ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENETAPAN
MARGIN MURABAHAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN
KEPEMILIKAN SEPEDA MOTOR DI BPRS AL-SALAAM 2015-2017
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE)
Oleh:
Alfi Fadlil
NIM: 1112046100137
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1440 H / 2019 M
i
ii
iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Nama : Alfi Fadlil
NIM : 1112046100137
Jurusan : Muamalat/ Perbankan Syariah
Judul Skripsi : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penetapan Margin
Murabahah pada Produk Pembiayaan Kepemilikan Sepeda Motor
di BPRS Al-Salaam 2015-2017.
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli
atau tanpa izin pemilik karya.
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya
ini.
Jika di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya dan melalui
pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang ditemukan
bukti bahwa saya telah melanggar peryataan di atas, maka saya siap untuk dikenai
sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, Maret 2019
Alfi Fadlil
iv
ABSTRAK
ALFI FADLIL, NIM 1112046100137, Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Penetapan Margin Murabahah Pada Produk Pembiayaan
Kepemilikan Sepeda Motor Di BPRS Al-Salaam 2015-2017. Strata satu (S1),
Program Studi Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 1440H/2019M.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi penetapan margin di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)
Al-Salaam pada produk kepemilikan sepedea motor.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi
berganda data time series dengan menggunakan SPSS. Data penelitian terdiri dari
margin murabahah, overhead cost, dan dana pihak ketiga.
Hasil peneltian ini menunjukan bahwa secara bersama-sama overhead cost
dan dana pihak ketiga berpengaruh terhadap penetapan margin murabahah di
BPRS Al-Salaam.
Kata Kunci : Margin, Overhead Cost, Dana Pihak Ketiga, dan Regresi
Linear Berganda
Pembimbing : A. M. Hasan Ali, M.A.
Daftar Pustaka : Tahun 1991 s.d. tahun 2018
v
ABSTRACT
ALFI FADLIL, NIM 1112046100137, Analysis of Factors Affecting the
Determination of Murabahah Margin on Motorcycle Ownership Financing
Products in BPRS Al-Salaam 2015-2017). Strata 1 (S1), Islamic Banking Study
Program, Faculty of Economics and Business, UIN Syarif Hidayatullah State
Islamic University Jakarta, 1440H/2019M.
This study aims to analyze the factors that influence the margin determination in
the Al-Salaam Islamic People's Financing Bank (BPRS) on the ownership of
motorbike products.
The method used in this study is the multiple regression analysis of time series
data using SPSS. The research data consisted of murabahah margins, overhead
costs, and third party funds.
The results of this study show that together the overhead costs and third party
funds influence the determination of murabahah margins in BPRS Al-Salaam.
Keywords : Margin, Overhead Cost, Third Party Funds, and
Regression Multiple Linear
Adviser : A. M. Hasan Ali, M.A.
Bibliography : 1991 - 2018
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. Yang Maha
Penyayang, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Shalawat dan
salam senantiasa tercurahkan kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW,
kepada keluarganya, sahabatnya serta ummatnya sepanjang zaman.
Penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Penetapan Margin Murabahah Pada Produk Pembiayaan
Kepemilikan Sepeda Motor Di BPRS Al-Salaam 2015-2017” ditunjukkan sebagai
salah satu syarat untuk menyelesaikan studi strata 1 (S-1) dan memperoleh gelar
sarjana ekonomi (S.E) di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Kebahagiaan yang tidak ternilai bagi penulis sehingga dapat
mempersembahkan skripsi ini untuk orang-orang yang penulis sayangi dan semua
pihak yang terkait yang telah membantu dalam penyususnan skripsi ini.
Tanpa penulis lupakan bahwa keberhasilan penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini adalah atas berkat bimbingan, dukungan, doa, dan saran-saran dari
berbagai pihak. Tanpa partisipasi mereka, upaya penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini tentu akan terasa lebih sulit terwujud. Oleh karena itu, penulis secara
khusus menyampaikan terima kasih yang tidak terhingga kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Amilin, S.E., Ak., M.Si., CA., QIA., BKP., CRMP.
selaku dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dr. Ahmad Tholabi Kharlie, S.H., M.H., M.A. selaku dekan
Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak AM Hasan Ali, M.A selaku ketua prodi Program Studi
Muamalat (Ekonomi Islam) Fakultas Syariah dan Hukum Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan dosen pembimbing
skripsi saya yang telah meluangkan waktunya dan senantiasa dengan
sangat sabar memberikan arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
vii
4. Bapak Abdurrauf, Lc., M.A selaku Sekretaris Program Studi Muamalat
(Ekonomi Islam) Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Ibu Cut Erika Ananda Fatimah, S.E., M.B.A. dan Ibu Fitri Damayanti,
M.Si. selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
6. Seluruh Dosen Fakultas Syariah dan Hukum khususnya prodi
Muamalat yang tidak bisa disebutkan satu per satu tanpa
menghilangkan rasa hormatku, yang telah membagi ilmu bermanfaat
dan berbagai arahan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan di
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang tidak bisa disebutkan
satu per satu tanpa menghilangkan rasa hormatku, yang telah membagi
ilmu bermanfaat dan berbagai arahan kepada penulis selama mengikuti
perkuliahan di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
8. Pimpinan dan staff Perpustakaan Utama, Perpustakaan Fakultas Syariah
dan Hukum, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang telah memberikan fasilitas bagi penulis memperoleh
berbagai informasi dan referensi-referensi selama penulisan skripsi.
9. Terima kasih yang amat sangat untuk kedua orang tua tercinta
Bapak Abdul Hakim dan Ibu Hilyah serta saudara kandung Fahmi
Salim, Nadia, Aufa atas perhatian, doa dan selalu memberikan motivasi
serta dukungan untuk penulis. Semoga selalu di ridhoi Allah dan kelak
penulis dapat membahagiakan kalian. Aamiin.
10. Terima kasih kepada Intan Kamila yang telah memberikan support
dalam penulisan skripsi ini.
11. Terima kasih kepada Alex Prasetiyo yang sudah sabar membantu dan
memberikan support dalam penulisan skripsi ini.
12. Terima kasih kepada Irvanka, Kamal, Hafsah, Salman, Leni, Kahfi,
viii
Taufik, Fawaz, Hari, Audi, Abel, Ghaust dan Wiwin atas waktu,
motivasi dan persahabatannya selama perkuliahan.
13. Terima kasih kepada Mugni, Fahmi, dan Fashan atas motivasi, hiburan
dan persahabatannya selama perkuliahan.
14. Terima kasih kepada Nazar, Faqih, Indra, Fairuz, Macky, Sofyan,
Ihsan, Damar, Saepu, Lutfi atas motivasi daalam penulisan skripsi ini.
15. Dan kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi atas
penyelesaian skripsi ini baik moril maupun materil yang tidak dapat
penulis sebutkan satu per satu. Terima kasih yang sebesar-besarnya,
semoga Allah SWT. mencatat sebagai amal kebaikan dan membalasnya
dengan yang lebih baik.
Penulis sadar bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.
Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat bagi yang membacanya, khususnya
bagi penulis sendiri.
Jakarta, 26 Februari 2019
Penulis
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING .......................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN ....................................................... ii
LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................. iii
ABSTRAK ............................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi
DAFTAR GRAFIK ............................................................................................... xii
DAFTAR BAGAN.............................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian ..................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .............................................................................. 4
C. Pembatasan Masalah ............................................................................. 5
D. Perumusan Masalah .............................................................................. 5
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................. 6
F. Metode Penelitian .................................................................................. 6
G. Kerangka Pemikiran ........................................................................... 13
H. Hipotesis Penelitian ............................................................................ 14
I. Teknis Penulisan .................................................................................. 15
J. Sistematika Penulisan .......................................................................... 15
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Teoritis ............................................................................... 16
1. Pengertian BPRS ............................................................................. 16
2. Murabahah....................................................................................... 21
3. Penetepan Margin Pembiayaan Murabahah .................................... 29
4. Faktor-faktor yang Mempengarhi Penetapan Margin Murabahah .. 30
B. Penelitian Terdahulu ........................................................................... 31
x
BAB III GAMBARAN UMUM BPRS AL-SALAAM
A. Sejarah Singkat Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Al-Salaam ......... 35
B. Visi, Misi, Motto dan Tujuan BPRS Al-Salaam ................................ 36
C. Produk-produk BPRS Al-Salaam ...................................................... 36
D. Struktur di BPRS Al-Salaam .............................................................. 43
BAB IV HASIL ANALISIS DATA
A. Uji Deskriptif ...................................................................................... 44
B. Uji Asumsi Klasik ............................................................................... 46
C. Uji Statistik ......................................................................................... 49
D. Interpretasi Hasil Model ..................................................................... 54
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 55
B. Saran ................................................................................................... 56
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 57
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 : Persentase pembiayaan murabahah BPRS di Indonesia ...................... 3
Tabel 1.2 : Jumlah Volume Pembiayaan Konsumer Tahun 2015- 2017 pada
Bank Perkreditan Syariah Al-Salaam................................................... 4
Tabel 1.3 : Tabel Keputusan Uji Autokorelasi.................................................... 10
Tabel 4.1 : Variabel Independent ........................................................................ 45
Tabel 4.2 : Uji Kolmogrov Smirnov BPRS Al-Salaam ...................................... 46
Tabel 4.3 : Uji Durbin Watson BPRS Al-Salaam ................................................. 47
Tabel 4.4 : Tabel Uji Multikolinearitas BPRS Al-Salaam .................................... 48
Tabel 4.5 : Uji Heterokedastisitas BPRS Al-Salaam ............................................ 49
Tabel 4.6 : Koefisien Determinasi BPRS Al-Salaam ........................................... 50
Tabel 4.7 : Uji F BPRS Al-Salaam ....................................................................... 51
Tabel 4.8 : Uji t BPRS Al-Salaam ........................................................................ 52
Tabel 4.9 : Model Regresi Berganda BPRS Al-Salaam ........................................ 53
xii
DAFTAR GRAFIK
Grafik 2.1 : Skema Pembiayaan Murabahah......................................................... 28
Grafik 4.1 : Overhead cost Pembiayaan Murabahah BPRS Al-Salaam................ 44
Grafik 4.2 : DPK BPRS Al-Salaam ...................................................................... 44
xiii
DAFTAR BAGAN
Bagan 1.1 : Kerangka Pemikiran .......................................................................... 13
Bagan 3.1 : Struktur di BPRS Al-Salaam ............................................................. 43
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Lembaga perbankan merupakan inti dari sistem keuangan dari
setiap negara. Bank adalah lembaga keuangan yang menjadi tempat bagi
orang perseorangan, badan- badan usaha swasta, badan-badan usaha milik
negara, bahkan lembaga-lembaga pemerintahan menyimpan dana-dana
yang dimilikinya. Melalui kegiatan perkreditan dan berbagai jasa yang
diberikan, bank melayani kebutuhan pembiayaan serta melancarkan
mekanisme sistem pembayaran bagi semua sektor perekonomian.1
Lembaga perbankan merupakan lembaga keuangan yang menjadi
perantara antara pihak yang memiliki kelebihan dana (Surplus of funds)
dengan pihak yang membutuhkan atau kekurangan dana (lacks of funds),
tentu membutuhkan dana yang tidak sedikit dalam menjalankan kegiatan
usaha atau operasionalnya.
Lembaga keuangan adalah semua badan yang melalui kegiatan-
kegiatannya di bidang keuangan menarik uang dari dan menyalurkannya
ke dalam masyarakat. Sebagai lembaga keuangan, bank mempunyai usaha
pokok berupa menghimpun dana dari masyarakat untuk kemudian
menyalurkannya kembali kepada masyarakat yang membutuhkan dana
dalam bentuk kredit atau pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah.2
Menurut Abdullah Saeed, teori tentang perbankan Islam proses
perkembanganya telah dimulai sejak tahun 1950-an. Teori ini berusaha
menegakkan sistem perbankan yang bebas bunga (interest-free banking)
dengan menggunakan prinsip mudharabah dan musyarakah yang
1 Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group 2007), hlm 7. 2 Ibid, hlm, 42
2
dijalankan melalui sistem bagi hasil (profit and loss sharing).3 Selain
transaksi yang berbasis pada profit and loss sharing, perbankan syariah
juga menerapkan transaksi yang berbasis pada perdaganggan dengan
konsep mark up atas harga beli untuk mendapatkan keuntungan atau
pembiayaan murabahah serta dengan transaksi yang berdasarkan jasa atau
fee based income yang dikenal dengan nama wakalah atau kafalah ataupun
rahn.4
Perkembangan perbankan syariah yang demikian cepat tentu saja
sangat membutuhkan peningkatan sumber daya insani yang memadai dan
mempunyai kompetensi dalam bidang perbankan syariah. Agar
perkembangan tersebut dapat dilakukan secara efektif dan optimal maka
sumber daya insani terutama para petugas bidang pemasaran yang
merupakan pelaku paling depan dalam operasional bank syariah harus
memahami dengan benar konsep perbankan syariah.5
Menurut Perwaatmadja sebagaimana dikutip oleh Adi Nugroho,
banyak masyarakat yang berfikiran bahwa pembiayaan murabahah mirip
dengan sisitem pinjaman kredit bank konvensional yang menghitung
bunganya secara fixed/flat rate. Di sisi lain masih banyak bank syariah
yang memasukan unsur bonus giro, bagi hasil tabungan dan deposito
sebagai cost of fund dalam menetapkan margin sehingga jatuhnya lebih
tinggi atau sama dengan bunga pinjaman konvensional.6
3 Abdullah Saeed, Bank Islam dan Bunga, Alih Bahasa Muhammad Ufuqul Mubin, Cet.
Ke-3 (Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 2008), hlm. 2 4 Mohamad Haeykal, “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penetapan Margin
Murabahah untuk Produk Pembiayaan Pemilikan Rumah Studi Kasus : PT. Bank Syariah
Mandiri”, Jurnal Ekonomi Keuangan dan Bisnis Islami, Vol.4 No. 1,(Januari-Maret 2008) hlm. 3. 5 Wiroso, Jual Beli Murabahah, (Yogyakarta:UII Press 2005), hlm.1.
