah disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku.
3. 2engembangan yang dilakukan lebih ditekankan pada prosedur
pengembangannya, tidak sampai pada tahap e4aluasi pembelajaran dan
menguji kee"ekti"an produk dalam pembelajaran secara mendalam. 0leh
karena itu e4aluasi media dilakukan dalam bentuk tes kelayakan materi
dan media. 6idak dilakukan tes hasil belajar atau kee"ekti"an pembelajaran
secara mendalam.
H. Manfaat Pengembangan
2enelitian pengembangan media modul pembelajaran ini mempunyai
beberapa man"aat sebagai berikut'
1. Bagi peserta didik, media modul pembelajaran ini dapat memudahkan
belajar khususnya belajar aksara Jawa.
2. Bagi pendidik, media modul pembelajaran ini dapat digunakan sebagai
bahan pertimbangan dalam pemilihan dan penggunaan sumber belajar
untuk pembelajaran muatan lokal bahasa Jawa.
-
7/25/2019 160609 jam 3
10/102
10
3. Bagi para peneliti lanjut, hasil pengembangan ini dapat dijadikan sebagai
bahan rujukan untuk penelitian lebih lanjut.
4. Secara lebih luas diharapkan penelitian pengembangan ini dapat
meningkatkan mutu pendidikan terutama mutu pendidikan muatan lokal
bahasa Jawa, serta dapat dipandang sebagai cara lain dalam mengapresiasi
budaya yang kita miliki.
5. Secara teoritis, laporan penelitian pengembangan dapat dijadikan re"erensi
dalam mengembangkan produk lanjutan maupun produk yang lain.
I. Definisi #!erasional
-
7/25/2019 160609 jam 3
11/102
11
media pembelajaran mengenai materi aksara Jawa berbentuk modul yang
disusun sesuai dengan pedoman yang dipakai dalam menyusun modul
pembelajaran yang memperhatikan konsep pembelajaran mandiri. Hasil dari
produk pengembangan ini berupa bentuk "isik modul, yang menyampaikan
materi aksara Jawa untuk kelas SD dengan dilengkapi contoh dan juga
lembar latihan menulis aksara Jawa. Dengan bentuk "isik yang mudah untuk
dibawa, media modul pembelajaran muatan lokal bahasa Jawa sub pokok
bahasan aksara Jawa ini dapat diggunakannya kapan saja dan dimana saja baik
di sekolah maupun digunakan secara mandiri di rumah atau ditempat lainnya.
Diharapkan modul pembelajaran muatan lokal bahasa Jawa sub pokok
bahasan aksara Jawa ini dapat dikatakan layak sebagai media pembelajaran
muatan lokal bahasa Jawa karena sudah ter4alidasi oleh ahli di bidangnya.
3. 8ateri 2embelajaran 3ksara Jawa.
8ateri pelajaran muatan lokal bahasa Jawa yang terdapat dalam
penelitian pengembangan media modul pembelajaran ini adalah materi
pengenalan aksara Jawa untuk kelas SD. 8enyajikan materi-materi
pengenalan aksara Jawa mulai dari pembahasan aksara nglegenahingga
sandhangan dengan materi membaca dan menulis aksara Jawa. 8ateri
tersebut disesuaikan dengan kurikulum mata pelajaran muatan lokal bahasa
Jawa untuk peserta didik SD kelas .
-
7/25/2019 160609 jam 3
12/102
12
BAB II
"A$IAN PU%TA"A
A. Proses Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa $a&a di %ekolah Dasar
1. Pengertian Muatan Lokal
Seperti dijelaskan dalam K6S2 Depdiknas, $%%>! muatan lokal
merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang
disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah,
yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada.
Substansi mata pelajaran muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.
8uatan lokal merupakan bagian dari struktur dan muatan kurikulum yang
terdapat pada Standar si di dalam Kurikulum 6ingkat Satuan 2endidikan
K6S2!. Keberadaan mata pelajaran muatan lokal merupakan bentuk
penyelenggaraan pendidikan yang tidak terpusat, sebagai upaya agar
penyelenggaraan pendidikan di masing-masing daerah lebih meningkat
rele4ansinya terhadap keadaan dan kebutuhan daerah yang bersangkutan.
2. Pelajaran Muatan Lokal Bahasa $a&a
8uatan lokal bahasa Jawa di sekolah dasar merupakan salah satu
pelajaran muatan lokal yang harus ada pada tiap sekolah, khususnya di daerah
Jawa 6imur, Jawa 6engah dan juga Daerah istimewa 1ogyakarta. Hal ini
berdasarkan pasal *& ayat )!
-
7/25/2019 160609 jam 3
13/102
13
bahwa dalam rangka menghadapi era global tetap diperlukan upaya
pelestarian budaya Jawa.
-
7/25/2019 160609 jam 3
14/102
14
2ropinsi Daerah stimewa 1ogyakarta $%%: menjabarkan ruang lingkup pada
mata pelajaran bahasa Jawa sebagai berikut '
1. 8endengarkan/ meliputi mendengarkan dan menanggapi secara tepat
suatu perintah, pesan, pesan telepon, cerita teman, wacana percakapan,
berita, pengalaman, deskripsi benda-benda sekitar, pidato, wawancara,
serta mendengarkan dan mengapresiasi dongeng, geguritan, tembang,
cerita wayang dan kethoprak.
2. Berbicara/ meliputi memperkenalkan diri, menyapa orang lain,
mengajukan pertanyaan, menceriakan pengalaman, kesan, peristiwa,
menceritakan silsilah, tokoh wayang, permainan tradisional, seni
tradisonal, gamelan, dan upacara adat.
3. 8embaca/ meliputi membaca nyaring, membaca pemahaman, membaca
cepat, melagukan tembang, membaca dongeng, cerita wayang, geguritan,
parikan, dan membaca tulisan beraksara Jawa
4. 8enulis/ meliputi menulis kata dan kalimat sederhana dengan huru" lepas
dan huru" sambung, menulis kata atau kalimat yang didiktekan, meringkas
bacaan, menulis karangan pendek, menulis cerita;narati", dialog, menulis
laporan hasil wawancara, naskah pidato, surat, serta menulis geguritan,
parikan, tokoh wayang, upacara adat, dan menulis dengan aksara Jawa.
Berdasarkan materi yang tercantum dalam kurikulum muatan lokal
bahasa Jawa dan juga permasalahan yang ada dilapangan, peneliti memilih
materi pembelajaran aksara Jawa membaca dan menulis aksara Jawa! untuk
-
7/25/2019 160609 jam 3
15/102
15
dikembangkan menjadi modul pembelajaran bahasa Jawa karena materi
membaca dan menulis aksara Jawa dianggap sulit bagi siswa.
Doglass memberikan de"inisi membaca sebagai suatu proses
penciptaan makna terhadap segala sesuatu yang ada dalam lingkungan tempat
pembaca mengembangkan suatu kesadaran. Sejalan dengan itu, Aosenblatt
berpendapat bahwa membaca merupakan proses transaksional. 2roses
membaca berdasarkan pendapat ini meliputi langkah-langkah selama pembaca
mengkonstruk makna melalui interaksinya dengan teks bacaan. 8akna
tersebut dihasilkan melalui proses transaksional. Dengan demikian, makna
teks bacaan itu tidak semata-mata terdapat dalam teks bacaan atau pembaca
saja Sutarjo, $%%!.Sedangkan 8embaca menurut Kamus #ikipedia, $%%!
adalah suatu cara untuk mendapatkan in"ormasi dari sesuatu yang ditulis.
8embaca melibatkan pengenalan simbol yang menyusun sebuah bahasa.
Berdasarkan pengertian tersebut maka materi membaca aksara Jawa
merupakan suatu cara untuk dapat mengerti tentang aksara Jawa dimana
dalam proses membaca tersebut diawali dengan mengenal aksara Jawa sebagai
suatu simbol. Dengan demikian, pemahaman tentang aksara Jawa diperoleh
bila pembaca mempunyai pengetahuan atau pengalaman yang telah dimiliki
sebelumnya dengan dengan mengenal aksara Jawa.
Sedangkan menulis Kamus #ikipedia, $%%! adalah suatu kegiatan
untuk menciptakan suatu catatan atau in"ormasi pada suatu media dengan
menggunakan aksara. Jadi, berdasarkan pengertian tersebut, materi menulis
http://id.wikipedia.org/wiki/Informasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Tulisanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Simbolhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasahttp://id.wikipedia.org/wiki/Informasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Mediahttp://id.wikipedia.org/wiki/Mediahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hurufhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tulisanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Simbolhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasahttp://id.wikipedia.org/wiki/Informasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Mediahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hurufhttp://id.wikipedia.org/wiki/Informasi -
7/25/2019 160609 jam 3
16/102
16
aksara Jawa adalah suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan yang
berbentuk aksara Jawa dengan.
Dari hasil obser4asi yang peneliti lakukan kepada peserta didik,
diperoleh pemahaman tentang aksara Jawa membaca dan menulis!
merupakan salah satu materi yang sulit dibandingkan dengan materi-materi
yang lain apabila disampaikan hanya menggunakan metode ceramah tanpa
adanya dukungan media pembelajaran. Sesuai dengan obser4asi pendahuluan
yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa hanya )-$ orang peserta
didik yang mampu memahami aksara Jawa. Hal ini dikarenakan bentuk huru"
aksara Jawa yang begitu rumit dan memiliki bentuk hampir sama satu dengan
yang lain sehingga peserta didik sangat membutuhkan pemahaman yang lebih
konkrit dalam mempelajari aksara Jawa ini dibandingkan hanya dengan
menggunakan metode ceramah. Sesuai dengan tahap perkembangan
kecerdasan siswa kelas yaitu operasional konkrit, pemahaman yang
diperoleh secara nyata melalui pembelajaran mandiri akan menghasilkan
pemahaman makna yang lebih berkesan dan tahan lama dalam ingatan peserta
didik.
Selain itu, dipilihnya materi aksara Jawa tersebut karena masih sedikit
media pembelajaran yang dapat membantu peserta didik memahami aksara
Jawa. 2eneliti juga ingin turut serta dalam pelestarikan budaya Jawa
khususnya aksara Jawa, dikarenakan semakin sedikit masyarakat, khususnya
dikalangan pelajar yang paham mengenai aksara Jawa.
