Download - 2.laporan HNP
-
8/3/2019 2.laporan HNP
1/54
LAPORAN KASUS
HERNIATION OF NUCLEOS PULPOSUS
JARINGAN OTOT
Jaringan otot itu mencapai 40%-50% berat tubuh seseorang. Jaringan otot terdiri atas sel-sel
yang telah berdiferensiasi dan mengandung protein kontraktil (sel-sel kontraktil) yang disebut
dengan serabut otot. Sel-sel kontraktil tersebut diperlukan untuk membangkitkan tenaga yang
diperlukan untuk kontraksi sel, yang menghasilkan gerakan di organ tertentu dan tubuh secara
keseluruhan.
A.Komponen dari jaringan ototJaringan ikat mengelilingi dan melindungi jaringan otot. Fascia adalah suatu lembaran atau
berkas jaringan ikat fibrous yang mendukung dan mengelilingi otot dan organ tubuh lainnya.
Superficial fascia (lapisan subkutan atau hipodermis), yang memisahkan otot dari kulit,
tersusun atas jaringan ikat longgar dan jaringa adiposa. Berpreran dalam jalannya saraf,
pembuluh darah, dan pembuluh limpa untuk masuk dan keluar pada otot. Deep fascia
,erupakan jaring ikat padat tak teratur yang membatasi dinding tubuh dan anggota badan dan
otot-otot yang melekat. Berperan dalam pergerakan bebas, pembawa saraf, pembuluh darah,
dan pembuluh limpa, dan mengisi ruang antara otot-otot. Tiga lapisan jaringan ikat dari deep
fascia melindungi dan memperkuat otot rangka, yaitu :
a. Lapisan paling luar yang mengelilingi seluruh otot, yaitu epimisium.b. Perimisium mengelilingi 10 hingga 100 atau lebih serabut-serabut otot, memisahkan
serabut-serabut otot tersebut menjadi bundle. Bundle tersebut disebut dengan fasikel.
c. Endomisium adalah jaringan ikat halus yang melapisi setiap serabut otot individual.Jaringan otot memiliki ciri-ciri, antara lain :
a. Kontraktilitas; adalah kemampuan jaringan otot untuk berkontraksi dengan kekuatanpenuh ketika dirangsang oleh potensial aksi. Ketika otot berkontraksi akan menghasilkan
tensi (kekuatan kontraksi).
b. Eksitabilitas; adalah kemamouan untuk merespon terhadap berbagai rangsangan denganmemproduksi sinyal elektrik yang disebut potensial aksi. Pada sel-sel otot, terdapat 2 tipe
-
8/3/2019 2.laporan HNP
2/54
rangasangan yang memicu potensial aksi, yaitu sinyal elektric autoritmik yang berasal dari
jaringan otot itu sendir, dan rangsangan kimia.
c. Ekstensibilitas; adalah kemampuan jaringan otot untuk meregang (stretch) tanpamengalami kerusakan.
d. Elastisitas; adalah kemampuan jaringan otot untuk kembali ke ukurannya semula setelahberkontraksi atau meregang.
B. Fungsi dari sistem otot, yaitu :a. Pergerakan tubuh. Pergerakan seluruh tubuh seperti berjalan, berlari.b. Penopang tubuh dan mempertahankan postur tubuh. Otot menopang rangka dan
mempertahankan tubuh baik dalam posisi berdiri maupun duduk terhadap gaya
gravitasi.
c. Penghasil panas (thermogenesis). Sebagian besar panas dihasilkanb oleh otot untukmempertahankan suhu tubuh normal.
C. Klasifikasi OtotOtot diklasifikasikan berdasarkan struktural (ada dan tidaknya lurik), fungsional (vounter
dan involunter) dan lokasi, terbagi menjadi 3 yaitu :OTOT RANGKA OTOT POLOS OTOT JANTUNG
Serabut otot yangberukuran hingga 30cm dan
berbentuk silinder
Berinti banyak(multinuklear) yang terletak
di perifer bawah sakrolema
Memiliki lurik Kontraksinya cepat&kuat
Bekerja secara volunter Melekat pada rangka
Serabut otot berukuranantara 20 mikron-0,5mm dan
berbentuk gelendong
Berinti tunggal, yang terletakdi tengah pada bagian sel
yang paling lebar
Tidak ada lurikKontraksinya lemah dan
lambat
Bekerja involunterTerletak pada dinding organ
Serabut otot berukuranantara 85-10 mikron dan
serabutnya bercabang
Berinti tunggal, yang terletakpada bagian tengah
Memiliki lurik Memiliki diskus interkalaris Kontraksi cepat, kuat dan
berirama
Bekerja involunter Hanya ada pada jantung
-
8/3/2019 2.laporan HNP
3/54
berongga (ex. Kanding kemih,
uterus)
Pada dinding tuba (ex.
Saluran pencernaan)
AKTIVITAS LABORATIRIUM
Otot Halus
Otot Jantung
-
8/3/2019 2.laporan HNP
4/54
Otot Rangka
D. Kontraksi Otot (Sliding Filament)Kontraksi otot terjadi adanya interaksi filamen tipis (aktin) dan filamen tebal (miosin).
a. Filamen tipis, terdiri dari aktin, tropomiosin, dan troponin.Aktin dijumpai sebagai polimer berfilamen (aktin-F) panjang yang terdiri atas 2 untai
monomer globular (aktin-G) berdiameter 5,6 nm yang saling berpilin dalam bentuk spiral
ganda. Karakteristik yang terlihat pada semua molekul aktin-G adalah strukturnya yangasimetris. Bila molekul aktin-G berpolimerasi membentuk aktin-F, molekul tersebut akan
terikat dari depan ke belakang dan menghasilkan suatu filamen dengan polaritas yang dapat
dikenali. Setiap monomer aktin-G memiliki satu tempat pengikatan bagi miosin.. Protein -
aktinin dan desmin (suatu protein filamen intermediate) diyakini menyatuka sarkomer yang
bersebelahan sehingga miofibril tetap berada di tempatnya.
Tropomiosin, yaitu suatu molekul halus dengan panjang sekitar 40 nm, memiliki 2 rantai
polipeptida. Molekul ini tergantung pada kepala sampai ekor, yang membentuk filamen
yang berjalan di atas subunit aktin di sepanjang tepian alur yang berada di antara dua untai
aktin yang terpilin. Sedangkan troponin merupakan kompleks 3 subunit, yaitu TnI
(mengahambat interaksi aktin-miosin), TnT (yang melekat erat pada tropomiosin), dan TnC
(terikat pada ion calsium).
-
8/3/2019 2.laporan HNP
5/54
b. Filamen tebal yaitu miosin. Miosin merupakan kompleks yang berukuran lebih besar.Miosin dapat diuraikan menjadi 2 rantai berat yang identik dan 2 pasang rantai ringan.
Terdiri atas ekor dan 2 kepala miosin, yang berikatan terhadap miosin binding site pada
molekul aktin selama kontraksi.
Pengaturan pada pemitaan serabut otot rangka
a. Pita A anisotrop ; mampu mempolarisasi cahaya (merupakan bagian pusat sarkomer).Terdiri dari filamen tebal (miosin) dan juga bagian filamen tipis yang saling bertumpuk.
b. Pita I isotrop ; nonpolarisasi. Terbentuk dari filamen tipis yang tidak salaing bertumpukdengan filamen tebal.
c. Garis Z. Terbentuk dari protein penunjang yang menahan filamen tipis tetap menyatu disepanjang miofibril.
d. Zona H. Area yang lebih pucat pada pita A. Terdiri atas molekul miosin dengan bagian miripbatang.
e. Garis M. Pita H dibelah dua oleh garis M, yang merupakan kerja protein penunjang lain yangmenahan miosin tetap bersatu (protein Titin). Protein utama pada garis M yaitu keratin
kinase.
Siklus kontraksiPada kontraksi awal, retikulum sarkoplasma melepasakan ion-ion Ca
2+ke dalam sitosol. Disama,
Ca2+
berikatan terhadap troponin. Kemudian troponin memindahkan (menggerakan)
tropomiosin dari miosin binding site pada aktin. Ketika binding site nya bebas, siklus kontraksi
(urutan-urutan peristiwa yang menyebabkan filamen-filamen bergeser) dimulai. Siklus kontraksi
terdiri atas 4 tahap:
1. Hidrolisis ATPKepala miosin meliputi ATP-binding site dan ATPase, yaitu suatu enzim yang menghidrolisisATP ADP + Pi. Hidrolisis ATP (ADP+Pi) tetap mengikat terhadap kepala miosin.