6 Adi Nugroho, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Margin Pembiayaan Murabahah
(Studi Kasus pada PT Bank Muamalat Indonesia),” Tesis, Pusat Studi Timur Tengah Islam
Universitas Indonesia (2008), hlm. 4.
3
Tabel 1.1 : Persentase pembiayaan murabahah BPRS di Indonesia
Tahun Pembiayaan Murabahah
2014 82%
2015 81%
2016 78%
sumber: www.ojk.go.id
Komposisi pembiayaan murabahah masih mendominasi sebagai
pembiayaan dengan penyaluran pembiayaan terbesar. Selain akad
murabahah disusul oleh skim bagi hasil, yaitu musyarakah dan akad qard.7
Akad pembiayaan yang banyak digunakan dalam bank syariah
ialah murabahah. Murabahah merupakan sistem jual beli untuk barang dan
jasa dengan kesepakatan keuntungan dan jangka waktu tertentu. Dalam
akad murabahah, Bank Syariah bertindak sebagai penjual dan nasabah
sebagai pembeli, dengan harga jual dari bank di tambah keuntungan dalam
persentase tertentu bagi Bank Syariah sesuai dengan kesepakatan.
Pembayaran bisa dilakukan dengan cara cicilan tetap yang besarnya sesuai
kesepakatan sampai dengan pelunasan.8 Terdapat alasan rasional mengapa
murabahah lebih menarik dibandingkan dengan jenis pembiayaan lainnya
dalam kegiatan operasional.
Bank Perkreditan Syariah Al-Salaam merupakan salah satu
lembaga keuangan yang menyelenggarakan pembiayaan kendaraan
bermotor untuk masyarakat bawah, menengah dan kalangan atas. Secara
umum, fungsi lembaga keuangan syariah adalah menghimpun dan
menyalurkan dana dalam bentuk pembiayaan dimana dalam menyalurkan
pembiayaan bank berdasarkan prinsip syriah dan dalam melakukan
kegiatan usaha lainnya wajib dilakukan cara-cara agar tidak merugikan
bank dan nasabah yang mempercayai dananya.9
7 Statistik ojk (www.ojk.go.id)
8 Zainudin Ali, Hukum Perbankan Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2010) hlm. 30.
9 Sutan Remi Syahdeni, Perbankan Islam Dan Kedudukannya Dalam Tata Hukum Perbankan
Indonesia, (Jakarta: PT. Pusaka Utama Grafia,2005), hlm. 174-175
4
Tabel 1.2 : Jumlah Volume Pembiayaan Konsumer Tahun 2015- 2017 pada Bank
Perkreditan Syariah Al-Salaam.
Tahun Pembiayaan Murabahah di BPRS Al-Salaam
2015 146.894.518.000
2016 162.073.693.000
2017 178.292.525.000
Sumber : Data diolah
Indikasi pembiayaan murabahah sebagai pembiayaan utama dalam
perbankan syariah dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satu faktornya
yaitu mark-up/margin (keuntungan). Margin dalam pembiayaan
murabahah adalah keuntungan yang disepakati oleh kedua belah pihak atas
pembelian suatu barang dalam transaksi murabahah tersebut.10
Dari pemaparan diatas dapat dikategorikan pembiayaan murabahah
mendominasi sebagai pendapatan bank perkreditan syariah untuk itu perlu
diketahui lebih lanjut tentang faktor-faktor apa saja yang dapat
mempengaruhi penetapan margin pembiayaan kendaraan bermotor dalam
sistem murabahah. Sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian
tentang “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penetapan
Margin Murabahah Pada Produk Pembiayaan Kepemilikan Sepeda
Motor di BPRS Al-Salaam (2015-2017)”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan fenomena tersebut, upaya untuk mengoptimalkan
pendapatan margin murabahah pada produk pembiayaan kepemilikan
sepeda motor di BPRS Al-Salaam terus dilakukan. Namun beberapa
masalah harus diselesaikan, diantaranya :
1. Membutuhkan peningkatan sumber daya insani yang memadai
2. Membutuhkan sumber daya insani yang mempunyai kompetensi dalam
bidang perbankan syariah
10
Yusro Rahma, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Margin Murabahah Bank Syariah Di
Indonesia, Jurnal Ilmu Akuntansi, Vol 9 (1), April 2016, hlm. 45
5
3. membutuhkan dana yang tidak sedikit dalam menjalankan kegiatan
usaha atau operasionalnya
4. Ketatnya persaingan pasar terutama para petugas bidang pemasaran.
5. Nilai jual produk BPRS sering berada diatas produk BUS dan Bank
Konvensional.
6. Masyarakat masih berfikiran bahwa pembiayaan murabahah mirip
dengan sisitem pinjaman kredit bank konvensional
7. BPRS sering memasukan unsur bonus giro, bagi hasil tabungan dan
deposito sebagai cost of fund dalam menetapkan margin sehingga jatuhnya
lebih tinggi atau sama dengan bunga pinjaman konvensional.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan maslah yang sudah diidentifikasi pada sub bab
sebelumnya, maka terdapat batasan dalam penelitian ini, yakni :
1. Penelitian yang dilakukan hanya pada pruduk yang menggunakan akad
murabahah.
2. Penelitian yang dilakukan hanya pada pruduk kepemilikan kendaraan
bermotor roda 2.
3. Penelitian yang dilakukan hanya terfokus pada BPRS Al-Salaam.
4. Penelitian yang dilakukan hanya menggunakan data pada tahun 2015-
2017
5. Penilitian yang dilakukan hanya pada penentuan faktor penentu
penetapan margin murabahah.
6. Penelitian yang dilakukan hanya menggunakan faktor biaya overhead
dan DPK.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang sudah dijelaskan, maka
perumusan masalah yang dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Apakah biaya overhead berpengaruh terhadap penetapan margin
murabahah untuk pembiayaan kendaraan motor?
2. Apakah bagi hasil dana pihak ketiga (DPK) berpengaruh terhadap
penetapan margin murabahah untuk pembiayaan kendaraan motor?
6
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang diangkat dalam skripsi ini,
maka tujuan yang hendak dicapai dari penelitian skripsi ini adalah:
a. Menganalisis pengaruh dari biaya overhead terhadap margin
murabahah pembiayaan kendaraan motor.
b. Menganalisis pengaruh dari bagi hasil dana pihak ketiga (DPK)
terhadap margin murabahah pembiayaan kendaraan motor.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-
pihak terkait. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini sebagai
berikut:
a. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai hal-
hal yang dapat mempengaruhi penetapan margin murabahah terhadap
pembiyaan kendaraan motor dan sebagai implementasi pengetahuan
teoritis yang diperoleh selama perkuliahan.
b. Bagi Akademik
Penelitian ini diharapkan dapat menambah perbendaharaan penelitian
yang berkaitan dengan ilmu yang dikembangkan di lingkungan
akademik.
c. Bagi Pembaca
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi sebagai bahan
acuan untuk mengadakan penelitian selanjutnya.
F. Metode Penelitian
1. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah variabel yang termasuk dalam
faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan margin murabahah. Variabel-
variabel yang akan diteliti adalah biaya overhead, Dana Pihak Ketiga di
mana yang menjadi konstruk eksogen (variabel bebas) yaitu biaya
7
overhead, dana pihak ketiga dan konstruk endogen (variabel terikat) yaitu
margin murabahah.
Tempat penelitian skripsi ini adalah Bank Perkreditan Rakyat
Syariah Al-Salaam yang beralamat di Jalan Limo Raya RT 002 RW 04,
Limo, Depok.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat analisis faktor-faktor yang
mempengaruhi penetapan margin murabahah untuk pembiayaan kendaraan
bermotor.
2. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang sejenis akan tetapi
berbeda karena karakteristiknya.11
Populasi dalam penelitian ini adalah
pembiayaan kendaraan bermotor merupakan produk pembiayaan
murabahah sebesar harga beli ditambah margin yang disepakati kedua
belah pihak dengan metode pembayaran tunai atau cicilan sesuai
dengan prinsip syariah.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti.12
Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan adalah pembiayaan
kendaraan bermotor yang diberikan oleh BPRS Al-Salaam pada tahun
2015-2017.
3. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data primer dan data
sekunder. Teknik yang akan digunakan adalah sebagai berikut:
1. Penelitian Lapangan (field research) atau data primer
a. Penelitian lapangan dilakukan dengan mengumpulkan data yang
relevan dari Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Al-Salaam
dari www.bprsalsalaam.co.id.
11
Supranto, J. dan Nandan Limakrisna. 2009. Statistika Untuk Penelitian Pemasaran dan Sumber
Daya Manusia. Jakarta: Mitra Wacana Media. hal. 56 12
Suharsimi, Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik): Jakarta: Rineka
Cipta. hal. 109
8
2. Studi Kepustakaan (library research) atau data sekunder yaitu data-
data yang diambil untuk penelitian ini diambil dari buku-buku, jurnal,
surat kabar, internet, majalah, makalah, dan lain-lain yang berkaitan
dengan permasalahan yang akan diteliti.
4. Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif
kuantitatif. Analisis deskriptif merupakan penelitian terhadap fenomena
atau populasi tertentu yang diperoleh peneliti dari subyek berupa; individu,
organisasional, industri atau perspektif yang lain.13
Sedangkan metode kuantitatif adalah suatu penelitian yang
menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-
variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan
prosedur statistik.14
Teknik analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah
teknik analisis berganda (multiple Regression). Analisis regresi adalah
analisis tentang hubungan antara satu dependen variable dengan dua atau
lebih independent variabel.15
Analisis data yang ada menggunakan metode analisa regresi
berganda,dengan menggunakan empat variabel bebas tersebut, dan satu
variabel terikat. Data yang di ambil dapat dari pihak BPRS Al-Salaam
sendiri adalah data mulai dari periode 2015 -2017.
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji f mengasumsikan
bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi
ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk 13
Bambang Supomo dan Nur Indriantoro, 2002, Metodologi Penelitian Bisnis, Cetakan
Kedua, Yogyakara; Penerbit BFEE UGM. hal. 88 14
Ibid, hal 12 15
Suharsimi, Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik): Jakarta: Rineka
Cipta. hal. 56
9
jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah
residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis
grafik dan uji statistik.16
Untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak adalah
dengan Uji Kolmogrov Smirnov, yaitu dengan membandingkan
distribusi data (yang akan diuji normalitasnya) dengan
distribusi normal baku. Distribusi normal baku adalah data
yang telah ditransformasikan ke dalam bentuk Z-Score dan
diasumsikan normal. Jadi sebenarnya uji Kolmogorov Smirnov
adalah uji beda antara data yang diuji normalitasnya dengan
data normal baku.
Seperti pada uji beda biasa, jika signifikansi di bawah 0,05
berarti terdapat perbedaan yang signifikan, dan jika signifikansi
di atas 0,05 maka tidak terjadi perbedaan yang signifikan.
Penerapan pada uji Kolmogorov Smirnov adalah bahwa jika
signifikansi di bawah 0,05 berarti data yang akan diuji
mempunyai perbedaan yang signifikan dengan data normal
baku, berarti data tersebut tidak normal.17
b. Uji Autokorelasi
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
liniear ada korelasi antara kesalahan penggangu pada prode t
dengan kesalahan pengganggu pada priode t – 1 (sebelumnya)
untuk menguji ada tidaknya autokorelasi, dalam penelitian ini
menggunakan uji Durbin-Waton (DW test).
Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah:18
16
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Ultivariate Dengan Program SPSS, Edisi Keempat, Universitas
Diponogoro, Semarang, 2009, hal.19 17
Santoso, Buku Latihan Statistik Prametrik, (Jakarta:PT. Elex Media Komputindo, (2000)hal. 53 18
Ibid. hal. 53
10
Tabel 1.3 : Tabel Keputusan Uji Autokorelasi
Hipotesi nol Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dL
Tidak ada autokorelasi positif No descision dL< d < dU
Tidak ada autokorelasi negatif Tolak 4 – dL < d < 4
Tidak ada autokorelasi negatif No descision 4 – dU < d < - dL
Tidak ada autokorelasi positif
dan negatif
Tidak ditolak dU < d < 4 - dU
c. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas
(variabel independen). Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.19
Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas didalam
regresi ada beberapa cara, yaitu dengan melihat nilai Tolerance
dan Variance Inflation Factor (VIF). Apabila tidak terdapat
variabel bebas yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10
atau VIF lebih dari 10, maka dapat disimpulkan tidak ada
multikolonieritas antara variabel bebas dalam regresi.
d. Uji Heterokedastisitas
Uji Heterokedisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari resedual satu
pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
Heteroskedastisitas.20
19
Santoso, Buku Latihan Statistik Prametrik, (Jakarta:PT. Elex Media Komputindo, (2000)hal. 53 20
Santoso, Buku Latihan Statistik Prametrik, (Jakarta:PT. Elex Media Komputindo, (2000)hal. 53
11
Uji yang digunakan untuk menditeksi ada tidaknya
heterokdastisitas dapat dilakukan dengan berbagai cara salah
satunya adalah dengan Uji Spearman, dilakukan dengan cara
mengkorelasikan nilai absolut residual dengan masing-masing
variabel independen. Dalam penelitian ini nilai keterampilan
membaca dikorelasikan dengan jumlah kehadiran dan rata-rata
jumlah bacaan siswa secara terpisah atau masing-masing.
Dengan ketentuan jika signifikansi lebih besar dari 0,05 maka
tidak terjadi heterokedastisitas.
2. Model Regresi Linear Berganda
Merupakan model yang menggambarkan hubungan searah
antara variabel bebas (variabel yang mempengaruhi) dengan
variabel terikat (variabel yang dipengaruhi). Persamaan
model regresi adalah sebagai berikut:
Y=ά + b1.x1 + b2.x2
Dimana :
Y = margin Murabahah
ά = intercept (konstanta)
x1= Biaya Overhead
x2= porsi bagi hasil DPK
a. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi adalah sebuah pengujian untuk mengetahui
seberapa besar kemampuan variabel-variabel independen yang
diteliti dalam menjelaskan keadaan dari variabel dependen.