-
7/25/2019 160609 jam 3
17/102
17
4. 'ungsi Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa $a&a bagi Anak %D
Seperti yang tercantum dalam kurikulum sekolah dasar Daerah
stimewa 1ogyakarta yang berlaku saat ini "ungsi pembelajaran muatan lokal
bagi peserta didik usia sekolah dasar adalah sebagai berikut'
1) Sarana peningkat pengetahuan dan keterampilan bahasa Jawa untuk
melestarikan dan mengembangkan budaya Jawa dalam rangka
kelangsungan pengembangan budaya Jawa
2) Sarana peningkat pengetahuan dan ketrampilan berbahasa Jawa untuk
berkomunikasi di dalam keluarga dan masyarakat.
3) Sarana pengenalan bahasa Jawa sebagai salah satu kecakapan hidup Life
skill!
4) Sarana penyebarluasan bahasa Jawa untuk digunakan dalam kehidupan
sehari-hari
5) Sarana pengembangan budi pekerti luhur
6) Sarana pendukung dan pemerkaya khasanah budaya bangsa.
8engingat begitu pentingnya "ungsi pembelajaran muatan lokal
bahasa Jawa tersebut dan juga sebagai upaya dalam mencapai tujuan dari
pembelajaran muatan lokal bahasa jawa, maka tidak dapat dipungkiri lagi
bahwa berbagai usaha dari berbagai pihak yang terkait sangatlah dibutuhkan.
Salah satunya adalah dari ahli-ahli di bidang pendidikan yang salah satunya
dengan mengembangan media pembelajaran aksara Jawa sebagai sumber
belajar yang dapat memudahkan peserta didik belajar aksara Jawa.
-
7/25/2019 160609 jam 3
18/102
18
B. "arakteristik %is&a "elas III %ekolah Dasar
1. Taha!an Perkembangan "e(erdasan Menurut Piaget
Dalam proses pembelajaran, siswa sekolah dasar memiliki banyak
sekali karakteristik yang nantinya berhubungan dengan gaya belajar yang akan
dipakai.
-
7/25/2019 160609 jam 3
19/102
19
d) 6ahap operasional "ormal umur )) atau )$ sampai )( tahun!
5iri pokok perkembangan pada tahap ini adalah anak sudah mampu
berpikir abstrak dan logis dengan menggunakan pola berpikir ?kemungkinan@.
8odel berpikir ilmiah dengan tipe hipothetico-deductive dan inductive sudah
mulai dimiliki anak, dengan kemampuan menarik kesimpulan, mena"sirkan
dan mengembangkan hipotesa.
Berdasarkan pengelompokan tahap-tahap perkembangan kecerdasan
kemampuan kogniti"! menurut 2iaget diatas maka dapat disimpulkan bahwa
proses belajar yang dialami seorang anak pada tahap sensorimotor tentu akan
berbeda dengan proses belajar yang dialami oleh seorang anak pada tahap
preoperasional, dan akan berbeda pula dengan mereka yang sudah berada pada
tahap operasional konkrit, bahkan dengan mereka yang sudah berada pada
tahap operasional "ormal. Secara umum, semakin tinggi tahap perkembangan
kogniti" atau kecerdasan seseorang akan semakin teratur dan semakin abstrak
cara berpikirnya. uru seharusnya memahami tahap-tahap perkembangan
kogniti" atau kecerdasan pada muridnya agar dalam merancang dan
melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan tahap-tahap perkembangan
tersebut. 2embelajaran yang dirancang dan dilaksanakan tidak sesuai dengan
kemampuan berpikir siswa tidak akan ada maknanya bagi mereka
)* "arakteristik %is&a "elas III %ekolah Dasar
Berdasarkan tahapan perkembangan kecerdasan menurut 2iaget, siswa
kelas sekolah dasar berada pada tahap operasional konkrit. 5iri pokok
-
7/25/2019 160609 jam 3
20/102
20
perkembangan pada tahap ini adalah anak sudah mulai menggunakan aturan-
aturan yang jelas dan logis, dan ditandai adanya reversible dan kekekalan.
3nak telah memiliki kecakapan berpikir logis, akan tetapi hanya dengan benda-
benda yang bersi"at konkrit. Operation adalah suatu tipe tindakan untuk
memanipulasi obyek atau gambaran yang ada di dalam dirinya. Karena
kegiatan ini memerlukan proses trans"ormasi in"ormasi, sehingga tindakannya
lebih e"ekti".
Begitu juga dengan halnya siswa Siswa kelas SD yang termasuk
pada tahap ini berada pada umur & atau ( tahun sampai umur )) atau )$ tahun!
memang sudah mulai menggunakan aturan-aturan yang jelas dan logis. 8ereka
sudah memiliki kecakapan berpikir logis, akan tetapi hanya dengan benda-
benda yang bersi"at konkrit. Siswa masih perlu diberi gambaran konkrit,
sehingga ia mampu menelaah persoalan. Dalam pembelajaran aksara Jawa,
siswa kelas sekolah dasar masih membutuhkan adanya bimbingan atau
arahan baik dari pendidik maupun sumber belajar yang lain agar pembelajaran
yang diterima merupakan pembelajaran yang nyata sehingga mudah untuk
diterima oleh siswa mengingat materi pembelajaran aksara Jawa pada kelas
merupakan materi pelajaran baru, yang belum didapatkan siswa pada tingkat
sebelumnya. Dalam penyampaian materi aksara Jawa ini idealnya siswa
diberikan suatu bimbingan langsung dalam belajar aksara Jawa, baik membaca
dengan memberikan contoh-contoh kata, maupun menulis dengan memberikan
gambaran konkrit dalam penulisan aksara Jawa berikut aturan-aturan penulisan
aksara Jawa tersebut. Siswa sudah tidak perlu coba-coba dan membuat
-
7/25/2019 160609 jam 3
21/102
21
kesalahan, karena siswa sudah dapat berpikir dengan menggunakan model
?kemungkinan@ dalam melakukan kegiatan tertentu. a dapat menggunakan
hasil yang telah dicapai sebelumnya. Siswa juga sudah mampu menangani
sistem klasi"ikasi.
Sungguhpun siswa telah dapat melakukan pengklasi"ikasian,
pengelompokan dan pengaturan masalah ordering problems!, mereka tidak
dapat sepenuhnya menyadari adanya prinsip-prinsip yang terkandung di
dalamnya, namun tara" berpikirnya sudah dapat dikatakan maju. 3nak sudah
tidak memusatkan diri pada karakteristik perseptual pasi". Siswa masih perlu
diberi gambaran konkrit, sehingga ia mampu menelaah persoalan.
C. Pengembangan Media Modul Aksara $a&a "elas III %ekolah Dasar
1. Pengembangan Media
Dalam 6eknologi 2endidikan, pengembangan merupakan salah satu
aspek yang termasuk dalam kawasan 6eknologi 2endidikan. 8enurut Seels
dan Aichey, yang diterjemahkan oleh Dewi S ,dkk,)9' *(!, Kawasan
pengembangan berakar pada produksi media. 2engembangan sendiri diartikan
sebagai proses penterjemah spesi"ikasi desain ke dalam bentuk "isik. Kawasan
ini tidak lepas dari dari teori dan praktek yang berhubungan dengan belajar
dan desain, walaupun pengembangan mencakup banyak 4ariasi teknologi
yang digunakan dalam pembelajaran. Kawasan ini membidangi tentang
bagaimana secara teori dan praktek suatu proses sumber belajar
dikembangkan baik dalam bentuk teknologi cetak yang menyediakan
-
7/25/2019 160609 jam 3
22/102
22
landasan untuk teknologi yang lain !, teknologi audio 4isual, teknologi
berbasis komputer, maupun teknologi terpadu.
Sedangkan pengertian media pada dasarnya berasal dari kata 8edium
7atin! yang secara har"iah berarti ?tengah@, atau ?pengantar@. 356 )9!
memberikan batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang
digunakan untuk menyampaikan pesan atau in"ormasi. Dikemukakan oleh
Heinich, dalam proses pembelajaran media dapat diartikan sebagai Anything
that carries information between a source and receiver. Dalam sistem
pembelajaran media diartikan sebagai alat bantu untuk menyampaikan atau
mengantarkan pesan-pesan pembelajaran. 2endapat agne dan Briggs yang
dikutip oleh Aatna #ilis )>')$%! secara implisit mengatakan bahwa media
pembelajaran meliputi alat yang secara "isik digunakan untuk menyampaikan
isi materi pembelajaran. 8enurut 3Char 3rsyad $%%$ ' *,9!, media sebagai
komponen sumber belajar atau wahana "isik yang mengandung materi
instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
Jadi berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat pengembangan
media merupakan suatu proses penterjemahan suatu desain pembelajaran
kedalam suatu bentuk teknologi cetak, audio 4isual, dll! dimana mengandung
materi instruksional yang digunakan untuk memudahkan dalam
menyampaikan pesan atau in"ormasi yang dapat merangsang siswa untuk
belajar.
-
7/25/2019 160609 jam 3
23/102
23
2. Modul Pembelajaran Aksara $a&a
8odul merupakan salah satu dari berbagai macam bentuk media. 3da
berbagai macam pendapat tentang modul sebagai suatu media pembelajaran.
8enurut S. asution ):'$%:! modul adalah suatu unit yang lengkap yang
berdiri sendiri dan terdiri atas suatu rangkaian kegiatan belajar yang disusun
untuk membantu siswa mencapai sejumlah tujuan yang dirumuskan secara
khusus dan jelas. 8enurut 0emar Hamalik )9')9:! pengertian modul
dipersempit, 8odul adalah suatu paket pengajaran yang berkenaan dengan
suatu unit terkecil bertahap dari mata pelajaran tertentu. Dimana siswa dapat
mengatur arah pembelajarannya sendiri, karena modul itu dipelajari secara
indi4idual. 8odul menurut S6.Eembriarto )&:'$%! diartikan sebagai suatu
paket pelajaran yang memuat suatu unit konsep dari bahan pengajaran.
2endapat yang hampir sama dikemukakan oleh Badan 2enelitian dan
2engembangan 2endidikan dan Kebudayaan B2*K! Depdikbud )$'$!
yang dikutip oleh Aena Kusuma Dewi $%%9'*)! yang menyatakan bahwa '
8odul adalah suatu unit program belajar-mengajar terkecil yang secara terinci
menggariskan '
a. 6ujuan instruksional yang akan dicapai.
b. 6opik yang akan dijadikan pangkal proses belajar mengajar.
c. 2okok-pokok materi yang akan dipelajari.
d. Kedudukan dan "ungsi modul dalam kesatuan program yang lebih luas.
e. 2eranan guru dalam 2roses Belajar-8engajar.
f. 3lat dan sumber yang akan digunakan.