2. Pengikatan miosin terhadap aktin untuk membentuk crossbridge
-
8/3/2019 2.laporan HNP
6/54
Kepala miosin berikatan terhadap miosin bindung site pada aktin dan melepaskan gugus
pospat yang telah dihidrolisis. Ketika kepala miosin berikatan terhadap aktin selama
berkontraksi, disebut crossbridges.
3. PowerstrokeSetelah membentuk crossbridges, powerstroke terjadi. Selama powerstroke, bagian pada
crossbridge dimana ADP tetap terikat. Akibatnya, crossbridge berotasi an melepaskan ADP.
Crossbridge menghasilkan kekutan ketika crossbridge berotasi terhadap pusat sarkomer,
menggeser filamen tipis melewati filamen tebal terhadap garis M.
4. Melepaskan miosin dari aktinPada akhir powerstroke, croosbridge kembali terikat denagn kuat terhadap aktin hingga
crossbridge mengikat molekul lain dari ATP. Ketika ATP berikatan terhadap ATP binding site
pada kepala miosin, kepala miosin terlepas dari aktin.
Peningkatan Ca2+
di dalam sitosol memulai kontraksi otot, dan penurunan Ca2+
akan
memberhentikannya. Ketika serabut otot berelaksasi, konsentrasi Ca2+
di sitosolnya sangat
rendah. Akan tetapi, jumlah(kadar) Ca2+
tinggi akan disimpan di dalam retikulum sarkoplasma.
Ketika potensial aksi otot menyebar sepanjang sarcolema dan masuk ke dalam T tubule,
-
8/3/2019 2.laporan HNP
7/54
menyebabkan channel pelepasan Ca2+
di dalam membran retikulum sarcoplasma terbuka.
Ketika terbuka, Ca2+
mengalir ke luar dari retikulum sarcoplasma ke dalam sitosol mengelilingi
filamen tipis dan filamen tebal. Pelepasan Ca2+
bergabung dengan troponin, menyebabkan
perubahan bentuk. Perubahan konformasional tersebut menggerakan tropomiosin dari miosin
binding site pada aktin. Ketika binding site itu bebas, kepala miosin berikatan terhadap aktin
untuk membentuk crossbridge, dan siklus kontraksi mulai. Peristiwa-peristiwa yang telah
dijelaskan tersebut merupakan excitation-contraction coupling, yaitu tahap-tahap yang
menghubungkan eksitasi (penyebaran potensial aksi otot sepanjang sarcolema dan masuk ke T
tubule) untuk berkontraksi (menggeser filamen-filamen). Retikulum sarcoplasma juga
mengandung pompa transpor aktif ca2+
yang menggunakan ATP untuk memindahkan Ca2+
dari
sitosol ke dlam retiukulum sarcoplasma. Ketika potensial aksi otot melanjutkan untuk
menyebar mengelilingi T tubule, pintu pelepasan Ca2+
terbuka dan masuk ke retikulum
sarcoplasma. Ketika Ca2+
masuk ke retikulum sarkoplasma, konsentrasi Ca2+
di sitosol sangat
menurun.
NEUROMUSCULAR JUNCTION
Saraf-saraf yang menstimulasi serabut-serabut otot rangka untuk berkontraksi disebut somatic
motor neurons. Setiap somatic motor neurons memiliki suatu yang menyerupai penjuluran
akson dari otak atau spinal cord ke serabut-serabut otot rangka. Potensial aksi otot timbul padaneuromuscular junction, yang merupakan sinaps antara somatic motor neuron dan serabut otot
rangka. Sinaps itu sendiri adalah daerah dimana terjadinya komunikasi antara 2 neuron, atau
antara neuron dan sel target, antara somatic motor neurons dan serabut otot. Pada sebagian
sinaps, terdapat gap kecil, disebut synaptic cleft, yang memisahkan 2 sel. Karena sel-sel tidak
bersentuhan, sehingga potensial aksi tidak dapat melompati gap dari satu sel ke yang lain.
Sehingga sel yang pertama berkomunikasi dengan sel yang kedua dengan pelasan zat-zat kimia
(neurotransmitter). Pada nueromuscular junction, ujung dari motor neuron disebut terminalakson, terbagi menjadi sekelompok synaptic end bulbs. Pemisahan sitosol di dalam synaptic
end bulbs dengan membran yang menyerupai kantung-kantung yang disebut vesikel synaptic.
Di dalam vesikel synaptic mengandung Ach, neurotransmitter yang dilepas pada neuromuscular
junction.
-
8/3/2019 2.laporan HNP
8/54
Daerah sarcolema yang berlawanan dengan synaptic end bulbs, disebut motor end plate, yang
merupakan bagian serabut otot neuromuscular junction. Di dalam motor end plate
mengandung Ach reseptor. Reseptor Ach merupakan gerbang-ligan channel-channel ion.
Sehingga neuromuscular junction meliputi seluruh synaptic end bulbs pada salah satu synaptic
cleft dan motor end plate pada serabut pada bagian atau sisi yang lain.
Impuls saraf mengirim atau mendatankan potensial aksi otot dengan cara berikut :
1) Pelepasan AChTibanya impuls saraf pada synaptic end bulbs menyebabkan banyaknya vesikel synaptic
melakukan eksositosis. Selaam eksositosis, vesikel synaptic bergabung dengan membran
plasma motor neuron, melepaskan ACh ke dalam synaptic cleft. Kemudian ACh berdifusi
pada synaptic cleft antara motor neuron dan motor end plate.
2) Aktivasi reseptor AChPengikatan 2 molekul ACh pada reseptor di motor end plate membuka ion channel pada
reseptor ACh. Saat channel terbuka, kation-kation kecil, seperti Na+
dapat mengalir
menyebrangi membran, yang mengakibatkan depolarisasi membran.
3) Produksi potensial aksi ototPemindahan Na
+yang masuk membuat bagian dalam serabut otot bermuatan lebih positif.
Perubahan potensial membran memacu potensial aksi otot. Kemudian potensial aksi ototmenyebar ke sepanjang sarcolema ke dalam T tubule. Hal tersebut menyebabkan retikulum
sarcoplasma melepaskan simpanan Ca2+
nya ke dalam sarcoplasma dan serabut otot yang
berkontraksi (karena ion-ion Ca2+
menimbulkan kekuatan menarik antara filamen aktin dan
miosin, yang menyebabkan kedua filamen bergeser satu sama lain).
4) Terminasi aktivitas AChPengikatan ACh hanya berlangsung sangat singkat karena ACH dipecah dengan cepat oleh
enzim AChE (acetylcholineesterase). AChE memecah ACh menjadi acetyl dan choline yangmana tidak dapat mengaktivasi reseptor ACh.
Dan bila depolarisasi berhenti, Ca2+
secara aktif ditranspor kembali ke dalam sisterna
retikulum sarcoplasma dan otot akan berelaksasi.
Mekanisme interaksi antara aktin dan miosin selama kontraksi
-
8/3/2019 2.laporan HNP
9/54
1) Pada saat istirahat, ATP terikat pada sisi ATPase pada kepala miosin, namun kecepatanuntuk menghidrolisis ATP sangat lambat. Miosin membutuhkan aktin sebagai kofaktor
untuk memecahkan ATP dengan cepat dan melepaskan energi.
2) Pada saat otot sedang beristirahat, miosin tidak dapat bergabung dengan aktin karenatempat pengikatan untuk kepala miosin pada molekul aktin ditutupi oleh kompleks
troponin-tropomiosin pada filamen aktin-F. Akan tetapi bila ion Ca2+
cukup tersedia,
miosin akan terikat pada subunit TnC dari troponin. Konfigurasi spasial dari ketiga
subunit troponin berubah dan mendesak molekul tropomiosin lebih ke dalam alur
pilinan aktin. Sehingga aktin bebas berinteraksi dengan kepala miosin.
3) Pengikatan ion Ca2+ ke unit TnC sesuai dengan tahap dimana ATP miosin diubah menjadikompleks yang aktif sebagai akibat penjembatan kepala miosin dengan subunit aktin-G,
ATP dipecah menjadi ADP+Pi dan energi dilepaskan.
4) Aktivitas tersebut berakibat deformasi atau pelekukan kepala dan bagian miosin yangmirip batang. Karena aktin berikatan dengan miosin, pergerakan kepala miosin akan
menarik aktin melewtai filamen miosin. Hasilnya adalah filamen tipis akan ditarik lebih
dalam ke daerah pita A.