Besaran dari nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan
satu. Apabila nilai R2 mendekati satu, hal itu menggambarkan
bahwa variabel-variabel independen yang diteliti memiliki banyak
informasi yang dapat hampir mencerminkan dan menjelaskan
keadaan dari variabel dependen, sebaliknya apabila nilai dari R2
12
mendekati nilai nol, hal itu menggambarkan bahwa variabel-
variabel yang digunakan dalam penelitian belum memiliki banyak
informasi untuk mencerminkan dan menjelaskan keadaan dari
variabel dependen.
b. Uji Statistik t (Signifikan Individual)
Uji statistik t adalah uji signifikasi yang menguji seberapa besar
pengaruh variabel independen terhadap dependen secara individual.
Pengujian statistik t dapat dilihat ada atau tidak pengaruhnya
dengan cara melihat t hitung kemudian membandingkannya dengan
t tabel yang telah dicari sebelumnya. Cara mengetahui nilai t tabel
adalah dengan melihat pada tabel statistik dengan cara menetukan
kordinat nilai antara nilai kritis yang digunakan pada penelitian ini
yaitu sebesar 5% dengan nilai derajat bebas yang didapat dengan
rumus n (jumlah sampel) – 1.Setelah didapat nilai t hitung dan t
tabel, barulah dapat dibandingkan, apabila t hitung lebih besar dari t
tabel maka ini menjadi acuan bahwa variabel tersebut secara
individual memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap
variabel dependen.
c. Uji Statistik F (Signifikan Simultan)
Uji statistik F adalah uji signifikasi yang menguji seberapa
besar pengaruh variabel independen secara bersama-sama atau
simultan terhadap variabel dependen. Pengujian statistik F dapat
dilihat ada atau tidak pengaruhnya dengan cara melihat
probabilitas yang ada pada F statistik kemudian
membandingkannya dengan nilai kritis dari standar deviasi yang
ditentukan peneliti, pada penelitian ini penulis menggunakan nilai
kritis sebesar 5%,maka apabila nilai probabilitas dari F statistik
lebih besar dari 5%, hal itu menggambarkan bahwa tidak adanya
pengaruh dari seluruh variabel independen secara bersama-sama
terhadap variabel dependen. Begitu juga sebaliknya apabila nilai
probabilitas dari F statistik lebih kecil dari nilai 5%, maka hal itu
13
MARGIN MURABAHAH
(Y)
OVERHEAD COST (X1)
DAN PIHAK KETIGA (DPK)
(X2)
menggambarkan bahwa seluruh variabel independen secara
bersama-sama memiliki pengaruh terhadap variabel dependen.
G. Kerangka Pemikiran
Penelitian ini dimulai dengan pemilihan sampel pada pembiayaan
kepemilikan sepeda motor yang di berikan oleh Bank Perkreditan Rakyat
Syariah Al-Salaam yang beralamat di Jalan Limo Raya RT 002 RW 04,
Limo, Depok. Sedangkan memilih bank ini sebagai bank yang menjadi
objek penelitian karena BPRS Al-Salaam mempunyai salah satu produk
unggulan, yaitu Pembiayaan Kepemilikan Sepeda Motor (PKSM) yang
layak untuk diteliti.
Bagan 1.1 : Kerangka Pemikiran
Variabel terikat (dependen) Variabel bebas (independen)
Kerangka diatas menggambarkan analisis hubungan pengaruh
variabel bebas yaitu jumlah biaya operasi(Overhead Cost), porsi bagi hasil
DPK terhadap variabel terikatnya yaitu besarnya margin pembiayaan
murabahah.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif-korelasional
(kausal) yang akan menjelaskan adakah hubungan dan seberapa besar
pengaruh tiap-tiap variabel bebas terhadap variabel berikutnya. Apakah
pengaruhnya positif atau negatif.
Dari penelitian ini diharapkan akan menghasilkan gambaran
deskriptif mengenai faktor variabel bebas mana yang berpengaruh
14
signifikan maupun yang tidak signifikan terhadap penetapan harga jual
murabahah dengan spesifikasi model sebagai berikut:
Margin Murabahah Pembiayaan Kepemelikian Sepeda Motor= α + β
Biaya Overhead + β Porsi bagi hasil DPK
Persamaannya adalah: Y = α + β1x1+ β2x2 +Σ
Keterangan:
Y = variabel terikat
α = konstanta
β = koefisien regresi yang menunjukan angka peningkatan atau
penurunan variabel dependen yang di dasarkan pada nilai variabel
independent.
X1 = variabel bebas biaya overhead
X2 = variabel bebas porsi bagi hasil DPK
H. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah dugaan sementara yang mungkin benar atau salah.
Berdasarkan rumusan permasalahan, tujuan penelitian, dan landasan teori,
maka dapat diajukan suatu hipotesis yang masih memerlukan pengujian
untuk membuktikan kebenarannya, yaitu:
1. H01 : β1 = 0 ; tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara jumlah
biaya overhead terhadap penetapan margin murabahah untuk
pembiayaan kendaraan motor.
Ha1 : β1 ≠ 0 ; terdapat pengaruh yang signifikan antara jumlah biaya
overhead terhadap penetapan margin murabahah untuk pembiayaan
kendaraan motor.
2. H02 : β2 = 0 ; tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara porsi bagi
hasil Dana Pihak Ketiga yang dibayarkan oleh Bank terhadap
penetapan margin murabahah untuk pembiayaan kendaraan motor.
Ha2 : β2 ≠ 0 ; terdapat pengaruh yang signifikan antara porsi bagi hasil
Dana Pihak Ketiga yang dibayarkan oleh Bank terhadap penetapan margin
murabahah untuk pembiayaan kendaraan motor.
15
I. Teknis Penulisan
Teknis penulisan dalam skripsi ini menggunakan Buku Pedoman
Penulisan Skripsi yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Negri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2017.
J. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dijelaskan latar belakang, identifikasi masalah,
pembatasan masalah, rumusan masalah, mafaat dan tujuan, metode
penelitian, kerangka pemikiran, hipotesis, teknis penulisan dan sistematika
penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan dijelaskan tentang bank pembiayaan rakyat syariah,
murabahah, penetapan margin murabahah, faktor-faktor yang
mempengaruhi penetapan margin muraabahah, penelitian terdahulu.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan dijelaskan tentang gambaran umum BPRS Al-Salaam.
BAB IV HASIL ANALISIS DATA
Pada bab ini akan dijelaskan uji deskriptif, asumsi klasik, uji statistik, dan
pembahasan
BAB V PENUTUP
Pada bab ini akan di jelaskan kesimpulan dan saran
16
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Teoritis
1. Pengertian Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS)
Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) adalah bank yang
melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip Syari’ah yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bentuk
hukumnya dapat berupa: Perseroan Terbatas/PT, Koperasi atau
Perusahaan Daerah (pasal 2 PBI No. 6/17/PBI/2004). Undang-undang
nomor 21 tahun 2008 menyebutkan Bank Pembiayan Rakyat Syariah
(BPRS) yaitu bank syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran.21
Yang perlu diperhatikan dari ketentuan
diatas adalah kepanjangan dari BPR Syariah yang berupa Bank
Perkreditan Syariah. Ini berarti semua peraturan perundang undangan
yang menyebut BPR Syariah dengan Bank Perkreditan Rakyat Syariah
Harus dibaca dengan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).22
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) menurut Undang-Undang (UU)
Perbankan No.7 tahun 1992, adalah lembaga keuangan bank yang
menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangaka tabungan
dan/ atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu dan menyalurkan
dana sebagai usaha BPR. Sedangkan Dalam Undang-undang Perbankan
No.10 Tahun 1998 disebutkan bahwa Bank Perkreditan Rakyat adalah
bank yang melaksanakan usaha secara konvensional atau berdasarkran
prinsip syariah.23
21 Khotibul Umam, S.H.,LL.M. Trend pembentukan Bank Umum Syari‟ah Pasca UndangUndang Nomor 21 Tahun 2008 (Konsep, Regulasi, dan Implementasi), Yogyakarta : BPFE
Yogayakrta, 2009, h. 41. 22
Zubairi Hasan, Undang-Undang Perbankan Syari‟ah Titik Temu Hukum Islam dan Hukum
Nasional, (Jakarta: PT Rajagrafindo persada, 2009) h. 7. 23
Lihat Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia tentang Bank Umum berdasarkan Prinsip Syariah dalam
UU RI No. 10 taun 1998 Tentang Perubahan atas UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan.
17
Status hukum BPR diakui pertama kali dalam pakto tanggal 27 oktober
1998, sebagai bagian dari paket kebijakan keuangan, moneter, dan
perbankan. Secara historis BPR adalah penjelmaan dari banyak lembaga
keuangan seperti Bank Desa, Lumbung Desa, Bank Pasar, Bank Pegawai
Lumbung Pilih Nagari (LPN) , Lembaga Perkreditan Desa (LPD), Badan
Kredit Desa (BKD), Badan Kredit Kecamatan (KURK), Lembaga
Perkreditan Kecamatan (LPK), Bank Karya Produksi Desa (BKPD) dan
atau lembaga lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu.24
Sejak
dikeluarkannya UU No.7 Tahun 1992 tentang pokok perbankan,
keberadaan lembaga- lembaga keuangan tersebut diperjelas melalui izin
dari menteri keuangan.
Sebagai langkah awal, ditetapkan tiga lokasi berdirinya BPR syariah
tersebut adalah:
a. PT. BPR Dana mardhatillah, Kec. Margahayu, Bandung
b. PT. BPR Berkah Amal Sejahtera, Kec. Pandalarang, Bandung
c. PT. BPR Amanah Rabbaniyah, Kec. Banjaran, Bandung
Tanggal 8 Oktober 1990, Ketiga BPR Syariah tersebut telah
mendapatkan ijin prinsip dari Mentri Keuangan RI. Selanjutnya, dengan
technical assistance dari bank bukopin cabang bandung yang
memperlancar penyelanggaran pelatihan dan pertemuan para pakar
perbankan, pada tanggal 5 juli 1991, BPR Dana Mardhatillah BPR berkah
amal Sejahtera dan BPR Amanah Rabbaniyah tersebut masing-masing
mendapatkan ijin usaha dari Mentri Keuangan RI.
Adapun tujuan yang dikehendaki dengan berdirinya BPR syariah
adalah:25
a. Meningkatkan kesejahteraan ekonomi umat islam, terutama
masyarakat golongan ekonomi lemah yang pada umumnya berada
di pedesaan.
24
Subagyo, dll, 2002, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (STIE YKPN, Yogyakarta), h, 117. 25
Warkum Sumitro, 2002, Asas-Asas Perbankan Islam dan Lembaga Lembaga Terkait, (Raja Grafindo
Persada, Jakarta), h.117
18
b. Menambah lapangan kerja terutama di tingkat kecamatan, sehingga
dapat mengurangi arus urbanisasi.
c. Membina semangant Ukhuwah Islamiyah melalui kegiatan ekonomi
dalam rangka meningkatkan pendapatan per kapita menuju kualitas
hidup yang memadai.
Untuk mencapai tujuan operasionalisasi BPR syariah tersebut di
perlukan strategi operasional sebagai berikut.26
a. BPR syariah tidak bersifat menunggu terhadap datangnya
permintaan fasilitas, melainkan bersifat aktif dengan melakukan
sosialisasi/penelitian kepada usaha-usaha yang berskala kecil dan
perlu dibantu tambahan mdal, sehingga memiliki prospek bisnis
yang baik.
b. BPR syariah memiliki jenis usaha yang waktu perputaran uangnya
jangka pendek mengutamakan usaha skala menengah dan kecil.
c. BPR syariah mengkaji pangsa pasar, tingkat kejenuhan serta tingkat
kompetitifnya produk yang akan diberi pembiayaan.
Kegiatan usaha yang diperbolehkan oleh BPRS sangat terbatas,
yaitu meliputi perhimpunan dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan berupa deposito berjangka, tabungan dan atau bentuk lainnya
yang dipersamakan dengan itu, memberikan pembiayaan serta
menempatkan dana dalam bentuk Sertifikat Wadiah Bank Indonesia
(SWBI), deposito berjangka, sertifikat deposito, dan atau tabungan pada
bank lain. BPR tidak diperkenankan untuk menerima simpanan yang
berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran serta
melakukan kegiatan usaha selain yang diperkenankan.
Selain itu BPRS tidak diperkenankan untuk melakukan kegiatan
usaha yang berbentuk valuta asing kecuali untuk digunakan sebagai
26
Warkum Sumitro, 2002, Asas-Asas Perbankan Islam dan Lembaga Lembaga Terkait, (Raja Grafindo
Persada, Jakarta), h.120
19
pedagang valuta asing (dengan izin Bank Indonesia), melakukan
berbagai penyertaan modal, dan melakukan usaha pengasuransian.
BPR Syariah tidak diijinkan pula untuk menerima dana simpanan
dalam bentuk giro sekalipun hal itu dilakukan dalam bentuk wadiah.27
Kantor operasional BPRS dibatasi dalam satu wilayah provinsi,
sedangkan Bank Umum Syariah wilayah kantor operasionalnya dapat
dilakukan di seluruh dunia.
BPRS berlokasi di tempat sekitar UKM dan masyarakat pedesaan,
serta mengfokuskan pada pelayanannya yang sesuai dengan kebutuhan
dan keinginan dan kebutuhan masyarakat tersebut. BPRS memiliki
karakteristik operasional yang spesifik yang memungkinkan BPRS
dapat menjangkau dan melayani UKM dan masyarakat pedesaan.