-
7/25/2019 160609 jam 3
24/102
24
g. Kegiatan belajar yang harus dilakukan dan dihayati secara berurutan.
h. 7embar kerja yang harus diisi oleh siswa.
i. 2rogram e4aluasi yang akan dilakukan.
8odul merupakan suatu paket pengajaran yang memuat suatu unit
bahan pelajaran yang bersi"at self-intructional yang memungkinkan siswa
menguasai unit bahan pelajaran sesuai dengan kemampuannya.
Dari beberapa pendapat tadi, dapat disimpulkan bahwa modul adalah
semacam paket program terkecil untuk keperluan belajar dimana siswa dapat
mengatur arah pembelajarannya sendiri untuk mencapai tujuan yang telah
dirumuskan sehingga siswa dapat mengetahui sampai dimana tingkat
pemahaman yang telah dicapainya.
8odul sebagai bahan ajar cetak memiliki karakteristik yang harus
mampu membelajarkan sendiri para siswa elf-!nstructional!. 3rtinya harus
mempunyai kemampuan menjelaskan yang sejelas-jelasnya untuk membantu
siswa dalam proses pembelajaran, baik dalam bimbingan guru maupun secara
mandiri. 2roses pembelajaran yang baik adalah bukan hanya membuat siswa
termoti4asi untuk belajar mandiri. Kemampuan belajar mandiri adalah
kemampuan yang harus dimiliki SD8 masa mendatang agar dapat selalu
meningkatkan kualitas dirinya dan keberadaan bahan pembelajaran cetak
mampu mengakomodasi hal tersebut.
Selain itu juga bersi"at lengkap self contained! artinya memuat hal-hal
yang sangat diperlukan dalam proses pembelajaran. Hal-hal tersebut adalah
tujuan pembelajaran;kompetensi, prasyarat yaitu materi-materi pelajaran yang
-
7/25/2019 160609 jam 3
25/102
25
mendukung atau perlu dipelajari terlebih dahulu dipelajari sebelumnya,
prosedur pembelajaran, materi pembelajaran yang tersusun secara sistematis,
latihan;tugas-tugas, soal e4aluasi beserta kunci jawaban dan tindak lanjut yang
harus dikerjakan siswa.
Selain karakteristik yang telah disebutkan diatas, modul sebagai bahan
ajar cetak juga memiliki karakteristik mampu membelajarkan peserta didik
elf-!nstructional material! artinya harus mampu memacu siswa untuk akti"
dalam proses belajarnya bahkan membelajarkan siswa untuk dapat menilai
kemampuan belajarnya sendiri. 8. Djauhar SiddiF, dkk. $%%(' 9-)!
Berdasarkan pengertian diatas modul pembelajaran muatan lokal
bahasa Jawa sub pokok bahasan aksara Jawa merupakan modul pembelajaran
aksara Jawa yang memuat materi tentang aksara Jawa yang disusun dengan
memperhatikan aspek-aspek tertentu yang memperhatikan prinsip-prinsip
pembelajaran mandiri tentang aksara Jawa yang dapat digunakan oleh siswa
secara mandiri sehingga siswa dapat menentukan arah pembelajaran aksara
Jawa menurut keinginan siswa sendiri sehingga siswa dapat mengetahui
tingkat pemahaman siswa terhadap aksara Jawa.
3. Pengembangan Media Modul aksara $a&a "elas III %ekolah Dasar*
2engembangan modul pembelajaran aksara Jawa merupakan suatu
proses penterjemahan in"ormasi aksara Jawa! dalam suatu bentuk teknologi
media! yang berupa modul yang memuat tentang materi aksara Jawa yang
tersusun secara sistematis dan memperhatikan prinisp-prinsip pembelajaran
mandiri sehingga dapat digunakan secara mandiri dan memberikan
-
7/25/2019 160609 jam 3
26/102
26
kemudahan kepada siswa mempelajari aksara jawa dengan tujuan agar materi
aksara Jawa dapat dipahami oleh siswa kelas sekolah dasar. 8odul
pembelajaran ini disusun sesuai dengan langkah-langkah yang telah
ditetapkan, yang dirancang dengan menyesuaikan karakteristik bahan
pembelajaran dan juga karakteristik siswa. Dalam penyusunan modul
pembelajaran aksara Jawa ini disusun dengan mengacu pada tahap-tahap
pengembangan modul sebagai bahan pembelajaran cetak oleh 8.Djauahar
SiddiF, dkk, sebagai berikut '
a) 8enyusun aris-garis Besar 2rogram 2embelajaran B22! bahan ajar
tercetak yang akan dikembangkan.
B22 bahan pembelajaran cetak yang memuat rumusan tujuan
pembelajaran;kompetensi dan pokok-pokok materi yang akan
dkembangkan ke dalam bahan ajar cetak. Di dalam B22 bahan ajar cetak
harus memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, topik-
topik bahasan, sub pokok bahasan, estimasi waktu dan da"tar pustaka yang
akan digunakan.
b) 8enulis bahan ajar dengan mengikuti strategi instruksional tertentu
Bahan ajar ditulis dengan menggunakan strategi instruksional
yang sama seperti yang digunakan pengajaran dalam kelas biasa. 8enulis
bahan ajar berarti mengajarkan mata pelajaran melalui tulisan. 0leh karena
itu, prinsip-prinsip yang digunakan dalam penulisan bahan ajar sama
halnya dengan prinsip-prinsip pengajaran biasa. 2erbedaannya adalah
-
7/25/2019 160609 jam 3
27/102
27
bahasa yang digunakan bersi"at setengah "ormal dan setengah lisan, bukan
bahasa buku teks yang bersi"at sangat "ormal.
c) 8ere4iew, melakukan uji coba lapangan dan mere4isi bahan ajar sebelum
digunakan di lapangan.
Dalam bentuk bagan, tahap pengembangan tersebut tampak sebagai
berikut'
ambar ). Bagan pengembangan bahan ajar cetak oleh 8. Djauhar
SiddiF,dkk
4. "elebihan dan "elemahan Modul
Seperti halnya media pembelajaran lain, modul sebagai media
pembelajaran juga memiliki kelebihan dan juga kekurangan. Berikut ini
dipaparkan kelebihan dan juga kekurangan modul pembelajaran muatan lokal
bahasa Jawa sub pokok bahasan akasara Jawa sebagai berikut '
a. Kelebihan
a) 8edia modul mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.
b) Bersi"at konkrit dan tidak memerlukan banyak penjelasan 4erbal.
c) Dapat memperjelas suatu masalah.
d) 6erjangkau dan relati" ekonomis.
8enulis B22bahan ajar cetak
8enulis bahan ajarcetak
Ae4iew lapangan danre4isi
Digunakan
-
7/25/2019 160609 jam 3
28/102
28
e) 8enambah minat dan moti4asi peserta didik.
b. Kelemahan
8odul sebagai sebuah media pembelajaran juga tidak lepas dari suatu
kekurangan. Dalam penggunaannya oleh siswa, modul masih tetap diperlukan
suatu pengawasan oleh pendidik. Selain itu modul pembelajaran kurang dapat
mengilustrasikan beberapa materi yang disampaikan, seperti pela"alan yang
benar, mengingat modul adalah media cetak atau gra"is.
D. "erangka Berfikir
3ksara Jawa yang merupakan salah satu dari banyak kebudayaan yang
dimiliki oleh masyarakat Jawa yang memiliki nilai-nilai "iloso"is tinggi yang
dapat dijadikan sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan bermasyarakat.
Saat ini aksara Jawa juga diajarkan pada mata pelajaran muatan lokal bahasa
Jawa. Hal ini dilakukan sebagai bentuk usaha pemerintah daerah, dengan
kemampuan otonominya, untuk melestarikan kebudayaan aksara Jawa pada
kalangan muda;pelajar ditengah-tengah masyarakat dengan kemajuan
teknologi yang sangat pesat agar tidak punah.
8engingat materi aksara Jawa dikalangan siswa tidak menarik, kuno
dan membosankan, pengembangan media pembelajaran bahasa Jawa perlu
dikembangkan oleh peneliti. Hal ini dalakukan agar menumbuhkan minat akan
belajar aksara Jawa dikalangan siswa sehingga kemampuan dalam memahami
aksara Jawa juga meningkat.
-
7/25/2019 160609 jam 3
29/102
29
3ksara Jawa diajarkan oleh guru hanya dengan metode ceramah saja,
tanpa memperhatikan bagaimana siswa dapat menulis dan membaca aksara
Jawa dengan benar. 2embelajaran yang terjadi masih menggunakan cara yang
tradisional, dimana peserta didik hanya duduk, melihat, mendengarkan, dan
mencatat materi yang diberikan oleh pendidik tanpa adanya keterlibatan
secara interakti" dan menarik Selain itu, belum adanya media pembelajaran
yang secara khusus membahas tentang belajar aksara Jawa juga merupakan
suatu kendala yang dihadapi oleh siswa dalam belajar aksara Jawa.
Dalam pembelajaran dibutuhkan keterlibatan peserta didik secara akti",
sehingga kebermaknaan akan materi aksara Jawa dapat terbentuk dan dapat
bertahan lama. Dengan keterlibatan peserta didik secara akti" akan
memberikan kesan yang mendalam bagi peserta didik, sehingga
kebermaknaan materi dapat terbentuk dan tahan lama.
Berdasarkan temuan-temuan diatas,maka dapat disimpulkan bahwa
masih banyak permasalahan yang belum dapat diatasi dalam proses
pembelajaran bahasa jawa khususnya mengenai aksara Jawa. Hal tersebut
disebabkan karena '
1. Sebagian besar siswa masih menganggap aksara Jawa, sebagai sesuatu
yang tidak menarik, dan juga membosankan, sehingga diperlukan suatu
media untuk menghilangkan kesan tersebut .
2. 3ksara Jawa dianggap tidak terlalu penting lagi untuk dipelajari sehingga
minat siswa dalam belajar bahasa Jawa menjadi berkurang.
-
7/25/2019 160609 jam 3
30/102
30
3. 2enyampaian materi yang selama ini paling banyak digunakan adalah
metode ceramah dan menggunakan buku paket yang disediakan oleh
sekolah, sehingga siswa merasa bosan.