Selama kntraksi, pita I menyempit sewaktu filamen tipis masuk ke dalam pita A. Pita H
menyempit sewaktu filamen tipis melangkahi filamen tebal sepenuhnya. Hasil akhirnya,setiap sarkomer dan seluruh serabut otot memendek.
-
8/3/2019 2.laporan HNP
10/54
-
8/3/2019 2.laporan HNP
11/54
AKTIVITAS LABORATORIUM
OTOT PADA ANGGOTA BADAN ATAS DAN BAWAH
1. Otot pada PahaOtot pada paha disusun dalam tiga kompartmen yang dipisahkan oleh intermuskular septa.
Gambar : tiga kompartmen otot pada paha yang dipisahkan oleh intermuscular septae.
Gambar : potongan transfersal pada pertengahan paha kiri
-
8/3/2019 2.laporan HNP
12/54
1.1. Kompartmen Anterior PahaKompartmen anterior paha berisi Sartorius dan empat otot quadrisep femoris (rectus femoris,
vastus lateralis, vastus medialis, dan vastus intermedius). Kesemua otot tersebut disarafi oleh
femoral nerve. Untuk tambahan, terminal akhir dari otot psoas major dan iliacus melewati
bagian atas dari kompartmen anterior yang keduanya berasal dari dinding posterior abdomen.
Kedua otot ini disarafi oleh percabangan langsung dari anterior rami L1 L3 (psosas major) atau
dari femoral nerve (iliacus).
Otot Origin Insersi Innervation Fungsi
Psoas majorDinding posterior
abdomen
Lesser trochanter
of femur
Anterior rami
[L1, L2, L3]
Fleksi paha pada hip
joint.
Iliacus
Dinding posterior
abdomen (iliac
fossa)
Lesser trochanter
of femur
Femoral nerve
[L2, L3]
Fleksi paha pada hip
joint.
Vastusmedialis
Femur
Quadrisep femoris
tendon dan tepi
tengah platela
Femoral nerve[L2, L3,L4]
Extensi tungkai kakipada knee joint
Vastus
intermediusFemur
Quadrisep femoris
tendon dan tepi
tengah platela
Femoral nerve
[L2, L3,L4]
Extensi tungkai kaki
pada knee joint
Vastus lateralis FemurQuadrisep femoris
tendon
Femoral nerve
[L2, L3,L4]
Extensi tungkai kaki
pada knee joint
Rectus femoris
Straight head
dari anterior
inferior iliac
spine, reflected
head dari iliumtepat superior
terhadap
acetabulum
Quadrisep femoris
tendon
Femoral nerve
[L2, L3,L4]
Fleksi paha pada hip
joint dan extensi tungkaikaki pada knee joint
SartoriusAnterior superior
iliac spine
Permukaan
anterior tibia tepat
inferomedial
terhadap tibial
tuberosity
Femoral nerve
[L2, L3]
Fleksi paha pada hip
joint dan extensi tungkai
kaki pada knee joint
1.2. Kompartmen Medial PahaKompartmen medial paha berisi enam otot (gracilis, pectineus, adductor longus, adductor
brevis, adductor magnus, dan obturator externus). Semua otot tersebut disarafi oleh obturator
nerve, kecuali pectineus yang disarafi oleh femoral nerve, dan bagian dari adductor magnus
yang disarafi oleh sciatic nerve.
-
8/3/2019 2.laporan HNP
13/54
Otot Origin Insersi Innervasi Fungsi
Grasilis
Lapisan permukaan
external pubis,
inferior pubic
ramus, ramus dari
ischium
Permukaan medial
dari proksimal tibia
Obturator
nerve
[L2,L3]
Adduksi paha pada hip
joint dan fleksi tungkai
kaki pada knee joint
Pectineus
Pectineal line dan
tulang berdekatan
dari pelvis
Garis oblique dari
dasar lesser
trochanter ke line
aspera pada
permukaan posterior
proximal femur
Femoral nerve
[L2,L3]
Adduksi dan fleksi
paha pada hip joint
Adductor
longus
Permukaan
external pubis
Linea aspera pada 1/3
tengah dari femur
Obturator
nerve (divisi
anterior)
[L2,L3,L4]
Adduksi dan rotasi
medial paha pada hip
joint
Adductorbrevis
Permukaan
external pubis dan
inferior pubis
ramus
Permukaan posterior
dari proximal femur
dan 1/3 atas linea
aspera
Obturatornerve
[L2,L3]
Adduksi paha pada hip
joint
Adductor
magnus
Bagian Adductor
ischiopubic ramus
Permukaan posterior
dari proximal femur,
linea aspera, medial
supracondylar line
Obturator
nerve
[L2,L3,L4]
Adduksi dan rotasi
medial paha pada hip
joint
Bagian Hamstring
ischial tuberosity
Adductor tubercle dan
garis supracondilar
Sciatic nerve
(divisi tibia)
[L2,L3,L4]
Obturator
externus
Permukaan
external darimembrane
obturator dan
tulang
berdekatan
Trochanteric fossa
Obturatornerve (divisi
posterior)
[L3,L4]
1.3. Kompartmen Posterior PahaKompartmen posterior paha berisi tiga otot besar yang disebut hamstrings. Ketiga otot
tersebut disarafi oleh sciatic nerve.
Otot Origin Insersi Innervasi Fungsi
Biceps
femoris
Long head bagian
inferomedial dari
area atas ischial
tuberosity; short
head bibir lateral
linea aspera
Kepala fibula
Sciatic
nerve
[L5 S2]
Fleksi tungkai kaki pada
knee joint; extensi dan rotasi
lateral paha pada hip joint
dan rotasi lateral tungkai
kaki pada knee joint
-
8/3/2019 2.laporan HNP
14/54
Semitendin
osus
Bagian
inferomedial area
atas dari ischial
tuberosity
Permukaan medial
dari proximal tibia
Sciatic
nerve
[L5 S2]
Fleksi tungkai kaki pada
knee joint; extensi paha
pada hip joint dan rotasi
medial paha pada hip joint
dan tungkai kaki pada knee
joint
Semimembr
anosus
Superolateral
impression pada
ischial tuberosity
Groove dan tulang
pada permukaan
medial dan posterior
dari medial tibial
condyle
Sciatic
nerve
[L5,S1,S2]
Fleksi tungkai kaki pada
knee joint; extensi paha
pada hip joint dan rotasi
medial paha pada hip joint
dan tungkai kaki pada knee
joint
2. Tungkai kakiTungkai kaki merupakan bagian tubuh bagian bawah antara knee joint dan ankle joint. Terbagi
menjadi tiga compartment, yaitu kompartmen posterior (superficial, deep), anterior, dan
lateral. Kompartmen posterior dan anterior dipisahkan oleh interosseoud membrane,
sedangkan kompatrmen lateral dipisahkan oleh anterior intermuscular septa dengan
kompartmen anterior dan posterior intermuscular septa dengan kompartmen posterior.
Gambar : potongan transfersal dari tungkai kaki kiri; 10 cm distal terhadap knee joint
-
8/3/2019 2.laporan HNP
15/54
2.1. Kompartmen PosteriorOtot-otot pada kompartmen posterior (flexor) dari tungkai kaki dibagi kedalam dua kelompok,
superficial dan deep, dipisahkan oleh lapisan deep fasia. Pada umumnya, otot berfungsi sebagai
plantarflexi dan menelengkupkan kaki dan fleksi jari-jari kaki. Semua dipersarafi oleh tibial
nerve.