Pembatasan usaha BPRS secara lebih tegas dijelaskan dalam pasal 27
SK Direktur BI No. 32/KEP/DIR/1999. Menurut SK ini, kegiatan BPR
Syariah adalah :
a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan yang
meliputi:
1. Tabungan
2. Deposito berjangka
3. Bentuk lain yang menggunakan prinsip wadhiah atau
mudharabah.
b. Menyalurkan dana kepada masyarakat dalam bentuk pembiayaan:
1) Pembiayaan Jual Beli (Ba’i)
a) Pembiayaan Murabahah
Penjualan barang yangs eharga barang tersebut ditambah
keuntungan yang disepakati. Misalnyaseseorang membeli barang
kemudian menjualnya dengan keuntungantertentu. Besarnya
keuntungan tersebut dapat dinyatakan dalam nominal atau dalam
bentuk prosentase dari harga pembeliannya, misalnya 10%
27
Sutan Remy Sjahdeini, 1999, perbankan Islam dan Kedudukannya dalam Tata Hukum
Perbankan Indonesia, h. 168.
20
atau 20%.28
b) Pembiayaan Salam
Jual beli sesuatu dengan ciri-ciri tertentu yang akan diserahkan
pada waktu tertentu. Contohnya, orang muslim membeli komoditi
tertentu dengan ciri-ciri tertentu, misalnya: mobil, rumah makan,
hewan, dan sebagainya, yang akan diterimanya pada waktu
tertentu. Ia bayar harganya dan menunggu waktu yang telah
disepakati untuk menerima komoditi tersebut. Jika waktunya telah
tiba, penjual menyerahkan komoditi tersebut kepadanya.29
c) Pembiayaan Istishna
Jual beli barang dalam bentuk pemesanan pembuatan barang
berdasarkan persyaratan tertentu, kriteria, dan pola pembayaran
sesuai dengan kesepakatan. Tujuan istishna umumnya diterapkan
pada pembiayaan untuk pembangunan proyek seperti
pembangunan proyek perumahan, komunikasi, listrik, gedung
sekolah, pertambangan, dan sarana jalan. Pembiayaan yang sesuai
adalah pembiyaan investasi.30
2) Pembiayaan Bagi Hasil (Syirkah)
a) Pembiayaan musyarakah
Akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk melakukan
suatu usaha tertentu. Masing-masing pihak dalam melakukan
usaha dimaksud, memberikan kontribusi dana (atau
amal/expertise) berdasarkan kesepakatan bahwa keuntungan dan
resiko akan ditanggung bersama sesuai kesepakatan ketika
melakukan akad. Akad jenis ini disebut profit & loss sharing.31
b) Pembiayaan mudharabah
Pembiayaan yang disalurkan oleh LKS kepada pihak lain untuk
28 Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007, cet. Ke3, h. 255. 29 Ismail Nawawi, Fiqh Muamalah Klasik dan Kontemporer, (Bogor: Halia Indonesia, 2012) h.125 30 Ismail, Perbankan syariah, ( Jakarta : Kencana, 2011), h. 149-150 31 Zainuddin Ali, Hukum Perbankan Syariah, (Jakarta : Sinar Grafika, 2010), hlm. 29.
21
kegiatan usaha yang produktif. Selanjutnya, pada poin kedua
dalam fatwa DSN-MUI/IV/2000 juga diterangkan bahwa dalam
pembiayaan mudharabah LKS sebagai Shahibul maal (pemilik
dana) membiayai 100% kebutuhan suatu proyek (usaha),
sedangkan pengusaha (nasabah) bertindak sebagai mudharib atau
pengelola usaha.32
3) Pembiayaan lain.
a) Gadai/rahn
Menahan salah satu harta salah satu harta milik nasabah (rahin)
sebagai barangjaminan (marhun) atas pinjaman yang diterimanya.
Marhun tersebut memiliki nilai ekonomis. Dengan demikian
pihak yang menahan atau penerima gadai (murtahin) memperoleh
jaminan untuk dapat mengambil kembali seluruh atau sebagian
piutang.33
b) Al-qard
Akad yang bertujuan untuk menyerahkan harta misliyat kepada
pihak lain untuk dikembalikan yang sejenis dengannya. Harta
misliyat merupakan harta yang mempunyai persamaan atau
padanan dengan tidak mempertimbangkan adanya perbedaan
antara satu dengan lainnya dalam kesatuan jenisnya, biasanya
berupa harta benda yang dapat ditimbang, ditakar, diukur atau
dihitung kuantitasnya.34
2. Murabahah
A. Pengertian Murabahah
Secara bahasa, kata murabahah berasal dari kata (Arab) rabaha,
yurabihu, murabahatan, yang berarti saling untung atau menguntungkan,
32 Fatwa Dewan Syariah Nasional nomor: 07/DSN-MUI/IV/2000 tentang pembiayaan mudharabah (Qiradh). 33 Muhammad Syafi'i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani Pres, 2001), h. 128. 34
Ghufron A. Mas’adi, Fiqh Muamalah Kontekstual, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), h. 170-171.
22
seperti ungkapan “tijaratun rabihah, wa baa’u asy-syai murabahatan”
yang artinya perdagangan menguntungkan, dan menjual sesuatu barang
yang memberi keuntungan. Secara istilah, menurut para ahli hukum Islam
(fuqaha), pengertian murabahah adalah “al-bai bira’sil maal waribhun
ma’lum” artinya jual beli dengan harga pokok ditambah dengan
keuntungan yang diketahui.35
Menurut Lukman Hakim, murabahah merupakan akad jual beli atas
barang tertentu, di mana penjual menyebutkan harga jual yang terdiri atas
harga pokok barang dan tingkat keuntungan tertentu atas barang, di mana
harga jual tersebut disetujui pembeli.36
Menurut Anwar, murabahah adalah menjual suatu barang dengan
harga pokok ditambah keuntungan yang disetujui bersama untuk dibayar
pada waktu yang ditentukan atau dibayar secara cicilan.37
Sedangkan didalam fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) No.
04/DSN-MUI/IV/2000, murabahah yaitu menjual suatu barang dengan
menegaskan harga belinya kepada pembeli dan pembeli membayarnya
dengan harga yang lebih sebagai laba.38
Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa murabahah
adalah akad jual beli dengan adanya informasi dari pihak penjual terkait
dengan barang tertentu dengan menyebutkan dengan jelas barang yang
diperjualbelikan beserta harga pembelian barang kepada pembeli,
kemudian penjual mensyaratkan laba atau keuntungan dalam jumlah
tertentu.
B. Landasan Hukum Murabahah
Ada beberapa Fatwa DSN-MUI berkenaan dengan akad murabahah
yang harus dipedomani untuk menentukan keabsahan akad murabahah.
Fatwa-fatwa DSN-MUI yang menyangkut murabahah adalah sebagai
35
Faturrahman Djamil, Penerapan Hukum Perjanjian dalam Transaksi di Lembaga Keuangan
Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2013), h. 180 36
Lukman Hakim, Prinsip-prinsip Ekonomi Islam, Yogyakarta: Erlangga, 2012, hlm 116-117 37
M. Syafi’i Anwar, Alternatif Terhadap Sistem Bunga, Jurnal Ulumul Qur’an II< Edisi 9 Oktober
1991, hlm. 13 38
Osmad Muthaher, Akutansi Perbankan Syari’ah, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012, hlm. 57
23
berikut:39
a) Fatwa DSN-MUI No. 04/DSN-MUI/IV/2000 tentang Murabahah
b) Fatwa DSN-MUI No. 13/DSN-MUI/IX/2000 tentang Uang
Muka dalam Murabahah
c) Fatwa DSN-MUI No. 16/DSN-MUI/IX/2000 tentang Diskon
dalam Murabahah
d) Fatwa DSN-MUI No. 23/DSN-MUI/III/2002 tentang Potongan
Pelunasan dalam Murabahah
e) Fatwa DSN-MUI No. 46/DSN-MUI/II/2005 tentang Potongan
Tagihan Murabahah (Khashm Fi al-Murabahah)
Dalam fatwa nomor 04/DSN-MUI/IV/2000 tentang Murabahah, yang
menjadi landasan syariah transaksi murabahah adalah sebagai berikut:
1. Al-Qur’an
Landasan syariah transaksi murabahah tercantum dalam QS. Al-
Baqarah ayat 275:
ا ل يقمن إل ب ٱلرين يأكلن ٱلس ن من ٱل و ٱل ٱلر ي ب يق ك
ن ف ا ب ٱلس حس ع ٱل أحل ٱلل
ا ب ع مثل ٱلس ب ٱل ا إن لك بأنيم قبل
جبءهۥ ذ
ب ئك أصح ل من عبد فأ أمسهۥ إلى ٱلل بوۦ فٲنيى فلوۥ مب سلف ن ز عظة م م
لدن ٱلنبز ىم فيب خ
yang artinya sebagai berikut:
“orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan
seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan karena gila.
Yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata
(berpendapat) bahwa jual beli itu sama dengan riba. Padahal,
Allah telah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba.
Barang siapa mendapat peringatan dari Tuhannya, lalu dia
berhenti, maka apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi
39
Sjahdeini, Sutan Remi, Perbankan Syariah Produk-Produk dan Aspek-Aspek Hukumnya,
(Jakarta: Kencana, 2014), h.195-200.
24
miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah. Barang siapa
mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di
dalamnya.”
QS. An-Nisa ayat 29:
أييب ٱلر سة عن ي أن تكن تج ل إل نكم بٲل لكم ب ا أم ين ءامنا ل تأكل
ب كبن بكم زح ا أنفسكم إن ٱلل ل تقل نكم تساض م
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan
harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu.
Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah
adalah Maha Penyayang kepadamu.
Dalam ayat di atas Allah mempertegas lebalitas dan keabsahan
jual beli secara umum serta menolak dan melarang konsep ribawi.
Berdasarkan ketentuan ini, jual beli murabahah mendapat
pengakuan dan legalitas dari syara’ dan sah untuk
dioperasionalkan dalam praktik pembiayaan BPRS.
2. Al-Hadits
Sedangkan landasan hukum berdasarkan hadits, diriwayatkan oleh
Ibnu Majah, yang artinya sebagai berikut:
س ى عن سهيب رضي اهلل عنه أن النب ىل اهلل ع ىيه قال : ثالث فيهن الب ركة م
ا قارضة : الب يع إل أجل
عي خ ىط الب ر مل ال ل ىب يع ل ىب يت بالش
dari Suhaib Ar Rumi r.a., bahwa Rasulullah saw bersabda “Tiga
hal yang didalamnya terdapat keberkatan: jual-beli secara
tangguh, muqaradhah (mudharabah), dan mencampur gandum
dengan tepung untuk keperluan rumah bukan untuk dijual.
Hadits riwayat Ibnu Majah tersebut merupakan dalil lain yang
memperbolehkan murabahah dilakukan secara jatuh tempo.
Meskipun kedudukan hadits ini lemah, namun banyak ulama yang
menggunakan dalil ini sebagai dasar hukum akad murabahah
25
ataupun jual beli secara jatuh tempo. Ulama menyatakan bahwa
arti tumbuh dan menjadi lebih baik terdapat pada perniagaan.
Terlebih pada jual beli yang dilakukan secara jatuh tempo atau
akad murabahah. Dengan menunjuk adanya keberkahan ini, hal
ini mengindikasikan diperbolehkannya praktik jual beli yang
dilakukan secara jatuh tempo. Begitu juga dengan akad
murabahah yang dilakukan secara jatuh tempo. Dalam arti,
nasabah diberi jangka waktu untuk melakukan pelunasan atas
harga komoditas sesuai dengan kesepakatan.
C. Rukun dan Syarat Murabahah
Untuk terbentuknya akad pembiayaan murabahah dalam Islam harus
lah memenuhi rukun dan syarat murabahah sebagai berikut:
1. Rukun Murabahah
Menurut mayoritas (jumhur) ahli-ahli hukum Islam, rukun yang
membentuk akad murabahah ada 5 yaitu:40
1) Adanya penjual (ba’i)
2) Adanya pembeli (musytari)
3) Objek atau barang (mabi’) yang diperjual belikan.
4) Harga (Tsaman) nilai jual barang berdasarkan mata uang.
Ijab kabul (sighat) atau formula akad, suatu pernyataan kehendak
oleh masing-masing pihak yang disebut ijab dan kabul.
2. Syarat Murabahah
Para ulama kontemporer mensyaratkan dalam praktik jual beli
murabahah di lembaga keuangan syariah sebagai berikut:41
a. Jual beli murabahah bukan pinjaman yang diberikan dengan bunga,
tetapi merupakan jual beli komoditas dengan harga tangguh
40 Hendi suhendi, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), h.70-75
41 Azharuddin, Konsep dan Aplikasi Akad Murabahah pada Perbankan Syariah, Tulisan
Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), (April 2014): h. 9-10. review buku Muhammad Taqi
Usmani, An Introduction to Islamic Finance, (Pakistan: Maktaba Ma‟ariful Qur‟an, 2002)
26
termasuk margin keuntungan di atas biaya perolehan yang disetujui
bersama. Dalam kaitan ini, bila harga tangguh lebih tinggi dari harga
tunai maka sebelum para pihak berpisah, pilihan harga tersebut harus
telah disepakati.
b. Pemberi pembiayaan dalam hal ini bank atau lembaga keuangan
syariah lainnya, harus telah membeli komoditas/barang dan
menyimpan dalam kekuasaannya, atau membeli melalui orang ketiga
sebagai agennya sebelum dijual kepada nasabahnya. Bila tidak
demikian maka akan terjadi bai’al - ma’dûm (menjual belikan
sesuatu yang belum ada/dimiliki). Namun demikian, bila
pembelian langsung ke pihak supplier tidak praktis, diperbolehkan
bagi pemberi pembiayaan untuk memanfaatkan nasabah sebagai
agen/wakil dengan menggunakan akad wakalah untuk membeli
komoditas yang diperlukan atas nama pemberi pembiayaan. Dalam
kasus seperti ini, selama barang tersebut belum dibelikan oleh
nasabah sebagai agen maka tidak boleh dilakukan akad jual beli
komoditas/barang antara nasabah dan pihak pemberi pembiayaan.