4. Kurangnya penjelasan dari guru akan konsep nyata yang ada dalam belajar
aksara Jawa.
5. Belum adanya media khusus yang membahas secara lebih mendalam
dalam belajar aksara Jawa.
Kenyataan belum optimalnya poses pembelajaran aksara Jawa
memerlukan suatu pemecahan, sehingga baik guru maupun siswa mampu
mengoptimalkan proses pembelajaran dan mengatasi permasalahan-
permasalahan yang muncul. 8elihat realita tentang kesulitan dalam
pembelajaran aksara Jawa di sekolah dasar dan kebutuhan akan suatu media
unuk mengatasi permasalahan tersebut, maka peneliti berusaha
mengembangkan suatu media 4isual yaitu media modul pembelajaran aksara
Jawa. 8edia yang akan dikembangkan ini berupa media modul yang berisi
materi pengenalan beserta cara penulisan aksara Jawa dan juga ilustrasi yang
mendukung materi sehingga lebih menarik dan siswa mudah memahaminya.
8ateri awal dalam media modul ini pengenalan aksara-aksara Jawa.
Kemudian di dalamnya juga disertai cara penulisan aksara Jawa tersebut,
sehingga siswa mengerti cara penulisan aksara Jawa ini dengan benar. Di
dalam media modul ini terdapat beberapa materi belajar membaca dan menulis
aksara Jawa yang disertai gambar-gambar yang mendukung materi. 8elalui
4isualisasi gambar dalam media ini, belajar membaca dan menulis aksara
-
7/25/2019 160609 jam 3
31/102
31
Jawa lebih menarik. Selain itu juga di dalam modul ini juga disertai huru"-
huru" aksara Jawa yang dicetak putus-putus dengan maksud sebagai sarana
untuk melatih kemampuan menulis aksara Jawa. 3kan tetapi peranan guru
yang kreati" dan ino4ati" juga masih diperlukan agar dapat membuat pelajaran
bahasa Jawa menjadi pelajaran yang menarik dan dan menyenangkan
sehingga mudah dipahami oleh peserta didik, karena tanpa arahan dari seorang
guru atau pendidik, tujuan pembelajaran yang diharapkanpun juga akan sulit
untuk tercapai mengingat segala macam media yang digunakan sebagai suatu
sumber belajar siswa tetap membutuhkan pendampingan oleh pendidik.
-
7/25/2019 160609 jam 3
32/102
32
BAB III
MET#DE PENELITIAN PEN+EMBAN+AN
A. $enis Penelitian
Dalam prosedur pengembangan diuraikan pentingnya mendapatkan
nilai ilmiah dan juga untuk menguji kebenaran dari hasil penelitian. 8enurut
Sutrisno Hadi )(&' *!, suatu riset, khususnya dalam ilmu-ilmu pengetahuan
empirik, pada umumnya bertujuan untuk menemukan, mengembangkan atau
menguji kebenaran suatu pengetahuan. 8enemukan berarti berusaha
mendapatkan sesuatu, mengisi kekosongan atau kekurangan. 8engembangkan
berarti memperluas dan mengkaji lebih dalam apa yang sudah ada, sedangkan
menguji kebenaran dilakukan jika apa yang sudah ada masih atau menjadi
diragu-ragukan kebenaranya.
2enelitian pengembangan biasa disebut pengembangan berbasis
penelitian research-based development! merupakan jenis penelitian yang
sedang meningkat dalam pemecahan masalah praktis dalam dunia
kepenelitian, utamanya penelitian pendidikan dalam pembelajaran. 2enelitian
dan pengembangan merupakan jenis penelitian yang berorientasi pada produk.
Borg dan all )(*'&&$! mengatakan ?educational research and
development "#$%& is a process used to developed and validate educational
production. Dengan pengertian tesebut maka serangkaian langkah penelitian
dan pengembangan dilakukan secara siklis, yang mana pada setiap langkah
yang akan dilalui atau dilakukan selalu mengacu pada hasil langkah
-
7/25/2019 160609 jam 3
33/102
33
sebelumnya hingga pada akhirnya diperoleh suatu produk pendidikan yang
baru.
2roduk-produk yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan antara
lain materi-materi pelatihan untuk guru, materi pembelajaran untuk siswa,
media pembelajaran untuk memudahkan belajar, dan lain-lain. Dengan
demikian penelitian pengembangan adalah pemakaian secara sistematik
pengetahuan ilmiah yang diarahkan pada produksi bahan, piranti, sistem,
metode, termasuk perancanganprototype-prototype.
B* Prosedur Penelitian Pengembangan
8enurut Borg dan all )(*! menyatakan bahwa prosedur penelitian
pengembangan pada dasarnya terdiri dari dua tujuan utama, yaitu' )!
mengembangkan produk, dan $! menguji kee"ekti"an produk dalam mencapai
tujuan. 6ujuan pertama disebut sebagai "ungsi pengembangan sedangkan tujuan
kedua disebut sebagai 4alidasi. Dengan demikian konsep penelitian
pengembangan lebih tepat diartikan sebagai upaya pengembangan yang
sekaligus disertai dengan upaya 4alidasinya.
Dalam penelitian ini, model yang menjadi acuan adalah model
penelitian pengembangan Borg G all $%%*' &&:!, dan model pengembangan
desain pembelajaran Dick, 5arey G 5arey $%%:' )!. Berdasarkan
pengalamannya mengembangkan mini courses di 'ar (est Laboratory, Borg
dan all )(*! menyarankan menggunakan prosedur sepuluh langkah dalam
melakukan penelitian pengembangan, yaitu'
*$
-
7/25/2019 160609 jam 3
34/102
34
1. 8elakukan penelitian pendahuluan dan pengumpulan in"ormasi.
2. 8elakukan perencanaan.
3. 8engembangkan bentuk produk awal.
4. 8elakukan uji lapangan permulaan.
5. 8elakukan re4isi terhadap produk utama.
6. 8elakukan uji lapangan utama,
7. 8elakukan re4isi terhadap produk operasional.
8. 8elakukan uji lapangan operasional.
9. 8elakukan re4isi terhadap produk akhir.
10. 8endesiminasikan dan mengimplementasikan produk.
Dari kesepuluh langkah dalam melakukan penelitian pengembangan
yang dipaparkan oleh Borg dan all diatas dapat disederhanakan menjadi &
langkah. Berikut ini penjelasan tentang penelitian pengembangan oleh Borg
dan all dijelaskan sebagai berikut '
1. Research and information collecting.6ahap ini dikatakan sebagai tahap studi pendahuluan. Dalam tahap
ini, kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah melakukan studi pustaka yang
melandasi produk pendidikan yang dikembangkan, obser4asi di kelas, dan
merancang kerangka kerja penelitian dan pengembangan produk pendidikan.
Dalam penelitian dan pengembang modul pembelajaran aksara Jawa ini, hal
ini dilakukan untuk memperoleh data-data atau in"ormasi untuk dijadikan
sebagai bahan dalam mengembangkan suatu produk ; media. Dengan
berakar pada kajian literatur dan temuan-temuan in"ormasi berupa masalah-
-
7/25/2019 160609 jam 3
35/102
35
masalah dilapangan peneliti dapat menentukan materi-materi apa sajakah
yang nantinya akan dimasukkan dalam produk yang akan dikembangkan.2. Planning.
Setelah studi pendahuluan dilakukan, langkah berikutnya adalah
merancang berbagai kegiatan dan prosedur yang akan ditempuh dalam
penelitian dan pengembangan produk pendidikan. Kegiatan-kegiatan yang
perlu dilakukan dalam tahap ini yaitu, merumuskan tujuan khusus yang
hendak dicapai dengan dikembangkannya produk, memperkirakan dana,
tenaga, dan waktu yang diperlukan untuk mengembangkan suatu produk,
merumuskan kemampuan peneliti, prosedur kerja, dan bentuk-bentuk
partisipasi yang diperlukan selama penelitian dan pengembangan suatu
produk, dan merancang uji kelayakan.
Hal-hal yang direncanakan dalam penelitian dan pengembangan
pada tahap ini adalah mempersiapkan tujuan pembelajaran, baik tujuan
secara umum dalam hal ini belajar membaca dan menulis aksara Jawa! dan
juga secara khusus yang nantinya dituangkan dalam sub pokok bahasan pada
produk atau media yang hendak dikembangkan membaca dan menulis
aksara nglegena, sandangan, dll!.
3. Developmentof the preliminary form of the product.
6ahap ini merupakan tahap perancangan dra" awal produk
pendidikan yang siap diujicobakan, termasuk di dalamnya sarana dan
prasarana yang diperlukan untuk uji coba dan 4alidasi produk, alat e4aluasi,
dan lain-lain.
2roduk yang dikembangkan berdasarkan materi yang
dikumpulkan pada penelitian pendahuluan di awal. 2roduk yang nantinya
dihasilkan kemudian dilakukan uji coba permulaan dengan melibatkan ahli
-
7/25/2019 160609 jam 3
36/102
36
media dan juga ahli materi untuk mengetahui tingkat kelayakan produk
sebagai suatu media atau sumber belajar yang kemudian hasil dari uji coba
permulaan ini dijadikan acuan untuk melakukan re4isi terhadap produk yang
dikembangkan.
4. Preliminary field test and product revision.
6ujuan dari tahap ini adalah memperoleh diskripsi latar setting!
penerapan atau kelayakan suatu produk jika produk tersebut benar-benar
telah dikembangkan.
-
7/25/2019 160609 jam 3
37/102
37
6ujuan dari tahap ini adalah untuk menentukan apakah suatu
produk yang dikembangkan itu benar-benar siap dipakai disekolah tanpa
melibatkan kehadiran peneliti atau pengembang produk. 2ada umumnya,
tahap ini disebut sebagai tahap uji 4alidasi model. Dalam tahap ini peneliti
mengujicobakannya pada tingkat kelas uji coba lapangan! dimana
melibatkan seluruh siswa ) satu! kelas, karena produk yang dikembangkan
inilah yang nantinya akan digunakan sebagai media atau sumber belajar
siswa dalam belajar aksara Jawa.