Kelompok Superfisial
Otot Origin Insersi Innervasi Fungsi
Gastrocnemius
Medial head
permukaan
posterior dari
distal femur;
Lateral head
permukaan atas
posterolateral darilateral femoral
condyle
Via calcaneal
tendon sampai
permukaan
posterior
calcaneus
Tibial nerve
[S1,S2]
Plantarfleksi kaki
dan fleksi lutut
Plantaris
Bagian inferior
dari garis
supracondylar
lateral dari femur
dan ligament
oblique popliteal
dari lutut
Via calcaneal
tendon sampai
permukaan
posterior
calcaneus
Tibial nerve
[S1,S2]
Plantarfleksi kaki
dan fleksi lutut
Soleus Garis soleal dantepi tengah tibia
Via calcaneal
tendon sampaipermukaan
posterior
calcaneus
Tibial nerve[S1,S2]
Plantarfleksi kaki
Kelompok Deep
Otot Origin Insersi Innervasi Fungsi
Popliteus
Permukaan
posterior dari
proximal tibia
Lateral femoral
condyle
Tibial nerve
[L4 S1]
Membuka knee
joint (rotasi lateral
femur pada tibia)
Flexor hallucis
longus
Permukaan
posterior dari
fibula dan
membrane
interosseous yang
berdekatan
Permukaan
plantar phalanx
distal dari ibu jari
Tibial nerve
[S2,S3]Fleksi ibu jari
Flexor digitorum
longus
Sisi tengah
permukaan
Permukaan
plantar dasar
Tibial nerve
[S2,S3]
Fleksi empat jari
lateral
-
8/3/2019 2.laporan HNP
16/54
posterior dari tibia phalanges distal
dari empat jari
lateral
Tibialis posterior
Permukaan
posterior
membrane
intrerosseous dan
region berdekatan
dari tibia dan
fibula
Tuberosity
navicular dan
region berdekatan
dari medial
cuneiform
Tibial nerve[L4,L5]
Inversi dan
plantarfleksi kaki;
mendukung
medial arch kaki
selama berjalan
Gambar : Otot tungkai kaki kiri dari aspek medial
-
8/3/2019 2.laporan HNP
17/54
2.2. Kompartmen LateralTerdapat 2 otot pada kompartmen lateral tungkai kaki, yaitu fibularis longus dan fibularis
brevis. Keduanya berperan dalam eversi kaki dan keduanya dipersarafi oleh superficial fibularnerve, yang merupakan cabang dari fibular nerve.
Otot Origin Insersi Innervasi Fungsi
Fibularis longus
Permukaan lateral
atas fibula, kepala
fibula dan lateral
tibial condyle
Dibawah
permukaan sisi
lateral ujung distal
cuneiform tengah
dan dasar
metatarsal I
Superficial fibular
nerve
[L5,S1,S2]
Eversi dan
plantarfleksi kaki;
mendukung
arches kaki
Fibularis brevis
2/3 bawah dari
permukaan lateralfibula
Tubercle lateral
pada dasarmetatarsal V
Superficial fibular
nerve[L5,S1,S2]
Eversi kaki
2.3. Kompartmen AnteriorTerdapat empat otot pada kompatrmen anterior tungkai kaki, yaitu : tibialis anterior, extensor
hallucis longus, extensor digitorum longus, dan fibularis tertius. Secara bersama otot-otot
tersebut mendorsofleksikan kaki pada ankle joint, extensi ibu jari dan inverse kaki. Semuanya
dipersarafi oleh deep fibular nerve, yang merupakan cabang dari fibular nerve.
Otot Origin Insersi Innervasi Fungsi
Tibialis anterior
Permukaan lateral
tibia dan
membrane
interosseous
berdekatan
Permukaan medial
dan inferor
cuneiform medial
dan permukaan
berdekatan pada
dasar metatarsal I
Deep fibular nerve
[L4,L5]
Dorsofleksi kaki
pada ankle joint;
inverse kaki;
mendukung
medial arch pada
kaki
Extensor hallucis
longus
tengah
permukaan medial
fibula dan
permukaan
berdekatan
membraneinterosseous
Permukaan dorsal
dari dasar distal
phalanx dari ibu
jari
Deep fibular nerve
[L5,S1]
Extensi ibu jari dan
dorsofleksi kaki
Extensor
digitorum longus
proximal
permukaan tengah
fibula dan
permukaan lateral
tibial condyle
Via dorsal digital
meluas ke dalam
dasar distal
phalanges dan
bagian tengahnya
dari lateral empat
Deep fibular nerve
[L5,S1]
Extensi empat jari
kaki lateral dan
dorsofleksi kaki
-
8/3/2019 2.laporan HNP
18/54
jari kaki.
Fibularis tertius
Bagian distal
permukaan tengah
fibula
Permukaan
dorsomedial dari
dasar metatarsal I
Deep fibular nerve
[L5,S1]
Dorsofleksi kaki
dan eversi kaki
Gambar : Otot pada tungkai kaki kiri dari aspek anterior
-
8/3/2019 2.laporan HNP
19/54
3. Otot Lengan
Gambar : potongan transversal lengan kiri
3.1. Kompartmen AnteriorOtot Origin Insersi Innervasi Fungsi
CoracobrachoalisApex dari
coracoids process
Humerus pada sisi
medial
Musculocutaneous
nerve
[C5,C6,C7]
Fleksi lengan pada
glenohumeral
joint
Biceps brachii
Long Head
supraglenoid
tubercle scapula;
short head apex
dari coracoids
process
Radial tuberosity
Musculocutaneous
nerve
[C5,C6]
Fleksi powerful
dari lengan bawah
pada elbow joint
dan supinator
lengan bawah;
fleksi accessory
lengan padaglenohumeral
joint
Brachialis
Aspek anterior
humerus
(permukaan
medial dan lateral)
dan intermuscular
Radial tuberosity
Musculocutaneous
nerve
[C5,C6];
(kontribusi kecil
oleh radial nerve
Fleksi powerful
lengan bawah
pada elbow joint
-
8/3/2019 2.laporan HNP
20/54
septae yang
berdekatan
[C7] pada bagian
otot lateral)
3.2. Kompartmen PosteriorOtot Origin Insersi Innervasi Fungsi
Triceps brachii
Long head
infraglenoid
tubercle scapula;
Medial head
permukaan
posterior
humerus;
Lateral head
permukaan
posterior humerus
olekranonRadial nerve
[C6,C7,C8]
Ekstensi lengan
bawah pada elbow
joint. Long head
juga bisa
mengekstensikan
dan adducksikan
lengan pada
shoulder joint
4. Otot Lengan Bawah4.1. Kompartmen AnteriorOtot-otot pada kompartmen anterior (flexor) lengan bawah dibagi kedalam 3 bagian,
seperfisial, intermediet dan deep. Pada umumnya otot-otot ini berfungsi sebagai : pergerakan
pada wrist joint, fleksi jari-jari tangan, dan pronasi. Semua otot ini dipersarafi oleh median
nerve, kecuali flexor carpi ulnaris muscle dan medial otot flexor digitorum profundus, yang
dipersarafi oleh ulnar nerve.