Bahkan bila nasabah sudah membelikan komoditasnya pun, resiko
atas rusak atau hilangnya barang masih ada pada pihak pemberi
pembiayaan hingga dilakukan akad jual beli antara kedua belah
pihak.
c. Pembelian komoditas tidak boleh dari nasabah sendiri (komoditas
milik nasabah) dengan perjanjian buy back (pembelian kembali)
karena model perjanjian seperti ini masuk kategori bai’ inah yang
diharamkan oleh sebagian besar ulama.42
Dalam pendapat lain dijelaskan bahwa syarat murabahah di
anataranya:
a. Penjual memberitahu biaya modal kepada nasabah
b. Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang ditetapkan
42
Wiroso, Jual Beli Murabahah, (Yogyakarta : UII Press), 2005. h. 37
27
c. Kontrak harus bebas dari riba
d.Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bilaterjadi cacat
atasbarang sesudah pembelian
e.Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan
denganpembelian, misalnya jika pembelian dilakukkan secara
utang.43
Secara prinsip, jika syarat dalam (a), (d), atau (e) tidak
dipenuhi,pembeli memiliki pilihan:
a. Melanjutkan pembelian sepertiapa adanya,
b.Kembali kepada penjual dan menyatakan ketidaksetujuan atas
barang yang dijual,
c. Membatalkan kontrak.44
D. Jenis-jenis Murabahah
1. Murabahah Tanpa Pesanan
Maksudnya, ada yang pesan atau tidak, ada yang beli atau tidak,
bank syariah menyediakan barang dagangannya. Penyediaan barang
tidak berpengaruh atau terkait langsung dengan tidak adanya
pembeli.
2. Murabahah Berdasarkan Pesanan
Maksudnya, bank syariah baru akan melakukan transaksi
murabahah atau jual beli apabila ada nasabah yang memesan barang
sehingga penyediaan barang baru dilakukan jika ada pesanan. Pada
murabahah pengadaan barang sangat tergantung atau terkait
langsung pada pembelian barang tersebut.45
E. Skema Pembiayaan Murabahah
Secara umum, pembiayaan murabahah dalam perbankan syariah dapat
digambarkan sebagai berikut:
43 Adrian Sutedi,Perbankan Syariah,(Jakarta: Galia Indonesia, 2009 ), Cet, ke-1,
h.122 44
Muhammad Syafi’i Antonio,Op. Cit, h. 102. 45
Ibid. hlm. 37.
28
Grafik 2.1 : Skema Pembiayaan Murabahah
Sumber: www.bi.go.id
Berdasarkan skema di atas, proses pembiayaan murabahah sebagai
berikut:
1. Pembeli (nasabah) dan Penjual (Bank) melakukan negosiasi tentang
barang yang akan dibeli dan penjual (Bank) memberikan persyaratan-
persyaratan mengenai transaksi murabahah yang akan dilakukan.
2. Bank melakukan pembelian barang secara tunai kepada supplier atau
penjual.
3a. Bank dan nasabah melakukan akad murabahah atas barang yang sudah
disepakati.
3b. Bank melakukan serah terima barang kepada nasabah.
3c. Supplier atau penjual mengirimkan barang pesanan kepada nasabah.
3. Nasabah membayar kewajiban pembiayaan murabahah kepada bank
3. Penetapan Margin Pembiayaan Murabahah
a. Pengertian Margin
Harga jual bank yang disepakati adalah harga beli bank dari pemasok
ditambah mark-up/margin/keuntungan dan biaya-biaya yang ditimbulkan
dari proses pembelian barang tersebut oleh bank.
b. Metode penentuan harga jual dan profit margin
29
Referensi margin keuntungan adalah margin keuntungan yang
ditetapkan dalam rapat Asset/Liability Management Committee (ALCO)
Bank Syariah. Tim ALCO berasal dari internal perusahaan itu sendiri dan
hanya terdapat di kantor pusat, pejabat tim ALCO terdiri dari Direktur
Utama, Kepala Bagian Keuangan dan Akunting, Kepala Divisi Kredit,
Manajer Investasi, Kepala Bagian Deposit dan fungsi liabilitas, ekonom
dan supervisi kebijakan kredit. Fokus manajemen aset & liabilitas adalah
mengkoordinasikan portofolio aset/liabilitas bank dalam rangka
memaksimalkan profit bagi bank dan hasil yang dibagikan kepada para
pemegang saham dalam jangka panjang dengan memperhatikan kebutuhan
likuiditas dan kehati-hatian.46
Secara umum, tanggung jawab ALCO
adalah mengelola posisi dan alokasi dana-dana bank agar tersedia
likuiditas yang cukup, memaksimalkan profitabilitas, dan meminimalkan
risiko.
Penetapan margin keuntungan pembiayaan berdasarkan rekomendasi
tim ALCO Bank Syariah, dengan mempertimbangkan beberapa hal
berikut:47
a. Direct Competitot’s Market Rate (DCMR)
Direct Competitor’s Market Rate (DCMR) adalah tingkat marjin
keuntungan rata-rata perbankan syariah, atau tingkat marjin
keuntungan rata-rata beberapa bank syariah yang ditetapkan
dalam rapat ALCO sebagai kelompok kompetitor langsung atau
tingkat marjin keuntungan bank syariah, tertentu yang ditetapkan
dalam rapat ALCO sebagai kompetitor langsung terdekat.
b. Inderect Competitor’s Market Rate (ICMR)
Inderect Competitor’s Market Rate (ICMR) adalah tingkat suku
bunga rata-rata perbankan konvensional, atau tingkat rata-rata
46
Muhammad syafi‟i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Prkatik, (Jakarta: Gema Insani,
2001), h.177-178, review buku Gerald O. Hatler, Bank Investment and Fund Management,
(Washington DC: American Bankers Association, 1991), h.30-31 47
Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: Rajawali Pres,
2009), h.280-281.
30
suku bunga beberapa bank konvensional yang dalam rapat
ALCO ditetapkan sebagai kelompok kompetitor tidak langsung,
atau tingkat rata-rata suku bunga bank konvensional tertentu
yang dalam rapat ALCO ditetapkan sebagai kompetitor tidak
langsung yang terdekat.
c. Expected Competitive Return for Investors (ECRI)
Expected Competitive Return for Investors (ECRI) adalah target
bagi hasil kompetitif yang diharapkan dapat diberikan kepada
dana pihak ketiga.
d. Acquiring Cost
Acquiring Cost adalah biaya yang dikeluarkan oleh bank yang
langsung terkait dengan upaya untuk memperoleh dana pihak
ketiga.
e. Overhead Cost
Overhead Cost adalah biaya yang dikeluarkan oleh bank yang
tidak langsung terkait dengan upaya untuk memperoleh dana
pihak ketiga.
4. Faktor-Faktor Yang Mempengarhi Penetapan Margin Murabahah
Di dalam perbankan syariah terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi
penentapan margin diantaranya adalah:48
a. Overhead Cost
Overhead cost adalah seluruh beban-beban biaya di luar dari biaya
dana yang dikeluarkan bank dalam menjalankan kegiatan operasional.
Dalam akutansi perbankan syariah imbalan bagi hasil yang diberikan
kepada pemilik dana dengan prinsip murabahah, bukan bank syariah
karena besar kecilnya sangat tergantung dari pendapatan yang diterima
sehingga dalam perhitungan biaya overhead juga tidak diperkenankan
untuk diperhitungkan.
b. Dana Pihak Ketiga
48
Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqh Dan Keuangan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo,
2008), hlm. 254
31
Secara umum, prinsip bagi hasil dalam perbankan syariah dapat
diterapkan dalam empat akad utama yaitu al- musyarakah,
almudharabah, al- muzara‟ah dan al-musaqah. Namun prinsip yang
paling banyak digunakan adalah al- musyarakah, al-mudharabah. Bagi
hasil ini juga akan diberikan kepada pemilik dana pihak ketiga (DPK)
yaitu pemilik dana tabungan maupun pemilik dana deposito sebagai
imbal hasil karena mereka meginvestasikan dananya di perbankan
syariah.
Bagi bank syariah yang pendanaannya sebagian besar diperoleh dari
dana giro dan tabungan, yang nota-bene nisbah nasabah tidak setinggi
pada deposan (apalagi bonus untuk giro cukup rendah karena
disarankan sepenuhnya pada kebijakan bank syariah yang
bersangkutan), maka penentuan keuntungan (margin atau bagi hasil
bank) akan lebih kompetitif jika dibandingkan suatu bank yang
pendanaannya porsi tebesar berasal dari deposito.49
B. Penelitian Terdahulu
Uraian berikut ini akan memaparkan sebuah penelitian yang sudah
dilakukan, sehingga menjadi jelas bagaimana posisi penelitian ini,
relevan serta penting dilakukan.
1. Jurnal Ilmiah Muhammad Yusuf Tahun 2013. Dengan judul jurnal
“Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Perolehan
Margin dengan Akad Murabahah pada Bank Syariah X”. Hasil
penelitian ini bertujuan untuk melihat hasil perhitungan secara deskriptif
terhadap biaya overhead, biaya administrasi dan Volume Pembiyaan
bahwa secara simultan berpengaruh signifikan terhadap tingkat perolehan
margin murabahah. Namun secara parsial hanya variabel biaya overhead
dan biaya administrasi yang paling dominan dapat mempengaruhi tingkat
49
Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Yogyakarta: Ekonisia, 2005), h.
205-206
32
perolehan margin pembiayaan pada akad murabahah.
2. Skripsi Ruri Siti Nurziah, S1 Perbankan Syariah UIN Syarif Hidayatullah
Tahun 2013. Dengan judul skripsi “Kesesuaian Akad Murabahah
ditinjau dari Fatwa DSN-MUI dan Peraturan Terkait”. Jenis
penelitian dari skripsi ini merupakan jenis kualitatif dengan metode
analisis deskriptif. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kesesuaian
penerapan fatwa DSN-MUI dan peraturan terkait pada akad pembiayaan
murabahah di Bank BCA Syariah.
Kesimpulan dari skripsi ini adalah masih terdapat ketidaksesuaian
pada struktur kontrak yang dibuat oleh Bank BCA Syariah. Begitu pula
pada prakteknya, pembiayaan murabahah di Bank BCA Syariah masih
ada ketidaksesuaian dengan peraturan (Fatwa DSN-MUI dan PBI), hal ini
terkait tentang denda dalam murabahah.
3. Skripsi Ria Meilani, S1 Perbankan Syariah UIN Syarif Hidayatullah
Tahun 2014. Dengan judul skripsi “Analisis Kesesuain Aplikasi
Pembiayaan Akad Murabahah dengan Prinsip Syariah pada PT.
BPRS Mulia Berkah Abadi”. Pada skripsi ini menggunakan metode
kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif. Tujuan penelitin ini
adalah untuk mengetahui penerapan pembiayaan akad murabahah pada
PT BPRS Berkah Mulia Abadi dan mengetahui kesesuaian akad
pembiayaan murabahah dengan prinsip syariah berdasarkan fatwa DSN
No.04/DSN-MUI/IV/2000.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembiayaan akad
murabahah di BPRS Mulia Berkah Abadi sebagian besar telah sesuai
dengan prinsip syariah berdasarkan fatwa DSN No.04. namun terdapat
beberapa penerapan yang belum sesuai pada pembiayaan murabahah
tersebut, yaitu : mengenai syarat murabahah dalam kepemilikan barang,
bahwa akad murabahah dilaksanakan sebelum barang secara prinsip
menjadi milik penjual (bank). Akad murabahah dilaksanakan bersamaan
dengan akad wakalah. Seharusnya akad murabahah dapat dilaksanakan
setelah akad wakalah selesai dan objek murabahah tersebut secara
33
prinsip telah menjadi milik bank. Dengan kata lain, pembiayaan
murabahah yang dilaksanakan oleh BPRS Mulia Berkah Abadi lebih
tepat dikatakan sebagai akad pinjaman atau utang kepada nasabah untuk
membantu nasabah menutup kekurangan atas modal awal.
4. Skripsi Afni Nursepti Nauri, S1 Perbankan Syariah UIN Syarif
Hidayatullah Tahun 2013. Dengan judul skripsi “Metode Penetapan
Margin Murabahah dalam Produk Implan di Bank Syariah Mandiri
Kantor Cabang Cikarang”. Pada skripsi ini menggunakan metode
kualitatif normatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
prosedur pembiayaan murabahah dan mengetahui bagaimana tinjauan
teori murabahah terhadap penetapan margin pada produk pembiayaan
implan di Bank Syariah Mandiri KC Cikarang.
Kesimpulan dari skripsi ini, dalam prosedur pembiayaan Implan
terlihat bahwa penggunaan dana pembiayaan yang diberikan oleh pihak
Bank kepada nasabah tidak digunakan untuk pembelian suatu barang
tetapi untuk pembiayaan multiguna seperti modal kerja/investasi, hal ini
tidak sesuai dengan konsep murabahah yang sebenarnya karena model
pembiayaan seperti ini sudah ada dalam konsep teori mudharabah dan
qard/qardul hasan. Dalam penetapan margin, pihak Bank Syariah
Mandiri telah menentukan sendiri besaran tingkat margin tanpa
kesepakatan antara kedua belah pihak. Sedangkan menurut teori
murabahah penetapan margin keuntungan dari produk murabahah adalah
harus adanya kesepakatan margin antara pihak Bank dengan nasabah.
Artinya, penetapan margin murabahah pada produk Implan di Bank
Syariah Mandiri tidak sesuai dengan teori murabahah.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah
menganalisis relevansi akad murabahah dengan prinsip-prinsip syariah
serta mengetahui bagaimana penerapan akad murabahah dalam kegiatan
operasional Lembaga Keuangan Syariah (LKS).
Perbedaan penelitian ini dari penelitian-penelitian sebelumnya terletak
pada perbedaan objek penelitian. Pada penelitian ini mengambil objek di
34
BPRS Al-Salaam dengan data-data terbaru, yaitu dari tahun 2015-2017.