7. Dissemination and implementation.6ahap ini ditempuh dengan tujuan agar produk jadi yang
dikembangkan dan sudah dilakukan uji coba dapat dipakai oleh masyarakat
luas. nti kegiatan dalam tahap ini adalah melakukan sosialisasi terhadap
produk hasil pengembangan. 8isalnya melaporkan hasil dalam pertemuan-
pertemuan pro"esi dan dalam bentuk jurnal ilmiah.
Sedangkan menurut model pengembangan menurut Dick dan
5arey D5! tahap pengembangan media mengikuti pola dasar instructional
design 3DD analysis, design, development, implementation and
evaluation !. 8odel Dick and 5arey adalah salah satu dari 8odel
2rosedural, yaitu model yang menyarankan agar penerapan prinsip disain
pembelajaran disesuaikan dengan langkah-langkah yang harus di tempuh
secara berurutan.sebagai berikut '
1. Identifing goals ,Identifikasi Tujuan-
6ahap awal model ini adalah menentukan apa yang diinginkan
-
7/25/2019 160609 jam 3
38/102
38
agar siswa dapat melaksanakan pembelajaran ketika mereka telah
menyelesaikan program pengajaran. De"inisi tujuan pengajaran mungkin
mengacu pada kurikulum tertentu atau mungkin juga berasal dari da"tar
tujuan sebagai hasil need assesment., atau dari pengalaman praktek dengan
kesulitan belajar siswa di dalam kelas.
2. .ondu(ting instru(tional analsis ,Melakukan Analisis Instruksional!
8enentukan kemampuan apa saja yang terlibat dalam proses
pembelajaran untuk mencapai tujuan dan menganalisa topik atau materi
yang akan dipelajari. 3nalisis ini akan menghasilkan diagram tentang
keterampilan-keterampilan; konsep dan menunjukkan keterkaitan antara
keterampilan konsep tersebut.
3. Identifing entr beha/iors and learner (hara(teristi(s
,Mengidentifikasi Tingkah Laku A&al0 "arakteristik %is&a-
8enentukan kemampuan minimum apa saja yang harus dimiliki
pembelajar untuk menyelesaikan tugas-tugas. Ketika melakukan analisis
terhadap keterampilan-keterampilan yang perlu dilatihkan dan tahapan
prosedur yang perlu dilewati, juga harus dipertimbangkan keterampilan apa
yang telah dimiliki siswa saat mulai mengikuti pengajaran. 1ang penting
juga untuk diidenti"ikasi adalah karakteristik khusus siswa yang mungkin
ada hubungannya dengan rancangan akti4itas-akti4itas pengajaran. 8isalnya
pembelajar harus memliki kemampuan membaca, kemampuan perhitungan
dasar atau kemampuan 4erbal dan spatial. Kepribadian dari pembelajar juga
mempengaruhi design yang akan dibuat.
4. 1riting !erforman(e obje(ti/es ,Merumuskan Tujuan "inerja-
-
7/25/2019 160609 jam 3
39/102
39
Komponen ini bertujuan untuk menguraikan tujuan umum
menjadi tujuan yang lebih spesi"ik pada tiap tahapan pembelajaran. Di tiap
tahapan akan ada panduan pembelajaran dan pengukuran per"ormansi
pembelajar. Berdasarkan analisis instruksional dan pernyataan tentang
tingkah laku awal siswa, selanjutnya akan dirumuskan pernyataan khusus
tentang apa yang harus dilakukan siswa setelah menyelesaikan
pembelajaran.
5. De/elo!ing (riterion2referen(ed test items ,Pengembangan Tes A(uan
Patokan-
6est items harus dirancang untuk menyediakan kesempatan bagi
pembelajar untuk mendemonstrasikan kemampuan dan pengetahuan yang
dinyatakan dalam tujuan.yaitu '
8engetahui prasyarat yang telah dimiliki pembelajar untuk mempelajari
kemampuan baru
8encek hasil yang telah diperoleh pembelajar selama proses pembelajaran
8enyediakan dokumen perkembangan pembelajar
8emberikan e4aluasi terhadap sistem yang digunakan
2engukuran awal terhadap per"ormansi sebelum perencanaan
pengembangan pelajaran dan materi instruksional
6. De/elo!ing instru(tional strateg
8enentukan akti"itas instruksional yang membantu dalam
pencapaian tujuan. Dimana, strategi tersebut akan meliputi akti4itas
preinstruksional, penyampaian in"ormasi, praktek dan balikan, testing, yang
-
7/25/2019 160609 jam 3
40/102
40
dilakukan lewat akti4itas. Sebagai contoh dalam penelitian ini membaca dan
menulis aksara Jawa.
7. De/elo!ing and sele(ting instru(tional materials
Bagian ini berkaitan dengan media yang digunakan untuk proses
pembelajaran untuk menghasilkan pengajaran yang meliputi petunjuk untuk
siswa, bahan pelajaran, tes dan panduan guru. 8edia pembelajaran dapat
berupa pemberian materi;perkuliahan, pemberian tugas, powerpoint,
internet, paket computer-assisted-instruction, dan sebagainya. 2ermasalahan
terletak pada penentuan media yang tepat untuk mencapai tujuan dan hal ini
tidak sama untuk setiap pembelajar.
8. Designing and (ondu(ting the formati/e e/aluation of instru(tion
+ormati4e e4aluation bertujuan menyediakan data untuk re4isi
dan pengembangan instructional materials. Selain itu, 4aluasi ini juga
dilakukan untuk mengumpulkan data yang akan digunakan untuk
mengidenti"ikasi bagaimana meningkatkan pengajaran. 4aluasi ini dapat
dilakukan, misalnya, dengan cara mewawancarai setiap pembelajar.
9. 3e/ising instru(tion
Ae4isi harus menjadi bagian konstan dalam proses design. Ae4isi
dilakukan berdasarkan hasil dari tiap komponen model ini. 2ada tahap ini,
data dari e4aluasi sumati" yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya
diringkas dan dianalisis serta diinterpretasikan untuk diidenti"ikasi kesulitan
yang dialami oleh siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Begitu pula
-
7/25/2019 160609 jam 3
41/102
41
masukan dari hasil implementasi dari pakar;4alidator. 8ungkin saja
tahapan-tahapan pembelajaran kurang e"ekti" dalam pencapaian tujuan akhir,
atau akti"itas, media, dan penugasan yang telah ditentukan tidak membantu
dalam memperoleh tujuan.
10. .ondu(ting summati/e e/aluation
Summati4e e4aluation bertujuan mempelajari e"ekti"itas
keseluruhan sistem dan dilakukan setelah tahap "ormati4e e4aluation.
Dari 8odel Borg dan all serta Dick dan 5arey diatas model
pengembangan keduanya satu sama lain memiliki kemiripan. Dari kedua model
diatas, kemudian dipadukan untuk kemudian dijadikan sebagai dasar dalam
penelitian pengembangan dan juga desain pembelajaran aksara Jawa yang
kemudian digambarkan sebagai berikut '
3nalisis Kebutuhan
Desain 2embelajaran
2roduksi 8edia
Ealidasi 3hli
-
7/25/2019 160609 jam 3
42/102
42
ambar $
8odel 2engembangan 8odul 2embelajaran 3ksara Jawa Kelas Sekolah Dasar
Diadaptasi dari Borg G all dan Dick G 5arey
.* %ubjek Uji .oba
Dalam penelitian pengembangan ini, peneliti menggolongkan subjek
uji coba menjadi dua, yaitu '
1. Subjek uji coba ahli
a. 3hli materi pelajaran.
3hli materi dalam hal ini adalah ahli materi aksara Jawa, yaitu
dosen jurusan Bahasa Jawa dan Sastra yang berperan untuk menentukan
apakah materi aksara Jawa dalam media modul sudah sesuai tingkat
kedalaman materi dan kebenaran materi yang digunakan atau belum.
Ealidasi dilakukan dengan menggunakan angket tentang kesesuaian isi
materi pembelajaran bahasa Jawa khusunya aksara Jawa yang akan
disampaikan kepada peserta didik kelas SD.
b. 3hli media pembelajaran
3hli media yang dimaksud adalah dosen atau pakar yang paham
dalam hal media pembelajaran. Ealidasi dilakukan dengan menggunakan
angket tentang desain media yang diberikan kepada ahli media pendidikan.
Ae4isi
-
7/25/2019 160609 jam 3
43/102
43
3pakah produk yang dikembangkan sudah memenuhi syarat sebagai
sebuah media atau belum.
2. Subjek uji lapangan
Subyek uji coba dalam penelitian pengembangan ini adalah peserta
didik SD kelas .
-
7/25/2019 160609 jam 3
44/102
44
latihan soal, obser4asi, dan diskusi. nstrumen dan teknik pengumpulan data
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut '
a. Dokumentasi
nstrumen ini berupa kurikulum mata pelajaran bahasa Jawa tahun
$%%: yang terdiri dari kurikulum bahasa Jawa Daerah stimewa 1ogyakarta
dan Kurikulum bahasa Jawa Daerah Jawa 6imur.
b. #awancara
#awancara dilakukan secara terbuka dengan pendidik yang dianggap
lebih mengetahui keadaan di lapangan sekaligus juga sebagai pengguna.
Dengan tujuan untuk mengetahui analisis kebutuhan;needs assessment
terhadap pemilihan mata pelajaran dan pokok bahasan mata pelajaran yang
akan dikembangkan.
c. 0bser4asi
0bser4asi dilakukan untuk mengtahui keadaan dilapangan mengenai
mata pelajaran dan pokok bahasan apa yang perlu dikembangkan, serta untuk
mengetahui secara langsung ' a! ketertarikan peserta didik terhadap modul
pembelajaran aksara Jawa, b! kesulitan yang dihadapi peserta didik dalam
menggunakan modul pembelajaran aksara Jawa, c! modul pembelajaran
aksara Jawa yang dikembangkan tersebut memudahkan belajar bagi si belajar.
d. 3ngket 2enilaian;6anggapan
3ngket penilaian;tanggapan digunakan untuk memperoleh penilaian
ahli media pembelajaran, ahli materi pelajaran, dan peserta didik terhadap
modul pembelajaran aksara Jawa.
-
7/25/2019 160609 jam 3
45/102
45
e. Diskusi dan Konsultasi
Diskusi dan konsultasi dilakukan dengan ahli media dan ahli materi
untuk mendapatkan masukan, kesamaan pendapat dan kebenaran mengenai
sesuatu hal yang masih membingungkan yang dijumpai dalam proses
pengembangan maupun uji coba produk.