Lapisan Superficial
Otot Origin Insersi Innervasi Fungsi
Flexor carpi
ulnaris
Humeral head
epicondyle medial
dari humerus;
Ulnar head
olekranon dan tepi
posterior dari ulna
Tulang pisiform,
lalu via
pisohamate dan
pisometacarpal
ligaments kedalam
hamate dan dasar
metacarpal V
Ulnar nerve
[C7,C8,T1]
Fleksi dan adduksi
wrist joint
Palmaris longusEpicondyle medial
dari humerus
Palmaraponeurosis dari
tangan
Median nerve
[C7,C8]Fleksi wrist joint
Flexor carpi
radialis
Epicondyle medial
dari humerus
Dasar metacarpal
II dan III
Median nerve
[C6,C7]
Fleksi dan abduksi
pergelangan
tangan
Pronator teresHumeral head
epicondyle medial
Lateral surface
radial
Median nerve
[C6,C7]pronasi
-
8/3/2019 2.laporan HNP
21/54
dan
supraepincondylar
ridge berdekatan;
Ulnar head sisi
medial dari
coronoid process
Lapisan Intermediate
Otot Origin Insersi Innervasi Fungsi
Fleksor digitorum
superficialis
Humero-ulnar
head
Empat tendon,
yang menempel
pada permukaan
palmar dari
phalanges tengah
dari telinjuk,jaritengah, jari
manis, dan
kelingking
Median nerve
[C8,T1]
Fleksi proximal
interphalangeal joint
dari telinjuk,jari
tengah, jari manis,
dan kelingking; juga
dapat fleksi
metacarpophalangeal
joint dari jari-jari
yang sama dan wrist
joint
Lapisan Deep
Otot Origin Insersi Innervasi Fungsi
Flexor digitorum
profundus
Permukaananterior dan
medial ulna dan
anterior medial
setengah dari
membrane
interosseous
Empat tendon,
yang menempelpada permukaan
palmar dari
phalanges tengah
dari telinjuk,jari
tengah, jari
manis, dan
kelingking
Setengah lateral
oleh median
nerve; setengah
medial oleh ulnar
nerve [C8,T1]
Fleksi DISTAL
interphalangeal joint
dari telinjuk,jaritengah, jari manis,
dan kelingking; juga
dapat fleksi
metacarpophalangeal
joint dari jari-jari
yang sama dan wrist
joint
Flexor pollicis
longus
Permukaan
anterior radius
dan setengah
radial memban
interosseous
Permukaan
palmar pada
dasar distalphalanx ibu jari
Median nerve
[C7,C8]
Fleksi
interphalangeal joint
ibu jari; bisa juga
fleksimetacarpophalangeal
joint dari ibu jari
Pronator
quadratus
Linear ridge distal
anterior
permukaan ulna
Permukaan distal
anterior radius
Median nerve
[C7,C8]Pronasi
-
8/3/2019 2.laporan HNP
22/54
Gambar : Permukaan superficial anterior lengan bawah kiri
-
8/3/2019 2.laporan HNP
23/54
Gambar : Permukaan deep anterior lengan bawah kiri
4.2. Kompartmen PosteriorLapisan Superficial
Otot Origin Insersi Innervasi Fungsi
Brachioradialis
Bagian proximal
dari lateral
supraepicondylar
ridge humerus dan
intermuscular
Permukaan lateral
ujung distal dari
radius
Radial nerve
[C5,C6] sebelum
terbagi menjadi
cabang superficial
dan deep
Fleksor aksesori
pada elbow joint
-
8/3/2019 2.laporan HNP
24/54
septum yang
dekat
Extensor carpi
radialis longus
Bagian distal dari
lateral
supraepicondylar
ridge humerus dan
intermuscular
septum
Permukaan dorsal
pada dasar
metacarpal II
Radial nerve
[C6,C7] sebelum
terbagi menjadi
cabang superficialdan deep
Ekstensi dan
abduksi
pergelangan
tangan
Extensor carpi
radialis brevis
Lateral epicondile
humerus dan
intermuscular
septum
Permukaan dorsal
pada dasar
metacarpal II dan
III
Cabang Deep pada
radial nerve
[C7,C8] sebelum
menembus otot
supinator
Ekstensi dan
abduksi
pergelangan
tangan
Extensordigitorum
Lateral epicondyle
humerus danintermuscular
septum dan deep
fascia
Empat tendon,
yang menyisip
melalui extensor
hoods ke dalam
aspek dorsal daridasar middle dan
distal phalanges
dari telinjuk,jari
tengah, jari manis,
dan kelingking
Posteriorinterosseous
nerve [C7,C8]
Ektensi telunjuk,
jari tengah, jari
manis, dankelingking; dapat
juga extensi
pergelangan
tangan
Extensor digiti
minimi
Lateral epicondyle
humerus dan
intermuscular
septum bersama
dengan extensor
digitorum
Dorsal hood dari
kelingking
Posterior
interosseous
nerve [C7,C8]
Ekstensi jari
kelingking
Extensor carpi
ulnaris
Lateral epicondyle
humerus dan tepi
posterior ulna
Tubercle pada
dasar sisi medial
metacarpal V
Posterior
interosseous
nerve [C7,C8]
Ekstensi dan
adduksi
pergelangan
tangan
AnconeusLateral epicondyle
humerus
Olekranon dan
proximal
permukaan
posterior ulna
Radial nerve
[C6 C8]
Abduksi ulna pada
pronasi; ekstensor
aksesory pada
elbow joint
-
8/3/2019 2.laporan HNP
25/54
-
8/3/2019 2.laporan HNP
26/54
Lapisan Deep
Otot Origin Insersi Innervasi Fungsi
Supinator
Bagian superficial
lateral
epicondylehumerus, radial
collateral dan
anular ligament
Bagian deep
supinator crest
ulna
Permukaan lateral
radius
Posteriorinterosseous
nerve
[C6,C7]
Supinasi
Abductor pollicis
longus
permukaan
posterior ulna dan
radius; dan
intervening
membrane
interosseous
Sisi lateral pada
dasar metacarpal I
Posterior
interosseous
nerve
[C7,C8]
Abduksi
carpometacarpal
joint ibu jari; extensi
aksesory ibu jari
Ekstensor pollicis
brevis
Permukaan
posterior radius
dan interosseous
membran
Permukaan dorsal
pada dasar
proximal phalanx
dari ibu jari
Posterior
interosseous
nerve
[C7,C8]
Ekstensi
metakarpophalageal
joint ibu jari; bisa
juga ekstensi
karpometakarpal
joint ibu jari
Extensor pollicis
longus
Permukaan
posterior ulna dan
interosseousmembran
Permukaan dorsal
pada dasar distal
phalanx dari ibujari
Posterior
interosseous
nerve[C7,C8]
Ekstensi
interphalageal joint
ibu jari; bisa juga
ekstensi
karpometakarpaldan
metakarpophalageal
joint ibu jari
Extensor indicis
Permukaan
posterior ulna dan
membrane
introsseous
Extensor hood
pada jari telunjuk
Posterior
interosseous
nerve
[C7,C8]
Ekstensi jari
telunjuk
-
8/3/2019 2.laporan HNP
27/54
Gambar : permukaan deep posterior lengan bawah kiri
-
8/3/2019 2.laporan HNP
28/54
SENDI (JOINTS)
Joints (Sendi) ialah hubungan antara setiap bagian yang kaku (tulang atau tulang rawan) pada
kerangka. Sendi dibedakan menjadi 3 jenis :
1. Sendi Fibrosa, yang tersusun dari jaringan ikat.2. Sendi Kondral (kartilago), dipersatukan oleh tulang rawan (condrum, kartilago) atau
gabungan tulang rawan dan jaringan fibrosa.
3. Sendi Synovia, dipersatukan oleh tulang rawan dan membran synovialis yang melapisicavitas artikularis.
Sendi synovial adalah jenis sendi yang memungkinkan gerak bebas antar tulang-tulang
yang berhubungan. Sendi ini merupakan sendi-sendi pada extremitas. Sendi synovial
mengandung cairan sinovia yang disebut sinovia, dan dilapisi oleh membran syinovialis.
Selaput ini yang berupa jaringan ikat vaskular, yang menghasilkan sinovia.
Sendi synovial dibedakan atas dasar tiga sifatnya yaitu :
a. Adanya cavitas artikularisb. Ujung tulang yang diliputi oleh kartilago articularisc. Sendi diliputi oleh capsula articularis (simpai fibrotik yang disebelah dalam dilapisi
oleh membran synovialis
Sendi synovialis umumnya diperkuat oleh ligamentum aksesoris. Sendi synovial
digolongkan menurut permukaan yang bersendi atau menurut jenis gerak yang dapat
terjadi. Sendi-sendi tersebut antara lain :
Hinge Joints (Sendi Engsel)Memungkinkan hanya gerakan fleksi dan extensi, pergerakannya terjadi pada bidang
sagital mengelilingi suatu axis tunggal yang pergerakannya terjadi secara transversal,
dengan demikian hinge joints merupakan uniaxial joints (sendi beraxis satu).
-
8/3/2019 2.laporan HNP
29/54
Capsula dari joints ini berbentuk tipis atau ramping dan lemah secara anterior dan posterior
di tempat terjadinya pergerakan, tetapi tulang-tulangnya dihubungkan dengan kuat,dan
collateral ligamennya ditempatkan secara lateral.
Contoh : elbow joints
Plane JointsMemungkinkan pergerakan meluncur pada permukaan bidang artikular. Permukaan
yang berlawanan pada tulang cendrung datar, dengan pergerakan yang dibatasi oleh
capsula sendinya yang padat.
Contoh : acromioclavicular joints (yaitu antara akromion dari skapula dan clavikula)
Saddle Joints (Sendi Pelana)Memungkinkan gerakan abduksi dan adduksi juga fleksi dan extensi. Saddle joints
merupakan biaxial joints (sendi beraxis dua) yang memberikan pergerakan pada dua bidang
yaitu sagital dan frontal. Performance dari gerakan ini memungkinkan susunan sirkular
(sirkumduksi).
Permukaan artikular yang berlawanan, dibentuk seperti suatu saddle (pelana kuda). Joints
pada daerah dasar dari ibu jari merupakan suatu saddle joints.
Condyloid JointsMemungkinkan fleksi-extensi dan abduksi-adduksi, oleh karenanya condyloid joints juga
merupakan biaxial. Tetapi, pergerakan pada satu bidang sagital biasanya lebih bebas
dibandingkan dengan yang lain. Sirkumduksi pada sendi ini lebih terbatas dibandingkan
saddle joints.