35
BAB III
GAMBARAN UMUM
BANK PEMBIAYAAN SYARIAH AL-SALAAM
A. Sejarah Singkat Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Al
Salaam50
PT BPR Amal Salman yang lebih dikenal dengan nama BPR Al
Salaam, didirikan pada tangga l9 Oktober 1991. Pendiriannya diprakarsai
oleh para alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) yang aktif di Masjid
Salman pada saat masih menjadi sebagai mahasiswa. Kebersamaan selama
menimba ilmu di perguruan tinggi telah mendorong para alumni ini untuk
melanjutkan kegiatan amalnya seperti yang telah dilakukan dahulu di
Salman ITB dengan membentuk lembaga yang bergerak di bidang sosial
dengan nama Yayasan Amal Salman. Salah satu bentuk kegiatan yang
ditujukan untuk membantu perekonomian masyarakat adalah dengan
mendirikan sebuah lembaga keuangan berbentuk Bank Perkreditan Rakyat
(BPR) dengan nama BPR Al Salaam.
Pendirian BPR Al Salaam juga dimaksudkan untuk turut serta
dalam pelayanan lembaga keuangan bagi masyarakat ekonomi menengah
ke bawah, dengan corak khusus yaitu pelayanan perbankan dengan nafas
keislaman.
Berbeda dari badan usaha swasta pada umumnya BPR Al Salaam
merupakan usaha yang berlandaskan kebersamaan (Solidarity Corporate)
yang tetap menjunjung tinggi profesionalisme. BPR Al Salaam hadir untuk
memberikan pelayanan “retail banking” bagi kemajuan bersama sesuai
dengan motto “Maju Dalam Kebersamaan”.
50
“Sejarah BPRS Al-Salam”, artikel diakses pada tanggal 12 Desember 2018 dari
http://www.bprsalsalaam.co.id/?fuseaction=home.general§ion=profil&subsection=sejarah_bpr
s_alsalaam
36
B. Visi, Misi, Motto dan Tujuan BPRS Al Salaam51
1. Visi BPRS Al Salaam: “Menjadi Bank Perkreditan Rakyat Syariah
Terbaik di Indonesia”
2. Misi BPRS Al Salaam: “Menjadi lembaga keuangan yang menghasilkan
produk jasa perbankan terbaik bagi nasabah dan menciptakan kondisi
yang kondusif bagi pemerataan pembangunan perekonomian sektoral
dengan orientasi pengembangan usaha kecil dan menengah menuju
kesejahteraan bagi stake holder”.
3. Motto BPRS Al Salaam: “Maju Dalam Kebersamaan”
4. Tujuan BPRS Al Salaam:
Dengan profesionalisme tinggi berusaha memberikan pelayanan kepada
nasabah melalui penyediaan jasa keuangan yang optimal dalam hal
kualitas, kenyamanan, keamanan, dankeuntungan dalam hal
berinvestasi.
Memberikan tingkat kesejahteraan yang baik bagi seluruh karyawan.
Memberikan hasil yang terbaik bagi stake holder.
C. Produk-Produk BPRS Al Salaam:
a. Produk Penghimpunan Dana
1. Tabungan iB Amanah
Merupakan tabungan mudharabah yang memiliki bagi hasil yang
cukup tinggi dibandingkan dengan tabungan pada umumnya. Tabungan
ini diberi nama Amanah karena BPRS Al Salaam yang beroperasi
menggunakan system syariah.
Berbagai keunggulan fitur tabungan iB Amanah antara lain:
1) Minimal setoran awal Rp. 100.000,-, setoran selanjutnya Rp.
50.000,-.
2) Bebas biaya administrasi.
3) Nisbah bagi hasil 25 (nasabah) : 75 (bank).
4) Bagi hasil setara 5,07% p.a. (Equivalen Rate Juni 2014)
51
“Visi dan Misi BPRS Al-Salam”, artikel diakses pada tanggal 12 Desember 2018 dari
http://www.bprsalsalaam.com/?fuseaction=home.general§ion=profil&subsection=visi_dan_misi
37
5) Bebas tarik dana kapan saja. Biaya penutupan rekening Rp.
50.000,-.
6) Hadiah/insentif senilai Rp. 100.000,- (diberikan di bulan ke-12)
untuk nasabah dengan saldo rata-rata perbulan selama 12 bulan
>= Rp. 10.000.000,- (hadiah diberikan di akhir).
7) Hadiah undian menarik per kelompok (syarat pengundian
perkelompok minimal 20 nasabah dengan nominal kumulatif
sudah mencapai minimal Rp. 20 Juta).
8) Hadiah undian promosi untuk nasabah yang membuka tabungan
baru di periode Agustus 2014 s.d. Desember 2014. Dengan
nominal Rp. 100.000,- berhak mendapat satu kupon undian,
berlaku kelipatan.
9) Layanan Pick-Up Service bagi nasabah individu yang akan
melakukan penempatan dengan nominal Rp. 50.000.000,-
(layanan sebatas dokumen, untuk uang melalui mekanisme
transfer). Untuk penempatan tabungan iB Amanah terdapat
layanan trasaksi di tempat kelompok/grup nasabah dengan syarat
nominal penempatan gabungan seluruh anggota kelompok/grup
minimal Rp. 25.000.000,- (Pick Up dilakukan secara regular
sesuai jadwal).
2. Tabernas Platinum
Tabungan mudharabah berjangka yang dikhususkan bagi Anda yang
memiliki rencana-rencana atau tujuan-tujuan tertentu, seperti ibadah
umroh/haji, pernikahan, biaya pendidikan, travelling, dan rencana-
rencana lainnya. Tabungan ini diharapkan dapat membantu para
nasabah dalam mewujudkan impiannya bersama keluarga secara
teratur dan terarah. Tabernas Platinum semakin menarik dan
menguntungkan karena dilengkapi dengan fitur-fitur, sebagai
berikut:
1) Setoran awal minimal Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah).
Setoran selanjutnya minimal Rp. 200.000,-.
38
2) Bebas biaya administrasi.
3) Nisbah bagi hasil menarik, yaitu 35 (nasabah):65 (bank)
4) Bagi hasil tinggi setara dengan 7,08% p.a. (Equivalen Rate
bulan Juni 2014)
5) Dapat ditarik sesuai jatuh tempo tanpa biaya penalty. Bagi
nasabah yang menarik sebelum tanggal jatuh tempo, maka
tidak ada pembayaran bagi hasil.
6) Bebas biaya penutupan rekening untuk nasabah yang tidak
menarik dananya minimal selama 12 bulan. (Biaya
penutupan sebelum tanggal jatuh tempo dikenakan biaya Rp.
50.000,-).
7) Jangka waktu 12 bulan sampai dengan 120 bulan.
8) Hadiah/insentif senilai Rp. 500.000,- bagi nasabah yang
memiliki saldo rata-rata perbulan selama 12 bulan >= Rp.
25.000.000,- (hadiah diberikan di akhir).
9) Bagi nasabah yang membuka tabungan baru di periode
Agustus s.d. Desember 2014 berhak mendapatkan 1 kupon
undian dan berlaku kelipatan.
10) Layanan Pick-Up Service untuk nasabah individu dengan
nominal penempatan minimal sebesar Rp. 50.000.000,-
(layanan sebatas dokumen, sedangkan untuk uang melalui
mekanisme transfer).
11) Layanan Pick-Up Service dan transaksi di tempat untuk
nasabah kelompok/grup yang memiliki nilai nominal
penempatan minimal Rp. 25.000.000,- (total penempatan
dari seluruh anggota).
3. Tabungan Wadiah Al-Salaam
Merupakan simpanan dana pihak ketiga di BPRS Al Salaam. Setoran
awal minimal Rp 10.000,- dan dapat diambil setiap saat (pada jam
kas).
39
4. Deposito Syariah Rakyat (DSR) Maxima
Merupakan produk deposito mudharabah BPRS Al Salaam yang
memiliki keunggulan imbal bagi hasil tinggi dan bebas biaya pinalti.
Produk ini merupakan pilihan yang tepat bagi Anda yang ingin
berinvestasi di sektor syariah yang jelas menguntungkan dan bebas
dari unsur riba. DSR Maxima dapat Anda miliki dengan penempatan
minimal sebesar Rp. 2,5 juta rupiah saja. Beberapa fitur menarik
DSR Maxima dapat Anda simak di bawah ini:
1) Minimal setoran awal Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus
ribu rupiah).
2) Bebas biaya administrasi.
3) Nisbah bagi hasil 40 (nasabah) : 60 (bank)
4) Bagi hasil menguntungkan setara dengan 8,84% (Eq. Rate
Agustus 2014).
5) Deposito DSR Maxima dengan nominal mulai dari >= Rp. 20
juta, bagi hasil dapat ditransfer ke rekening tabungan di Bank
lain atas nama nasabah.
6) Dapat ditarik sesuai jatuh tempo. Tidak ada pembayaran bagi
hasil berjalan apabila dicairkan sebelum tanggal jatuh tempo
(mengikuti tanggal valuta penempatan deposito).
7) Bebas biaya penutupan rekening.
8) Jangka waktu 3, 6, atau 12 bulan.
9) Pick-Up Service atau layanan transaksi ditempat nasabah
dengan syarat nominal penempatan deposito minimal Rp.
100 juta (layanan hanya sebatas dokumen, adapun untuk
transaksi uang dilakukan melalui mekanisme transfer).
b. Produk Pembiayaan
1. Pembiayaan Al Salaam Syariah
Pembiayaan Al Salaam Syariah (disingkat "PAS ') adalah produk
BPRS Al Salaam dalam hal penyaluran dana kepada masyarakat
40
untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan nasabah kecuali yang
melanggar hukum, adat, budaya dan syariah. Plafond Pembiayaan
adalah Plafond pembiayaan yang diberikan minimal sebesar Rp. 15
juta (lima belas juta rupiah) dan setinggi- tingginya sebesarRp. 150
juta (seratus lima puluh juta rupiah).Tingkat lmbalan Tingkat
imbalan dalam bentuk efektif per tahun yang ditentukan dalam
Memorandum Direksi. Apabila ada calon nasabah atau nasabah lama
yang dianggap pembiayaannya beresiko kecil dan baik atau untuk
tujuan penetrasi pasar/segmen pasar, maka spesial margin dapat
diusulkan oleh cabang dan disetujui oleh Direktur Bisnis. Direktur
Bisnis harus memperhatikan bahwa berapapun spesial margin yang
diberikan, pada saat lunas dan lancar nasabah tetap akan
mendapatkan IPTW. Pemberian IPTW mengikuti ketentuan yang
berlaku.
Jangka Waktu Pembiayaan :
Jangka waktu pembiayaan maksimal 60 (enam puluh) bulan.
Akad :
1) Jenis Akad yang digunakan adalah Murabahah dengan wakalah
atau langsung dibayarkan kepada pemilik/supplier untuk
pembelian barang (aset berwujud);
2) ljaroh Multijasa dengan wakalah atau langsung dibayarkan
kepada pihak lain untuk kebutuhan jasa (aset yang tak
berwujud).
Nasabah :
1) Nasabah yang dapat diajukan untuk mendapatkan fasilitas PAS
adalah nasabah yang memiliki usaha sendiri (pengusaha)
ataupun karyawan;
2) PAS dapat juga diberikan kepada nasabah yang masih
mempunyai pembiayaan produk lain di BPRS Al Salaam,
dengan tetap memperhatikan analisa kelayakan pemberian
pembiayaan dan kemampuan membayar nasabah.
41
Persyaratan:
1) Permohonan pembiayaan tertulis;
2) Memiliki kemauan (niat) dan sumber pengembalian yang layak
untuk melunasi seluruh hutangnya;
3) Memberikan jaminan yang bankable, berupa tanah dan atau
kendaraan bermotor;
4) Memiliki tempat tinggal tetap di wilayah kerja bank;
5) Memenuhi syarat sah akad dan perikatan
2. Pembiayaan Pembiayaan Kepemilikan Sepeda Motor (PKSM).
PKSM adalah pembiayaan kepemilikan sepeda motor dengan skema
murabahah tanpa wakalah yang diberihan kepada nasabah PT.
BPRS Al Salaam Amal Salman. Tujuan PKSM adalah melayani
masyarakat yang membutuhkan sepeda motor namun tidak memiliki
dana yang cukup untuk membeli secara tunai.
Nasabah :
Nasabah yang dapat diajukan untuk mendapatkan fasilitas PKSM
adalah nasabah umum atau nasabah kelompok yang memiliki
sumber pengembalian pembiayaan (resource payment).
Persetujuan Prinsip :
A/O sebagai petugas Bank dapat memberikan persetujuan prinsip
apabila Nasabah memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1) Menyerahkan fotokopi KTP nasabah;
2) Menyerahkan :
a) fotokopi Kartu Keluarga/Surat Nikah dan fotokopi KTP
suami/istri nasabah (jika nasabah telah menikah); atau
b) fotokopi Kartu Keluarga dan Surat Pernyataan Balum
Menikah (jika nasabah belum menikah); atau
c) fotokopi Kartu Keluarga, Akta Cerai dan Surat
Pernyataan Status Duda/Janda (ika nasabah telah bercerai
dan belum menikah lagi);
42
3) Menyerahkan fotokopi bukti kepemilikan rumah (sertifikat
tanah/girik/AJB/SPPT PBB) dan aslinya diperlihatkan kepada
Petugas Bank (selanjutnya fotokopi bukti kepemilikan rumah
dilegalisir oleh Petugas Bank)
4) Menyerahkan fotokopi KTP atas nama di BPKB dan STNK
jika nasabah menghendaki sepeda motor atas nama pihak lain
selain nasabah)
5) Nasabah setuju dengan harga, besar angsuran, besar uang muka
dan premi asuransi
6) Nasabah memiliki sumber pengembalian yang layak.
43
D. Struktur di BPRS Al-Salaam
Bagan 3.1 Struktur di BPRS Al-Salaam
44
BAB IV
HASIL ANALISIS DATA
A. Uji Deskriptif
Analisis Deskriptif ini bertujuan untuk menggambarkan keadaan dari
variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini. Rata-rata dari nilai
Overhead Cost yang menggambarkan tingkat overhead cost BPRS Al-Salaam
adalah sebesar 2.181.190.889 dengan nilai terendah sebesar 1.856.094.101
dan nilai tertinggi sebesar 2.703.332.417. Selanjutnya rata-rata dari nilai DPK
yang menggambarkan tingkat Dana Pihak Ketiga di BPRS Al-Salaam adalah
sebesar 15.309.536.667 dengan nilai terendah sebesar 12.030.465.579 dan
nilai tertinggi sebesar 17.841.711.968.