E* Teknik Analisis Data
6eknik analisis data penelitian merupakan salah satu langkah yang
sangat penting dalam sebuah proses penelitian karena dari sini hasil penelitian
akan diperoleh. 3nalisis data mencakup seluruh kegiatan mengklari"ikasi,
menganalisa, memaknai dan menarik kesimpulan dari semua data yang
terkumpul dalam tindakan Suharsimi 3rikunto, )> ' $99 !.
Data yang telah terhimpun dianalisis melalui dua teknik, yaitu analisis
isi dan analisis statistik deskripti".
a. 3nalisis isi
Data kualitati" yang diperoleh dari hasil kajian ahli media, ahli materi,
dan melalui serangkaian uji coba dianalisis dengan teknik analisis isi. Dengan
teknik ini, data kualitati" yang berupa masukan, tanggapan, kritik, dan saran
perbaikan dikelompok-kelompokkan. Hasil analisis ini kemudian dijadikan
pijakan untuk mere4isi produk pengembangan.
b. 3nalisis statistik deskripti"
-
7/25/2019 160609 jam 3
46/102
46
Data yang dihimpun melalui angket dianalisis secara deskripti"
persentase. Aumus yang digunakan untuk menghitung persentase adalah
sebagai berikut '
jawaban I bobot tiap pilihan
2 I )%%
n I bobot tertinggi
Keterangan '
2 ' 2ersentase
Data skor hasil pre-test dan post-test dianalisis dengan menghitung
persentase siswa yang telah memperoleh nilai L&% dan mengubah data
kuantitati" persentase menjadi data kualitati" berpedoman pada acuankon4ersi
nilai menurut Bloom, 8adaus G Hastings yoman 8ardika,$%%( ')>! ,
yang disajikan dalam 6abel ) berikut '
6abel ). Kategori 2rosentase Kelayakan
o Skor dalam persentase ! Kategori Kelayakan
) % I Sangat 7ayak
$ (%I M % 7ayak
* &% I M (% 5ukup 7ayak
9 >%I M &% Kurang 7ayak
: I M >% Sangat Kurang 7ayak
'* Teknik Penim!ulan Data sebagai Dasar 3e/isi
Data yang telah dianalisis, baik data kualitati" maupun data kuantitati",
dijadikan dasar untuk re4isi. amun demikian, tidak semua data yang masuk
dijadikan dasar untuk mere4isi produk komponen-komponen yang terkait!.
Data yang dijadikan dasar untuk re4isi adalah data setelah melalui analisis
dapat memenuhi kriteria sebagaimana diuraikan berikut ini.
a. Data kualitati"
-
7/25/2019 160609 jam 3
47/102
47
Data kualitati" yang dijadikan dasar untuk re4isi adalah
data;saran;masukan yang '
1) Benar menurut ahli materi pelajaran maupun media pembelajaran!
2) Benar menurut buku re"erensi
3) 7ogis menurut peneliti
Ae4isi tidak didasarkan pada tingginya "rekuensi data;saran;masukan
kuantitas data;saran;masukan!.
b. Data kuantitati"
Berdasarkan data kuantitati", komponen yang memperoleh penilaian M
>% dari kriteria yang ditetapkan akan dire4isi.
Hasil analisis yang diperoleh dari data kualitati" dan data kuantitati"
tersebut digunakan sebagai acuan dalam menentukan kelayakan produk hasil
pengembangan.
BAB I4
HA%IL PEN+EMBAN+AN DAN PEMBAHA%AN
-
7/25/2019 160609 jam 3
48/102
48
Bab ini menyajikan laporan pelaksanaan dan hasil pengembangan
produk. 7aporan pelaksanaan dan hasil pengembangan ini meliputi penyajian
data, analisis data, dan re4isi produk. 7aporan akan disajikan tiap tahap untuk
memudahkan pembahasan. 6ahap terakhir merupakan hasil "inal
pengembangan produk. 2ada bagian akhir bab E akan disajikan mengenai
ikhtisar proses pelaksanaan pengembangan produk dan kesimpulan mengenai
hasil pengembangan.
A. La!oran Pelaksanaan dan Hasil Analisis "ebutuhan
Data mengenai analisis kebutuhan needs assessment! diperoleh
dengan menggunakan dokumentasi, obser4asi, serta wawancara kepada
responden, dalam hal ini adalah peserta didik dan pendidik kelas SD yang
dipilih secara acak. Berdasarkan penelitian pendahuluan ditemukan beberapa
hal sebagai berikut '
a. 8ata pelajaran muatan lokal bahasa Jawa merupakan mata pelajaran yang
sulit untuk dipahami oleh siswa.
b. Kurangnya waktu yang dialokasikan dalam pembelajaran muatan
lokalbahasa Jawa membuat pembelajaran tidak maksimal sehingga siswa
sulit untuk memahami materi pelajaran muatan lokalbahasa Jawa.
c. 3ksara Jawa merupakan salah satu materi yang terdapat dalam mata
pelajaran muatan lokal bahasa Jawa yang sulit untuk dipahami oleh siswa.
d. 8etode pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam menyampaikan
materi pelajaran muatan lokalbahasa Jawa lebih ditekankan pada metode9(
-
7/25/2019 160609 jam 3
49/102
49
ceramah saja, tanpa ada gambaran konkrit dalam belajar aksara Jawa yang
mengakibatkan peserta didik merasa kesulitan untuk mempelajari materi
aksara Jawa
e. 8asih belum ditemukannya media pembelajaran yang secara khusus
membahas tentang belajar membaca dan menulis aksara Jawa guna yang
dapat memudahkan peserta didik dalam belajar aksara Jawa.
f. 2endidik dan juga peserta didik menyatakan perlu dikembangkan media
pembelajaran yang dapat memperjelas materi dan mempermudah
pemahaman terhadap materi pembelajaran aksara Jawa sehingga dapat
memperlancar proses belajar siswa.
g. 3danya ketidaksesuaian pada kurikulum muatan lokal bahasa Jawa untuk
wilayah Daerah stimewa 1ogyakarta, yaitu pada kurikulum bahasa Jawa
tahun $%%: yang masih berlaku hingga sekarang untuk kelas E tertulis
dengan jelas pada komponen membaca dengan standar kompetensipoint
b, yaitu ' 8embaca kalimat beraksara Jawa nglegena,sandhangan swara,
dan panyigeg. 6erdapat juga pada komponen menulis dengan standar
kompetensipointb, yaitu ' menuliskan kalimat sederhana beraksara Jawa
nglegena aksara carakan!, sandhangan swara, dan panyigeg.
-
7/25/2019 160609 jam 3
50/102
50
panyigeg, namun kompetensi itu tidak ditemukan pada kelas-kelas
sebelumnya yaitu pada kelas , kelas , maupun kelas .
Berikut ini disampaikan intrumen yang digunakan oleh peneliti dalam
memperoleh hasil seperti yang diungkapkan di atas, yaitu sebagai dalam tabel
$ dan tabel * berikut '
6abel $. Da"tar 2ertanyaan yang diajukan kepada pendidik
o 2ertanyaan yang diajukan Jawaban yang diperoleh Ket.
) Selama pendidik mengajar mata pelajaran apa
sajakah yang dianggap sulit oleh siswa=
8ata pelajaran yang dianggap sulit oleh siswa adalah
matematika, ipa, dan juga bahasa Jawa
-
7/25/2019 160609 jam 3
51/102
51
$ 8engapa bahasa Jawa dianggap sulit oleh
siswa=
8ateri yang beragam dan juga keterbatasan waktu dalam
membuat pelajaran bahasa Jawa tidak dapat disampaikan
secara maksimal. Selain itu karena mapel bahasa Jawa
dianggap tidak penting oleh sebagian besar siswa
*. Dari sekian banyaknya materi dalam bahasa
Jawa, apakah ada materi yang dianggap sulit
oleh siswa=
3da, yaitu materi tentang aksara Jawa
9. 8engapa aksara Jawa dianggap sulit oleh siswa=Sebagian besar siswa mengatakan bahwa aksara Jawa
bentuknya rumit dan banyak kemiripan antara aksara yang
satu dengan yang lain, sehingga sulit untuk dibedakan: Dalam menyapaikan materi aksara Jawa,
biasanya menggunakan metode pembelajaran
seperti apa=
Biasanya dengan metode ceramah saja. 3kan tetapi
terkadang dengan menuliskan di papan tulis
>. Dalam mengajarkan aksara Jawa, biasanya
literatur apa yang biasanya digunakan oleh
pendidik=
Buku pegangan dan 7KS
&. 8enurut pendidik dengan adanya kendala ;
keterbatasan yang dikemukakan di atas tujuan
pembelajaran aksara Jawa dapat tercapai=
6idak, karena idealnya aksara Jawa hendaknya diajarkan
melalui proses ; tahap yang sistematis. 8aksudnya adalah
dimulai dari penyampaian materi dengan contoh-contoh,
kemudian latihan-latihan, dan juga feedback dari guru
yang keseluruhannya tidak hanya dilakukan sekali saja,
melainkan berulang-ulang.
(. 8enurut pendidik, saran atau masukan apa yang
mungkin dapat mengatasi masalah belajar
aksara Jawa pada siswa=
Dengan diadakan jam pelajaran tambahan les! atau dapat
juga dengan media pembelajaran yang dapat digunakan
siswa baik secara klasikal maupun mandiri untuk
mengatasi keterbatasan waktu tersebut diatas.
6abel *. Da"tar 2ertanyaan yang diajukan kepada peserta didik
o 2ertanyaan yang diajukan Jawaban yang diperoleh Ket.
). 8ata pelajaran apa yang kalian sukai dan tidak
kalian sukai=
8ata pelajaran yang disukai adalah bahasa ndonesia, olah
raga, K6K. Sedangkan yang tidak disukai adalah ipa,
matematika, bahasa nggris dan bahasa Jawa.
$%
orang
siswa
$. 8engapa pelajaran bahasa Jawa menurut kalian
sulit=
Banyak kata-kata yang sulit untuk dimengerti $%
orang
-
7/25/2019 160609 jam 3
52/102
52
siswa
*. Dalam mata pelajaran bahasa Jawa materi
apakah yang kalian anggap sulit untuk
dipelajari=
8engartikan peribahasa, kata-kata yang sulit dan juga
tentang aksara Jawa
$%
orang
siswa
9. 8engapa aksara Jawa kalian anggap sulit untuk
dipelajari=
karena bentuknya banyak, rumit dan banyak aksara Jawa
yang bentuknya hampir mirip
$%
orang
siswa
:. Biasanya guru dalam mengajarkan aksara Jawa
seperti apa=
Hanya dengan memberikan penjelasan saja, menulis di
papan tulis, lalu disuruh mengerjakan soal yang ada di
7KS.