Contoh : Metacarpophalanges joints (sendi pada ruas jari)
Ball and Socket JointsMemberikan pergerakan pada banyak bagian axis dan bidang seperti fleksi-extensi,
abduksi-adduksi, rotasi medial dan lateral, dan sirkumduksi. Dengan demikian ball and
socket joints merupakan sendi multi-axial. Pada sendi ini terjadi pergerakan ke segala arah,
permukaan spheroidal dari stu tulang bergerak di dalam socket yang lain.
Contoh : hip joints (yang mana kepala femur yang bentuknya seperti bola berotasi di
dalam socket (rongga) yang dibentuk oleh acetubulum dari hip bone).
-
8/3/2019 2.laporan HNP
30/54
Pivot JointsMemungkinkan rotasi disekeliling pusat axis, oleh karena itu sendi ini merupakan
uniaxial. Pada persendian ini prosessus yang berbentuk bulat, berotasi di dalam suatu
tabung/cincin.
Contoh : centralatlantoaxial joints (yang mana atlas atau vertebra C1 berotasi
mengelilingi suatu prosessus mirip jari, ruang kecil (prosessus odontoid) dari axis vertebra
C2 selama berotasi pada kepala.
-
8/3/2019 2.laporan HNP
31/54
COLUMNA VERTEBRALIS
Fungsi kolumna vertebralis adalah menopang tubuh manusia dalam posisi tegak,
yang secara mekanik sebenarnya melawan pengaruh gaya gravitasi agar tubuh secara seimbang
tetap tegak.
Tulang vertebrae terdri dari 33 tulang: 7 buah tulang servikal, 12 buah tulang
torakal, 5 buah tulang lumbal, 5 buah tulang sacral. Tulang servikal, torakal dan lumbal masih
tetap dibedakan sampai usia berapapun, tetapi tulang sacral dan koksigeus satu sama lain
menyatu membentuk dua tulang yaitu tulang sakum dan koksigeus. Diskus intervertebrale
merupkan penghubung antara dua korpus vertebrae. Sistem otot ligamentum membentuk
jajaran barisan (aligment) tulang belakang dan memungkinkan mobilitas vertebrae.
Vertebra servikal, torakal, lumbal bila diperhatikan satu dengan yang lainnya ada
perbedaan dalam ukuran dan bentuk, tetapi bila ditinjau lebih lanjut tulang tersebut
mempunyai bentuk yang sama. Korpus vertebrae merupakan struktur yang terbesar karena
mengingat fungsinya sebagai penyangga berat badan. Prosesus transverses terletak pada ke
dua sisi korpus vertebra, merupakan tempat melekatnya otot-otot punggung. Sedikit ke arah
atas dan bawah dari prosesus transverses terdapat fasies artikularis vertebrae dengan
vertebrae yang lainnya. Arah permukaan facet join mencegah/membatasi gerakan yang
berlawanan arah dengan permukaan facet join.
Struktur umum
Sebuah tulang punggung terdiri atas dua bagian yakni bagian anterior yang terdiri
dari badan tulang atau corpus vertebrae, dan bagian posterior yang terdiri dari arcus vertebrae.
Arcus vertebrae dibentuk oleh dua "kaki" atau pediculus dan dua lamina, serta didukung oleh
penonjolan atau procesus yakni procesus articularis, procesus transversus, dan procesus
spinosus. Procesus tersebut membentuk lubang yang disebut foramen vertebrale. Ketika tulang
punggung disusun, foramen ini akan membentuk saluran sebagai tempat sumsum tulang
http://id.wikipedia.org/wiki/Istilah_lokasi_anatomihttp://id.wikipedia.org/wiki/Istilah_lokasi_anatomihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lamina&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sumsum_tulang_belakanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumsum_tulang_belakanghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lamina&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Istilah_lokasi_anatomihttp://id.wikipedia.org/wiki/Istilah_lokasi_anatomi -
8/3/2019 2.laporan HNP
32/54
belakang atau medulla spinalis. Di antara dua tulang punggung dapat ditemui celah yang
disebut foramen intervertebrale.
http://id.wikipedia.org/wiki/Sumsum_tulang_belakanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumsum_tulang_belakang -
8/3/2019 2.laporan HNP
33/54
Bagian lain dari vertebrae, adalah lamina dan predikel yang membentuk arkus
tulang vertebra, yang berfungsi melindungi foramen spinalis. Prosesus spinosus merupakanbagian posterior dan vertebra yang bila diraba terasa sebagai tonjolan, berfungsi tempat
melekatnya otot-otot punggung. Diantara dua buah buah tulang vertebrae terdapat
intervertebralis yang berfungsi sebagai bentalan atau shock absorbers bila vertebra bergerak
-
8/3/2019 2.laporan HNP
34/54
Diskus intervertebralis terdiri dari annulus fibrosus yaitu masa fibroelastik yang
membungkus nucleus pulposus, suatu cairan gel kolloid yang mengandung mukopolisakarida.
Fungsi mekanik diskus intervertebralis mirip dengan balon yang diisi air yang diletakkan
diantara ke dua telapak tangan . Bila suatu tekanan kompresi yang merata bekerja pada
vertebrae maka tekanan itu akan disalurkan secara merata ke seluruh diskus intervertebralis.
Bila suatu gaya bekerja pada satu sisi yang lain, nucleus polposus akan melawan gaya tersebut
secara lebih dominan pada sudut sisi lain yang berlawanan. Keadaan ini terjadi pada berbagai
macam gerakan vertebra seperti fleksi, ekstensi, laterofleksi
Diskus intervebralis dikelilingi oleh ligamentum anterior dan ligamnetum posterior.
Ligamentum longitudinal anterior berjalan di bagian anterior corpus vertebrae, besar dan kuat,
berfungsi sebagai alat pelengkap penguat antara vertebrae yang satu dengan yang lainnya.
ligamentum longitudinal posterior berjalan di bagian posterior corpus vertebrae, yang juga
turut memebntuk permukaan anterior kanalis spinalis. Ligamentum tersebut melekat sepanjang
-
8/3/2019 2.laporan HNP
35/54
-
8/3/2019 2.laporan HNP
36/54
LIGAMEN PADA VERTEBRAE
Ligamen adalah jaringan-jaringan lunak yang berserat kuat yang melekatkan dengan kuat
tulang-tulang. Ligame yang terdapat pada vertebrae yaitu :
1. Ligamentum Longitudinal anteriusSebuah pita jaringan ikat yang kuat dan menutupi serta menghubungkan bagian ventral
corpus dan diskus invertebralis. Ligamentum longitudinal anterior berjalan di bagian
anterior corpus vertebrae, besar dan kuat, berfungsi sebagai alat pelengkap penguat antara
vertebrae yang satu dengan yang lainnya.
2. Ligamentum Longitudinal posteriusSeutas pita yang agak lemah daripada ligamentum longitudinal anterius. ligamentum
longitudinal posterior berjalan di bagian posterior corpus vertebrae, yang juga turut
membentuk permukaan anterior kanalis spinalis. Ligamentum tersebut melekat sepanjangkolumna vertebralis, sampai di daerah lumbal yaitu setinggi L 1, secara progresif mengecil,
maka ketika mencapai L 5 sacrum ligamentum tersebut tinggal sebagian lebarnya, yang
secara fungsional potensiil mengalami kerusakan. Ligamentum yang mengecil ini secara
fisiologis merupakan titik lemah dimana gaya statistik bekerja dan dimana gerakan spinal
yang terbesar terjadi, disitulah mudah terjadi cidera kinetik.
3. Ligamentum flavumPita-pita lebar yang lentur yang menghubungkan lamina arcus vertebrae yang berdekatan
4. Ligamentum interspinaleLigamen yang menghubungkan processus spinosus yang berdekatan. Ikatannya lemah.
5. Ligamentum supraspinaleSama dengan ligamentum interspinale (ikatan yang kuat) menyerupai tali.
6. Ligamentum nucheaMelekat pada kranium dan processus spinosus
7. Ligamentum intertransversumYang menghubungkan processus transversus yang berdekatan
Karena proses penuaan pada diskus intervebralis, maka kadar cairan dan elastisitas diskus akan
menurun. Keadaan ini mengakibatkan ruang diskus intervebralis makin menyempit, facet join
makin merapat, kemampuan kerja diskus menjadi makin buruk, annulus menjadi lebih rapuh.
Semua ligamen, otot, tulang dan facet join adalah struktur tubuh yang sensitive terhadap
rangsangan nyeri, karena struktur persarafan sensoris.