Grafik 4.1 : Overhead cost Pembiayaan Murabahah BPRS Al-Salaam
Sumber: Data diolah
Grafik 4.2 : DPK BPRS Al-Salaam
Sumber: Data diolah
Rp1,500,000,000
Rp1,700,000,000
Rp1,900,000,000
Rp2,100,000,000
Rp2,300,000,000
Rp2,500,000,000
Rp2,700,000,000
Rp2,900,000,000
Overhead cost (X1)
Rp10,000,000,000
Rp11,000,000,000
Rp12,000,000,000
Rp13,000,000,000
Rp14,000,000,000
Rp15,000,000,000
Rp16,000,000,000
Rp17,000,000,000
Rp18,000,000,000
Rp19,000,000,000
Jan
-15
Ma
r-1
5
Ma
y-1
5
Jul-
15
Sep
-15
No
v-1
5
Jan
-16
Ma
r-1
6
Ma
y-1
6
Jul-
16
Sep
-16
No
v-1
6
Jan
-17
Ma
r-1
7
Ma
y-1
7
Jul-
17
Sep
-17
No
v-1
7
DPK
45
Tabel 4.1 : Variabel Independent
Periode Overhead Cost (X1) DPK (X2)
Jan-15 Rp 1.856.094.101 Rp 12.030.465.579
Feb-15 Rp 1.863.411.361 Rp 12.260.520.829
Mar-15 Rp 1.871.722.124 Rp 12.486.810.218
Apr-15 Rp 1.881.026.389 Rp 12.709.333.745
Mei-15 Rp 1.891.324.158 Rp 12.928.091.412
Jun-15 Rp 1.902.615.429 Rp 13.143.083.218
Jul-15 Rp 1.914.900.204 Rp 13.354.309.162
Agu-15 Rp 1.928.178.481 Rp 13.561.769.245
Sep-15 Rp 1.942.450.261 Rp 13.765.463.468
Okt-15 Rp 1.957.715.544 Rp 13.965.391.829
Nov-15 Rp 1.973.974.330 Rp 14.161.554.329
Des-15 Rp 1.991.226.619 Rp 14.353.950.968
Jan-16 Rp 2.009.472.410 Rp 14.542.581.745
Feb-16 Rp 2.028.711.705 Rp 14.727.446.662
Mar-16 Rp 2.048.944.502 Rp 14.908.545.718
Apr-16 Rp 2.070.170.803 Rp 15.085.878.912
Mei-16 Rp 2.092.390.606 Rp 15.259.446.245
Jun-16 Rp 2.115.603.912 Rp 15.429.247.718
Jul-16 Rp 2.139.810.721 Rp 15.595.283.329
Agu-16 Rp 2.165.011.033 Rp 15.757.553.079
Sep-16 Rp 2.191.204.848 Rp 15.916.056.968
Okt-16 Rp 2.218.392.165 Rp 16.070.794.995
Nov-16 Rp 2.246.572.986 Rp 16.221.767.162
Des-16 Rp 2.275.747.310 Rp 16.368.973.468
Jan-17 Rp 2.305.915.136 Rp 16.512.413.912
Feb-17 Rp 2.337.076.465 Rp 16.652.088.495
Mar-17 Rp 2.369.231.297 Rp 16.787.997.218
Apr-17 Rp 2.402.379.632 Rp 16.920.140.079
Mei-17 Rp 2.436.521.470 Rp 17.048.517.079
Jun-17 Rp 2.471.656.811 Rp 17.173.128.218
Jul-17 Rp 2.507.785.655 Rp 17.293.973.495
Agu-17 Rp 2.544.908.002 Rp 17.411.052.912
Sep-17 Rp 2.583.023.851 Rp 17.524.366.468
Okt-17 Rp 2.622.133.204 Rp 17.633.914.162
Nov-17 Rp 2.662.236.059 Rp 17.739.695.995
Des-17 Rp 2.703.332.417 Rp 17.841.711.968
Jumlah Rp 78.522.872.000 Rp 551.143.320.000
Rata-rata Rp 2.181.190.889 Rp 15.309.536.667
Min Rp 1.856.094.101 Rp 12.030.465.579
Max Rp 2.703.332.417 Rp 17.841.711.968
46
B. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk melihat atau menguji apakah data-
data pada variabel dependet maupun independent terdistribusi normal atau
tidak. Data yang baik adalah data yang terditribusi normal. Pada penelitian
ini, untuk menguji apakah data penelitian berditribusi normal atau tidak,
menggunakan beberapa metode.
Tabel 4.2 Uji Kolmogrov Smirnov BPRS Al-Salaam One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 36
Normal Parametersa Mean -.0000003
Std. Deviation 4.21458704E7
Most Extreme Differences Absolute .140
Positive .134
Negative -.140
Kolmogorov-Smirnov Z .843
Asymp. Sig. (2-tailed) .477
a. Test distribution is Normal.
Metode yang pertama adalah uji Kolmogrov-Smirnov. Pada uji ini
data berdistibusi normal apabila nilai signifikansi lebih dari 0,05 (5%).
Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi (Asymp. Sig. 2-
tailed) adalah sebesar 0,477, Artinya nilai signifikansi lebih besar dari 0,05
(0,477 > 0,05). Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahwa data pada
penelitian ini berdistribusi normal.
b. Uji Autokorelasi
Autokorelasi pada model regresi adalah korelasi antar anggota
sampel yang diurutkan berdasarkan waktu saling berkorelasi. Untuk
mengetahui adanya autokorelasi dalam suatu model regresi dilakukan
dengan melakukan pengujian terhadap nilai uji Durbin Watson (Uji DW)
47
dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Bila hasil uji DW di bawah -2
maka terjadi autokoresi positif, apabila di antara -2 sampai 2 tidak ada
autokorelasi, dan apabila nilainya di atas +2 maka terjadi autokorelasi
negatif.
Tabel 4.3 Uji Durbin Watson BPRS Al-Salaam
Model Summaryb
Mod
el R
R
Square
Adjusted
R Square
Std. Error
of the
Estimate
Change Statistics
Durbin-
Watson
R Square
Change
F
Chang
e df1 df2
Sig. F
Change
1 .908
a .824 .813
4.34042E
7 .824 77.145 2 33 .000 .044
a. Predictors: (Constant), DPK,
overhead_cost
b. Dependent Variable:
margin_murabahah
Dari tabel di atas menunjukkan nilai Durbin-Watson sebesar 1,671,
sehingga dapat disimpulkan bahwa -2 < DW < 2 atau dengan kata lain
DW terletak di antara -2 dan 2. Sehingga dapat dipastikan tidak terjadi
autokorelasi.
c. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah model regresi
terdapat adanya korelasi antar variabel-variabel bebas (variabel independen).
Metode uji multikolinearitas yang di gunakan pada penelitian ini adalah Tolerance
dan Variance Inflation Factor (VIF). Apabila tidak terdapat variabel bebas yang
memiliki nilai Tolerence kurang dari 0,10 atau VIF lebih dari 10, maka dapat
disimpulkan tidak ada multikolonieritas antara variabel bebas dalam regresi.
48
Tabel 4.4 Tabel Uji Multikolinearitas BPRS Al-Salaam
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 3.270E8 6.240E7 5.239 .000
overhead_c
ost .352 .030 .911 11.790 .000 .894 1.118
DPK -1.733E-9 .000 -.011 -.141 .889 .894 1.118
a. Dependent Variable:
margin_murabahah
Berdasarkan tabel di atas variable Overhead cost dan Dana Pihak Ketiga
(DPK) di BPRS Al-Salaam memiliki nilai Tolerance yang lebih dari 0,1 dan
memiliki nilai Variance Inflation Factor yang lebih kecil dari 10. Jadi dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolonieritas pada variabel independen pada
penelitian ini.
d. Uji Heterokedastisitas
Uji Spearman dilakukan dengan cara mengkorelasikan nilai absolut
residual dengan masing-masing variabel independen. Dalam penelitian
ini nilai keterampilan membaca dikorelasikan dengan jumlah kehadiran
dan rata-rata jumlah bacaan siswa secara terpisah atau masing-masing.
Dengan ketentuan jika signifikansi lebih besar dari 0,05 maka tidak
terjadi heterokedastisitas.
49
Tabel 4.5 Uji Heterokedastisitas BPRS Al-Salaam
Correlations
overhead_cost DPK
Unstand
ardized
Residual
Spearman's rho overhead_cost Correlation Coefficient 1.000 .703** .120
Sig. (2-tailed) . .000 .484
N 36 36 36
DPK Correlation Coefficient .703** 1.000 -.029
Sig. (2-tailed) .000 . .865
N 36 36 36
Unstandardized Residual Correlation Coefficient .120 -.029 1.000
Sig. (2-tailed) .484 .865 .
N 36 36 36
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan tabel di atas variabel Overhead Cost memiliki nilai
signifikansi 0,484, sedangkan variabel Dan Pihak Ketiga (DPK) memiliki
nilai signifikansi 0,865. Kedua nilai signifikansi tersebut lebih besar dari
0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada
variabel independen pada penelitian ini.
C. Uji Statistik
Setelah pengujian persyaratan analisis dan asumsi dasar regresi, langkah
selanjutnya melakukan pengujian signifikansi model dan interpretasi model
regresi untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen
secara individual. Secara statistik dapat diukur dengan statistik koefisien
determinasi R Square, uji t dan uji F.
a. Koefisien Determinasi R Square
Uji koefisien determinasi dilakukan dengan tujuan untuk mengukur
kemampuan dari model atau variabel-variabel independen dalam menjelaskan,
50
menerangkan dan menggambarkan variasi variabel dependen. Koefesien
determinasi dilambangkan dengan R2 (R Square) dengan nilai antara 0 – 1.
Nilai R2 yang besar menandakan bahwa kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat besar.
Namun sebaliknya jika nilai R2 kecil maka kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen juga kecil atau
terbatas. Metode yang digunakan untuk mengukur R2 dalam penelitian ini
adalah dengan Adjust R Square.
Tabel 4.6 Koefisien Determinasi BPRS Al-Salaam
Model Summaryb
Mod
el R
R
Square
Adjusted
R Square
Std. Error
of the
Estimate
Change Statistics
Durbin-
Watson
R Square
Change
F
Change df1 df2
Sig. F
Change
1 .908
a .824 .813
4.34042E
7 .824 77.145 2 33 .000 .044
a. Predictors: (Constant), DPK,
overhead_cost
b. Dependent Variable: margin_murabahah
Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai Adjust R Square sebesar 0,824.
Hal ini menunjukan bahwa variasi variabel independen yang digunakan
dalam model ini (Overhead Cost dan Dana Pihak Ketiga) mampu
menjelaskan dan menggambarkan variasi variabel dependen (Margin
Murabahah) sebesar 82,4%, sedangkan sisanya sebesar 17,6%
dijelaskan oleh faktor lain diluar model.
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen
(Overhead Cost dan Dana Pihak Ketiga) secara bersama-sama (simultan)
terhadap variabel dependen (Margin Murabahah) di BPRS Al-Salaam. Hal
ini dapat dilihat dari nilai probability tabel anova di bawah ini. Jika nilai
51
sig lebih kecil dari 5% maka secara simultan semua variabel independen
berpengaruh terhadap variabel dependen.
Tabel 4.7 Uji F BPRS Al-Salaam
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2.907E17 2 1.453E17 77.145 .000a
Residual 6.217E16 33 1.884E15
Total 3.528E17 35
a. Predictors: (Constant), DPK, overhead_cost
b. Dependent Variable: margin_murabahah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Fhitung sebesar 77,145 dengan
taraf signifikansi adalah taraf kepercayaan 95% atau α = 5% didapat Ftabel
= 3,275. Dengan demikian Fhitung> Ftabel maka dapat disimpulkan
variabel independen secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel dependen.
c. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t test)
Uji T digunakan untuk melihat atau mengukur pengaruh variabel- variabel
independen (Overhead Cost dan Dana Pihak Ketiga) secara parsial
(individu) terhadap variabel dependen (margin murabahah). Salah satu
cara untuk melakukan uji T adalah dengan melihat nilai probabilitas pada
tabel uji statistik T. Apabila nilai probibalitas lebih kecil dari 0,05 (Sig <
0,05) maka variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap
variabel dependen.
52
Tabel 4.8 Uji t BPRS Al-Salaam
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardi
zed
Coefficien
ts
t Sig.
Correlations
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta
Zero-
order Partial Part
Toleran
ce VIF
1 (Constant) 3.270E8 6.240E7 5.239 .000
overhead_
cost .352 .030 .911 11.790 .000 .908 .899 .862 .894 1.118
DPK -1.733E-
9 .000 -.011 -.141 .889 .286 -.024 -.010 .894 1.118
a. Dependent Variable:
margin_murabahah
Dengan melihat output di atas berarti terdapat dua hipotesis (Ha)
yang diajukan dalam uji ini:
1) H1 : Overhead Cost (X1) berpengaruh signifikan terhadap
margin murabahah membaca (Y) - (disebut uji t pertama).
2) H2 : Dana Pihak Ketiga (X2) berpengaruh signifikan terhadap
margin murabahah (Y) - (disebut uji t kedua).
Berikut adalah hasil dan pengambilan keputusan dalam uji T
pertama dan kedua.
1) Hasil dan Pengambilan Keputusan dalam Uji T Pertama
Berdasarkan hasil uji T diperoleh nilai Thitung jumlah
Overhead Cost sebesar 11,79 dengan taraf signifikansi adalah taraf
kepercayaan 95% atau α = 5% didapat Ttabel = 2,03. Dengan
demikian Thitung > Ttabel dan nilai signifikansi 0 < 0,05 maka
dapat disimpulkan variabel independen secara parsial
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Artinya
Ho diterima dan Ha ditolak.