$%
orang
siswa
>. 3pakah kalian merasa kesulitan untuk
memahami belajar aksara Jawa dengan cara
mengajar guru yang seperti itu=
1a, karena kita tidak diberikan penjelasan bagaimana
menulis aksara Jawa yang benar dan juga waktu untuk
belajar aksara Jawa sedikit.
$%
orang
siswa
& 8enurut kalian, bagaimana caranya agar kalian
dapat dengan mudah paham dalam belajar
aksara Jawa=
Dengan banyak latihan soal-soal, latihan menulis aksara
Jawa dan guru mengajarkannya dibuat lebih menarik
sehingga tidak mudah bosan.
$%
orang
siswa
Berdasarkan temuan analisis kebutuhan sebagaimana dipaparkan di
atas dapat disimpulkan bahwa untuk mengatasi masalah tersebut diatas adalah
dengan media pembelajaran yang dilengkapi dengan contoh-contoh, latihan-
latihan menulis dan membaca sehingga dapat memudahkan siswa cepat
memahami dalam belajar membaca dan menulis aksara Jawa. Selain itu juga
diperlukan suatu media yang dapat digunakan secara klasikal maupun secara
mandiri . Dengan kenyataan yang ada tersebut di atas modul pembelajaran
aksara Jawa perlu untuk dikembangkan, yaitu modul pembelajaran aksara
Jawa yang dilengkapi dengan contoh-contoh dan juga latihan menulis aksara
Jawa yang dapat digunakan secara klasikal maupun mandiri sehingga dapat
memecahkan masalah belajar siswa tentang materi belajar membaca dan
menulis aksara Jawa. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan awal melalui
-
7/25/2019 160609 jam 3
53/102
53
penelitian pendahuluan diatas akan dihasilkan produk awal yang kemudian
diujicobakan untuk kemudian dire4isi.
B. La!oran Pelaksanaan dan Hasil Uji .oba
Sebagaimana telah dijelaskan pada bab , proses pelaksanaan
pengembangan dilakukan secara bertahap dan hasil pengembangan setiap
tahap die4aluasi melalui uji coba untuk memperoleh data yang akan dijadikan
dasar dalam melakukan re4isi;perbaikan produk sehingga produk berangsur-
angsur menjadi lebih baik.
2ada tahap ini mulai dilakukan produksi awal, dimulai pada bulan
3gustus $%%( dan selesai September $%%(. Kemudian produksi awaltersebut
siap diuji cobakan kepada ahli media dan ahli materi untuk kemudian dikaji
oleh ahli media pembelajaran dan oleh ahli materi untuk memperoleh
masukan, saran dan komentar yang dijadikan dasar dalam melakukan re4isi.
2engkajian, pertama kali dilakukan oleh ahli media pembelajaran yang
berlangsung pada bulan September $%%( sampai dengan 0ktober $%%(.
Kemudian dilanjutkan dengan pengkajian oleh ahli materi yang berlangsung
mulai bulan 0ktober dengan o4ember $%%(.
2ada bagian berikut ini disajikan data dan analisis data hasil kajian ahli
media pembelajaran dan ahli materi.
1. Data dan Analisis Data Hasil "ajian Ahli Media Pembelajaran5 dan Ahli
Materi ,uji la!angan !ermulaan-
Data hasil kajian;tinjauan ahli media pembelajaran dan ahli bidang
studi adalah berupa data kualitati". Data kualitati" ini dihimpun melalui angket
-
7/25/2019 160609 jam 3
54/102
54
penilaian ahli media dan angket penilaian ahli bidang studi yang masih
memerlukan penjelasan tambahan, diskusi dan konsultasi. Hasilnya adalah
berupa masukan pendapat, saran, kritik, dan komentar untuk penyempurnaan
produk pengembangan.
Data kualitati" yang diperoleh dari hasil kajian para ahli kemudian
diklasi"ikasikan berdasarkan jenis dan komponen produk, serta dipusatkan
pada masalah-masalah, kekurangan-kekurangan atau kelemahan-kelemahan
yang ada dalam tiap-tiap komponen modul hasil pengembangan ini. Hal ini
dilakukan dengan pertimbangan bahwa masalah-masalah, kekurangan-
kekurangan, atau kelemahan-kelemahan itulah yang perlu dire4isi sehingga.
Data kualitati" yang diperoleh dari kajian para ahli akan disajikan,
berikut ini datanya '
a. Ahli Media Pembelajaran
3hli media pembelajaran yang memberikan penilaian terhadap
modul pembelajaran mata pelajaran muatan lokal bahasa Jawa adalah Dr.
5h. smaniati dengan jabatan dosen jurusan Kurikulum dan 6eknologi
2endidikan
-
7/25/2019 160609 jam 3
55/102
55
pengembang dalam mengembangkan modul pembelajaran muatan lokal
bahasa Jawa tersebut. Dengan demikian ahli media pembelajaran lebih
mengetahui apakah modul pembelajaran mata pelajaran muatan lokal
bahasa Jawa yang dikembangkan tersebut sudah layak disebut sebagai
media atau tidak, dikarenakan ahli media pembelajaran yang bersangkutan
juga ikut mengawasi dan banyak memberi masukan, kritik dan saran
selama proses produksi berlangsung.
2enilaian modul pembelajaran mata pelajaran muatan lokal bahasa
Jawa dilakukan pada bulan September $%%( dengan cara pengembang
menyerahkan modul pembelajaran muatan lokal bahasa Jawa kepada ahli
media pembelajaran yang bersangkutan untuk diamati dan dinilai apakah
modul tersebut telah memenuhi syarat atau belum dikatakan sebagai media
pembelajaran. Dari hasil pengamatan dan penilian yang dilakukan oleh ahli
media pembelajaran dikelompokkan dalam $ dua! kategori yaitu '
a. nstruksional
Secara nstruksional, ahli media yang menge4aluasi media modul
pembelajaran ini menge4aluasi tentang penggunaan bahasa yang
digunakan sebagai pengantar dan juga ukuranfont huru"! yang digunakan
dalam media modul pembelajaran aksara Jawa yang dikembangkan.
1. 3danya ketidaksesuaian pada ukuran huru" " font&.
3hli media pembelajaran mengatakan bahwa ukuran huru" " font&
yang dipakai dalam modul pembelajaran muatan lokal bahasa Jawa yang
-
7/25/2019 160609 jam 3
56/102
56
berukuran )$ dengan jenis tuliasan )omic ans *tersebut kurang jelas
bagi peserta didik sehingga perlu dire4isi kembali.
2. 2enggunaan bahasa yang ada dalam modul pembelajaran muatan lokal
bahasa Jawa haruslah bersi"at continue. Dalam modul pembelajaran
tersebut digunakan dua bahasa sebagai pengantar, yaitu bahasa Jawa dan
bahasa ndonesia.
Analisis
1. 8engenai ketidaksesuaian pada ukuran huru" " font&.
2eneliti memilih ukuran huru" " font& )$ dengan jenis tulisan
)omic ans * dikarenakan ketidakpahaman pengembang dalam
menggunakan ukuran huru" "font& dan dikarenakan belum tahu re"erensi
apa yang dipakai dalam menentukan ukuran huru" font! dalam modul
pembelajaran muatan lokal bahasa Jawa tersebut.
-
7/25/2019 160609 jam 3
57/102
57
siswa. amun berdasarkan masukan, saran, dan komentar dari ahli media
pembelajaran, yang menyatakan perlu adanya continuitas dalam
penggunaan bahasa dan juga pentingnya pembelajaran bahasa itu sendiri,
maka peneliti melakukan re4isi terhadap penggunaan bahasa menjadi
hanya menggunakan bahasa Jawa saja dengan maksud agar lebih terlihat
menarik dan juga lebih membelajarkan pengguna siswa! dalam belajar
bahasa Jawa.
b. 6ampilan +isik modul
Secara tampilan, ahli media memberikan komentar tentang
tampilan co4er, warna yang dipakai dalam modul pembelajaran aksara
Jawa dan juga contoh-contoh yang dipakai untuk mengilustrasikan materi
yang ada dalam modul pembelajaran aksara Jawa tersebut.
1. 2ada co4er modul pembelajaran.
2ada co4er modul pembelajaran muatan lokal bahasa Jawa ini, ahli
media menyarankan agar diganti disesuaikan dengan karakteristik siswa
kelas SD yang masih berada pada tahap operationanl konkrit.
2.
-
7/25/2019 160609 jam 3
58/102
58
penggunaan warna dasar yang dominan dalam modul pembelajaran
tersebut.
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari hasil analisis data di atas
adalah, re4isi yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan dari masukan ahli
media pembelajaran yang dapat diterima secara ilmiah dan mungkin untuk
dilakukan oleh peneliti. Baik masukan pada bagian instruksional dan juga
tampilan "isik modul pembelajaran aksara Jawa yang dikembangkan.
b. Ahli Bidang %tudi Muatan Lokal bahasa $a&a
3hli bidang studi muatan lokal bahasa Jawa yang memberikan
penilaian terhadap modul pembelajaran muatan lokal bahasa Jawa adalah Dra.