Secara singkat punggung bawah merupakan suatu struktur yang kompleks; dimana tulang
vertebrae, discus intervertebralis, ligamen dan otot akan akan bekerjasama membuat manusia
tegak, memungkinkan terjadinya gerakan dan stabilitas. Vertebrae lumbalis berfungsi menahan
-
8/3/2019 2.laporan HNP
37/54
tekanan gaya static dan gaya kinetik (dinamik) yang sangat besar maka dari itu cenderung
terkena ruda paksa dan cedera.
-
8/3/2019 2.laporan HNP
38/54
JARINGAN SAFRAF
Susunan saraf merupakan bagian tubuh yang paling kompleks, dibentuk oleh lebih dari100 juta sel saraf (neuron) dan didukung oleh sel glia yang jumlahnya lebih banyak
1 neuron memiliki sekurang-kurangnya 1000 hubungan dengan neuron lain Secara anatomi, susunan saraf dibagi menjadi 2, yaitu susunan saraf pusat (otak dan
medulla spinalis) dan susunan saraf tepi (12 pasang saraf otak, 31 pasang saraf spinal)
Secara struktural, saraf terdiri dari sel saraf/neuron dan sel glia/neuroglia (memilikijuluran-juluran pendek yang menunjang dan melindungi neuron, dan berperan dalam
aktivitas neural, nutrisi, dan proses pertahanan dari sistem saraf pusat)
Sel saraf atau neuron adalah satuan anatomis dan fungsional independent dengan ciri
morfologis majemuk. Neuron terdiri atas 3 bagian, yaitu:
1. dendrit, yaitu juluran-juluran panjang untuk stimulus dari lingkungan. Biasanya pendekdan bercabang-cabang seperti pohon.
2. badan sel atau perikarion, yaitu pusat trofik untuk sel saraf dan peka terhadaprangsang. Mengandung inti dan sitoplasma. Memiliki inti bulat, amat besar,
eukromatik(pucat) dengan anak inti jelas. Mengandung retikulum endoplasmik kasar,
poliribosom,kompleks golgi, mitokondria, neurofilamen, neurofibril.
3. akson, yaitu juluran tunggal untuk menghantarkan impuls saraf ke sel lain, menerimainformasidari neuron lain. Bagian distal akson bercabang membentuk cabang-cabang
terminal yang nantinya akan membentuk sinaps. Semua akson berasal dari daerah
berbentuk piramid yang disebut akson hilok, membran plasma akson dinamakan
aksolema dan isisnya aksoplasma.
-
8/3/2019 2.laporan HNP
39/54
Berdasarkan ukuran dan bentuk juluran, neuron dapat dimasukan kategori:
1. multipolar, lebih dari 2 juluran, satu akson dan yang lainnya dendrit.2. bipolar, satu akson dan satu dendrit.3. pseudounipolar, memiliki satu juluran dekat perikarion yang bercabang.
Berdasarkan peran fungsionalnya:
1. Neuron motoris (eferen) untuk mengendalikan organ efektor seperti serat otot dankelenjar eksokrin dan endokrin.
2. Neuron sensoris (aferen) terlibat dalam penerimaan stimulus sensoris dari lingkungandan dalam tubuh.
3. Interneuron, hubungan antar neuron, membentuk sirkuit fungsional kompleks.
Selain neuron, sel-sel glia pun berperan penting dalam menunjang jaringan saraf, yaitu :
1. Oligodendrosit, yang menghasilkan selubung mielin yang membentuk penyekat listrikdari neuron pada susunan saraf pusat.
2. sel schwan, sama seperti oligodendrosit namun terdapat pada sistem saraf tepi.3. astrosit, bentuknya seperti bintang karena memiliki banyak juluran yang memancar.4. sel ependim, merupakn sel epitel kolumnar rendah bersilia yang melapisi rongga-rongga
pada susunan saraf pusat.
5. mikroglia, sel kecil yang bentuknya memanjang dengan juluran-juluran pendek yangiregular. Merupakan sel fagosit.
-
8/3/2019 2.laporan HNP
40/54
Jaringan penyokong pada sistem saraf
a. dura matermerupakan lapisan pelindung paling luar dan terdiri atas jaringan ikat padat. Permukaan
luar dan dalam dura mater ini ditutupi epitel selapis gepeng yang berasal dari jaringan
mesenkim
b. arakhnoidlapisan ini mempunyai 2 komponen, yaitu satu lapisan yang melekat pada dura mater
dan lapisan lainnya yang membentuk suatu rongga-rongga yang berisi cairan yang
berfungsi sebagai bantalan hidrolik yang melindungi sistem saraf pusat dari trauma.
Lapisan ini terdiri dari jaringan ikat tipis tanpa pembuluh darah dan ditutupi oleh
jaringan epitel selapis gepeng.
c. pia matermerupakan jaringan ikat longgar yang banyak mengandung pembuluh darah. Pia mater
mengikuti semua lekuk permukaan susunan saraf pusat, dan sedikit menembusnya
bersama pembuluh darah. Seel-sel gepeng dari jaringan mesenkim pun ikut
menyelubunginya.
Pembagian Nervous System
berdasarkan struktur :a. central nervous system (CNS)
terdiri dari otak dan spinal cord, fungsinya adalah untuk memadukan dan
mengkoordinasikan sinyal sinyal neuron yang datangdan pergi dan membawa keluar
fungsi fungsi mental yang lebih tinggi seperti belajar dan berpikir.
Otak dan spinal cord tersusun atas white dan grey matter(grey matter = badan sel
saraf, white matter = interconnecting fiber tract system)
b. peripheral nervous system (PNS)
-
8/3/2019 2.laporan HNP
41/54
PNS terdiri dari serabut saraf dan badan sel yang keluar dari CNS yang
menyampaikan impuls ke atau menjauhi PNS. Peripheral nerve terdiri dari
sekumpulan nerve fibers, connective tissue dan blood vessel.
Tipe tipe peripheral nerve :
1. cranial nerve : keluar dari cranial cavity melewati foramina cranium2. spinal nerve : keluar dari kolumna vertebra melewati intervertebra
foramina
berdasar fungsinya :a. somatic : yaitu saraf yang mengontrol gerakan yang bisa kita sadari, atau suatu
gerakan yang kita kontrol pergerakannya. Contohnya adalah otot skeletal
b. autonom : yaitu saraf yang mengontrol gerakan yang tidak kita sadari. Contohnyapergerakan otot polos dan otot jantung.
-
8/3/2019 2.laporan HNP
42/54
HISTOLOGI JARINGAN SARAF
Nervous Tissue Neuron
Neuroglia
Gambar : struktur neuron
-
8/3/2019 2.laporan HNP
43/54
-
8/3/2019 2.laporan HNP
44/54
-
8/3/2019 2.laporan HNP
45/54
AKTIVITAS LABORATORIUM
Spinal Ganglion
Brachial Plexus
-
8/3/2019 2.laporan HNP
46/54
Cervixal Plexus
-
8/3/2019 2.laporan HNP
47/54
Lumbar and Sacral Plexus
-
8/3/2019 2.laporan HNP
48/54
REFLEKS
Refleks adalah respon otomatis terhadap stimulus tertentu yang menjalar pada rute
yang disebut lengkung refleks.
Sebagian besar proses tubuh infolunter (mis: denyut jantung, pernapasan, aktivitaspencernaan, dan pengaturan suhu) dan respon otomatis (mis: sentakan akibat stimulus suatu
nyeri) merupakan kerja refleks.
Lengkung reflek terdiri dari komponen :
1. Respon : sebagai penerima rangsang / stimulus (ujung distal dendrit)2. Jalur aferen : melalui neuron sensorik sampai ke otak atau medulla spinalis
(sumsum tulang belakang)
3. Bagian pusat : sisi sinaps, yang berlangsung dalam substansi abu-abu SSP, impulsdapat di transmisi, diulang rutenya atau dihambat.
4. Jalur eferen : melintasi disepanjang akson neuron motorik sampai ke efektor, yangakan merespon impuls feren sehingga menghasilkan respon yang
khas.
5. Efektor : dapat berupa otot rangka, otot jantung, atau otot polos/kelenjar yangmerespon.
Macammacam gerak reflek :
Tendon refleks
Flexor refleks Crossed extensor refleks
-
8/3/2019 2.laporan HNP
49/54
Plexus Cervical dan Lumbosakral
Plexus adalah jaring-jaring serabut saraf yang terbentuk dari ramus ventral seluruh saraf
spinal kecuali T1 dan T11 yang merupakan awal saraf inter kostal.