2) Hasil dan Pengambilan Keputusan dalam Uji T Kedua
53
Berdasarkan hasil uji T diperoleh nilai Thitung Dana Pihak
Ketiga sebesar -0,141 dengan taraf signifikansi adalah taraf
kepercayaan 95% atau α = 5% didapat Ttabel = 2 , 0 3 . Dengan
demikian Thitung < Ttabel dan nilai signifikansi 0,889 > 0,05
maka dapat disimpulkan variabel independent secara parsial
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen
Artinya H0 diterima dan H1 ditolak.
d. Model Regresi
Peneliti sudah melakukan pengujian persyaratan analisis dan asumsi
dasar regresi, langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian
signifikansi model dan interpretasi model regresi untuk melihat
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara
individual. Secara statistik dapat diukur dengan statistik uji T dan uji F.
Tabel 4.9 Model Regresi Berganda BPRS Al-Salaam
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardi
zed
Coefficien
ts
t Sig.
Correlations
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta
Zero-
order Partial Part
Toleran
ce VIF
1 (Constant) 3.270E8 6.240E7 5.239 .000
overhead_
cost .352 .030 .911 11.790 .000 .908 .899 .862 .894 1.118
DPK -1.733E-
9 .000 -.011 -.141 .889 .286 -.024 -.010 .894 1.118
a. Dependent Variable:
margin_murabahah
54
D. Interpretasi Hasil Model
Berdasarkan hasil seluruh analisis di atas diperoleh model regresi
sebagai berikut:
Y = α + β X1 + β X2 + e
Y = 3,270 + 0,352 X1 – 1,733 X2 + e
Y = Margin murabahah
X1= Overhead cost
X2= Dana Pihak Ketiga
1. Konstanta sebesar 3,270 yang artinya jika variabel Overhead Cost
(X1), dan variabel Dana Pihak Ketiga (X2) konstan, maka nilai
Margin Murabahah sebesar Rp 3,270.
2. Koefesien Overhead Cost bernilai 0,352 bahwa setiap peningkatan
Overhead Cost Rp 1,- maka akan meningkatkan Margin Murabahah
sebesar Rp 0,352,- dengan asumsi variabel independen lainnya (Dana
Pihak Ketiga) konstan. Asumsi jika overhead cost sebesar Rp
1.000.000,- maka margin murabahah meningkat sebesar Rp
352.000,-
3. Koefesien Dana Pihak Ketiga bernilai -1,733 bahwa setiap
peningkatan rata- rata jumlah bacaan Rp 1,- maka akan mengurangi
nilai Margin Murabahah sebesar Rp -1,733,- dengan asumsi variabel
independen lainnya (Overhead Cost) konstan. Asumsi jika DPK
mengalami kenaikan sebesar Rp 1.000.000,- maka margin
murabahah menurun sebesar Rp 1.733.000,-
55
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan penelitian ini, dapat diambil beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
1. Hasil uji F menunjukkan bahwa model regresi dapat di gunakan untuk
memprediksi margin murabahah atau dapat dikatakan bahwa biaya
overhead dan DPK secara bersama-sama berpengaruh terhadap margin
murabahah.
2. Dari hasil uji t ini dapat di jelaskan bahwa dari kedua variabel independen
yaitu seperti biaya overhead dan DPK menunjukan tingkat signifikan yang
cukup berpengaruh terhadap margin murabahah.
3. Terdapat pengaruh yang signifikan dari 2 variabel yaitu biaya overhead
dan DPK terhadap margin murabahah karena masing-masing variabel
mempunyai nilai di bawah angka 0,05.
B. Saran
1. Perusahaan Perbankan
Pihak perbankan disararankan untuk dapat lebih objektif karena BPRS Al-
Salaam merupakan unit perbankan syariah sehingga banyak pertimbangan
bagi nasabah untuk memilih BPRS Al-Salaam sebagai tempat untuk
kepemilikan rumah dan untuk mengetahui atribut yang terdapat pada
dimensi utama yang menjadi pertimbangan nasabah. Terutama bagi
perbankan yang berstatus sebagai bank yang yang kategori masih baru harus
lebih memperhatikan keinginan nasabah untuk dapat mempermudah dalam
melakukan pembiayaan sesuai persyaratan dan ketentuan yang telah
ditentukan oleh BPRS Al-Salaam tersebut. Dan menurut hasil penelitian ini
56
dapat di ketahui bahwa margin murabahah berpengaruh positif terhadap
biaya overhead dan dana pihak ketiga.
2. Investor
Bagi investor dalam berinvestasi sebaiknya menilai kesehatan bank
sebagai tempat untuk berinvestasi, selain menilai dari kinerja bank sebaiknya
memperhatikan faktor eksternal seperti indikator variabel independen.
3. Akademisi
Dalam penelitian ini menggunakan variable Eksternal untuk menjelaskan
pengaruhnya terhadap margin murabahah, disarankan untuk teliti selanjutnya
menggunkan variabel eksternal lain dan diluar penelitian ini seperti tingkat
suku bunga pinjaman bank konvensional dan syariah. ini di perlukan agar
kesimpulan yang diambil menjadi lebih tepat. Penilitian ini hanya
menggunakan satu sampel bank dan 3 tahun waktu penelitian ini hanya
mulai dari tahun 2015-2017 di harapkan penelitian lain dapat meneliti lebih
banyak sempel, dan memperpanjang waktu penelitian.
57
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Zainudin, Hukum Perbankan Syariah. Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2010.
Antonio, Muhammad Syafi'i, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Jakarta: Gema
Insani Pres, 2001.
Anwar, M. Syafi’i, Alternatif Terhadap Sistem Bunga, Jurnal Ulumul Qur’an II,
Edisi 9 Oktober 1991.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik): Jakarta:
Rineka Cipta, 2002.
Azharuddin, Konsep dan Aplikasi Akad Murabahah pada Perbankan Syariah,
Tulisan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), (April 2014) Review buku
Muhammad Taqi Usmani, An Introduction to Islamic Finance, Pakistan: Maktaba
Ma’ariful Qur‟an, 2002.
Bambang Supomo dan Nur Indriantoro, Metodologi Penelitian Bisnis, Cetakan
Kedua, Yogyakara; Penerbit BFEE UGM, 2002.
Djamil, Faturrahman, Penerapan Hukum Perjanjian dalam Transaksi di Lembaga
Keuangan Syariah, Jakarta: Sinar Grafika, 2013.
Fatwa Dewan Syariah Nasional nomor: 07/DSN-MUI/IV/2000 tentang
pembiayaan mudharabah (Qiradh).
Ghozali, Imam, Aplikasi Analisis Ultivariate Dengan Program SPSS, Edisi
Keempat, Semarang: Universitas Diponogoro, 2009.
Haeykal, Mohamad, “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penetapan
Margin Murabahah untuk Produk Pembiayaan Pemilikan Rumah Studi Kasus :
PT. Bank Syariah Mandiri”, Jurnal Ekonomi Keuangan dan Bisnis Islami, Vol.4
No. 1, Januari-Maret 2008
Hakim, Lukman, Prinsip-prinsip Ekonomi Islam, Yogyakarta: Erlangga, 2012.
Hasan, Zubairi, Undang-Undang Perbankan Syari‟ah Titik Temu Hukum Islam
dan Hukum Nasional, (Jakarta: PT Rajagrafindo persada, 2009.
Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, Jakarta: Kencana Prenada
Media Group , 2007.
Ismail, Perbankan syariah, Jakarta: Kencana, 2011.
58
Karim, Adiwarman A. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, 2007.
Lihat Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia tentang Bank Umum berdasarkan Prinsip
Syariah dalam UU RI No. 10 taun 1998 Tentang Perubahan atas UU No. 7 tahun 1992
tentang perbankan.
Mas’adi, Ghufron A. Fiqh Muamalah Kontekstual, Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2002.
Muthaher, Osmad, Akutansi Perbankan Syari’ah, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012.
Nawawi, Ismail, Fiqh Muamalah Klasik dan Kontemporer, Bogor: Halia
Indonesia, 2012.
Nugroho, Adi, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Margin Pembiayaan
Murabahah (Studi Kasus pada PT Bank Muamalat Indonesia),” Tesis, Pusat Studi
Timur Tengah Islam Universitas Indonesia, 2008.
Rahma, Yusro, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Margin Murabahah Bank
Syariah Di Indonesia, Jurnal Ilmu Akuntansi, Vol 9 (1), April 2016.
Saeed, Abdullah, Bank Islam dan Bunga, Alih Bahasa Muhammad Ufuqul Mubin,
Cet. Ke-3. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 2008.
Santoso, Buku Latihan Statistik Prametrik, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo,
2000.
Subagyo, dll, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Yogyakarta: STIE YKPN,
2002.
Suhendi, Hendi, Fiqh Muamalah, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002.
Sumitro, Warkum, Asas-Asas Perbankan Islam dan Lembaga Lembaga Terkait, Raja
Grafindo Persada, Jakarta, 2002.
Supranto, J. dan Nandan Limakrisna, Statistika Untuk Penelitian Pemasaran dan
Sumber Daya Manusia. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2009.
Syahdeni, Sutan Remi, Perbankan Islam Dan Kedudukannya Dalam Tata Hukum
Perbankan Indonesia. Jakarta: PT. Pusaka Utama Grafia, 2005.
Umam, Khotibul, S.H.,LL.M. Trend pembentukan Bank Umum Syari‟ah Pasca
UndangUndang Nomor 21 Tahun 2008 (Konsep, Regulasi, dan Implementasi),
Yogyakarta : BPFE Yogayakrta, 2009.
59
Wiroso, Jual Beli Murabahah. Yogyakarta: UII Press, 2005.
Sejarah BPRS Al-Salam”, artikel diakses pada tanggal 12 Desember 2018 Pukul
16.30 WIB. dari
http://www.bprsalsalaam.co.id/?fuseaction=home.general§ion=profil&subsec
tion=sejarah_bprs_alsalaam
“Visi dan Misi BPRS Al-Salam”, artikel diakses pada tanggal 12 Desember 2018
Pukul 16.30 WIB. dari
http://www.bprsalsalaam.com/?fuseaction=home.general§ion=profil&subsection=visi_
dan_misi
Statistik OJK, artikel diakses pada tanggal 12 Desember 2018 Pukul 16.30 WIB.
dari (www.ojk.go.id)
60
Lampiran
Lampiran 1 : Uji normalitas BPRS Al-Salaam
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 36
Normal Parametersa Mean -.0000003
Std. Deviation 4.21458704E7
Most Extreme Differences Absolute .140
Positive .134
Negative -.140
Kolmogorov-Smirnov Z .843
Asymp. Sig. (2-tailed) .477
a. Test distribution is Normal.
Lampiran 2: Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 3.270E8 6.240E7 5.239 .000
overhead_c
ost .352 .030 .911 11.790 .000 .894 1.118
DPK -1.733E-9 .000 -.011 -.141 .889 .894 1.118
a. Dependent Variable:
margin_murabahah
61
Lampiran 2 : Uji Heterokedastisitas BPRS Al-Salaam
Correlations
overhead_co
st DPK
Unstand
ardized
Residua
l
Spearman's
rho
overhead_cost Correlation
Coefficient 1.000 .703
** .120
Sig. (2-tailed) . .000 .484
N 36 36 36
DPK Correlation
Coefficient .703
** 1.000 -.029
Sig. (2-tailed) .000 . .865
N 36 36 36
Unstandardized
Residual
Correlation
Coefficient .120 -.029 1.000
Sig. (2-tailed) .484 .865 .
N 36 36 36
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Lampiran 4 : Uji autokorelasi
Model Summaryb
Mod
el R
R
Square
Adjusted
R Square
Std. Error
of the
Estimate
Change Statistics
Durbin-
Watson
R Square
Change
F
Chang
e df1 df2
Sig. F
Change
1 .908
a .824 .813
4.34042E
7 .824 77.145 2 33 .000 .044
a. Predictors: (Constant), DPK,
overhead_cost
b. Dependent Variable:
margin_murabahah
62
Lampiran 5 : Koefisien determinasi R square
Model Summaryb
Mod
el R
R
Square
Adjusted
R Square
Std. Error
of the
Estimate
Change Statistics
Durbin-
Watson
R Square
Change
F
Change df1 df2
Sig. F
Change
1 .908
a .824 .813
4.34042E
7 .824 77.145 2 33 .000 .044
a. Predictors: (Constant), DPK,
overhead_cost
b. Dependent Variable: margin_murabahah
Lampiran 6 : Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2.907E17 2 1.453E17 77.145 .000a
Residual 6.217E16 33 1.884E15
Total 3.528E17 35
a. Predictors: (Constant), DPK, overhead_cost
b. Dependent Variable: margin_murabahah
Lampiran 7 : Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardi
zed
Coefficien
ts
t Sig.
Correlations
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta
Zero-
order Partial Part
Toleran
ce VIF
1 (Constant) 3.270E8 6.240E7 5.239 .000
overhead_
cost .352 .030 .911 11.790 .000 .908 .899 .862 .894 1.118
DPK -1.733E-
9 .000 -.011 -.141 .889 .286 -.024 -.010 .894 1.118
a. Dependent Variable:
margin_murabahah
63
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Data Pribadi
a. Nama Lengkap : Alfi Fadlil
b. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 14 September 1993
c. Jenis kelamin : Laki-laki
d. Agama : Islam
e. Alamat : Jl. Seha 2 Rt. 007/10 No. 10 Kebayoran Lama
Jakarta Selatan
f. Telepon : 082297495104
g. E-mail : [email protected]
II. Latar Belakang Pendidikan
a. SD : SDI Al-Falah (2000-2006)
b. SMP : MTs. Al-Falah (2006-2009)
c. SMA : MA. Al-Falah (2009-2012)
d. S1 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2012-2019)
III. Latar Belakang Keluarga
a. Ayah : Abdul Hakim
b. Ibu : Hilyah
c. Anak ke/dari : 2/dari 4 bersaudara
h. Alamat : Jl. Seha 2 Rt. 007/10 No. 10 Kebayoran Lama
Jakarta Selatan