Hesti 8ulyani, 8.Hum dengan jabatan dosen +akultas Bahasa dan Sastra
Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa
-
7/25/2019 160609 jam 3
59/102
59
mudah dipahami
8. 6erdapat uraian contoh yang baik dan mudah dipahami ) -
9. 6erdapat tugas ; latihan sesuai materi yang dibahas ) -10. 6erdapat uraian ringkasan yang baik dan benar ) -
11.8engembangkan soal tes sesuai dengan tujuanpembelajaran dan materi
) -
12. 6erdapat uraian umpan balik dan kunci jawaban - ) Ae4isi
13. Kata atau kalimat yang digunakan baik dan benar ) - Ae4isi
14.jaan yang digunakan sesuai dengan aturan yangberlaku
) -
15.2enyampaian materi menggunakan bahasa yangsederhana
) -
16.8ateri yang disajikan dari yang sederhana ke yangkompleks
) -
17. Bahasa yang digunakan logis dan sistematis ) -18.
8ateri yang disajikan sesuai dengan kurikulum yangberlaku
) -
19.8ateri yang disajikan menarik dan mudah dipahami
)-
B* Penilaian Dari %egi "ualitas Materi
).8ateri yang disampaikan jelas, mudah dipahami dan
menarik) -
$.8ateri yang disampaikan sesuai dengan tujuanpembelajaran
) -
*. 8ateri yang disampaikan sistematis ) -
9. 2enggunaan contoh sesuai dengan materi ) -
:.
lustrasi gambar! sesuai dengan materi dan
karakteristik peserta didik pengguna! ) -
Analisis 8
Berdasarkan hasil data dari angket tersebut dapat diperoleh penghitungan
persentase sebagai berikut'
2 :,(*
jawaban I bobot tiap pilihan
2 I )%%
n I bobot tertinggi
$*
2 I )%%
$9
-
7/25/2019 160609 jam 3
60/102
60
Dari hasil penghitungan persentase dapat diambil kesimpulan bahwa
modul pembelajaran muatan lokal bahasa Jawa, sangat layak digunakan sebagai
media pembelajaran untuk muatan lokal bahasa Jawa menurut ahli bidang studi
sesuai dengan data yang tersaji di atas.
Hal ini didukung pula dengan angket isian yang diisi oleh ahli bidang
studi, menyebutkan'
1. 8odul pembelajaran muatan lokal bahasa Jawa ini sudah layak disebut
sebagai media pembelajaran meskipun masih ada kekurangan.
2. 8odul pembelajaran muatan lokal bahasa Jawa ini layak untuk diuji cobakan
namun perlu ditata terlebih dahulu sesuai dengan masukan yang diberikan.
3dapun komentar, saran, dan masukan yang diberikan oleh ahli bidang
studi adalah sebagai berikut'
1. 1D
2. Sistematika perwajahan.
3. 2enambahan wawasan kosakata bahasa Jawa
4. 8emeprhatikanparamasastratata bahasa! bahasa Jawa.
5. 2ada kelas materi masih pada tembungbukan kalimat, karena baru tahap
mengenal huru".
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil analisis data di atas adalah
bahwa modul pembelajaran muatan lokal bahasa Jawa ini sudah layak
digunakan sebagai media pembelajaran, namun re4isi masih tetap dilakukan
guna memperoleh hasil produk modul pembelajaran muatan lokal bahasa Jawa
-
7/25/2019 160609 jam 3
61/102
61
yang lebih baik lagi sesuai dengan komentar, saran, dan masukan dari ahli
bidang studi.
Berdasarkan komentar, saran, masukan, dan pendapat oleh ahli
bidang studi, hal-hal yang perlu dire4isi akan disajikan dalam tabel sebagai
berikut '
6abel :. Data hasil kajian oleh ahli bidang studi tentang perwajahan
Komponen 8asalah yang 2erlu Dire4isi Keterangan
2erwajahan Sitematika perwajahan
3da salah penulisan dalam judul modulSudah dire4isi
Analisis 8
8asalah yang ada pada komponen perwajahan yaitu susunan judul
dan sub judul, dan adanya kesalahan dalam penulisan kata yang digunakan.
8asalah yang berkaitan dengan masalah yang berkaitan dengan
susunan perwajahan adalah pada judul ?!+A *A)A lan +L! AA#A
A(A@ dan ?!+A AA#A A(A@.
-
7/25/2019 160609 jam 3
62/102
62
Berikut ini disajikan data hasil kajian ahli bidang studi tentang
komponen kata pengantar, yang dituangkan dalam tabel > berikut ini.
6abel >. Data kajian oleh ahli bidang studi tentang komponen kata pengantar,
da"tar isi, dan cara penggunaan modul.Komponen 8asalah yang 2erlu Dire4isi Keterangan
Kata 2engantara. Konsistensi penggunaan bahasab. Kesalahan dalam penulisan kata atau kalimat
Sudah dire4isi
Da"tar isi Kesalahan dalam penulisan kata Sudah dire4isi
5ara
2enggunaan
8odul
Kesalahan dalam penulisan kata Sudah dire4isi
Analisis 8
2ada komponen kata pengantar, da"tar isi, dan cara penggunaan
modul terdapat kesalahan dalam penulisan kata dan kalimat.
8asalah ketidakkonsistenan dalam penggunaan bahasa adalah pada
penggunaan kata atau kalimat '
1. Kata pengantar
2. 2enulis
3. Da"tar si
4. 7atihan
5. Aangkuman
Kata atau kalimat diatas adalah kata atau kalimat yang tidak
konsisten dalam penggunaannya karena merupakan bahasa ndonesia. Kata
atau kalimat tersebut kemudian dire4isi menjadi/ kata pengantarprawacana/
penulispanyerat/ da"tar isi batelan isi/ latihangladhen/
-
7/25/2019 160609 jam 3
63/102
63
rangkumandudutan. Ae4isi tersebut juga berlaku pada komponen-komponen
selanjutnya yang menggunakan kata-kata yang sama.
Kemudian kesalahan kata atau kalimat yang ada dan kemudian
dire4isi adalah ' ?...sahinggasahengga/ dipun
rampungakendipunrampungaken/ wonten wekdal menikasala/engipun/
badhe kemudian dihilangkan/ rencang-rencangkanca-kanca/
mbantu0mbiyantu/ se/atinipun0se/atosipun/ dipun
tinggalaken0dipuntilaraken/ dipun dadosakendipundadosaken/ dipun
lestariaken0dipunlestantunaken/ sandangan0sandhangan/soalpitakonan/
wiwitiwiwitana/ menawa0manawa/ dan takon0nyuwun pirsa. Kemudian
re4isi tersebut berlaku pada komponen-komponen selanjutnya yang
menggunakan kata atau kalimat yang sama.
Kesimpulannya, komponen kata pengantar, da"tar isi, dan cara
penggunaan modul masalah-masalah yang perlu dire4isi adalah pada
konsistensi penggunaan bahasa dan juga kesalahan dalam penulisan dan
penggunaan kata atau kalimat. Semua saran dan masukan dari ahli bidang
studi dijadikan landasan untuk melakukan re4isi.
Selanjutnya akan dipaparkan data hasil kajian ahli bidang studi
tentang komponen materi bab ). 3ksara Jawa nglegena, dapat diamati pada
tabel & berikut ini '
6abel &. Data kajian oleh ahli bidang studi tentang komponen materi
subkomponen bab ). 3ksara Jawa nglegena.Komponen 8asalah yang 2erlu Dire4isi Keterangan
8ateri bab ).
3ksara Jawa
nglegena
6erdapat kesalahan penggunaan kata
6erdapat kesalahan penulisan
6erdapat kesalahan dalam pela"alan kata
Sudah dire4isi
-
7/25/2019 160609 jam 3
64/102
64
atau kalimat
Analisis 8
Kesalahan dalam penggunaan kata adalah pada kompetensi dasar
pada bab ) ini yang diharapkan dicapai oleh siswa yaitu ?bocah-bocah
dire4isi dengan para siswa karena menurut ahli bidang studi penggunaan
kata atau kalimatnya dirasa kurang tepat. Kemudian perubahan pada
kompetensi dasar yang ada pada bab ) ini menjadi acuan pengembang untuk
merubah kompetensi dasar yang ada pada bab-bab selanjutnya.
Kesalahan penulisan terdapat pada '
1. Sub-judul bab ), yaitu penulisan huru" awal aksara carakan yang diawali
dengan huru" besar adalah salah, dalam aksara Jawa penulisan awalan dengan
menggunakan huru" besar terdapat jenis aksara tersendiri yang disebut
dengan aksara murdha.
-
7/25/2019 160609 jam 3
65/102
65
Kesimpulanya, pada komponen materi bab). 3ksara Jawa nglegena
terdapat adanya kesalahan penulisan, pela"alan kata seperti yang terpapar di
atas dan sudah dire4isi berdasarkan masukan, saran, dan diskusi antara peneliti
dengan ahli bidang studi yang dijadikan dasar dalam melakukan re4isi.
Selanjutnya akan disajikan data hasil kajian ahli bidang studi tentang
komponen latihan soal yang dituangkan dalam tabel ( sebagai berikut,
6abel (. Data kajian oleh ahli bidang studi tentang komponen latihan soal.
Komponen 8asalah yang 2erlu Dire4isi Keterangan
7atihan soal 2enggunaan kata pada petunjuk mengerjakan
soal dan pada soal-soal latihanSudah dire4isi
Kesalahan penggunaan kata pada petunjuk mengerjakan soal terdapat
pada petunjuk mengerjakan soal tata cara anggonmu mangsuli pitakonan!,
pada poin * tertulis ?anggomu nggarap soal o/o laili diwiwiti kanthi atur
dedongan kanggo 4usti ang *aha uasa pada kata yang digaris bawah
seharusnya ?kagem.
Kemudian kesalahan penulisan pada soal adalah sebagai berikut '
1. 2enulisan kata pada latihan soal yang ada pada bab ) no.$ yaitu ?Aksara
nglegena sing paling awal yaiku aksara5. 2ada kata yang digaris bawah
kemudian dire4isi menjadi dhisik dhewe
2. 2enulisan kata pada latihan soal yang ada pada bab ) no.9 yaitu ?Aksara
nglegena sing paling akhir yaiku 5. 2ada kata yang digaris bawah
kemudian dire4isi menjadi keri
?k@
-
7/25/2019 160609 jam 3
66/102
66
3. 2enulisan kata pada latihan soal yang ada pada bab ) no.: yaitu ?Aksara
iki unine5. 2ada kata yang digaris bawah kemudian dire4isi menjadi
iku
Kesimpulanya adalah penggunaan kata yang kurang tepat seperti
tersebut di atas telah dire4isi berdasarkan masukan, saran dan hasil konsultasi
yang diperoleh dari ahli bidang studi dan digunakan sebagai dasar dalam
mere4isi komponen seperti terpapar di atas.
Selanjutnya akan dipaparkan data hasil kajian ahli bidang studi
tentang komponen materi bab $. andhangan swarayang dituangkan dalam
tabel sebagai berikut'
6abel . Data kajian ahli materi pelajaran tentang komponen materi subkomponen
bab $. andhangan swara.
Komponen 8asalah yang 2erlu Dire4isi Keterangan
8ateri bab $.
andhangan
swara
Bagian pengertian materi terdapat kesalahan
dalam penulisan.