1. Plexus CervicalPelxus cervical
terbentuk dari ramus
ventral keempat saraf
servik pertama C1-C4 dan
sebagian C5. Saraf ini
menginerfasi otot leher,
kulit kepala, leher serta
dada. Saraf terpenting
yang berawal pada plexus
ini adalah saraf phrenic
yang menginervasi
diafragma.
2. Pelxus lumbarPlexus lumbar
terbentuk dari ramus
saraf lumbar L1-L4 atau
anyaman saraf yang
dibentuk oleh rami
anteriores nervorum
lumbaliorum L1-L4. Saraf
dari plexus ini
menginervasi kulit dan
otot dinding abdomen,
paha, dan genitalia
ekternal. Saraf terbesar adalah saraf femoral yang mensuplai otot fleksor paha dan kulit
pada paha anterior, region pinggul, dan tungkai bawah.
Truncus lumbosacralis (L4-L5)Saraf yang melewati ala sacralis dan menurun ke dalam pelvis untuk
membentuk plexus sacralis bersama dengan ramus anteriores nervorum
sacraliorum 1-4.
-
8/3/2019 2.laporan HNP
50/54
Susunan saraf tepi
Komponen utama dari saraf tepi adalah saraf ganglion dan ujung saraf. Saraf adalah
berkas serabut saraf yang dikelilingi selubung jaringan ikat.
Serabut saraf
Terdiri atas akson yang dibungkus selubung kgusus yang berasal dari sel ektodermal.
Gabungan serabut saraf membentuk traktus - traktus ( jaras ) saraf diotak, medula spinalis, dan
saraf tepi.
Satu/ lebih lipatan dari selpenyelubung menutupi sebagian besar akson dijaringan sarafdewasa.
Pada serabut saraf tepi, sel penyelubung adalah sel schwan dan padaserabut sarafpusatadalah oligodendrosit.
1. Serabut saraf tak bermielinAkson berdiameter kecil
2. Serabut saraf bermielinAkson yang lebih tebal yang diselubungi lebih banyak lapisan konsentris sel penyelubung
yang akan membentuk selubung mielin.
Ganglion/ ganglia
Struktur lonjong yang mengandung badan sel neuron dan sel glia yang di tunjang oleh
jaringan ikat.
Ganglion bekerja sebagai statsiun rilay untuk menghantarkan impuls saraf, satu sarafmasuk dan satu saraf yang lainya keluar dari setiap ganglion.
Arah impuls saraf menentukan satu ganglion menjadi ganglion sensorik dan autonom.Ganglion sensorik
Menerima impuls aferen yang menuju sistem saraf pusat.
Ada 2 jenis ganglion sensorik :
1. Ganglion kramalisGanglion yang berhubungan dengan saraf kranial.
2. Ganglion spinalisGanglion yang berhubungan dengan radiks dorsal dari saraf spinal. Memiliki
badan sel neuron yang besar. Dengan badan nissal halus yang dikelilingi banyak sel glia
kecil (sel satelit).
-
8/3/2019 2.laporan HNP
51/54
Ganglion autonom
Tampak sebagai pelebaran bulat pada saraf autonom ganglion ini tidak memiliki simpai
jaringan ikat dan sel-selnya ditopang oleh stroma. Ganglion autonom memiliki neuron
multipolar.
Sinaps
Sinaps adalah tempat terjadinya kontak fungsional antar neuron atau antar neuron dan
sel efektor lainya (mis: sel otot dan sel kelenjar). Sinaps juga bertanggung jawab untuk transmisi
satu arah dari impuls safar.
Fungsi sinaps adalah untuk mengubah suatu sinyal listrik (impuls) dari sel parasinaptik
menjadi sel kimia yang berkerja pada sel pascasinaptik.
-
8/3/2019 2.laporan HNP
52/54
IMPULS SARAF
Potensial Istirahat Membran Saraf
Potensial merman istirahat pada serabut saraf besar ketika tidak mentransmisikan sinyal saraf
adalah sekitar -90 milivolt. Artinya, potensial di dalam serabut saraf adalah 90 milivolt lebih
negative dari pada potensial di cairan ekstrasel di luar serabut.
Membran sel tubuh mempunyai Na+
- K+
yang sangat kuat dan secara terus menerus memompa
ion natrium keluar dari serabut dan ion kalium ke dalam. Selanjutnya, bahwa ini adalah pompa
elektrogenik sebab lebih banyak muatan positif yang dipompa keluar dari pada ke dalam (3 ion
Na+
ke luar dan 2 ion K+
ke dalam), yang meninggalkan deficit ion positif di dalam; hal ini
menyebabkan potensial negative di dalam membrane sel.
Potensial Aksi Saraf
Sinyal saraf dihantarkan oleh potensial aksi, yang merupakan perubahan cepat pada potensial
membrane yang menyebar secara cepat di sepanjang membrane serabut saraf. Setiap potensial
aksi dimulai dengan perubahan mendadak dari potensial membrane negative istirahat normal
menjadi potensial positif dan kemudian berakhir dengan kecepatan yang hampir sama dan
kembali ke potensial negative. Untuk menghantarkan sinyal saraf, potensial aksi bergerak di
sepanjang serabut saraf sampai tiba di ujung serabut. Urutan tahap potensial aksi adalah
sebagai berikut :
Tahap Istirahat. Ini adalah potensial membrane istirahat sebelum terjadinya potensial aksi.
Membran dikatakan menjadi terpolarisasi selama tahap ini karena adanya potensial
membrane negative sebesar -90 milivolt.
Tahap Depolarisasi. Pada saat ini, membrane tiba-tiba menjadi sangat permeable terhadap ion
natrium, sehingga sejumlah besar ion natrium bermuatan positif berdifusi ke dalam akson.
Keadaan terpolarisasi normal sebesar 90 milivolt segera dinetralisasi oleh ion natrium
bermuatan positif yang mengalir masuk, dan potensial meningkat dengan cepat kea rah positif.
Keadaan ini disebut depolarisasi. Pada serabut saraf besar, sejumlah besar ion natrium
bermuatan positif yang bergerak ke dalam menyebabkan potensial membrane secara nyata
melampaui nilai nol dan menjadi sedikit positif. Pada beberapa serabut yang lebih kecil, dan
pada banyak neuron system saraf pusat, potensial hanya mendekati nilai nol dan tidak
melampaui sampai keadaan positif.
Tahap Repolarisasi. Dalam waktu seperbeberapa puluh ribu detik sesudah membrane menjadi
sangat permeable terhadap ion natrium, kanal natrium melai tertutup dank anal kalium terbuka
-
8/3/2019 2.laporan HNP
53/54
lebih dari biasanya. Selanjutnya, difusi ion kalium yang berlangsung secara cepat ke bagian luar
akan membentuk kembali potensial membrane istirahat negative yang normal. Peristiwa ini
disebut repolarisasi membrane.
Penyebaran Potensial Aksi
Potensial aksi yang terjadi pada salah satu titik manapun di membrane yang mudah terangsang
biasanya akan mengeksitasi bagian membrane yang berada di dekat titik tersebut, sehingga
terjadi penyebaran potensial aksi di sepanjang membrane.
Serabut saraf yang tereksitasi di bagian tengah, misalnya, sehingga pada bagian tengah terjadi
kenaikan mendadak permeabilitas terhadap natrium. sirkuit local aliran listrik dari daeran
membrane yeng terdepolarisasi merambat ke daerah membrane istirahat di dekatnya. Dengan
kata lain, muatan positif dibawa oleh ion natrium yang berdifusi ke dalam melewati
membrane yang terdepolarisasi dan selanjutnya beberapa millimeter pada ke dua arah di
sepanjang inti akson. Muatan positif ini meningkatkan voltase di dalam serabut besar bermielin
sampai berjarak 1 sampai 3 milimeter hingga di atas nilai ambang voltase untuk memulaipotensial aksi. Karena itu, kanal natrium di tempat yang baru ini segera terbuka, dan potensial
aksi meletup menjadi tersebar. Daerah depolarisasi yang baru ini menghasilkan sirkuit local
aliran listrik lebih lanjut di sepanjang membrane, dan menimbulkan depolarisasi yang progresif.
Jadi proses depolarisasi terjadi sepanjang keseluruhan panjang serabut. Transmisi proses
depolarisasi sepanjang serabut otot atau saraf disebut impuls saraf atau impuls otot.
-
8/3/2019 2.laporan HNP
54/54
PATOMEKANISME